lentera-kata
lentera-kata
Lentera Kata
23 posts
Faisal Azmi Nashrulloh || Seorang pemuda yang belajar untuk menerangi gelapnya jalan kehidupan
Don't wanna be here? Send us removal request.
lentera-kata · 5 years ago
Text
Banyak yang bilang manusia dilahirkan di dunia dalam keadaan yang sama. Tapi ia akan berubah ketika bertemu dengan orang tua sesuai dengan kondisi takdirnya. Kita sebagai bayi mungil yang hanya bisa menangis tentu tidak bisa memilih mendapatkan orangtua seperti apa.
Lambat laun sang bayi mungil tak berdaya itu perlahan mulai beranjak dewasa. Ia sudah mengenali mana yang baik dan buruk. Ia sudah memiliki banyak teman dan jago berbicara.
Sayangnya, semakin dewasa seseorang semakin berat beban yang harus dipikulnya. Kini, ini harus terjun bersaing dengan para pencari kesuksesan di luar sana.
Ada yang dengan angkuhnya bilang "Halah, dia sukses karena orangtuanya udah kaya aja". Pasti kita langsung berfikir "Harusnya liat dulu usahanya jangan asal judge begitu dong". Tapi si orang tadi tidak salah, karena orang yang lahir dari keadaan sudah mapan tentunya akan lebih mudah mencapai kesuksesan dibanding yang tidak.
Jika kalian tau Bob Sadino yang bilang "Ga perlu sekolah, karena bisa buat bodoh" kita jangan asal percaya ya sama perkataannya. Karena nyatanya ia berasal dari keluarga yang mampu, dimana sebelum sukses ia tinggal di negeri Belanda. Orang yang tidak mapan mana bisa bergi ke Belanda.
Tapi, bukan berarti kita yang berasal dari keluarga sederhana tidak bisa sukses. Kita hanya diminta untuk bekerja lebih serius dibandingkan yang sudah mendapatkan pravillage.
"Man Yazro Yashud, Barang siapa menanam ia akan mendapatkan benihnya"
0 notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
Krisis
Kalau kita melihat media sosial, begitu banyak orang yang membahas soal Quarter Life Crisis beserta isunya. Mulai dari karir, sandwich generation, dsb. Banyak, dan pasti memang banyak di antara kita yang tidak pernah terbayang sama sekali; tidak bisa memahaminya, bingung ketika menyadari kalau dirinya adalah sandwich generation, resah karena karirnya disetir oleh orang tua, dan semua kegelisahannya.
Di antara kita ada yang sedang berjuang dengan pendapatan 300ribu sebulan. Di media sosial, kita melihat orang lain yang seusia kita pendapatannya sudah di angka 30 juta per bulan. 
Kita bahkan tidak tahu dimana yang keliru. Apakah ikhtiar ini kurang? Dan juga sebenarnya kita tahu dimana letak masalah-masalahnya. Dari mulai bidang pekerjaan, orang tua yang tidak mengizinkan kita merantau, lingkaran pertemanan yang serupa, dan mungkin ada yang juga mengaitkan ke almamaternya, “ah dia kan lulusan ITB, lha ku…”.
Beberapa di antara kita juga ada yang sedang berjibaku, bekerja keras untuk ikut serta membantu ekonomi keluarganya. Menopang adik yang masih sekolah, ikut jungkir balik membayar cicilan hutang orang tua, dsb. Kita tidak tahu caranya menabung, sebab semua pendapatan selalu habis tak bersisa. Bahkan kadang kurang.
Memang, kita semua tidak pernah memiliki hidup yang ideal. Selalu ada letak ujiannya. Bahkan pada orang-orang yang kita kira selesai semua urusannya, mereka tetap memiliki ujiannya. Hanya saja, kita tidak tahu.
Tidak apa-apa, tidak apa-apa dengan kondisi kita saat ini. Yang sedang galau karena gaji dibawah rata-rata, galau karena karir kita tertahan izin orang tua, galau karena bingung bagaimana menyiapkan masa depannya sebab kita ikut menanggung hutang dan biaya hidup keluarga. 
Ujian kita tidak sama, maka jawabannya tentu tidak sama. 
Hanya satu hal yang ingin ku bisikan lirih kepadamu. “Jangan kalah oleh keadaan, menangkan!”
©kurniawangunadi
2K notes · View notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
Saling menyempurnakan :)
Seseorang
Seseorang berdada lapang yang mampu menerima kekurangan dan kehilangan; seseorang bermental pejuang yang tetap tenang tatkala badai menghadang; seseorang berperangai penyayang yang pandai membesarkan hati.
Kepada seseorang inilah aku sedang menjadi dan mencari.
Bukan yang sempurna. Karena seseorang yang tak sempurna, seperti aku, lebih layak mengharapkan orang yang mampu diajak saling menyempurnakan.
Mampang Prapatan | © Taufik Aulia
1K notes · View notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
Hampir sepenuhnya
Tepat hari ini, seorang nahkoda telah menyelesaikan setengah perjalanannya. Hitam-putih, warna-warni turut menghiasi sebuah perjalanan yang begitu singkat itu.
Gelombang tinggi dan badai, berkali-kali menghantam sang nahkoda, bahtera, dan para pengikutnya. Alhamdulillah, bahteranya masih mampu berlayar di tengah lautan dengan hantaman seperti itu.
Di luar sana, orang-orang mendapatkan kabar angin, bahwa bahtera yang dibawa sang nahkoda menemui banyak bencana. Mereka dengan mudah menyebut sang nahkoda memang tidak pantas untuk membawa bahtera itu.
"Apa gue bilang, dia emang nggak mau ndengarin. Pasti kaya gitu karena dia egois. Gamau dengerin orang di sekitarnya",
kata salah seorang yang mendengar kabar.
Hari demi hari bahtera itu semakin berguncang terkena ombak, semakin bergetar terkena badai. Namun disana sang Nahkoda berdiri, memutar-mutar kemudinya untuk membuat bahteranya selalu aman hingga selamat sampai tujuan.
Tiba-tiba terdengar sebuah semangat dari seseorang di sebelahnya dengan tatapan penuh harapan,
"Kamu harus semangat, aku yakin kita bisa melewati semua ini".
Sang nahkoda tersenyum dan menyepa tetesan keringat di dahinya. Kemudian menunjuk ombak dan badai di depannya dan berkata,
"Kita akan menaklukkannya".
"Sesungguhnya setelah kesulitan, pasti akan ada kemudahan" Q.S. Al-Insyirah : 6
- Kamis, 9 Mei 2019
2 notes · View notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
Jangan Dibakar Lagi
Kita terbiasa merendahkan pilihan orang lain dan angkuh dengan pilihan sendiri. Padahal belum tentu kita keluar sebagai pemenang.
Kita terbiasa dididik dari kecil untuk berkompetisi memenangkan angka-angka. Bukan memenangkan rasa dan semesta.
Pada akhirnya yang angkanya paling tinggi akan menunggang bangga dan yang paling rendah menanggung malu.
Padahal ukuran kebahagian orang tidak selamanya berupa angka-angka.
Sejak kecil kita tumbuh dengan pertarungan pahlawan super versus penjahat di layar kaca yang tak ada habisnya.
Tanpa sadar kita membawanya ke dalam realita. Kita memimpikan perdamaian yang utopis, sebab di saat yang sama kita berlagak bak pahlawan super yang sedang menumpas kejahatan manakala dihadapkan pada konflik sesama anak bangsa.
Padahal pahlawan super tak pernah benar-benar ada. Yang ada adalah orang-orang yang adil sejak dalam pikiran dan dilembutkan hatinya, yang menyalakan api untuk menjadi suluh, bukan membakar persaudaraan yang kian keruh.
Mampang Prapatan | Taufik Aulia
628 notes · View notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
Sudah berapa kali hati ini terjatuh pada tempat yang nggak seharusnya. Terjatuh, masuk ke dalam tempat yang sebenarnya nggak berhak aku masuki.
Mungkin awalnya sering aku sebut nggak sengaja, karena mana ada terjatuh yang disengaja bukan ? Namun, untuk bangkit pergi dari tempat jatuh itu ternyata sulit. Sesulit seseorang dalam kehidupan nyata terjatuh di lubang yang dalam.
Perlahan tapi pasti aku mampu keluar pada tempat yang ngga seharusnya itu. Namun, lagi dan lagi aku terjatuh. Mulai dari jatuh terlalu dalam hingga yang dangkal.
Sekarang aku sadar, bahwa kesalahan terbesar ketika jatuh bukan untuk belajar keluar dari tempat jatuh itu. Tapi belajar agar tidak mudah untuk terjatuh lagi dan lagi.
Maafkan aku yang belum bisa menjaga hatiku untukmu disana. Entah kamu siapa dan kapan kita akan berjumpa.
- Ahad, 5 Mei 2019
0 notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
“Mungkin di dunia ini ada banyak orang yang mencintai seseorang dengan sangat dalam tetapi sayangnya mereka hanya mencintai dalam diam.”
Contoh: Aku. // A. W.
10 November 2017.
3K notes · View notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
"Jadilah si pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan dalam menyimpan rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri dan dapat menguasainya dalam keadaan marah sekalipun."
- Hasan Al Banna
0 notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
Bangunannya kian rapuh. Semoga masih bisa berdiri hingga ada seseorang yang akan mengokohkannya.
Harapannya orang itu aku atau kamu :)
1 note · View note
lentera-kata · 6 years ago
Text
Detik Kamu Berhenti, Detik Kamu Terkejar
@edgarhamas
Yang paling bahaya dalam fase karir seseorang, bukan ketika ia memulai, bukan juga ketika ia sedang krisis. Tapi pada fase dimana ia merasa aman setelah peluh dan lelahnya, hingga akhirnya rasa amannya menipunya dan membuatnya tak mau berbenah.
Sudah banyak contoh kasus yang seperti ini. Nokia yang sudah menggurita merasa aman-aman saja bahkan meremehkan android. Kini Nokia sudah hilang dari pasar persaingan gadget yang makin berdarah-darah.
Taksi-taksi konvensional merasa di atas angin dan bercukup diri dengan strateginya mangkal di berbagai titik. Namun, rasa amannya menipunya, tetiba tanpa dirasa muncul tranportasi online yang tak punya armada, tapi untungnya selangit dan merebut mangsa pasar.
Rasa aman membunuhmu. Dan itulah yang membuat banyak sekali karir manusia, perusahaan bahkan peradaban hancur. Roma tidak runtuh dalam semalam, tapi ia hancur karena orang-orang di dalamnya tak sadar sedang terlena di ujung jurang bencana.
Di detik ketika kita merasa aman dan memutuskan untuk berhenti berbenah, maka di detik yang sama kita sudah memutuskan untuk dikejar oleh orang lain, disalip oleh mereka yang lebih siaga, dan dihancurkan oleh kompetitor baru yang lebih mengerti cara kerja dunia.
Itulah yang membuat kita butuh mental siaga. Singapura sadar di tahun 2006 laju ekonominya mangkrak, maka rasa amannya buyar seketika dan berubah menjadi siaga 1 di penjuru negeri mereka. Tahun depannya, ekonomi mereka meroket 12% dengan fantastis.
Jauh di 1400 tahun lalu, Rasulullah sepulang dari pertempuran Khandaq, ketika beliau sudah merasa aman dari serangan koalisi pasukan Arab dan berniat menanggalkan baju zirahnya, Jibril malah datang sembari berkata, “engkau sudah menggantung senjatamu, demi Allah kami (malaikat) tidak akan menggantung senjata kami. Keluarlah menuju Bani Quraidzah!”
Jibril mengingatkan Rasulullah ﷺ bahwa rasa aman bukanlah sikap yang tepat, ketika di saat yang sama masih ada tantangan dan rival yang sewaktu-waktu amat siap menusuk dari arah yang tidak diduga. Itulah yang kemudian membuat Rasulullah ﷺ berangkat bersama para sahabatnya menuju Bani Quraidzah, tak lama setelah kaum Muslimin memenangkan Khandaq.
Sebab rasa aman, akan membunuhmu sewaktu-waktu.
762 notes · View notes
lentera-kata · 6 years ago
Text
Ketika akhirnya amanah diletakkan pada pundak ini kamu harus segera bertanya pada dirimu,
"Apakah dengan amanahmu ini semakin dekat atau lebih jauh dari Nya ?"
1 note · View note
lentera-kata · 7 years ago
Text
TOLAK PASAL PENGHINAAN
Kemarin social media cukup diramaikan dengan keputusan dari DPR yang mengesahkan Pasal Penghinaan DPR.
Banyak sekali hujatan-hujatan terhadap lembaga wakil rakyat itu. Segala hujatan mulai dari A-Z banyak ditemukan disana. Inti dari semua tadi adalah mereka tidak ingin masyarakat menjadi tidak kritis lagi kepada DPR karena hal tsb.
Namun, yang menjadi permasalahan ternyata pihak pengkritik ini diam membisu ketika KUHP PASAL PENGHINAAN PRESIDEN AKAN KEMBALI DIHIDUPKAN. Mereka diam seribu bahasa sehingga terkesan sang pengkritik ini berat sebelah. Seperti yang sudah-sudah hanya terlihat ada 2 kubu Kontra dan Pro Pemerintah. Kenetralan sebagai Negarawan sudah tidak terlihat lagi.
Inilah mengapa sekarang setiap suara kalian SULIT DIPERCAYA. Karena apa ? karena masyarakat tidak melihat kenetralitasan kalian lagi. Disini pun akhirnya social-control pemerintah pun akhirnya stagnan. Berasa tidak ada guna nya lagi.
Dihidupkannya KUHP Pasal Penghinaan Presiden dan Pasal Penghinaan DPR menjadi sebuah kemunduran bagi bangsa ini. Jika ditelusuri lebih lanjut Pasal penghinaan ini adalah sebuah produk dari kolonial Belanda agar tidak ada Rakyat Indonesia yang menentangnya kala itu. Apakah kalian para penguasa ingin seperti penjajah ?
Sekarang #20thnReformasi yang kita gadang-gadang sebagai era kebebasan bersuara, ternyata justru keluar jalurnya. Hanya menjadi omong kosong cita-cita para pejuang reformasi yang sulit terealisasi.
Hai Mahasiswa !! Suara kalian sudah dibungkam, suara kalian hanya seperti bualan semata. Suara kalian tidak di dengar oleh para penguasa. Apakah kalian diam saja ? amementingkan junjungan kalian ? atau ingin menyadarkan masyarakat seperti seorang Negarawan ? itu kembali kepada dirimu sendiri wahai MAHASISWA.
Tumblr media Tumblr media
5 notes · View notes
lentera-kata · 7 years ago
Text
Cowok php atau cewek yang Baper ?
Pagi pagi udh dapet chat dari seseorang yang katanya lagi survey. Pertanyaannya boleh juga, dan yang jadi masalah buat temen" remaja zaman now. Pembahasan kita merujuk pada dua insan yang berbeda. Cowok dan cewek. Pertanyaan yang cukup berat sebenarnya karena kalau salah sedikit bahaya haha
Masuk ke statemen 1, Cowok php.
Mungkin semua cewek d seluruh dunia pernah menganggap cowok php in dia. Sampe menjudge si cowok tadi tukang php. Kita harus lihat karakteristik dari cowok itu sendiri. Cowok itu kalau berbuat baik sama cewek pasti ada maksud tertentu. Terlebih lagi perhatian ke cewek. Terus apa hubungannya si sama cowok php tadi. Hub nya itu si cow tadi pasti punya maksud tersendiri sama si cew. Bisa terjadi php karena si cow sudah kehilangan kepentingan sama si cewek tadi. Contohnya, si cow lihat cew lain yg lebih cantik. Jadi berpindah objek (enak aja ya cewek dijadiin objek) Mungkin kalian yg cew tanya "kok enak banget tiba" ganti sama cew lain". Ya memang mudah. Karena kodrat nya cow begitu mbak/teteh. Makanya kan cowok boleh nikah sama 4 cew. Tapi meskipun kodrat, nggak baik cowok cuma manfaatin si cew
Statemen kedua, cewek baperan.
Ini bukan rahasia umum lagi kalau karakteristik cew seperti ini. Cewek tuh mudah banget jatuh hati ke orang yang baik dan perhatian ke dia. Tidak melihat rupa, berbeda dengan cowok. Nah karena ini, banyak cew ketika ada cow berbuat baik kepadanya langsung baper. Ini ngga salah, karena kodratnya seperti itu.
Nah terus gimana tadi, siapa yang salah ??
Kalau ada hal seperti tadi aku menyimpulkan yang salah dua"nya. Why ? Kok bisa ? Kok semua yang salah ? Ya kita harus lihat lagi dong, bagaimana Islam mengatur sedemikian rupa dalam pergaulan dengan lawan jenis meskipun berat. Berhub dgn lawan jenis ketika ada pekerjaan penting pun bahkan ada batasan"nya. Apalagi yang masalah kecil. Solusinya, si cow harus menjaga untuk tidak terlalu memberi perhatian kepada akhwat lain. Dan cew, lebih tegas lagi untuk tidak terlalu larut dalam buaian cowok. Jangan resah akan jodoh. Si doi ga akan tertukar, kan udah jelas si doi udah termasuk takdir yang udah ditentuin sama Allah. Dan ingat quotes :
"Karena yang menjaga hanya untuk yang terjaga"
2 notes · View notes
lentera-kata · 7 years ago
Text
Kata-katamu berdampak. Perbuatanmu berdampak. Dan orang bijak adalah yang bisa memandang jauh akibat dari perkataan dan perbuatannya.
— Anis Matta
2K notes · View notes
lentera-kata · 7 years ago
Text
Antusiaslah pada setiap liku perjalanan hidup. Sekalipun bertemu susah dan musibah, tetaplah antusias, tetaplah curiga, bahwa di depan sana ada kejutan yang entah apa, yang telah Allah siapkan sebagai buah dari kesabaranmu.
— Taufik Aulia
2K notes · View notes
lentera-kata · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Pergantian tahun masehi menurut gue itu unik . Kenapa sih unik?. Ya karena banyak temen temen, hingga saudara memiliki sebuah keinginan untuk menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. . Terlepas itu hanya bualan semata atau enggak, hanya dia dan Allah yang tau. dan ini nggak bermaksud untuk merayakan tahun baru masehi dengan segala bentuk kemudharatannya. . Resolusi ini sangat bagus agar diri kita tuh menjadi lebih baik dari sebelumnya dan sebenarnya kita (yang buat resolusi), sudah merencanakan pelaksanaan sunnah Rasulullah saw tanpa kita sadari. Rasulullah saw bersabda : . “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.” . Nah, perbanyak tuh resolusi kalian pada keesokan harinya. Jangan lupa siram ia dengan air semangat setiap harinya agar resolusi itu mampu hidup subur dan kita mampu memetik buahnya di kemudian hari :) . *Upload foto pertama 2018. Katanya biar kekinian (di Trenggalek)
0 notes
lentera-kata · 7 years ago
Text
Dipandang sebelah mata.
Dalam heningnya malam ku berjalan dalam ruang kesunyian. Kutemukan diri ini termenung. Pada sebuah jalan yang mengantarkanku menuju bintang bintang impian.
Kubawa sebuah lentera. Dan ku hampiri jiwa yang malang itu.
Kutanyakan padanya “apa masalahmu ?”
“Keputusasaan” jawabnya lirih.
Satu kata yang awalnya tak ku mengerti. Ternyata mampu membawaku dalam sebuah ilusi. Kudengar kalimat kalimat di masa lalu
“Sok sok an lu”
“Kalau ngimpi jangan ketinggian”
“Bisa bisanya dia jadi ketua”
Tanpa terasa kujatuhkan lentera yang sedang kubawa. Dan perlahan kegelapan mulai menutupi jalan ini
Jiwa ini sekejap hancur, bagaikan puing-puing reruntuhan bangunan. Bagaikan peselancar yang terhempas oleh ombak di lautan.
Ketika fikiran ini mulai kacau, tiba-tiba ada sebuah cahaya yang mendekat. Seseorang yang membawakan lentera padaku. Dan berbicara semakin lama semakin jelas dan berulang ulang. Lantas, ku hampiri dan ku dengarkan suara itu dengan tenang,
“Jika kamu sekarang dipandang sebelah mata, buktikan kelak kamu akan mampu mendapatkan kedua bola matanya”
Part 1
4 notes · View notes