Tumgik
mengetuklangit · 26 days
Text
Kita Yang Terlupakan
Saat kuliah dulu, keaktifan dalam berorganisasi dan majelis membuat kita diperhatikan, lalu beragam wadhifah diamanahkan. Saat usia beranjak tua, organisasi itu membesar, orang orang baru mulai masuk dengan segala kecakapan, kepandaian dan kelincahan gerak mereka, kita yg awal membersamai mulai pelan dilupakan. Awalnya ada rasa marah, ada rasa tidak terima, bukankan kami ini senior yang ikut menanam fondasi organisasi? Rasa tak terima itu berjalan setahun dua tahun, hingga akhirnya semua memang sebagai pelajaran bagi hati, bahwa dari semua itu adalah proses untuk belajar tentang sebuah keikhlasan yang hakiki. Fitrah memang sebagai manusia kita untuk dilupakan. Hanya mereka yang mempunyai kelebihan entah ilmu,pergaulan maupun harta yang akan tetap diingat.
Namun hidup bukan tentang menjadi seseorang yang diingat, hidup itu tentang kita berguna untuk sesama. Jika memang kita telah mengisi usia dengan kebermanfaatan buat sesama itu cukup, tanpa harus menuntut untuk dihargai, wajar jika ada rasa itu, namun perjuangan setelah bermanfaat utk sesama, adalah perjuangan untuk mengikhlaskan dan melupakan kebermanfaatan kita itu lalu menengadah tangan kepada Nya, agar itu bisa menjadi teman saat kita menghadap-Nya.
Kita bukan dilupakan, tapi itu adalah keniscayaan ttg sebuah ingatan, saat kita berguna, bermanfaat untuk sesama, bukanlah untuk diingat namun mendapatkan teman yang hakiki, tuk menemani menghadap Nya saat tiada seorangpun yang menemani kita.
1 note · View note
mengetuklangit · 2 years
Text
Titik Takdir
Pada titik takdir, kita akan temui perjumpaan atau perpisahan. Pada saat itu adalah sebuah ujian diri, tentang memaknai apa yang terjadi. Padanya adalah sebuah awal tentang akhir diri kita kelak. Tentang duga padaNya, tentang sikap diri dan hati, tentang penerimaan akan sebuah takdir.
15 notes · View notes
mengetuklangit · 3 years
Text
Untuk Hari Tua
Beberapa waktu sebelumnya saat akan sholat di mushola perusahaan, sahabatku yang baik juga masih 30 an itu berkata,"Aku pingin seperti tetanggaku di lamongan itu Yi,...saat tua usahanya sdh lancar, mereka tinggal santai santai. Nah sekarang lagi mikir mau besarin warungku ini" Sahabatku ini memang pekerja keras, selain dia punya tambak di rumah, juga punya etos bisnis yang kuat, dia buka warung juga depot mie ayam. Kami memang kerja di sektor chemical yang kerjanya 4 hari kerja 4 hari libur. Ucapannya itu ku amiinkan juga seraya ada terbersit iri akan ide ide dan etos bisnisnya. Sebulan setelah itu.... dia berpulang ke pangkuan ilahi. Meninggalkan angan angan hari tuanya.
16 notes · View notes
mengetuklangit · 4 years
Text
Sudah hampir satu bulan ini anak kami menjalani terapi, kata dokter dia terkena anemia nutrisi. Dalam usianya yg sdh 16 bulan dia belum bisa duduk, lehernya pun masih belum terlalu kuat utk menyangga kepala. Mungkin ini adalah jawaban saat aku kuatir jika punya anak lagi ada hal hal yg kami harus berkonsentrasi kepadanya, utk ini aku terus berisitighfar kepada Alloh.
Sungguh ada banyak pelajaran dari apa yg kualami, bahwa jangan pernah bersuudzon kpd kehidupan qta yg belum qta alami, tersebab Alloh kan memberi sesuai prasangka qta. Kedua kami rasakan lebih banyak doa doa yg mengangkasa atas kondisi putra kami, hingga benar benar ada rasa hanya Alloh yg bisa memulihkan kondisi putra kami. Pun kami jadi melihat bahwa duduk, berdiri dan berjalan itu adalah kenikmatan yg besar. Selama ini Tak pernah kami syukuri, yg seharusnya jika semakin sering qta bersyukur, maka akan semakin sadar bahwa nikmatNya tak pernah terukur.
9 notes · View notes
mengetuklangit · 5 years
Text
Shifatush Shofwa-01
أبو خالد، وهو الأحمر، قال: لما مات عمرو بن قيس الملائي رأوا الصحراء مملوءة رجالاً عليهم ثياب بيض فلما صلي عليه ودفن لم نر في الصحراء أحداً.
--------
ص73 - كتاب صفة الصفوة - عمرو بن قيس الملائي - المكتبة الشاملة الحديثة
Abu Khalid Al Ahmar menuturkan: Pada saat Amr bin Qais Al Mulla ‘i meninggal dunia, orang-orang melihat padang pasir penuh oleh para pria yang berpakaian putih-putih. Setelah proses shalat jenazah dan pemakaman usai, kami pun tidak melihat seorang pun di padang pasir.
17 notes · View notes
mengetuklangit · 5 years
Text
Tuhan,
berikan dia kebahagiaan walau aku tak bisa memberinya,
berikan dia keselamatan walau aku tak bisa menjaganya,
berikan dia kehangatan walau aku tak bisa memeluknya,
dan yang terakhir
berikan aku cinta walau dia tak bisa memberikannya.
–G.N
254 notes · View notes
mengetuklangit · 5 years
Text
Bacaan malam saya, yang di copas dari beranda mba Irene Radjiman
*******
Uraian *_“singkat”_* yang insyaa Allah bisa *_“menyehatkan”_* akal sehat
Bagus di baca oleh kaum Mayoritas
Khususnya MUSLIM INDONESIA
Siapa Kita?
1. Kemarin malam saya sempat berbincang2 dgn seorang diplomat
Sehubungan pemilu 2019, sang diplomat itu bertanya seputar kelompok minoritas dan upaya mencegah terjadinya penindasan terhadap minoritas di Indonesia
Saya tertegun
Tdk menyangka lahir pertanyaan seperti itu
————
2. Sambil menatap tajam ke matanya, saya jawab lugas: Jangan tanya saya ttg minoritas tertindas Indonesia (Indonesia’s oppressed minority) tapi tanya saya ttg mayoritas Indonesia yg tertindas (Indonesia’s oppressed mayority) !
Gantian sang diplomat kaget !
—————
3. Sebelum menjelaskan lebih lanjut, saya tanya padanya, apa yg diketahuinya tentang minoritas dan mayoritas di Indonesia.
Lalu dia curahkan isi kepalanya. Cerita tentang diskriminasi tionghoa, pembatasan/larangan pendirian gereja dan pembubaran kegiatan ibadah umat non islam
————
4. Saya desak: apa lagi?
Setelah satu menit terdiam, dia jawab: itu saja.
Ok, kata saya.
Saya jawab pertanyaan anda dgn pertanyaan: “Apakah anda tahu kelompok mana yg mendominasi 1.000 orang terkaya di Indonesia?”
“Tionghoa”, jawabnya ragu
“Ya, tionghoa !” Tegas saya
————-
5. “Dari 100 orang terkaya Indonesia, 1000, 10.000 bahkan 100.000 orang terkaya, hampir semua adalah tionghoa. Hampir seluruhnya bukan pribumi dan non muslim”, jelas saya
Pernah anda dengar atau tahu dari media, tionghoa ditangkap polisi karena melanggar hukum?
Dia kaget !
—————–
6. Tanpa menunggu jawabannya, saya teruskan: “apakah anda pernah dengar sengketa hukum antara pribumi dengan tionghoa, yg sengketanya dimenangkan pribumi? Meski pribumi itu di pihak yg benar?”
“Saya tidak sejauh itu” jawabnya
“Hampir tidak ada !” Balas saya
—————-
7. Saya kembali hujani diplomat itu dg pertanyaan: “Apakah anda tahu siapa pemilik lahan ratusan ribu hingga jutaan hektar di Indonesia? Hampir tdk ada pribumi. Mayoritas tionghoa!”
Anda mungkin berpikir, wajar tionghoa jadi kelas elit indonesia. Mereka lebih ulet, lebih cerdik
————-
8. “Karena kebetulan saya pakar sejarah, saya sangat paham asal muasal terbentuknya komunitas tionghoa sbg elit di Indonesia, yaitu krna pribumi Indonesia sejak ratusan tahun lalu sampai hari ini menjadi mayoritas tertindas ! Dari era VOC, kolonial Belanda sampai era kemerdekaan”
————–
9. Pribumi Indonesia tidak sama dengan pribumi (bumiputera) Malaysia yg mendapat perlindungan atas hak2nya dari penguasa.
Pribumi Indonesia lebih khusus muslim Indonesia seperti mayoritas syiah di Irak pada era Saddam Hussein. Menjadi kelompok mayoritas tertindas
————
10. Beda dg mayoritas syiah di Irak, pasca Saddam jatuh, mayoritas syiah benar2 menjadi kelompok penguasa, kelompok dominan di Irak
Di Indonesia, mulai era VOC 1601-1799, era Kolonial 1800 sd 1942, era Orla, Orba hingga era reformasi, umat Islam tetap jadi mayoritas tertindas !
————
11. Mayoritas Islam Indonesia hanya sempat sebentar merasakan kemerdekaannya, lepas dari penindasan kelompok minoritas yaitu pada era 1988-1998. Hanya 10 tahun. Setelah era reformasi, umat Islam Indonesia kembali jadi mayoritas tertindas.
Sang diplomat itu bengong. Dia terhenyak
————–
12. “Semua yg terkait kemiskinan, pengangguran, kebodohan, masalah2 sosial, predikat itu disandang oleh mayoritas Islam Indonesia. Bukan pada minoritas. Jika muncul anggapan minoritas sbg kelompok tertindas di Indonesia, itu kerena ketidakmampuan mayoritas menyampaikan kebenaran”
————
13. “Ketertinggalan mayoritas Indonesia dari minoritas terjadi sejak ratusan tahun lalu terutama di bidang ekonomi dan pendidikan. Dua bidang kehidupan yg menjadi modal utama manusia utk berkembang dan maju. Tdk ada upaya serius dari pemerintah mencari solusinya”
———–
14. “Bahwa mayoritas Islam paling menderita selama era VOC-kolonial hingga saat ini adalah fakta empiris. Mudah dibuktikan. Pada era VOC-Kolonial, muslim indonesia-pribumi adalah warga kelas empat & kelas lima. Setelah Bangsa Eropa, Timur Jauh, Bangsawan, pribumi non Islam.
———–
15. Pribumi era VOC - kolonial (1601-1942) dibatasi dlm pendidikan, usaha dan kepemilikan lahan. Arab, India dan terlebih tionghoa mendapat konsesi luas dari VOC - kolonial hampir dlm segala hal. Hanya sedikit di bawah bangsa eropa.
Mereka menikmati konsesi ini ratusan tahun
————
16. Sebagai akibatnya, mayoritas islam/pribumi Indonesia tidak terbentuk komunitas pengusaha, cendikiawan, tuan tanah, dst.
Mayoritas pribumi Indonesia hanya jadi konsumen, sampai hari ini.
“Kenapa Indonesia tdk contoh Malaysia?” tanya Diplomat itu
———–
17. “Indonesia tdk bisa mengikuti jejak Malaysia krna hambatan opini. Opini yang berkembang dan tertanam di kalangan asing dan sebagian orang Indonesia sendiri, bahwa prioritas Indonesia adalah mencegah timbulnya minoritas tertindas. Bukan menyelamatkan mayoritas tertindas!”
————-
18. “Upaya menyelamatkan mayoritas tertindas Indonesia semakin sulit krn sebagian minoritas terlanjur menikmati kekuasaan, kekayaan, hegemoni dan dominasi mereka terhadap mayoritas. Mrka mempertahankan status quo ini dg segala cara: stigma teroris, radikalis, intoleran, dst”
———-
19. Pada masa ORLA mayoritas Islam Indonesia jadi sasaran penindasan penguasa dgn konsep Nasakom-nya. Pada era ORBA, marginalisasi mayoritas Islam dilakukan scara sistematis terstruktur. Mayoritas Islam tdk menjadi bagian dari kelompok penguasa dan pengusaha”
————
20. Elit penguasa didominasi minoritas katolik/kristen/abangan. Kelompok pengusaha didominasi tionghoa. Mayoritas Islam hanya jadi pelengkap penggembira. Pengelabuan dilakukan dgn etalase, seolah2 mayoritas islam mendapat tempat yg layak melalui politik simbol dan kemasan
————-
21. Tercatat ada satu dua upaya agar mayoritas Islam Indonesia lepas dari penindasan. Sarekat Dagang Islam awal 1900an didirikan utk melawan hegemoni dan dominasi pengusaha Tionghoa.
Program ekonomi Benteng dicanangkan di awal kemerdekaan. Namun gagal.
Termasuk PP No 10/1959
————
22. Kabinet indonesia jatuh bangun di awal kemerdekaan lebih banyak disebabkan sabotase dari pengusaha2 tionghoa terutama para importir yg kuasai jaringan pemasok barang kebutuhan domestik. Mereka tdk mau membuka jaringannya utk menghidupi bangsa yg baru merdeka
————-
23. Kekhawatiran atas hegemoni bisnis Tionghoa, di satu sisi pemerintah tdk dapat pastikan loyalitasnya sbg WNi sbg konsekwensi keWNan ganda para tionghoa, melahirkan PP No. 10/59.
Bisnis tionghoa dibatasi hanya di kota2, di larang merambah ke pedesaan. Dan keharusan memilih WN
————
24. Penerapan PP No.10/1959 sbg solusi hanya bertahan 2 tahun. Bujuk rayu Peking disertai bantuan barang modal dan peralatan pertanian/pertukangan meluluhkan rezim Soekarno.
Di era Orba: Soeharto memberi konsesi istimewa bidang ekonomi pada tionghoa. Mayoritas Islam disingkirkan
—————
25. Keberhasilan pembangunan era Soeharto membentuk komunitas konglomerat tionghoa, yg 20 tahun kemudian balik menentang Soeharto yg berencana *mulai mengangkat derajat WNI pribumi asli & Umat Islam* yg jauh tertinggal, mulai lah didirikan ada ICMI, HIPMI, dll
Komunitas PengusahaTionghoa menolak rencana Soeharto terang2an (1986)
————
26. Resistensi thdp perubahan kebijakan Soeharto juga datang dari elit ABRI & Polri, politisi Golkar dan Birokrasi yang didominasi non Islam, kejawen dan Islam abangan (Islam KTP) . Mereka berkolusi dg komunitas pengusaha tionghoa menentang rencana mengangkat derajat hidup, politik & ekonomi mayoritas Islam
————-
27. Dihadapkan pada 2 pilihan, Soeharto pasca Pemilu 1987 memilih merangkul mayoritas Islam yg selama 20 thn dia pinggirkan. Pada 1987-1988 dimulailah Era Kemerdekaan Umat Islam dan Pribumi Indonesia dgn harapan Soeharto bersama-sama para pengusaha keturunan tionghoa Membangun RI (kenyataannya para pengusaha tionghoa ingin menguasai tidak rela berbagi dengan pribumi beragama Islam)
Sampai Soeharto dijatuhkan, termasuk oleh tokoh2 Islam yg jadi korban deception
—————
28. Penjatuhan Soeharto yg dilakukan diantaranya oleh tokoh2 Islam *tanpa sadar bhw mereka ditunggangi dan dihasut* kelompok elit ABRI dan Polri (Jenderal merah - binaan Ali Murtopo & Beny Murdani yg Anti Islam), CSIS (yg dikendalikan elit tionghoa Wanandi Brothers), komunitas bisnis Tionghoa cs,dst
————-
29. Luar biasa Opini Sesat/Hoax diciptakan utk menjatuhkan Soeharto oleh elit ABRI dan Polri, CSIS, Konglomerat yg didukung AS-China (KG) pada saat itu.
Moral prajurit ABRI dihancurkan melalui serangan pelanggaran HAM di timor timur hingga hoax penculikan oleh Tim Mawar Koppasus
————–
30. Mengapa saya sebut isu penculikan adalah hoax? Karena tim mawar Koppasus bertindak atas dasar Surat Tugas Rahasia KASAD utk menahan 9 aktivis radikal dlm rangka pengamanan SU MPR. Jadi sama sekali bukan penculikan. Namun, hoax terlanjur berkembang jadi fitnah sprt bola liar
————-
31. Utk semakin menghancurkan moral ABRI/TNI, *sekelompok pasukan* bertindak liar atas perintah elit ABRI anti Soeharto dengan efek menjatuhkan luarbiasa hrs ada korban melengserkan orang kuat, dgn menculik dan membunuh 14 warga. Perbuatan fitnah keji ini yg kemudian ditimpakan kesalahannya anak buah kpd Tim Mawar ibarat sekali tepuk 2 yang kena ( Mertua dan Menantu ) Siapa ‘korban’ nya Anda pasti tahu. Knp diam? Seorang berjiwa Negarawan memikirkan semuanya DEMI RAKYAT dan NKRI tdk rela apabila terceraiberai dan rakyat yang menderita.Tidak berpikir demi diri pribadi apalagi Pencitraan, suatu saat kelak akan Terkuak dan Sejarah Membuktikan.
*Munir tahu fakta ini*,dlm perjalanan u menunjukkan kejahatan HAM oleh para elit menuju LN lalu dia dibunuh (racun Arsenic).
————
32. Pasca reformasi serangan fitnah utk melemahkan dan menyudukan mayoritas Islam semakin gencar dgn maraknya aksi terorisme yg diduga kuat diotaki sendiri oleh elit ABRI dan POLRI anti Soeharto
Mayoritas Islam sedikit bernafas lega pada era SBY (2004-2014). Namun masih tetap tertindas
————-
33. Pada 2011 mulai dijalankan secara besar2an rencana penempatan proksi sbg RI 1 yang bisa diatur (boneka)
Salah satu strateginya adalah pelemahan mayoritas Islam dgn menunggangi @KPK_RI. Kriminalisasi politisi2 islam utk menghancurkan citra &kekuatan politik islam. Memuluskan proksi sekuler jadi RI 1
————
34. Uraian singkat ini memang tdk dapat memuaskan apalagi menjelaskan secara lengkap dlm rangka memahami posisi umat Islam sebagai Indonesia’s oppresed majority.
Dg menggunakan semua parameter dan indikator akan mudah dibuktikan ketertindasan mayoritas Islam RI di negeri sendiri
—————-
The End
Semoga kita semua bisa mendapat Pencerahan menjadi WNI yang seperti apa yg bisa kita sumbangsikan Bagi Negara dan Bangsa Besar RI untuk Anak Cucu, Generasi Penerus Bangsa NKRI.
*Salam dengan Hati Bersih dan Akal Sehat*
Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa IN D O N E S I A.
________________________________
Note : tulisan diatas saya copas dari group LBH PETA, diambil dari *Twit Batak Modern @albertpanjaitan
nggak usah nyolot kalo nggak suka. lewatin aja….
33 notes · View notes
mengetuklangit · 6 years
Quote
Memilih lelaki itu tak cukup hanya dengan bacaan Qur'an nya bagus, hafalannya ajib. Namun ada yang jauh lebih penting dari itu, yaitu bagaimana manhajnya. Lihatlah diluar sana. Betapa banyak yang hafal ini itu namun aqidahnya salah, akhlaknya nol. Kenapa? Sebab yang berilmu belum tentu diamalkan. Carilah ia yang mau belajar, dengan manhaj yang lurus tentunya, asalkan dari situ menghasilkan buah yang kelak dipanen di Surga. Insya Allah..
Novita Ummu Iyas
Bacaan Al-Qur'an itu bagus, hafalannya itu baik. Namun ada yang lebih penting dari itu semua yaitu bagaimana Manhajnya. Mencari yang demikian itu baik namun tetap utamakan manhaj dan akhlaknya. Jika sudah sejalan, Insya Allah, semuanya mudah.
Barangkali tulisan ini akan menjadi penting untuk nantinya..
Embun || 08.29
(via andromedanisa)
kalo aqidahnya salah berarti kan keluar dari Islam...xixixixi
2K notes · View notes