Tumgik
mukhabdan · 3 years
Text
MENINGKATKAN DAYA TARIK INVESTOR DI SEKTOR PERTANIAN DENGAN MENGAPLIKASIKAN TEKNOLOGI 4.0 PADA KEGIATAN PEMASARAN SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR KERUGIAN
Disusun Oleh
Mukhammad Abdan Fadholy
181510601036
Universitas Jember
Investasi merupakan salah satu kegiatan yang dapat membatu dalam program pembangunan pertanian berkelanjutan. Investasi atau penanaman modal merupakan suatu kegiatan yang mampu mengubah kondisi perekonomian suatu negara secara cukup luas untuk meningkatkan besarnya pertumbuhan yang akan dihasilkan, seperti produk jasa atau barang, menciptakan nilai tambah, tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatan nasional. Investasi dalam sektor pertanian tidak lain memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi petani, dengan begitu dari kegiatan menanaman modal dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan masyarakat umum (Andini dan Ma'ruf 2021). Sektor petanian memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara, jadi sektor pertanian memiliki prospek yang baik untuk kedepannya bila banyak investor yang menanamkan sahamnya dibidang pertanian, apalagi indonesia yang merupakan negara agraris membuat investor dapat bekerjasama dalam penanaman modal di bidang pertanian
Investasi yang masuk dalam sektor pertanian merupakan sebuah peluang penting yang dapat membatu dalam membentuk sektor pertanian resilien dan berkelanjutan melalui pendanaan riset dan pengembangan, teknologi, dan pengembangan kapasitas sumberdaya masyarakat. Data BPS 2020 menunjukkan sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang positif bila di bandingkan dengan sektor industri, perdagangan, konstruksi dan pertambangan. Pertumbuhan positif membuat sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 15.46% kepada pertumbuhan PDB indonesia di triwulan 2020.
Investasi dalam sektor pertanian dalam negeri masih dapat dikatakan minim, karena banyaknya permasalahan-permasalahan yang membuat para investor sulit dalam menanamkan modalnya dalam sektor pertanian di Indonesia. Permasalahan investor dalam menanam modal di sektor pertanian yaitu tingkat keraguan investor yang tinggi akan proses pemasara. Mayoritas petani menggunakan rantai pemasaran yang panjang, sehingga harga jual produk rendah dan keuntungan yang diperoleh kecil. Kesulitan yang dialami Investor pada langkah pertama yaitu dalam membangun usahanya harus memiliki izin mulai dari rekomendasi dinas di pemda setempat, hingga kemetrian pertanian dan kemetrian perdagangan, selain itu isu kepemilikan lahan membuat investor khawatir untuk menanamkan modalnya di Indonesia (Gayati 2020). Berdasarkan latar belakang penulis mengambil inti pembahasan yaitu meningkatkan daya tarik investor untuk menanamkan modalnya dengan pengaplikasian teknologi 4.0 untuk meningkatkan pendapat dan meminimalisir resiko kerugian yang akan dihadapi di kemudian hari.
Pertanian yang merupakan kegiatan yang penuh dengan ketidakpastian membuat sektor pertanian menjadi sektor yang masih dibilang terbelakang dibandingkan dengan sektor lainnya, baik metode dan teknologi yang digunakan. Hal tersebut membuat investor memiliki peluang untuk meningkatkan sektor pertanian nasional, bila dilihat dari kebutuhan pasar, hasil pertanian merupakan hasil yang sangat dibutuhkan bagi semua industri yang bergerak pada bidang pengolahan, sehinggal peluang tersebut yang dimanfaatkan para investor dalam menanamkan modalnya pada sektor pertanian untuk mendapatkan keuntungan. Menurut Pogaga (2020) invetasi yang dilakukan pada sektor pertanian dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian, sehingga akan berpengaruh terhadap penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset, manajemen dan tenaga kerja. Manafaat dari peningkatnya produktivitas akan mempengaruh meningkatnya pendapatan, meningkatnya motivasi kerja dan menyerap tenaga kerja.
Menurut Rahmawati dan Sobana (2021) kemajuan ekonomi khususnya bidang pertanian bisa dilihat dari banyaknya investor yang menanamkan modalnya di pasar modal khususnya produk saham, sehingga dengan adanya investor dapat membatu bidang pertanian untuk perkembangan dan berkelanjutan, seperti penyediaan modal, metode dan tekonologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Investasi dibidang pertanian mulai diminati oleh para investor, karena keuntungan investasi di bidang pertanian memiliki pangsa pasar yang luas. Prospek keuntungan ini dapat dilihat dari permintaan pasar, terdapat empat jenis produk pertanian yang banyak di jadikan lahan investasi, yaitu produk hortikultura, peternakan, perkebunan dan tanaman pangan. Produk tersebut semua terdapat di Indonesia, sehingga dengan sumberdaya alam yang berlimpah diharapkan dapat meningkatkan daya tarik investor dalam sektor pertanian indonesia.
Perkembangan pertanian 4.0 menjadi alasan utama para investor berani menanamkan modalnya dalam sektor pertanian. Teknologi yang terus berkembang membuat kegiatan investasi jauh lebih mudah, dimana investor dapat memberikan dukungan secara finansial tanpa harus turun kelapangan, terbukti dengan munculnya teknologi informasi yang menghasilkan platform investasi online. Opini tersebut di perkuat oleh Dr. Paul Teng ahli ketahanan pangan dari Universitas Teknologi Nanyang Singapura yang berpendapat bahwa dalam bidang pertanian memerlukan lebih banyak investasi dibidang teknologi pertanian atau smart farming, karena dapat mendukung dalam ketahanan pangan dan berpendapat bahwa investasi tidak hanya fokus pada organisme yang dimodifikasi secara genetik atau GMO, tetapi juga berfokus pada teknologi informasi yang dihubungkan dengan platform jual-beli daring atau e-commerce untuk memperluas gerak kegiatan pasar pada sektor pertanian. Perdapat tersebut dapat di ambil garis besar bahwa investasi di bidang pertanian memiliki peluang besar dalam bidang pertanian dengan adanya perkembangan pertanian 4.0.
Keberadaan teknologi informasi menjadi sumber pendapatan bagi semua pihak, baik investor dan petani, contohnya yaitu platform tani hub sebagai aplikasi pemasaran hasil pertanian secara online. Pendapatan petani didapatkan dari hasil penjualan produk dengan aplikasi pemasaran online melalui tani hub, dengan adanya aplikasi tersebut membuat sektor pertanian dapat meminimalisir adanya resiko dalam pemasaran, sedangkan pendapatan investor dari adanya teknologi tersebut dapat menghasilkan keuntungan dari pembagian hasil berdasarkan saham yang berikan. Tanihub memberikan banyak sekali keuntungan dalam sektor pertanian. Menurut Zuraya (2020) hubtani memiliki peran membantu petani dalam kegiatan pemasaran hasil pertaniannya, sehingga diharapkan petani dapat memperoleh keuntung yang lebih baik dan bisa terus untuk berproduksi. Tani Hub Group telah memiliki tiga anak usaha, yakni Tani Hub, Tani Fund, dan Tani Suplai. Ketiganya dibuat untuk saling mendukung operasional rantai pasok dari petani kepada konsumen. Pemanfaatan TaniHub merupakan upaya penyelenggaraan promosi dan kerjasama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani (Suhermanto 2021).
Aplikasi tanihub memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian suatu wilayah dan nasional, sehingga dengan adanya aplikasi tersebut permasalahan pertanian dalam kegiatan pemasaran dapat di atasi. Tujuan adanya aplikasi hubtani yaitu membantu para petani untuk meningkatkan jaringan distribusi (rantai suplai) yang tentunya dapat meningkatkan penjualan dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh karena itu pemerintah harus bersikap tegas dalam membangun pertanian indonesia dengan mempermudah alur biokrasi imvestor dalam kenanamkan modalnya dalam bidang pertanian dengan memberikan persyaratan yang saling menguntungkan antara kedua pihak antara investor dan petani. Tujuan dari kemudahan investor dalam menanamkan modalnya tidak lain agar meningkatkan para imvestor untuk menanamkan modalmya. Keberadaan investor sangat memberikan pengaruh yang besar dalam sektor pertanian, sehingga dengan adanya investor yang menanamkan modalnya di sektor pertanian dapat meminimalisir resiko yang akan di hadapai oleh petani dan munculnya teknologi-teknologi yang akan membantu petani baik dari budidaya, pengelolaan dan pemasaran, selain itu Keberadaan investor sangat penting dalam mengembangkan sektor pertanian dalam peran stabilitas ekonomi indonesia.
REFRENSI
Andini, T dan S. Ma'rif. 2021. Kajian Jenis dan Bentuk Insentif serta Kemudahan Penanaman Modal Pada Sasaran Wilayah Investasi (Studi Kasus: Kabupaten Banyumas). Pemetaan Ruang. 16(1):37-46
Gayati., M. D. 2020. Peneliti Sebut Investasi Sektor Pertanian masih Minim. Antaranews. https://m.antaranews.com/berita/1687194/peneliti-sebut-investasi-sektor-pertanian- masih-minim
Pogaga, S. G., P. Kindangen dan R. A. M. Koleangan. 2020. Analisis Pengaruh Produktivitas Pertanian dan Pendidikan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Kabupaten Minahasa Tenggara. Pembangunan ekonomi dan keuangan. 21(1):54-70
Rahmawati, W dan D. H. Sobana. 2021. Pengaruh Gross Profit Margin dan Return On Equity Terhadap Price Sharepada Perusahaan Sektor Pertanian Yang Terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Studi di PT. Astra Agro Lestari Tbk. Periode 2009-2018). Keuangan dan Perbankan Syariah. 1(1):69-81
Cindyara. A. 2020. ASEAN Perlu Investasi "Smart Farming" Untuk Dukung Ketahanan Pangan. Antaranews. https://m.antaranews.com/berita/1705746/asean-perlu-investasi-smartfarming-untuk-dukung-ketahanan-pangan
Zuraya, N. 2020. Pendiri Tani Hub: Petani di Indonesia Hadapi Banyak Masalah Petani Punya Peran Strategis dalam Menjaga Ketersediaan Pangan dalam Negeri. Republika. https://www.republika.co.id/berita/qfkh2z383/pendiri-tani-hub-petani-di-indonesia-hadapi-banyak-masalah
Suhemanto, H. W., A. W. Fora., Belinda., C. V. Helena., F. Sinuraya., K. A. Nugraha., M. Y. Poto., M. S. Chien., S Hardiyantari., V. H. Arie dan A. A. A. Ratih. 2021. Pemanfaatan Media Digital TaniHub sebagai Upaya Promosi dan Kerjasama terhadap Hasil Pertanian Desa Giripanggung. Atma Inovasia (JAI). 1(1):74-80
#ManajemenBisnisStrategikdanInvestasi
#FakultasPertanianUniversitasJember #TraditionOfExcellence
1 note · View note