msabl

[msabl]

Apa yang bisa dituntut dari seseorang yang batinnya terus-menerus berziarah pada duka? Ia tumbuh, ya—namun seperti lumut yang dipaksa hidup di tembok yang dingin, jauh dari matahari, jauh dari pelukan.

Ia belajar tertawa, bukan karena bahagia, tapi karena dunia terlalu keras untuk dihadapi tanpa penyamaran. Di dalam dirinya, ada musim gugur yang tak kunjung selesai; ada angin yang terus mengabarkan kehilangan, bahkan terhadap sesuatu yang tak pernah benar-benar sempat digenggam.

Keheningannya bukan kekosongan, tapi tempat paling sunyi di mana luka-luka bersuara dalam bahasa yang tak semua orang bisa pahami.

Ada masa ketika semua yang datang terasa seperti ujian, dan semua yang pergi terasa seperti pengingat bahwa memiliki pun kadang tak benar-benar berarti menggenggam. Ada luka-luka yang tak lagi minta disembuhkan—hanya butuh dikenali, dihargai keberadaannya. Ia tak sedang lemah, hanya belajar berdiri di atas reruntuhan yang terlalu sering disusun ulang sendirian.

Kepercayaan bukan lagi hal yang mudah, karena terlalu banyak janji yang pernah datang seperti pelipur, lalu pergi seperti badai.

Dan kedewasaan, baginya, bukan perkara menjadi kuat tanpa cela, tapi berani mengakui bahwa beberapa bagian dari diri memang tak akan utuh lagi—dan tetap memilih mencintai hidup dengan bekas-bekas itu. Sebab tak semua orang tumbuh dari pelukan; sebagian hanya bertahan dari patah yang bahkan tak sempat dipeluk.

Selokan Mataram, Yogyakarta | Juni 2025

[msabl]

bahkan di antara keramaian di kota yang sama, dan dengan kemungkinan nihil banding seratus, aku masih memegang harapan tinggi pada takdir pertemuan kita, lagi.

[msabl]

ada yang baru aku sadari,

memberikan kalimat motivasi, kalimat saran, kalimat ajakan, ternyata mudah ya. tapi kenapa menerimanya itu seperti sulit dan susah untuk sekedar di iyakan, dan aku lebih memilih diam dan memikirkan "apa iya?".

[msabl]

karena tidak ada yg bisa mengendalikan diri orang lain selain kesadaran dari diri mereka sendiri. jangankan mengendalikan orang lain, mengendalikan diri sendiri saja kita masih kewalahan.

untuk hal-hal yang mungkin terjadi di luar kendali manusia, mari pasrahkan segalanya pada yg Maha Pemilik Nyawa.

[msabl]

jadi, mau disibukkan mencari atau sibuk untuk menjadi?

[msabl]

hidup kita semata hanya mengharapkan kasih dan kebaikan Allah. segala yang kita fikir mustahil tidak bagi Allah. segala yang kita fikir kita tidak mampu, tidak menurut Allah. ketika kita di bebankan oleh sesuatu, saat itulah kita seharusnya sadar bahwa kita mampu dan Allah percaya atas kemampuan setiap hamba-Nya.

[msabl]

Cerpen : Jatuh Cinta di Umur Matang

Lebih rasional.

Langsung menganalisa, apa tujuan dari jatuh cinta ini. Kalau hanya sekedar bermain rasa, lebih baik bekerja aja mencari uang buat membeli kesenangan. Karena jika jatuh cinta hanya untuk menerka-nerka mau ke mana ujungnya, lebih baik beli tiket kereta dan pergi berkelana sendirian, lebih minim risiko daripada jatuh cinta. Langsung mengkonfirmasi, apa aja yang kamu miliki dan aku miliki serta apa yang tidak. Untuk hal-hal yang tidak kamu miliki, bagaimana kamu mengupayakannya? Apakah kamu termasuk orang yang tidak peduli dengan harta halal dan haram selama bisa mendapatkannya atau orang yang hati-hati? Sebab aku sangat hati-hati. Untuk hal yang sudah kamu miliki, apakah kamu bersedia untuk berbagi? Langsung menyaksikan, bagaimana tabiatmu yang terbentuk selama puluhan tahun. Karena aku tidak bersedia jika aku menjadi alasanmu untuk berubah menjadi lebih baik, apalagi jika kamu berharap aku bisa menjadikanmu lebih baik. Bagiku sejak awal sangat realistis, aku ingin jatuh cinta pada orang yang baik. Karena tidak ada jaminan aku bisa mengubahmu yang telah hidup dengan caramu selama puluhan tahun dalam sehari semalam apalagi beberapa hari saja. Aku memang tidak cukup sabar untuk menemanimu berubah, silakan berubah dulu menjadi baik kalau kamu memang berniat. Langsung pada intinya, tidak perlu terlalu banyak seremoni yang uangnya bisa kita pakai untuk pergi umroh atau membeli rumah. Daripada harus lelah menyiapkan banyak ritual, bagaimana kalau kita beramal saja, misal berbagi kebahagiaan dengan mengundang keluarga dan juga berbagi ke orang-orang fakir dan miskin. Biar doa-doanya buat kita, tidak ada penghalang untuk sampai kepadaNya.

Tidak perlu banyak basa basi, kalau kamu memang berniat untuk jatuh cinta. Jelaskanlah tujuanmu hingga sejauh mana, kalau kamu tidak ada tujuan, lebih baik hilang.

Karena aku tidak punya banyak waktu untuk mengulang-ulang kesedihan yang serupa. Karena aku pun sekarang lebih rasional, bukan lagi rupa menawan yang membuatku terpesona dan berkata "iya". (c)kurniawangunadi

[msabl]

mungkin sesekali kita perlu membiarkan sesak itu sampai pada orang yang memulai. meluapkan sesak pada dia yang mengawali, membiarkan sesak itu meletup didepan muka dan telinganya. dan setelahnya, kembali ada ruang untuk menerima yg akan datang. baru, bersih, dan lapang.

[msabl]

ada saatnya ketika aku kembali bukan untuk bersama, tapi aku ingin mengingatkan kamu bahwa aku masih ada dan masih ingin menjadi temanmu. tidak harus selalu kamu balas dengan senyuman, sesekali pasang mata sinis dan senyum sarkas pun tidak apa. saat seperti itulah aku sadar bahwa kamu akan baik-baik saja untuk sehari yg akan datang.

menjadi temanmu dalam ruang yang tidak kamu biarkan orang-orang menganggu, itu sudah cukup melegakan.

jangan terlalu menikmati kesendirian dalam balutan rasa sedih, bingung, dan gelisah ya. sisakan jendela kecil untuk cahaya masuk dan biarkan ada yg orang yg memantau dari jendela itu.

[msabl]

karena kita akan selalu di hadapkan pada sesuatu yang tidak benar-benar bisa kita sukai, jadi sekarang aku lebih memilih belajar menjadi manusia yang lebih mudah menerima tanpa bertanya dan membiarkan apa yang berjalan diluar kemampuanku.

[msabl]

pa, ternyata aku bisa dan aku lebih berani sekarang.

aku sudah pindah tempat kerja dan jam kerja aku sampai tengah malam. dan kemarin, aku pulang dari kantor jam 12 malam. awalnya aku ragu, karena perjalanan sampai ke rumah itu hampir 1 jam. dan alhamdulillah, aku selamat sampai rumah.

setiap di jalan aku selalu kangen momen setiap kali papa jemput, dimanapun. bahkan saat itu papa gabisa baca maps, tapi papa selalu datang menemukan aku. dan sekarang aku harus mencari jalanku sendiri dan gabisa lagi minta jemput papa.

setiap di jalan juga, aku selalu kangen nungguin papa pulang kerja. aku kangen di tanya sudah makan atau belum. lagi dan lagi aku kangen pa. banget.

[msabl]

maaf ya, aku menghubungi dia, lagi. dan duluan.

[msabl]

membuat lembaran baru dengan orang lama itu bisa kan? tanpa harus menghapus apa yang pernah di lewati, sekalipun hanya satu dua momen yang di ingat dan jadi pembahasan panjang. tapi bisa kan sekedar bilang how's ur day, lagi?

[msabl]

sayangnya, pada bagian melupakan, mengikhlaskan, dan membiarkan seolah tidak pernah terjadi itu tidak bisa selalu aku dukung. malah sesekali aku ingin mengingatmu, aku ingin merasakan kembali kehadiranmu, aku ingin meyakinkan bahwa sebenarnya kamu selalu ada.

[msabl]

kita akan sampai pada titik bahagia yang kita mau, tapi tidak bisa diburu-buru, tidak bisa di desak, dan tidak dengan ambisi tanpa kontrol.

[msabl]

sekarang, dia lebih sering membagikan kebahagiaannya dengan pasangannya. sudah tidak pernah lagi aku melihatnya mengunggah cerita sedih, atau sekedar cerita implisit kalau dia sedang lelah dengan hidupnya.

aku suka dia yang sekarang, bahagia dengan orang yg memang sudah dia pilih dan membuat dia jauh lebih baik. tidak berlebihan, dan tidak juga terlihat menyedihkan.

memang tidak semua hal harus aku tau, tapi setidaknya melihat dia mengumbar kebahagiaan dengan orang lain itu juga bisa memberikan kebahagiaan bagi orang yg tau hidupnya pernah begitu melelahkan.

[msabl]

tidak ada usaha yang menghianati hasil, jangan terlalu berharap juga hasil yg kamu dapatkan itu cepat dikabulkan. masing-masing sudah ada porsinya, sudah ada waktu kapan terjadinya. kita hanya perlu bersabar dan mendoakan, kalau-kalau usaha kita memang belum maksimal maka maksimalkan dengan doa ya.

reminder untukku juga