Text
RP
aku tidak pernah meminta, aku tak mencari, aku tak mengincar aku tak tau sejak kapan ini tumbuh, semakin kesini semakin kusadari bisakah kita menjadi nyata ?
sekarang ini, nama mu yang selalu kusebut dalam hati dirimu yang selalu kuharap hadir senyum dan suara mu yang paling kurindu hatimu , hatimu yang paling kuinginin
adakah tembok diantara kita ? terlalu tinggikah ? terlalu kuat kah ? tidak kah bisa kita Bersama untuk menghancurkannya ? kusadari perbedaan diantara kita, bahkan kusadari bahwa diri ini mungkin terlalu lusuh untuk dirimu tapi maafkan aku, aku sangat menginginkanmu
0 notes
Text
lelaki berpayung
payungmu tidak pernah berkembang beda denganku, perasaanku berkembang tapi tak pernah semerbak.
ingin menyalahkan keadaan, kenapa harus bertemu ingin memyalahkan waktu, kenapa harus tumbuh tidakkah aku lelah untuk bersiap patah lagi ? bahkan sebelum sempat mekar.
jika bisa kuhindari garis interaksi, itu yang kupilih, begitu kata Tulus kumau dia, tak mau yang lain, begitu juga kata Andmesh
tak ada yang tahu masa depan, adakah aku ? atau seperti katamu, bahwa aku hanya sekedar lewat, tidak begitu berarti. tidak pernah jadi pilihan
jika ujungnya seperti ini, kenapa harus ada ? jika ujungnya patah lagi, kenapa begitu mudah untuk tumbuh ?
0 notes
Text
Sekolah Orang Dewasa
pembukaan seperti apa yang tepat untuk cerita hari ini. aku hanya ingin bercerita tentang sekolah yang sedang kujalani, dari sudut pandangku. tidak ada yang harus disalahkan, dan tidak ada pembenaran yang kuharapkan dari tulisan ini. Selayaknya manusia, seorang perempuan, mulutnya saja yang ribut sana-sani , tapi percayalah keberaniannya tidak sama seperti ditulisannya.
waktuku sudah selama 4 tahun dalam menjalani sekolah ini, pendidikan mahasiswa. Bukan siswa lagi, tapi bukan berarti lebih mudah. Sungguh, tak semudah yang dibayangkan.
Dari sebelum masuk pendidikan ini, bukan tidak ada perkiraanku akan bagaimana menjalaninya nanti. Tapi ternyata lebih buruk yang kurasakan sekarang.
Teman seangkatan ? ada, aku sungguh bahagia mendapatkan mereka. Tapi tulisan ini ada bukan karena mereka tidak peduli. Sungguh aku menyanyangi mereka. Aku , aku yang tidak bisa menjelaskan pada mereka bagaimana aku saat ini. Hancur ? hampir Bingung ? ya, tidak tahu kemana melangkah Masalah ? tak terbilang
Kepala sekolahku bilang bahwa ini adalah sekolah orang dewasa. Sampai saat ini aku belum mendapatkan pemahaman itu. bagaimana sekolah orang dewasa itu ? yang kulihat saat ini adalah keegoisan, dan kepalsuan. tebas kanan kiri, untuk paling terdepan. Buat jalan sendiri, walau salah. peraturan sering berubah, sesuai yang menjalaninya. Subjektivitas sana sini, lancar jika punya kepentingan, sulit jika bukan siapa-siapa. istilah orang dalam , orang besar, nomor punggung, bukan hal yang tabu disini. beginikah sekolah orang dewasa ?
aku bukan siapa-siapa, perjalananku bukannya lancar jaya, kesalahan dimasa laluku masih menjadi boomerang bagiku. Membuatku sangkut sana-sani, semakin kukejar nilaiku, semakin jauh kurasa. Bisikan kanan kiri tentangku, tidak jarang menyulitkanku. Kesalahan yang kubuat, semakin menjerumuskanku, tidak membuatku semakin bangkit, tapi serasa ingin dijatuhkan. Sekolah apa ini ? dimana rasa kebersamaannya, semua berlari kedepan, tak terlihat lagi bahwa sampingnya sedang terjatuh.
Serasa tidak adil , serasa semuanya serbasalah. Langkahku terhenti , terlalu takut atas pertimbanganku sendiri. mulutku diam , tapi kepalaku lelah, ketakutan-ketakutan itu semakin menelanku. Keyakinan untuk bisa menyelesaikan sekolah ini, semakin redup. tidak tahu pada siapa bisa mengadu tidak tahu pada siapa bisa menangis sungguh hati dan pikiran ini lelah.
ini untukku, untuk diriku. jika menulis ini bisa meringannmu, tulislah semaumu. tapi, dirimu tau sendiri, bahwa aku juga ingin bahu itu. Bahu-bahu yang kau rindukan duluu saat tertawa , saat masih bisa kau ceritakan keluh kesahmu. kenapa saat ini tidak kau ceritakan pada bahu-bahu itu ? terlalu beratkah ? terlalu sepelekah ? kau takut bahwa mereka tidak tulus padamu ? bagaimana mereka tahu kalau kau tidak pernah bilang.
dasar perempuan paling ribet segalaksi bima sakti !
0 notes
Text
tunggu !!!
jangan terlalu kencang larinya, temani aku menyelesaikan ini
jangan pergi dulu, aku masih ingin bersama
0 notes
Text
Surat yang belum tersampaikan
untuk yang tersayang di galaksi bima sakti, stoberi844 ~
tidak pernah bilang, bukan berarti tidak pernah rindu sangking rindunya , hingga kata irndu tidak sanggup lagi menanggungnya air mata , air mata yang bisa menjawabnya. tentang kalian, aku selalu menjadi yang paling egois. aku harus menjadi yang paling tau kalian aku harus menjadi yang paling sayang kalian aku harus menjadi yang paling rindu dengan kalian; ketika aku menjauh, aku mohon tarik aku. jangan biarkan aku tenggelam dengan kesedihanku aku bukan menjauhi, tapi hanya saja aku tidak terlalu percaya diri untuk mengadu pada kalian aku bukan menjauhi, tapi aku belum terlalu yakin apakah kalian memang menerimaku, menerima segala kekuranganku, semua isi kepalaku, semua isi hatiku maafkan aku, tapi aku mohon yakinkan aku. "apakah berlebihan untuk berkata bahwa terkadang Aku berharap seseorang melihat air mataku tanpa perlu Aku meneteskannya ? apakah memalukan untuk mengakui bahwa terkadang aku berharap seseorang memehami tangisanku? tanpa perlu aku menjelaskannya kepalaku terlalu penuh untuk bisa mulutku berbicara hatiku terlalu sedih untuk bisa mulutku menjelaskannya maafkan aku, tapi aku mohon yakinkan aku.* tentang kalian, aku selalu merindukan kalian
0 notes
Text
Rindu apa yang paling menyakitkan ? Rindu atas kehilangan ? bukan Rindu atas perpisahan ? bukan Rindu yang tak tau dibawa kemana Rindu yang tak pernah bernama; pada nama yang tak bisa disebut Bukan tak mau, tapi karena tak pernah dimiliki
Jika tak bernama, pada siapa resah kau lampiaskan ?
0 notes
Text
Laporan Akhir Tahun
Hai dua puluh empat ! Terima kasih untuk waktunya sampai saat ini. Untuk pasang surutnya, untuk suka dukanya. Waktu adalah sebaik-baiknya guru.
Untuk semua resolusi, tercapai atau tidak, sekali lagi mari bersabar. Tidak selalu cepat itu adalah tepat. Bersyukur atas yang sudah tercapai, berusaha untuk yang sedang dicapai. Mungkin doa kita yang kurang, atau sekali lagi, memang waktunya belum datang.
Setialah berlaku baik. Biarkan lembaran illiyyin semakin tebal. Hingga bila waktunya tiba, tangggung jawab terhadap sesama manusia telah kita selesaikan juga dengan baik.
Semoga sepanjang tahun ini kita baik baik saja. bangun pagi , semangat minum kopi bertemu orang baik, bukan orang brengsek disayangi oleh orang yang diam-diam dirindukan, eh.
1 note
·
View note
Text
My Stupid Heart
Abang itu orang baik. tapi, kadang bercandanya kelewatan, ya mungkin untuk puti sendiri positifnya jadi pengingat. tapi kalo terus menerus, sakit juga bang. tapi jamin, insya Allah abang udah puti perlakuin kayak abang puti sendiri.
bang, puti itu tipe orangnya mendam, semua ditelannya bulat-bulat. Gak pande ngomong, gak pande cerita. Sedih yaa sedih sendiri, tukang nangis lagi, kalo nangis ya nangis sendiri, ngapus air mata sendiri.
mengenaskan bukan ?
bang, puti itu gak pinter. Pengalaman puti gak sebanyak abang. tolong ajarin puti.
puti seneng dengar cerita abang, seneng kali. Mau apapun itu, puti semacam merasakan perasaan dibutuhkan. Kalo abang susah cari puti aja, puti senang.
bang, puti ndak ada apa-apanya, belum ada yang bisa dibanggain. Puti merasa abang luar biasa, tapi puti juga pengen tau posisi puti dimata abang gimana? Sepenting apa puti bagi abang ?
Bukan pengen ngambil keuntungan,menjilat atau numpang pamor sama abang. Demi apapun itu, ndak pernah terbersit niat putii ke abang kyk gitu. puti bukan pengen cuman sekedar teman, kawan istimewa gitu. Demi Tuhan, sayangnya puti bukan nafsu ya.
bang, boleh la ya agak diperhatikan hati kecik puti nii. mungkin abang bercanda tapi kok rasanya menyakitkan. Abang juga sering memperlakukan seakan putii gak becus, yaa puti akui puti belum sebagus abang kerjanya. bolehkan ajarin putii ?
abang tau siang tadi, putii lari nangis di kamar mandi ? ni dada sesak bang. diperlakukan sedemikian rupa, iyaa putii bodoh bang, putii gak sebecus abang. tapi bolehkan tunggu putii, ajarin puti ? Kalo keliatan mungkin dah hancur tu hati puti pukulin. Nyusunnya lagi bang, ya Allah, dah banyak jahitannya.
sedihnya bukan karena apa-apa, karena puti gak bisa benci sama abang.
tapi spertinya abang ndak demikian dengan putii ndak papa, puti ikhlas, tapi sedih sih.
5 notes
·
View notes
Text
untuk mendapatkan 1, kita tidak bisa membuat 1 + 1 karena hasilnya akan 2.
Tapi kita bisa ganti dengan 1 + 0 atau 2 -1 , hasilnya akan jadi 1.
sama seperti mencari teman hidup
Untuk bersatu, tak perlu sama – sama sempurna
ada yang lebih untuk yang kekurangan
jika tak mampu membujuk hatinya, bujuk sama Penciptanya.
2 notes
·
View notes
Text
Rodaku kini mulai bergerak lagi. Jalan kali ini lumayan panjang, berlubang, berliku, menurun, dan menanjak. Aku berharap perjalanan kali ini tak sendiri, tak apa hanya satu bila dua dapat melenyapkan.
0 notes
Text
“Dimana ?”
“Dirumah, baru pulang. Kenapa Madi ?”
“Oke, bentar ya”
“Eh, okelah”
Seingatnya sudah 2 tahun aku tidak berkabar dengan Madi, teman SMA sampai kuliah. Madi bekerja di Kalimantan sejak selesai wisuda. Sedang aku memilih melanjutkan sekolah lagi.
………………………
“Selamat siang, Pak. Mau jemput Meda Pak. Tadi janjian, mau pergi ke reuni SMA bareng pak”
“Masuklah, baru pulang dari jaga dia”.
Ayahku mengenal Madi sejak SMA. Dulu rumahku menjadi tempat kami berkumpul dengan teman-seman sekelasku yang lainnya.
“Lah, kok tiba-tiba. Mau ngapain ?”
“Ayok pergi reuni. Yang lain sudah pada ngumpul. Nanti aku antar balik”
Aku seperti tidak diberi waktu untuk terkejut, Madi sudah duduk di ruang tamu. Tidak banyak berubah dari penampilannya. Aku tidak bisa menolaknya walau badanku terasa lelah. Jadwal jagaku minggu ini padat sekali, tadi saja aku terlambat pulang karena pasien tiba-tiba gawat.
“Naik motor atau mobil, Med?”
“Bawa dua-duanya ?”
“ Ya enggakla. Maksudnya kalau mau naik mobil, aku masukin motorku ke garasi. Kita naik mobilmu sajalah. Biar bisa tidur”
“Ngajak pergi, tapi nyuruh tidur.”
“Nanti kalo udah sampai, baru aku bangunin”
Selama perjalanan tidak bisa aku tidur. Mungkin karena masih siang atau karena bersama Madi.
1 note
·
View note
Text
Binjai, Juli 2017
Untuk yang tersayang,
Dodongku Riski Hakiki
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Selamat atas sumpah profesinyaa yaa. Semoga menjadi dokter yang amanah. Aaaammmiinn..
Kii, pertama kali kita jumpa kalo gg salah di auditorium atau di laboratorium komputer dulu pas awal pendaftaran. Terus kita satu kelompok pas ospek kan. Semoga puti gag salah ingat.
Udah 6 tahun dan Insya Allah terus berlanjut sampai waktu sendiri yang memisahkan.
Kii, untuk semuanya, segala tindak laku yang tidak puti sadari menyinggung kiki, puti mohon maaf yang sedalam-dalamnya.
Kii, untuk semuanya, segala waktu dan kesempatan yang kiki sediakan, puti ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Banyak hal yang puti pelajari dari kiki, dari segala kekurangan dan kelebihanmu. Tidak ada hal yang paling menyenangkan selain bersamamu kii. Masih ingat yang kita pergi ke Surabaya ? Waktu mau pergi beli oleh-oleh kiki sakit. Mohon maaf ya kiki, waktu itu buat kiki nangis. Jujur sampai sekarang puti masih ingat dan gg berani buat minta maaf. Waktu itu puti gag tau harus gimanain kiki. Semoga kiki berlapang hati untuk semuanya.
Waktu tau bahwa puti terpecah dari kelompok koas yang kita buat dulu, gg tau kenapa puti takut. Membayangkan harus bersama dengan selain kiki dan yang lain adalah hal yang terburuk. Kiki dengan odah, dyan dengan haya, santri sama syaida, puti sama ikram ? puti kenal ikram hanya 5 detik di depan ruang kuliah, gg pake acara salaman apalagi bincang-bincang.
Selama koas mungkin gg terlalu berasa. Tapi saat kita ngumpul akhir-akhir ini, hmmm kok rasanya ada gap yaa diantara kita, para dodong. Kenyataan bahwa puti terpisah sendiri dengan kelompok koas masing-masing, membuat puti merasa bahwa puti memang benar-benar sendiri. Dan saat kita ngumpul-ngumpul lagi, mungkin tanpa kita sadari kita lebih asyik dengan sesama kita pas koass dulu. Semoga puti salah merasa. Puti mohon maaf atas semua sikap yang mungkin tarasa terlalu kanak-kanak. Semoga tidak ada kesalahpahaman diantara kita.
Rindu kii dibonceng kiki naik si mio putih. Semoga si mio kuat-kuat terus yaa. Pas awal-awal puti belajar bawa mobil, pertama kali yang terpikir putii, kapan ya bisa bawa kiki jalan-jalan, bawa dodong semua. Pasti seru kan kalo kita rame-rame bisa pergi. Kesampean ya kan, waktu kalian datang ke binjai. Tapi kayaknya belum cukup untuk kiki yang sering nganterin puti. Mohon maaf ya kii, selalu ngerepotin kiki. Insya Allah jika butuh puti, puti siap sedia untuk kiki.
Kii, puti tidak bijak menunjukkan sikap sebagai teman yang baik, bahkan mungkin terkesan cuek. Tapi dari palung hati terdalam, puti masih terus berusaha untuk jadi termen terbaik baik buat kalian. Semoga puti masih diterima untuk kesekian kalinya.
Untuk semuanya, sekali lagi terima kasih, terima kasih banyak. Untuk semua kesempatan mengenalmu. Mendengar cerita dan nasihatmu. Semoga kita berada dalam kerbermanfaatan.
Ini bukan sebuah kata perpisahan. Walau kita mungkin sekarang ini mulai melangkah dijalannya sendiri. Tapi bukankah seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda ? Dapatkah ia dimengerti jika ta kada spasi ? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak ? Dan saling menyayang bila ada ruang ?
Puti cukupkan sampai disini. Nanti bakal lebih banyak surat-surat yang puti buat nanti untuk kalian. Terlepas kalian akan menerimanya atau tidak. Tapi tidak semua hal yang bisa diungkapkan dengan kata, tapi surat ini tidak pernah mengkhianati pembacanya. Bahwa surat ini bisalah menjadi jaminan rindu yang tidak pernah tersampaikan dengan baik.
Semoga kiki bahagia selalu. Menjadi wanita yang bermanfaat untuk sekelilingnya. Dilain waktu, bila kesempatan dan waktu menyetujui, bolehla kita bersua kembali. Sekedar duduk-duduk menenetawakan waktu kita yang dahulu. Mengobati rindu, dan melepas penat akibat kesibukan kita masing-masing
Wassalammualaikum
0 notes
Text

Selamat ulang tahun boo
Ini bukan sekedar surat ucapan ulang tahun, apalagi surat perpisahan. Ini hanya ceritaku tentangmu, tentang kita. Bolehkah aku memulainya ?
Masih jelas sekali diingatan waktu pertama melihatmu, waktu kita masih kuliah dulu. Kita dulu sama-sama tidak saling kenal. Aku masuk kelas pagi, kau masuk kelas siang. Tapi aku tahu wajahmu, sangat tahu. Seorang gadis, langkahnya lincah, dengan sepatu hitam sedikit bertumit, memakai kaca mata, dengan kombinasi warna baju yang “lucu” menurutku-hehehe-. Haa, tau apa yang paling menarik perhatianku padamu ? Waktu itu kau mengalungkan telepon seluler di lehermu. Semoga aku tidak salah mengingatnya. Sampai kita selesai kuliah, kita pun tidak juga saling kenal.
Cerita pun bermulai lagi saat co-ass. Awalnya kita berbeda grup. Berlebihan gak kalau kubilang karena takdir ? Kita pun dipertemukan kembali, dengan tangan-Nya kau masuk ke grupku. Kadang cocok, kadang berselisih. Segrup berenam tidak mungkin akur terus. Ada enam kepala dengan pola berbeda-beda.
Selesai kita co-ass, saatnya mulai internship. Aku tidak pernah berpikir untuk memilih wahana yang sama denganmu. Bila aku boleh cerita alasannya itu karena aku tidak punya pilihan lain. Saat itu pertama kali aku yakin, aku bener-bener sendirian. Kau ingat kan dulu aku punya geng saat kuliah, tapi karena beda grup saat co-ass, dan aku yang satu-satunya terbuang sendiriaan, kami susah untuk bertemu. Disitu aku benar-benar pasrah dengan mereka, bahwa kami memang tidak bisa seperti dulu. Aku lelah untuk terus berjuang untuk bisa bersama mereka. Dan aku yang sekarang masih merasa paling ditinggalkan.
Perjalanan pertama kita naik kereta api menempuh waktu sekitaran 6 jam. Disitu aku banyak bertanya dalam hati, benarkah pilihanku padamu ? Akankah kita baik-baik saja ? Membayangkan tinggal bersama selama satu tahun, berbagi kamar. Bisakah aku berbagi,bercerita denganmu? Bisakah kau menerimaku ?
Sampai aku menulis ini, aku sedang merindukan waktu-waktu bersama kita.
Kau dengan prinsipmu, aku dengan prinsipku. Jujur, awal-awal aku, sedikit, sering sebal denganmu. Sekarang aku maklum. Masing-masing kita punya hal yang paling kita egoiskan. Dan tidak mungkin kita selalu sepikiran. Kadang kalau aku sedang sebal denganmu, aku akan diam sepanjang hari. Kau pun begitu. Kita sama-sama diam. Tapi situasi seperti itu hanya sebentar. Lama-lama kita akan kembali berbaikan. Aku akan mulai bertanya atau bercerita basa-basi. Dan kita pun kembali seperti biasa, tanpa ada penjelasan apapun. Hahaha, aku yang terlalu ingin dimengerti. Merasa selalu ingin dimengerti tanpa menjelaskan apa mauku, berharap semua orang dapat memahamiku. Kalau ingat itu, dan pada saat kau membaca ini, mohon maafkan aku.
Sampai aku menulis ini, aku masih merindukan waktu-waktu bersama kita.
Untuk satu tahun yang lalu dan sampai sekarang, aku ingin mengucapkan terima kasih. Aku bahagia bisa mengenalmu. Menemukanmu diantara ratusan teman itu seperti rezeki yang luar biasa untukku. Jangan bosan berteman denganku, jangan bosan bercerita denganku, jangan bosan menegur kesalahanku.
Jangan bosan untuk terus bersama-sama
Aku tahu, kau tidak merayakan ulang tahunmu. Bahkan juga tidak pernah ingin mendapatkan ucapan selamat. Aku selalu pahami itu. Tapi aku menulis ini di hari ulang tahunmu, karena aku ingin sekali kita bertemu. Aku berdoa, semoga kita akan seperti ini sampai tua nanti. Aku ingin berteman denganmu sampai kita renta, bolehkah ?
( hari ulang tahun Ana/ARMY, 09 Juli 2020, 16.00 WIB)
0 notes
Text
Jangan Bosan
Jangan bosan bertengkar denganku
Jangan bosan untuk menegur kesalahanku
Jangan bosan dengan keluh kesahku
Jangan bosan untuk terus bersamaku
Aku mohon, jangan bosan berteman dengan ku.
Dengan segala kekurangan, kelemahan hatiku
Aku mohon maaf ...
0 notes
Text
“The Quran is not only a book of guidance; Allah wrote us a 632 page love Letter.”
— Wisam Sharieff
263 notes
·
View notes
Text
kasih manusia sering bermusim, sayang manusia tiada abadi. kasih Tuhan tiada bertepi, sayang Tuhan janji-Nya pasti. Tanpa kasih, tanpa sayang, tiada simpati tiada persaudaraan (raihan- kasih sayang)
0 notes