nadiyasknh
nadiyasknh
Nadiyah Sakinah
82 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
nadiyasknh · 1 month ago
Text
POV : Someone to Talk
Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini? Kayaknya, kamu lagi ngerasa dunia terus bergulir sementara kamu jalan di tempat? Atau merasa kosong, saking kosongnya bahkan kamu nggak bisa bicara dengan pikiranmu sendiri karena ia terus menerus berbicara tanpa henti. Sampai riuh isi kepalamu sama hal-hal yang tiap bangun tidur, kamu udah ngga ada semangat.
Inget nggak, dulu waktu kita masih anak-anak. Dunia rasanya begitu menarik, dengan segala hal baru yang kita temui. Kita nggak perlu banyak berpikir tentang masa depan. Bahkan, kalau pun mau bercita-cita buat nangkep semua pokemon di seluruh dunia, kita seoptimis itu dan tidak ada orang yang menertawakan.
Sekarang, saat kita bilang mau milih jalan hidup sendiri. Orang lain mengernyitkan dahinya, menertawakan impian kita dalam hati. Sampai-sampai kita takut buat bermimpi, akhirnya kita memilih buat menjalani hidup seadanya tapi nggak ikhlas. Hati kita nggak di sini, tapi kalau buat mengubah semuanya, rasanya kok kayak terlambat, umur udah segini, masak mulai dari nol lagi?
Itu bukan, isi pikiranmu sekarang? Atau rasa kosong ini ternyata karena kita ngerasa kok sekarang ini, susah buat nemuin orang yang bisa diajak ngobrol dengan intens. Makin dewasa, rasanya makin sepi. Orang-orang udah hidup sama dunianya masing-masing, sama strugglenya.
Pandangan lagi sawan-sinawang, orang lain kok udah berkeluarga bahkan jadi orang tua, kerjaannya seru, sementara kita lagi hidup sama diri sendiri - sendirian, menjalani hari-hari dengan rutinitas yang itu-itu aja. Tapi juga balik lagi, kalau mau ngubah semua ini, nggak seberani itu.
Pengen deh rasanya bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, tapi kan itu jalan satu-satunya ya menjalani apa yang orang lain jalani? Artinya, nggak bisa dengan jalan yang sekarang ini. Lagi-lagi, nggak seyakin itu.
Ini bukan, isi pikiranmu sekarang? Kalau ngomongin soal berkeluarga, pengin sih punya pasangan. Tapi takut juga kalau salah milih. Gimana ya, kayak mau tapi takut. Emang beneran ada ya? Soalnya di lingkungan sekarang, belum nemu orang yang kiranya cocok sama kriteria. Tahu sih sebenarnya harus cari di luar lingkunganku sekarang, tapi balik lagi, kita nggak seyakin itu buat memulai segala sesuatunya dari awal. Repot bangettt ternyata kalau pikiran ngebatasin diri.
Ini bukan, isi pikiranmu sekarang? Tapi kamu inget nggak, kemarin kita sempet belajar. Belajar buat ngelihat takdir hidup sebagai bagian yang diri yang perlu kita yakini bahwa itu yang terbaik. Sadar kalau nanti, hidup kita itu sama orang lain tuh beda-beda garisnya. Termasuk beda takaran rezekinya. Saat sekarang orang-orang di sekitar kita sibuk ngomongin duit-duit-duit, semuanya bermuara ke duit, kamu mau nggak ngelepasin semua itu. Hidup lebih tenang dengan apa yang udah kamu miliki, bukan sibuk mikirin apa yang enggak kamu miliki.
Apa yang udah kamu miliki sekarang itu adalah takaran rezeki terbaik kamu. Kalau kamu belum ada rezeki pasangan hidup sekarang, itu yang terbaik, cuma emang kita nggak bisa melihat alasan dibalik kenapa itu yang terbaik, hanya Dia yang Maha Tahu. Nanti kalau udah lewat beberapa waktu, kita baru ngerti kenapa kita nggak dikasih rezeki itu sekarang.
Itu berlaku buat hal-hal yang lain. Segala sesuatu yang terjadi sama hidup kita, itulah yang terbaik. Cuma kita emang nggak tahu maksud-Nya.
Kalau kamu sampai depresi di kerjaan dan kamu tahu sebenarnya kamu harusnya nggak di sana, kamu takut nggak sama rezeki kamu kalau keluar dari sana?
Kalau kamu kehilangan orang tua, mau nggak kamu ngelihat semua kejadian ini bukan dari sudut pandangmu yang ditinggalkan, tapi dari sudut pandang orang tuamu yang meninggalkan? Kalau kamu lagi merasa kosong banget sama hidup ini, mau nggak ngelist lagi apa yang udah kamu lakuin selama beberapa waktu kemarin. Apa yang udah kamu miliki. Hal-hal bahagia apa yang pernah kamu punyai. Biar kamu tahu, hidup nggak selamanya kosong, nggak selamanya sedih.
Kalau sekarang lagi sedih, itu ya sementara aja. Cuma karena kita lagi di fase dewasa, kesedihan kita terlalu dramatis ya ternyata. Dulu waktu kita kecil, sedih tu nggak lama dan kita langsung bahagia lagi sama hal baru yang kita kerjain. Sekarang, mungkin sedihnya bertahan karena nggak ada hal baru yang bikin kita excited. Hidup lagi berjalan dengan alur yang sama tiap hari.
Mau nggak, beraniin diri buat ketemu sama hal baru? Sama lingkungan baru, sama orang baru, sama aktivitas baru. Siapa tahu, apa yang kamu cari, ada di sana. Besok-besok, kita ngobrol lagi. Kamu sehat-sehat ya!
195 notes · View notes
nadiyasknh · 1 month ago
Text
Cerpen : Jatuh Cinta di Umur Matang
Lebih rasional.
Langsung menganalisa, apa tujuan dari jatuh cinta ini. Kalau hanya sekedar bermain rasa, lebih baik bekerja aja mencari uang buat membeli kesenangan. Karena jika jatuh cinta hanya untuk menerka-nerka mau ke mana ujungnya, lebih baik beli tiket kereta dan pergi berkelana sendirian, lebih minim risiko daripada jatuh cinta. Langsung mengkonfirmasi, apa aja yang kamu miliki dan aku miliki serta apa yang tidak. Untuk hal-hal yang tidak kamu miliki, bagaimana kamu mengupayakannya? Apakah kamu termasuk orang yang tidak peduli dengan harta halal dan haram selama bisa mendapatkannya atau orang yang hati-hati? Sebab aku sangat hati-hati. Untuk hal yang sudah kamu miliki, apakah kamu bersedia untuk berbagi? Langsung menyaksikan, bagaimana tabiatmu yang terbentuk selama puluhan tahun. Karena aku tidak bersedia jika aku menjadi alasanmu untuk berubah menjadi lebih baik, apalagi jika kamu berharap aku bisa menjadikanmu lebih baik. Bagiku sejak awal sangat realistis, aku ingin jatuh cinta pada orang yang baik. Karena tidak ada jaminan aku bisa mengubahmu yang telah hidup dengan caramu selama puluhan tahun dalam sehari semalam apalagi beberapa hari saja. Aku memang tidak cukup sabar untuk menemanimu berubah, silakan berubah dulu menjadi baik kalau kamu memang berniat. Langsung pada intinya, tidak perlu terlalu banyak seremoni yang uangnya bisa kita pakai untuk pergi umroh atau membeli rumah. Daripada harus lelah menyiapkan banyak ritual, bagaimana kalau kita beramal saja, misal berbagi kebahagiaan dengan mengundang keluarga dan juga berbagi ke orang-orang fakir dan miskin. Biar doa-doanya buat kita, tidak ada penghalang untuk sampai kepadaNya.
Tidak perlu banyak basa basi, kalau kamu memang berniat untuk jatuh cinta. Jelaskanlah tujuanmu hingga sejauh mana, kalau kamu tidak ada tujuan, lebih baik hilang.
Karena aku tidak punya banyak waktu untuk mengulang-ulang kesedihan yang serupa. Karena aku pun sekarang lebih rasional, bukan lagi rupa menawan yang membuatku terpesona dan berkata "iya". (c)kurniawangunadi
641 notes · View notes
nadiyasknh · 3 months ago
Text
Sudah seharusnya kita mengingat, bahwa manusia akan mudah tergantikan saat kita berpikir, bahwa kita istimewa di hati seseorang. Agar tidak mudah terluka, hiduplah seolah kita tidak punya tempat istimewa di hati manusia manapun.
- repost
258 notes · View notes
nadiyasknh · 5 months ago
Text
Untuk pencapaian-pencapaian yang sedang diikhtiarkan; Jangan fokus pada seberapa banyaknya hasil, tapi fokuslah pada seberapa berkahnya proses. Karena pada yang banyak belum tentu ada keberkahan, tapi pada yang berkah sudah pasti ada banyak kebaikan.
Apa makna berkah? Kata Imam Al-Ghazali, berkah itu bermakna ziyaadatul khayr (bertambahnya kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah).
Maka, alangkah indah do'a yang Rasulullah ﷺ panjatkan untuk kita, ummatnya.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
"Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi harinya." (HR. Ibnu Majah)
Selain terkandung hikmah tentang keutamaan waktu pagi, di dalamnya juga terdapat isyarat tentang fokus utama yang harus dicari, ialah keberkahan (memastikan keberkahan itu ada pada setiap proses yang sedang diikhtiarkan).
Mari awali ikhtiar kita dengan do'a; Semoga pada apa-apa yang sedang kita ikhtiarkan, tidak hanya Allah tunjukkan jalan dan Allah beri kemudahan tapi juga Allah karuniakan keberkahan dalam setiap prosesnya. Keberkahan yang menjadikan kita selalu ingat bahwa semua yang terjadi dan terkarunia, semata-mata atas izin-Nya. Keberkahan yang membuat kita sebagai makhluk, dihadapan-Nya merunduk dan kian tunduk.
Ingat, fokus pada berkahnya ya. Semangat! 😊
@rizqan-kareema.
195 notes · View notes
nadiyasknh · 5 months ago
Text
Pesan Untukmu
Tulisan ini mungkin akan segera menemukanmu, atau mungkin membutuhkan beberapa waktu, entah sehari, seminggu, sebulan, bahkan mungkin beberapa tahun kemudian.
Tulisan ini dibuat di 23 Januari 2025, sebuah penanda waktu yang mungkin bagimu adalah hari yang membahagiakan atau mungkin hari yang membuat sedih. Setiap orang punya ceritanya sendiri di tanggal yang sama.
Aku hanya ingin mengatakan kepadamu bahwa kamu telah berjalan sejauh ini, masih bertahan hingga saat ini. Meski pikiranmu berkecamuk, beberapa kali ingin menyerah, banyak sekali pertanyaan di kepalamu yang membuatmu sulit tidur, serta bingung menerka kemana dan seperti apa ujung dari jalan yang lagi kamu lalui. Bahkan beberapa di antaranya, ada yang sempat kepikiran untuk mengakhiri hidup tapi itu tidak dilakukan hingga saat ini. Bukankah itu hebat? * * * * *
Saat orang lain mungkin telah memiliki apa yang kita inginkan, mencapai apa yang kita harapkan. Sering kita bertanya-tanya, mengapa bagi kita jalan ke sana itu terasa sulit. Ada banyak hambatan, bahkan harus muter-muter. Kadang kita juga berpikir, kenapa untuk memahami sesuatu butuh waktu yang lama. Saat belajar hal baru, kita butuh waktu setahun, mereka sebulan sudah bisa. Kenapa semuanya terasa sulit buat kita? Bahkan saat mereka memiliki impian-impian, hal-hal di sekitarnya tak memberatkan. Mereka mendapatkan dukungan tanpa harus memikirkan tanggungan lain, seperti kita yang mungkin harus banyak berkorban untuk keluarga, saudara, bahkan diri sendiri.
Saat malam menjelang, pelan kita tutup pintu kamar dan sendirian. Pikiran kita terasa rumit, terasa sulit untuk melihat kenyataan bahwa menurut kita, kita belum mencapai apapun. Hal-hal yang jadi impian kita rasanya seperti khayalan saja.
Itu adalah pikiran yang membuat kita sulit bahagia.
Sementara di lain waktu, saat kita berkendara, saat kita bertemu dengan banyak orang di luar sana. Hidup yang menurut kita merana ini, ternyata adalah hidup yang begitu nyaman. Kita masih bisa berteduh saat hujan, masih bisa menikmati makan setiap hari, masih ada waktu untuk berselancar di dunia maya, masih memilik pakaian yang bisa berganti-ganti, masih punya waktu untuk mengaji, dan banyak hal lainnya.
Ahhh kadang hidup yang kita jalani ini, terasa sesak bukan karena apa yang kita miliki, tapi kita terlalu banyak memikirkan apa yang tidak kita miliki.
Rasanya, kita sebenarnya sedang diuji dengan ketakutan diri. Takut akan penilaian orang, takut akan kemiskinan, takut akan hilangnya kesempatan, takut akan umur yang semakin bertambah, takut salah memilih pasangan. Semua rasa takut itu seolah menjadi pemutus jalan antara kita dan masa depan. Sehingga kita terus menerus hidup di hari ini, dengan keadaan yang seolah tak pernah beranjak karena kita tidak pernah berani.
Tidak berani untuk kelelahan nmemperjuangkan impian, tidak berani untuk membuat kesalahan, tidak berani untuk membuat keputusan, tidak berani untuk menghadapi kenyataan, tidak berani untuk bertemu dengan hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi.
Jangan-jangan jarak kita dengan tujuan hanya sejengkal, hanya saja butuh keberanian. Sementara kita terus menerus hidup dalam rasa takut seolah tidak punya Tuhan? * * * * *
Tulisan ini mungkin akan kamu temukan suatu hari nanti, entah kapanpun itu ditemukan dan kamu sedang tidak nyaman menjalani hidupmu sendiri? Coba lihat lagi, ada berapa banyak pilihan yang kamu miliki jika kamu berani? Sesuatu yang selama ini kamu berpikir bahwa kamu tidak punya pilihan. (c)kurniawangunadi
343 notes · View notes
nadiyasknh · 5 months ago
Text
Yaa Allah, ampunilah kami yang amat mudah menilai cara orang tua kami mendidik kami dahulu, padahal kami sama sekali tidak mengetahui bagaimana perjuangan mereka untuk menghidangkan sesuap nasi.
Yaa Allah, ampunilah kedua orang tua kami atas kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalu dan yang akan datang. Beri kami kesabaran sebagaimana mereka telah bersabar menghadapi kami sewaktu kecil.
Meski belum menjadi orang tua, mengamati mereka di usia dewasa ini terkadang bisa menyentuh hati. Kuatkanlah mereka yaa Allah…
288 notes · View notes
nadiyasknh · 5 months ago
Text
Iman kepada Takdir
Kamu lagi resah nggak sama masa depanmu sendiri? Bingung sebenarnya nanti akan seperti apa, sehingga sekarang hati dan pikiran diliputi sama kekhawatiran dan ketakutan akan hari esok. Apakah akan menikah dengan psangan yang baik? Atau bahkan, apakah akan menikah? Apakah nanti bisa punya rezeki buat beli rumah, bayar anak sekolah? Nanti kerja jadi apa, sesuai passion apa enggak? Dan semua pertanyaan yang muncul secara sekilas di kepala.
Dewasa ini semakin sadar, karena beriman kepada Takdir Allah itu ternyata nggak mudah sama sekali. Dulu waktu kecil, aku bertanya-tanya kenapa harus ada iman kepada takdir?
Kini setelah dewasa dengan segala shick-shack-shock nya baru tersadar dan tertampar. Hidup ini ternyata memang rumus dasarnya adalah uncertainty kecuali beberapa hal yang udah dijamin sama Allah. Dan kita sebagai manusia selalu ingin bisa mengendalikan sesuatu, bahkan kalau bisa mengendalikan masa depan sendiri. Sayangnya tidak.
Untuk bisa memahami dan meresapi dengan bersungguh-sungguh bahwa ini adalah takdir yang terbaik juga tidak mudah. Sama sekali bukan hal yang mudah. Kita menjalaninya tertatih-tatih, menangis dalam sunyi, susah tidur, susah makan. Bagaimana caranya melihat itu sebagai takdir terbaik? Jawabannya cuma satu, iman. Lihatlah dengan keimanan.
434 notes · View notes
nadiyasknh · 3 years ago
Text
Ada seseorang yang membuat ku selalu ingin terus mengupgrade diri, menambah value dan membuatku bertumbuh.
Awalnya ku mengira, perasaan ini adalah sebuah cinta. Namun, aku mengerti ini lebih dari sebuah cinta. Semua perasaan yang tak terdefinisikan. Semakin aku ingin menjauh dari nya, ia hadir dengan membuatku semakin bertumbuh tanpa ia sadari.
Aku tak ingin berharap memilikinya. Aku hanya berdoa kepada Sang pemilik hati, “Jika dia orangnya, segeralah yaAllah. Bantu kami untuk memaksimalkan peran kami dalam rangka ketaatan kepadamu.”
8 notes · View notes
nadiyasknh · 3 years ago
Text
Dibalik Makna Doa Untuk Pengantin
بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
Baarakallahu laka wabarakoa 'alaika wajama'a bainakumaa fii khoir
Artinya, “Semoga Allah karuniakan berkah kepadamu, dan semoga Allah limpahkan berkah atasmu dan menghimpun Allah himpun kalian berdua (sebagai suami istri) dalam kebaikan.”
Aku baru sadar, ternyata aku kurang 'perhatian' terhadap doa yang selalu kutuliskan pada setiap kado pernikahan untuk teman yang menikah. Atau doa yang kuucapkan tatkala bersalaman di walimah pernikahan. Ternyata makna doa ini indah sekali. Masya Allah..
Dalam buku "Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta" karya ustadz Salim A. Fillah dijabarkan dengan lengkap makna dari doa tersebut.
Perhatikan baik-baik, dalam doa tersebut ada kata-kata yang sengaja diketik italic dan ditebalkkan. Terkadang, kita susah menghargai pentingnya arti sebuah preposisi. Nah, di sinilah tempat kita belajar. Sesungguhnya bentuk gabungan preposisi+nomina, la+ka (kepada+mu) memiliki arti suratan yang berbeda dengan 'alaik+ka (atas+mu).
Yang pertama (la+ka) memberi suratan bahwa barakah kita harapkan ada pada hal-hal yang kita sukai, sedangkan yang kedua ('alai+ka) memberi pengertian bahwa barakah itu juga kita doakan senantiasa ada dalam hal yang tidak kita sukai.
Lho, beda toh? Masak 'kepada' dan 'atas' saja bedanya jauh banget? Iya. Gampangnya, coba lihat apa bedanya kata-kata la+haa maa kasabat dengan 'alai+haa maktasabat di akhir surah Al-Baqarah, yakni ayat 286. Jauh kan? Yang satu menunjuk pada amal kebaikan, yang lain pada amal kenistaan.
Kita kembali pada doa kita dan pembahasan tentang barakah. Secara garis besar, hidup ini isinya ya hanya dia yang tadi kita sebut: yang kita sukai dan yang tidak. Dan pasti, dua-duanya ada. Kadang seiring, ada kala bergantian, dan berselang-seling.
Dalam pernikahan pun demikian. Ada saat, ada waktu, ada kala, ada kondisi, ada hal, ada keadaan, semuanya bisa dalam konteks disukai dan tidak.
Tetapi dengan doa yang kita panjatkan tadi, semoga dalam hal apapun itu, disukai atau dibenci, menyenangkan maupun memprihatinkan, melahirkan tawa ataupun tangis, membuat gelak maupun Isak, pokoknya whatever lah, kita senantiasa berharap ada barakah.
Barakah. Ya, barakah. Dan kita semakin bertanya-tanya, apa itu barakah. Secara sederhana, barakah adalah bertambahnya kebaikan dalam setiap kejadian yang kita alami, waktu demi waktu.
Barakah, dalam bahasa Aa' Gym adalah kepekaan untuk bersikap benar menghadapi masalah. Barakah, dalam kekata Ibnul Qayyim adalah, semakin dekatnya kita pada Rabb, semakin akrbanya kita dengan Allah. Barakah, dalam umpama Umar bin Khathab adalah dua kendaraan yang ia tak peduli harus menunggang yang mana: Sabtu dan syukr. Barakah, dalam pujian sang Nabi adalah keajaiban. Keajaiban yang menakjubkan!
"Menakjubkan sungguh urusan orang beriman. Segala perkaranya adalah kebaikan. Dan itu tidak terjadi kecuali pada orang yang beriman. Jika mendapat nikmat ia bersyukur, dan syukur itu baik baginya. Jika ditimpa musibah dia bersabar, dan sabar itu baik baginya." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
(halaman 23-25)
Semoga Allah izinkan, merasakan betapa indahnya didoakan banyak manusia dengan doa yang sangat indah. Lalu kita bersama saling mengamini. Untuk kemudian berdua kita melangkah, menyusuri setiap berkah dalam perjalanan ibadah terpanjang dalam hidup kita.
Bersamamu, yang saat ini masih Allah jaga dalam rahasia. Semoga tetap dalam ketaatan hingga saatnya tiba untuk saling berhimpun dalam kebaikan.
Plg, 23 Mei 2022
110 notes · View notes
nadiyasknh · 4 years ago
Text
“Tidak ada yang lebih bisa mengajarkanmu soal kesadaran dan penyesalan selain pengalaman. Sebab itu pula terkadang Allah mendatangkan dan mendekat seseorang kepadamu hanya untuk menyadarkanmu dari arah dan langkah yang salah.”
Kamu pun akhirnya akan tahu, ia yang datang ternyata bukan sebagai sahabat perjalanan atau pun pasangan hidup, tapi sebagai guru terbaik pahit yang harus kamu telan. Tapi bukankah begitu manusia, terkadang ia membutuhkan pahit agar lebih bisa menghargai dan tahu mahalnya rasa manis bukan?
Tidak mengapa kamu jatuh dan tersungkur di awal perjalanan, agar kedepan kamu lebih hati-hati dari lubang atau halangan. Tidak mengapa juga kamu gagal di awal, bukankah itu seharusnya mengajarkanmu soal bangkit dan bangun kembali? Hingga kamu terbiasa dengan ujian dan tidak akan mudah patah lagi. 
Skenario dan pulpen takdir telah kering, menyisakan manusia dan jalan hidupnya masing-masing, maka hargailah setiap pertemuan meski dengan seorang yang asing. Dan tenanglah hatimu, sebab jatuhmu saat ini akan lebih mendewasakanmu di masa depan. Percayalah, apapun itu.
Selamat berbahagia dengan kegagalan dan pengalaman.
@jndmmsyhd 
750 notes · View notes
nadiyasknh · 4 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1K notes · View notes
nadiyasknh · 4 years ago
Text
Kepada Seseorang
Tumblr media
Kamu adalah sesuatu yang sejatinya samar, tidak bisa kugenggam. Seperti bayangan di sisiku, hadir namun tidak bisa kubawa ke dalam dekapan.
Kamu adalah sesuatu yang terasa hangat. Menjadi penghilang perih tersebab duka kehilangan. Namun hadirmu seumpama senja, redup dan hilang tatkala malam menyongsong.
Kamu adalah kebaikan dalam hidup yang selalu kusemogakan. Menjadi pelengkap yang sebagian, menjadi telinga yang mendengarkan, menjadi dekap yang penuh kehangatan, dan menjadi teman yang selalu mengingatkan. Namun, diriku tersadarkan. Aku tidak pantas, bahkan mendekati kata pantas pun masih jauh benang dari pintalan.
Kamu adalah doa yang terapalkan dalam hening, sujud panjang. Menjadi kisah yang semoga Robb-ku tidak pernah bosan mendengarkan. Menuai sembab di kedua pelupuk mata, tak terhitung berapa jumlahnya—mungkin bukan cuma aku seorang. Bersanding denganmu adalah impian banyak hati yang beribu kali lebih baik dan pantas menggenapi. Untuk itu, aku perlu tahu diri. Sadarlah duhai diri!
Kamu dengan segala kebaikan, aku dengan segala keburukan. Kamu dengan segala kesempurnaan, aku dengan segala kepurnaan. Kamu dengan segala kesabaran, aku dengan segala ketergesa-gesaan. Kamu seumpama sinar rembulan sedang aku hanyalah biduk yang ditutupi kegelapan. Sebaiknya aku enyah saja dari radarmu dan terlupakan, agar senantiasa kedamaian melingkupimu bukan kecemasan.
Semoga saja atas izinNya, ada asbab berjumpa denganmu, bersisian di jalan kota, atau di tempat segala doa dan harapan berkumpul—tanpa perlu mengenaliku yang tertutupi kain hitam. Cukup aku saja yang mengenalimu.
Pun
Semoga kebaikan selalu membersamaimu. Semoga Robb-ku menjagamu, melindungimu, menyayangimu, memaafkan segala hal yang terlalu dini kuartikan sebagai perasaan, harapan, dan keseriusan.
Terimakasih telah menjadi baik, sangat baik.
—Sejatinya, kamu adalah persimpangan maya yang kupilih jauh-jauh hari untuk tetap merasai bahagia dengan versiku sendiri. Aku tidak menyesali pilihanku walaupun berulangkali kuhujani diriku dengan air mata :')
Berbahagialah selalu, nggiih.
Iya, Kamu.
Kutuliskan ini, untuk sesiapa saja yang sedang menikmati perasaan jatuh cinta sendirian. Oneday, you will understand that you might be "somebody" in someone else's eyes, no worries. There will come the perfect time for you to bloom just like flowers do🌻
Fath D. Humairah || Dear Someone, 28 Januari 2021.
325 notes · View notes
nadiyasknh · 4 years ago
Text
Cerpen : Apakah bersama akan lebih baik dari sendirian?
Aku selalu meminta pada Tuhan atas setiap hajat dan setumpuk keinginanku. Aku tak ingin berbohong bahwa aku tidak sedikit kali memaksa Tuhan menjawab doa-doaku, mengabulkan pintaku, dan mengijabah setiap hajatku.
Aku juga kadang meminta dengan berbagai upaya, yang selalu kusadari bahwa itu tidaklah beradab. Pernah suatu hari, aku berkata dalam doaku, Tuhan sekian luas bumi ini engkau ciptakan. Sekian juta bangunan di kota ini, masa bahkan sepetak kamar aku tak bisa dikabulkan. Aku terlalu berlebihan, tetapi aku hampir putus asa aku benar-benar berpasrah pada Tuhan.
Hingga hari itu tiba, aku benar-benar mengutuk diriku. Meminta dalam keputus asaan, menyerah, pasrah tak berdaya. Aku ingin berkata, Tuhan dari sekian milyar makhluk yang bernama manusia kau ciptakan, masa tak satu orang pun bisa bersamaku?
Tapi kalimat itu aku tahan. Aku benar-benar dalam keadaan yang rugi. Aku sadar akan satu hal, apakah jika Tuhan mengabulkan pintaku, akankah keadaanku bisa berubah lebih baik? Atau bahkan jauh lebih buruk? Akankah bersama akan lebih baik dari sendiri? Tidak ada yang tahu. Bukankah jiwa yang merdeka itu dari diri sendiri? Ya, bukan dari orang lain.
Kali ini, doaku berubah.
Rabb, aku sungguh tak berdaya hanya Engkau yang Maha Kuasa atasku yang memberiku kemampuan. Maka yaa Allah, datangkan yang baik untukku menurut versimu. Jika belum saatnya maka bimbing hatiku untuk bersabar dan beri kekuatan untuk menebar kebermanfaatan, serta buatlah aku tetap dalam ketaatan kepadaMu dalam kondisi apapun dan bagaimanapun itu.
Sekian
©insjourney
18 notes · View notes
nadiyasknh · 5 years ago
Text
“Perihal menenangkan hati, kamu tak perlu kemana-mana. Kamu tak perlu risau mencari segala cara agar bisa kembali tenang. Kamu tidak perlu berlibur atau bahkan meminta teman untuk datang ke rumah kemudian menghiburmu. Cukup ambil air wudhumu dan bacalah Al-Qur'an. Sebab, di sanalah sebenarnya obat pelipur laramu. Di sanalah obat penyembuhmu. Di sanalah juga sang pemilik hati membisikkan cinta, semangat, dan kedamaian kepada jiwamu. Menuntunmu pada apa-apa yang baik. Menuntunmu pada jalan pulang yang benar.”
Sudah baca Al-Qur'an hari ini?
Quranads
227 notes · View notes
nadiyasknh · 5 years ago
Text
Wanita dan Kekhawatirannya
Ibuku bilang tiap wanita akan dihadapkan dengan apa yang ia takutkan, entah menunggu penantian siapa yang akan datang, entah pada mengidamkan seorang buah hati yang tidak kunjung datang, ada pula yang terlalu gelisah pada karir dan masa depan. Wajar kok, laki-laki juga sama. Tapi setidaknya, bagi wanita yang beriman ia akan tau pada siapa harus meletakkan keluh kesah dan kekhawatirannya, tidak berlarut dan mengumbarkan kegelisahan pada sembarang orang atau dunia sosialnya. Yang kurang dari wanita hanya kurang sujud dalam sholatnya, menangis dalam sepertiga malamnya, dan bakti pada ibu ayahnya.
Sebab rembulan tidak selamanya purnama, akan ada waktunya malam gelap dan pekat, menjadikan setiap wanita mengharapkan cahaya terang dari sang pemilik rembulan. Adanya ujian dan kekhawatiran agar wanita semakin dekat dengan Tuhannya, bukan malah dekat dengan semua manusia di dunia maya. Sebab solusi bukan datang dari sesama kita, tapi dari-Nya.
Wanita dan kekhawatirannya itu unik dan ajaib, sebagaimana hati mereka yang mudah berbolak balik, tidak menentu dan mudah goyah meski dengan angin kecil. Semakin ia menunduk akan semakin kencang pegangannya, semakin ia menjaga dirinya dan hatinya akan semakin kuat pondasinya.
Begitulah ibuku bilang dalam percakapan kecil dan celetukan tanpa sengajanya sore ini. Semoga Allah jaga setiap wanita yang menjaga harga dirinya.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
nadiyasknh · 5 years ago
Text
Upaya Penjagaan diri
Jangan memulai chat kepada lawan jenis sepenting apapun itu, jika masih bisa diselesaikan dengan teman wanita. Jangan membalas pesan dari lawan jenis meskipun terkadang kita ingin sekali membalasnya, kecuali darurat. Dan tidak semua pesan itu darurat. Maka jangan jadikan setiap pesan itu darurat. Hati kita lebih paham sebetulnya mana yang darurat dan mana yang tidak.
Jangan mencoba menambahkan emoticon dalam chat ketika membalas pesan dari lawan jenis. Jangan berbasa basi, balaslah pada poin pentingnya. Jangan terlibat diskusi jika tak ada perlu. Kurang kurangi bercampur baur, jika bisa jangan satu grup yang didalamnya bercampur baur dengan lawan jenis.
Jangan mencoba kepo, kurang - kurangi sifat keinginin tahuannya itu, jangan centil, jangan lembek. Seorang muslimah harus tegas namun tetap dalam fitrahnya sebagai seorang wanita.
Jangan memberi harapan, jangan membangun harapan, jangan berprasangka, jangan juga mudah geer. Ingat tidak semua kebaikan lawan jenis yang kita terima ditujukan kepada kita. Jaga hati, jaga diri baik-baik, minta pertolongan Allaah selalu dalam setiap penjagaan diri ini. Sebab yang menjaga hanya untuk yang terjaga. Bukankah itu adil?
Selamat menjaga diri puan..:))
794 notes · View notes
nadiyasknh · 5 years ago
Text
Jika ternyata yang datang padamu nanti bukan orang yang kamu duga, bagaimana ? jika ternyata yang datang padamu bukan pula yang kamu kenal, bagaimana ? dan jika yang datang padamu bukan pula orang yang kamu idamkan, bagaimana ?
Seperti kali pertama kamu menapakkan kaki pada tempat yang asing, ia akan sedikit membuatmu cemas dan banyak gemuruh tanya dalam hati, bagaimana kamu bisa hidup disitu, bagaimana kamu bisa menjalani hari dengan lingkungan yang asing dan tidak ada satu pun yang kamu kenal. Seperti itu.
Dulu, mungkin kamu mengidamkan akan berpijak pada tempat yang nyaman, yang di dalamnya ada penduduk yang ramah padamu, tanpa membuatmu sulit untuk memulai perbincangan hangat saat bertemu di pagi hari bersama penghuninya. Ini seperti keluarga baru yang akan kamu temukan saat bersama dengan dia yang asing nanti.
Kebahagian tidak layak untuk selalu dicari, akan lelah jika harus selalu mencari. Jika menciptakan bahagia bisa, kenapa tidak ?
Tenanglah, sesuatu yang baru dimulai kadang akan semakin membuatmu penasaran, akan kamu temukan banyak kedamaian di dalamnya saat kamu menjalaninya dengan bismillah, pun kamu akan selalu bersama si “asing” sampai kamu bisa melangkah dan bercengkrama bebas bersama keluarga barumu. Yang seharusnya kamu perhatikan saat berada dalam pilihan menerima atau menolaknya, adalah bagaimana cara dia yang asing itu menjemputmu. Insyaalloh fiihi khoir.
Tidak perlu waktu berjuta tahun lamanya untuk jatuh hati padanya, tidak perlu beratus kilometer jauhnya jalan yang harus kamu tempuh untuk bisa menumbuhkan cinta. Ia akan tumbuh pada awal waktu menjemput, ia akan mengakar pada setiap ibadah yang kamu lakukan bersamanya. Sederhana.
Jatuh dan kecewa itu pasti, tapi bangun dan mencoba lagi adalah pilihan. Jika dia yang kamu idamkan, ternyata tidak bisa membersamaimu menuju syurgaNya, untuk apa ? jika cara menjemputnya pun tidak berada dalam bingkai keberkahan.
Untuk semua hati yang sedang menunggu penjemputnya, tidak perlu ragu jika nanti datang seorang yg asing padamu, tidak perlu khawatir pada dia yang datang namun tak terduga olehmu, pastikan saja jalanmu dan jalannya sama.
Karena setiap yang menunggu, pasti akan ada penjemputnya. Mari melatih husnudzon untuk setiap waktu menunggu.
@jndmmsyhd
2K notes · View notes