Tumgik
malikajadwa · 8 months
Text
Bisakah MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Menerapkan Pendidikan Inklusi?
               Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia merupakan salah satu prototipe madrasah unggulan berbasis asrama di Indonesia. Pendirian MAN Insan Cendekia bertujuan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang Keimanan dan ketakwaan (IMTAK), menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). MAN Insan Cendekia menyeleksi secara ketat calon siswanya dengan mengadakan SNPDB (Seleksi Nasional Peserta Didik Baru) yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Tujuan penyeleksian dilakukan guna mendapatkan siswa siswi terbaik seperti visi dan misi dibangunnya MAN IC oleh B.J Habibie.
               Hasil seleksi penerimaan murid baru tahun ajaran 2023/2024 di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah sedikit berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya salah satu murid dengan kebutuhan khusus yang berhasil lolos SNPDB. Dengan demikian, dibutuhkan pendidikan inklusi untuk menunjang pendidikan terhadap siswa tersebut. Pendidikan inklusi sendiri merupakan pendidikan yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan semua peserta didik, baik peserta didik yang normal maupun peserta didik berkebutuhan khusus. Namun, penerapan pendidikan Inklusi memerlukan persiapan yang matang. Mulai dari persiapan guru, infrastruktur yang menunjang, konsep pendidikan maupun para siswa yang ada di sekolah tersebut.
               Sedangkan di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah, belum adanya guru atau pembimbing bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini dikarenakan penyeleksian guru pada umumnya dilaksanakan sesuai dengan visi misi ditegakkannya MAN Insan Cendekia, sehingga setiap guru yang ada di MAN Insan Cendekia berfokus pada terbentuknya siswa dengan kemampuan yang unggul. Selain itu, infrastruktur yang ada di MAN Insan Cendekia bengkulu Tengah belum memadai untuk diterapkannya pendidikan inklusi.
               Di samping itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah juga menerapkan sistem “Boarding School” yang mengharuskan para siswanya tinggal di asrama. Hal ini mengakibatkan anak berkebutuhan khusus (ABK) susah untuk beradaptasi dengan keseharian dan lingkungan sosial yang baru. Hal itu menambah PR bagi MAN Insan Cendekia Bengkulu tengah untuk menyediakan pembimbing yang bisa membimbing siswa tersebut di kesehariannya.
Dengan adanya anak berkebutuhan khusus (ABK) ini MAN Insan cendekia harus menerapkan pendidikan inklusi yang dimana penerapan pendidikan tersebut memerlukan tenaga kerja dan berbagai fasilitas yang sulit untuk diterapkan. Untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, MAN Insan Cendekia seharusnya menyaring kembali beberapa siswa yang sudah lulus tahap SNPDB. Seperti melakukan wawancara bagi orang tua maupun siswa setelah SNPDB dilaksanakan. Agar siswa yang telah lulus SNPDB benar benar layak untuk menerima pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, sesuai dengan visi dan misi terbentuknya MAN Insan Cendekia.
               Oleh karena itu, MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah bisa dikatakan belum siap untuk menerapkan pendidikan inklusi. Sebaiknya, sistem SNPDB ditingkatkan kembali. Demi terwujudnya visi dan misi terbangunnya MAN Insan Cendekia.
@Desmiya12
3 notes · View notes