Tumgik
motifrad · 2 years
Text
Tiada Pemberi Syafa’at Kecuali Allah
Firman Allah Ta’âlâ,
وَأَنْذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْ يُحْشَرُوا إِلَى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِنْ دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ
“Dan berilah peringatan dengan (wahyu) itu terhadap orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Rabb mereka (pada hari kiamat), sedang mereka tidaklah mempunyai seorang pelindung dan pemberi syafa’at pun, (kecuali Allah).” [Al-An’âm: 51]
Bahwasanya, ketika kaum musyrikin membenarkan perbuatan syirik yang mereka berada di atas (perbuatan) tersebut, seperti berdoa kepada malaikat, para nabi dan para wali, yang mereka mengatakan, “Kami mengetahui bahwa mereka adalah makhluk, tetapi mereka memiliki kedudukan di sisi Allah, sehingga kami menginginkan dari mereka agar mereka memberi syafa’at kepada kami di sisi Allah.” Maka dengan bab ini penulis berkeinginan untuk menegakkan hujjah-hujjah bahwa hal tersebut betul-betul merupakan kesyirikan yang nyata yang dilarang oleh Allah, dan sekaligus juga beliau (penulis) ingin menerangkan kebatilan semua sarana yang mengantarkan kepada perbuatan syirik tersebut.
Allah Ta’âlâ berkata kepada Nabi-Nya shallallâhu ‘alaihi wa sallam, “Berilah rasa takut dengan Al-Qur`an kepada orang-orang yang merasa takut kepada Rabb-nya dari kalangan orang-orang yang memiliki hati yang mengerti, yang mengingat bahwa mereka akan berdiri di hadapan Rabb mereka tanpa ditemani seorang kerabat yang akan menolongnya dan perantara yang akan memberinya syafa’at -di sisi Allah- tanpa seizin Allah, agar mereka melakukan persiapan untuk hal itu, sehingga mereka mengerjakan amalan-amalan di dunia ini, yang dengannya Allah akan menyelamatkannya dari adzab-Nya pada hari kiamat.”
Dalam ayat ini ada bantahan terhadap kaum musyrikin yang berdoa kepada para nabi dan orang-orang shalih untuk meminta syafa’at dari mereka.
Faedah Ayat
1. Bantahan terhadap kaum musyrikin yang bertaqarrub kepada para nabi dan orang-orang shalih dalam rangka meminta syafa’at dari mereka.
2. Disyariatkannya memberi nasihat dan peringatan tentang hari kiamat.
3. Bahwa orang yang beriman adalah orang yang bisa mengambil manfaat dari nasihat.
[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
Forward Group Markaz Dakwah Untuk Bimbingan, Taklim, dan Keamanan Berpikir
6 notes · View notes
motifrad · 2 years
Text
📋ZUHUD TERHADAP KEHIDUPAN DUNIA
Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda :
« الدُّنيا سِجنُ المؤمنِ وجنةُ الكافرِ »
"Dunia penjara orang mu`min dan surga orang kafir."
[HR. Muslim 5256, dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu-].
📋 Makna Hadits
🏷Berkata Al-Allamah Ibnu Utsaimin -rahimahullah-, bahwa setiap orang yang beriman terkekang dan terhalang didunia untuk melampiaskan syahwat yang diharamkan dan dimakruhkan, selain itu orang beriman juga dibebani untuk mengerjakan berbagai ketaatan yang berat. Sehingga ketika seorang mukmin meninggal, maka dia beristirahat dari semua hal tersebut. Keadaannya berbalik menuju kepada apa yang telah Allah janjikan berupa kenikmatan nan abadi serta mendapatkan istirahat yang tidak merasakan kekurangan sedikitpun.
Sementara orang-orang kafir, mereka hanya mendapatkan dari kehidupan dunia yang pada hakikatnya sedikit dan kurang (dibanding kehidupan akhirat). Dan ketika mereka mati, keadaannya terbalik, mereka hanya mendapatkan siksaan nan abadi serta kesengsaraan yang tak berujung."[Syarhu Shohih Muslim : 8/273].
🏷Beliau juga berkata :
"Bahwa dunia ini, meskipun kondisinya mengagumkan, hari-harinya menyenangkan, tempat tinggal didalamnya mentereng, sesungguhnya hal itu sama dengan kondisi penjara bagi orang yang beriman, karena seorang mukmin menerawang kepada kehidupan yang lebih nikmat, lebih afdhol, lebih sempurna dan lebih tinggi (yakni kehidupan akhirat).
Sedangkan bagi orang kafir, memang itulah "surga"nya, dan mereka menikmatinya serta melupakan adanya kehidupan akhirat."[Fataawa Nuur Alad-Darb, kaset no 165].
🎁Beberapa Petikan Pelajaran :
1⃣ Rendah & Hinanya dunia disisi Allah Jalla Jalaluh,
2⃣ Targhib & tarhib agar tidak terpedaya dengan orang kafir meskipun kehidupan dunia dibentangkan untuk mereka,
3⃣ Orang beriman adalah manusia terbaik, bagaimanapun kondisi dan keadaan yang dialaminya, karena mereka beruntung didunia maupun diakhirat. Sementara orang yang kafir adalah manusia terburuk, karena mereka merugi baik didunia terlebih diakhirat nanti,
4⃣ Keberuntungan sejati adalah siapapun yang beruntung diakhirat, meraih surga & terbebas dari adzab yang pedih,
5⃣ Motivasi untuk bersabar dan tetap istiqomah diatas ketaatan meskipun terasa berat dan terkekang oleh aturan-aturan syariat,
6⃣ Motivasi untuk berlaku zuhud didunia, dan mensyukuri apa-apa yang telah Allah tentukan baginya dikehidupan dunia.
Allohu a'lam,
Semoga bermanfaat.
📝Created by : HAN
0 notes
motifrad · 2 years
Text
https://t.me/hikmahsalafiyyah/7831
Nasihatku...
DI ANTARA KHUTBAHNYA HUDZAIFAH Radiallāhu 'anhu
قام حذيفة بالمدائن فخطب فحمد الله وأثنى عليه، ثم قال: {اقتربت الساعة وانشق القمر}.
قد اقتربت الساعة وانشق القمر، الدنيا قد آذنت بفراق، وإن المضمار اليوم، وغدا السباق، والسابق من سبق إلى الجنة.
Hudzaifah Radiallāhu 'anhu bangkit untuk berkhuthbah di daerah Madāin, Beliaupun memuji dan menyanjung Allahu Ta'āla, kemudian berkata, " اقتربت الساعة وانشق القمر (Hari Kiamat sudah semakin dekat, dan Rembulanpun telah terbelah)".
Hari kiamat sudah semakin dekat dan Rembulanpun telah terbelah, dunia telah berpamitan untuk berpisah, karena hari adalah arena (beramal shalih) dan besok perlombaannya, maka pemenangnya adalah orang yang lebih dulu sampai ke dalam Al-Jannah."
📚 Shahīh, Ibnu Abi Syaibah 34798
• • • •
📝 Tim Admin Hikmah Salafiyyah | Abu Ahmad Playen hafizhahullah | WA Ashhaabus Sunnah | https://linktr.ee/hikmahsalafiyyah
📡📻 Dengarkan Kajian Islam dan Murotal al-Qur'an setiap saat di Radio Islam Indonesia (Versi Baru) http://bit.ly/AplikasiRadioIslamIndonesia2
1 note · View note
motifrad · 2 years
Text
ZIKIR SETELAH SHALAT WITIR
Sahabat Abdurrahman bin Abzaa radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُوتِرُ بِـ { سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى }، وَ { قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ }، وَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ }، وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ : ” سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ “. ثَلَاثًا، وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ
“Dahulu dalam shalat witir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah Al-A’la, surah Al-Kafirun, dan surah Al-Ikhlas. Kemudian setelah salam, beliau membaca sebanyak tiga kali,
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS
dan mengeraskan suaranya pada bacaan ketiga.” (HR. An-Nasai no. 1732. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan an-Nasai no. 1732)
Dalam riwayat Imam An-Nasai yang lain,
طَوَّلَ فِي الثَّالِثَةِ
“Memanjangkan suaranya pada bacaan ketiga.” (HR. An-Nasai no. 1734. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan an-Nasai no. 1733)
✍🏻 Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafizhahullah menerangkan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca zikir ini setelah selesai dari shalat witir. Setelah salam di rakaat ganjil (rakaat terakhir) beliau membaca:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS
Zikir ini, telah shahih dibaca berulang (yakni tiga kali). Pada bacaan yang terakhir (yakni yang ketiga) beliau mengeraskan dan memanjangkan suaranya. (Lihat Syarh Sunan Abi Dawud Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad rekaman no. 115)
Maksud “memanjangkan suaranya” pada bacaan yang terakhir (yakni yang ketiga) adalah bacaannya lebih dipanjangkan daripada bacaan pertama dan kedua. (Lihat Syarh Sunan an-Nasai Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad rekaman no. 327)
✍🏻 Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah mengatakan,
“Zikir ini termasuk salah satu sunnah (bimbingan Rasul) yang seharusnya dihidupkan kembali, sebagai ganti dari banyak bacaan-bacaan yang diucapkan di berbagai negeri. Bahkan, setiap tempat memiliki bacaan dan kebiasaan masing-masing. Sungguh, telah banyak sunnah (ajaran Rasul) dimatikan (tidak diperhatikan) oleh umat.” (Lihat Silsilah al-Huda wa an-Nur rekaman 574)
🌍 Kunjungi || https://forumsalafy.net/zikir-setelah-shalat-witir/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
1 note · View note
motifrad · 2 years
Text
KEUTAMAAN PUASA 6 HARI DIBULAN SYAWAL
✍Asy-Syeikh Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz-rahimahullah
الســ🔴ــؤال
يسأل عن صيام الست من شوال، وعن فضلها؟ جزاكم الله خيراً.
الجَــــ 🔵 ـــوَابُ
بسم الله الرحمن الرحيم،
الحمد لله, وصلى الله وسلم على رسول الله, وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه.
أما بعد:
فقد ثبت عن رسول الله-عليه الصلاة والسلام-أنه قال: (من صام رمضان ثم أتبعه ستاً من شوال كان كصيام الدهر)، رواه مسلم في صحيحه، وهذا يدل على فضلها وأن صيام الست مع رمضان كصيام الدهر كأنه صام الدهر كله، وهذا فضل عظيم، فرمضان بعشرة أشهر, و الست بشهرين والحسنة بعشر أمثالها فكأنه صام الدهر كله، مع أن الله بلطفه- جل وعلا-جعل رمضان كفارة لما بين الرمضانين, فالست فيها زيادة خير, ومصلحة عظيمة,
وفائدة كبيرة في امتثال أمر النبي- صلى الله عليه وسلم- امتثال إرشاد النبي- صلى الله عليه وسلم- وترغيبه, والحرص على فعل ما شرع الله من العبادة، وهذا خير عظيم، كون المؤمن يتحرى ما شرع الله ليمتثل ويطلب الثواب من الله هذا له فيه أجر عظيم.
❓Pertanyaan :
"Ada yang menanyakan tentang keutamaan puasa 6 hari dibulan syawal. Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan !."
✅Jawaban :
"Bismillahir rahmanir rahiim"
"Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam atas Rasulullah, keluarga dan para sahabat, serta siapapun yang mengikuti petunjuk beliau.
Amma ba'du
Sungguh telah datang hadits dari Rasulullah-alaihis sholatu was salam-bahwa beliau bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَ أَْتبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَهْرِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa satu tahun penuh”[HR. Muslim no 1984].
Hadits tersebut menunjukkan keutamaan dari berpuasa ramadhan dan mengikutinya dengan berpuasa 6 hari dibulan syawal, yaitu bagaikan berpuasa setahun penuh, dan ini keutamaan yang agung.
Maka (puasa) ramadhan bagaikan puasa selama 10 bulan, sedang puasa 6 hari syawal bagaikan puasa selama 2 bulan, sebab 1 kebaikan diganjar dengan 10 kali lipat, sehingga seluruh puasa tersebut nilainya bagaikan berpuasa selama setahun penuh.
Bersamaan dengan itu Allah Azza wa Jalla menjadikan antara ramadhan dengan ramadhan yang berikutnya sebagai kaffarah (penghapus dosa). Maka puasa 6 hari syawal merupakan tambahan kebaikan sekaligus maslahat yang agung serta manfaat yang besar tatkala mengerjakan perintah, bimbingan dan anjuran Nabi sallalahu alaihi wasallam, serta kesungguhan dalam mengerjakan ibadah yang telah Allah syariatkan.
Ini adalah kebaikan yang agung. Keadaan seorang yang beriman dalam memilih apa yang Allah syariatkan dengan mengerjakannya, serta berharap pahala dari Allah, didalamnya terdapat ganjaran yang sangat besar."
________
🌐 Sumber Fatwa :
http://www.binbaz.org.sa/noor/12117
══════ ❁✿❁ ══════
📝 Alih Bahasa :
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
0 notes
motifrad · 2 years
Text
Nasihatku.....
SAAT AKAN BERPISAH DENGAN RAMADHAN
Berkata Asy-Syeikh Al-Allamah Prof DR Sholeh bin Fauzan -hafizahullohu Ta'ala- :
"… عباد الله، لئن انتهى شهر رمضان  فإن حق الله لا ينتهي إلا بالموت (وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ)،
Wahai hamba-hamba Allah. Bila nanti bulan Ramadhan telah usai, maka (ketahuilah) sesungguhnya hak-hak Allah tak akan pernah usai, kecuali dengan kematian.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sembahlah Rabb-mu hingga datang kepadamu Al yaqin (ajal).” [QS. Al Hijr: 99]
الله هو رب رمضان وهو رب شوال وهو رب جميع شهور السنة، فاتقوا الله في كل الشهور، حافظوا على دينكم، حافظوا على دينكم، حافظوا على دينكم  في كل حياتكم فإنهُ رأس مالكم عند الله سبحانه وتعالى، وهو نجاتكم من النار، فحافظوا على دينكم وتمسكوا به في كل الشهور وفي كل الأوقات،
Allah adalah Rabb-nya bulan ramadhan, dan Dia juga Rabb-nya bulan syawal, serta Dia pula Rabb seluruh bulan dalam setahun. Maka hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah seluruh bulan yang ada.
Maka hendaklah kalian memelihara agama kalian, peliharalah agama kalian, Jagalah agama kalian selama engkau hidup. Sebab itulah modal utama kalian disisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, sekaligus yang menyelamatkan kalian dari neraka. Maka jagalah agama kalian, dan berpegang teguh dengannya pada seluruh bulan dan waktu.
● إن شهر رمضان يُتبع بالشكر ويتبع بالاستغفار ويتبع بالفرح بفضل الله الذي مكننا من صيامه وقيامه فنحن نفرح بهذهِ النعمة لا نفرح بانقضاء الشهر، وإنما نفرح بأننا أكملناه في عبادة الله لهذا نفرح (قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ)،
Sesungguhnya bulan ramadhan (berlalu) diiringi dengan kesyukuran, diiringi pula dengan permohonan ampunan serta diiringi dengan kegembiraan berupa keutamaan dari Allah, yang telah memudahkan kita berpuasa dan sholat malam padanya.
Maka kita bergembira dengan nikmat agung ini dan kita bergembira bukan karena telah berlalunya bulan ramadhan ini. Namun kita bergembira karena telah menyempurnakan bulan ini dengan beribadah semata-mata karena Allah.
Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman :
"Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”[QS Yunus : 58]
● واحذروا من كثرة اللهو واللعب وكثرة الغفلة والإعراض عن طاعة الله، لأن الشيطان حريص على أن يبطل أعمالكم، وأن يمحو كل ما فعلتموه من الخير فيسول لبعض الناس أنه إذا انتهى رمضان صار الإنسان حراً طليقاً كأنه خارج من سجن، فينطلق في اللهو واللعب والغفلة وإضاعة الصلاة وغير ذلك من المنكرات، فلا تنقضوا ما غزلتم (وَلا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثاً).
Berhati-hatilah kalian dari banyak berbuat sia-sia, bergurau, bermain-main dan banyak lalai serta berpaling dari ketaatan kepada Allah. Sebab syeithon sangat berambisi agar amal ibadah kalian terhapus. Berambisi untuk menghapus semua kebaikan yang telah kalian kerjakan
Bukan perkara yang aneh yang menimpa sebagian orang, apabila ramadhan usai, maka diapun merdeka dan bebas, seolah-olah dia telah keluar dari jeruji penjara. Akhirnya dia kembali menjerumuskan diri dalam perbuatan sia-sia, banyak bermain, lalai, menyia-nyiakan shalat, dan yang semisalnya dari perbuatan munkar. Maka janganlah kalian mengurai hasil pintalan kalian.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَاثاً
“Dan janganlah kamu seperti seorang wanita yang menguraikan benang hasil pintalannya dengan kuat, menjadi cerai berai kembali." [QS. An-Nahl : 92]
● فاتقوا الله عباد الله، حافظوا على ما عملتم من الأعمال الصالحة، وتوبوا إلى الله من تقصيركم وخطئكم، فإن الله يتوب على من تا
Maka hendaknya kalian bertaqwa kepada Allah wahai hamba-hamba Allah. Jagalah semua amalan (kebaikan) yang telah kalian kerjakan. Bertaubatlah kepada Allah dari segala bentuk kekurangan dan kekeliruan kalian. Sesungguhnya Allah menerima taubat dari setiap orang yang bertaubat kepada-Nya.
[http://www.alfawzan.af.org.sa/node/14075]
📝 Alih Bahasa :
Ustadz Hilal Abu Naufal -hafizahulloh-
[Pengasuh Ponpes Darul Furqon Palopo]
📮 t.me/hilalpalopo
0 notes
motifrad · 2 years
Text
“Don’t ruin your happiness with worry, and don’t ruin your mind with pessimism. Don’t ruin your success with deception and don’t ruin the optimism of others by destroying it. Don’t ruin your day by looking back at yesterday.”
— Ibn Qayyim Al-Jawziyyah (rahimullah)
261 notes · View notes
motifrad · 2 years
Text
Tumblr media
Jalan keluar memperoleh ketenangan hati adalah dengan mencari sumber2 nasihat itu....
0 notes
motifrad · 2 years
Text
:: APABILA BERSELISIH DUA ORANG DARI KALANGAN SALAFIYYIN ::
🔬📚 وإذا اختلف اثنان من السلفيين 📚🔬
🎙وصية سماحة الشيخ العلامة المحدث :
ربيع بن هادي المدخلي - حفظه الله - لطلاب العلم السلفيين
Wasiat Samahatusy Syaikh Allamah Al-Muhaddits Rabi' bin Hadi Al-Madkhali hafidzohulloh kepada para penuntut ilmu salafiyyin
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه. أما بعد :
فإني أوصي نفسي وإياكم: 
▪بتقوى الله عز وجل،
▪والإخلاص له في كل قول وعمل،
▪والالتزام الصادق بكتاب الله وبسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم.
Maka sesungguhnya aku mewasiatkan kepada diriku dan kalian agar :
* Bertakwa kepada Allah
* Ikhlas untuk Allah pada setiap ucapan dan perbuatan
* Berpegang teguh dengan jujur dengan kitab Allah dan sunnah Rasululloh shollallohu alaihi wa sallam
▪والثبات على ذلك.
▪وتعلم العلم النافع المستمد من كتاب الله ومن سنة رسول الله الذي يساعدنا على هذا الثبات وعلى الاستقامة على دين الله الحق.
* Kokoh di atasnya
* Mempelahari ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari kitab Allah dan sunnah Rasululloh yang bisa membantu kita untuk kokoh dan istiqomah di atas agama yang haq
وأوصي أبنائي وإخواني: 
🔬بطلب الحق والبحث عنه في كل قضية من القضايا,
📚 سواء كانت اتفاقية أوكانت اختلافية,
Dan aku wasiatkan kepada anak-anakku dan saudara-saudaraku :
* Untuk senantiasa mencari al-haq pada setiap urusan dari urusan yang ada
* Sama saja perkara yang disepakati atau perkara yang diperselisihkan
فالمؤمن الذي يريد وجه الله والدار الآخرة *لا ترتاح نفسه ولا يستريح ضميره إلا بعد أن يصل إلى الحق, أن يصل إلى الحق*
Maka seorang mukmin yang menginginkan wajah Allah dan negeri akhirat tidak akan tenang jiwanya dan bathinnya kecuali setelah ia sampai pada al-Haq
❗ولا سيما في قضايا الخلاف وفي أوقات الفتن, فلا يتحرك أي حركة  على أساس إلا الحق وعلى علم وبصيرة, 
Terlebih lagi pada perkara-perkara yang diperselisihkan dan pada masa-masa fitnah maka ia tidak bergerak sedikitpun kecuali di atas pondasi kebenaran dan di atas ilmu dan bashiroh
*وإذا اختلف شخصان:* ولو كان أبوه أو شيخه
Dan apabila berselisih dua orang ; walaupun ayahnya atau syaikhnya
🔺 *فلا يجوز له أن ينحاز له أو عليه حتى يدرس الأمور ويعرفها على حقيقتها تماما,*
🔺 *ثم بعد ذلك يحدد موقفه ويقف إلى جانب الحق الذي تبين له,*
Maka tidak boleh baginya untuk condong kepadanya atau langsung memusuhinya sampai dia mempelajari masalahnya dan sampai dia mengetahui sesuai dengan hakikat sesungguhnya
Kemudian setelah itu barulah dia menentukan sikapnya dan berdiri bersama al-haq yang jelas baginya
❗هذا الذي يجب على المسلم
Ini yang wajib atas muslim
💥 وما عدا ذلك فإنه من آساليب الجاهلية ومن التعصبات الباطلة الجاهلية, لا تليق بمسلم ولا يجوز أن يسير على هذا الدرب السيئ.
Adapun selain itu maka ini termasuk cara cara jahiliyyah dan termasuk fanatisme bathilah jahiliyyah , tidak pantas bagi seorang muslim dan tidak boleh baginya untuk berjalan di atas tangga yang jelek ini
فيا أبناءنا ويا إخواننا: 
أوصيكم بتقوى الله , وأوصيكم بما ذكرت:
❗من حب الحق وتطلبه في مظانه ومواطنه *حتى تصل إلى الحقيقة.*
Maka wahai anak-anakku dan wahai saudara-saudaraku
Aku wasiatkan bagi kalian semua untuk bertakwa kepada Allah dan aku wasiatkan terhadap apa yang telah aku sebutkan :
Berupa : Mencintai kebenaran dan mencarinya dari sumber-sumbernya sampai dia sampai pada hakikat kebenaran itu
وأوصي أبنائي وإخواني: 
❗باحترام المنهج السلفي والثبات عليه,
❗واحترام علمائه, وإذا قالوا حقا فلا يجوز مخالفتهم
Maka aku wasiatkan kepada anak-anakku dan saudara-saudaraku ;
Untuk memuliakan manhaj salafi dan kokoh di atasnya serta memuliakan ulama-ulamanya ; Apabila mereka mengucapkan kebenaran maka tidak boleh menyelisihi mereka
إذا تكلموا في قضية وساقوا عليها الأدلة فلا عذر لأحد في مخالفتهم، ولا يجوز لأحد أن يتوقف أويحايد فإن هذا فعل أهل الأهواء الساعين في إسقاط المنهج السلفي وإسقاط علمائه.
Apabila mereka berbicara tentang suatu perkara dan menyebutkan padanya dalil dalil maka tidak ada udzur bagi seorangpun untuk menyelisihi mereka dan tidak boleh bagi seorangpun untuk tawaqquf (diam) atau netral dikarenkan ini merupakan perbuatan Ahlul Ahwa yang terus berusaha
0 notes
motifrad · 2 years
Text
:: KETENTRAMAN ITU ADALAH KETENTRAMAN HATI, BUKAN KETETENTRAMAN JASAD ::
Asy Syaikh Shalih al Fauzan hafidzahullah.
(Allah berfirman)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ
“Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, Maka sesungguhnya akan kami berikan padanya kehidupan yang baik" (an-Nahl : 97).
Ini kehidupannya di dunia, hidup dengan kehidupan yang baik, menyenangkan dan tenang hatinya,
Oleh karena itu kalian dapati orang-orang yang taat kepada Allah adalah orang-orang yang paling menyenangkan kehidupannya dan paling tentram.
Dikarenakan ketentraman adalah ketentraman hati bukan ketentraman jasad.
Hati-hati mereka tentram, mereka hidup dengan berdzikir kepada Allah, mereka hidup dalam kenikmatan dengan dzikir kepada Allah bukan dengan syahwat, piknik dan kesenangan (dunia),
"Tidak"
Mereka hidup dengan berdzikir kepada Allah, itulah kegembiraan mereka.
Oleh karena itu sebagian mereka mengatakan:
Jika penghuni surga seperti apa yang kami berada didalamnya,
Sesungguhnya mereka berada dalam kehidupan yang baik karena mereka mendapatkan ketentraman, ketenangan, kelezatan ibadah dan kelezatan dzikir didalam kehidupan ini.
Sementara orang-orang kafir, meskipun diberi dunia semuanya dan kesenangan (dunia) semuanya maka sesungguhnya mereka dalam kesengsaraan dan kelelahan, karena hati merasa gelisah, wajah mereka menghitam.
Adapun mukmin maka kehidupan mereka baik didunia ini, kehidupan yang baik, di atas keimanan dan dzikir kepada Allah, berlezat-lezat dengan ketaatan (kepada Allah), mencintai ibadah.
Oleh karena itu sebagian yang lain mengatakan:
"Ahli dunia (para pecinta dunia) telah keluar dari dunia namun belum merasakan sesuatu yang paling manis di dalamnya."
Dikatakan: apa yang paling manis didalamnya?
Lalu ia menjawab: dzikrullah ini adalah yang paling manis didunia.
Mereka keluar ke dunia dan belum merasakan sesuatu yang paling manis di dalamnya, ini adalah pengharaman
(untuknya) kita berlindung kepada Allah.
(Firman Allah)
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ
"Akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik" (an-Nahl: 97)
Didunia dengan ibadah, dzikir, ketaatan kepada Allah 'azza wa jalla, ketenangan, keimanan dan cahaya,
Kemudian diakhirat:
(Allah berfirman):
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ
"dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan (ketika didunia)". (al Ankabut : 7).
Mereka masuk ke dalam surga, bersenang-senang di dalamnya dengan kenikmatan yang selama-lamanya yang tidak akan terputus seperti didunia,
Mereka tidak takut dari musuh, tidak takut sakit, tidak takut meninggal, tidak pula kepikunan, kefakiran, dan tidak pula takut dari kurangnya kebutuhan,
"Mereka mendapatkan keamanan".
(Allah berfirman)
وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ
"dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang sangat tinggi (dalam surga)". (Saba' : 37).
(Allah berfirman):
اُدْخُلُوها بِسَلَامٍ آمِنِيْنَ
"Masuklah kedalamnya (surga) dalam keadaan aman." (Al-hijr: 46).
(Allah berfirman) :
وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ
"dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan (ketika didunia)." (al Ankabut: 7).
Inilah kehidupan yang baik.
Sumber: https://youtu.be/ixQlkMaAZgc
Alih bahasa: Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar غفر الله له.
Arsip SalafyCurup :
https://www.atsar.id/2017/12/ketentraman-hati-buah-keimanan.html
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
Telegram : t.me/atsarid
Website : www.atsar.id
0 notes
motifrad · 2 years
Text
:: KEMATIAN TIDAK MENUNGGU TAUBATMU ::
Asy Syaikh Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullah berkata :
"Janganlah engkau mengatakan : "Saya masih muda dan nanti saya akan bertaubat"
Batapa banyak dari pemuda yang dijemput kematian sebelum ia berusia tua, dan betapa banyak dari petani yang ditimpa kematian sebelum ia menuai tanamannya.
Kematian itu datangnya secara tiba-tiba.
Amalan shalih akan bermanfaat bagimu di dunia dan akhirat.
Seandainya engkau hidup seribu tahun dan engkau di atas ketaatan kepada Allah maka engkau berada di atas kebaikan.
Jangan tertipu dengan usia muda, kekuatan dan harta.
Waspadalah dan persiapkanlah bekal baik di saat usia muda, setengah umur ataupun di usia tua sampai engkau berjumpa dengan Rabbmu.
Waspadailah sebab-sebab kebinasaan. Dan mohonlah taufik dan pertolongan kepada Rabbmu, sesungguhnya Dialah Subhanahu Sang Pemberi hidayah dan taufik Jalla wa 'Ala.
Mohonlah kepada-Nya dengan penuh kerendahan hati agar memberimu hidayah dan kekokohan serta menolongmu untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya dan baik dalam beribadah kepada-Nya"
Majmu'ul Fatawa (24/304)
Arsip @alistifadah
Atsar ID | Arsip Fawaid Salafy
Telegram : t.me/atsarid
Website : www.atsar.id
0 notes
motifrad · 2 years
Text
FAEDAH PENTING SEPUTAR KEMBALI KEPADA ULAMA
✍🏻 Ditulis oleh
Al Ustadz Abu 'Abdillah Muhammad Afifuddin As Sidawy حفظه الله
📝 Kembali kepada ulama adalah salah satu prinsip mendasar ahlussunnah dalam beragama secara umum dan berdakwah secara khusus.
Akhir-akhir ini prinsip tersebut disuarakan oleh semua pihak, baik ahlussunnah maupun hizbiyyin.
☝️ Berikut ini beberapa point penting yang membedakan antara prinsip ahlussunnah dalam bab ini dan prinsip hizbiyyin, semoga bermanfaat dan bisa kita jadikan patokan dalam berprinsip;
1. Ulama sunnah bukan ulama suu' atau ulama dholaalah.
Kembali kapada "ulama" yang divonis para ulama sunnah sebagai ulama suu' atau ulama dholalah adalah penyimpangan nyata dan ciri semua orang yang menyimpang
2. Ulama sunnah kibar bukan hanya shighor.
Ada 2 makna terkait dg kibar:
a. Kibar pada umur dan ilmunya.
Untuk mengetahuinya bukan kita yang menilai namun ada persaksian dari ulama kibar pada masanya.
b. Shighor yg menukil dari kibar.
Demikian rangkuman penjelasan ulama tentang makna kibar.
Dasarnya adalah hadits Ibnu 'Abbas رضي الله عنهما :
البركة مع أكابركم.
dan atsar Ibnu Mas'ud رضي الله عنه :
لا يزال الناس بخير ما اخذوا العلم عن اكابرهم و امنائهم و اذا اخذوا عن اصاغرهم هلكوا
❗️Termasuk perkara yang membuat tergelincir adalah kembali atau mengambil dari shighor yang mereka bersendirian di dalamnya tanpa bimbingan kibar atau menukil dari kibar.
3. Ulama kibar yang spesialis bidangnya.
Ulama kibar dalam mengetahui suatu bidang ilmu bertingkat-tingkat sesuai dengan kadar ilmu masing-masing.
Perkara yg disepakati oleh semua ulama pelbagai bidang ilmu adalah kembali kepada ulama spesialis bidang masing-masing tanpa mengurangi rasa hormat kepada ulama yg lain.
Dasarnya adalah hadits:
اذا وسد الامر الى غير اهله فانتظر الساعة.
Diantara kebiasaan hizbiyyin sepanjang masa (demikian di tegaskan oleh asy syaukany dlm adabut tholab) adalah datang kepada ulama bahkan kibar ulama yang kurang memahami keadaan mereka secara detail lalu menampilkan hal-hal indah dan bagus yang ada pada mereka untuk mendapatkan tazkiyyah atau walau sebuah kalimat yg mendukung atau melegalisir apa yang ada pada mereka meskipun bersifat global lalu mereka sebarkan dan dipakai untuk menghantam ahlulhaq was sunnah.
4. Ulama sunnah kibar spesialis bidangnya di masa kini.
Satu point ini perlu untuk jadi perhatian sebab yang tahu peristiwa, kejadian dan fitnah di masa kini adalah ulama pada masa ini.
Termasuk sebab penyimpangan adalah tindakan mencomot kalam ulama terdahulu untuk diterapkan pada kasus masa kini tanpa bimbingan ulama masa kini.
5. Tidak semua masalah kembali kepada ulama.
Masalah yg terjadi ada 2 macam:
a. masalah yang sangat jelas dan gamblang hukumnya secara dalil, dapat diketahui oleh thullabul ilmi apalagi ulama, seperti ideologi rofidhoh, ideologi khowarij, dan semisal.
b. Masalah yang samar atas kebanyakan orang bahkan thullabul ilmi bahkan sebagian ulama.
Masalah inilah yang ditanyakan kepada ulama kibar di atas untuk dapat arahan dan bimbingannya.
Adapun masalah yang pertama bisa ditanyakan juga kepada ulama dalam rangka lebih menenangkan hati.
6. Tanya dan minta bimbingan dulu baru bicara dan menjelaskan sesuai bimbingan.
Ketika terjadi perkara yang rumit atau samar dan harus minta bimbingan ulama kibar maka sikap masing-masing kita adalah diam, menahan diri, tidak bicara, tidak komentar apalagi menuduh dan mengklaim tanpa dasar dan bukti. Minta bimbingan dulu kepada ulama dengan MEMBERIKAN GAMBARAN MASALAH SECARA DETAIL DENGAN JUJUR TANPA REKAYASA DAN TENDENSI, setelah mendapatkan arahan dan bimbingan ulama maka;
a. sebarkan yang memang diizinkan untuk disebarkan.
b.simpan perkara-perkara yang diminta untuk disimpan.
0 notes
motifrad · 2 years
Text
Dari Aisyah radhiallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَا لاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah Maha Rafiq. Allah subhanahu wa ta’ala mencintai kelembutan dan memberikan kepada kelembutan apa yang tidak Dia berikan kepada kekerasan, dan yang tidak Dia berikan kepada selainnya.” (Sahih, HR. Muslim)
0 notes
motifrad · 2 years
Text
📜 Dosa Menghancurkan Akhirat
Asy-Syibliy rahimahullah mengatakan: “Janganlah terperdaya dengan negeri (dunia) yang dirimu pasti akan berpisah dengannya, dan janganlah engkau hancurkan negeri (akhirat) yang dirimu akan kekal abadi di dalamnya.” (at-Tabshiroh, Ibnul Jauzi, 1/199)
0 notes
motifrad · 2 years
Text
📚 SEBAB MALAS BERAMAL
Seorang Ulama Tabi'in, Sulaiman at-Taimiy rahimahullah mengatakan: “Amal kebaikan adalah cahaya dalam hati dan menumbuhkan kekuatan dalam beramal. Sedangkan amal keburukan merupakan kegelapan dalam hati dan menyebabkan kemalasan dalam beramal.” (Hilyatul Auliya', 2/308)
🇮🇩🇸🇦 ICC DAMMAM KSA
Channel Telegram: https://t.me/iccdammamksa
0 notes
motifrad · 2 years
Text
Realitanya, sibuk dengan dunia dengan berbagai coraknya dan teman dekat yang buruk, di antara sebab seorang jauh dari ilmu dan majelis ilmu. Istiqomah di atas ilmu dan amal itu mahal, bahkan selamanya hal itu tidak bisa dibeli. Sebab ia merupakan hidayah dan taufik dari Allah subhanahu wa ta'ala.
0 notes
motifrad · 2 years
Text
◾ KADAR BOLEH MENIKMATI DUNIA ◾
Seorang hamba muslim tidak mengapa untuk memiliki dunia ini sesuai dengan kebutuhan & keinginan yang tidak sampai mengganggu atau melupakan kehidupan akhiratnya...
Yang terlarang itu apabila dunia menjadi tujuan utama yang selalu dipikirkan, dan diusahakan secara maksimal, sedangkan untuk kehidupan akhirat yang merupakan kehidupan yang sebenar-benarnya tidak, atau kurang diperhatikan, ataupun kurang maksimal dalam mempersiapkan bekal yang lebih baik dan lebih banyak...
(1). Allah 'Azza wa Jalla berfirman :
"Dan carilah (pahala) negeri akhirat dgn apa yg dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia..." (QS. Al-Qashash [28]: 77)
(2). Syaikh As-Sa'di رحمه الله berkata :
"Nikmatilah dunia yang engkau miliki, tetapi tanpa merusak agamamu, dan juga tanpa merugikan akhiratmu" (Tafsir As-Sa'di hal 623)
(3). Imam al-'Utsaimin رحمه الله berkata :
خذ من الدنيا ما يحل لك، ولا تنسَ نصيبك منها، ولكن اجعلها في يدك ولا تجعلها في قلبك، وهذا هو المهم
"Ambil dari dunia apa yang halal bagimu. Janganlah engkau melupakan bagianmu dari dunia. Akan tetapi jadikanlah dunia berada di tanganmu, & janganlah engkau jadikan dunia itu berada di hatimu. Dan ini penting !! (Syarah Riyadhush Shalihin III/369)
وإذا كانت محبة الإنسان المال من أجل أن ينميه ليعمل به عملاً صالحاً كان ذلك خيراً
"Dan apabila seseorang itu cinta kepada harta karena ingin mengembangkannya, sehingga dengan itu bisa digunakan utk beramal shalih, maka yang demikian itu baik" (Fatawa Nuur 'alad Darb, kaset no. 330)
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
https://telegram.me/najmiumar
Instagram : @najmiumar_official
Youtube : najmi umar official
0 notes