"Mencintai alam bagaikan mencintai keabadian. Padahal sejatinya keabadian hanyalah miliki Tuhan. Maka dengan mencintai alam, aku mencintai Tuhan"
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Skill Academy Membantumu Mengatasi Kejenuhan Dalam Berkarir

Pernahkah kamu berada dalam satu titik jenuh akan suatu hal? Sekalipun hal yang kamu lakukan adalah hal yang sangat kamu kuasai dan sukai. Tentunya pernah dong ya. Manusiawi banget itu. Apalagi bagi mereka yang terpaksa melakukan suatu hal maka akan lebih merasa jenuhnya.
Kira-kira apa sih yang membuat kita jenuh dengan suatu keadaan atau aktivitas?
Kalau dari analisa sederhanaku adalah karena keadaan atau aktivitas yang membuat kita jenuh adalah keadaan atau aktivitas yang monoton. Misalnya dalam bekerja, setiap hari berangkat pukul setengah delapan pagi dan pulang hingga adzan Ashar menjelang. Kegiatan yang dilakukan pun sama saja setiap harinya. Kira-kira akankah timbul kejenuhan? Kalau aku jawabannya iya.
Jadi menurutku kejenuhan itu terjadi karena tidak adanya perubahan dalam suatu keadaan atau aktivitas. Tidak ada perubahan itu bisa jadi tidak ada ilmu baru yang didapat, pengalaman baru, atau tantangan baru yang memaksa otak untuk terus berpikir sehingga rasa monoton bisa hilang.
Kejenuhan inilah yang sering melanda orang-orang yang bergelut dengan karirnya. Cara yang mereka lakukan terhadap kejenuhan adalah dengan mengusirnya padahal kejenuhan harus ditaklukkan. Kejenuhan itu terjadi karena tidak ada sesuatu yang baru maka dari itu carilah hal baru seperti mencari ilmu baru, komunitas baru, lingkungan baru, pengalaman baru atau tantangan baru.
Ketika aku merasa jenuh dalam pekerjaan aku mencoba me-refresh semangatku kembali dengan berbagai cara. Namun cara yang paling sering aku lakukan adalah membaca buku-buku non fiksi yang bisa menambah pengetahuan dan merubah sudut pandang, berkumpul dengan komunitas yang satu visi denganku dan yang paling sering adalah mengikuti kelas online atau offline yang kiranya bisa menunjang hobi dan cita-citaku.
Kelas online yang pernah aku ikuti beragam mulai dari kelas online berbasis kuliah whatsapp hingga kelas online berbasis aplikasi. Semuanya terasa menyenangkan bagiku, aku mendapatkan hal baru. Aku bisa me-refresh semangatku. Kini ada sebuah website yang membuatku semangat untuk mengeceknya setiap hari. Apa itu? Iya, platform itu adalah skill academy.

Skill Academy adalah website yang menyediakan kelas online yang materinya semua dibuat untuk meningkatkan dan mengasah soft skill para user-nya. Untuk seri aplikasinya masih dalam pengembangan. Skill Academy ini adalah terobosan terbaru dari ruangguru untuk khalayak umum.
Aku senang sekali akhir-akhir ini hampir setiap hari membuka website ini karena penasaran dengan kelas-kelas yang ada dan uniknya seringkali setiap hari ada harga coret. Jadi misalkan kelas SEO 101: Cara Membuat Website Eksis di Halaman Depan Google yang harga normalnya Rp. 300.000 bisa jadi harga coret menjadi Rp. 199.000. Harga kelas di skill academy ini bervariasi sekali namun menurutku sangat sebanding dengan fitur yang didapat dan akses lifetime.

Skill Academy ternyata mampu membaca kegelisahan para karyawan yang jenuh dengan aktivitasnya yang monoton dan tidak ada ilmu baru yang masuk. Perusahaan atau tempat karyawan bekerja juga seringkali tidak peka untuk memberikan sentuhan baru atau ilmu baru pada karyawannya. Kejenuhan para karyawan justru dijawab oleh skill academy.
Skill academy menyediakan beberapa kelas online berbayar yang dikelompokkan menjadi lima kategori untuk saat ini. Lima kategori tersebut adalah pemasaran, pengembangan diri, bisnis & keuangan, teknologi & software, dan persiapan tes.

Tema kelas yang tersedia di skill academy pun mengusung tema yang unik, update dan memang menjawab kebutuhan orang-orang saat ini baik karyawan maupun pengusaha. Bersyukur sekali dengan adanya skill academy secara tidak langsung terfasilitasi untuk belajar dengan orang-orang keren yang sudah ahli di bidangnya. Karena belum tentu loh para instruktur yang mengisi kelas di skill academy juga memiliki kelas khusus tersendiri apalagi waktu mereka yang padat. Kalaupun ada pasti harga kelas yang mereka adakan minimal harganya satu juta ke atas. Sedangkan lewat skill academy kelas yang termahal hanya menyentuh harga Rp. 550.000 saja sampai saat ini. Namun untuk Bulan Oktober ini banyak sekali diskon dan promonya loh. Apa saja diskon dan promonya, ini dia check it out:
· Promo diskon 50% dari Skill Academy dengan kode diskon UPGRADESKILL (Berlaku dari 28 September 2019 - 31 Oktober 2019)
· Promo free access Kompas Digital selama 3 bulan (1 - 31 Oktober 2019)
· Promo diskon 50% dengan menggunakan BNI dengan kode diskon + tambahan potongan Rp30.000 dengan kartu kredit BNI (Promo berlaku selama persediaan masih ada)
· Bagi yang pernah beli bukunya kak Iman Usman maka dapat kode diskon 50% loh special dari Kak Iman yang dikirim langsung ke email.
Jadi dengan menggunakan diskon yang ada di Bulan Oktober ini harga kursus paling mahal hanya menyentuh Rp. 225.000 saja dan itu bisa diakses seumur hidup. Coba saja bagi Rp 225.000 dengan sepanjang hidup kita. Mahal atau murah? Murah banget bukan?
Aku jatuh hati dengan dua kelas yang ada di skill academy yakni kelas SEO 101: Cara membuat website eksis di halaman depan google dan kelas cara memecahkan masalah ala consultant. Kenapa aku jatuh hati dengan dua kelas itu? Karena pertama, aku sedang mengalami kejenuhan di karirku sebagai wakil kepala sekolah TK Islam. Aku menemui banyak masalah yang membuatku rasanya ingin apatis namun aku tak bisa karena kewajibanku. Akhirnya aku membeli kelas cara memecahkan masalah ala consultant. Alhamdulillah ada gambaran apa yang harus aku lakukan bila menghadapi masalah. Biar menyelesaikannya itu tanpa baper yang berkepanjangan.

Alasan kedua adalah karena aku lagi mendalami ingin menjadi penulis dan blogger professional jadi membaca kelas SEO 101 aku langsung berbinar apalagi yang mengisi Kak Ilman Akbar. Aku sedikit tahu rekam jejaknya ketika membangun website anak UI. Melihat materi kelas SEO 101 saja langsung membuatku penasaran.

Skill Academy memang terobosan pendidikan yang memanfaatkan teknologi. Dengan adanya skill academy aku bisa belajar dimana saja dan kapan saja asal terhubung koneksi internet. Bahkan sambil tiduran pun aku bisa belajar, hal yang tidak didapat di ruang kelas. Sederhananya dalam zaman ini tidur aja masih bisa belajar apalagi kalau melek :D
Buat kamu yang lagi jenuh dengan karirmu langsung aja coba segarkan pikiranmu kembali dengan mengikuti kelas yang ada di skill academy.
2 notes
·
View notes
Text
Untukmu Pejuang Beasiswa Siapkan Dirimu Melalui Skill Academy

Untukmu para pejuang beasiswa yang pantang menyerah. Sudah sampai manakah persiapanmu untuk meraih beasiswa impianmu? Sudah siap seratus persenkah? Beasiswa bukan hal yang diraih tanpa persiapan. Beasiswa dapat menghampirimu dengan usaha yang maksimal dan doa yang tulus.
Perjalanan meraih beasiswa ini penuh persiapan apalagi bila kamu ingin meraih beasiswa di luar negeri. Seringkali jumlah antara kuota beasiswa yang tersedia dengan pelamar perbandingannya sungguh luar biasa. Misalnya yang mendaftar ribuan orang namun yang diterima hanya puluhan orang saja. Jadi beasiswa ini bukanlah hal yang hanya mengandalkan faktor keberuntungan saja.
Untukmu para pejuang beasiswa, pasti kamu sudah tahu bagaimana tapak-tapak jalan yang harus kamu tempuh untuk mendapatkan beasiswa di universitas atau sekolah impianmu. Khususnya bagi kamu yang menginginkan beasiswa di luar negeri maka kamu harus menyiapkan banyak amunisi seperti ijazah yang sudah ditranslate ke bahasa Inggris, CV yang menarik, Skor tes TOEFL ITP/PBT atau IELTS, motivation letter, proposal studi, menghubungi professor yang ada disana, recommendation letter dan berbagai macam tes yang diperlukan selain TOEFL atau IELTS seperti GMAT atau GRE.

Aku pernah menjadi salah satu scholarship hunter untuk mendaftar program beasiswa Australia Award, banyak rangkaian yang harus aku jalani salah satunya adalah menjalani tes TOEFL ITP. Harga tesnya lumayan mahal bagiku sekitar Rp. 550.000. Aku menjalani tes ini bersama suamiku sehingga biaya yang dikeluarkan berarti sekitar Rp. 1.100.000. Belum lagi aku harus keluar biaya transportasi dan akomodasi untuk menuju tempat tes TOEFL ITP karena di tempat domisiliku tidak ada penyelenggara tes TOEFL ITP.
Persiapan yang aku lakukan sebenarnya sangat mepet sekali. Seandainya waktu itu aku sudah tahu tentang skill academy maka persiapan yang aku lakukan bisa lebih matang. Jujur aku sangat nekat untuk mendaftar beasiswa tanpa persiapan matang maka alhasil aku bahkan gagal sebelum bertanding karena nilai TOEFL ITP yang keluar tidak memenuhi persyaratan jadi aku tidak bisa submit aplikasiku. Belum lagi aku belum mempersiapkan dokumen yang lainnya.
Nah sekarang beruntung banget aku kenal skill academy by ruangguru. Sebuah platform dimana kita bisa belajar berbagai macam kelas online yang bertujuan untuk meningkatkan soft skill & technical skill yangmana bisa berguna untuk meningkatkan karir, mengembangkan hobi, bahkan di skill academy ini ada kelas online dengan kategori untuk persiapan tes.
Setelah dipikir-pikir persiapan beasiswa itu tidak murah, apalagi kalau perlu bolak-balik mencari dan mengumpulkan dokumen pelengkap yang jaraknya jauh dari domisili. Ditambah apalagi bila perlu mengikuti tes dulu seperti TOEFL, GRE, GMAT yangmana tes tersebut tidak ditanggung oleh pihak beasiswa. Jadi perlulah kita untuk cari tips dan trik untuk mempersiapkan beasiswa.
Sebenarnya sudah banyak kuliah online yang mengajarkan tentang persiapan beasiswa namun seringkali tidak berkesinambungan. Hanya satu sesi dan sudah. Kesannya belum terlalu membekas. Berbeda dengan skill academy. Untuk saat ini ada dua kelas yang bisa kamu gunakan untuk mempersiapkan diri agar bisa memperoleh beasiswa impianmu. Kelas apa sajakah itu. Kelas itu adalah
· Step by Step Menuju Sekolah Impian dan Beasiswa Impian

Kelas ini termasuk kelas terbaru dari skill academy. Kelas ini diisi oleh Ayu Kartika Dewi yang kini berprofesi sebagai Managing Director Indika Foundation. Ayu ini adalah penerima beasiswa Fullbright sekaligus menjadi orang pertama yang mendapat Thomas F. Keller Scholarship, sebuah beasiswa yang termasuk prestisius di The Fuqua School of Business.
Kamu pasti tahu kan beasiswa fullbright? Itu beasiswa bergengsi juga loh. Nah di kelas ini Ayu akan membantumu dalam persiapan meraih beasiswa dan studi S2. Ada 8 topik yang dibahas dengan jumlah materi pembelajaran sebanyak 26 materi. Durasi total video pembelajarannya adalah 1 jam, 33 menit. Dalam 26 materi ini Ayu akan membeberkan segala strateginya untuk mempersiapkan diri memperoleh sekolah dan beasiswa impian.
· Jurus Jitu Diterima Kampus Ivy League dari Alumni Harvard

Kelas ini juga menarik banget loh. Hayo siapa yang punya cita-cita bisa sekolah di Harvard University atau kampus ivy league? Kelas ini diampu oleh Risa Santoso alumni Harvard University. Dengan 7 topik yang terdiri dari 12 materi dengan durasi total video pembelajaran selama 1 jam, 21 menit kalian akan diajak mempersiapkan diri bagaimana cara masuk dan diterima di kampus Ivy League. Buktikan kalau masuk kampus Ivy League tak sesusah yang dikira dengan mengikuti kelas ini.
Untukmu para pejuang beasiswa, skill academy lagi punya promo dan diskon menarik selama bulan Oktober 2019 ini nih. Skill Academy perhatian banget loh untuk para pejuang beasiswa bahkan diskonnya tidak main-main sampai 50%. Ini dia promo dan diskonnya sebagai berikut:
·Promo diskon 50% dari Skill Academy dengan kode diskon UPGRADESKILL (Berlaku dari 28 September 2019 - 31 Oktober 2019)
·Promo free access Kompas Digital selama 3 bulan (1 - 31 Oktober 2019)
· Promo diskon 50% dengan menggunakan BNI dengan kode diskon + tambahan potongan Rp30.000 dengan kartu kredit BNI (Promo berlaku selama persediaan masih ada)
· Bagi yang pernah beli bukunya kak Iman Usman maka dapat kode diskon 50% loh special dari Kak Iman yang dikirim langsung ke email.
Skill Academy memang mengerti kondisi para pejuang beasiswa yang rata-rata kebanyakan masih fresh graduate. Ayo pejuang beasiswa beli kelasnya dan dapatkan beasiswa kemudian.
2 notes
·
View notes
Quote
Meski disibukkan dengan urusan pekerjaan sebagai guru dan adanya kesibukkan memiliki 5 orang buah hati tidak membuat saya berhenti untuk berkarya
Linovia Karmelita
1 note
·
View note
Quote
Kadang kita perlu tak peduli. Mempedulikan banyak hal justru melukai kita. Kita perlu apatis pada hal-hal atau perasaan yang mengganggu kedamaian hati kita
Nabila Ghaida Zia
11 notes
·
View notes
Quote
Maukah kuberitahu bagaimana cara mengukur rindu? Menulislah jawabannya. Tulislah setiap kerinduan yang datang. Ukurlah kerinduanmu itu dari banyaknya kertas yang kau tulis.
Nabila Ghaida Zia
8 notes
·
View notes
Quote
Bagaimana bila ternyata kita sama-sama saling menunggu? Akankah ada temu?
Nabila Ghaida Zia
5 notes
·
View notes
Text
Rindu yang Bertepuk Sebelah Tangan

Seorang gadis memberi nama perasaan rindunya, perasaan rindu yang bertepuk sebelah tangan.
Kala sekarang hati yang sedang merindu akan sebuah pertemuan.
Namun, pertemuan itu tak kunjung datang. Gadis itu mengira esok hari bisa melegakan rindu-rindu yang berkecamuk dalam hatinya. Akan tetapi, rindunya sepertinya memang harus ia tahan lebih lama lagi.
Ia merindukan dirinya yang dulu. Melangkah-langkah kecil dari kamar petaknya menuju sebuah masjid kebanggaan tempatnya menuntut ilmu.
Ia merindukan betapa kecilnya dirinya ketika bersimpuh di rumah-Nya.
Ia merindukan mendengarkan perkataan-perkataan lembut nan menggugah jiwanya hingga tak terasa linangan air matanya hampir saja tumpah.
Ia merindukan suara indah lantunan surat-surat cinta-Nya.
Ia merindukan hatinya yang tenang terbalut muhasabah-muhasabah dirinya. Betapa masih sedikitnya bekal yang ia miliki untuk melanjutkan perjalanan ke negeri yang abadi, negeri akhirat.
Ia merindukan taman-taman surga yang melepaskan penat pikir akan kehidupan dunia.
Ia ingin kembali duduk di bangku-bangku taman surga itu.
Menemukan kawan yang akan mengajaknya dan mengingatkan jalannya ke surga.
Malam ini ia sedang risau, rindunya bertepuk sebelah tangan karena tak bisa bertandang di taman surga. Ia selalu berharap selalu didekatkan hatinya, dimudahkan langkahnya menyambangi taman-taman surga itu.
Semoga esok kesempatan rindunya selalu bergayung sambut.
Kota Dingin Karangkobar
16 September 2017
3 notes
·
View notes
Text
Langit Berombak

“Ustadzah lala, ustadzah lala.” Panggil mas Alvis dari luar pintu kelas TK A tempatku mengajar.
Aku yang mendengar suara imutnya memanggilku langsung kutolehkan kepalaku pada arah pintu masuk kelas.
“Ada apa Mas Alvis?” tanyaku dari jauh karena sedang menyemak hafalan satu anak didikku di kelas.
“Ayo cepat kesini, cepet!” pintanya cepat.
Akupun meminta ijin pada anak didikku sebentar lalu aku berjalan keluar menemui Mas Alvis.
“Ada apa Mas Alvis?” tanyaku penasaran.
“Lihat itu ustadzah, ayo lihat sini.” Tangannya menunjuk ke atas dan badannya mundur ke halaman bermain yang ada di belakangnya.
Aku masih penasaran,
“Itu langitnya bagus us, langitnya tadi berombak. Lihat tuh yang putih bagus ya.” Kata Mas Alvis senang dan tiba-tiba dia memelukku.
“Ada apa ini?” batinku, tumben sekali Mas Alvis mencariku dan menunjukkan langit yang indah itu.
Hmm aku berpikir.
Ya, seorang anak itu peniru ulung. Sepertinya dia sedang meniruku.
Pernah suatu kali aku harus menangani satu anak laki-laki yang sangat jahil dan iseng dengan temannya, banyak orang mengatakan dia itu nakal, tapi bagiku tak ada anak nakal yang ada hanya anak iseng atau jahil. Ya, karena anak memang belum mengerti mana yang baik dan tidak baik buat dirinya. Dia mencoba memberontak ketika kucoba menenangkannya.
Aha...
Aku langsung punya ide untuk meredakannya. Aku mencoba untuk memintanya memandang langit.
“Tuh lihat langit, wah langitnya bagus sekali ya. Eh ada pesawat lewat nggak ya? Eh itu ada burung lewat. Indah banget ya.” Ucapku sambil mengelus-elus punggung anak laki-laki itu. Dia tiba-tiba luluh dan tiba-tiba minta duduk di pangkuanku. Mendengarkanku bercerita tentang langit. Tiba-tba dia yang tadinya memberontak menjadi lunak.
Ada lagi ketika si anak laki-laki itu berulah, aku langsung mengajaknya untuk memandang langit dan Mas Alvis berada di dekatku. Mungkin dia meniru apa yang aku lakukan.
Ah, bahagianya. Terima kasih Mas Alvis dan Langit berombaknya.
Karangkobar, 26 Agustus 2017
8:43 PM
3 notes
·
View notes
Text
Romantisme Seorang Kawan Kecil

Setiap hari berganti, berganti pula suasana hati. Meski hari terus berganti namun, matahari tetap setia untuk selalu hadir di awal pagi. Menghangatkan dan mencairkan kebekuan yang dilakukan oleh malam. Terlebih di kota pegunungan ini. Dinginnya cuaca memenjarakan kaki-kaki untuk beraktivitas. Namun, itu tidak berlaku bagi kaki-kaki kecil murid-murid siswa taman kanak-kanak dari TKIT Ibnu Hajar Al-Asqolani. Pagi-pagi mereka bersemangat untuk bersekolah dengan memakai seragam kebanggaannya. Ada yang pagi-pagi sekali sudah datang ke sekolah hanya karena ingin bermain lebih awal.
Ketika kulangkahkan kakiku memasuki gerbang sekolah langsung seketika aku dihujani sambutan. Baik sambutan panggilan, “Ustadzah Lala” atau dihujani pelukan oleh anak-anak TK. Rasanya hariku baru saja dimulai dengan keindahan. Kadang aku berdiri di dekat gerbang setelah meletakkan tasku di kantor untuk menyambut kedatangan anak-anak yang sholeh-sholehah. Aku menunggui satu per-satu dari mereka datang diantar oleh orang tuanya. Banyak yang datang dengan raut semangat dan langsung menyalamiku. Namun, ada juga yang menangis karena tak ingin ditinggal pulang oleh orang tuanya.
Setiap awal pagi riuh suara bukan hanya dari desing mobil dan motor yang lewat saja, namun, suara campuran antara suara tertawa, celotehan hingga tangisan anak-anak. Rasanya tak tega melihat mereka yang menangis karena ditinggal orang tuanya. Taman Kanak-kanak kami memang berbeda. Tak ada satu orang tuapun yang kami ijinkan untuk tinggal menemani anak-anaknya. Karena apa? Disini kami ingin membuat sang anak mandiri dan jiwa sosialisasinya terasah bahkan dilatih untuk memecahkan masalah tanpa tergantung dari bantuan orang tua.
Dengan tak ada orang tua yang menemani anak-anak di sekolah, maka mereka akan bergaul dengan temannya dan ustadzahnya. Selain jiwa sosial mereka terasah, jiwa kepedulian mereka akan temannya pun terasah. Di taman kanak-kanak ini yang paling ditekankan adalah adab dan akhlak. Adab berteman pun diajarkan. Tanpa disadari jiwa kepedulian akan temannya bertambah. Kumelihat mereka ketika ada temannya yang menangis akan berinisatif untuk mendekatinya dan bertanya sebab ia menangis. Kalau belum menemukan jawabannya mereka akan memanggil ustadzah untuk membantu menenangkan temannya yang menangis.
Kemarin, saat ada salah seorang murid yang merengek terus menerus karena minta pulang. Ya, di taman kanak-kanak ini mereka tidak pulang awal, mereka akan pulang ketika pukul 14.00. Ada romantisme kawan kecil yang muncul. Seorang kawannya yang sedang asyik bermain langsung datang kepada murid yang menangis itu. Merangkulnya dan merayunya agar tidak menangis lagi. Ia tak melepaskan rangkulannya hingga sang murid berhenti menangis.
Tingkah anak kecil memang selalu menyenangkan untuk disimak dan diceritakan 😊
Karangkobar, 10:05 PM
2 notes
·
View notes
Text
Semangat Barbie

Kamu tahu kan Film Rapunzel?
Kalau kamu tahu Film Rapunzel maka kamu tak asing lagi dong dengan boneka Barbie.
Boneka kesukaan kaum hawa dari yang masih belia maupun sudah dewasa.
Akupun telah menjadikan Barbie sebagai mainan kegemaran semenjak kecil dulu. Dari menyukai boneka Barbie itu aku belajar banyak. Karena aku mengoleksi boneka Barbie yang sekarang entah kemana koleksi boneka Barbie itu, aku menjadi pintar menjahit baju. Dulu waktu aku masih SD, aku bosan dengan baju boneka Barbieku yang hanya itu-itu saja sehingga aku berinisiatif untuk menjahit dengan tangan dari kain perca.
Bagiku ada makna dibalik Barbie dan Film-film Barbie yang ada di televisi. Aku menyebutnya “Semangat Barbie”. Bagiku Barbie tidak sekedar boneka atau film bagi para perempuan feminim dan tanpa sarat makna. Barbie bukanlah sekedar mainan para perempuan yang menye-menye. Justu dari Barbielah ada pelajaran tersirat. Semangat Sang Barbie mewujudkan apa yang diyakininya, tak peduli berapa banyak halang rintang dan orang yang menghalangi, Ia yakin selalu ada jalan. Keyakinannya itu menghasilkan keajaiban-keajaiban yang menghantarkannya menuju citanya. Barbie adalah sosok cantik nan anggun yang memiliki tekad, keberanian dan ketangguhan.
Karena Barbie pulalah aku dipertemukan dengan salah satu teman yang kurindukan keberadaanya dan semangatnya. Masih kuingat saat itu sepuluh tahun yang lalu saat seragamku masih putih dan biru. Aku meninggalkan kenyamanan dan kehangatan rumah menuju tempat belajar yang bernama Pondok Pesantren Modern As-Salam Temanggung. Aku masih ingat memori siang itu. Saat anak-anak tengah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Aku yang masih baru di pondok itu berjalan ke lantai dua mendekati kamar ustadzah. Aku berhenti di lorong yang menuju kamar ustadzah. Dari sini aku bisa melihat aktivitas santri lainnya. Mataku menyusuri lantai bawah hingga tiba-tiba mataku bertemu dengan mata seorang yang dengan senyum manisnya memanggilku untuk turun dan datang ke bawah. Kuturutilah ajakan itu, saat itu sungguh aku belum tahu nama yang memanggilku dan memintaku untuk mampir ke kamarnya. Nama kamarnya adalah Kamar Damaskus dan kamarku tepat ada di atasnya yakni Kamar Palestin.
Ada banyak cara Allah menghibur hamba-Nya ketika sedang sedih. Ketika aku sudah ada di Kamar Damaskus kakak perempuan itu mengenalkan diri. Namanya sungguh cantik yakni Laila Ulfah , aku memanggilnya Mba Laila. Dengan suara riangnya ia langsung bertanya.
“Dek kamu suka boneka Barbie?”
Aku mengangguk senang.
“Yuk masuk, aku punya banyak Barbie ini .” Katanya dengan senyum simetri yang terlukis di wajahnya.
Wah senangnya aku saat itu ketika ada teman satu pondok yang memiliki kesukaan yang sama. Semenjak itu aku sangat akrab dengan Mba Laila yang sebenarnya adalah kakak kelasku. Bahkan meski aku telah pindah aku masih ingat suaranya. Sedih, aku hanya mampu bertahan di pondok lima bulan saja.
Ada banyak alasan mengapa kita dipertemukan dan dipisahkan dengan seseorang. Termasuk pertemuan setelah perpisahan. Sepuluh tahun sudah aku berpisah dengan Mba Barbie panggilan kesayanganku untuk Mba Laila yang sama-sama di rumah dipanggilnya “Lala”. Jakarta mempertemukan aku kembali dengannya. Sempat gagal bertemu dengannya beberapa kali dan pada tanggal 16 Juli 2017 Allah mudahkan pertemuan ini di Jakarta.
“Saat aku lihat storymu di Instagram entah kenapa hatiku langsung bilang aku harus bertemu sama anak ini.” Kata Mba Laila
Allah memang punya cara-cara yang tak terduga untuk menggerakkan hati seseorang.
“Aku ini salah satu fansmu loh, bahkan aku aktifkan notifikasi di facebook kalau ada postingan dari kamu. Karena kamu salah satu inspirasiku” Kata dia lagi.
Pipiku memerah sepertinya ketika mendengar itu. Tapi sebenarnya Mba Laila inilah inspirasiku. Berbincang-bincang dengannya dari pukul 3 sore hingga pukul 9 malam tidak membuatku capek bahkan membuat energi batinku terisi meski energi fisikku terkuras karena mengikuti acara dari pukul 10 pagi dan baru sampai rumah saudara pukul setengah 11 malam.
Semangatnya menceritakan mimpinya, mimpinya yakni “Berbisnis dengan Allah”. Setelah cerita Semangat Barbie aku ingin menulis mimpinya itu 😊. Gaya bicaranya yang menyenangkan, cara dia menyemangatiku membuatku pulang ke kampung membawa semangat penuh.
“Kalau di desamu tidak ada yang klop dengan kamu maka itu tugasmu meng-klopkan mereka. Jadilah inspirasi buat mereka.” Itu pesan singkat darinya ketika aku merasa butuh suntikan semangat.
Sangat merindukan pertemuan kedua kita mba 😊
Karangkobar, 26 Juli 2017
9.46 PM
1 note
·
View note
Text
Nyata! Inilah Kebaikan Si Abang Gojek
Aku percaya bahwa setiap orang baik akan dipertemukan dengan orang baik.
Itulah yang menjadi keyakinan dalam hatiku ketika aku pergi kemana-mana sendiri. Alhamdulillah memang benar-benar terjadi. Allah selalu menolongku dengan dipertemukan dengan orang baik dalam perjalanan. Seperti kemarin saat aku akan menghadiri halal bi halal dan meet up moeslema di Hotel Neo Melawai.
Pagi itu aku berangkat dari stasiun citayem menuju stasiun kebayoran. Di awal perjalanan aku ditemani oleh saudaraku. Namun, ketika naik KRL jurusan serpong aku harus turun dahulu karena tujuanku dan tujuan saudaraku berbeda. Jadi, turunlah aku di stasiun kebayoran. Aku sudah percaya diri aku bisa sampai tepat waktu dengan aplikasi gojek yang aku miliki. Aku tak perlu cemas.
Aku berjalan keluar dari stasiun kebayoran dan berhenti di depanbengkel, jauh dari tukang ojek pangkalan. Aku menyalakan paket dataku dan membuka aplikasi gojek yang aku miliki.
Qadarullah,
ketika akan mengetikkan alamat penjemputan, berulang kali muncul tulisan “something went wrong, bla bla bla”. Aku mulai panik, acara mulai jam 10 pagi dan itu sudah mendekati pukul 10. Tiba-tiba berhentilah dua abang gojek di sampingku, mereka saling bercakap. Aku beranikan diri bertanya.
“Bang ini saya mau pesen aplikasi kok error terus ya,” ujarku.
Abang gojek pertama langsung menjawab, “Sama abang itu aja neng, saya lagi nggak narik.” kata si abang pertama dengan menunjuk abang gojek lainnya yang ada di sebelahnya.
Nah abang gojek kedua ini dengan baik hati menanggapi permasalahan aplikasiku. Aku diminta me-restart HP ku sejenak. Sesaat sesudah di restart lokasi penjemputannya sudah tidak error lagi. Si abang gojek yang baik hati itu pamit mau pergi, dia bertanya meyakinkanku lagi.
“Sudah bisa kan neng,”tanyanya
Qadarullah,
sekarang tiba-tiba sinyalnya hilang semua jadi tidak bisa melanjutkan order. Abang itu pun yang tadinya sudah akan pergi karena si abang itu ada panggilan kerja saat itu juga berhenti lagi mendekatiku.
“Ya sudah saya orderin lewat aplikasi saya ya, soalnya saya ada kerjaan lagi nih, nanti si eneng telpon drivernya ya.”
Diorderlah gojek dari aplikasi si abang gojek. Namun, ketika sia abang memberikan nomor drivernya aku baru sadar kalau pulsaku tidak bisa untuk telpon.”
Si abang gojek terlihat heran,
“Ya sudahlah neng, saya antar eneng aja. Deket ini.” si abang gojek berinisiatif.
Akhirnya aku diantar oleh abang gojek itu. Aku sungguh meminta maaf karena telah merepotkannya dan mengganggu waktu kerjaannya. Padahal dia sudah buru-buru ada kerjaan lain.
Sesudah sampai di Hotel Neo, aku menyerahkan uang untuk si abang gojek. Namun, beliau menolak. Masyaa Allah. Semoga si abang gojek itu dimudahkan rezekinya dan Allah membalasnya dengan kebaikan.
Masih sangat banyak orang baik di dunia ini sekalipun dalam keadaan terpepet masih bisa berbuat kebaikan.
Semoga cerita ini menjadi inspirasi kita bersama untuk saling membantu dalam kebaikan :)
Citayem, 16 Juli 2017
8.31 AM
2 notes
·
View notes
Text
Surat Cinta Aqila

“Ustadzah besok aku mau bikin surat ah buat ustadzah,” celetuk Mbak Aqila ringan pada hari sabtu menjelang ia pulang sekolah.
Aku tersenyum dan mengatakan, “ Iya, ustadzah tunggu ya suratnya.”
Di TK IT Ibnu Hajar Al-Asqolani kami memanggil setiap murid dengan panggilan “Mbak” untuk perempuan dan panggilan “Mas” untuk laki-laki. Ini merupakan salah satu cara mendidik kami dengan menghormati anak-anak kecil sebagaimana yang dianjurkan oleh Baginda Rasulullah SAW.
Benar saja hari Seninnya ketika masuk sekolah Mbak Aqila sudah membawa dua buah surat. Satu surat untukku dan satunya untuk ustadzah yang lain. Sambil malu-malu ia memberikan suratnya padaku. Teman-temannya pun memintaku untuk membacakan surat itu. Tambah memerahlah pipinya.
Selalu berwarna hariku bersama-sama anak-anak TK ini 😊, selalu saja ada cerita lucu yang aku dapatkan di TK ini. Konsep sekolah TK Islam Terpadu masuk ke desaku baru-baru ini. Untuk TK IT Ibnu Hajar Al-Asqolani ini hampir memasuki usianya yang ke tiga tahun. Masih aku ingat tahun 2015 dimana TK ini baru berdiri hanya memiliki satu bangunan dengan 16 orang murid, sekarang bangunannya bertambah dengan murid yang bertambah pula. Untuk tahun ajaran baru TK ini memiliki sekitar 87 siswa.
Berkah di balik musibah, bisa dibilang seperti itu. Masih ingat bencana tanah longsor di desa Jemblung yang menewaskan ratusan nyawa? Jarak kejadian bencana tersebut dengan tempatku adalah kurang lebih 2 km. Saat itu banyak relawan datang memberikan bantuan. Salah satunya dari organisasi peduli muslim. Peduli muslim inilah yang mengajak beberapa warga desa untuk mendirikan TK Islam Terpadu ini.
Sungguh berbeda dengan TK yang pernah aku ikuti dulu. Konsep TK saat itu adalah satu kelas dengan banyak siswa. Sedangkan konsep TK IT ini satu kelas hanya terdiri dari 16-18 siswa dengan 3 orang ustadzah. Di TK IT tidak ada anak yang boleh ditungguin oleh orang tuanya, maksudnya adalah agar mereka mandiri. Benar saja di tahun pertama kerjaanku adalah menenangkan adik-adik yang menangis karena tidak mau berpisah dengan orang tuanya. Namun sekarang mereka telah menjadi anak-anak mandiri. Disini pula peran ustadzah bukan hanya sebagai pentransfer ilmu saja namun sebagai pengganti orang tua. Ustadzah wajib memberikan rasa aman dan nyaman pada murid-muridnya.
Rasa aman dan nyaman yang diberikan ustadzah pada murid-muridnya membuat mereka tak sungkan untuk memeluk ustadzahnya, tidur di pangkuan, bergelayut manja, mengekor ustadzahnya (karena selalu ingin dekat ustadzahnya) hingga ada yang cemburu karena dikira kurang kasih sayang dari ustadzahnya. Padahal semua ustadzah yang ada sungguh menyayangi mereka.
Kedekatan sang murid dengan ustadzahnya terbentuk karena rasa aman, nyaman, dan kasih sayang yang diberikan. Buktinya adalah sampai Mbak Aqila berinisiatif menuliskan surat untuk ustadzahnya. Karena berhubung tiga hari lagi anak-anak di kelas B sudah lulus dan melanjutkan jenjang di Sekolah Dasar.
Terima kasih Mbak Aqila-ku sayang. Suratmu membuatku haru. Banyak yang ingin kusemogakan untukmu nak. Semoga kau selalu menjadi anak sholehah kebanggaan orang tua. Semoga semangatmu selalu membara ya nak buat menghafalkan Al-Quran. Ah aku akan selalu ingat bagaimana semangatmu dalam menghafal Al-Quran dan betapa kau menyukai suara murotal Al-Quran. Kita akan selalu bertemu nak, dan semoga kita bertemu atas izin Allah SWT di surga sebagai keluarga para penghafal Al-Quran.
Karangkobar, 12 Juni 2017
9:25 PM
2 notes
·
View notes
Text
Pahlawan Tak Dikenal

Di dunia ini ada banyak sekali pahlawan. Bukan hanya pahlawan yang selalu kita hafalkan dalam pelajaran sejarah. Ya memang benar mereka adalah pahlawan. Namun, tanpa kita sadari banyak sekali orang-orang yang sejatinya telah bergelar pahlawan di sekitar kita. Bila ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia arti pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Dimulai dari orang terdekat yakni orang tua adalah pahlawan pertama dalam hidup kita. Keduanya berani dan rela berkorban untuk membesarkan kita hingga dewasa.
Kali ini aku ingin bercerita tentang pahlawan yang tak dikenal. Mereka tak terkenal bahkan tak teranggap sebagai pahlawan meskipun jasanya sungguh berarti. Ada banyak pahlawan yang tak dikenal dalam dunia ini mulai dari para tukang-tukang pembangun jalanan, bayangkan bila tidak ada mereka akankah kita menikmati jalan yang mulus? Para sopir-sopir pembawa bahan logistik, bayangkan bila tidak ada mereka akankah kita menikmati banyak makanan yang asalnya dari berbagai macam tempat di muka bumi ini. Masih banyak lagi pahlawan yang tak dikenal di dunia ini. Termasuk salah satunya adalah guru taman Pendidikan Al-Quran (TPQ).
Di dusunku, Dusun Loji, Desa Leksana Karangkobar Banjarnegara ada sebuah TPQ yang didirikan oleh seorang ibu yang aku biasa memanggilnya Mbak Ru. TPQ itu bernama TPQ Nurul Falah. TPQ itu mengalami pertumbuhan pesat mulai dari jumlah anak-anaknya hingga bangunannya. Dulu anak-anak yang aktif mengaji dengan jumlah 60 anak lebih mengaji di ruang tamu rumahnya dimana tentu saja tidak sanggup untuk menampung anak sebanyak itu. 60 anak lebih itu diajar oleh Mbak Ru saja terkadang dibantu oleh anaknya dan suaminya. Alhamdulillah anak-anak itu tidak lagi mengaji di ruang tamu rumah Mbak Ru namun berkat bantuan warga sekitar berdirilah bangunan dengan dua lantai yang dijadikan sebagai TPQ.
Kewalahan ? Tentu
Mbak Ru mengajar anak dengan 60-an anak lebih. Namun, panggilan hatinya untuk terus mengajarkan Al-Quran tidak menyurutkan niatnya. Ini membuatku kagum bahkan menerbitkan satu cita dalam diri kalau aku ingin menjadikan rumahku tempat anak-anak belajar Al-Quran. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya? Ya, beliau ini adalah pahlawan yang tak dikenal bagiku.
Mbak Ru mengorbankan waktu dan tenaganya untuk mengajarkan anak-anak Al-Quran. Karena bila bukan beliau siapa lagi? Bila sebuah rumah yang hampa akan suara lantunan Al-Quran saja bagaikan kuburan lantas bagaimana sebuah desa tanpa adanya orang-orang yang membaca Al-Quran dan mengajarkannya? Mbak Ru adalah pahlawan yang selalu tanpa putus asa mengajarkan Al-Quran pada anak-anak. Pertama memang beliau hanya bergerak sendiri, namun semesta tak membiarkannya sendiri, ada orang-orang yang selalu membantunya dan ini membuatku tergerak untuk mendukung beliau meneguhkan niatnya mengajarkan Al-Quran dengan apa yang aku bisa.
Mungkin banyak orang-orang seperti Mbak Ru yang tak terlalu dikenal oleh banyak manusia, Namun di mata Tuhannya apa yang dilakukannya sangat dikenal. Ah, terkenal atau tidaklah sungguh tak penting. Menjadi dikenal pun untuk apa? Pujian? Oh sungguh pujian manusia hanya sebatas lidahnya. Hanya karena mendapatkan ridho dari Allah-lah pahlwan-pahlawan tak dikenal itu bergerak maju.
Dalam diskusi di sore hari bersama Mbak Ru, aku mengungkapkan ideku yang sudah menjadi cita-citaku dari dulu untuk memiliki perpustakaan umum yang bisa meningkatkan kecintaan literasi masyarakat di sekitarku. Aku ingin memulainya dari TPQ , memulainya dengan membuat anak-anak TPQ cinta akan membaca buku. Karena manfaat membaca buku sangat banyak. Mbak Ru-pun menyetujuinya dan mendukung ideku.
Buku untuk membentuk perpustakaan itu belum ada, mungkin bagi teman-teman sekalian yang ingin berkontribusi meningkatkan kecintaan literasi pada masyarakat bisa menyumbangkan koleksi buku-buku yang masih layak baca kepada saya 😊
Semoga niat baik para pahlawan tak dikenal selalu lurus untuk mengharapkan ridho-Nya. Mari bergerak dan menjadi bermanfaat untuk sesama.
Karangkobar 5 Juni 2017
9: 22 PM
1 note
·
View note
Text
Menghafal Al-Quran Memang Mudah
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al Qamar : 17)

Beberapa hari ini murid-murid di TK IT Ibnu Hajar Al-Asqolani Karangkobar sedang melaksanakan semacam ujian akhir kenaikan kelas. Anak-anak kelas A dites untuk naik ke kelas B, sedangkan yang kelas B akan dites untuk segera diluluskan dari TK. Tes yang diberikan adalah tes hafalan doa, hafalan al-quran, tarikh, ibadah, fisik motorik, sosial emosional, dan bahasa arab.
Ada hal yang membuatku takjub, diantara tes-tes yang diberikan pada anak-anak, tes yang paling lancar adalah tes hafalan Al-Quran dibandingkan tes lainnya. Pada tes hafalan Al-Quran ada yang langsung lancar ketika aku menyebutkan surat yang harus dihafal namun, ada juga yang perlu dipancing dulu bagian awal suratnya. Misalnya surat Al-Bayyinah, aku pancing awalan suratnya bagaimana lalu mereka melanjutkan sendiri dengan lancar. Sedangkan pada tes-tes lainnya ada yang lancar namun juga ada yang tersendat-sendat lupa.
Subhanallah, aku teringat akan firman-Nya yang diulang bahkan sebanyak empat kali dalam sebuah surat di Al-Quran pada Surat Al-Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40 yang artinya adalah
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (Al Qamar : 17)
Ya, telah Allah jadikan Al-Quran mudah. Mudah untuk dihafal, mudah untuk dipelajari bagi orang-orang yang ingin mengambil manfaat dari Al-Quran. Benar saja buktinya anak-anak TK itu hampir hafal juz 30. Mereka menghafal dengan mendengarkan ayat yang dibacakan oleh ustadzah di TK IT.
Bila telah Allah jadikan Al-Quran mudah, lantas apa yang menghalangi kita untuk senantiasa dekat dengan Al-Quran? Bila posisi kita di akhirat nanti ditakar dari jumlah hafalan Al-Quran kita , kira-kira kita ada dimana ya? Mari bermuhasabah diri sejenak di bulan Ramadhan nan barakah ini.
Sudah berapa banyak bilangan umur kita? 20-an? 30-an? 40-an? 50-an? 60-an?
Sudah berapa banyak ayat Al-Quran yang kita kumpulkan dalam ingatan ini?
Mari bersama-sama dalam bulan Ramadhan ini kita kuatkan tekad untuk selalu dekat dengan Al-Quran. Bahkan kalau bisa jadikan Al-Quran dibuka sesering kita membuka gadget kita. Bila Al-Quran bisa berbicara pasti dia sudah cemburu karena kita lebih sering membuka gadget kita dibanding dengan membuka Al-Quran.
Tepis segala keraguan akan tebalnya Al-Quran. Tepis pikiran negatif yang menghalangi kita untuk menghafal dan mentadabburi isi Al-Quran.
Al-Quran itu mudah, yang membuatnya susah adalah kita sendiri dengan terlalu banyak memberikan banyak alasan untuk mulai menghafal.
Menghafalkan Al-Quran memang mudah 😊
Karangkobar, May 29, 2017
8:20 PM
1 note
·
View note
Quote
When you have no idea about where the place to go for relaxing your crowded mind, the mosque is the best idea
nabila
1 note
·
View note
Quote
Kekhawatiran dan ketakutanmu tidak akan membawamu kemana-mana
nabila ghaida zia
1 note
·
View note
Text
Menemukan Faktor X
“Manusia sekarang ini lebih sibuk menyamakan dirinya dengan orang lain. Padahal jelas-jelas tidak ada manusia yang sama sekalipun.”
Manusia diciptakan oleh Tuhan dalam bentuk terbaik. Terbaik dari segi fisik dan pikiran. Tidak ada manusia yang sama, sekalipun mereka adalah bayi kembar. Tuhan menitipkan faktor X atau bisa disebut keunggulan atau bakat dalam setiap diri manusia. Ada yang beruntung mengetahuinya sedari kecil sehingga faktor X itu terus diasah, ada juga yang bahkan tidak mengetahuinya hingga tua. Salah satu alasan mengapa ada yang belum menemukan faktor X mereka adalah bisa jadi salah satunya karena mereka terlalu sibuk menyibukkan dirinya dengan orang lain.
Sedari dulu sistem pendidikan yang berjenjang dari SD hingga SMA membuat kita sosok setia kawan. Kemana-mana dan mau ngapain aja pokoknya bareng dengan kawan-kawan kita. Mulai dari masuk sekolah bareng, istirahat bareng hingga lulus bareng. Namun, selepas SMA barulah menyadari bahwa tak selamanya kita akan terus berjalan bersama-sama dengan kawan-kawan kita. Adakalanya memang berpisah karena memiliki tujuan hidup yang berbeda. Ada yang segera melanjutkan pendidikannya hingga ke perguruan tinggi. ada yang menikah, ada juga yang membuka usaha sendiri.
Proses pencarian jati diri yang banyak orang mengatakan hanya terjadi saat bangku SMA berlanjut hingga selepas SMA, ada yang cepat menyelesaikan proses pencarian jati dirinya ada yang hingga memakan waktu tahunan untuk menemukannya.
Dalam farewell party-ku kemarin ada banyak perbincangan yang terjadi. Salah satunya adalah mengenai faktor X ini. Aku mendengarkan dengan seksama cerita dari salah seorang kawan yang sudah bekerja di sebuah perusahaan ternama.
A : “Kalau bisa dibilang aku di kantor termasuk salah satu yang menonjol dibanding teman-teman lain. Menonjol bukan karena cari muka bos atau apalah. Bisa dibayangkan rapat eksekutif yang isinya adalah orang-orang lama di kantor hanya aku anak baru disitu. Yah seperti biasa, ada teman kantor yang suka dan juga yang tidak. “
B : “Iya aku dengar kamu jadi salah satu anak emas bosmu ya?”
A : “ Hehe, bisa dibilang karena faktor X lah aku bisa menonjol.”
B : “ Wah memang apa faktor X-nya?”
A : “ Faktor X nya itu adalah karena aku bahagia dengan pekerjaanku sehingga aku menikmatinya. Carilah faktor X-mu dalam kebahagiaanmu. “
Kurang lebih itu sedikit percakapan antara aku dan temanku. Seperti biasa usia selepas kuliah usia yang sangat dilematis. Antara mencoba menjadi realistis atau idealis. Nasehatnya hanya satu
Uang tidak bisa membeli kebahagiaanmu. Menjadi bahagia adalah yang utama. Karena uang bisa datang darimana saja. Dengan menjadi bahagia pulalah kamu bisa menemukan faktor X dalam dirimu.
Jadi, apakah kamu sudah menemukan faktor X-mu?
Semarang, 18 April 2017
9:31 PM
2 notes
·
View notes