ndynna
ndynna
Blanc, Noir, Gris
2K posts
Things i love, feel and experienced all in one blog.
Don't wanna be here? Send us removal request.
ndynna · 8 years ago
Text
My Story : Seleksi Substansi Tahap Akhir (Interview) -LPDP Part 5 End-
Disclaimer : Artikel ini berisi tentang pengalaman pribadi penulis saat mengikuti seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP program Magister tujuan Luar Negeri tahun 2017. Konten dari tulisan ini murni pengalaman pribadi penulis yang bersifat subyektif sehingga pengalaman tiap awardee bisa bervariasi satu sama lain.
Setelah menjalani seluruh tahapan seleksi, kini tibalah seleksi yang paling menegangkan : seleksi interview. Tahap ini memiliki nilai paling tinggi diantara tahapan seleksi lainnya dimana peserta hanya bisa dinyatakan lolos seluruh seleksi LPDP bila mendapatkan rekomendasi dari interviewer.
Teknis Seleksi Wawancara
Peserta akan diwawancara oleh 3 interviewer yang terdiri dari tim psikolog & akademisi. Biasanya, wawancara diadakan di sebuah ruangan besar dimana beberapa peserta akan diwawancara dalam waktu yang bersamaan. Jadi, bisa dibayangkan semisal ada 10 peserta duduk di bangku sesuai nomor kelompoknya dimana tiap bangku terdapat 3 interviewer yang melangsungkan proses wawancara secara serentak. Peserta yang nervous atau kurang fokus rawan mengalami mental breakdown karena suasana yang ramai.
Durasi wawancara berkisar antara 20 - 60 menit tergantung interviewer. Interviewer bisa melontarkan pertanyaan dengan bahasa Inggris, Indonesia atau bahkan campuran keduanya, tapi peserta dengan universitas tujuan luar negeri diharapkan menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris kecuali bila interviewer meminta bahasa lain, bahkan bahasa Perancis sekalipun dalam kasus saya.
Peserta wajib membawa kartu peserta seleksi dan boleh membawa dokumen pendukung ke dalam ruangan seperti CV, portofolio, sertifikat prestasi, dll.
Persiapan Fisik & Mental
Persiapan yang matang perlu dilakukan sebelum menghadapi proses wawancara. Segala kemungkinan bisa terjadi saat wawancara, untuk itu penting bagi peserta untuk menyiapkan amunisi sebelum maju ke medan perang!
Sebelum hari-h, buatlah daftar kemungkinan pertanyaan dan siapkan jawabannya. Latihan wawancara di depan cermin atau bersama teman juga akan membantu untuk berbicara di depan orang asing. Hindari jawaban negatif seperti “tidak tahu” atau “mungkin” dengan mempersiapkan segala informasi penting yang berhubungan dengan rencana studi & kuliah.
Saat hari-h, jagalah kesehatan dan kondisi tubuh agar bisa fokus saat wawancara. Menggunakan pakaian yang nyaman namun tetap formal juga bisa meningkatkan kepercayaan diri. Sebelum wawancara, pastikan tidak ada hal-hal yang dapat memcecah konsentrasi: bau badan, keringat, haus, lapar, kekenyangan, dll.
Tema Pertanyaan
Interviewer LPDP merupakan badan independen & profesional. Mereka memiliki buku panduan dan code of ethics dalam melakukan wawancara. LPDP & Kemenkeu sendiri selalu berusaha untuk memperbaiki sistem dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi, termasuk yang berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul saat wawancara.
Interviewer bisa meminta persetujuan untuk mengambil rekaman suara saat proses wawancara. Apabila ada hal atau pertanyaan yang tidak disetujui atau membuat peserta kurang berkenan saat wawancara, peserta bisa menyampaikannya langsung kepada interviewer.
Meskipun pertanyaan yang diajukan bervariasi untuk tiap peserta, ada beberapa tema pertanyaan secara umum, yaitu:
Personal
Akademis
Psikologis
Profesional
Kenegaraan
Keorganisasian
Pengalaman Wawancara Penulis
Saat seleksi substansi LPDP 2017 di Gedung Keuangan Surabaya, Jawa Timur, penulis mendapatkan jadwal LGD, EOTS dan verifikasi dokumen di hari pertama lalu jadwal wawancara di hari kedua. Karena cuaca Surabaya yang panas, area menunggu outdoor dan jadwal wawancara sekitar pukul 1 siang, penulis sudah mempersiapkan parfum dan tissue supaya tidak terlihat lusuh saat wawancara.
Setelah nama penulis dipanggil melalui speaker dan tertera di monitor, penulis duduk di area menunggu giliran wawancara indoor selama beberapa menit hingga akhirnya dipersilahkan memasuki ruangan wawancara. Untungnya, penulis membawa jas karena ternyata ruangan tersebut sangat amat dingin. Seorang petugas mengecek kartu peserta, mempersilahkan penulis ke meja sesuai dengan nomor kelompok kemudian berjalanlah penulis menuju meja tersebut.
Penulis: Assalamualaikum, selamat siang.
Interviewer 2: Waalaikumsalam, silahkan duduk.
Interviewer 3: Mbak Nadya Noor Azalia ya? Ini kok agak error sistemnya
Penulis: Iya betul, bu.
*Beberapa menit kemudian ketiga interviewer berusaha membuka profil penulis di depan laptop masing-masing, penulis diam sambil menunggu*
Interviewer 2: Baik bisa kita mulai. Untuk proses wawancara ini akan suaranya akan kami rekam ya, mbak. Wawancara juga akan menggunakan bahasa Inggris. Apa ada pertanyaan dulu sebelumnya?
Penulis: Tidak ada pak.
Interviewer 2: Okay then, we can start now. Please tell us about yourself...
Kemudian dimulailah proses wawancara yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Sebagian besar pertanyaan diajukan dengan bahasa Inggris kecuali untuk beberapa terms yang tidak diketahui oleh interviewer. Penulis menjawab seluruh pertanyaan dalam bahasa Inggris dan sempat dalam bahasa Perancis saat diminta. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain di bawah ini:
Tell us about yourself
So you studied in France and Turkey before, why did you go there? Was it a scholarship program?
If you studied in France normally you can speak French, right? Can you please speak anything in French? (Kemudian setelah penulis memperkenalkan diri dalam bahasa Prancis interviewer berkata “Yaa...jadi bisa ya. Sebenarnya kami juga nggak ngerti hehe.”)
So you want to learn about Human Rights law for your Master’s, why?
Are you sure that one year is enough to finish your Master’s study?
What program will you take in the University of Edinburgh?
How many credits do you have to take per semester?
What are the courses offered in the program?
How long is the program?
I’m impressed with your English skills and your experience abroad. Do you have any organizational activities or projects contributed to the development of Indonesia when you studied abroad?
Can you tell me about the topic that you’re passionate about?
Have you taken any leadership role before?
What was your dream when you’re little? Do you still have the same dream up until now? Why did you change your dream now?
So you joined English debate club when you’re in high school? Why not considering being a member of Indonesian Parliament? They are always up for debating in any kind of situation. (Disini penulis cuma ketawa dan bercanda sedikit....ya kali pak jadi anggota DPR cuma karena suka debat)
Human rights is a heavy and highly debatable topic. Even sometimes the government of Indonesia has to cope with the critics and opposition from international NGOs. In the case of conflict between Indonesia and international NGOs, what will you do? What position will you take?
I don’t think that your argument will be beneficial for Indonesia, your answer shows that you are too internationalized. International NGOs always have their reasons against Indonesian laws and policies. I’m not sure if your statement will help Indonesia to win against them. (Karena interviewer menolak pendapat penulis, penulis tetap berusaha untuk tenang dan tersenyum sambil memberikan argumen pendukung lain. Di akhir argumen penulis berkata “....that is my argument and I believe that it will provide a better solution for the government, NGOs and even foreign countries in case of any conflict of interests among them. I do highly respect your opinion and view on the issue, but I will stand with my opinion.”)
Sekian informasi mengenai seleksi tahap akhir LPDP tahun 2017. Terima kasih sudah membaca rangkaian pengalaman/informasi seleksi LPDP 2017 dari part 1 hingga akhir :) Penulis berharap agar pembaca dapat mengambil sedikit pelajaran dari rangkaian artikel sebagai persiapan untuk seleksi LPDP yang akan datang. Good luck!
Tentang penulis : Lulusan S1 hukum publik Université Toulouse 1 Capitole & Galatasaray Üniversitesi, Nadya Noor Azalia merupakan awardee LPDP tahun 2017 untuk program S2 LLM Human Rights di University of Edinburgh. Selain aktif dalam berbagai komunitas sosial dan organisasi HAM, terutama hak pengungsi, anak dan wanita, penulis bekerja sebagai independent education consultant di ASYA Education & Consultancy, Turki serta sebagai mentor di Klikcoaching, Indonesia.
8 notes · View notes
ndynna · 8 years ago
Text
My Story : Seleksi Substansi Tahap Akhir (EOTS & LGD) -LPDP Part 4-
Disclaimer : Artikel ini berisi tentang pengalaman pribadi penulis saat mengikuti seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP program Magister tujuan Luar Negeri tahun 2017. Konten dari tulisan ini murni pengalaman pribadi penulis yang bersifat subyektif sehingga pengalaman tiap awardee bisa bervariasi satu sama lain. 
Yth. Peserta Seleksi Substansi BPI LPDP Periode ke-2 bulan September - Oktober 2017
Kami ucapkan selamat kepada Anda yang telah dinyatakan Lulus Seleksi Online Assessment
Tahap selanjutnya adalah seleksi substansi yang terdiri dari  Seleksi Wawancara, Leaderless Group Discussion (LGD) dan Penulisan Esai.
Tulisan di atas merupakan pembuka e-mail yang diterima oleh seluruh peserta yang lolos seleksi tahap kedua beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP, termasuk penulis. Hasil seleksi online assessment dan informasi mengenai tahapan seleksi selanjutnya diumumkan melalui e-mail dan status update dalam akun pendaftaran LPDP kurang lebih 3-4 minggu setelah pelaksanaan online assessment.
Pelaksanaan seleksi substansi untuk program Beasiswa Pendidikan Indonesia, Beasiswa Afirmasi serta Beasiswa Indonesia Timur diadakan di beberapa kota dengan tanggal yang berbeda sepanjang bulan September - Oktober 2017. Kota-kota tersebut adalah Surabaya, Yogyakarta, Jakarta (2 batch), Bandung, Makassar, Medan, Kupang, Balikpapan, Padang, Ambon, Ternate, Jayapura dan Manokwari.
Kurang lebih 3-7 hari sebelum pelaksanaan seleksi substansi, peserta akan menerima e-mail dan status update dalam akun pendaftaran LPDP yang berisi tentang jadwal dan waktu pelaksanaan seleksi masing-masing peserta serta kewajiban untuk membawa berkas asli dari dokumen persyaratan yang diupload saat pendaftaran online untuk verifikasi dokumen.
Berkas yang perlu dibawa adalah :
Materai 2 lembar
Kartu peserta sesuai format LPDP yang tercetak dengan jelas untuk absensi dengan barcode reader & untuk daftar list verifikasi dokumen (dapat diunduh dari akun pendaftaran)
Tag nama meja/table name tag sesuai format LPDP (dapat diunduh dari akun pendaftaran)
Essay : Rencana Studi, Kontribusiku Bagi Indonesia & Essay Sukses Terbesar Dalam Hidupku (dapat diunduh dari akun pendaftaran)
Ijazah asli
Transkrip nilai asli
Sertifikat bahasa asing asli
Surat pernyataan (ditandatangani & bermaterai)
Surat izin belajar (bagi yang sedang bekerja
Surat rekomendasi asli (bukan scan maupun fotokopi)
Letter of Acceptance (LoA)
Kartu Tanda Penduduk
Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba
Surat Keterangan Sehat dan Bebas TBC
Seleksi substansi untuk program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Reguler diadakan di Gedung Keuangan Negara. Beberapa peserta melewati proses seleksi verifikasi dokumen terlebih dahulu baru seleksi yang lain, ada pula yang sebaliknya. Peserta bisa mendapatkan jadwal untuk seluruh seleksi (verifikasi dokumen, EOTS, LGD dan wawancara) di hari yang sama dari pagi hingga sore, namun ada juga yang mendapatkan jadwal di dua hari yang berbeda.
Saat tiba di lokasi pelaksanaan seleksi, peserta harus melakukan absensi dengan cara scan barcode yang tertera di kartu peserta. Peserta yang memiliki jadwal seleksi dalam dua hari yang berbeda melakukan absensi tiap harinya. Setelah absensi, peserta menunggu di tempat duduk yang tersedia sambil menunggu nama atau kelompok seleksinya tertera di layar lebar yang diletakkan di dekat area menunggu. 
Sekitar satu jam sebelum jadwal seleksi tiba, peserta akan mendapat sms dan status update dalam akun pendaftaran mengenai kelompok EOTS, LGD dan wawancara. Saat jadwal tes peserta tiba, sistem akan memanggil nama peserta secara otomatis kemudian peserta dalam kelompok yang sama dapat memasuki area pelaksanaan seleksi. 
Penulis mengikuti seleksi substansi di Gedung Keuangan Negara, Surabaya selama dua hari pada pertengahan bulan September. Di hari pertama penulis mendapatkan jadwal Essay On the Spot (EOTS) dan Leaderless Group Discussion (LGD), sedangkan di hari kedua penulis mendapatkan jadwal Verifikasi Dokumen dan Wawancara.
Persiapan Sebelum D-Day
Sebelum menghadiri lokasi seleksi, disarankan untuk mempersiapkan alat tulis (pensil, penghapus, rautan, pena, correction tape), beberapa lembar kertas kosong dan papan alas tulis. Masukkan seluruh berkas asli dokumen persyaratan sesuai dengan urutan yang tertera dalam daftar list verifikasi dokumen demi kelancaran saat proses pengecekan. Pastikan tidak ada dokumen yang miss, rusak atau dengan kualitas cetak yang buruk.
Peserta juga disarankan untuk datang paling tidak 1 - 1,5 jam sebelum jadwal yang tertera di akun pendaftaran karena jadwal bisa berubah sewaktu-waktu apabila ada kejadian yang tidak terduga. Secara umum proses seleksi selalu berjalan tepat waktu, namun peserta juga harus sudah bersiap mengambil tindakan preventif apabila jadwal maju atau mundur secara mendadak.
Gunakan pakaian yang rapi, sopan, nyaman dan simple. Hindari penggunaan pakaian yang terlalu mencolok, tidak praktis dan terlalu rumit. Pastikan wajah terlihat segar dan percaya diri saat memasuki area seleksi. Bawa juga tissue kering/basah, parfum dan deodoran untuk menghindari bau badan akibat menanti terlalu lama atau udara yang panas apabila menunggu di luar ruangan.
Yang paling penting, mintalah restu dan dukungan kedua orang tua, keluarga, maupun orang-orang terdekatmu untuk meningkatkan motivasimu :)
Essay On the Spot (EOTS)
Setelah nama dan kelompok peserta diumumkan melalui speaker dan layar monitor di area menunggu, seluruh peserta masuk menuju area seleksi substansi. Disini peserta akan dikumpulkan dengan peserta lain dari kelompok yang sama dan diabsen oleh seorang panitia LPDP. Menurut pengalaman penulis, kelompok tersebut kemudian dibagi menjadi 2 sub-kelompok A dan B untuk menentukan tempat duduk di dalam ruangan seleksi EOTS.
Setelah dipersilahkan masuk ke dalam ruangan, panitia yang berjaga di dalam ruangan akan menjelaskan peraturan dan tata tertib selama pelaksanaan EOTS. Peserta dihimbau untuk meletakkan tas di samping meja masing-masing dan hanya diperbolehkan untuk meletakkan alat tulis dan kartu peserta di atas meja.
Total waktu yang diberikan untuk membaca topik dan menulis esai adalah 30 menit. Meskipun lembaran topik yang diberikan berbahasa Indonesia, peserta jurusan universitas luar negeri tetap harus membuat esai berbahasa Inggris. Pihak panitia akan membagikan satu lembar berisi 2 topik dan beberapa lembar kosong untuk menulis esai. Setelah panitia memberi aba-aba tanda dimulainya seleksi, peserta harus memilih salah satu topik, menulis judul topik pilihan di lembar jawaban dan memulai menulis esai dalam bahasa Inggris.
Untuk mempermudah penulisan esai dan agar peserta bisa memanfaatkan durasi waktu yang terbatas, hal pertama yang harus dilakukan setelah memilih salah satu topik adalah mengidentifikasi model pertanyaan atau pernyataan topik tersebut. Hal ini akan sangat membantu dalam membuat struktur tulisan dan memudahkan pembaca untuk memahami isi esai yang ditulis.
Berdasarkan pada IELTS Writing Task 2, beberapa model esai yang sering muncul pada tes writing adalah :
Positif - negatif (Positive - Negative Development Essay)
Setuju - tidak setuju (Agree - Disagree Opinion Essay)
Untung - rugi (Advantages - Disadvantages Essay)
Sebab - akibat (Cause - Solution Essay)
Pertanyaan langsung (Direct Questions Essay)
Pendapat/opini pribadi (Opinion Essay)
Setelah mengidentifikasi model esai yang paling cocok untuk menjawab topik yang dipilih, penulis bisa dengan bebas mengekspresikan pendapatnya. Pastikan bahwa esai yang ditulis memiliki struktur yang rapi, konten yang padat dan jelas, serta mudah dibaca. Cek kembali esai sebelum dikumpulkan, jangan sampai ada kesalahan penulisan, grammar maupun coretan yang berlebihan.
Berikut adalah contoh struktur esai untuk positive - negative development essay :
(Paragraf 1) Introduction
Informasi umum dan fakta mengenai topik
Penjelasan mengenai adanya poin positif & negatif dari topik
(Paragraf 2) Positive Points/Effects
Nilai/efek/sisi positif yang muncul karena topik
Contoh riil/pendukung
(Paragraf 3) Negative Points/Effects
Nilai/efek/sisi negatif yang muncul karena topik
Contoh riil/pendukung
(Paragraf 4) Conclusion & Opinion
Kesimpulan akhir
Pendapat pribadi atau solusi ideal menurut penulis
Beberapa topik yang muncul pada seleksi substansi tahun 2017 adalah :
Peningkatan konsumsi rokok pada anak di bawah usia 10 tahun
Peningkatan angka kasus perceraian di Indonesia
Kasus bullying di beberapa lembaga pendidikan 
Kasus kapal yang menabrak terumbu karang
Wacana mengenai hukuman kebiri bagi pelaku pelecehan seksual
Wacana mengenai pencabutan subsidi listrik 900 VA
Wacana mengenai pajak dari royalti penulis
Maraknya fenomena sex bebas pada remaja
Maraknya kasus pornografi anak di internet
Urgensi untuk menciptakan generasi yang anti korupsi
Perlu tidaknya mempertahankan pasar tradisional
Leaderless Group Discussion (LGD)
“Waktu kurang 5 menit.”
“Waktu kurang 1 menit.”
“Teeeeet! Waktu habis. Silahkan yang di belakang mengumpulkan kertasnya ke orang di depannya dan seterusnya.”
Setelah panitia memberi aba-aba berakhirnya waktu seleksi EOTS, peserta dipersilahkan untuk keluar ruangan menuju ruangan seleksi LGD bersama dengan sub-kelompok masing-masing. Apa itu Leaderless Group Discussion (LGD)?
Dikutip dari Management and Personnel Systems, Inc., LGD adalah sebuah cara untuk mengevaluasi kemampuan berinteraksi dalam grup dan merupakan sebuah “metode yang sangat efektif untuk memisahkan mereka yang punya keinginan untuk memerintah dari mereka yang punya keinginan untuk memimpin, mereka yang mengandalkan kekuatan jabatan dari mereka yang mengandalkan kekuatan pribadi, dan mereka yang menghargai ide mereka sendiri dari mereka yang terbuka dengan ide orang lain.”
Yang disebut dengan peserta ideal dalam metode LGD adalah seseorang dengan karakter sebagai berikut :
Menunjukkan kepercayaan diri yang menginspirasi orang lain
Mampu meyakinkan orang lain tanpa memaksa dan tanpa arogansi
Mendukung ide orang lain secara terbuka tanpa rasa segan
Memiliki sikap tegas di waktu yang tepat atau saat dibutuhkan
Mampu menengahi pendapat yang berlawanan secara efektif
Lanjut mengenai pelaksanaan seleksi LGD, sebelum memasuki ruangan penulis bersama 7 peserta lainnya sempat berdiskusi sedikit mengenai bagaimana kami akan melaksanakan LGD dan akhirnya sepakat untuk membiarkan diskusi kami mengalir secara alami tanpa adanya pembagian tugas seperti moderator, notulen dan lain sebagainya.
Panitia yang menemani peserta ke ruangan tersebut kembali mengabsen kami, menghimbau agar peserta meletakkan tas di luar ruangan seleksi dan menjelaskan peraturan seleksi LGD. Peserta harus membawa kartu peserta dan table name tag serta diperbolehkan membawa pena dan selembar kertas kosong.
Peserta kemudian dipersilahkan masuk dan disambut oleh dua panitia di dalam ruangan yang merupakan psikolog dan pengamat jalannya diskusi. Salah satu panitia kemudian mempersilahkan peserta duduk sesuai dengan absensi dan menghimbau agar panitia meletakkan table name tag di atas meja untuk mempermudah pengamat untuk mengidentifikasi pembicara saat diskusi.
Beberapa peraturan dan tata tertib seleksi LGD yang dijelaskan pengamat antara lain adalah bahwa para pengamat tidak akan mengintervensi maupun menginterupsi saat diskusi berjalan kecuali apabila ada hal yang dianggap kurang sesuai dengan esensi LGD, semisal ada peserta yang terlalu mendominasi diskusi atau peserta yang berusaha membuat peraturan sendiri.
Setelah menjelaskan tentang peraturan dan tata tertib LGD, pengamat membagikan selembar kertas berisi satu atau dua artikel yang berfokus pada suatu topik. Kemudian pengamat memberikan waktu 10 menit untuk membaca dan menelaah artikel tersebut, peserta boleh mencatat garis besar artikel bila perlu. Setelah itu proses diskusi pun berjalan selama kurang lebih 20 menit.
Selama proses diskusi, tiap peserta memiliki kesempatan kurang lebih 1-2 kali untuk mengutarakan pendapat mengenai topik artikel. Salah satu peserta boleh mengambil inisiatif secara sukarela untuk membuka dan menutup diskusi tanpa perlu mengatur siapa berperan sebagai apa. Setelah diskusi dibuka dengan perkenalan oleh salah satu peserta, peserta lain kemudian bisa mengambil giliran untuk berbicara dengan cara mengangkat tangan dan seterusnya sampai waktu diskusi telah habis.
Karena durasi yang terbatas, tiap peserta harus memperhatikan time management dan berusaha untuk mengekspresikan pendapat secara jelas, lugas, singkat dan tidak offensive terhadap peserta lain.Tujuan utama dari LGD bukanlah sebagai ajang debat untuk mematahkan argumen satu sama lain, bukan juga untuk menonjolkan kemampuan dan tingkat intelegensi individu, melainkan untuk menghasilkan sebuah solusi dan inovasi yang bersifat membangun dengan menggabungkan berbagai skill, sudut pandang dan ide yang berbeda.
Beberapa topik yang muncul pada seleksi substansi tahun 2017 adalah : 
Kasus cheating dan plagiarisme dalam dunia pendidikan di Indonesia
Wacana mengenai warga negara asing sebagai rektor universitas negeri
Perlu tidaknya pengadaan upacara bendera serta hubungannya dengan nasionalisme
Fenomena dan urgensi krisis pengungsi Rohingya
Converting fossil fuel car to environmentally friendly car
Sekian informasi mengenai seleksi substansi (EOTS & LGD) beasiswa LPDP tahun 2017. Persiapkan dirimu baik secara mental, fisik maupun material sebelum mengikuti rangkaian tes ini untuk memaksimalkan output dari usahamu. Gali informasi mengenai essay writing maupun public speaking agar tidak kaget saat pelaksanaan seleksi. Good luck!
Tentang penulis : Lulusan S1 hukum publik Université Toulouse 1 Capitole & Galatasaray Üniversitesi, Nadya Noor Azalia merupakan awardee LPDP tahun 2017 untuk program S2 LLM Human Rights di University of Edinburgh. Selain aktif dalam berbagai komunitas sosial dan organisasi HAM, terutama hak pengungsi, anak dan wanita, penulis bekerja sebagai independent education consultant di ASYA Education & Consultancy, Turki serta sebagai mentor di Klikcoaching, Indonesia. 
6 notes · View notes
ndynna · 8 years ago
Text
My Story : Seleksi Online Assessment Tahap 2 -LPDP Part 3-
Disclaimer : Artikel ini berisi tentang pengalaman pribadi penulis saat mengikuti seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP program Magister tujuan Luar Negeri tahun 2017. Konten dari tulisan ini murni pengalaman pribadi penulis yang bersifat subyektif sehingga pengalaman tiap awardee bisa bervariasi satu sama lain. 
Beberapa minggu setelah penutupan pendaftaran beasiswa LPDP, seluruh peserta akan menerima sms, email atau status update dalam akun resmi LPDP mengenai hasil seleksi administratif peserta. Setelah dinyatakan lolos seleksi administratif tahap 1, peserta wajib mengikuti seleksi tahap 2 yaitu online assessment. 
Pada tahap ini pihak LPDP akan menentukan satu hari dimana peserta bisa mengikuti tes tersebut secara online dimanapun dan kapanpun antara pukul 00:00 hingga pukul 23:59 WIB. Koneksi internet yang lancar dan stabil, spesifikasi browser dan operating system (OS) komputer yang layak serta jaringan listrik yang tidak bermasalah adalah beberapa kriteria yang wajib diperhatikan demi kelancaran selama mengerjakan tes secara online.
Sekitar 3 sampai 4 hari sebelum pelaksanaan tes, pihak LPDP mengirimkan e-mail undangan pelaksanaan online assessment dan pengingat mengenai seleksi online. E-mail tersebut terdiri dari :
Alamat website untuk pelaksanaan online assessment (www.lpdp.bridge2.co.id)
Informasi mengenai rangkaian jenis tes yang terdapat pada seleksi online
Username dan password yang bersifat rahasia dan personal untuk dapat mengakses website seleksi online
Disarankan bagi peserta untuk melakukan copy-paste dari e-mail yang diterima ke dalam kolom akun website seleksi online untuk menghindari kesalahan pengetikan karena rumitnya username dan password yang diberikan.
Di hari-h pelaksanaan tes, peserta sudah bisa langsung mengakses alamat website pelaksanaan online assessment dengan mengisi username dan password sesuai dengan ketentuan yang dikirim oleh pihak teknis LPDP beberapa hari sebelumnya. Disarankan untuk mencatat jadwal pelaksanaan tes online ini di handphone dan membuat reminder/alarm sebagai pengingat. 
Pastikan bahwa suasana dan atmosfer tempat anda mengerjakan tes online ini cukup kondusif, nyaman, tidak gaduh dan bisa untuk berkonsentrasi. Jangan lupa berdoa menurut keyakinan, agama & kepercayaan masing-masing sebelum mengerjakan tes! :)
Setelah berhasil login, peserta dapat memulai rangkaian seleksi online tersebut. Estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh tes tersebut berkisar antara 45 menit hingga 1 jam 30 menit.
Rangkaian Tes Dalam Online Assessment
Pada dasarnya, seleksi online ini menitik beratkan pada kepribadian peserta sehingga tidak ada jawaban yang mutlak benar atau salah. 
Tes ini dapat memberi gambaran mengenai motivasi, nilai, karakter, sifat dan tingkah laku peserta dalam situasi tertentu sesuai yang digambarakan dalam tiap soal yang merupakan kalimat atau pernyataan. 
Pada tiap kalimat terdapat jawaban berupa pilihan ganda yang mana peserta harus memilih satu diantara pilihan-pilihan tersebut. Setelah memilih salah satu jawaban yang dirasa paling sesuai dengan karakter peserta, peserta bisa meng-klik tombol “berikutnya” untuk melanjutkan ke soal selanjutnya. 
Apa saja jenis tes yang muncul dan bagaimana contoh pertanyaannya?
Values & Motives Inventory (VMI)
Di dalam bagian ini, terdapat 122 kalimat atau pernyataan. 
Menurut definisi dari Teknis LPDP, VMI adalah “sebuah asesmen yang memberikan profil mengenai nilai-nilai motivasi yang menentukan seberapa besar energi atau upaya yang akan dikeluarkan seseorang di tempat kerja.”
Dikutip dari psytech international, hasil tes VMI seseorang dapat menunjukkan 12 skala yang dikelompokkan menjadi 3 area yaitu :
Interpersonal : Nilai-nilai yang mempengaruhi pendekatan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain.
Intrinsik : Nilai-nilai yang berhubungan dengan kepercayaan individu dan sikap yang mendasari pendekatan seseorang saat menghadapi permasalahan sehari-hari.
Ekstrinsik : Nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku di tempat kerja.
Contoh format kalimat atau pernyataan yang diajukan adalah sebagai berikut :
Saya peduli terhadap lingkungan sekitar saya.
(1) Sangat Setuju       (2) Setuju       (3) Ragu-ragu       (4) Tidak Setuju       (5) Sangat Tidak Setuju
Saya bangga dengan apa yang saya capai dalam hidup.
(1) Sangat Setuju       (2) Setuju       (3) Ragu-ragu       (4) Tidak Setuju       (5) Sangat Tidak Setuju
Peserta hanya bisa memilih satu dari 5 pilihan jawaban sesuai dengan kepribadian dan karakter yang dimiliki.
15 Factors Questionnaire Plus (15FQ+)
Di dalam bagian ini, terdapat 200 kalimat atau pernyataan.
Menurut definisi dari Teknis LPDP, 15FQ+ adalah “sebuah kuesioner yang dirancang untuk melihat gambaran umum kepribadian seseorang.”
Dikutip dari psytech international, 15FQ+ membuat “standar tes psikometrik modern yang tetap berpedoman pada teori dasar mengenai 16 faktor kepribadian oleh Raymond B. Cattell.” Hasil tes 15FQ+ dapat memberikan “deskripsi mengenai perilaku interpersonal, cara berpikir dan cara seseorang menghadapi stress.” Beberapa poin yang dapat diidentifikasi melalui 15FQ+ adalah :
Perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
Perilaku seseorang dalam menghadapi tekanan
Perilaku seseorang dalam menghadapi perbedaan budaya
Perilaku seseorang dalam menghadapi konflik
Kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan
Kemampuan seseorang dalam menyelesaikan masalah
Kemampuan seseorang dalam menaati peraturan
Kemampuan seseorang dalam mengorganisir sesuatu
Contoh format kalimat atau pernyataan yang diajukan adalah sebagai berikut :
Saya tidak peduli terhadap lingkungan sekitar saya.
(1) Benar       (2) ?       (3) Salah
Saya tidak menyukai teman saya sendiri.
(1) Benar     (2) ?     (3) Salah
Peserta hanya bisa memilih satu dari 3 pilihan jawaban sesuai dengan kepribadian dan karakter yang dimiliki.
Pada kalimat atau pernyataan terakhir, peserta bisa klik tombol “selesai” yang menandakan berakhirnya seleksi online atauklik tombol “sebelumnya” untuk melihat jawaban dari kalimat atau pernyataan yang telah terisi.
Pastikan bahwa seluruh bagian telah terisi lengkap sebelum mengakhiri tes ini. Setelah peserta meng-klik tombol “selesai”, peserta akan diarahkan ke halaman website yang menyatakan bahwa jawaban peserta akan tersimpan secara otomatis dalam sistem LPDP. Setelah data jawaban tersimpan, peserta tidak bisa lagi mengubah jawaban yang telah dipilih.
Sekian informasi mengenai seleksi online/online assessment beasiswa LPDP tahun 2017. Selalu cek kembali jawaban anda sebelum mengakhiri seluruh rangkaian tes supaya tidak ada satupun yang salah atau kurang. Mantapkan motivasimu dan bacalah visi, misi dan nilai-nilai LPDP untuk bisa lolos di tahap ini. Good luck!
Tentang penulis : Lulusan S1 hukum publik Université Toulouse 1 Capitole & Galatasaray Üniversitesi, Nadya Noor Azalia merupakan awardee LPDP tahun 2017 untuk program S2 LLM Human Rights di University of Edinburgh. Selain aktif dalam berbagai komunitas sosial dan organisasi HAM, terutama hak pengungsi, anak dan wanita, penulis bekerja sebagai independent education consultant di ASYA Education & Consultancy, Turki serta sebagai mentor di Klikcoaching, Indonesia. 
5 notes · View notes
ndynna · 8 years ago
Text
My Story : Persiapan Dokumen Seleksi Administratif Tahap 1 -LPDP Part 2-
Disclaimer : Artikel ini berisi tentang pengalaman pribadi penulis saat mengikuti seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP program Magister tujuan Luar Negeri tahun 2017. Konten dari tulisan ini murni pengalaman pribadi penulis yang bersifat subyektif sehingga pengalaman tiap awardee bisa bervariasi satu sama lain.
Untuk melengkapi persyaratan pendaftaran online, peserta diharuskan untuk mengupload  beberapa dokumen pendukung pendaftaran di dalam akun pendaftaran resmi LPDP. Pastikan dokumen yang kamu upload sudah dalam format pdf dan bisa dibaca dengan jelas. Di dalam tahap seleksi administratif, kelengkapan dokumen-dokumen tersebut akan dicek oleh sistem. Satu dokumen saja yang miss akan menyebabkan pendaftaran gagal secara otomatis. 
Setelah berhasil scan dan upload seluruh dokumen yang diperlukan, simpan dokumen asli karena apabila peserta lolos hingga ke tahap akhir seleksi akan ada verifikasi dokumen yang mewajibkan peserta untuk menunjukkan seluruh copy asli dokumen yang di upload di tahap ini. Dokumen yang perlu dipersiapkan antara lain :
Ijazah sarjana S1 (pendaftaran ke program Magister)
Ijazah sarjana S1 bisa dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris (untuk lulusan sarjana S1 luar negeri).
Transkrip nilai sarjana S1 (pendaftaran ke program Magister)
Transkrip nilai sarjana S1 bisa dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris (untuk lulusan sarjana S1 luar negeri). Sesuai peraturan LPDP, peserta wajib memiliki IPK min. 3,00. Namun, peserta dengan IPK di bawah 3,00 juga bisa mendaftar apabila telah diterima dan telah memiliki LoA dari salah satu universitas tujuan program beasiswa LPDP.
Tujuan dari peraturan IPK ini adalah untuk memastikan bahwa calon awardee LPDP dapat bersaing dan dapat diterima oleh perguruan tinggi tujuan luar negeri yang diminati peserta setelah dinyatakan lolos seleksi LPDP. Berdasarkan pengalaman penulis, kebanyakan universitas luar negeri, terutama di UK, memberikan persyaratan min. upper-second class honours (2:1) atau setara dengan IPK min. 3,20 menurut persyaratan dari the University of Edinburgh untuk pendaftaran program magister ke fakultas hukum.
Essay (3 tema)
Essay ini terdiri dari 3 tema yang penting untuk menunjukkan motivasi, visi dan misi peserta dalam mengikuti program beasiswa LPDP. Tiap essay terdiri dari 500 hingga 700 kata. Disini, peserta dapat mengelaborasi segala kualitas, kemampuan, potensi dan cita-cita di masa depan apabila peserta lolos seleksi LPDP. Di seleksi tahap akhir, yaitu saat wawancara, peserta akan ditanya kembali oleh interviewer mengenai apa yang telah ditulis dalam rencana studi, baik secara implisit maupun eksplisit. Untuk itu, penting bagi peserta untuk mempersiapkan essay ini secara matang. Peserta boleh menggunakan bahasa indonesia atau bahasa inggris untuk menulis essay. Penulis sendiri membuat essay berbahasa indonesia meskipun ada teman sesama awardee tujuan luar negeri yang membuat essay berbahasa inggris. Ketiga tema essay tersebut adalah :
Essay 1 : Rencana Studi 
Di dalam rencana studi, peserta harus mengelaborasikan jurusan, program dan mata kuliah magister yang akan diambil. Disini peserta bisa menjelaskan alasan memilih jurusan dan perguruan tinggi tersebut, program apa yang peserta minati, mata kuliah apa yang akan diambil (cek juga deskripsi mata kuliah, nama profesor hingga jumlah kredit matkul per semester di website jurusan) serta bidang atau tema apa yang peserta akan dalami saat penulisan tesis atau research report di akhir masa studi magister.
Sebagai tambahan, peserta juga bisa menjelaskan background pendidikan peserta mulai dari SMA hingga sarjana S1 untuk menunjukkan konsistensi dan motivasi peserta dalam pemilihan jurusan dan perguruan tinggi. Misalnya, peserta bisa menjelaskan tema skripsi yang diambil saat sarjana S1, judul karya ilmiah remaja atau penelitian yang pernah dilakukan saat SMA, konferensi dan seminar yang pernah diikuti atau kegiatan-kegiatan praktis yang pernah dilakukan dan yang berhubungan dengan jurusan yang diminati.
Berikut adalah contoh beberapa paragraf dalam essay yang penulis lampirkan saat pendaftaran :
Setelah lulus dari SMAN 3 Malang, saya melanjutkan S1 hukum di Université Toulouse 1 Capitole karena saya tertarik untuk mempelajari sistem yuridis internasional. Di tahun terakhir S1, saya lolos tes untuk mengikuti program pertukaran pelajar dengan beasiswa dari Erasmus+ dengan tujuan Galatasaray Üniversitesi, Istanbul. Program tersebut memperbolehkan mahasiswa erasmus+ untuk mengambil mata kuliah lintas jurusan, sehingga saya mengambil beberapa mata kuliah dari jurusan hukum, sosial politik dan hubungan internasional.
Saya berencana untuk melanjutkan pendidikan S2 LLM Human Rights atau Hak Asasi Manusia di University of Edinburgh, Britania Raya. Saya tertarik untuk membuat riset mengenai kondisi hak asasi manusia di Indonesia, khususnya anak-anak, wanita dan imigran atau pengungsi. Saya berharap riset tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai referensi untuk pemerintah dan stakeholders lain dalam peningkatan perlindungan hak asasi di Indonesia.
Program LLM Human Rights di University of Edinburgh mencakup mata kuliah sebagai berikut: Fundamental Issues in International Law; Human Rights and Conflict Resolution; Migration and Refugee Law; Interstate Conflict and Humanitarian Law dan lain-lain. Mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan di atas akan saya gunakan sebagai dasar teori untuk menulis thesis mengenai berbagai praktik dan situasi di Indonesia.
Essay 2 : Kontribusiku Bagi Indonesia
Essay kedua ini berisi tentang kontribusi yang telah, sedang dan akan peserta lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas peserta. Karena essay ini mencakup 3 waktu yang berbeda maka usahakan bahwa seluruh kontribusi yang kamu tulis memiliki hubungan yang linear atau sejalan. Di bagian ini, peserta bebas menulis tentang berbagai kegiatan, baik akademis dan non-akademis, yang menunjukkan kompetensi, kemampuan dan minat peserta dalam suatu bidang.
Karena pengertian kontribusi dalam essay ini sangat luas dan umum, peserta memiliki kebebasan untuk menulis apapun yang dirasa sesuai dengan tema. Mulai dari proyek sosial saat kuliah, usaha kecil-kecilan, kegiatan organisasi non-profit, penerbitan buku atau makalah, acara komunitas lokal, partisipasi dalam konferensi atau kompetisi, dan lain sebagainya.
Berikut adalah contoh beberapa paragraf dalam essay yang penulis lampirkan saat pendaftaran : 
Tahun 2006, saya memenangkan lomba putri lingkungan hidup yang diadakan oleh organisasi Tunas Hijau dan berkesempatan untuk mewakili Indonesia untuk berbagai kegiatan di luar negeri, seperti student exchange for environmental programme Indonesia-Australia dan TUNZA international environmental conference for children yang diadakan oleh UNEP di Putrajaya, Malaysia. Saya juga aktif mengikuti kompetisi bahasa inggris, Model United Nations, serta mempelajari bahasa asing lainnya demi meningkatkan kemampuan saya dalam membangun koneksi internasional. Kini saya bertempat tinggal di Istanbul dan aktif dalam beberapa organisasi meliputi partisipasi dalam konferensi pelajar maupun internasional, inisiator dan distributor proyek "Helping Refugees" dan "BarakaBox", dua program fundraising dan distribusi makanan dan pakaian untuk pengungsi dan orang yang membutuhkan di Istanbul, sebagai co-director untuk Social Impact Summit 2016, finance officer untuk NGO Istanbul&I, komisi pemilihan umum untuk Perhimpunan Pelajar Indonesia di Istanbul, dan lain sebagainya.  Sebelumnya, saya berdomisili di Toulouse, Prancis sebagai pelajar di Université Toulouse 1 Capitole. Selama disana, saya aktif dalam kegiatan PPI Toulouse dan PPI Prancis sebagai wakil ketua badan musyawarah selama dua tahun berturut-turut serta kegiatan Toulouse UNICEF Campus sebagai student volunteer dan fundraiser. 
Essay 3 : Sukses Terbesar Dalam Hidupku 
Bagian ini merujuk kepada bagaimana peserta mendefinisikan sebuah kesuksesan dalam hidup baik di masa lampau, masa kini maupun masa depan. Tema essay ini sangat subyektif karena tiap orang memiliki pengertian yang berbeda-beda mengenai kesuksesan dalam hidup. Hal ini bisa berupa materi, status sosial, achievement dalam pekerjaan atau pendidikan dan lain-lain.
Ceritakan lebih dalam tentang diri dan pengalaman pribadimu di dalam bagian ini. Tanyakan pada dirimu : Apa yang telah aku lakukan dalam hidupku? Hal apakah yang menurutku penting dalam hidup ini? Apa yang ingin aku lakukan esok, 1 tahun lagi, 5 tahun lagi, 10 tahun lagi? Apa yang akan membuatku merasa bahagia dan mencapai kesuksesan?
Berikut adalah contoh beberapa paragraf dalam essay yang penulis lampirkan saat pendaftaran :
Saya dilahirkan dari keluarga dokter yang sederhana. Ibu saya bekerja siang malam berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain sesuai dengan keadaan pasien. Ayah saya bekerja dari satu kota ke kota lain sesuai dengan tempat rumah sakit dinas dimana beliau ditempatkan. Semenjak kecil, saya dan adik-adik saya sudah diajarkan untuk bekerja keras tanpa pamrih meskipun harus jauh dari orang yang disayang. Hal yang saya pelajari dari kedua orang tua menginspirasi saya untuk mempelajari bidang sosial.
Misi utama saya selama tinggal di Istanbul adalah untuk melihat secara langsung kondisi para pengungsi Syria dan anak-anak mereka. Saya mendapat kesempatan untuk bertemu seorang ibu yang dulu bekerja di Syria dan kini tinggal bersama anak-anaknya tanpa mengetahui keberadaan suaminya, seorang anak kecil yang melihat secara langsung bagaimana kakaknya mati di medan perang, dan lain-lain. Kebahagiaan dan rasa syukur yang mereka tunjukkan saat kami mendistribusikan bantuan merupakan salah satu dari pencapaian yang saya rasakan sebagai manusia.
Kesuksesan yang saat ini sedang saya usahakan belum sepenuhnya tercapai. Saya ingin anak-anak dan wanita Indonesia mampu memanfaatkan potensi dan kemampuan mereka. Salah satu caranya adalah memperbaiki sistem perlindungan HAM sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang sukses dan maju dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya baik di tingkat ASEAN maupun Internasional.
Sertifikat bahasa asing sesuai bahasa pengantar universitas tujuan
Banyak sekali lembaga yang menawarkan sertifikat bahasa asing, tapi tidak semua sesuai standard LPDP. Cek keresmian lembaga yang mengadakan ujian sertifikasi bahasa asing sebelum mendaftar. Pastikan juga bahwa pilihan ujian sertifikasi bahasa asing tersebut sesuai dengan persyaratan pendaftaran ke universitas yang kamu tuju.
Kebanyakan universitas di Inggris memberikan persyaratan sertifikat kemampuan bahasa inggris berupa nilai IELTS total min. 7,00 (min. 6,5 per module) atau TOEFL iBT total min. 100 (min. 23 per module).
Persiapan untuk mengikuti ujian sertifikasi bahasa asing biasanya memakan waktu 6 bulan - 1 tahun dan harus dilakukan secara intensif karena tingginya persyaratan nilai minimal untuk kuliah di luar negeri. Secara pribadi, penulis sudah mulai mengikuti kursus bahasa Inggris dan Prancis semenjak duduk di bangku SMP meskipun tidak intensif. Namun, di antara teman-teman sesama awardee banyak juga yang baru mulai belajar bahasa saat lulus kuliah atau sambil bekerja. 
Tingkatkan motivasimu dan fokus dalam mempelajari bahasa baru. Ikuti berbagai forum diskusi polyglot dan bahasa asing, tonton film dan drama berbahasa asing dan rajinlah membaca buku berbahasa asing. Tiga hal di atas dapat membantumu untuk meningkatkan kemampuan speaking, listening dan writing secara cepat apabila dilakukan secara terus menerus.
Surat pernyataan dengan format dari LPDP yang ditandatangain & bermaterai
Untuk seleksi tahun 2017, ada 9 poin yang ditekankan dalam surat pernyataan yaitu bahwa peserta seleksi (1) Bersedia kembali ke Indonesia setelah selesai studi; (2) Tidak sedang menerima/akan menerima beasiswa dari sumber lain; (3) Tidak terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar hukum, atau mengikuti organisasi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila; (4) Tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar kode etik Akademik; (5) Selalu mengabdi untuk kepentingan Bangsa Indonesia; (6) Selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; (7) Sanggup memenuhi ketentuan beasiswa yang ditetapkan LPDP; (8) Tidak mengajukan perpindahan dari Perguruan Tinggi dalam negeri ke Perguruan Tinggi luar Negeri jika mendaftar program beasiswa magister/doktoral di dalam negeri; (9) Menyampaikan data dan dokumen yang benar, sesuai aslinya, apabila ternyata tidak sah, bersedia menerima sanksi hukum yang berlaku dan dimasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist) sebagai pendaftar LPDP.
Format surat pernyataan ini bisa berubah dan diperbaharui setiap tahunnya. Peserta dapat mendownload format surat ini dari website resmi maupun buku panduan LPDP.
Surat izin belajar dengan format dari LPDP bagi yang sedang bekerja
Apabila peserta sedang terikat kontrak kerja saat melakukan pendaftaran, peserta dihimbau untuk melampirkan surat izin belajar yang disetujui dan ditandatangani oleh atasan di kantor. Beberapa peserta memang mendaftar program beasiswa LPDP dengan dukungan dari kantor, namun ada juga yang terpaksa resign karena rencana pendaftaran ke perguruan tinggi luar negeri tidak disetujui oleh atasan.
Surat rekomendasi (akademis atau non-akademis) sesuai format dari LPDP. 
Surat rekomendasi bisa didapat dari dosen/profesor saat kuliah sarjana S1, atasan atau supervisor di tempat kerja maupun di organisasi. Simpan dokumen asli surat rekomendasi karena pihak LPDP tidak menerima surat rekomendasi berupa scan dokumen apabila peserta lolos seleksi tahap akhir. Surat rekomendasi bisa menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Pastikan bahwa surat rekomendasi tersebut bersifat resmi dengan ditandai oleh kop surat lembaga dan stempel lembaga perekomendasi.
Saat melakukan pendaftaran, penulis melampirkan 3 surat rekomendasi berbahasa Inggris dari 2 profesor saat penulis kuliah S1 di Turki dan 1 project manager yang menjadi koordinator saat penulis bekerja sebagai liaison officer di sebuah forum ekonomi internasional di Jakarta (kebetulan project managernya merupakan dekan di fakultas bahasa & literatur di sebuah universitas swasta terkemuka di Jakarta). 
Penulis juga menggunakan surat rekomendasi yang sama untuk mendaftar ke universitas-universitas di Inggris dan tidak ada masalah. Komunikasikan kepada perekomendasi untuk membuat surat rekomendasi secara umum dan tidak spesifik khusus untuk LPDP saja. Bahkan ada beberapa perekomendasi yang meminta kita untuk menulis draft surat rekomendasi lalu beliau hanya tinggal terima jadi dan tanda tangan.
Letter of Acceptance (LoA) Conditional atau Unconditional dari perguruan tinggi yang termasuk daftar tujuan LPDP
LoA memang bukan merupakan kewajiban bagi peserta untuk mendaftar beasiswa LPDP. Setelah dinyatakan lolos seleksi, apabila peserta belum memiliki LoA dari universitas tujuan LPDP, peserta akan diberi waktu maksimal 1 tahun setelah pernyataan lolos untuk mendapatkan LoA dari universitas tujuan peserta yang telah terdaftar di sistem LPDP saat melakukan pendaftaran online.
Semenjak perubahan sistem pendaftaran pada tahun 2017, pendaftaran ke luar negeri hanya bisa dilakukan satu kali setahun. Apabila LoA Unconditional belum dilampirkan saat pendaftaran online, ada kemungkinan bahwa peserta baru bisa mengikuti pembelajaran mulai tahun ajaran 2019. Sedangkan apabila  LoA Unconditional sudah dilampirkan saat pendaftaran online, peserta bisa mengikuti pembelajaran mulai tahun ajaran 2018.
Adanya perubahan sistem dan prosedur LPDP tiap tahun mengharuskan peserta untuk selalu mengikuti informasi terbaru mengenai program beasiswa tersebut. Hal ini penting karena ada perbedaan sistem perkuliahan di tiap negara, universitas maupun fakultas. Sesuai dengan pengalaman penulis dan teman-teman awardee lainnya, ada beberapa universitas dan fakultas yang memperbolehkan calon mahasiswa untuk melakukan defer atau menunda tahun ajaran masuk ke tahun setelah pendaftaran dilakukan sebanyak satu kali. Namun, ada juga universitas dan fakultas yang tidak menawarkan fasilitas tersebut.
Kartu Tanda Penduduk
“Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba” serta “Surat Keterangan Sehat dan Bebas TBC” yang dikeluarkan oleh rumah sakit pemerintah setempat
Kedua surat keterangan ini harus dikeluarkan oleh rumah sakit pemerintah setempat. Sebelumnya, penulis meminta surat keterangan di atas ke bagian poli General Medical Check Up di RSU Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur. Prosedur check up meliputi tes urine, ambil sampel darah & rontgen paru-paru.
 Apabila peserta sedang hamil saat akan melakukan tes, komunikasikan dengan perawat atau dokter. Mereka tidak akan melakukan rontgen paru-paru dan akan menggunakan sampel darah untuk melakukan tes TBC. Jangan lupa untuk minum air putih dan usahakan untuk tidak mengkonsumsi obat-obatan (terutama obat flu & pusing) sebelum melakukan check up karena dapat mempengaruhi hasil test lab.
 Sekian informasi mengenai segala persyaratan dokumen untuk seleksi administratif beasiswa LPDP tahun 2017. Selalu cek kembali isi dokumen sebelum diupload ke dalam akun pendaftaran online LPDP supaya tidak ada satupun yang salah atau kurang. Persiapkan dirimu dan tingkatkan kemampuanmu untuk bisa lolos di tahap ini. Good luck!
Tentang penulis : Lulusan S1 hukum publik Université Toulouse 1 Capitole & Galatasaray Üniversitesi, Nadya Noor Azalia merupakan awardee LPDP tahun 2017 untuk program S2 LLM Human Rights di University of Edinburgh. Selain aktif dalam berbagai komunitas sosial dan organisasi HAM, terutama hak pengungsi, anak dan wanita, penulis bekerja sebagai independent education consultant di ASYA Education & Consultancy, Turki serta sebagai mentor di Klikcoaching, Indonesia.
3 notes · View notes
ndynna · 8 years ago
Text
My Story : Seleksi Administratif  - LPDP Part 1-
Disclaimer : Artikel ini berisi tentang pengalaman pribadi penulis saat mengikuti seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) LPDP program Magister tujuan Luar Negeri tahun 2017. Konten dari tulisan ini murni pengalaman pribadi penulis yang bersifat subyektif sehingga pengalaman tiap awardee bisa bervariasi satu sama lain. 
Mengenal Beasiswa LPDP Lebih Dekat
Diawali dengan UU No. 2 Tahun 2010 tentang APBN-P 2010 mengenai mekanisme pengelolaan dana abadi (endowment fund) untuk dana pengembangan pendidikan nasional, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau kerap disingkat menjadi LPDP ditetapkan sebagai instansi pemerintah non eselon berbentuk Badan Layanan Umum yang berada di bawah Kementrian Keuangan bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Salah satu program beasiswa LPDP yang peminatnya mencapai angka ribuan per tahun adalah Beasiswa Pendidikan Indonesia Program Magister tujuan Luar Negeri. Tidak hanya menarik perhatian para fresh graduate, program ini juga banyak diikuti oleh kalangan profesional muda, masyarakat sipil hingga aparatur negara yang ingin meningkatkan kemampuan akademis mereka.
Terdapat beberapa persyaratan teknis maupun non-teknis yang harus dipenuhi oleh peserta seleksi agar bisa lolos seluruh tahapan seleksi LPDP. Persyaratan tersebut sangat berpengaruh dalam penentuan lolos tidaknya peserta ke tahap selanjutnya. Beberapa persyaratan tersebut antara lain :
Program studi yang diminati merupakan salah satu dari 11 sasaran bidang ilmu prioritas atau 17 tema prioritas LPDP
Perguruan tinggi yang diminati merupakan salah satu dari daftar perguruan tinggi tujuan LPDP (Daftar tahun 2017 : http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2017/02/Daftar-Perguruan-Tinggi-Tujuan-LPDP-tahun-2017.pdf)
Berusia di bawah 35 tahun saat melakukan pendaftaran
Memiliki IPK minimal 3,00. Peserta bisa mendaftar meskipun memiliki IPK di bawah 3,00 dengan syarat telah diterima oleh perguruan tinggi tujuan LPDP dan memiliki Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi tersebut
Memenuhi nilai minimal TOEFL iBT atau IELTS atau TOEIC atau sertifikat bahasa lain yang telah ditetapkan oleh LPDP, dll.
Persyaratan pendaftaran bisa berubah tiap tahunnya. Untuk jadwal seleksi tahun 2017 dapat dilihat di link di bawah ini :
http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2017/07/Jadwal-Seleksi-Beasiswa-Afirmasi.pdf
Untuk persyaratan tahun 2017 dapat dilihat di link di bawah ini :
http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor-2/
http://beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/upload/dokumen/Buku%20Panduan%20Pendaftaran%20Beasiswa.pdf
Seleksi Tahap 1 : Seleksi Administratif
Proses pendaftaran beasiswa LPDP dilakukan secara online melalui website resmi LPDP (http://beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id/). Dalam website tersebut, peserta seleksi harus membuat akun dengan email pribadi peserta yang akan digunakan sebagai media komunikasi antara peserta dan pihak LPDP. Penting bagi peserta untuk menggunakan email pribadi yang paling sering dan paling mudah diakses agar tidak ketinggalan informasi selama tahapan seleksi. Dalam akun pendaftaran LPDP, peserta diharuskan mengisi data diri, pendidikan terakhir dan informasi keluarga serta memilih program beasiswa, perguruan tinggi tujuan, hingga lokasi wawancara apabila peserta lolos di tahap berikutnya. 
Hati-hati dalam mengisi data dalam akun pendaftaran! Peserta hanya bisa memiliki satu akun dengan satu NIK yang akan tercatat dalam sistem pendaftaran LPDP. Selain itu, LPDP juga membatasi kesempatan pendaftaran perorang yaitu hanya 2 kali seumur hidup. Untuk itu, pastikan tidak ada kesalahan dalam pengisian data maupun pelampiran dokumen. Seluruh update mengenai status pendaftaran peserta akan ditampilkan di dalam akun tersebut. Biasanya pihak LPDP akan mengirimkan SMS atau e-mail saat ada informasi baru mengenai status pendaftaran.
Setelah mengisi seluruh data dengan lengkap, peserta lanjut ke step berikutnya yaitu upload scan seluruh persyaratan dokumen secara lengkap. Karena tahap seleksi administratif semua dilakukan secara online dan terkomputerisasi, apabila ada satu saja dokumen yang kurang maka secara sistematis pendaftaran akan gagal. Apa saja dokumen yang perlu disiapkan?
Ijazah sarjana S1 (pendaftaran ke program Magister)
Transkrip nilai sarjana S1 (pendaftaran ke program Magister)
Essay (3 tema)
Rencana Studi 
Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya
Essay Sukses Terbesar Dalam Hidupku 
Sertifikat bahasa asing sesuai bahasa pengantar universitas tujuan
Surat pernyataan dengan format dari LPDP yang ditandatangani & bermaterai
Surat izin belajar dengan format dari LPDP bagi yang sedang bekerja
Surat rekomendasi (akademis atau non-akademis) sesuai format dari LPDP
Letter of Acceptance (LoA) Conditional atau Unconditional dari perguruan tinggi yang termasuk daftar tujuan LPDP
Kartu Tanda Penduduk
“Surat Keterangan Berbadan Sehat dan Bebas Narkoba” & “Surat Keterangan Sehat dan Bebas TBC” yang dikeluarkan oleh rumah sakit pemerintah setempat
Informasi mengenai persyaratan dokumen : http://ndynna.tumblr.com/post/167689135892/my-story-persiapan-dokumen-seleksi-administratif
Selama mempersiapkan dokumen-dokumen di atas, penulis mengalokasikan waktu sekitar 1-2 bulan untuk memastikan bahwa semua dokumen lengkap, sesuai dengan persyaratan LPDP serta cukup untuk merepresentasikan kemampuan dan potensi penulis. Penulis juga sering melakukan konsultasi dan sharing session dengan dosen, awardee LPDP tahun-tahun sebelumnya dan teman sesama organisasi untuk mengenal diri sendiri lebih baik.
Menurut penulis, penting bagi kita mengetahui apa kekurangan dan kelebihan diri sendiri agar kita bisa tahu bidang apa yang cocok untuk kita, bahkan untuk pemilihan jurusan dan profesi di masa depan sekalipun. Berkuliah di luar negeri dengan beasiswa bukanlah hal yang gampang. Persiapan sebelum keberangkatan sangat menguras waktu, dana dan energi, belum lagi tingginya kompetisi antar anak-anak berbakat seantero Indonesia. 
Untuk itu, sebelum mantap mendaftar, kenali dirimu lebih dalam, berdoa sesuai keyakinan masing-masing, serta tingkatkan kemampuan akademis dan pengalaman non-akademismu. Rajin membaca blog atau menonton channel youtube pemuda-pemudi yang berhasil kuliah di luar negeri juga akan memotivasi untuk meraih impianmu kuliah di universitas terbaik di luar negeri. Good luck!
Tentang penulis : Lulusan S1 hukum publik Université Toulouse 1 Capitole & Galatasaray Üniversitesi, Nadya Noor Azalia merupakan awardee LPDP tahun 2017 untuk program S2 LLM Human Rights di University of Edinburgh. Selain aktif dalam berbagai komunitas sosial dan organisasi HAM, terutama hak pengungsi, anak dan wanita, penulis bekerja sebagai independent education consultant di ASYA Education & Consultancy, Turki serta sebagai mentor di Klikcoaching, Indonesia.
1 note · View note
ndynna · 10 years ago
Text
Paradox
How do we keep a loving heart when we're surrounded by hatred and rage. How do we remain calm and wise when the ocean is full of turbulences. How do we keep a dreaming soul when we're besieged by delusion and deception. How do we remain warm and kind when the world is full of preconceptions.
0 notes
ndynna · 10 years ago
Quote
What you see in other people is a reflection of yourself. A person of goodness sees goodness in others and a person of evil sees evil in others.
Shaykh Omar Suleiman
Originally found on: beautifulpatienceforever
(via islamic-art-and-quotes)
483 notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
— Mahmoud Darwish, Think of Others - فكِّر بغيركَ
8K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Quote
Do not pray for an easy life, pray for the strength to endure a difficult one.
Bruce Lee (via psych-facts)
19K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Quote
And you have to understand, no one puts their child on a boat unless the water is safer than the land.
Warshan Shire (in relation to the two Syrian brothers; Aylan, 3 and Galip Kurdi, five who tragically lost their lives on the beached shores of the Mediterranean.)
22K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Photo
Tumblr media
Gregory Maguire, Wicked
3K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Quote
The less you reveal the more people…wonder.
Emma Watson  (via wordsnquotes)
16K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Photo
Tumblr media
ISS Symphony
50K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Photo
Tumblr media
21K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Photo
Tumblr media
5K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Quote
I should have been more kind. That is something a person will never regret. You will never say to yourself when you are old, ‘Ah, I wish I was not good to that person.’ You will never think that.
Khaled Hosseini, And The Mountains Echoed (via alittleheartandruh)
13K notes · View notes
ndynna · 10 years ago
Photo
Tumblr media
1M notes · View notes