merrickgasm-blog - Tumblr blog

[merrickgasm-blog]

Quaerere

Tuan, aku tidak mengemis untuk menjadi kaya. 

Aku pun tidak  bersujud untuk kuasa. 

Aku juga tidak berharap perempuan cantik sebagai pendamping hidup. Aku hanya ingin menjalani kehidupan ini dengan sesederhana mungkin,

setenang mungkin, tanpa keluhan, dan tanpa beban jiwa. Aku hanya ingin menjalani kehidupan ini layaknya air yang mengalir di aliran sungai jernih, 

hingga bermuara pada kematian yang indah.

[merrickgasm-blog]

Untuk para pria,  memuji kecantikan perempuan adalah hal yang lazim dilakukan sebagai bentuk pemujaan. Tapi, ada baiknya juga untuk menambahkan sedikit hinaan di dalam pemujaan tak berdasar itu. 

Bahkan kalau perlu ludahi juga wajah cantik mereka, agar mereka tak larut dalam congkaknya kecantikan yang fana itu. Lebih dari pada itu, agar juga sadar bahwa mereka bukanlah berhala baru yang patut untuk disembah.

[merrickgasm-blog]

Lancang Menentang

Para penyendiri menerjang hari-hari yang semakin samar, bergulat dengan kehidupan yang semu. Tanpa ada harapan yang pasti, mereka semakin kalut. Bercumbu bersama sunyi adalah kenikmatan yang hakiki.

Dekadensi kepercayaan tampak semakin nyata, dimulai dari tak lagi lirihnya lantunan doa yang dipanjatkan pada setiap malam. Altar pemujaan itu, kini tampak menghitam, ditinggalkan para penyindiri yang kalut karena harapannya sirna.

Mereka sadar kalau mereka bukanlah masakois, memeluk erat kekecewaan bak bersandar pada kaktus di tengah gurun pasir. Hal yang kemudian membuat sinisme lambat laun menyingkap, mosi tidak percaya pada penguasa bumi dan langit samar-samar mulai disuarakan.

Ajaran moral sesat kemudian dijadikan patronasi untuk mencapai kebahagiaan temporer. Para pasukan Tuhan tersudut di tengah pesta pora koloni Lucifer.

[merrickgasm-blog]

Mati

Seiring kisah itu lapuk termakan waktu, kasih yang kekal pun kini mulai menggugurkan pesonanya. Terbanglah untuk bersanding bersama jutaan bintang di langit temaram. Fase pasti muara, proyeksi kekhawatiran terbesar atas kematiannya pun harus kuakhiri pada hari ini. Dan ketika ruang kembali mempertemukan kita, maka jangan izinkan remah-remah hasrat itu kembali menggeliat.