Text
Masih teringat jelas ajakanmu melangkah ke arah yang lebih serius. Dalam waktu dua minggu semuanya berubah, kamu tiba-tiba mengatakan "berat dek hubungan kita" tanpa memberikan kejelasan apa dan dimana letaknya. Kamu hanya menjawab maaf dan maaf atas setiap tanya yang ku ajukan menutup ruang untuk berdiskusi.
Disaat aku masih mencerna apa yang sebenarnya terjadi seminggu kemudian kamu memang melamar sesuai ucapmu kala itu. Tapi bukan aku melainkan dia, masa lalumu yang entah sejak kapan muncul kembali atau memang belum pernah usai?
Kamu yang dari awal selalu meyakinkan namun caramu mengakhiri sungguh mengecewakan, bukan hanya aku tapi orang tuaku.
Terima kasih telah menunjukkan dirimu yang sebenarnya, bahwa kamu tidak cukup baik untukku, hidupku dan agamaku.
Perlu berjumpa dengan orang yang salah untuk menemukan yang tepat.
Thank you for the lesson.
Boyolali, 23 Oktober 2021
5 notes
·
View notes
Text
“Mungkin tugasmu dihidupku sudah selesai. Begitu juga dengan tugasku.”
Kamu sudah cukup memberi pelajaran. Dan membuatku merasakan penyesalan. Menyadarkan bahwa cinta hanya bisa dibuktikan dengan dua jalan.
Menghalalkan atau mengikhlaskan. Dan aku membuktikannya dengan belajar mengikhlaskanmu. Membiarkanmu terbang tinggi dan bebas..
Membenci masa lalu hanya akan membuatku berhenti untuk melangkah. Namun, belajar memaafkan semua kesalahan diri sendiri tidaklah mudah. Yang perlu aku sadari, semua yang terjadi dalam hidup ini sudah ada dalam skenario Allah.
Termasuk tentang pertemuan dan perpisahan yang ku putuskan antara aku dan kamu. Aku bersyukur Allah izinkan aku mengenalmu, menjalani hari dengan kebahagiaan. Tak ada yang sia-sia, begitupun pertemuan kita. Juga perpisahan kita. Allah ingin aku belajar lewat dirimu. Tentang mengakui kesalahan, berani mengambil keputusan, memperbaiki diri, dan sebuah rasa yang salah.
Perpisahan denganmu adalah pertemuanku dengan perubahan.
Ku sadari apa yang telah ku lakukan. Tentang ekspresi cinta berlebihan yang telah ku lakukan. Jika saat ini aku masih bertahan denganmu, mungkin aku akan semakin merasa memiliki dan semakin takut akan kehilanganmu. Yang membuatmu kian hari selalu berkata bahwa aku egois dan terlampau emosi.
Bahwa, ku tau, itu adalah salah.
Tak pernah terpikir bahwa semua akan berakhir seperti ini. Bahwa pada akhirnya aku akan membuat keputusan ini. Merubah perasaan nyaman yang telah lama ada. Menjadi sebuah asing yang tak ku kenal lagi. Aku harus mengikhlaskan semua yang pernah ada. Yakinlah Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi.
Apapun itu, aku mengikhlaskanmu untuk suatu alasan yang baik.
Meninggalkan sebuah kenyamanan yang terkemas sedemikian rupa demi sebuah kebaikan, jujur, tidaklah mudah. Tapi ketahuilah…
Meskipun aku harus terbiasa melangkah tanpamu, akan kujadikan setiap kenangan itu sebagai pelajaran terbaik.
Biarkan semua hal manis menjadi rindu. Biarkan kesalahan menjadi pelajaran dan pengingatku untuk membangun masa depan. Semoga Allah mempertemukan denganmu kembali, entah dalam suatu cerita yang sama atau melihatmu menulis cerita yang berbeda..
Aku tahu, kamu tak ingin mendengar apapun lagi dariku, maka aku hanya bisa menuliskannya di sini, tanpa perlu ku kirimkan kepadamu. Semoga kamu tetap memiliki semangat untuk membangun diri dan masa depan, menyelesaikan tanggungan yang belum terselesaikan.
…karena aku sedang semangat-semangatnya mengembangkan diriku untuk membangun masa depan yang hebat.
Malang. 13.12; pukul 15.16 dalam derai rintik hujan.
658 notes
·
View notes
Text
Kalau Memang Ia
Rasa khawatir itu bergandengan erat dengan harapan, tak kala doa-doa itu terucap dalam hati. Segala sesuatu membuat pikiranku ke mana-mana, ketidakpastian yang ingin segera kutemukan jawabannya. Hari menghitung hari, menunggumu datang beserta dengan niat dan tindakan yang sesuai.
Aku tak pernah sekhawatir ini dalam berdoa, sekaligus tak pernah seberharap ini. Biar tak ada keraguan dan penyesalan di kemudian hari, aku selalu berusaha untuk membuat pikiranku lebih jernih. Bahwa, semua kemungkinan itu mungkin untuk terjadi dan aku harus bersiap.
Kalau memang ia, mudahkanlah jalannya. Kalau ada hambatan, kuatkanlah dirinya. Kalau ada godaan, pandulah ia tetap pada niatnya. Doaku sederhana, semoga kamu tak tersesat ketika datang kepadaku. ©kurniawanguandi
2K notes
·
View notes
Text
Quarter Life Crisis
Sebenarnya aku tak tau apa maksud dari kalimat itu, apakah yang ku alami ini adalah Quarter Life Crisis? Berawal dari membaca Novel "Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta" yang ku beli tanpa rencana, buku yang sungguh menyentil ego dan menggeser arah pemikiranku.
Tentang apa yang telah berlalu, tentang aku yang berubah, tentang aku bukan seperti yang dulu sebelum mengenalnya. Begitu banyak kekhawatiran dan pertanyaan yang memang tidak akan terjawab.
Mengkhawatirkan masa depan?
Bagaimana akan menjalani kehidupan ini,
Apa yang sebenarnya ingin diraih dalam hidup.
Mengkhawatirkan jodoh?
Apakah kami ditakdirkan untuk bersama,
Ataukah Tuhan memberi jalan penuh rintangan sebagai tanda,
Kemana keyakinan dan rasa optimis,
Tiada hari tanpa memikirkan masa depan kita.
Mengkhawatirkan karir?
Manusia yang tak pernah puas dengan yang dimiliki,
Terlalu sering mata ini melihat yang lain,
Keinginan duniawi yang masih menggebu.
Tuhan.. aku tau itu semua adalah rahasia-Mu, semua pertanyaan, kegelisahan dan kekhawatiran ini akan terjawab seiring bergantinya waktu.
Mungkin kegelisahan ini teguran agar selalu berharap dan percaya hanya kepada-Mu, agar tiada lagi kecewa karna berharap pada ciptaan-Mu.
Cilegon, 17 Oktober 2019
0 notes
Text
Kado Ulang Tahun

"2 tahun harus lulus ya" ujarku saat tau kami harus berjarak lagi.
Kamu hanya berkata "diusahakan ya tp ndak janji, soalnya kuliah disini susah".
Menjelang semester akhir, awal tahun 2019 aku berkata lagi "ndak mau kado apa-apa pas ulang tahun nanti, kadonya kamu lulus aja" kataku masih kukuh.
"Iya insyaallah" jawabmu dengan sabar.
Lelahmu, keringatmu dan usahamu terbayar hari ini.
Terima kasih sudah berjuang demi aku.
Terima kasih sudah menunjukkan bagaimana rasanya diperjuangkan.
Aku tau 2 tahun ini tidak mudah bagimu maupun bagiku. Banyak hal yang mendewasakan kita. Semakin yakin bahwa rencana Tuhan adalah jalan terindah bagi hamba-Nya.
Ini adalah awal dari perjalananmu, semoga Tuhan selalu meridhoi setiap langkahmu.
Cilegon, 19 Juli 2019
0 notes
Text
Di Ujung Tanah Jawa
Tepat setahun berada di sini, iyaa di kota paling ujung pulau jawa, yang kalo mau ke tanah melayu tinggal lompat udah sampai. Ehe
Setahun lalu nangis begitu ada kabar harus pindah, iya M E N A N G I S. Pertama karena semakin jauh dari tempat asal, pun transportasi untuk pulang yang terbilang tidak efektif dan efisien. Kalo mau hemat naik kereta tapi harus berganti-ganti moda transportasi untuk sampai ke stasiun yang semakin menambah "jalan panjang menuju rumah asri~" (tolong bacanya sambil nyanyi), kalo mau cepet dan nggak repot pesawat jawabannya beserta harga tiket yang sering melambung. Kedua, setahun terbiasa tinggal di ibukota yang serba ada, serba dekat, serba cepat membuat ketakutan tersendiri akan kehidupanku selanjutnya (wkw maaf lebay) di kota yang baru.
Meninggalkan kota metropolitan untuk pindah ke kota baja, orang menyebutnya. Aku lebih suka menyebutnya kota Shirathal Mustaqim yang berarti jalan lurus. Kok bisa gitu? Iyaa soalnya di sini cuma ada satu jalan utama yang membelah kota dari ujung barat sampai ujung timur. 😁
Di jam-jam sibuk jalan akan penuh sesak oleh bus jemputan pabrik dan pengendara motor, ditambah lagi saat rintik hujan mengguyur niscaya semua mobil pribadi akan turun kejalan menggantikan sepeda motor.
Kepulan asap membumbung tinggi menandakan banyak pabrik yang beroperasi, ekspatriat mudah dijumpai di sudut-sudut kota.
Jangan tanya soal suhu dan udara, efek dekat dengan laut ditambah lagi banyak pabrik maka 32 derajat celcius adalah suhu normal siang hari dengan UV index 9 dari 10. Bahkan ibuk yang jarang komentar soal fisik sampe ngomong "kok kowe tambah ireng to nduk saiki" ketika ku pulang ke rumah. 😩
Untuk orang yang suka kulineran, di manapun tinggal atau sekedar singgah di suatu kota wajib hukumnya explore makanan. Beberapa kali zonk pas nyoba makanan hasil rekomendasi teman ataupun inisiatif sendiri, akhirnya menemukan segelumit yang benar-benar pas dan cocok di lidah. Kapan-kapan aku ceritain ya soal kuliner dikota baja.
Cilegon, 24 April 2019
0 notes
Text
Glad to be back !
Haluuuu tumblr!
Setelah sempat nggak bisa masuk, kemudian tumblr di blokir beberapa bulan. Akhirnyaaaaaaah bisa bersambat ria kembali muehehehe.
It's been a while, banyak hal berubah, waktu berjalan, manusia beranjak, lingkungan berganti.
Yang dulu dekat sekarang berjarak, yang dulu berjarak sekarang mendekat.
0 notes
Text
Malam Kita
Malamku tak lagi sama
Malammu tak lagi untukku
Gerak gerik kita berbeda
Canda tawamu bukan lagi aku
Aku masih sering berduka
Atas realita didepan mata
Keadaan yang tak bersimpati
Pun takdir-Nya selalu penuh uji
Jarak yang terbentang
Segala hal yang menghalang
Semoga tujuanmu tetap kuat
Dan rasamu selalu pekat
0 notes
Text
It's Called Long Distance Routine
Can I call this our second chapter of LDR Lyfe? Jakarta - Surabaya, berjarak 760km, 14 jam jalur darat, 1.5jam jalur udara.
Aku tak bisa memungkiri bahwa Semaju apapun teknologi, komunikasi terbaik tetaplah antara mata dengan mata.
Kalau kata Fiersa Besari,
"Kita hanya berjarak, namun bukan berpisah
Sejauh apapun kita, hatiku tertinggal di sebelahmu."
Karena bagiku cinta adalah perjalanan panjang, bukan tentang seberapa jauh. Namun, seberani apa melangkah meski berkali-kali jatuh.
Jakarta, 5 Agustus 2017
0 notes
Text
Tahun Kedua
Dari awal aku termasuk orang yang lurus bukan maksudnya sekarang belok ya, noooo. Tapi maksudku adalah orang yang punya prinsip nggak mau pacaran, bolehlah berteman dengan laki-laki kalau perlu cari sebanyak-banyaknya dan ketika memang udah waktunya (re: mapan) mending langsung nikah dari pada pacaran lama-lama haha. Ya tapi tetep, butuh waktu paling nggak buat mengenal sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan untuk menjadikan seseorang itu Imam dunia akhirat.
But, the reality sometimes didn’t match with our plan or expectation.
My very first relationship it’s you, who stole my heart and change my mind.
Kalo ditanya kapan tepatnya kita memutuskan untuk menjalin hubungan suka bingung juga wkw, dan akhirnya setelah proses negosiasi yang panjang terpilihlah tanggal 28 Nov 2015. Tepat dimana kita menikmati dinginnya angin, gemuruhnya ombak, terangnya cahaya bulan di pesisir pantai Parangtritis.
Yang aku tau dengan pasti 4 Oktober 2015 when I was cry and you hug me there, saat itu semua mulai terasa berbeda.
Aku yang awalnya hanya menganggap kamu teman laki-laki yang mungkin bisa aku jadikan sahabat bahkan kakak sendiri, namun kenyataannya terkadang hati tak mau sejalan dengan apa yang otak perintahkan.
Aku tak pernah menyesal mengambil keputusan ini, melangkah bersamamu hingga detik ini.
Long distance relationship memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tak semudah air yang jatuh, namun hubungan jarak jauh mampu menumbuhkan rindu yang utuh.
Karena aku percaya cinta adalah proses menuju pulang, berjalan menuju seseorang yang kelak akan ku sebut rumah dan menetap disana hingga waktu menutup usia.
Hubungan jarak jauh bukan hanya tentang bagaimana memeluk jarak, namun tentang bagaimana memeluk diri sendiri. Agar tak ada peluk lain yang mendekap tubuhmu saat seseorang yang kau tunggu jauh dari sisi. Dan terus menjadi seseorang yang pantas dipercaya karena aku yakin kamu akan menjaga hatiku disana.
Ada hal yang harus kita yakini, aku dan kamu, saat menjalin hubungan jarak jauh. Bahwa ada cinta yang terlalu panjang yang sayang jika dikalahkan oleh jarak yang membentang. Jarak yang tak lebih panjang dari cintamu.
Bogor, 28 November 2016
#HappyAnn1versary
0 notes
Text
For You
16 November 22 tahun yang lalu adalah hari bersejarah bagimu, bagi kedua orangtuamu dan keluargamu. Kebahagian yang tak ternilai harganya bagi mereka.
Hari dimana seorang anak laki-laki menghirup udara untuk pertama kalinya, menangis karena dinginnya udara luar yang menyapu kulit, membuka mata untuk melihat indahnya dunia.
16 November 1 tahun yang lalu adalah kebahagiaan tersendiri bagiku, terima kasih atas waktu dan kesempatan yang kau berikan, menemanimu menuju 21 tahunmu. Terima kasih telah memberi kebahagian lainnya untukku.
Dan 16 November kali ini walau ada jarak yang menjuntai diantara kita, namun sejauh apapun aku melangkah hatiku selalu bersanding denganmu.
Teruntukmu yang jauh disana,
Selamat hari lahir, semoga sisa umurmu menjadi berkah dan bermanfaat, jadilah seorang laki-laki dewasa, laki-laki yang sholeh, laki-laki yang selalu membimbingku ke arah yang lebih baik, laki-laki kebanggaan keluarga.
Sukses untuk karirmu, tetap semangat menggapai semua impian dan harapanmu. Jangan lupa berdoa kepada Sang Maha Besar. Semoga Allah selalu menjaga dan melindungimu dimanapun engkau berada.
Doa terbaik untukmu, untukku dan untuk kita. Semoga akan selalu ada aku disetiap langkah dan jalan hidupmu hingga nanti. Aamiin
Asri,
0 notes