mutiarasenja

[mutiarasenja]

Percayalah... jika Allah mentakdirkannya, segalanya akan lebih mudah.

[mutiarasenja]

Suami yang baik dan paham agama tidak akan membiarkan istrinya terekspos di sosial media. Walau hanya jari-jemarinya. Walau hanya seujung jilbabnya.

[mutiarasenja]

Banyak yang berpikir bahwa taaruf adalah pilihan. Kayak, kalo mau menikah dengan jalan taaruf ya bagus, kalo nggak juga gapapa. Padahal jalan yang kamu tempuh dalam menuju pernikahan itu sangat mempengaruhi keberkahan pernikahanmu.

Bukan sekedar, "aku ga pacaran kok.." tapi saling chattingan nggak? Saling ketemuan berdua nggak? Berkhalwat nggak? Udah sesuai belum caranya dengan yang disyariatkan? Sedetail itu.

Karena banyak yang ngakunya nggak pacaran, tapi sering chattingan, sering saling kasih support, sering pergi berduaan, sering ngobrol ngalor ngidul, dan sering-sering yang lainnya.

Tentukan jalan yang terbaik untukmu, ingatlah bahwa ridho Allah yang kamu tuju. Semoga Allah berikan hidayah dan istiqomah.

[mutiarasenja]

Aku mendoakan yang terbaik untukmu. Dan ternyata, yang terbaik itu bukan aku.

[mutiarasenja]

Tidak ada kata sampai jumpa.

Tak ada lagi temu-temu yang semu.

Mari menjalani hidup masing-masing.

Mari menemukan kebahagiaan walau tak bersama pada akhirnya.

[mutiarasenja]

Tidak ada perpisahan yang baik-baik saja. Tapi percayalah bahwa kita akan kembali membaik pada akhirnya.

Semoga dirimu berbahagia. Meski kita tak bisa lagi saling sapa. Selamat berjuang dengan hidup masing-masing ya...

Maaf dan terima kasih untuk segalanya.

Selamat tinggal...

[mutiarasenja]

Ketika masih kecil, kita percaya bahwa persahabatan yang kita jalin dengan teman-teman sekolah akan bertahan untuk selamanya. Best friend forever, kalimat yang selalu dibanggakan.

Namun, ketika kita beranjak dewasa, kita akan paham bahwa semua itu hanya sekedar angan bocah remaja. Tidak ada orang yang bisa benar-benar menetap dalam hidup kita. People come and go.

Hidup kita berubah. Orang-orang di sekitar kita pun begitu. Pada akhirnya, kita akan menjadi akrab dengan pertemuan dan perpisahan yang silih berganti.

[mutiarasenja]

Dalam hidup, kita akan bertemu dengan orang yang menyelesaikan masalah tanpa ada kata "selesai". Dia pergi tanpa beban dan akan menganggap semuanya telah usai.

Bukan salahmu jika ia meninggalkanmu. Bukan salahmu jika ia akhirnya lari dari permasalahan yang ia buat sendiri. Bukan salahmu, sayang. Sungguh...

Orang-orang seperti ini, biarkan saja pergi. Jangan sekalipun menahannya meski kau ingin, meski hatimu begitu berat untuk melepasnya. Bebaskanlah langkahnya...

Tugasmu selanjutnya adalah mengikhlaskan dengan keikhlasan paling dalam.

[mutiarasenja]

Dan walaupun aku tahu mungkin ini adalah takdir yang terbaik, aku tetap saja menangis.

Aku tetap saja merasa terluka dan patah.

Bukan. Bukan karena aku tak dapat menerima takdirNya.

Tapi, hati ini, sakit. Aku hanya ingin menangis saja...

Malam ini, biarkan aku menangis sejadi-jadinya.

[mutiarasenja]

Aku pernah menangis sampai rasanya air mataku benar-benar kering, ketika mendengar kabar pernikahan seorang laki-laki.

Yang lebih parah, aku harus menyiapkan hati untuk datang ke acara pernikahannya dan memberi ucapan selamat.

Membayangkan ia memanggil perempuan lain dengan sebutan "sayang" saja sudah membuat hatiku sakit, dan sekarang aku harus merelakan ia hidup dengan yang lain.

Tapi...

Meski aku menangis sampai air mataku benar-benar habis sekalipun, takdir Tuhan memang sudah begitu. Apa yang terjadi, terjadilah. Bukan salahku, bukan pula salahnya. Kita saja yang tidak berada pada garis takdir yang sama.

Aku memang menangis sejadi-jadinya. Tapi keesokan harinya, aku perlu menemukan alasan untuk kembali hidup dengan baik. Aku perlu menemukan takdirku sendiri.

Takdir yang lebih baik.

Takdir yang memang Tuhan ciptakan untukku.

[mutiarasenja]

Cinta sebelum menikah itu hanya nafsu. Cinta setelah menikahlah yang akan memuliakanmu.

[mutiarasenja]

Jangan jatuh cinta pada cinta yang tidak mencintaimu secara halal.

- Tulisan seseorang yang semoga Allah menjaganya

[mutiarasenja]

Dan aku bersyukur telah dilepaskan olehmu, kemudian kamu lebih memilih dia untuk mendampingi langkahmu.

Ternyata dibalik keseriusanmu untuk bersamanya, kamu juga bersapa ramah dengan wanita-wanita lainnya.

Mana mungkin aku ingin bersama dengan laki-laki yang tidak memahami bagaimana cara menjaga perasaan seorang wanita?

Pada akhirnya aku merasa lega karena telah mengucapkan selamat tinggal padamu. Karena aku tidak pernah mengerti, apakah kamu benar sedang berjuang atau hanya bermain-main saja.

[mutiarasenja]

“I think it’s important to realize you can miss something, but not want it back.”

—

[mutiarasenja]

Ku kira kau serius ingin meminang.

Ternyata kau cuma 'buka cabang'.

Mundur... Levelku bukan kamu, bang.

[mutiarasenja]

Kalo kamu nyaman di jalan pacaran dan semisalnya, kamu juga bakal ketemu sama orang yang serupa.

"Nggapapa pacaran, kan niatnya buat nikah.."

INGAT:

Niat yang baik harus diiringi dengan cara yang benar.

[mutiarasenja]

Melepas yang buruk, agar yang terbaik punya kesempatan untuk datang.