Text
“Sering kali, kita merasa kurang bukan karena kita kurang, tetapi karena kita takut kekurangan kita tidak diterima.”
10 notes
·
View notes
Text
Gw akan slow respon ke orang yang slow respon.
Biar dia tau kalo kayak gitu tuh nyebelin.
8 notes
·
View notes
Text
Kenapa ya pertanyaan yang menurut orang itu sepele, tapi menurut kita itu berat banget dan ngena bgt dihati.
"Loh Rum, kapan hamilnya. Kok belum hamil-hamil sih. Kalah sama yang baru menikah kemarin."
Aku terdiam. Baru juga sampe ke tempat kerja lagi markirin motor, dalam hatiku.
"Yaaa gimana ya,, yang ngatur takdir bukan saya. Doain aja."
Dia menanggapi dengan masih tertawa. Entah maksud nya bertanya biasa, atau meledek.
"Jadi? Belum mulai?
Aku langsung masuk kekantor tanpa menjawab apapun. Tanpa basa basi apapun..
Ini double kill sih. Dalam hati menangis sekaliii.. yaaaa kapan yaaaa.. tapi aku pun gak tau jawabannya :")
4 notes
·
View notes
Text
"Kamu tidak tertinggal, kamu sedang mengambil nafas. Kamu tidak terlambat, kamu sedang dipersiapkan."
- repost seseorang yang semoga Allaah menjaganya
91 notes
·
View notes
Text
Apalagi candaan bahasa bahasa yang gak pernah ada didalam pikiran ku, apalagi keluar dari mulutku. Tolong lah, aku benci banget.
Baru aja kejadian tadi malam.
"Nota belanja Uda ku kasih ke Arum. Gak disampein apa? Kimak memang dia ni"
Itu di forward ke aku, rasanya? Aku benci banget liat nya. Mungkin bagi dia itu bahasa sehari-hari. Bagi aku, itu bahasa paling kasar yang pernah aku dengar.
Aku benciiiiii bgt, pagi ku langsung emosi rasanya ingin meledak-ledak. Tapi? Yaudalah. Akhirnya aku memutuskan utk meng-cut off semua hal dari dia.
Gw benci banget candaan jorok gitu, yang mengarah ke 18+, gak suka banget, muka gw mesti langsung asem, trus diem.
Gak akan gw normalisasi ya candaan kayak gitu siapapun orangnya. terlebih lagi di depan umum. mau lebih muda atau lebih tua. mau cowo atau cewe.
Gw gak peduli. gw akan tunjukkan degan gestur tubuh kalo gw gak suka.
13 notes
·
View notes
Text
Juni luaaamaaa bgtt.. kulkas isinya kosong song song. Yg dimasak bener-bener seadanya 😂 untung suami tidak rewel soal makanan 😅
Kemarennya tongseng kambing (berasa yang wiihhh makanan diresto resto nih, padahal sisa kurban kemarin)
Kemaren banget, tumis kacang panjang
Dan hari ini, tumis kol 🤣🤣
Cuma dua sayur itu yg ada dikulkas. Itu aja terus yg dimasak 🤣🤣🤣
2 notes
·
View notes
Text
Ternyata, semarah apapun, tetap nggak bisa marah yang panjang...
1 note
·
View note
Text
Hidup adalah tentang berpindah dari astaghfirullah yang satu ke astaghfirullah yang lain. Capek ya Allah.
51 notes
·
View notes
Text

Tahukah Kamu?
Ada tulisan bagus nih buat kalian baca tentang bagaimana penyusunan kalimat dapat mempengaruhi respon pembacanya.
🧠 “Buruk Dulu Baru Baik: Cara Licik Menyusun Narasi”
(Atau: bagaimana kita sering ditipu lewat susunan kata)
🚨 Pernah nggak kamu membaca kalimat seperti ini—lalu tiba-tiba bingung harus simpati atau benci?
- “Dia memang korupsi sih… tapi selama ini dia banyak bantu orang miskin.”
- “Dia banyak bantu orang miskin, sih… tapi ya ternyata korupsi juga.”
Sama-sama mengandung dua sisi.
Sama-sama bicara tentang dosa dan jasa.
Tapi rasanya? Beda banget.
Yang pertama terdengar seperti pembelaan.
Yang kedua terasa seperti penghukuman.
❗Inilah yang secara diam-diam sering membentuk opini publik kita.
Bukan faktanya yang berbeda—tapi urutannya.
---
🔍 Fenomena ini dikenal dalam psikologi sebagai “Order Effect”,
dan secara spesifik terbagi menjadi dua:
• Primacy Effect – Informasi pertama menjadi kerangka utama dalam menilai.
• Recency Effect – Informasi terakhir lebih membekas dan memengaruhi keputusan akhir.
Artinya:
Manusia ternyata lebih mudah dipengaruhi oleh kapan informasi disampaikan, daripada apa informasi itu sendiri.
📊 Dalam eksperimen klasik oleh Solomon Asch, dua kelompok diberikan deskripsi yang identik tentang satu orang:
• Kelompok pertama: “Cerdas, rajin, impulsif, keras kepala, iri hati.”
• Kelompok kedua: “Iri hati, keras kepala, impulsif, rajin, cerdas.”
Apa yang terjadi?
Kelompok pertama menilai orang tersebut positif.
Kelompok kedua menilainya negatif.
Padahal: isinya sama persis—cuma dibalik urutannya.
---
🎯 Dan ini bukan teori semata—sering banget terjadi dalam kehidupan nyata:
✅ Untuk membela diri:
- “Saya memang pernah salah, tapi saya sekarang sudah berubah.”
- Kalimat ini menyisipkan kebaikan di akhir—membangkitkan simpati dan membuka ruang maaf.
❌ Untuk menjatuhkan orang:
- “Dia sih kelihatannya baik, tapi ternyata suka selingkuh.”
- Kebaikannya dijadikan kontras sebelum dihancurkan oleh fakta terakhir.
📰 Dalam pemberitaan:
- “Meski menuai kontroversi, kebijakan ini dinilai berhasil.”
- vs
- “Kebijakan ini dinilai berhasil, meski menuai kontroversi.”
Kalimat pertama menyoroti masalah.
Kalimat kedua menekankan hasil.
Sama-sama benar, tapi rasa dan reaksi publik bisa sangat berbeda.
---
⚠️ Efek manipulatifnya? Besar.
Digunakan untuk berbagai tujuan, seperti:
• Mencuci citra:
Dosa disebut lebih dulu, lalu dibungkus jasa—seolah-olah “yang penting dia baik sekarang.”
• Menjatuhkan karakter:
Pancing simpati di awal, lalu tutup dengan pukulan telak.
• Menggiring emosi:
Alih-alih fokus pada substansi, kita malah diarahkan untuk merasa sesuatu.
---
🧭 Lalu, bagaimana menyikapinya?
1. Sadar bahwa urutan bukan hal netral.
Kadang yang lebih penting dari apa yang dikatakan adalah kapan dan bagaimana urutannya.
2. Pisahkan isi dari framing.
Jangan terkecoh oleh kalimat yang tampak netral, padahal sengaja dirangkai untuk menggiring perasaan.
3. Waspadai kata “tapi”.
Karena sering kali, kata ini menjadi penghapus diam-diam:
• “Dia baik, tapi…” → Buang semua kebaikannya.
• “Dia korup, tapi…” → Maafkan semua kesalahannya.
---
✍️ Penutup: Urutan Adalah Cermin Niat
Jika kamu mendengar seseorang berkata:
- “Memang dia korupsi, tapi dia banyak bantu rakyat…”
Coba tanyakan dalam hati:
Kenapa yang disebut dulu justru dosanya?
Atau sebaliknya: kenapa jasanya disebut terakhir?
Karena sering kali,
Yang disebut pertama adalah yang ingin dibenarkan.
Dan yang disebut terakhir adalah yang ingin dimaafkan… atau diam-diam disingkirkan dari pikiran.
---
Sumber : Ngopidiyyah, dengan beberapa penyesuaian oleh admin.
Karena itu bener kata mba (nana) najwa. Pemilihan kata seseorang dipengaruhi niatnya dalam hati.
8 notes
·
View notes
Text
Kenapa timing nya bisa pas? Atau memang kamu sengaja menghindari ku ya??
0 notes
Text
Manusia, semakin dibiarin, semakin nggak tau diri dan nggak menghargai manusia lain. Apalagi konsepnya di dunia kerja, "manusia lain" ini adalah atasannya. Yang mana segala pekerjaanmu, entah itu benar atau tidak, dia yang bisa menentukan. Kamu patut dipertahankan atau enggak, dia juga punya hak.
Kalau pada dasarnya kamu menganggap ini seperti 'pertemanan' harusnya ketikan nya bisa lebih dijaga. "Emoji jari tengah" itu sangat tidak sopan. Nggak semua manusia, sama cara bercandaannya. Nggak semua manusia, klop dengan cara berbicara yang blak-blakan, nggak semua manusia, fasih berbicara kasar. Apalagi emoji yang bahkan gak pernah ada di 'daftar terbaru' di papan ketik emojinya.
Mungkin bagimu biasa, karna kamu terbiasa. Tapi bagi sebagian orang, itu sangat-sangat mencerminkan kamu yang immoral.
-Kantor, 12 Juni 2025
8 notes
·
View notes
Text
Nggak ada peraturan memang, kalau bertetangga harus di jam jam tertentu.
Tapiiii,, ya minimal lah, minimal jangan pagi buta kayak gini. Bukan yg buta banget, tapi ini masih PAGI!
Sebenernya sah sah aja untuk main. Tapi astagaaa. Belio hampir 24/7 bukan bukan, 7/365 kesini terus. Rumah juga cuma jarak nya sejengkal. :)
Ini tujuan utama nya cuma untuk mendikte apapun yang aku buat ya?
Orang mau pergi kerja juga jadi nggak nyaman. Kenapaasiiiiii..
Pagi pagi harus bikin badmood nih kenaaapaaaa gitu.
10 notes
·
View notes
Text


Taraaaaa....
Sudah lama tidaaakkkk ngejamu 🧉
Nitip Olan segala rempahnya, sampe rumah eksekusi dibantu Mas 🤏🥰
Alhamdulillah...
0 notes
Text
Aku Uda sering wanti-wanti, itu anak laki-laki itu, terlalu vulgar dalam berbahasa dan bersikap. Jangan terlalu di biarin utk gabung sama Riyu. Apalagi sampe mandi bareng. Mereka Uda besar.
Tapi ibu nya nggak dengerin ☺️😇
"Selagi dia baik dirumah ku" katanya .
Ya karna dia nggak pernah denger langsung si anak ini ngomong dan berperilaku yg enggak enggak ☺️
0 notes
Text
Wanita hanya di pandang sebagai tukang marah-marah, suka ngatur dll. Tapi laki-laki lupa juga bahwa ada sabar yang begitu luas yg ia berikan kepadamu, ada setia yang ia pertahankan meskipun ada yg lebih darimu datang berkali-kali. Tapi, dimatamu, wanita hanya manusia yang suka marah-marah, kan?
19 notes
·
View notes
Text
Dari segala jenis nangis, nangis diam-diam di toilet semenit yang paling menyedihkan sih.
38 notes
·
View notes