Menulis caraku belajar banyak hal
Don't wanna be here? Send us removal request.
lilienkecil-blog · 7 years ago
Text
CintaMu
Tuhan...
Bisakah Kau hentikan tangisku?
Sebentar saja...
Kumohon...
rasanya sesak menahan isak di hadapmu
Tertunduk sesegukan penuh air mata tanpa seuntai kata
Bahagiaku tak pernah bohong
Seperti halnya dukaku saat menghadapMu
Tapi aku tidak sekuat itu Tuhan...
Aku tidak sekuat itu....
Bahkan terlalu lemah menghadapi semuanya sendirian
Bertahan dengan tawa dan rasa syukur untuk tetap kuat menghadapi segalanya
Namun tertatih dengan sisa air mata yang bahkan tak kunjung kering
Berdiri seorang diri bersama cinta yang tak pernah dipahami
Bagaimana kubertahan jika harus kehilangan cintaMu?
Tuhan,,,,,
Aku tak pernah meminta siapapun memahami, aku hanya berharap kau tak pernah tinggalkanku
Memelukku dengan pelukan cinta walau harus jatuh-bagun berkali-kali.
Bagimana mampu kubertahan
Ketika satu-satunya yang memampukan hanyalah cintaMu
Cinta yang buatku mampu berdiri dengan segala keterbatasan
Aku bukan siapa-siapa selain seorang hamba yang ingin dipeluk oleh cintaMu
Tak ada yang kuharap selain cintaMu
Aku kuat karena cintaMu
Biarkan cintaMu memelukku erat
Cinta yang selalu mengingatkanku bahwa kutak pernah sendirian
14.7.18
17 notes · View notes
lilienkecil-blog · 7 years ago
Text
Fill your life with advantures, not things. Has story to tell not stuff to show
Unknown
2 notes · View notes
lilienkecil-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
0 notes
lilienkecil-blog · 7 years ago
Text
Ternyata berat......
Kau tidak berusaha menjelaskan, karena kau tahu bahwa orang lain tak harus memahami. Kau sadar betul melihat tawa orang-orang yang sangat engkau cintai sudah membuatmu merasa lebih dari cukup. Bersabarlah, Tuhan ada untuk selalu memahamimu.
- lilienkecil -
2 notes · View notes
lilienkecil-blog · 7 years ago
Text
Allah itu sangat sangat baik. Hanya agar tidak Merasakan penyesalan yang lebih dalam. Dia berikan kita kesempatan  belajar melalui ujian agar kita tidak mengulang kembali kesalahan yang sama. Tapi sudahkah kita benar-benar belajar? 
- lielienkecil -
4 notes · View notes
lilienkecil-blog · 7 years ago
Text
KATA
Panik.  Satu Hal yang berusaha kusembunyikan dari seorang anak laki-laki umur 4 tahun. Jatuh dari motor yang diparkir bukan hal biasa ketika kulihat kaki dan tangannya mengeluarkan banyak darah karena luka gores pagar yang berada tepat disamping motor. Ia jatuh tepat di atas pagar kawat yang akhirnya ikut roboh karena tiangnya yang sudah mulai lapuk. Mendengar tangisnya, cepat cepat ia kududukkan diatas kursi sambil memeriksa kesemua lukanya.
"Hei, hei, anak laki-laki itu harus kuat. Tidak cengeng. jangan menangis. Ayo....berhenti menangis" kepegang kedua pundaknya erat. Mengulang-ulang kalimatku demi menenangkannya yang tidak berhenti menangis.
"Tapi sakiitt.... " Katanya sesegukan menahan tangis kemudian. Ia berusaha menghapus air mata dengan punggung tangannya.
Melihatnya seperti itu, kuhentikan mengulang-ulang kalimatku. Kubiarkannya menangis sambil terus mengusap kepala dan bahunya dengan diam. Mengiyakan semua yang diucapnya. Hingga beberapa saat ia mulai kembali tenang dan sama sekali tidak menangis.
Kata memang tidak seajaib itu yang jika diucapkan, bisa menghentikan orang yang menangis, mampu menenangkan orang yang marah pun dapat menegarkan orang yang putus asa. Sebab bagaimana sikap dan cara kita mengucapkannya ke orang lain yang membuat berkurang-tidaknya luka sakit itu. Hanya akan menambah luka dengan rasa sakit yang berbeda jika kata disampaikan dengan selalu menyalahkan dan menghakimi.
Kita mungkin tidak bisa dengan mudah menyembuhkan luka seseorang, namun mengurangi sakitnya menjadi bentuk dari kepedulian kita atas rasa sayang yang sebenarnya. Bukan tentang kata tetapi tentang sikap. Sikap terbaik yang bisa kita tunjukkan untuk seseorang melalui kata menenangkan yang kita ucapkan
Kamis, 15 Maret 2018
1 note · View note
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
Disana kau bilang lelah mencintai sendirian
Tanpa pernah tahu disini aku berjuang menjaga kesetiaan
2 notes · View notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
Menunda Sholat
Bismillah....
Bagi sebagian orang khususnya perempuan sholat diawal waktu menjadi hal sulit untuk dilakukan. Apalagi ibu rumah tangga yang walaupun kegiatannya banyak dikerjakan dirumah, meninggalkan masakan atau cucian ditengah-tengah adzan barang semenit saja rasanya sulit sekali. Hukum sholat itu wajib, dikerjakan dimesjid bagi perempuan bukanlah sebuah kewajiban, berbeda dengan laki-laki yang memang diwajibkan untuk sholat di masjid sehingga mau tidak mau, terpaksa tidak terpaksa harus sholat dimasjid. Karena hukumnya memang wajib. Kewajiban ini yang membuat laki-laki tidak perlu susah-susah untuk sholat diawal waktu, karena sholat yang dikerjakan di masjid sudah pasti tepat waktu. Berbeda dengan kita yang perempuan. Sholat dimasjid bukanlah kewajiban. Keutamaan sholat bagi perempuan adalah dirumah bukan berarti sholat dimesjid dilarang. Sehingga karena hal ini perempuan memiliki banyak kesempatan untuk kemudian menunda-nunda waktu sholat.
Saya sadar berkali-kali sering mengabaikan adzan. Jika sedang membaca buku, mengobrol dengan teman, memasak atau bahkan sedang mencuci pakaian. Saya tidak serta merta meninggalkan semua kegiatan itu dan bersegera mengambil wudhu untuk menunaikan sholat. Rasanya tanggung jika harus menghentikan pekerjaan ditengah-tangah kegiatan saya sebelum benar-benar menuntaskannya. Tidak satu-duakali saya lakukan ini. Entah berapakali, tetapi semoga sholat yang pernah banyak saya tunda-tunda tetap diterimaNya.
Kalian tahu, perlu berapa lama membiasakan diri untuk akhirnya saya bisa sholat diawal waktu? Saya butuh waktu hampir satu tahun. Parah ya. Allah memang sangat baik, ketika kebaikan baru hanya diniatkan didalam hati pahalanya sudah terhitung satu. Terlebih jika dikerjakan. Hidayah hanya milikNya. Allah sangat tahu apa yang ada dihati setiap hambaNya.
Hampir satu tahun? Padahal ini hanya tentang sholat diawal waktu. Tetapi begitulah adanya. Saya butuh pembiasaan. Sesuatu, jika sudah terbiasa saat melewatkannya akan ada saja yang mengganjal dihati. Dan saya merasakannya. Walaupun satu-dua kali masih sering khilaf. Tetapi saya bersyukur, setidaknya perubahan itu ada sekalipun harus menunggu hampir satu tahun. Yang menyedihkan itu ketika waktu berganti tahun dan kita tetap dengan keadaan yang sama, bahkan lebih buruk dari sebelumnya. Nyatanya istiqomah sangatlah sulit. Iman kadang naik-turun. Jika sedang turun saya pasti malas berdoa seusai sholat, tetapi doa "Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ala diynik wa a'la ithoathik" selalu saya paksa ucapkan karena hati setiap orang selalu dengan mudah berubah-ubah. Kata seorang ust "Al-imanu yaziydu bitho'ah wa yankusu bilma'shiyah" Bahwa iman seseorang bertambah karena ketaatan dan turun karena kemaksiatan. Maka satu maksiat yang kita lakukan akan membawa kita pada maksiat lainnya. Segala sesuatu yang buruk-buruk jika dikerjakan sekalipun tanpa kita sadari tetap akan dihisab. Berbeda dengan hukum yang asalnya memang dari awal tidak kita ketahui.
Jika iman sedang naik, tanpa paksaan ibadah apapun itu dengan mudah kita kerjakan. Ibadah menjadi hal yang menyenangkan untuk kita kerjakan. Jauh berbeda dengan saat ketika merasa iman kita sedang turun. Tidak jarang ust-ust yang berceramah sering menasehati kita untuk menjauhi maksiat. Karena semua maksiat melenakan dan akan sulit membuat kita kembali kejalan awal yang seharusnya jika kita sudah terlanjur terjerumus dan menikmatinya.
Dalam surat Al-ma'un 4-5 dikatakan :
Fa wailullilmushollin. Celakalah orang-orang yang sholat. Allaziyna human sholatihim saahun. Yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya. Ulama tafsir sepakat bahwa orang-orang yang lalai dari sholatnya adalah orang-orang yang sering menunda-nunda sholatnya. Begitu kata ust. khalid.
Karena ayat yang pernah saya dengar lewat ceramah ini yang kemudian dijelaskan juga oleh beberapa orang ust, perubahan pembiasaan sholat mulai saya paksakan. Awalnya sangat terpaksa. Rasanya berat, sulit, susah.Tapi lama-kelamaan akhirnya terbiasa. Saya akhirnya sedikit-sedikit bisa karena biasa. Saya hanya takut saya dikategorikan termasuk orang-orang yang munafik padahal saya mengerjakan sholat. Apa yang lebih mengkhawatirkan dibanding mengerjakan suatu kebaikan yang pada akhirnya malah tidak diterimaNya
Hal pertama yang kelak akan dihisab oleh Allah adalah sholat. Jika ibadah yang ditekankan paling pertama saja buruk bagiamana dengan ibadah kedua-ketiga-keempat kita? wajib saja berani kita tunda-tunda, lalu kenapa kita mengeluh ketika doa-doa kita tak kunjung diijabah Allah?
Self Reminder
3 notes · View notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
KINTSUGI
Until you're broken for a while, you don't know what you're made of. It gives you the ability to rebuild your self, stronger than ever before.
Pernah mendengar istilah KINTSUGI?
Kinstsugi berasal dari kata (kint) yang artinya emas. Dalam istilah jepang ia disebut sebagai seni menyatukan keramik dengan emas. Berawal dari kisah seorang kaya yang cangkir kesayangannya pecah. Lalu berusaha mencari sang ahli seni untuk dapat mengembalikan cangkirnya dalam keadaan utuh. Saat berhasil menemukannya, ia dapati cangkir kesayangan yang semula pecah terlihat menjadi lebih indah. Kerusakan pada cangkir itu bahkan sama sekali tidak ditutupi agar kembali terlihat sama. Ia diperjelas dengan emas yang menyambungkan setiap pecahannya. Menjadikan cangkir terlihat lebih mahal dan jauh lebih indah dibanding bentuk sebelumnya.
Istilah kintsugi memiliki makna yang sangat dalam. Jika cangkir pecah diibaratkan sebagai ujian dalam hidup. Maka membuang kepingannya atau memunguti lalu memperbaikinya adalah dua pilihan. Ujian tidak datang untuk kita menyembunyikannya, untuk kita meratapinya tetapi untuk kita menerimanya. Merengkuhnya sebagai pembelajaran hidup agar kita menjadi lebih kuat.
Kelemahan terbesar adalah kesempuarnaan yang luar biasa. We're broken things. And it's makes a beautiful sparkle, tergantung bagaimana kita memandang segala sisinya. Menemukan harta dari luka-luka hidup akan mejadikan kehidupan kita lebih kaya. Kaya yang dipenuhi makna berarti dalam hidup. Setiap masing-masing dari kita memiliki tujuan berbeda yang ingin dicapai. Disepanjang perjalanan mencapai tujuan-tujuan itu akan lebih banyak kita temukan rasa sakit dan luka yang dengan sangat mudah dapat menghancurkan. Sebagai konsekuensi dari ketidaksempurnaan hidup, perjuangan menjadi satu-satunya pertahanan. Seberapa lamapun waktu yang dibutuhkan, pada akhirnya kuat menjadi keharusan untuk bertahan menapaki setiap kehidupan.
Tanpa perjuangan ketidaksempurnaan itu akan menjadi kelemahan yang akan terus dan semakin melemahkan. Reaksi kita terhadap ujian-ujian hidup yang didatangkanTuhan yang pada akhirnya membedakan kita dengan yang lain. Kita yang ingin menjadi cangkir hancur berkeping yang terbuang atau cangkir hancur yang indah dipenuhi tambalan emas. Kita hanya tinggal memilih.
"Learning is a gift, even when pain is your teacher"
2 notes · View notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
MENANGIS
Setiap orang punya caranya sendiri mengurangi beban mereka. Termasuk menangis mengeluarkan keresahan yang membebani hati dan pikiran dihadapan orang yang dianggap mampu. Jika saja saya bisa seenteng itu menangis dihadapan orang lain mungkin tidak akan sesesak yang saya rasakan dahulu. Saya menyadari setiap kali ingin bercerita, menumpahkan hal terberat yang tidak bisa dipendam diantara banyak hal yang terpendam dihati, bibir seketika akan terkatup.
Dikelilingi orang-orang baik di dalam hidup merupakan bagian dari kesyukuran terbesar saya. Nikmat yang kadang orang lain anggap biasa padahal ia termasuk rezeki yang luar biasa. Sahabat-sahabat terbaik yang akan setia ikut andil untuk setiap kerasahan saya, jika saja saya mau berbagi. Tetapi tidak. Keresahan itu tidak pernah saya ceritakan bahkan selalu berusaha saya tutupi. Setiap orang sedang berjuang menghadapi masalahnya. Menambah masalah dengan masalah baru untuk orang-orang terdekat yang saya sayangi hanya akan mempersulit pikiran mereka. Maka memilih diam dan menyimpannya sendiri memang menjadi cara terbaik saya. Mulai menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya pendengar setia pada akhirnya menjadi kebiasaan yang mampu mengobati sesak dan keresahan saya dengan sangat mujarab.
Manusia tetaplah manusia. Jika mampu tidak membutuhkan orang lain untuk suatu beban yang sangat berat, maka siapapun tidak akan mampu untuk tidak membutuhkanNya saat menghadapi masalah, seberat apapun itu.
Akan ada waktu dimana perasaan mampu bertahan, akan berubah menjadi hal terberat yang tidak lagi bisa dibendung. Sekalipun tidak dalam satu waktu, perlahan kesadaran itu akan membawa perasaan ringan. Menangis bukan lagi hal yang memalukan saat berhadapan denganNya, sekalipun dengan masalah yang diceritakan terisak-isak karena sesak.
Sahabat terbaik memang belum mampu membuat saya berbagi segalanya dalam kehidupan, tetapi kehadiran mereka telah mengenalkan saya tentang kuat yang sebenarnya. Bahwa tertawa bukan untuk menyembunyikan tangis tetapi untuk menjadi lebih kuat menanggung setiap beban.
Tidak ada seorangpun yang mampu bertahan untuk tidak menangis. Ketika orang lain tidak lagi bisa menangis, ketika itu pula siapapun seharusnya khawatir karena sandaran yang dibutuhkan untuk tempatnya menangis tidak ia temukan. Dan saat tidak ada tempat menumpahkan tangisannya, 'menghilang' bisa jadi menjadi satu-sayunya jalan yang akan dipilihnya. Semoga iman tidak pernah lepas dari hati-hati yang banyak menyimpan luka.
1 note · View note
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
Kau tahu? bahagia itu sederhana. Sesederhana ketika kau tersenyum pada orang lain. Tapi tidak! Tidak bagi mereka yang sering menghadapi kekecawaan berkali-kali. Senyum menjadi hal tersulit. Sekitarpun seakan berubah menjadi dunia yang paling sempit.
Alasan mengapa mereka membenci dirinya sendiri adalah karena menyadari perilaku yang ditunjukkan seringkali tak sejalan dengan hatinya. Benci dengan hati yang menolak namun tetap mengusahakan banyak hal hanya agar orang lain merasa senang. Padahal orang lain tak mengharap demikian.
Satu hal yang saya tahu mereka orang-orang terbaik yang saya kenal. Orang-orang dengan rasa sayang melebihi dirinya sendiri saat mereka disayangi. Namun disaat yang bersamaan menjadi orang-orang dengan rasa kekecawaan yang mendalam saat mereka dikecewakan. Mereka hadir dengan cahaya mereka sendiri.
Seandainya kesadaran kita dan mereka sampai pada makna kebaikan sesungguhnya. Kekecawaan apapun itu tidak akan mampu membuat siapapun meratapinya. Tidak akan ada lagi kekecewaan yang mendalam. Sebab seberapa banyak kebaikan ia dipantulkan sebanyak itu pula ia akan memantul.
0 notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
SHOLAT
Terkadang kita meminta banyak hal kepadaNya. Berharap yang terbaik dari yang belum kita miliki agar segera dikabulkanNya, tanpa pernah berpikir sudahkah kita melakukan hal terbaik yang Allah minta sekalipun hanya untuk satu perkara yang seharusnya menjadi fokus kita sebelum berharap? Shalat.
Saat menjelang pagi suatu hari saya melihat mama dengan pakaian bagus yang ia kenakan sedang menonton TV, tidak seperti hari-hari sebelumnya-ketika saya bertanya ingin kemana, mama buru-buru tersenyum sambil menjawab "tidak kemana-mana", katanya sedang belajar sholat mengenakan baju paling bagus.
Mungkin bagi kita, perempuan yang dianjurkan sholat di rumah-karena memang afdoluha seperti itu sama sekali tidak pernah berpikir untuk mengenakan pakaian terbaik ketika sholat. Berbeda dengan bapak-bapak jama'ah masjid yang sering saya lihat kesemuanya selalu berpakaian rapi, saking rapinya di mata saya bapak-bapak itu terlihat sangat gagah. Anak-anak tetangga bahkan tak jarang sering mengucap salam dari balik jendela dan jikapun sedang bermain mereka akan berlarian menghampiri untuk menyalami sambil berseru "tangan kakek harum sekali!" Pemandangan yang membuat perempuan manapun tidak bisa untuk tidak berdoa semoga suatu hari di beriNya pendamping yang lebih baik dari bapak itu, rajin ke mesjid pula dicintai anak-anak.
Sebagian besar perempuan memiliki banyak kegiatan di dalam rumah, bersih-bersih; cuci piring, cuci baju, mengepel, menyapu namun pernahkah sekalipun merasa khawatir saat sedang menghadapNya haruskah kita mengenakan pakaian yang sama dengan pakaian yang kita gunakan untuk bersih-bersih? Yang kita gunakan untuk tidur? Jarang. Karena kemungkinan pikiran kita tentang makna sholat hanyalah sebatas ibadah yang tidak boleh dilanggar tanpa keyakinan akan manfaat dan tujuannya yang mampu memberikan pengaruh baik di dalam kehidupan. Baju bukanlah dasar yang menjadi tolak ukur diterima tidaknya sholat seseorang namun adab dalam menunaikannya tidak serta merta bisa kita abaikan.
Yang saya dengar dari ucapan mama seakan terasa menyentil. Malu, menyadari selama ini sholat seharusnya menjadi perkara yang lebih terfokuskan untuk diperbaiki. Mengenakan pakaian terbaik, menyegerakan wudhu ketika adzan pun tidak terburu-buru saat menunaikannya, namun sholat yang adalah hal pertama kelak akan dihisab malah menjadi perkara ibadah yang dinomor empat- limakan. Padahal seorang ustadz dalam sebuah ceramah yang saya dengarkan lewat saluran youtube, pernah berkata "Jika sholatnya seseorang baik maka seluruh kehidupannya akan baik. Pun jika ada dari doa kita yang tak kunjung dikabulkan mungkin ada yang salah dengan sholat kita atau bisa jadi ada makanan haram yang telah masuk kedalam perut kita"
wallahu a'lam bisshowab
3 notes · View notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
RESPECT
Hal yang sering kita lakukan adalah mencoba berusaha memahami orang lain ketika kita bahkan tidak barusaha memahami diri sendiri. Tidak salah menyenangkan orang lain tetapi sampai melupakan diri sendiri? 
Ada sebagian orang yang merelakan banyak waktunya untuk orang lain. Menjaga senyum orang lain dengan memberi perlakuan dan penghargaan lebih dibanding dirinya sendiri. Menjadikan setiap orang sebagai prioritas agar menjaga kecewa-tidak harus datang darinya sehingga membiarkan orang lain merasakan kecewa karena dirinya. Mereka memahami bahwa kecewa itu menyakitkan. Kecewa yang menjadi dunia baru di alam pikiran yang dengan segala sisinya dipenuhi kenegatifan. Menganggap penolakan terhadap orang lain menjadi hal tersulit untuk dilakukan.
Adalah suatu kebaikan ketika apa yang berusaha kita datangkan diniatkan demi kebermanfaatan yang menyenangkan untuk orang lain. Tetapi akan berbeda, ketika hati yang merupakan sumber dimana niat itu berasal bahkan menolak untuk melakukannya. Jangan pernah memaksakan sesuatu yang sejak awal tidak ingin kita lakukan. Belajarlah untuk berkata "tidak". Memilih hal terpenting tidaklah berdasar pada rasa "tidak enak"
Rumah yang kita bangun, berdiri untuk orang-orang yang ingin tetap tinggal. Dengan penyambutan terbaik sekalipun jika seseorang tidak menyukai setelah saat berada didalamnya maka biarkan yang ingin pergi itu pergi. Jika yang pergi menyadari kenyamanan yang ditinggalkan tentu ia akan kembali.
Apresiasi tidak pernah memaksa untuk diberikan kepada siapapun, namun ketika ia diberikan kepada orang yang tepat dengan penghargaan terbaik maka sepenuhnya hati mereka telah kita miliki. Sederhananya, peenghargaan adalah hak untuk setiap orang hal menyenangkan yang sering kita terima tidak harus menjadikan kita lupa untuk menghargainya. Memberikan sedikit penghargaan tidak akan membuat kita menjadi miskin. Sebaliknya, menjadikan kita kaya. Kaya dengan definisi yang berbeda.
Seseorang yang memperlakukan orang lain lebih dari bagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri adalah yang seharusnya bisa mendapat lebih banyak apresiasi. Kenyataan yang menyedihkan, mereka yang lebih banyak melakukan banyak hal untuk orang lain lebih mudah untuk dimanfaatkan. Lebih mudah merasa dikecewakan. Mungkin sebagiannya dengan keimanan yang tinggi percaya, bahwa apa yang dilakukan untuk orang lain tidak harus berhenti hanya karena dimanfaatkan, keyakinan atas apa yang dijanjikanTuhan lebih penting dibanding apa yang tidak seharusnya diharapkan pada manusia. Tetapi manusia tetaplah manusia. Hal terberat yang sulit dijaganya ketika penyesuaian lingkungan itu tidak pernah berhenti disatu tempat adalah istiqomah. Menyadari keimanan naik-turun, kecewa menjadi satu hal yang sering disembunyikan ketika iman tur
1 note · View note
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
PEREMPUAN
Ketika kami sekeluarga makan bersama disalah satu rumah makan, kakak saya tiba-tiba bertanya "siapa yang bisa tebak hayoo...kenapa kebanyakan rumah makan itu kokinya cowo?" dengan reflek saya langsung ngelihat kanan-kiri, memperhatikan koki dan para pelayannya yang sedang sibuk menghidangkan makanan.
Iyyayah benar juga, setelah dipikir-pikir memang hampir setiap rumah makan yang pernah saya kunjungi kebanyakan kokinya laki-laki. Tayangan acara masak di TV-TV juga lebih sering menampilkan koki laki-laki dibanding perempuan.
Diantara saudara-saudara saya yang lain, sayalah yang paling antusias dengan pertanyaan ini. Bahkan saking antusiasnya, saya malah balik bertanya tanpa menunggu siapapun berpikir lama mencari jawaban.
"kenapa memangnya?"
"ya karena kalo cewe, ntar masakannnya gak jadi-jadi"
Entah, ini serius atau sekedar candaan. Saya tidak ingin membenarkan walaupun jawabannya cukup masuk akal. Tapi saya perempuan. Sekalipun saya pungkiri kenyataannya perempuan memang cerewet. Dari artikel yang pernah saya baca perbandingan kata yang diucapkan antara laki-laki dengan perempuan adalah sebanyak 13.000 kata dalam sehari penuh. Perempuan mampu mengeluarkan 20.000 kata perhari sedang laki-laki hanya sekitar 7000 kata saja.
Salah satu yang membuat perempuan lebih unggul dari laki-laki adalah kemampuan miltitaskingnya. Perempuan mampu memproses banyak informasi dalam waktu yang bersamaan. Saat perempuan bicara, ia tetap mampu bekerja-menjadikannya berbeda dengan laki-laki yang malah sebaliknya.
Ternyata perempuan memiliki bagian otak yang akan lebih aktif saat ia berbicara. Memiliki bagian otak tertentu yang lebih berkembang daripada laki-laki sehingga membuatnya lebih cerdas, dan karena alasan ini banyak perempuan hanya butuh untuk didengarkan daripada diberi solusi saat curhat mengenai masalah yang sedang dihadapinya.
Cerewet bagian dari keunikan yang dimiliki perempuan. Perempuan yang pendiam saya pikir tidak benar-benar pendiam. Rasa kepercayaan yang tidak bisa sembarang diberikannya ke orang lainlah yang membuatnya menahan apa yang banyak ingin dikatakannya, apa yang ada dihati dan dipikirannya.
Saya pernah dikatakan berubah, oleh seorang teman yang tidak begitu dekat hanya karena mendengar saya bicara panjang lebar didepan seorang sahabat. Ketika saya tanya sahabat saya apa yang berubah dari saya, Katanya "dia hanya tidak mengenalmu saja"
Benar kata masgun,
"ketika kamu merasa pendiam mungkin itu hanya kamu belum bertemu dengan orang yang tepat untuk kamu ajak bicara"
Kayanya gak nyambung ya....
2 notes · View notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
PETE-PETE
Apa yang ada dibenakmu ketika pertamakali mendengar kata pete-pete? Mungkin kamu mengira pete-pete adalah istilah lain dari kata patungan. Tapi ini tidak selalunya benar, karena pete-pete akan bermakna patungan jika yang mengatakannya orang jawa. Saya menyadari ini ketika teman jawa saya bertanya. Saya tidak begitu tahu arti istilah pete-pete di setiap daerah, samakah pengertiannya dengan apa yang sering kita dengar atau tidak. Tetapi di daerah saya-kendari, istilah pete-pete tidak berarti patungan, melainkan angkutan umum.
Tentang sejarah dan asli kata dari bahasa apa istilah ini dipakai saya juga sama sekali tidak tahu pasti, namun penggunaan kata pete-pete ini jelas sudah ada jauh sebelum saya lahir. Saya mulai mengenalnyapun adalah saat pertamakali menaikinya saat duduk di bangku kelas 1 SD. Tentang pete-pete, banyak peristiwa yang saya pribadi jadikan pembelajaran termasuk cerita yang satu ini.
Hal yang menyenangkan dari menaiki pete-pete adalah kau tidak perlu berpanas-panas ria di bawah terik matahari atau berbasah-basah cantik dibawah hujan seperti saat sedang mengendarai motor. Saya selalu senang menaiki pete-pete sebab perjalanan yang ditempuh bisa saya gunakan untuk membaca buku atau materi kuliah sebelum sampai kampus, walaupun kadang kesabaran saya juga teruji karena beberapa kali merasa dongkol. Greget sama abang sopir pete-pete yang sering seenaknya mengambil jalur-jalur 'tikus' mencari penumpang dijalan yang tidak semestinya dilewati tanpa permisi penumpang lainnya. Padahal tidak menutup kemungkinan jika setiap orang yang memilih menaiki pete-pete sengaja bangun di awal pagi karena alasan kendaran ini, setiap saat berhenti-menjadi kemungkinan penyebab keterlembatan seorang penumpang.
Salah satu hal yang tidak bisa saya lupakan pada satu momen saat menaiki pete-pete, ketika kebaikan spontan dari seseorang kau lihat secara langsung terbalaskan dengan cara yang sama. Saya masih ingat, kejadian itu berawal ketika seorang wanita berpakaian kantor turun dari pete-pete lalu menyodorkan uang pecahan 50 ribuan. Abang sopir yang tidak memiliki kembalian menolak menerima dan menyuruh sang wanita dengan nada ketus untuk segera menurkanya kesiapapun-kemanapun tanpa berusaha membantu. Setelah menunggu lama wanita tadi datang berlari kecil sambil terengah-engah bersama pecahan uang yang tetap sama. Abang sopir terlihat marah dan menolak menerima. Tidak mau peduli, tetap kekeuh menunggu sewa di bayar dengan jumlah sesuai tanpa bertindak apa-apa. Dengan wajah yang terlihat khawatir sang wanita berdiri terpaku disamping pete-pete, saya yang kebetulan duduk tepat didepan pintu melihat ekspresi muka wanita itu yang kebingungan, saat saya berusaha ingin membantu, penumpang lain tiba-tiba menyelutuk "pak...belakang pak!" kalimat isyarat yang memahamkan sopir bahwa biaya sewa wanita yang barusan turun akan menjadi tanggungannya. Pete-pete akhirnya kembali bergerak, berlaju meninggalkan wanita yang masih terlihat bengong karena ditinggal tanpa membayar.
Selama perjalanan saya sesekali memperhatikan wajah penumpang yang tadi menyelutuk. Dalam hati merasa kagum. Terlepas dari niat yang kebaikan itu entah dilakukan karena sedang mengejar waktu atau memang benar ingin membantu. Bagi saya bukanlah mengenai nilai besar-kecilnya sewa yang dibayarkan orang itu, tetapi tentang inisiatif kebaikan yang dilakukannya dengan segera untuk orang lain ketika semua orang memilih diam.
Melihat secara langsung orang yang pernah membantu seseorang, sedang berada diposisi sulit yang sama seperti orang sebelumnya yang pernah ia bantu merupakan hal yang tidak biasa dan jarang saya alami. Sekalipun saya sulit mengingat nama, jalan dan angka tapi saya tidak bisa melupakan wajah orang dalam sebuah peristiwa yang ingin selalu saya ingat.
Hari itu saya diperlihatkan bagaimana kebaikan seseorang dibalas Allah dengan cara yang sama dihari yang sama. Bagaimana Allah begitu baik kepada orang yang baik. Jika menyadari, saya yakin bahkan tidak hanya saya-penumpang yang saat itu terpaku menantap kepergian orang yang sudah menolongnya juga pasti merasa speechless, mendapati penumpang lain menanggung biaya sewa dirinya karena kembalian yang tidak dimiliki abang sopir untuk uang pecahan 100 ribuan miliknya, Peristiwa ini lagi-lagi menyadarkan....
How a simple act of caring creates an endless ripple
2 notes · View notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Ibarat gelas, kehidupan memiliki bentuk beragam dengan isi takaran, warna dan rasa yang berbeda. Begitu banyak hal yang membuat kehidupan satu orang dengan kehidupan orang lainnya tidak pernah sama. Kehidupan dengan segala perbedaan yang tidak harus diperbandingkan demi mencapai satu persamaan yang tidak nyata. Apa yang terlihat hanyalah sebagian kecil daripada banyaknya hal tersembunyi yang tidak tampak. Bukan karena berhak mengira-ngira sebuah kehidupan lalu merasa paling tahu segalanya.  Bahkan kehidupan yang sedang dijalanipun, akan berjalan seperti apa-seringkali tidak kita pahami. Mungkin alasan mengapa bersyukur itu sulit adalah karena ini, mencari yang tidak kita miliki dikehidupan orang lain.
0 notes
lilienkecil-blog · 8 years ago
Text
KAOS KAKI
Jika diingat-ingat kembali, saya dulu orang yang paling malas mengenakan kaos kaki. Merasa kalau kaos kaki hanya sekedar penghalang untuk menyembunyikan kulit kaki dari pancaran sinar matahari, yang sekali waktu bisa menggosongkan karena terpapar panas matahari yang bisa menyebabkan belang saking menyengatnya.
Dalam hati saya sering bertanya-tanya, sepenting itukah kaos kaki. Melihat seorang sahabat lebih memilih membawa krim khusus kemana-mana, mengantisipasi kakinya yang berkeringat-dibanding memilih untuk tidak mengenakan kaos kaki sama sekali. Padahal lebih baik jika tidak dikenakan sekalian, membayangkan orang lain merasa terganggu jika kaos kaki yang dikenakan menimbulkan bau. Padahal kaos kaki hanyalah kaos kaki. Sebatas kain penutup pencegah kaki membelang, tidak lebih. Dan begitu menurut saya.
Pun pernah pada satu momen saat setelah selesai berwudhu, sahabat lain saya berjalan menenteng kaos kaki sambil sedikit membungkukkan badan, berusaha menutupi kaki dengan bagian bawah baju gamisnnya tepat setelah berpapasan dengan seorang lelaki. Saat itu saya merasa sangat lucu. Memperhatikan gaya jongkoknya yang siapapun melihat mungkin akan bertanya, dia kenapa? Melakukan itu hanya demi menutupi kaki? Mengapa repot-repot, ketika tingkahnya malah memancing orang lain untuk memperhatikan.
Tidak sampai disitu, cerita lain tentang kaos kaki membuat saya berpikir keras bahkan sampai ke pasar. Tempat paling rame yang dipenuhi sesak oleh para penjual-pembeli juga dipenuhi tanah hitam berbecek. Orang seperti saya akan berpikir lebih dari dua kali jika ingin ke pasar mengenakan kaos kaki, ke kampus saja kaos kaki jarang saya kenakan, apalagi ke pasar. Tapi lagi-lagi saya heran, mendapati dua orang ibu yang berjilbab besar mengenakan sandal dan kaos kaki menenteng banyak barang. Hal yang kemudian menjadi perkara yang tidak biasa bagi saya. Memikirkan kenapa seseorang sampai harus membawa krim khusus demi kaos kaki, bertingkah aneh, bahkan sampai menyulitkan diri di pasar hanya demi sebuah kaos kaki.
Setelah belajar sedikit-banyak tentang Islam, saya akhirnya mulai mengerti. Memahami mengapa kaos kaki begitu penting bagi sebagian perempuan, karena memang mereka meyakini bahwa kaki termasuk aurat. Kaki bagian dari aurat perempuan yang harus dijaga, yang harus mereka tutupi. 
Berbicara mengenai ilmu islam, saya sama sekali bukan ahlinya. Saya sama sekali tidak memiliki banyak ilmu tentang Islam, hanya saja saya suka mencari tahu, sering memikirkan hal-hal aneh yang bisa menarik perhatian untuk saya ketahui, seperti perkara kaos kaki yang sudah saya ceritakan.
Karena sedikitnya ilmu yang saya miliki tentang hukum islam, saya menjadi tidak mengerti apakah kaki termasuk bagian dari aurat perempuan atau tidak, yang saya sangat tahu menutup aurat hukumnya wajib tanpa tawar. Sebab hal ini saya akhirnya mencari tahu. Mensearching sana-sini dari google sampai youtube. Mendengarkan ceramah singkat para ustdaz dan membaca bagaimana perbedaan pendapat 4 mazhab; Syafi'i, maliki, hanbali, hanafi tentang batasan aurat perempuan.
Pedoman hidup yang wajib kita berpegang teguh terhadapnnya sebagai seorang muslim adalah Al-qur'an dan As-sunah. Kita tahu bahwa Islam tidak pernah membebankan umatnya dalam hal apapun termasuk perkara hukum, selama tidak melanggar apa yang sudah menjadi ketetapan dalam ajarannya. Diperbolehkan memilih dari ke empat mazhab yang juga memiliki ikhtilaf, yang bisa dijadikan dasar dari hukum suatu perkara yang belum jelas bagi seseorang yang masih perlu banyak belajar, seperti saya.
Maka, dari apa yang telah saya baca dan dengarkan, saya akhirnya memutuskan untuk menjadi bagian dari sebagian perempuan yang meyakini bahwa kaki termasuk aurat yang wajib ditutupi. Sekalipun terdapat perbedaan pendapat oleh ke empat mazhab yang sering kita jadikan patokan, pencarian saya menjadikan hati berketetapan pada keyakinan bahwa kaki adalah aurat yang wajib untuk saya tutupi. Terlebih menutup kaki dengan kaos kaki bukanlah hal yang sulit, walaupun dulu sempat berpikir mengenakan kaos kaki sedikit ribet dan membuat tidak nyaman, tetapi setelah mencoba-ternyata tidak juga.
Saya tidak ingin seperti kebanyakan orang yang mengikuti hukum hanya karena dasar-ingin mempermudah atau sekedar taklid semata. Ketika saya meyakini apa yang sudah saya cari tahu, maka mengusahakan yang terbaik agar tidak melanggar keyakinan itu akan terus saya lakukan, walaupun saya juga tahu bahwa istiqomah bukanlah hal yang mudah, mengingat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bahkan sering berdoa "yaa muqollibal qulub tsabbit qolbii a'laa diynika wa a'laa ithoatik"
Sejak saat saya memutuskan untuk selalu mengenakan kaos kaki kemanapun saya pergi adalah saat dimana saya selalu merasa malu. Malu dengan diri saya sendiri, merasa bersalah karena pernah menjadi seseorang yang menertawakan orang lain walau hanya dalam hati karena ketidaktahuan saya. Menertawakan prinsip yang sahabat saya pegang, demi menjaga apa yang ia yakini untuk tetap harus dijaga dengan cara terbaiknya. Dan saya selalu kagum dengan orang-orang seperti ini sejak hari itu.
Saya hanya ingin mengatakan jangan pernah menertawakan orang lain tentang sesuatu hal yang tidak kita ketahui, tentang sesuatu hal yang kita tidak memiliki ilmu didalamnya, karena setiap apa yang pernah kita tertawakan dari orang lain bisa menjadi hal yang dikemudian hari akan kita alami.
2 notes · View notes