muhammadlutfi93
muhammadlutfi93
Pengepul Lembar Makna
279 posts
Vivere Pericoloso
Don't wanna be here? Send us removal request.
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Politik identitas adalah hal yang sah dalam konsep negara kesatuan.
Adanya Utusan Daerah dan Utusan Golongan dalam UUD 1945 asli adalah dasar konstitusinya.
Direduksinya Utusan Daerah dan Utusan Golongan pasca amandemen adalah upaya mengkaburkan makna kesatuan.
Lahirnya bangsa ini di latar belakangi oleh politik identitas
Negeri ini rusak oleh infiltrasi pemikiran abu abu
politik identitaslah yang menyelamatkan serta memberi warna kendonesiaan
Sementara politik abu abu memberi pendidikan politik tanpa keberpihakan yang jelas terhadap apa yang di perjuangkan
Serta kerap merusak keakraban berbangsa dengan narasi yang mengadu domba antar identitas
Seolah dialah wujud sempurna dari penyerbukan silang antar identitas
Seolah mereka adalah perwakilan tunggal dari keindonesiaan
Padahal tiap-tiap identitas adalah representasi dari keindonesiaan
Bukan sebaliknya
6 notes · View notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Isu kebangkitan "hantu-hantu masa lalu" kerap di hembuskan ketika penguasa mati gaya dalam menghadapi ketajaman mata rakyat yang melotot melihat kedunguan tingkah mereka. Isu tsb di hidupkan demi membelokan sorotan yang tadinya vertikal menjadi horizontal, rakyat banyak yg ga sadar bahwa isu-isu semacam ini tdk akan pernah mengkristal karena cuma jd bahan debat kusir di sosmed. Dan mereka tertawa di atas sana karena yg ngintilin sdh berkurang drastis karena sibuk saling baku hantam.
"Yang sdh mati sengaja di hidupkan untuk di bunuh lagi & lagi!"
Ada yang panik karena melihat giat masyarakat sipil dalam menghadapi pandemi (# rakyat bantu rakyat) mampu menerabas sekat-sekat yg sering mereka permainkan untuk mendulang dukungan elektoral, mereka takut jadi musuh bersama, mereka takut rakyat merapatkan barisan, mereka takut dgn kata Revolusi!
Ya, saya sebut "hantu-hantu masa lalu", sebab fakta dari peristiwa tsb msh gelap atau sengaja di gelapkan, dan rezim tdk punya itikad untuk menerangkan, bahkan cendrung memanfaatkan kegelapan tsb demi kelanggengan kekuasaan.
"Kita baru bisa bicara panjang lebar tentang masa depan jika urusan masa lalu kita sudah selesai!"
1 note · View note
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Hari Buku dan Problematika Literasi
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Hari Buku Nasional 2020
Segala sesuatu akan tercatat dan bermakna jika ia meninggalkan jejak. Begitu juga manusia, makhluk yang mulai menjelajah bumi sekitar enam puluh ribu tahun yang lalu, meninggalkan jejak-jejak peradaban di gua-gua pedalaman, lembah-lembah sungai, hingga pesisir pantai. Mulai dari revolusi kognitif yang membuat Homo Sapiens memuncaki rantai makanan dengan menaklukkan api, revolusi agrikultur yang membuat Homo Sapiens mendomestikasi tumbuhan dan hewan liar hingga akhirnya hidup menetap dan membangun power system. Sampai pada revolusi Industri yang membuat Homo Sapiens menjadi makhluk mekanis dan cenderung konsumtif hingga saling mengeksploitasi satu sama lain. Jejak demi jejak itu tercatat secara disiplin oleh para literatus (manusia pembelajar) lalu terus di ucapkan ulang dari generasi ke generasi melalui jejak baru yang bernama Buku.
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Atas nama pasar 😄
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Apa guna pendidikan jika:
1. Merasa asing dgn lingkungan, masyarakat, & kebudayaannya
2. Memandang kecerdasan org lain hanya dari satu sudut pandang atau satu cabang ilmu
3. Menjadi Pengkhianat intelektual yg menggunakan ilmunya untuk merusak alam, menindas, dan menipu orang lain
4. Memhami pembelajaran sbg kompetisi, yg hanya melahirkan seteru tanpa sekutu, pemenang & pecundang
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Kesesatan Opini karena Relevansi yang dangkal
1. ‌Ad Hominem : menyandarkan relevansi hanya krn melihat Pribadi/Religi/umur
contoh :
- dia itu mantan napi jd jgn dengarkan dia bicara tentang keadilan!
- kamu msh bau kencur, jgn ajarkan saya tentang merawat lingkungan!
- apa agama kamu, sok-sokan mengajarkan saya toleransi!
2. ‌Ad Baculum : menyandarkan relevansi hanya krn tekanan/ketakutan
contoh :
- karena takut di pecat, ia sengaja berbohong
- Takut uang dari pembinanya tdk cair, ia memelintir fakta di sosial media
- Ayahmu itu punya hutang padanya! Jadi Kamu tetap salah! Ayo minta maaf!
3. ‌Ad Misericordiam : menyandarkan relevansi hanya krn iba/terpesona
Contoh :
- dia orang jujur, karena ia miskin dan pendiam
- karena dia ganteng, saya banyak memberikan kesempatan padanya
- Ingat Cewe cantik itu selalu benar.
4. ‌Ad Populum/nomerum: menyandarkan relevansi hanya krn mengikuti mayoritas
Contoh :
- karena banyak orang yang membelanya, Saya yakin dia pasti benar
- karena teman satu gengnya masuk ke organisasi itu, Dia ikut berorganisasi
- karena Budi tidak sepakat dgn adanya hukuman mati, Budi di anggap sebagai teroris
5. ‌Ad Verecundiam : menyandarkan relevansi hanya pada otoritas/tokoh tertentu
Contoh :
- corona adalah sebuah kebohongan, karena musisi kebanggaan saya yg menyatakan.
- Candi itu di bangun oleh Nabi Sulaiman, karena Ustad saya yg menyatakan
- Awas, berenang bisa menyebabkan kehamilan, kata politisi kesukaan saya
6. ‌Ad Ignoratiam : menyandarkan relevansi hanya krn merasa bukti keberadaannya tidak ada.
Contoh :
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu tak ada gunanya, karena sampai sekarang korupsi masih terus terjadi.
- Bapak senang semua memahami pelajaran hari ini, karena tidak ada yang bertanya mengenai materi tadi.
- Untuk apa mencuci motor, nanti juga kotor lagi.
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
apabila MPRS jatuh terpelanting kembali ke dalam alam Liberale democratie, dengan beradu debat dengan bertele-tele tentang garis-garis kecil, di mana masing-masing golongan beradu untuk memenangkan kepentingan-kepentingan golongan dan mengalahkan kepentingan nasional.
- Sukarno
1 note · View note
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Ketika kebebasan berpakaian diatur, ketika kebutuhan dapur lepas tangan. Begini amat negara
Ketika orang kritis di bilang pesimis, dan ketika menjilat di bilang optimis. Begini amat negara
Di lapisan atas ada jatah Parpol, di lapisan bawah ada jatah Ormas. Begini amat negara
1 note · View note
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Menurut saya Nation State (Negara Bangsa) adalah imajinasi terbaik (sampai saat ini) dalam konsepsi Negara, manusia telah mencoba berbagai konsepsi negara mulai dari Suku/Tribal, Polis, Kerajaan, Teokrasi, International State, dan sampai kita pada nation state
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Pendek kata, berorganisasi adalah jalan bagi orang-orang yang siap menggembleng diri, mempertajam analisis, memperhalus perasaan, membangun karakter, dan memperkokoh persaudaraan.
1 note · View note
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Sebaik-baiknya komitmen investasi adalah yang tidak menggusur anak bangsa, tidak merusak lingkungan, dan memberi kebermanfaatan bagi masyarakat. Dan tambahannya bisa di nasionalisasi dlm kurun waktu beberapa tahun demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
1 note · View note
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Bahan bakar kecewa adalah harapan, selama masih ada harap kecewa akan ada, namun harapan bukan hanya bahan bakar kecewa, harapan juga adalah bahan bakar dari bahagia. Seperti matahari harapan adalah kehidupan
1 note · View note
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Tumblr media
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Tumblr media
Semua orang yang bekerja di Industri Swasta, Industri Negeri/BUMN, dan UKM adalah Buruh. Maka bersatulah!
0 notes
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Jadi apatis malu sama ilmu, jadi kritis ga di denger, sekalinya di denger ternacam UU ITE
+62
1 note · View note
muhammadlutfi93 · 5 years ago
Text
Kapan seseorang akan mati?
Ketika terkena wabah mematikan?
Diserang binatang buas?
Tertembak peluru panas?
Bukan, bukan itu semua
Orang akan mati kita ia mulai di lupakan,
Ketika seseorang dilupakan bahan bakar harapan akan menipis, sehingga kehendak untuk hidup jg akan berkurang
0 notes