Tumgik
miarahma-blog1 · 4 years
Text
Pendidikan Penghalang Jodoh
Paradigma masyarakat yang menyatakan bahwa Pendidikan tinggi bagi kalangan perempuan merupakan penghambat datangnya jodoh. Pasalnya laki-laki yang ingin bersama justru akan ciut lebih dulu karena merasa tidak sepadan dengan pendidikan perempuan idaman.
“Wah gelarnya doctor.”
“Waduh S2, masa iya harus nikah sama dia, nanti harga diri gue di injak-injak.”
Statement tersebut sudah mendarah dagaing dikalangan laki-laki, terlebih jika Pendidikan perempuan idamannya jauh lebih tinggi ketmbang dirinya.
Tidak jarang, Pendidikan tinggi bagi perempuan biasanya memunculkan spesifikasi untuk jodoh, itu tidak lepas dari harapan orang tuanya juga. Namun, meski demikian tidak sedikit perempuan yang bahkan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Selektifnya perempuan dalam memilih pasangan hidup itu penting. Tetapi perlu digaris bawahi wahai para lelaki, perempuan yang baik tidak melihat bersinarnya namamu, melainkan yaitu laki-laki yang mampu diandalkan dan bertangguh jawab, terebh lagi mampu membangun rumah tangga hingga ke syurga.
Coba perhatikan, tidak sedikit pula laki-laki berpendidikan lebih tinggi, dengan gelar yang berjajar justru malah mengabaikan tanggungjawabnya. Meski ilmu memang sangat dibutuhkan bagi laki-laki, apalagi untuk bekal menjadi imam dalam rumah tangga. Namun, banyaknya titel tidak menjamin seseorang memiliki karekter yang baik. Dengan demikian, bagi perempuan cukuplah pendamping yang mau menerima dengan ikhlas dan mampu membimbing menjadi lebih baik.
Laki-laki juga seharusnya tidak perlu minder, perempuan berpendidikan itu bukan untuk menyaingi apalagi merendahkan. Melainkan sebagai bekal untuk jembatan pengetahuan anak-anaknya kelak menghidupkan cahaya islam dan peradaban. Kenapa laki-laki justru tidak ingin ambil bagian? Barangkali menjadi teman seumur hidup. Hehe
Dalam rumah tangga tidak ada istilah laki-laki harus lebih pintar dari perempuan, satu sama lain harus saling. Membangun rumah juga mesti memiliki pondasi yang seimbang, pun saling menguatkan. Apalagi membangun rumah tangga, seluruh bagian di dalamnya harus bersinergi, saling melengkapi.
Untuk perempuan yang sedang menanti, menantilah dengan sabar. Barangkali jika merasa tidak kunjung tepi, aksi juga diperlukan. Ya, semacam terlibat pula dalam pencarian, hehe.
Pendidikan bukanlah penghalang datangnya jodoh, apalagi deretan kriteria calon pasangan. Rendahkan ego masing-masing, penantian ataupun pencarian bukan untuk di hampiri dan di cari oleh yang sempurna. Kelebihan dan kekurangan itulah justru sebagai penyempurna diantara keduanya. Kembali lagi, kebutuhan dalam keutuhan adalah dia yang mampu membersamai mencapai syurganya Allah.
Rabu, 10 Juni 2020
3 notes · View notes