Tuan dahulu saya amat sangat mencintaimu, ntah bagaimana dideskripsikannya sangat sulit. Tidak ada pandang a b hingga z tentangmu. Meski mencintaimu bagai roler coster namun aku tetap mencintaimu, Itu tidak berubah seiring berjalan tahun..
Namun ketika kamu memutuskan untuk tidak dengan ku lagi, semuanya runtuh. Ntah mati sudah perasaan ku(?).
Aku selalu bertanya bagaimana bisa aku membangun ketulusanku lagi?
Sudah tidak bisa diungkapkan lagi seberapa kecewa dan hancurnya hati yang tulus. Disia siakan begitu saja, hampir 5 tahun mengorbankan seluruh perasaan. Tidakkah berfikir? Bagaimana perjuangan selama ini?
Ah sudahlah itu sudah berlalu, semuanya sudah hancur. Percuma saja -
Tuan ketahuilah seberapa cintanya saya terhadapmu hingga sampai saat ini saya masih bertahan denganmu, walau kau tau tangis ku sering ku keluarkan karnamu -
"Kok gemukan" "kok kurusan", perkataan seseorang untuk mengomentari.
Gemukan dikomentari, kurusan pun sama. Tidak ada habisnya. setiap manusia pasti pengen punya tubuh yg ideal, pun dengan saya 😊
Sebagian orang ketika melihat saya (lagi) " kok sekarang kurus banget" "kok kurusan" "kurus banget makan apa makan" "kya kurang gizi dah" "ga bahagia lu ya" etc. Saya suka makan suka nyemil" jajan" tapi ttp saja sama. Saya kurus pun bukan berarti saya tidak bahagia.
Memang sudah seperti ini, lantas harus apa? Berusaha pun sudah.
Ada sebagian menganggap apatis akan perkataan itu, ada juga yg berprasa.
Kan gatau gimana mental seseorang klo di bilang kaya gtu. Jadi tolong ucapin dalam hati aja yah kata"nya. Jangan sampai perkataannya membuat insecure seseorang 🤗
Bagaimana tidak hatiku tidak terbakar api cemburu, ketika seseorang pertama yang melihat tangismu adalah sosok perempuan lain, bukanlah aku..
Sakit memang, namun aku mengerti akan posisimu saat itu, sedihmu tak bisa di pendam lagi lalu tumpahlah tangismu dihadapannya aku tak apaa, aku mengerti :)