mengisilamunan-blog
mengisilamunan-blog
Mengisi Lamunan
16 posts
35mm dan sebagainya dan sebagainya 
Don't wanna be here? Send us removal request.
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
11:11
Tumblr media
Hari ini hujan, seperti biasa. Karena tadinya ingin mencari secangkir kopi susu, akhirnya niat berganti menjadi indomie-an. Tiba-tiba terbesit di pikiran saya untuk memutar lagu-lagu oasis karena sang vokalis utama, Liam Geler, akan mengadakan konsernya di Jakarta sabtu ini. Ya tentu aja ga bisa nonton karena tiket mahal dan saya tidak terlalu tertarik dengan Liam. Secara pribadi saya sangat pro Noel. Sekalipun dia arogan, tapi ada benarnya. 
Hampir 3 jam non-stop saya mendengarkan semua lagu Oasis di Spotify. 
Pernah tidak kalian teringat pada masa....di mana kalian pikir tidak penting tapi ketika teringat kembali, ternyata momen itu sangatlah membekas dan karena momen itulah pribadi anda terbentuk hingga sekarang?
Klo saya baru saja mengalaminya. 
Sepanjang saya mendengarkan Oasis..saya teringat masa saya pulang dari SD, lepas seragam, pakai kutang dan celana pendek..lalu JB (Join Bareng) abang saya untuk menonton Live Concert Oasis di VCD. Lagu-lagu Oasis selalu terputar di rumah saya kala itu, karena abang saya sedang gila-gilanya dengan Oasis. 
Dan ternyata Oasis adalah band kecintaan pertama saya. Lagu-lagu ciptaan Noel begitu membekas dan suara Liam terngiang terus-terusan di kuping saya. 
Masterplan, dont look back in anger, stand by me, little by litte...semua. 
Ternyata jauh sebelum saya mengenal Blur, saya mencintai Oasis lebih dulu. 
Karena Oasis selera musik saya tidak jauh bentukannya dari musik mereka. Mungkin ini salah satu alasan juga kenapa saya sulit menerima musik EDM. 
Karena Oasis saya mengenal salah seorang yang menyukai Oasis dan secara keseluruhan nyaris kami memiliki interests yang sama tapi ujung-ujungnya tidak satu rasa..
-skip-
Karena Oasis, dulu klo ada mic nganggur di sekolah saya suka berlagak menyanyi sepert Liam. Tangan dikebelakangkan, dan tempel bibir di mic lalu nyanyi-nyanyi ga jelas. Aneh. 
Karena Oasis saya suka menarik jambang rambut dan menurunkan poni agar menutup mata agar terlihat seperti Liam...
Karena Oasis, saya punya ini.
Tumblr media
Dan masih banyak lagi..ternyata.. 
Lucu. Karena rasa jatuh cinta dan memori-memori itu tidak pernah terasa dan teringat lagi sebelumnya hingga akhirnya sekarang. Cukup 3 jam, semuanya terbuka lagi dan rasa itu hadir kembali. 
Sesal saya, ini tidak bisa saya ceritakan langsung ke seseorang yang dulu sempat satu interests. Mungkin sekarang sudah berbeda interestnya sampai untuk mengenali satu sama lain saja sudah sulit. 
People change, but sometimes not the feelings. Sucks. 
1 note · View note
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
God only knows how I’ve missed him so much. 
Yashica Zoomate
Agfa APX 100
1 note · View note
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
Chat.
Tumblr media
“Emang kamu masih sayang?”
“hmm................”
“kalau kamu masih sayang ya kamu harus ikut jaga hubungannya”
“iya.”
Braun SR 2000 | Kodak Colorplus 200
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
Macet
Tumblr media
every traffic that I spent with you was a blessed.
Nikon AF Zoom || Fujifilm Superia 200
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
S.TRI.IT
Tumblr media
Kalau balik lagi ke kota ini selalu takut. Takut bawa motor sambil bengong lagi. Ada yang tertinggal. Jadinya mengganjal. Haaaaah cemen. Bodo amat ah.
Agfa APX 100 || Yashica Zoomate 110w
1 note · View note
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
Satu Hari di Haarlem
Hari itu adalah  kali pertama saya menaiki kereta dari Leiden menuju Amsterdam. Kalau di Belanda keretanya bertingkat dua. Bagian atas adalah ruang sunyi (untuk mereka yang mau tidur dan baca buku, cari ketenangan baiknya di ruang atas), dan ruang bawah untuk yang ramai (yang bawa keluarga, anak kecil cocoknya di bawah). Ada dua alasan yang membuat saya ingin ke Harleem. Alasan pertama ketika perjalanan saya dengan kereta dimulai. Di tengah perjalanan saya melihat ada kota yang menarik di pandangan saya, sepi tapi classic. Tidak lama keretanya berhenti tidak jauh dari kota sepi dan classic itu. Yaitu di stasiun Haarlem. Sejak itu saya bertekad untuk datang ke sana entah gimana caranya meskipun duit kepepet.
Alasan kedua didukung oleh pencarian saya dalam mencari nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama pahlawan Indonesia. Dan di Haarlem lah tempat Mohammad Hatta strat berada.
2 minggu berlalu dan duit sudah habis2an untuk transport dan makan di negara Eropa lainnya. Kembali ke Belanda, saya melihat bahwa OV-Chiipkart saya masih ada saldonya. Tapi duit habis tanpa sisa. Akhirnya saya hanya bawa kamera, passport tanpa duit se-sen pun dan saya berangkat ke Harleem. Naik bis tentunya. Untung Haarlem tidak jauh dari Leiden karena saya pernah naik sepeda dari Leiden ke Haarlem sekitar 3 jam....(ini karena banyak nyasar) tapi tidak sampai kota karena hari keburu gelap.
Bis pun melaju dan bodohnya saya tidak membawa bekal apapun. Tidak sekalipun minum. Tolong jangan ditiru.
Sepanjang perjalanan cuaca panas dan terik. Tapi saya senang..karena dalam perjalanan saya disambut tingginya bunga matahari di pinggir kali dan orang-orang yang tiduran di sampingnya. Banyak rumah besar dan classic. Layaknya rumah negarawan.
Kemudian sampailah bis di stasiun Haarlem.
Tumblr media
stasiun Haarlem tidak terlalu sama dengan stasiun Priok.
Kesan pertama sampai di Haarlem adalah...iya kota ini terkesan seperti Mohammad Hatta, tenang dan klasik. Seperti halnya kita menaruh kesan saat melihat Munir Straat di Den Haag. 
Oh iya, stasiun di Belanda bentukannya beda-beda. Seperti menggambarkan karakter dari kota itu sendiri. Dan bangunan stasiun yang klasik ini seperti menggambarkan bahwa Haarlem adalah kota tua, yang mungkin menyimpan banyak sejarah. Sejauh mata memandangan sepertinya mayoritas penduduknya adalah orang tua.
Tumblr media
bike tour in Haarlem
Tumblr media
cross the rainbow path
Tenang sekali. Ga banyak orang. Tapi banyak anak kecil, kakek-nenek..tidak banyak tempat belanja.  
Tumblr media
sepi
Tumblr media
the ol’man and the dawg
Sesaat saya berpikir sotoy, jangan-jangan ini adalah salah satu kota pensiun di Belanda. Banyak sekolah anak kecil tapi tidak ABG.. banyaknya Taman Kanak Kanak mungkin karena banyak kakek-nenek yang menghabiskan waktunya dengan cucu. Menyenangkan sekali.
Kembali berjalan, akhirnya sampailah di tengah kotanya
Tumblr media
salah satu bangunan tua di antara bangunan tua lainnya
Tumblr media
Banyak obyek klasik dan gereja-gereja tua...
Tumblr media
Inginnya big ben tapi bukan. Atap yang menarik perhatian saya selama mengelilingi kota.
Tumblr media
Sepeda klasik beserta jendela/pintunya.
Tumblr media
Bangunan klasik jadi tempat nongki
Kebetulan ketika saya di tengah kota Haarlem lagi ada pasar rakyat. JUalan keju sudah pasti banyak di kota lain. Tapi menjual sumbernya peju, oooh belum tentu.
Tumblr media
Different size, different price. From 3euros to 10euros.
Tumblr media
Kalau di Jogja ada Tugu, kalau di Haarlem ada patung.
Sedikit menjauh dari kota, akhirnya saya berjalan menuju pinggir sungai kota. Sembari mencari pinggiran sungai yang ada bunga mataharinya.
Tumblr media
bangunan yang paling menarik sepanjang jalan
Tumblr media
harum dari masa lalu, namun tidak ada harum tubuhmu.
Dan akhirnya, setelah berjalan jauh dan panas dan tidak bawa minuman..sampailah di pinggir sungai kota.
Tumblr media
gambar terbaik yang saya dapatkan selama di Haarlem.
Tumblr media
Jembatan putih dari Belanda, jembatan merah adanya di Jakarta.
Tumblr media
Sayang jembatannya belum terangkat karena kapal besarnya belum lewat.
Tumblr media
Pemandangan yang akan sering kamu dapatkan selama di Belanda
Tumblr media
Tempat parkir kapal
Tumblr media
Kapal aja nyender, masuk kamu ga mau nyender sama nganu mas
Tumblr media
Macam kapal Dewa Ruci
Akhirnya saya kembali menjauhi pinggiran sungai kota karena lelah mencari bunga mataharinya. Akhirnya memutuskan untuk lihat perumahan-perumahan warga Haarlem.
Tumblr media
sepeda depan pintu
Tumblr media
skateboard dan mbaknya. Ingetnya malah kamu.
Tumblr media
the shade
Tumblr media
Salah satu rumah besar yang saya temukan di pinggiran jalan Haarlem. Banyak banget macam rumah bangsawan di sini. Antara rumah pensiun atau bangsawan atau kaum priyai yo mbuh.
Sebelum memasuki perumahan warga biasa nya, kembali saya menyusuri taman kotanya. Besar.
Tumblr media
Adem banget buat nongki dan baca bici
Tumblr media
RUMAH GEDE di semak-semak taman kota...
Dan akhirnya masuklah saya ke perumahan warga. Sembari mencari Mohammad Hatta Straat...yang ketemu malah dua ini...
Tumblr media
jalan Aceh
Tumblr media
jalan Jawa
Yang satu tempat saya KKN, yang satu provinsi tempat saya tinggal.
Berjalan keluar dari perumahan warga akhirnya sampailah saya di pinggir taman kota yang entah kenapa dipagari dan banyak suara anak kecil. Karena penasaran akhirnya saya coba cari pintu masuknya. Dan ternyata taman yang dipagari itu adalah taman tempat cocok tanam anak-anak. Ga ada penjaganya..akhirnya saya iseng masuk. Maaf tidak ada gambar luasnya tapi waow banget. Ada tanaman buah-buahan...dan ada...
Tumblr media
BUNGA MATAHARI!!
Tumblr media
Tidak banyak gambar yang saya ambil karena terlalu menikmati. Akhirnya karena waktu untuk pulang sudah mendekati, saya langsung berlari menuju stasiun.
Tumblr media
semacam town hall atau sekolah yang saya temukan di pinggir jalan mengarah ke stasiun.
Tumblr media
sebuah tanda di Belanda.
Akhirnya habis tuntas saldo OV-Chipkaart saya. Terima kasih Haarlem. Sampai kita ketemu lagi ya. Puas walau tanpa minuman, uang dan bekal. Bahagia itu benar-benar sederhana sekali ya. 
Semua gambar diambil dengan Sony Alpha 5000.
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
Yang Penting Pernah.
Hari ini salah seorang teman bercerita di twitter tentang kenikmatan menikah yang diceritakan teman-teman kantornya. Banyak hal. Salah satu kenikmatannya adalah adanya seseorang yang menyambut  kita sampai di rumah, teman kelonan, teman leyeh-leyeh di hari libur dan masih banyak lagi. Pada dasarnya kita tidak perlu merasa sendiri lagi karena adanya seseorang yang selalu ada untuk mendampingi kita semasa hidup. Bahagia ya dengarnya. Ketika semua orang pergi, sudah bisa dipastikan akan selalu ada satu orang di samping kita yang tak akan meninggalkan, jadi tidak perlu takut merasa sendiri.
Tumblr media
Tentu saja saya belum menikah. Masih banyak yang harus bisa dikerjakan sendiri. Banyak belajar lagi. Agar pasangan saya tidak malu2 amat bersanding dengan saya yang cukup bodoh menjalani kehidupan. Tapi kembali ke rasa tidak sendiri tadi...walaupun saya belum menikah, cerita teman saya membawa rasa itu melintas kembali. Sebuah rasa ketika saya merasakan indahnya punya pasangan. Jarak yang jauh selalu membuat saya ingin pulang. Adanya pekerjaan atau tugas segera saya selesaikan agar bisa pulang. Tiket beli jauh hari agar tetap bisa pulang.
Pulang.
Pulang.
Pulang.
Tumblr media
Hanya itu yang ada dalam pikiran saya. Semua semata-mata untuk rindu. Semuanya. Jari, tawa, suasana, itu semua permintaan rindu.
Tak hanya rindu..ketika berantem lalu saya menemukan tempat yang menarik, yang diingat adalah aksesnya, biar saya bisa bawa pasangan dan menikmati panoramanya bersama. Tempat duduk, pemandangan yang dilihat...pokoknya diri ini tak lagi bisa memikirkan diri sendiri, Secara otomatis adalah saya dan pasangan. Ajak kesini, kesana, tidak lagi berpikir untuk ke suatu tempat atau acara sendirian kecuali saya tahu bahwa itu bukanlah kesukaan pasangan saya.
Tumblr media
dia pasti suka tempat ini sih.
Berbagi refrensi musik, berbagi hal dari yang kita suka sampai absurd, mulai dari makanan, minuman, film bagus, film jelek, film porno, pengetahuan yang kita ulik masing-masing..dan yang terbaik adalah ketika kita bisa berbagi lelucon dengan standar kelucuan yang sama. Best feeling ever.
Nyatanya itu adalah perasaan terbaik yang pernah saya rasakan. Walaupun tidak sampai jenjang pernikahan..tapi dapat menghabiskan waktu bersama orang lain, yang dihadapannya kita bisa dengan bebas menjadi diri sendiri dan benar-benar kita cintai, sudah pasti membakar semangat dalam diri untuk siap menghadapi esok hari. Sebusuk apapun harinya, seburuk apapun kantor atau kampusnya, sejauh apapun jarak memisah, nyatanya tidak perlu jenuh...karena rindu akan selalu membawa kita ke sosok yang kita cintai sepulang nanti.
Menikah memang salah satu bentuk nyata bahwa kita mencintai Tuhan
Tapi jangan sampai lupa, untuk mencintai ciptaan-Nya juga.
Selamat malam minggu.
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Link
25 notes · View notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Perbaikan Jalan
Yang harus dipelajari dari perbaikan jalan di Belanda adalah, mereka tetap memberikan ruang untuk jalan kaki selebar 3 stroller bayi.
Snapped with Braun SR 2000 | Kodak colorplus 200
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Buah Merah dari Harleem
Snapped with : Braun SR 2000 | Fujifilm Superia 200
1 note · View note
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Tiduran
Tiduran di pinggir kali, depan apartemen.
Snapped with : Braun SR 2000 | Fujicolor Natura 1600
1 note · View note
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
Keanehan Fuji Q Cam
Tumblr media
Gambar di atas adalah hasil tangkapan dari kamera fujifilm Q camera dengan film Agfa APX 100. Kamera ini lagi banyak dijual di  toko-toko 35mm secara online. Awalnya saya biasa aja dan tidak penasaran dengan kamera ini sampai akhirnya salah seorang sahabat memberikan saya kamera yang ia beli sejak SD. Dan kamera itu adalah fuji Q cam. Tanpa settingan exposure dan lainnya, kamera ini memang sangat instan. Tinggal cekrek, gambar jadi. Cukup main angle saja. Karena terlalu merendahkan kamera ini akhirnya saya uji coba pakai film hitam putih. Setelah dicuci scan ternyata hasilnya mengagumkan. Bisa jadi ini adalah pocket cam kesukaan saya. Dan yang saya suka, ketika roll filmnya menggulung, roll filmnya dihitung mundur. Bukan dari 0 atau 1. Jadi anda sudah tahu lebih dulu, brapa roll yang anda punya. Sekalipun isinya kurang dari 36. Kamera ini cocok untuk mereka yang pengen gambarnya bagus tapi males repot. hehe.
Berikut hasil-hasilnya. Silahkan dinikmati
Tumblr media
A Plane from Dubai
Fujifilm Q Cam | Agfa APX 100
Tumblr media
with Flash
Tumblr media Tumblr media
Leiden Centraal
Fujifilm Q Cam | Agfa APX 100
Tumblr media
Daily transport. Everywhere you go
Fujifilm Q Cam | Agfa APX 100
Tumblr media
Train track
Fujifilm Q CamAgfa APX 100
Tumblr media
Puppy Walks
Fujifilm Q Cam | Agfa APX 100
Tumblr media
A bridge that brings me back to you
Fujifilm Q Cam | Agfa APX 100
Tumblr media
This pic reminds me of arctic monkey’s album
Fujifilm Q Cam | Agfa APX 100
Tumblr media
My fav pic (without flash)
Fujifilm Q Cam | Agfa APX 100
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Malam itu menjadi malam yang paling membahagiakan buat saya. Kalau diingat lagi..ternyata pengalaman mendengarkan lagu Guruh pertama kali dimulai saat saya awal kuliah. Belum lama. Ingat sekali waktu itu siang-siang ada lagu “Melati Suci - Tika Bisono” lewat di radio. Awalnya nggak tahu sama sekali lagunya, tapi pertama kali denger langsung nangis di tengah jalan. Akhirnya saya ingat-ingat liriknya lalu  browse di google. Alhasil saya dapatkan lagu ibu Tika Bisono itu dan dari situlah saya jelajahi lagu-lagu Guruh lewat youtube.
Nah kembali ke radio, di Jogja ada satu saluran radio yang setia sekali memutarkan lagu Indonesia tahun 60-an. Namanya ‘‘Retjo Buntung, 99.4 fm”. Saluran radio ini tidak kalah lawas dengan RRI Jogja. Kalau siang bolong mereka bisa putarkan koes ploes sepanjang hari, saat memasuki sore banyak lagu-lagu karya Guruh diputarkan, memasuki malam biasanya lagu jawa dan tengah malam menuju pagi biasanya Iwan Fals. Jadilah saya pendengar setia mereka sejak awal kuliah itu.
Melihat lagu Guruh dimainkan di panggung benar-benar impian saya sejak itu. Buat saya lagu Guruh selalu terdengar megah dan mewah. Kalau memegang CD atau Vinylnya, kita seperti memegang tiket konser untuk suatu pertunjukan besar di GKJ. Instrumennya beraneka macam, dan yang paling tidak bisa dicontek oleh band/musisi lainnya adalah adanya unsur lokal yang kental sekali bermain di dalamnya. Bagaimana musik Guruh bisa membawa kita seperti ke dalam sawah, bermain bersama anak kecil di perkebunan, melihat sosok ibu berbusana kebaya putih di tengah kebun bunga melati....Guruh berhasil menggambarkan itu semua lewat musik yang dia aransemen dan mainkan.
Kembali ke konser Guruh di malam itu...selain ditemani oleh salah satu teman, saya juga ditemani oleh ibu-ibu dan bapak-bapak sepuh yang sepertinya tidak sabar untuk sing-a-long lagu2 pada zamannya. Sudah memasuki venue dan saya siap di barisan paling depan. Sialnya acara ngaret sampai 2 jam. Yang tadinya ajojing terus dengan Dj-set nya, rasanya mulai jenuh dan kepanasan karena banyak sekali ternyata yang datang. Usut diusut ternyata panitia menunggu kehadiran sang maestro, Guruh Soekarno Putra untuk hadir di venue. Sesaat beliau datang, tidak lama acara dimulai.
Guruh ternyata tidak ikut main. Beliau memilih duduk manis bersama kawan-kawannya, menikmati pertunjukan dayang-dayangnya (hehe). Kesal sih..tapi ya udah. Tuan rumahnya ya kan. Mau diapain. Mungkin beliau sibuk rapat paripurna dulu atau ngopi enjoying life sampe lupa ada ratusan orang menunggu acaranya untuk segera dimulai. Eniwey, pertunjukan dimulai dari tarian Swara Mahardika. Tentu saja penampilannya tidak semegah dulu. Selain panggungnya kecil dan pendek, penarinya tidak sebanyak dulu. Banyak kekurangan dari acara ini mulai dari panggung, musik yang sekedar dibawakan band set, dan masih banyak. Yang sangat disayangkan adalah momen di saat ibu Tika Bisono menyanyikan “Melati Suci” di panggung. Beliau terihat kesusahan dan terselip diantara penari2 latar yang membawa kipas2 besar padahal panggung sangat kecil jadi ruang gerak sangat sedikit. Jadinya sangat terasa bahwa hal itu cukup mengganggu konsentrasi beliau saat menyanyi. Lalu penutupan yang kurang jelas....acara itu seperti kurang tertata dan hanya bermodalkan run down.
Tapi saya tidak peduli dengan kekurangannya. Karena duit yang dikeluarkan juga tidak banyak. Untuk harga tiket pertunjukan, Malam Gembira terhitung sangat murah. Jadi saya juga tidak bisa menuntut macam-macam.
Segala kekurangan acara tersebut ditutupi oleh kebahagiaan saya yang akhirnya bisa sing-a-long lagu-lagu Guruh bersama penonton sekitar saya. Ada yang mabok tapi pas nyanyi cintaan suaranya lantang, ajojing geser sana sini saat Rekti nyanyikan “Gila Disko”..masih banyak lagi. Ada juga bapak-bapak dari belakang yang sibuk melihat saya joget sambil melipat tangannya dan tersenyum nostalgia. Mungkin beliau teringat masa mudanya yang mendadak enerjik setiap kali lagu ciptaan Guruh dimainkan. Tentu saat-saat yang paling pecah adalah ketika ibu Tika Bisono membawakan “Melati Suci”. Air mata beliau adalah air mata kami juga.. :”)
Tidak banyak gambar yang saya tangkap selama pertunjukan karena saya menikmati betul semua lagu yang dibawakan. Harapan saya, semoga nantinya Guruh membuat konser yang lebih niat. Ada orchestra, tempat yang lebih megah, Swara Mahardika yang lebih kompak tariannya.  
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
“To be in your heart, whenever, wherever”
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Text
Tanya : Jawab
Tumblr media
“Ndi cinta itu apaan sih?”
Tiba-tiba pertanyaan itu dikeluarkan oleh kakak ipar saya yang sudah menikah 3 kali dan sempat menjalankan kehidupan rumah tangga selama 7 tahun. Pertanyaan itu diajukan ke saya yang cuma bermodalkan pernah pacaran 3 kali dan kandas di tengah jalan semua.
“Tolong pertanyaannya yang serius ya kak. Jangan bercanda gini. Aku nda suka~”
“Serius. Gw dimarahin abang lo tuh gara-gara ga bisa bedain rasa sayang sama cinta”
“YA KEDUANYA ADALAH HAL YANG BEDA YA GAN”
“Ya bedanya dimana? karena selama ini gw menjalankan hubungan cukup jaga komitmen dan saling mengerti aja. Saling mengisi aja.”
“ya definisi cinta setiap orang berbeda-beda sih ya”
“nah loh tuh gimana tuh”
“hmm...”
dan percakapan kami berhenti karena abang saya datang tiba-tiba menghampiri kami berdua.
Sampai di kamar pertanyaan itu menghantui pikiran saya. Apa ya. Gimana sih cinta itu. Apaan sih. Dibawa sholat tak juga menghasilkan jawaban. Akhirnya dengerin album Raisa yang self titled. Menurut saya itu adalah album terbaik Raisa..karena lagu-lagunya masih sederhana, ga aneh-aneh kayak lagu “Kali Kedua”.
Jam 10 pagi saya terbangun dan langsung terpikir
“cinta itu adalah orangtua kamu”
Iya saya tahu orangtua saya mencintai saya, seburuk apapun keadaannya.
“Tidak. Tidak sesederhana itu”
Akhirnya dipikir lagi..apa maksudnya tidak sesederhana itu...
Dan saya teringat ketika saya dendam pada ayah dan ibu saya ketika mereka telat transfer duit bulanan saya masa kuliah dulu. Saya marah dan teriak ke mereka berdua
“TEORI ANTROPOLOGI DIINGET. BULANAN ANAKNYA NGGAK.”
tolong jangan ditiru ya. ini perbuatan non-sense.
Setelah mereka transfer...beberapa minggu setelahnya saya baru sadar, sebenarnya mereka hanya menguji cara saya menghemat duit.
Kasus lainnya ketika saya seringkali harus membatalkan janji dengan orang-orang karena saya harus mengantar ibu saya ke tempat janjiannya atau memenuhi keperluan beliau lainnya. Buat saya, melayani ibu saya selalu menjadi prioritas, selama saya mampu. Sekalipun beliau memaksakan diri untuk naik becak, saya lebih baik batalkan janji dengan orang-orang ketimbang memikirkan ibu saya kehujanan naik becak.
Dari situ saya mengambil kesimpulan..itulah cinta yang saya rasakan. Persis seperti yang dikatakan Sujiwo Tedjo. Nyatanya kamu ga bisa memilih siapakah orang yang akan kamu cintai..karena kita tidak bisa memilih orangtua kita.
Orangtua tidak bisa memilih seperti apakah anak-anak yang akan mereka lahirkan. Kalau orangtua saya bisa memilih, anak-anak macam apakah yang ingin mereka lahirkan...saya yakin mereka hanya mau kalau ga Raisa ya Shireen Sungkar. Saya ga akan pernah ada di daftar pilihan mereka.
Nyatanya perasaan cinta saya sudah saya jatuhkan ke keluarga saya dan orang yang sudah saya taksir sejak 2010. Kalau dikatakan ga mau move on ya nyatanya saya memang belum mau untuk bangun dari leyeh-leyeh saya di ruang nostalgia. Sekalipun saya beranjak pergi dan memasang cincin dari orang lain, dia akan selalu punya ruang. Dan ruang itu akan selalu bersih, kali saja kalau dia datang untuk mampir, ruang itu bisa langsung memberikan kenyamanan, jadi bisa langsung membuatnya betah, tidak perlu pergi-pergi lagi.
Nyatanya cinta memang setulus itu. Ikhlas.
Tumblr media
(ibu-bapak)
Sekali kamu sudah menjatuhkan, bisa jadi yang lain hanyalah pengisi rasa kesepian.
Hasil yang saya dapat tidak semanis yang saya harapkan selama 7 tahun. Ya memang itu resikonya dari awal. Memang sempat kayak orang gila karena tidak terpenuhi.., bahkan sampai sekarang, tapi nyatanya...harus kembali mensyukuri semuanya...dari 0. Tapi, saya memilih untuk tidak menyerah. Tidak menyerah untuk tetap memberikan ruang, menjaga komitmen kalau saya tidak akan mengganggu kehidupan barunya.
Tumblr media
(bukan ini orangnya)
Sama halnya ketika orangtua saya tidak berhasil saya penuhi keinginannya untuk menjadi cewek yang feminin secara tingkah laku dan fisik. Mereka tidak menyerah...untuk percaya pada Tuhan bahwa saya tetap bisa menjadi perempuan. Mbuh piye carane pokok e anak ku ki wedhok ya Rabb..tolong berikan dia laki-laki..jangan yang sejenis. Mungkin begitulah doanya. Mereka tidak menyerah untuk menaruh kepercayaan ke saya, bahwa saya bisa menjadi perempuan..ya minimal pegang basic kodratnya aja, yang ‘norma sosial menurut masyarakat’ dan lainnya bisa nyusul.
Saya pernah baca di twitter, ada seorang netizen yang kerjaannya keliling Jawa-Sumatera. Alasan dia melakukan pekerjaan itu adalah karena di patah hati.
“Padahal kan masih banyak cewek lain”
“ya saya udah coba mas..tapi namanya juga hati. Nggak bisa dibohongin. Sekarang kalau mas punya anak, terus anak mas pergi, apa mas mau disaranin “bikin lagi aja” pasti nggak kan. Kebetulan aja saya sudah menemukan dia, dan dia menemukan orang lain.”
Iya. Nyatanya cinta memang setulus dan seikhlas itu.  
Tapi beruntunglah mereka yang mencintai Tuhan dari lahir dan batin. Nyatanya Radiallahu Anhu menolak untuk menikah, karena takut membagi cintanya terhadap Allah SWT dengan orang lain. Qadeer Jaellani tidak pernah merasa sedih, sekalipun anaknya meninggal. Karena beliau percaya bahwa semua adalah kehendak-Nya. Dengan doa mereka tetap bisa berkomunikasi, dan di surgalah mereka akan bertemu kembali.
Ternyata mencintai yang tidak pernah ada sosoknya, tapi kehadiran-Nya selalu lebih dekat dari urat nadi..itu terkadang jauh lebih mendamaikan ketimbang mencintai yang ada wujudnya. Itulah bukti, bahwa cinta bisa terjadi pada siapa saja dan apa saja. Sekalipun Tuhan yang tidak pernah kita lihat wujudnya, atau ibu yang sudah meninggal saat melahirkan kita. Walaupun tidak pernah kita rasakan kelembutan tangannya, cinta itu sudah tumbuh terlebih dahulu, karena dia mengorbankan nyawanya untuk kita yang masih bisa hidup sampai sekarang.
Jadi kesimpulannya...menurut saya cinta itu tulus dan ikhlas. Dia lebih dari menerima kekurangan pasangan. Dia lebih dari komitmen. Dan cinta lebih dari waktu. Sekalipun mencapai pernikahan emas, bisa jadi ruang kosong itu masih terus dibersihkan. Mungkin inilah alasan Rasulullah mencintai dan menjaga anak yatim. Karena kalau tidak, darimana lagi mereka bisa melihat dan merasakan cinta kalau bukan dari orangtua?. Yah cintailah orang-orang sekitar yang masih perlu cinta dan mungkin bisa dicintai. Hati itu sebenarnya luas. Beri 1-2 ruang untuk orang lain tidak ada salahnya. Mungkin pada nyatanya bukan rezeki kita untuk bisa hidup secara halal, bersama orang yang sudah kita siapkan ruangnya sejak awal. Tapi bukan berarti kita tidak bisa membuat ruangan lainnya untuk orang yang bersedia menghabiskan sisa waktunya bersama kita. Bisa jadi dia adalah kiriman dari Tuhan untuk menemani rasa sepimu sehari-hari. Namun kalau kau lebih memilih menghabiskan sisa hidup dengan diri sendiri, karena tidak ingin membohongi perasaan, atau menyiksa batin, nyatanya Tuhan tidak akan pernah membiarkan umatnya merasa kesepian. Karena Dia selalu ada.  
0 notes
mengisilamunan-blog · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Wohow! finally, the wait is over!
This blog is ready to tell you lot of stories about my silly journey. Hope you guys enjoy it.
ps : all of the stories will written in bahasa Indonesia, but if you like the pictures, feel free to reblog or loved the posts.
0 notes