Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Bedrest tuh kadang pikirannya random sekali, kebanyakan tiduran, mana ga bisa solat wkwkkw. Banyakin istigfar solusinya ππ
Ingin sekali segera sehat dan beraktivitas lagi, lelah sekali dengan rasa sakit ini, mudahan ga lama lagi sehat yaaa, ga sakit-sakit lagi. Yuk semangattt!!
βββββββββββββββββββββββββ
Ga kerasa, 2 bulan lagi 4 tahun sudah umur pernikahan aku, Allah kasih 2x hamil, tapi 22nya pun Allah ambil lagi, masih belum waktunya ya Ya Allah? Aku masih harus banyak bebenah dan mempersiapkan diri ya?.
Oke, ga akan pernah putus semangat dan harapku kepada-Mu, karena ku yakin apapun yang terjadi meskipun menurutku tidak baik tapi pasti itu yang terbaik menurut-Mu kan?
ββββββββββββββββββββββββββ
Hai, kaka-kaka. Dua anak kesayangan mama.
Lagi ngapain disurga nak? Kalian ketemu ga sih disana nak? Hehe
Nak, aku akan berusaha jadi orang yang baik dan berusaha selalu menjadi semakin baik tiap harinya, supaya nanti kita bisa ketemu lagi.
Meskipun untuk sekarang kita belum ditakdirkan bertemu, mudahan nanti kita bertemu ditempat dan kondisi yang terbaik menurut Allah SWT ya anak-anakku.
Aaaaaaa melow, sungguh ku sayang kalian tanpa harus melihat wujud kalian terlebih dahulu. Kalian selalu akan ada dalam doa-doaku, jadi teman ku monolog dikalaku melihat langit dan menjadi penyemangat aku untuk selalu jadi baik.
Sampai ketemu lagi ya sayang-sayangnya mama.
Oiya, bisa ga sih kalian bantu mama minta ke Allah SWT buat kirimin mama adik yang sehat sampai lahir, sampai besar gituu yang bisa temenin mama disini, biar nanti kita bisa ketemu dan main bareng xixixixi.
10 notes
Β·
View notes
Text
Seperti Traffic Light

Hidup itu kadang kayak traffic light. Yang di suatu waktu dari jauh kita lihat lampunya hijau, kita mau buru-buru supaya bisa terus jalan. Tapi tiba-tiba makin deket lampunya justru berubah jadi kuning yang mana kita diminta hati-hati. Sampai akhirnya lampunya berubah merah dan kita harus berhenti.
Abis itu, sadar atau nggak, sengaja atau nggak, kita kadang sibuk bertanya-tanya. Kenapa sih tadi nggak lebih cepet aja biar bisa jalan terus. Sama kan kayak hidup. Kita maunya buru-buru, mau cepat sampai tujuan, penasaran ada apa di depan, padahal lampu lalu lintas ya nggak selalu hijau terus.
Ada kalanya, kita perlu lampu kuning supaya kita bisa lebih berhati-hati, dan perlu lampu merah supaya berhenti buat ambil jeda. Di waktu itu mungkin kita bisa merenung, melamun, berpikir, atau sekadar lihat-lihat sekitar aja sampai nanti waktu minta kita buat jalan.
Karena ketika jalan, manusia memang nggak harus sampai dalam satu waktu yang sama.
125 notes
Β·
View notes
Text
Yang aku ingin selalu kau ingat.
Aku bukan orang yang mudah untuk kau bersamai. Aku bukan orang yang ringan untuk kau usahakan.
Kau 'kan temukan aku tidak baik, terutama pada diriku sendiri.
Aku tidak selalu baik, aku bahkan tak sedang teriring tapak yang sejatinya laik.
Aku menyakiti orang lain meski tanpa dasar ku ingin begitu. Tapi aku menyakiti diriku begitu kerasnya.
Aku merupa dua sisi ketika kau temukan aku gila dan cerewet saat aku merasa aman denganmu; diam dan kosong bak itu mungkin adalah tangis terkerasku.
Aku bukan apa yang aku janjikan aku bisa jadi seperti yang kau mau.
Sebab aku bongkah kekurangan: pada raga yang segan datang melengkapi.
Aku mencintaimu, dan ku harap itu cukup.
Arief Aumar Purwanto
258 notes
Β·
View notes
Text
Dulu, ketika melakukan kesalahan:
"Duh gimana ya, kayaknya aku salah deh. Haduh ga enak jadinya, orang bakal mikir apa ya? Aku takut."
βdan akhirnya jadi overthinking + menghindar + rasanya ingin menghilang~
Sekarang, ketika melakukan kesalahan:
"Wah kayaknya aku salah deh. Hmm.. Ok, next time jangan sampai aku ulangi. Aku perlu minta maaf kalau ada salah-salah segera. Baiknya kedepannya aku gimana ya?"
βmenyadari kesalahan, fokus ke solusi, memaklumi kalau manusia memang bisa salah, ga perlu membenci diri sendiri~
119 notes
Β·
View notes
Text
Ketika kita tahu bahwa segala urusan di dunia ini telah diatur dengan baik oleh Allah, maka perasaan yang bisa kita miliki setelahnya adalah ketenangan.
Urusan kita sudah ada yang mengaturnya, saat usaha sebagai manusia sudah dilakukan maka selanjutnya saatnya untuk menyerahkan segalanya padaNya.
Allah Mahamengetahui segala yang hambaNya inginkan. :)
@faramuthiaa
Kairo, 21 Maret 2022 || 21.07 clt
175 notes
Β·
View notes
Text
Setelah berletih-letih mengupayakan sesuatu yang dibutuhkan. Kita terlanjur berharap akan mendapatkan lebih dari apa yang diharapan.
Sampai lupa, yang bisa menutupi kebutuhan itu. Yang bisa memuaskan harapan itu. Adalah nilai keberkahan. Berkah yang membuat segala sesuatunya menjadi terasa cukup.
Maka, sungguh beruntung bila sudah diberi nikmat rasa cukup.
@azurazie
#azurazie_
Sebab, Allah jualah yang mencukupi.
13 notes
Β·
View notes
Text
Dunia tidak berakhir begitu saja saat kamu gagal. Masih ada pintu lain.
Selamat mengencangkan doa-doa lagi di bulan Mulia.
Ruang semesta, 4 Ramadhan 1443.
57 notes
Β·
View notes
Text

Punya anak itu hak prerogatif Tuhan. Banyak aku mendengar cerita pasangan yang bertahun tahun tidak punya anak padahal setelah diperiksa oleh dokter kandungan, semua normal saja. Tidak ada yang tidak normal dari pasangan tersebut. Ada juga pasangan yg baru nikah 2 hari lalu langsung positif hamil. Ada cerita temanku yg katanya sudah pakai KB IUD namun tetap hamil anak ke dua juga. Yahhh punya anak atau tidak, bukan hanya masalah kesuburan pasangan. Perlu diingat, lahirnya seorang anak adalah kehendak Tuhan.
Tidak perlu lah, menilai pasangan itu tidak subur kalau memang belum punya anak. Tuhan maha tahu dan penulis skenario yg terbaik untuk semua umatnya. Kalau bertemu dengan pasangan yg belum punya anak, tolong dong jangan langsung diomongin ga subur. Buat aku, kebahagiaan pasangan di dalam pernikahan bukan hanya dilihat dari sudah punya anak atau belum.
Orang pada umumnya kalau ditanya tujuan menikah jawabannya pasti untuk punya anak. Aku pribadi ga punya pikiran seperti itu. Punya anak dalam pernikahan memang menambah kebahagiaan, tapi bukan tujuan. Tujuan aku menikah ya karena ingin menghabiskan sisa hidup bersama pasangan. Dalam kondisi punya anak ataupun tidak.
Mungkin orang orang yg menikah dengan tujuan punya anak, ketika setelah menikah ga punya anak selama bertahun tahun mereka akan memilih cerai. Cerai itu boleh, tapi dibenci Tuhan.
Semoga pasangan di luar sana yg belum punya anak, mendapatkan selalu yg terbaik. Punya anak atau pun belum, pokoknya semoga selalu yg terbaik. Belum tentu setelah punya anak pernikahan akan lebih bahagia. Siapa tau ibunya malah kena baby blues, stress, atau suaminya belum siap untuk bertanggung jawab mendidik anaknya. Yahhh siapa tau. Hanya Tuhan yg tau yg terbaik untuk kita kan?
2 notes
Β·
View notes
Text
Re-bah-an
Duh, rebahan sambil main gadget ini jadi musuh besar kita banget ya hari ini. Kalau mau sukses, sandungannya bukan batu, tapi gadget yang bikin kita addicted. Sedikit aja jauh dari gadget, udah kayak berasa jauh dari Tuhan. Lesu, capek, butuh istirahat dan hiburan.
Padahal....
Padahal kerja belum seberapa, setengah jam aja belum tapi udah kangen gadget. When you feel this, yes you are already addicted!
Gak usah jauh-jauh nyalahin Tuhan gak adil. Lah kamunya sendiri kok yang udah dikasih waktu tapi malah disia-siain.
Persoalannya, sebesar apa tekadmu? Di sini bedanya. Kalau tekadmu besar, berjam-jam gak rebahan sambil main gadget ga akan jadi masalah besar buatmu.
Jadi, masih mau lama-lama rebahan?
Telegram: Taufik Aulia
503 notes
Β·
View notes
Text
Bukannya kita gak punya waktu buat ibadah-ibadah sunnah, bukannya kita gak sempat buat tilawah, tapi.. kita sama sekali gak memprioritaskannya. Gak memberikan waktu khusus buat melaksanakannya.
Waktu semester 1 dan awal banget masuk kuliah, ada perkataan seorang dosen yang gak pernah lupa sampe sekarang. Katanya, "tugas saya no 2, ibadah no 1. Jangan sampe gak shalat tahajud gara-gara bablas ketiduran ngerjain tugas saya. Utamakan urusan anda sama Allah, baru urusan anda sama saya."
Sebenernya kami bisa aja sih alesan gak ngerjain tugas dengan alasan takut gak kebangun tahajud atau gak ngerjain tugas karena sibuk ibadah lain, tapi justru ini dosen yang tugasnya paling semangat buat dikerjain, paling ditunggu-tunggu matkulnya, dan sedih kalo beliau ada halangan buat hadir. Karena first impressionnya yang bikin speechless.
Dari situ emang jadi merenung sih, kok kita sering nyuekin Allah ya untuk urusan-urusan yang justru kehendaknya ada di tangan Allah.
Kita tunda pertemuan sama Allah dalam shalat wajib buat selesain tugas yang ruwet padahal Allah yang berkehendak buat mudahin. Kita lupa mendekat sama Allah lewat murojaah karena sibuk kerja cari uang padahal yang jamin rezeki Allah.
Padahal di QS Al-Jumu'ah ayat 10 Allah berfirman, "Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung.β
Ayat itu maknanya semisal dengan yang dinyatakan dosenku tadi, nomor 1 adalah shalat baru aktivitas lainnya. Ibadah nomor 1 yang lain nomor sekian.
Lalu di surat Ad-Dzariyat ayat 56, βDan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.β
Bagaimana kita akan jadikan aktivitas dan pekerjaan kita bernilai ibadah jika ibadah-ibadah yang bentuknya dzahir pun sering kita tinggalkan?
Hadanallah waiyyakum ajma'in
29 notes
Β·
View notes
Text
Zina berkedok consent, penyimpangan seksual berkedok sex edu, durhaka berkedok toxic parents, depopulasi muslim berkedok childfree, pengacauan kodrat dan fitrah berkedok kesetaraan gender, dukungan terhadap LGBTQ+ berkedok hak minoritas, riba berkedok bunga, judi berkedok games, menentang aturan syari'at berkedok open minded, istihza' (mengolok agama) berkedok jokes..
Begitulah cara baru musuh-musuh Islam melemahkan generasi. Dipilih bahasa asing agar terlihat intelek, dipilih diksi yang apik agar terlihat seperti hal yang baru dan berbeda dengan istilah lama padahal sama-sama aja.
Jangan terkecoh di medan perang yang paling bahaya karena gak kerasa sedang berperangnya; Perang pemikiran.
82 notes
Β·
View notes
Text
"Sementara, hancur lah berkali-kali. Lalu ceritakan pada mereka yang berhenti, tentang kaki-kaki yang patah. Tentang jari-jari yang lemah. Tentang harga diri yang ditawar murah. Tentang hati yang terbelah-belah.
Perasaian mengutusmu untuk berduka. Tak apa.
Sebab kau hanya manusia." Sementara, Hal. 156, Jangan Mati Dulu.
Ketika menulis potongan tersebut, kepalaku berbelah-belah. Seakan ingatan menyerupa ombak di bibir pantai, yang tidak berhenti mencari perhatian.
Untuk yang ingin tahu lebih banyak tentang apa yang membuat kami hancur berkali-kali di dalam prosesnya. Silakan, sudah dapat di pesan melalui nomor yang tertera di foto ke-2


Terima kasih, dan #janganmatidulu
78 notes
Β·
View notes
Text
Merasa cukup adalah cara kita untuk menggapai ketenangan. Biar kita gak kecewa terlalu dalam dengan hasil-hasil yang kecil. Biar kita gak sakit sendiri saat melihat orang lain punya hasil lebih baik dari kita.
Alhamdulillah atas semuanya.
Taufik Aulia
498 notes
Β·
View notes
Text
βYang terbaik yang kamu bisa mungkin saja bukan yang terbaik dari semuanya. Namun, bila kamu sungguh-sungguh dan mengerahkan semua yang kamu bisa, maka itu sudah cukup.β
216 notes
Β·
View notes