Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Mari kita putus, untuk perihal dunia dan menghilang dari radar manusia. Menarik diri dalam riuh segala macam tuntutan hidup dan omongan manusia.
Aku akan istirahat sejenak dari dunia, entah lama atau selamanya. Mengistirahatkan hati dan pikiran. Mengurung jiwa yang ingin bebas mengembara. Kini saatnya menata iman, ihsan dan islam. Aku sudah tidak punya waktu lagi. Selamat tinggal dunia, jika kau ingin menarik ku kembali, aku akan meminta pada Rabb ku agar dirimu hanya dalam genggaman ujung jariku, tidak berarti, melenyapkannya dalam hatiku, mengecilkanmu dalam anggan ku.
_________________
13 Agustus 24, aku ceraikan dunia.
54 notes
·
View notes
Text
"Jangan menikah hanya karena kesepian atau merasa sendirian. Apalagi karena tekanan dari keluarga atau masalah umur." Jangan ya mas ya...(wkwkkee)
Kroscek lagi niatnya, ilmunya, mentalnya, kesiapannya, finansialnya, emosianya, egonya. Jangan-jangan...? (hmmm)
Lagi-lagi buka ig dan tara...., penuh dengan berita yang bikin syok dan tidak bisa berkata-kata. Kasus KDRT, Perselingkuhan, Pembunuhan hingga Peringatan Darurat Pancasila. Bikin geleng-geleng kepala dan istighfar. Ya Rabb zaman apa ini? Benar yang telah Engkau sampaikan huru hara akhir zaman .
Kuatkan iman, kuatkan tauhid, akidah banyakin belajar ilmu-ilmu syari, banyak-banyak datang ke kajian offline kalau ngga bisa ya lewat online. Jangan sampai kita hanya belajar cuman sampai di bab nikah, talak, cerai. (Bisa menangis)
Kalau mau menikah be aware, matangkan dulu mentalnya (apakah sudah mental baja atau masih mental kerupuk yang dicelup air), siapkan dulu finansial nya (Apakah masih berantakan atau sudah stabil).
Deeptalk, deeptolk, talk talk... ngobrol ngobrol dan ngobrol sama patner yang mau diajak nikah, yamg nantinya akan berkomunikasi tiap hari. Kalau patner nya ngga enak buat tektokan ngobrol ya bakal salah satunya capek, energinya kayak terserap habis sia-sia. Sepenting apa komunikasi? Penting banget, masak mau silent treatment? haiishh.... zaman sudah makin kacau masak keluarga kecil mu nanti juga tambah kacau dan berantakan?
ibarat pohon walau hanya pohon singkong, jika akarnya kuat mau ditiup angin baik-baik saja, jadi kuatkan dulu akar pohon yamg akan dihempas oleh angin badai. Bahkan gempa yang tidak terduga akan tetap baik-baik saja.
__________Antara bulan, Angin dan Pohon Singkong Di Depan Rumah.
46 notes
·
View notes
Text
Ini adalah konsep hidup yang baru saya tahu dan seharusnya saya lebih tahu sejak awal. Bahwa didalam hidup, kalau kita mau hidup kita sulit kita hanya perlu mengambil pilihan pilihan yang gampang.
Begitu pula sebaliknya, kalo kita mau hidup kita gampang kita hanya perlu mengambil pilihan pilihan yang sulit.
Coba saya kasih contoh, Nonton Netflix, Scroll tiktok, liat postingan Instagram setiap hari dan bahkan tidur sepanjang hari. Nah itu adalah pilihan pilihan yang gampang dan percaya atau tidak hal tersebut yang akan membuat hidup kita sulit.
Begitu juga sebaliknya, makan makanan yang sehat, keluar berolahraga, belajar ilmu baru, membaca buku, bikin projek, kerja sepanjang saat, itu adalah pilihan pilihan yang sulit akan tetapi hal tersebut yang akan membuat hidup kita gampang.
26 notes
·
View notes
Text
“kau kupeluk kau kutemani kau kuberitahu kau kusayangi kau kudampingi di luar segala kurang lebihmu baik burukmu, di hidupku kau kuterima.”
—
115 notes
·
View notes
Text
telah berhenti
Selesai.
Satu kata yang kukira adalah akhir dari segala kita. Satu kata yang nyatanya memberi bukti bahwa masih ada yang mustahil usai; namanya kenangan.
Kenangan ialah sisa-sisa ingatan yang mengakar hingga dada, masih menganggap kamu di sana. Kenangan ialah samar-samar harum tubuhmu diembus udara, masih mengira kamu tak ke mana-mana. Kenangan ialah yang menyiksa aku; yang meminta aku terus menengok ke arah yang semula ada kamu. Kenangan begitu nakal. Ia mematenkan kaki-kakinya untuk berdiam di ingatanku kekal.
Mungkin ini sebuah hukuman dari kenangan. Karena dulu, air mata yang terjatuh dari pipimu selalu disebabkan oleh aku. Karena dulu, tawamu yang menyuarakan nada-nada bahagia sempat tertahan oleh keegoisanku. Karena dulu, kesalahan terfatalku adalah membiarkanmu berlalu. Hilang di makan waktu mencintai pria baru. Itu salahku, dan mungkin karma jadi makananku.
Sepayah itulah aku tak bisa menjaga ‘kita’. Sekuat itu pun juga kamu telah berusaha. Sampai hentakkan semesta menyadarkan bahwa kita tak bisa lagi seperti semula.
Terpejam mataku meninabobokan kesedihan, sementara menghindarkan aku dari kesesakkan. Namun nyatanya kedua mata yang terbuka di esok hari, menyadarkan bahwa kamu tidak lagi di sisi. Tinggi hati, kuhalangi air mata yang ingin mengalir melewati pipi. Meski secara sembunyi-sembunyi, baru aku berani mengakui bahwa aku masih mengharapkan kita untuk kembali.
Salahku, mengapa dulu tidak piawai dalam menggenggam. Salahku, mengapa dulu memilih untuk diam. Salahku, mengapa dulu seakan melepasmu pergi.
Sesal memang sesak. Yang tersisa hanya letup-letup kecewa namun tak mungkin membawaku ke pelukanmu yang semula.
Sebelum aku benar-benar selesai menghitung langkah mundur dan mulai berjalan ke hadapan, kuingin lihat senyummu untuk terakhir kali. Senyum yang tercipta karena aku, bukan karena lelaki yang kini di sampingmu. Bolehkah?
Semoga keputusanku untuk memutar arah dan melanjutkan langkah tak akan berubah. Meski di masa depan aku tak tahu akan terjadi apa, kuharap kamu sudah kurelakan sepenuhnya. Kuharap kelak aku hanya akan mengingatmu sebagai yang indah-indah saja.
Kamu masih tetap cantik. Kenangan tentangmu pun akan kujaga pada lemari memori, tertata antik. Kadang memang masih terasa sakit saat kedua telinga tak sengaja diperijinkan mendengar cerita tentangmu yang kini telah berdua. Tapi kuharap, sesal itu tak seperti rel yang mengiringi kemanapun roda-rodaku pergi. Aku ingin memindahkan perasaan ini pelan-pelan. Ke perempuan yang tepat tentunya.
Melalui kamu, aku tahu cara menjaga hati. Melalu kamu aku pun tahu bagaimana rasanya sebuah ‘penyesalan’. Jika telah datang nanti perempuan istimewaku, takkan kulakukan pengulangan perlakuan.
Kini langkah kaki dan logika sepemikiran ingin melaju ke depan. Sementara kamu, tetap indahlah dalam kenangan. Sebagai sesuatu yang selama ini sudah banyak memberikan pelajaran. Sedangkan aku, mencoba memulai kembali dari sepanjang perjalanan yang sudah terlewati.
Di penghujung jalan nanti, semoga tidak akan ada kesalahan kedua. Semoga tidak akan kuakhiri lagi segala usaha dan air mata dengan begitu sia-sia. Semoga tidak akan ada lagi senyuman manis yang menjadi korban. Sebab satu penyesalan lamban untuk lenyap, sedangkan seribu pengalaman tak akan juga cukup.
30 notes
·
View notes
Text
maaf, aku masih cinta
Tak perlu jadi yang paling pintar untuk tahu bahwa kenyataan tak selamanya sesuai harapan. Kita yang semula sulit terpisahkan, kini bertolak belakang. Dulu, kamu hanya ingin denganku, aku juga hanya ingin denganmu. Tapi ternyata hanya keinginanku yang terus bertahan seperti itu.
Dari hati yang terdalam, izinkan aku mengucap maaf. Maaf, aku terlanjur mencintamubegitu dalam. Maaf, aku merasa memilikimu, dan masih ingin begitu hingga sekarang. Maaf, tak seperti kamu, aku gagal menerima keadaan bahwa kita sudah tak sejalan.
Entah siapa yang semestinya kusalahkan; ekspektasi yang ketinggian, atau semesta yang terlalu terlambat untuk menyadarkan. Aku butuh lebih dari sekadar waktu, untuk memahami bahwa kita sudah tidak seperti dulu lagi. Untuk memaklumi, bahwa hubungan kita sudah tidak seakrab dulu lagi. Untuk mengerti, bahwa aku sudah tidak seberarti dulu lagi. Khayal masih menerbangkanku begitu tinggi, tanpa kusadari bahwa sepasang tanganmu tak ada untuk menangkapku nanti.
Sungguh, aku turut bahagia jika kamu baik-baik saja. Namun apakah kamu tahu bahwa ‘telah terganti’ ialah tamparan keras bagi hati?
Kuharap kamu pernah mengajariku agar mengerti bahwa kelak posisiku akan terisi. Agar bisa kuterima bahwa bukan lagi aku yang kamu butuhkan saat ini.
Lalu aku bisa apa? Sementara luka kujahit sendiri, kamu di sana sudah tak lagi ambil peduli. Andai sedikit saja kamu mau menoleh lagi, lihat aku. Masih di sini, masih membuka hati, masih menganggap kamu lebih dari berarti.
Aku belum terbiasa untuk mengakui bahwa dia yang lebih bisa. Aku belum mampu untuk mengakui bahwa kini dialah tujuanmu. Kukira aku selamanya jadi yang kamu butuhkan, ternyata itu sebatas harapan. Kupikir tak ada yang bisa sepertiku dalam hidupmu, ternyata kamu menemu ia yang dengan mudah menggeser seorang aku.
Perubahan ini terjadi tanpa persiapan, kesadaran ini datang tanpa keberadaanmu. Maaf, bila yang kubutuhkan masihlah kamu di saat kamu sama sekali tidak. Kini, izinkan aku untuk membenahi lagi serpihan-serpihan yang masih berbentuk retakan. Sementara kamu, pergilah dengan sepasang tangan yang kausebut kebahagiaan.
Aku di sini, akan belajar merelakan posisi yang sudah terganti.
130 notes
·
View notes
Text
mungkin kamu tidak tau; saya masih kerap mencari kamu di sosok-sosok baru yang hadir di hidup saya.
201 notes
·
View notes
Text
Jika saja saat itu semua berjalan lancar dan kita tetap bersama, mungkin malam ini kita sedang duduk berdua di halaman belakang ditemani semangkuk kudapan dan teh hangat. Menutup malam dengan berbicara panjang lebar. Mendengarkan musik yg sama2 kita suka. Lalu memulai esok hari dengan tenang, karena aku tau kamu tetap ada.
179 notes
·
View notes
Text

Saya sebenarnya tidak ingin besar kepala.
Tapi, pernahkah kamu memikirkan saya di saat kamu telah hidup bersama satu atap dengannya?
Kamu jangan salah, saya selalu berdoa semoga kamu ditemukan oleh orang yang bisa mencintai kamu lebih besar dari saya. Saya juga tidak pernah berharap kelak kita akan bersama lagi entah dengan cara yang bagaimana.
Saya hanya penasaran saja.
Sebab, saya terkadang masih memikirkan kamu di sela-sela hidup saya. Saya bukan tidak bisa melangkah. Bukan juga saya ingin kita bisa kembali bersama. Saya hanya kadang mengingat bahwa dulu kita pernah begitu bahagia.
Bahagia yang sayangnya tidak lagi bisa saya temukan di siapa-siapa.
Ngomong-ngomong, kamu tau kan kalau saya ini tipe manusia yang sangat realistis kalau menyoal tentang hidup? Toh dulu kamu bahkan sering kesal karena keras kepala dan logika saya yang kadang-kadang tak bisa kamu terima.
Tapi apakah kamu tau? Belakangan ini saya sering membayangkan tentang sebuah pertanyaan aneh:
"Apakah ada semesta lain di mana hubungan kita kemarin bisa baik-baik saja dan sekarang kita masih bisa bersama?"
Entah kenapa. Mungkin saya hanya penasaran saja.
Penasaran tentang sebuah kemungkinan yang apabila dulu kita tidak jadi berpisah dan tetap bersama, maka sedang sebahagia apa kita sekarang, ya?
316 notes
·
View notes
Text
Perjalanan yang gagal bukanlah kegagalan, yang disebut kegagalan adalah jika kita memilih menyerah untuk berjalan menggapai tujuan.
3 notes
·
View notes
Text
Ada orang yang tetap tak bisa memahami kamu meski kamu sudah banyak bercerita dan ada pula orang yang selalu memahami kamu walau kamu tak bercerita apa-apa.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
90 notes
·
View notes
Text
Hai nona, apa kabar?Aku tidak benar-benar bertanya kabarmu, itu hanya basa-basi saja.
Nona berambut ikal yang dulu memikat kini sepertinya sudah terikat.
Nona berkumis tipis yang kini sudah membawa habis semua rasa.
Nona, terima kasih sudah memperjelas keadaanmu. Lama sudah usahaku melupakanmu tak kunjung berhasil, selalu ada saja pemantik yang meletupkan kembali hatiku.
1 note
·
View note
Text
Semesta Berbagi Kerinduan
Setiap luka memiliki kisahnya, dan masing-masing kita mempunyai kata untuk menasfirkannya.
Segala tentangmu, telah pergi ke tempat yang tidak akan pernah ditemukan oleh siapapun, kecuali oleh air mataku sendiri.
Dan pada akhirnya, beginilah cara semesta berbagi kerinduan, kesunyian menempatkan kesedihan di setiap tetes air mataku, bukan pada detak jantungmu.
110 notes
·
View notes
Text
Ingin sekali rasanya menuangkan segala yang ada dalam wadah bernama kepala. Bertukar isi dengan makhluk Tuhan lainnya dari jenis manusia yang sedikit berbeda. Namun apa daya. Wadah dengan corak serupa, sulit sekali menemukannya. Sedang corak berbeda, sulit sekali menerimanya.
-Adzkia N
Banjarmasin, 9 Januari 2024 pukul 20.59 WITA.
64 notes
·
View notes
Text
ruang
kadang yang disesali dari rasa adalah bekas saat ditinggalkan, meski ukurannya tergantung dari rasa itu sendiri.
ada rasa sederhana yang meninggalkan sepetak kenangan yang bahkan bisa ditertawakan begitu tangis mereda.
namun sedihnya, ada rasa yang lebih kompleks. yang meninggalkan ruang besar kosong. yang kemudian terus dibiarkan kosong.
kasihan.
15 notes
·
View notes
Text
Untuk kamu yang berharga...
Untukmu yang kini memilih bertahan dalam kesendirian, semoga kelak kamu dibersamakan dengan dia yang terbaik.
Untukmu yang kini memilih bersabar menanti datangnya penyempurna agamamu dan menahan diri dari cinta yang main-main,
Semoga kelak kamu menjalani pernikahan yang damai dan bahagia karena-Nya.
Senin, 14 Ramadhan 1445 H.
143 notes
·
View notes
Text
_WAKTU_
Di kota ku saat ini, Jogja. Sedang hujan. Hari pertama hujan turun dengan deras setelah 3 bulan lamanya bumi kota ini mengering.
Semalam aku bermimpi tentangnya. Tentangnya yang pernah singgah 2 tahun di cerita hidupku. Dia yang tidak pernah ku lihat langsung apa lagi untuk sekedar menyentuh.
Tapi dalam mimpi yang singkat itu, tanganku bertemu sapa dengan kulit halusnya. Kami bersalaman layaknya sebuah perkenalan yang baru saja terjadi. Genggaman tangannya kuat. Seakan aku juga menginginkan hal itu.
Perlahan waktu berlalu dengan cepat, tatapan matanya terasa begitu nyata dalam mimpi itu. Sorot tajam nan teduh itu. Aku suka. Aku terbuai di dalamnya. Seperti ada luka di sana. Sarat akan suatu kepedihan yang tidak terucap. Entah mengapa, aku mengira bahwa aku adalah penyebab mata teduh itu terlihat begitu putus asa.
Suara keras dari alarm subuh tadi menyadarkan ku. Membawa aku kembali pada kenyataan, bahwa dia hanya angan yang pernah menjadi harapan.
Namun sampai saat aku menuliskan ini, ada potongan mimpi tadi malam yang masih begitu aku ingat. Pelukan hangatnya yang penuh kasih sayang. Aku kembali jatuh suka padanya. Atau aku memang selalu menyukainya.
Jogja, 13.11.23
Saatituhujanderas
29 notes
·
View notes