Tumgik
ndypc · 3 months
Text
Dalam menumbuhkan niat membaca, setiap kita pasti berbeda. Terpenting adanya keinginan untuk punya minat membaca. Buku adalah sumber ilmu, ia pasti mengandung hikmah. Dalam membaca buku, saya sarankan bacalah buku yang genre nya kita suka.
Dan paling penting adalah hikmah dari buku yg akan kita baca, terdapat ilmu yang kita butuhkan saat ini.
Dalam kitab adab penuntut ilmu, Imam Nawawi menjelaskan. Ilmu yang diutamakan adalah ilmu fardhu 'ain (yg dibutuhkan saat ini), selanjutnya adalah ilmu kifayah.
Tapi saat ini masih bingung, kenapa di Bangka lebih sering adanya Festival makanan daripada festival buku atau keilmuan ya? Serius tanya ni, kalo pendapat kalian gimana
0 notes
ndypc · 3 months
Text
Rusaknya zaman di akibatkan, Rusaknya generasi. Rusaknya generasi akibat kebodohan. Banyak yang bisa belajar, tapi tidak banyak yang bisa mengamalkan.
Kunci mendapat ilmu yg bisa diamalkan atau yang disebut ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dicari dengan cara yang benar. Yaitu melalui adab. Maka keberhasilan pendidikan atau menuntut ilmu adalah keberhasilannya untuk menjaga adab dalam prosesnya.
Prof. Wan Mohd. Nor "jika adab hilang, maka akan mengakibatkan kezhaliman, kebodohan dan menuruti hawa nafsu yang merusak"
* Zalim : meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya
#Pendidikan #adab #menuntutilmu
0 notes
ndypc · 4 months
Text
Al Qur'an adalah solusi dalam segala permasalahan. Karena Al Qur'an berisi ilmu, kita tak bisa melakukan yang benar tanpa tau ilmu kebenaran.
Dan kita akan melakukan hal yang salah, jika tidak memiliki ilmu. Tak mungkin bisa beramal tanpa ilmu. Maka, tidak ada jalan lain ke Syurga kecuali oleh jembatan ilmu
0 notes
ndypc · 8 months
Text
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu maka koreksilah, karena milik Allah pasrahlah
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu maka ingat lagi, lebih banyak baik atau buruknya? Karena milik Allah mari berdoa supaya Allah beri kesempatan; melipatgandakan kebaikan atau minimal mengurangi keburukan
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu, bersyukurlah Allah masih beri kesempatan untuk melewatinya, dan karena milik Allah mari berharap besok pun masih juga diberi kesempatan
Tenanglah, walau hari ini milikmu dan hari esok milik Allah, sejatinya semua dalam kuasa Allah
Mari menenangkan pikiran, melembutkan hati, dan ridha atas segala yg sudah dan akan terjadi, dengan satu tujuan; keridhaanNya
Adapun hari ini dilalui dengan banyak kelalaian atau bahkan keburukan; semoga Allah ridho dengan taubat, dan istighfar kita
Adapun hari ini dilalui dengan banyak manfaat atau juga kebaikan; semoga Allah ridho dengan amalan kita
Sebagaimana dalam akhir surat Al Fajr; keridhaan diri akan menghadirkan keridhaan ilahi, raadhiyatan mardhiyyah
155 notes · View notes
ndypc · 11 months
Text
Denganku, mungkin tak akan kau dapati kemewahan harta, kemuliaan pangkat atau jabatan, dan ramainya perhatian
Tapi, semoga denganku, kamu, yang akhirnya menjadi kita, bisa berkomitmen dengan jalan kemewahan ilmu, kenikmatan sederhana, dan kesunyian pengabdian
Tentunya agar Allah ridho, dan tujuan doa itu tercapai, barakah; saat dalam kenikmatan maupun saat dalam ujian
-Doa Sore
159 notes · View notes
ndypc · 11 months
Text
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu maka koreksilah, karena milik Allah pasrahlah
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu maka ingat lagi, lebih banyak baik atau buruknya? Karena milik Allah mari berdoa supaya Allah beri kesempatan; melipatgandakan kebaikan atau minimal mengurangi keburukan
Tenanglah, hari ini milikmu dan hari esok milik Allah
Karena milikmu, bersyukurlah Allah masih beri kesempatan untuk melewatinya, dan karena milik Allah mari berharap besok pun masih juga diberi kesempatan
Tenanglah, walau hari ini milikmu dan hari esok milik Allah, sejatinya semua dalam kuasa Allah
Mari menenangkan pikiran, melembutkan hati, dan ridha atas segala yg sudah dan akan terjadi, dengan satu tujuan; keridhaanNya
Adapun hari ini dilalui dengan banyak kelalaian atau bahkan keburukan; semoga Allah ridho dengan taubat, dan istighfar kita
Adapun hari ini dilalui dengan banyak manfaat atau juga kebaikan; semoga Allah ridho dengan amalan kita
Sebagaimana dalam akhir surat Al Fajr; keridhaan diri akan menghadirkan keridhaan ilahi, raadhiyatan mardhiyyah
155 notes · View notes
ndypc · 11 months
Photo
Tumblr media
Biarlah ia senyap; seperti niat-niat baik kita, semoga Allah ridhoi dan balas dengan seadil-adilnya
Biarlah ia disimpan; supaya kekal dan jadi pengingat sekaligus penyemangat, agar terus berusaha memberi manfaat walaupun tak terlihat
Biarlah ia disembunyikan; seperti doa-doa kebaikan untuk yang lain
Ya Allah cuma ini yang bisa dilakukan, semoga engkau ridho
86 notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
Pesan Abi,
"Kalau nggak lagi ada udzur syar'i, jangan pernah tinggalkan sholat rawatib. Salah satu hikmah dari menaruh perhatian pada amalan sunnah itu agar kita lebih bertanggungjawab dan perhatian betul pada amalan wajib. Kalau untuk hal yang terlihat 'sepele' atau 'kecil' juga diperhatikan, insyaallah urusan yang besar akan lebih teratur dan terkelola dengan baik."
475 notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
Tahun-tahun berlalu membuat rindu begitu menggebu. Jauhnya jarak memisahkan raga, membuat kita jarang bersua. Namun entah mengapa, rasanya kehangatan interaksi di antara kita masih sama seperti dulu saat kita masih duduk di bangku SMA.
Adakah do'a yang mengudara tanpa diketahui oleh masing-masing kita? Jika iya, maka semoga setiap doa menjadi pengikat yang mampu menyelamatkan kita di akhirat. Hingga kelak, jika masa hidup kita sudah berakhir di dunia ini, kita masih berjumpa pada masa yang tak akan pernah ada habisnya.
Kawan, tetap jadikan robithoh sebagai bahan bakar agar persaudaraan ini erat sampai kapan pun. Meski kelak raga tak bisa berjumpa semoga ruh-ruh kita masih bisa bersua lewat doa-doa tulus kita.
Kepada kalian, teman-teman yang sudah kuanggap keluarga (UMI KHANSA)
@penaalmujahidah
46 notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3K notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
“Ukhuwah itu bukan pada indahnya pertemuan, tapi pada ingatan seseorang terhadap saudaranya di dalam doanya.”
― Imam Al-Ghazali
128 notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
Kita tidak akan mampu mengontrol isi pikiran dan apa yang keluar dari mulut orang lain untuk kita. That’s not our duty.
Tapi kita punya pilihan untuk mengontrol isi pikiran dan mulut kita untuk orang lain.
Tugas kita menjaga isi pikiran dan lisan sendiri untuk selalu positif. That’s enough.
433 notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
…aku ingin memperjuangkanmu dengan hati dan iman yang selamat.
Untuk segala sesuatu yang begitu berharga, yang kita perjuangkan dengan setulus hati dengan jiwa penuh harap kasih kepada-Nya. Bersabarlah, kita tahu ini tidak mudah. Ada proses yang sedemikian rupa untuk mendidik diri; tentang jatuh, tentang perihnya berharap kepada makhluk, ditinggalkan, diremehkan, dikucilkan, dan banyak lagi. Akan tetapi disitu, jika kita mau sejenak untuk berteduh dan merenung.. kita akan memahami, bahwa Allah ingin kita mengerti  ‘sebaik-baik tujuan dan tempat mengakhiri perjalanan adalah kepada Allah’ bukan yang lain, bukan..
Siapa yang mampu Membolak-balikan hati jika bukan Allah? Siapa yang Memegang kunci pintu-pintu rezeki jika bukan Allah? Siapa..?
Benar, Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang didalam genggaman-Nya Bumi itu berputar. Matahari terbit dan kehidupan di bumi masih bertahan hingga sekarang. Laa hawla wa laa quwwata illaa billah.
Bertawakkal lah.. jaga Allah, maka Allah akan menjagamu.
-Ibn Sabil-
742 notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
464 notes · View notes
ndypc · 1 year
Photo
Tumblr media
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸
Jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya .
Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun. Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.
Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain.
Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an.
Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu.
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit.
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah.
Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu.
Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab. Ia tidak lain adalah Imam Ahmad.
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸
Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya . Seperti Ummu Habibah . Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya .
Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya,
“Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam ! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu . Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu . Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya . Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin !”.
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya, tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i .
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸
Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman .
Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu .
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak .
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan .
Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani .
Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.
~ Jika suatu saat nanti kau jadi ibu 🌸
Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses . Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu . Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu .
Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri . Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor . Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia.
Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999.
Semoga terinspirasi…
✍🏻 WA BIS ( Belajar Ilmu Syar'I Akhwat )
🍂🍃Untuk para ibu dan calon ibu
4K notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
Tulisan : Jangan sampai.
Rumah tangga yang dibina saat ini adalah buah dari keputusan kita dulu. Keputusan yang kita ambil sewaktu muda, penuh dengan mimpi-mimpi besar. Mimpi yang kemudian bertemu dengan realita tentang kehidupan berumah tangga yang mulai tampak aslinya. 
Mulai urusan soal bagaimana bisa mengumpulkan uang untuk membeli rumah, kendaraan, biaya hidup sehari-hari, biaya kehamilan dan kelahiran anak, biaya keperluan anak, biaya pendidikan, dsb. Sesuatu yang dulu, sewaktu muda, kita pikir, akan mudah saja jalannya. Ternyata, harus bekerja dari pagi hingga malam untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Bahkan, mimpi-mimpi besar kita untuk bisa bermanfaat bagi banyak orang, meraih aktualisasi diri dengan beragam kegiatan sosial, harus ditunda entah sampai kapan. Karena kita masih harus mendampingi tumbuh kembang anak kita, ditambah, kesibukan dan rutinitas sehari-hari yang mulai memakan sebagian besar waktu kita.
Beberapa di antara kita mungkin ada yang merasa hilang dari kehidupan ini. Tenggelam di dalam aktivitas yang berulang. Kehilangan jati diri karena tidak ada ruang untuk beraktualisasi, me time, ataupun waktu untuk menambah kapasitas diri kita melalui pendidikan ataupun bentuk pengembangan diri lainnya. Anak kita menangis, mencari kita. Keluarga kita, harus kita beri makan  dan tempat tinggal yang layak.
Tenyata, kehidupan yang dulu kita inginkan, penuh dengan bayangan keindahan dan hal-hal manis. Tidak semanis itu prosesnya, tidak seindah itu lelahnya. Mungkin kita harus mengalah, mengalah pada keadaan bahwa apa yang menjadi mimpi besar kita mungkin harus ditunda. Sampai saat nanti kita sudah berdikari, keluarga kita sudah cukup stabil dalam banyak hal, dan juga kita memiliki kapasitas untuk melakukan hal-hal yang besar tanpa khawatir lagi keluarga akan terlantar.
Kalau pun lelah, jangan sampai keluar kata kasar, hardikan, ke pasangan, ke anak. Memang, sejak awal tidak mudah, tidak ada yang menjanjikan bahwa segala sesuatunya akan mudah sekalipun kita menikah dengan orang yang kita cintai, sevisi, semisi. Tapi, paling tidak dengan menikah dengan orang yang tepat, sebagian besar beban itu terangkat. 
Bayangkan jika kita harus menjalani pernikahan dengan realita yang demikian, tapi pasangan kita bukanlah orang yang bisa diajak bicara, tidak bisa menerima masukan, sibuk dengan dunianya sendiri, tidak peduli dengan anak atau pasangan, dan merasa sudah menjalankan kewajiban hanya dengan bekerja dan memberi uang. 
©kurniawangunadi
517 notes · View notes
ndypc · 1 year
Text
Dalam hidup ini, yang penting kita selalu mempunyai self-motivation yang sustainable, berkelanjutan. Barangkali itu makna "innalladzi na amanu wa amilusshalihat falahum ajrun ghairu mamnuun". Jadi yang beriman dan beramal shalih-lah yang akan mendapatkan nikmat yang berkelanjutan.
Nikmat yang berkelanjutan itulah bentuk self-motivation yang terus menerus menimbulkan gairah dan prasangka baik terhadap setiap kejadian. Apapun yang terjadi, yakin bahwa itu yang terbaik, meskipun bentuknya berupa 'musibah'. Sebab musibah itu juga atas izin Allah, jadi dikembalikan saja pada Allah.
43 notes · View notes