Tumgik
masdayat · 11 months
Text
Tumblr media
Melanjutkan belajar kembali seputar Palestina di tengah gempuran rudal zionis Israel ke Gaza yang sedang berlangsung saat ini, dan di tengah teriknya suhu 36° celsius yang menerjang Bogor.
On Palestine ini menarik karena ditulis oleh dua aktivis dengan latar belakang Yahudi yang pro akan perjuangan Palestina untuk bebas dari cengkeraman penjajahan Israel. Buku ini terbit 8 tahun lalu, tak lama setelah rezim apartheid Israel melancarkan Operation Protective Edge ke Gaza, yang juga membunuh ribuan orang Palestina.
Berikut salah satu penjelasan yg kukutip dari buku ini, yang dijelaskan dengan brilian oleh Ilan Pappe mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Palestina saat ini. Sederhana, namun banyak dipelintir oleh mereka di Barat sana dan para pendengung zionis:
"...the tale of Palestine from the beginning until today is a simple story of colonialism and dispossession, yet the world treats it as a multifaced and complex story — hard to understand and even harder to solve."
5 notes · View notes
masdayat · 11 months
Text
Tumblr media
Resist the apartheid, resist the occupation.
"From the river to the sea, Palestine will be free."
Insyaallah
12 notes · View notes
masdayat · 11 months
Text
On Palestine
Tumblr media
Sebelum memulai aktivitas kita hari ini, sejenak kita luangkan waktu untuk memikirkan saudara-saudara kita di Palestina sana yg dibelenggu penjajahan Israel selama 75 tahun terakhir. Yg hingga saat ini pun, hilal akan kemerdekaan mereka kian buram lagi suram dan jauh dari genggaman. Penjajahan, penjarahan, dan politik apartheid, adalah sejumlah kata kunci yg dapat kita garis bawahi, dan jadi landasan bagi kita untuk mau peduli, sekali lagi, mau peduli dan mau memahami dengan adil perihal apa yg terjadi di Palestina.
Penjajahan Israel atas Palestina yg didukung oleh sekutu-sekutunya seperti Amerika Serikat & negara-negara Barat adalah perilaku barbar yg jelas mencoreng hak asasi manusia, dan ironisnya para penjahatnya inilah yg selama ini menunjuk diri sebagai garda terdepan pelindung hak asasi manusia. Tatkala tiap hari tentara pendudukan Israel membunuh warga Palestina, atau membantai dengan ganas seperti di Sabra & Shatila pada 1982, dan di Gaza pada 2014 lalu, "mereka" ini akan diam saja, bak orang yg sengaja membutakan diri padahal jelas-jelas pembunuhan oleh tentara pendudukan Israel itu peristiwa rutin, mengorbankan anak-anak, wanita, bahkan jurnalis, dan kalangan non-kombatan lainnya. Yg terbaru, kita disuguhkan parodi penuh tipu-tipu yg memperlihatkan negara-negara Barat, khususnya AS dan Uni Eropa pasang badan untuk Israel pasca serangan milisi Hamas. Mereka ini pastilah sadar, tapi sudah membatu nuraninya, bahwa wilayah Gaza, yg menjadi basis milisi Hamas, merupakan open air prison, sebuah wilayah yg memenjarakan jutaan warga Palestina dengan pagar berkawat menjulang tinggi dan seluruh persenjataan Israel mengawasi mereka setiap saat. Setiap Israel melancarkan operasi militer ke Gaza, bisa dipastikan korbannya masif, karena tiada jalan keluar yg mudah dari wilayah ini, inilah "ghetto" bagi warga Palestina. Tapi apakah AS dan Uni Eropa selaku penyokong Israel peduli dengan hal itu? Oh, jelas tidak. Mereka dengan sukacita membantu Israel, lewat suntikan dana dan bantuan alutsista mempertahankan status quo, yakni penjajahan yg sistematis. Penjajahan, yg seharusnya sudah diberangus sejak gelombang dekolonisasi pada pertengahan abad ke-20, nyatanya masih dipelihara oleh Israel dkk di abad modern ini.
Lalu, mengapa penting bagi kita untuk peduli dengan apa yg terjadi di Palestina? Sebagaimana penjahat super, mereka akan melakukan segala cara agar kejahatan mereka tak terendus. Lebih parah, mereka akan memutarbalikkan narasi seolah-olah kejahatan yg mereka lakukan adalah upaya pembelaan diri (yg padahal bukan), dan mengerahkan segala upaya agar kejahatan yg mereka lakukan bisa dipoles sedemikian rupa agar dilihat oleh khalayak umum sebagai tindakan berbudi luhur. Itulah yg Israel dan sekutunya lakukan dalam hal penjajahan atas Palestina. Sebuah operasi militer yg membunuh penduduk sipil/non-kombatan akan diperlihatkan sedemikian rupa sebagai upaya pembelaan diri terhadap ancaman "teror" dari Palestina (padahal siapa teroris sejatinya di sini? Haha), dan ketika operasi militer itu menimbulkan korban jiwa dalam jumlah masif, dengan segala upaya mereka mencegah agar media mainstream tak meliput soal itu, dan membelokkan lagi ke perkara hak Israel dalam membela diri tadi. Dan yg terbaru ini, serangan Hamas dibesar-besarkan dengan sedemikian rupa oleh Israel lewat buzzer-nya dari pelbagai kalangan, seperti influencer, artis, atlet, dll. Pun media mainstream Barat dengan penuh gairah diarahkan meliput "kebejatan" Hamas tersebut. Tanpa malu-malu, sampai bikin hoaks dalam skala masif. Contohnya adalah berita hoaks yg jadi bumerang bagi mereka sendiri, seperti soal Hamas membunuh bayi-bayi Israel, padahal realitanya yg terjadi, justru dalam beberapa hari eskalasi konflik saja, Israel telah membunuh ratusan bayi dan anak-anak Palestina di Gaza.
Fakta-fakta yg diputarbalikkan dan berita-berita "sampah" perihal Palestina yg disuguhkan Israel dan kroninya nyatanya banyak konsumennya, terutama di belahan dunia Barat sehingga antipati dan mengerdilkan perjuangan Palestina menuntut keadilan, yakni hak kemerdekaannya. Dan inilah, yg menjadi tanggung jawab moril bagi kita dan sesiapa saja agar mampu melakukan counter attack terhadap kepalsuan dan ketidakadilan dalam pemberitaan yg melingkupi Palestina. Bentuk counter attack itu kita lakukan dengan mulai menumbuhkan awareness & kepedulian kita akan penjajahan sistematis yg terjadi di Palestina, mengedukasi diri dengan membaca referensi yg kredibel perihal sejarah Palestina dan rekam jejak penjajahan Israel dan sokongan sekutunya terhadap Palestina. Begitu hal tersebut telah tercapai, kita sebarkan benih kepedulian itu pada kolega dan orang di sekitar kita, yg nantinya akan membentuk persatuan akan simpati terhadap Palestina, yg membuktikan bahwa masih jauh lebih banyak yg peduli dan tak sudi menutup mata akan penjajahan keji yg sedang berlangsung.
Namun, ketika kita mencoba peduli akan nasib saudara kita di Palestina, entah di medsos atau di dunia nyata, mirisnya, akan kita jumpai cibiran seperti, "ya elah, ngapain sih capek-capek peduli sama yg jauh begitu? Tuh masih banyak tetanggamu di sini yg butuh kepedulianmu." Argumen bau kakus macam itu yg mirisnya meluncur dari si paling merasa bermoral justru tiada berguna. Karena kepedulian, bisa kita ekspresikan dengan seluas-luasnya & secara beriringan, baik terhadap saudara kita yang terdekat, pun pada saudara kita yang jauh seperti di Palestina sana yg nyata-nyata menghadapi kesulitan lahir batin. Cibiran semacam itu, baiknya kita hadapi dengan ketegaran dan kebulatan tekad, untuk lebih giat belajar lagi perihal sejarah penjajahan Israel terhadap Palestina, dan teruslah menebarkan benih kepedulian agar dunia tahu, bahwa ada bangsa bernama Palestina, yg hingga detik ini, sedang dijajah dan menghadapi pemusnahan akan eksistensinya.
Terakhir, kita berharap dan berdoa semoga penjajahan Israel terhadap Palestina lekas berakhir dan perdamaian yg nyata, yg dilandasi keadilan, bisa terwujud di sana. From the river to the sea, Palestine will be free.
8 notes · View notes
masdayat · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Beberapa foto konten bookstagram favoritku sejauh ini. Mudah-mudahan bisa berbagi ulasan singkat juga dari buku-buku yang telah kubaca di media tumblr ini.
You can kindly follow @khalidteracy on instagram.
5 notes · View notes
masdayat · 1 year
Text
BOOKSTAGRAM
Pandemi COVID-19 pada 2020 lalu yang mengharuskan pembatasan interaksi sosial dan aktivitas di tempat-tempat umum membuatku berpikir untuk menekuni hobi baru. Selain bercocok tanam sayur-mayur di pekarangan, kupilihlah buat membiasakan diri kembali untuk membaca-baca buku (apa pun topiknya). Waktu berselancar di instagram kutemukan sejumlah akun yang suka posting perihal perbukuan dengan ulasan dan foto-foto bukunya yang ciamik. Et voila, akhirnya kuberanikan diri juga buat bikin akun bookstagram (secara harfiah: books of instagram) juga waktu itu, memanfaatkan second account yang masih lowong.
Tumblr media
Tiga tahun berselang, syukurlah masih konsisten menciptakan konten per-bookstagram-an, meskipun intensitasnya tak seaktif kawan-kawan lain yang sungguh dedikatif untuk menebarkan inspirasi untuk membaca buku, dan menimbun buku... Hahaha. Alhamdulillah, hobi yang telah tiga tahun berjalan ini bisa kubilang membantu membuatku tetap waras ketika sulit berinteraksi dengan teman-teman secara langsung saat pandemi yang lalu. Bisa saling terhubung dengan teman-teman baru yang menggeluti hobi membaca sungguhlah menyenangkan. Di sisi lain, meski takkan kukatakan kalau aku mahir, jadi lebih tahu cara-cara mengedit foto dan lebih familiar dengan aplikasi yang membantu dalam hal itu. Tak lupa juga, kalau beruntung, sesekali bisa dapat buku gratis lewat giveaway yang diadakan oleh teman-teman di bookstagram. Yang menjadi tantangan (selalu sepertinya...haha) dalam hobi per-bookstagram-an adalah pas mempersiapkan untuk foto buku dengan segala aksesoris dan printilan lain sebagai hiasannya yang acap kali bikin mager juga. Dan tentu saja ketika menyusun ulasannya yang bagiku sendiri bak ujian tulis resensi buku yang baru saja dibaca. :D
Anyway you can check and kindly follow my bookstagram account here. Mari saling merekomendasikan bahan bacaan!!! https://www.instagram.com/khalidteracy/
0 notes
masdayat · 2 years
Text
Mengantarkan Bapak
Tumblr media
Jumat, 2 September 2022
Bapak, di bumi Gunung Jati yang cerah dan semerbak oleh wangi tebu yang sedang digiling di pabriknya, aku dan adik-adik mengantarkan kepulanganmu menuju Sang Khalik, penciptamu, pencipta kita semua dan seisi alam raya ini. Semoga Allah berkenan mengampuni khilaf dan salahmu, serta menerima amal-amal salihmu. Pun semoga Yang Maha Pengasih karuniakan pelita untuk menerangi alam barzah tempatmu bersinggah. Sampai jumpa di lain kesempatan, Pak.
17 notes · View notes
masdayat · 2 years
Text
Kegagalan itu mendewasakan, sebab kamu akan menemukan apa yang salah dari proses itu, kamu juga bisa mengetahui apa yang sebenarnya kurang dan seharusnya dilengkapi. Memang ia menyakitkan, tapi itu mendewasakan hati dan sikap di masa depan.
Benar, banyak orang itu didewasakan oleh kegagalan.
@jndmmsyhd
477 notes · View notes
masdayat · 2 years
Text
Jangan Mempersulit Diri
Salah satu yang perlu kita lakukan dalam hidup ini adalah memudahkan urusan jangan mempersulit diri. Membuat suasana lebih gembira atau bahagia, yang membuat suasana yang mencekam. Banyak yang tidak sadar bahwa kebanyakan diantara kita yang sengsara karena pikiran kita sendiri. Suka dibawa tegang, diperumit, dibesar-besarkan, bukankah capek hidup yang seperti?
Ingat bahwa salah satu ciri orang yang yang diharamkan tersentuh api neraka adalah orang yang sahlin, yaitu orang memudahkan urusan. Misalkan ketika ban kendaraan kita bocor, maka terima saja hal tersebut menjadi sebuah takdir, bocornya ban kendaraan kita boleh jadi ada rezeki tukang tambal ban di dompet kita, atau contoh lain ketika ada orang yang membuang angin secara tiba-tiba, maka berlapang dadalah. Namanya juga tiba-tiba karena yang membuang angin juga tidak merencanakan akan membuang angin dan apa yang sudah dikeluarkan tidak bisa dikendalikan.
Kita kerap mendramatisasi sebuah persoalan hingga persoalan yang sebenarnya sederhana jadi tampak luar biasa besar dan rumit. Persoalan yang sebenarnya tidak begitu pahit seolah menjadi akhir hidup disebabkan dramatisasi diri kita sendiri.
Marilah kita terus melatih diri untuk siap bersikap tenang pada setiap keadaan, terutama ketika persoalan hidup datang melanda. Jangan mempersulit diri dengan mendramatisasi persoalan, melupakan nikmat yang terus Allah berikan, dan mengandai-andaikan yang tidak ada. Apa yang Allah berikan, pasti ketemu. Jadi asyik saja. Lakukan, lupakan, lakukan lupakan. Tenang, nggak ada yang meleset. Masyaallah, nikmat tidak diliput media, berarti lebih utuh. Dalam pandangan Allah, nggak ada perbedaan,
Ada satu doa yang perlu kita panjatkan yaitu, Allahumma yassir wala tu’assir. Kalimat ini merupakan salah satu doa yang dipercaya dapat dipanjatkan untuk meminta kemudahan kepada Allah Ta’ala atas segala urusan atau masalah yang sedang dihadapi.
sumber: media Daarut Tauhiid (Dzikir, Fikir, Ikhtiar)     
1 note · View note
masdayat · 3 years
Text
Berani Mengakui
Salah satu sikap yang sulit bagi orang dewasa adalah mengakui kesalahan. Takut salah dan berusaha untuk mencari pembenaran, mencari alasan paling sempurna untuk menjelaskan bahwa kesalahannya masih bisa dimaafkan, atau melimpahkan sebab kesalahannya pada orang lain dan memposisikan dirinya sebagai korban. Padahal, salah satu hambatan kita untuk bertumbuh adalah takut salah, kemudian kalau salah, takut untuk mengakui bahwa memang salah. 
Kesalahan itu akan mengajarkan banyak sekali hal, kalau kita bisa mengambil pelajarannya. Memang, melakukan kesalahan itu tidak menyenangkan. Tapi, pada dasarnya tidak ada proses bertumbuh yang menyenangkan, tanpa beban, tanpa tantangan, tanpa kekhawatiran, ketakuan, dan lain-lain. Prosesnya tidak ada yang mudah. 
Kalau kita melakukan kesalahan, tapi tidak menyadari bahwa kita melakukan salah. Kemudian ada orang lain yang menjelaskan apa kesalahan kita, bersyukurlah, alih-alih berusaha untuk mencari pembenaran. 
Kalau kita melakukan kesalahan, kemudian harus menjalani akibat dari kesalahan kita. Jalani, meski itu sesuatu yang sangat kita hindari dan tidak kita inginkan. Tapi, pelajaran hidup di dunia kan memang ujian dulu baru dapat pelajarannya. 
Nanti semakin dewasa, kita akan mengambil begitu banyak komitmen, dalam pekerjaan, pernikahan, dan hubungan antara manusia yang lain. Juga kita akan belajar untuk menghargai setiap keputusan yang sudah kita ambil, kita sepakati dengan orang lain, dan lain-lain. Kita memang memiliki kebebasan untuk memilih dan membuat keputusan, tapi kita takkan pernah bebas dari konsekuensi/akibat dari keputusan tersebut.
Berbuat salah memang manusiawi, tapi ingat-ingat juga bahwa alasan manusiawi tidak bisa membuat kita meminta akibat/risikonya dihilangkan begitu saja. Kalau berbuat salah, akuilah, kemudian jalani risikonya, ambil pelajarannya. Proses untuk bertumbuh, memang seberliku itu.  ©kurniawangunadi
662 notes · View notes
masdayat · 3 years
Text
Kembali :)
Lama tak bersua, tumblr!
Dua tahun ngga buka sama sekali tumblr, dan rasanya ngangenin juga buat kembali aktif posting di media ini. Dari 2019 ke penghujung 2021 saat ini yang masih dalam keadaan pandemi, makin terasa betapa penting menikmati momen sesederhana apapun, entah sendiri maupun bersama orang-orang yang disayang. Aku rasa, aku bisa berbagi momen-momen berharga milikku di media ini, yang mungkin ngga bisa kubagiin di laman media sosial lainnya, haha. Biar tumblr-nya lebih aktif, dan diplot jadi semacam album online buat momen-momen yang kiranya pantas untuk dikenang. Mungkin sesekali juga cerita kegiatan menarik sehari-hari biar lebih berwarna. Misal cerita gimana “mengasuh” Ocil (Oranye Kecil) yang makin gede dan polahnya makin macam-macam setiap hari.
Anyway, siapapun yang masih aktif dan mengikuti tumblr ini, semoga senantiasa sehat, yaaa! 
Tumblr media
Masday | Buitenzorg. Hujan seharian di kota ini ternyata mampu membangkitkan nostalgia akan hal-hal yang membahagiakan.
0 notes
masdayat · 5 years
Photo
Tumblr media
Alhamdulillah, bisa jalan-jalan sejenak sembari menikmati momen revisian skripsi. Setelah lama tidak ke Tawangmangu, akhirnya bisa ke sana lagi dan menikmati pemandangan Gunung Lawu, tak lupa mampir makan di warung sate kambing Pak Pur sebelumnya. Setelah ini, mari kita injak pedal gas untuk menyelesaikan revisian skripsi, Bismillah!
Masday | Surakarta, menikmati musim kemarau di kamar kos
4 notes · View notes
masdayat · 5 years
Text
Mimpi yang Takut
Akhir-akhir ini, kita dipertemukan pada kenyataan bahwa mimpi kita dulu, ternyata begitu sulit jalannya. Betapa sulitnya menemui orang yang mengerti semua mimpi yang tak bisa kita bahasakan, betapa sulitnya menemukan orang yang bersedia bersama-sama untuk mewujudkannya.
Ingat tidak? Dulu sewaktu kita masih anak-anak, mimpi kita melebihi kemampuan dan daya kita. Kita bermimpi untuk mencapai rembulan, memiliki kekuatan matahari, bisa terbang seperti burung, dan semua mimpi yang berani kita teriakan kepada dunia. Tanpa rasa takut, tanpa merasa tertekan dengan apa kata orang lain. 
Kini, setiap kali mengutarakan impian kita. Kita sudah terlalu jauh memikirkan apa kata orang, kita sudah sibuk meredam mimpi kita agar lebih diterima akal orang lain. Kita sibuk menyederhanakan mimpi kita hanya agar kita bisa diterima.
Tapi, kenyataannya kita tidak bisa menerima mimpi yang bgitu saja. Hati kita tidak di sana. Kita terlalu khawatir tidak ada yang bisa hidup dalam mimpi ini, tidak ada orang yang bersedia menerimanya. Dan semua ketakutan itu, membunuh mimpimu yang sangat mungkin untuk diwujudkan. ©kurniawangunadi
788 notes · View notes
masdayat · 5 years
Photo
Tumblr media
Berterima kasihlah kepada dirimu sendiri, ia yang selama ini sudah bersedia berjuang, berlelah, bertahan, terhadap semua kekhawatiran, ketakutan, dan segala bentuk ketidakpastian. Ia yang sudah bersedia belajar, meski tak kunjung bisa. Ia yang sudah bersedia mendengar, meski masih keras kepala. Ia yang sudah mau melakukan segala sesuatu yang kamu pikirkan. Berterima kasihlah kepada dirimu sendiri, yang sudah bisa memaafkan dan menerima. Bahwa dirimu, memang layak untuk kamu cintai. Tak pernah terpikir lagi untuk menjadi “orang lain”. https://www.instagram.com/kurniawan_gunadi/p/BvZFr3GFQH6/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1jc8jq8cicdgk
2K notes · View notes
masdayat · 5 years
Photo
Tumblr media
And really thanks to Postcrossing, Twitter, and Google for your kind wishes. Made me like their own CEO for a day. #Alhamdulillah
0 notes
masdayat · 5 years
Photo
Tumblr media
Happiness is, celebrating your birthday by eating Nasi Padang. Once again, hartelijk gefeliciteerd for you, Day! 23 y.o, let's marching on!!! #Alhamdulillah
0 notes
masdayat · 6 years
Photo
Tumblr media
Kilas balik saat diberikan teguran oleh Pak Dobby dari Polsek Manggar karena sudahlah menumpang jalan-jalan memakai mobil aparat, eh kita semua malah belum mandi. Hahaha.
Tidak seperti itu, kok. Ini hanya akting belaka.
Sewaktu KKN di Belitung Timur dulu, sempat ingin jalan-jalan karena kebetulan akhir pekan. Tujuannya hanya keliling kota Manggar, ibukota Kabupaten Belitung Timur. Tapi karena tiada kendaraan yang dimiliki, dan kalau menyewa akan memakan anggaran, akhirnya kami berinisiatif meminta ditemani Pak polisi dari Polsek Manggar yang kebetulan mapolseknya tidak jauh dari rumah tempat kami tinggal.
Akhirnya kami jalan-jalan dengan ditemani Pak Dobby yang berkenan mengantar kami berkeliling, dan mempersilakan kami mencicipi naik mobil aparat. “Hitung-hitung sebagai tugas,” kata beliau. Serasa tahanan yang akan digiring ke hotel prodeo. Hahaha.
Masday | Surakarta, sembari mengutak-atik skripsi ‘tersayang’
1 note · View note
masdayat · 6 years
Text
A massive reminder.
Jangan Dulu Patah
Jangan dulu patah. Masih ada waktu. Masih tersedia ruang untuk bergerak dan mencoba. Masih ada kesempatan untuk melakukannya sekali lagi, atau mungkin beberapa kali. Jangan dulu redup. Nyalakan lagi api harapan di bola matamu. Panggil kembali ingatan-ingatan tentang kesungguhanmu yang dulu. Utuhkan kembali niat mulia yang sempat mengisi penuh hati dan kepalamu, mewarnai siang dan malammu. Jangan, jangan dulu menyerah. Setidaknya, jangan sekarang. Jangan di usia semuda ini. Nalarmu masih tajam. Jiwamu masih kuat. Tenagamu masih berlimpah. Memang belum saatnya kamu hidup nyaman. Memang masih banyak jatah gagal yang harus kamu habiskan. Jangan berhenti di sini. Di atas semua itu, teruslah berdoa dan berbaik sangka. Jika daun yang sudah menguning saja tak ‘kan jatuh tanpa izin-Nya, apalagi cita-citamu yang indah itu.
Sebuah Pengingat 14 Februari 2019
2K notes · View notes