Quote
Kita dipersilahkan untuk mengapresiasi diri kita, melalui apa saja yang dipunya. Namun , bedakan mana yang membangun mana yang destruktif
ya, namanya dunia ajang untuk memperlihatkan pencapian mau gimana lagi selain sabar
4 notes
·
View notes
Quote
Berterima kasihlah pada diri yang sudah mampu dan mau berjang sampai di titik ini
sudahkah mengapresiasi dirimu?
0 notes
Text
Kenang
Menuliskan kata-kata yang tidak ingin terucap secara lugas. Memberinya jeda agar terlihat pantas. Mendekapnya dalam relung paling dalam, tersembunyi. Dari mata-mata jua retorika yang dibuat aktor duniawi.
Cermin memantulkan kehadiran, memori-memori yang tersimpan, Hening, menatap sebagian kecil goresan kenang. Diam-diam menerka, padahal hanya bias semata. Mengenang kemudian, hari-hari ke depan tanpa pundak yang menetap apalagi kembali, sepertinya Seiring suara gelombang Senada jatuhnya bintang Seiris kisah tak berharga mungkin begitu dikatanya.
Harapan hanya tinggal pada diri, tak mengerti bagimu nanti. Dipenghujung rasi, aku menuliskan rencana yang bisa kita jalani Memejamkan mata yang tidak sama sekali ku ingini. Menghela napas, menahan kemelut. Tidak ada frasa yang lengkap, karena dia kehilangan hari. Mungkin begini, Rindu yang hanya sebatas membekas dan sirna, Sebatas antara kedua pasang mata, sebatas merasa hebatnya Akhir kata, kita baik-baik saja tanpa tanya
0 notes
Text
Tentang pergi
Tentang kegusaran yang meraup untung dengan waktu.Cintamu pada dimensi tak begitu utuh. Anggapnya kamu tak mengerti tentang klimaks pertunjukanmu. Agaknya waktu dan duka menyelimuti raga.
Gaduh, bayangan itu bergandengan menjauh. Waktu hanya tersenyum; Gejolak kasihmu terombang-ambing ragu; Terpaku, merunduk, terisak; bercerita pada dinginnya udara. Kedua tangan yang berjibaku saling mengenggam; menggigil sepi.
Waktu tak dirasa adil; takdir pula tak santun. Jernihnya air tertelan pusaran, menyalahkan ketidakadilan dan takdir yang tak sesuai. Berlari dan menerjang derasnya mimpi dan cinta. Lalu terjatuh; lupa mata angin.
Cintanya tak utuh. Waktu menjemput, dengan segala apa yang digenggam untuk melepas. Dia mengangguk dan menyalami kepergian. Tetap saja menurutnya; tak bisa pantas
0 notes
Quote
Ada yang tak utuh
sebagian rapuh dan tak punya daya untuk tetap kukuh.
0 notes
Text
Bahagia
Mungkin aku yang paling merasakan bahagia saat bertemu, berkomunikasi langsung atau tidak langsung, melihat pencapaianmu. Mungkin aku yang saat ini mendapatkan kebahagiaan karena ada yang mau dan menyisakan waktunya untuk membalas serangkaian pesan tak punya manfaat. Mungkin aku yang merasakan bahagia karena merasa sudah klop dengan kebiasaan.
Itu hanya prespektif kebahagiaanku, bagaimana denganmu? Kamu tersiksa, tertekan, terhambat? Atas semua ini. Karena waktu menyadarkanku hal itu, kebahagiaan yang hanya satu pihak, itu hanya sementara dan tidak utuh.
Untuk itu, maafkan aku yang selalu melihat kebahagiaan tidak dari sisimu. Aku tidak bermaksud untuk begitu saja pergi, aku tidak ingin kamu tidak bahagia. Itu saja. Aku masih membutuhkan kehadiranmu, tetapi jangan paksakan kalau memang tidak ingin.
0 notes
Text
Mari beri jeda atas apa yang kamu perjuangkan, menepi sejenak. Koreksi intospeksi diri.
Tidak semua semulus drama fiksi, tetaplah perjuangkan yang memang menjadi keyakinanmu.
0 notes
Text
Pemimpin itu berat, dia harus paham berapa kepala yang ia akan hadapi agar dalam menjalankan rodanya tidak salah presepsi dan akhirnya salah tujuan. Belajar memimpin diri sendiri, belajar memahami orang lain, belajar terus belajar, tujuan kita sama meski ada di dalam diri merengkuh tujuan pribadi. Menjaga kestabilan orang lain dengan cara informal tidak kaku dan rigid, itu pemimpin, selalu punya seni.

0 notes
Text

Merawat hubungan itu salah satunya dengan kejujuran dan komunikasi.
Ego kita tinggi, tapi salah satu mengalah suatu bentuk solusi.
0 notes
Text
“Sesungguhnya, setiap masalah itu sudah ada solusinya.”
— Hanya saja, kita lebih memilih untuk diam, mengeluh, dan menyalahkan. Dan berharap, masalah bisa selesai dengan sendirinya
281 notes
·
View notes
Text
Jangan melulu minta dipahami, hidup tidak melulu tentang hubungan yang rapi dan asyik.
Belajarlah jangan memperkeruh masalah dengan ketidakpahaman atas hubungan, apabila masih ingin bertahan.
1 note
·
View note
Text
Rasanya diri ini berdiri pada bukan kapasitas
Entah iya atau tidak, entah ini cara-Nya atau hanya sebatas rasa-rasaku saja.
0 notes
Text
Jangan banyak meminta
Tidak semua orang mau memehami dan mengerti (walau keduanya punya arti berbeda), sebagai manusia belajarlah jangan berharap untuk mendapatkan perlakuan dari manusia lain sesuai apa yang kamu inginkan. Jangan memaksakan orang lain mengerti dan memahami apa yang ada di kepalamu, dia bukan peramal. Dinamika hidup itu tidak hanya aku sama kamu, kita, mereka. Ada hal yang lebih urgent dan dipikirkan di balik kepala orang-orang. Setiap orang punya preferensi, dan bentuk keterikatan orang kepada orang lain itu tidak semua harus disama ratakan. Coba jernihkan pikiran, kenapa orang berperilku aneh, menjauh, kasar, dan sebagainya ke kita. Jangan hanya memandang dari prespektif kita yang ingin diberi atensi. Jangan terlalu menjadi superoir, kita hanya manusia yang banyak salah. I
0 notes
Quote
Mempelajari bahwa tidak semua hal harus pakai sentimen pribadi, berpikir logis.
0 notes