Tumgik
nelanwulandari-blog · 5 years
Text
Kita sering mengabaikan kesempatan, hanya karena mempertahankan apa yang belum sempat dan sudah tidak kita miliki.
—ibnufir
150 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 5 years
Text
Bertemu lagi kelak denganmu atau tidak, keduanya sama-sama menakutkan.
Di satu sisi aku tak ingin pertemuan kemarin menjadi yang terkahir.
Tapi di sisi lain, aku juga tak ingin bertemu lagi lalu goyah dan memperjuangkanmu sekali lagi.
598 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 5 years
Text
Bila pada akhirnya nanti, aku tak sesuai dengan harapan-harapan mu, tak mengapa kan? Aku terlalu takut untuk melangkah bersama, sebab aku paham. Orang sebaik dirimu pantas mendapatkan yang lebih baik dariku.
Tapi bila pada akhirnya kau tetap memilihku, semoga kau tak bersedih. Karna kemampuanku tak sebaik dirimu. Tapi aku punya do'a baik untukmu. Karna kebaikan Allaah pada ku, yang menjadikanmu bahagia selalu.
495 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
“Kau terus melangkah untuk menyebuhkan luka orang lain ketika sebenarnya kau juga terluka dan berharap salah satu yang kau sembuhkan mampu menyembuhkanmu juga.”
720 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
Mungkin memang sudah seharusnya di cukupkan.
Entah itu tentang rasa, asa ataupun tentang angan bersama.
Tak apa, semoga selalu dalam lindungannya.
1 note · View note
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
Pada akhirnya kau benar-benar hilang. Tepat di saat aku sedang butuh-butuhnya. Salahku; menggantungkan bahagia pada seseorang yang pernah kukira akan selalu ada.
1K notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
“Maaf sudah menjadi sosok yang merepotkan. Aku sendiri kadang bingung kenapa aku seperti ini. Kadang aku sedih tanpa hal yang pasti, kadang aku begitu ingin sendiri, kadang aku begitu ingin ditemani. Kuharap kau tak seperti yang lain, pergi setelah mencoba bersamaku beberapa hari.”
1K notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
Seperti telah memiliki ruang waktu tersendiri; bisa tiba-tiba saja datang dan berlalu tanpa pesan.
17.49
1 note · View note
nelanwulandari-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Seseorang yang Tidak Akan Tinggal
Seperti yang sudah-sudah mengetuk, menetap, lalu menghilang. Pengulangan yang teramat sering, namun tetap saja ada rasa pilu-pilunya setiap kali itu terjadi.
Begitulah kamu, terlalu seperti yang sudah-sudah. Namun satu yang berbeda, nyeri di dada melebihi sebelumnya.
Entah aku yang bebal, entah kamu yang pandai mengukir luka. Sejak pertama kamu berkali-kali berkata bahwa kamu adalah orang yang tak akan pernah tinggal. Kamu hanya orang yang akan singgah, sementara; lebih singkat dari sekejap. Bukan seseorang yang akan menetap; bertahan lama, bahkan lebih lama dari selamanya.
Seharusnya aku paham.
Namun selalu ada masa di hidup ini, dimana logika jelas tahu hendak merespon apa, namun hati bertindak seratus delapan puluh derajat sebagaimana inginnya.
Terlalu membawa perasaan, kata mereka. Tentu saja, aku masihlah manusia yang memiliki perasaan.
Padamu nyaris seluruh, telah aku pertaruhkan. Tetapi sayang, cinta terkadang seperti meja pejudian; jika beruntung bisa menang uang jutaan, jika kalah bisa-bisa rugi bandar; kantung kosong menjadi keniscahyaan.
#aksarannyta @30haribercerita #30haribercerita #30hbc1919 https://www.instagram.com/p/Bs0Gp5YgobD/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=6u5apg8o3d5r
121 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
Aku adalah apa yang harus selalu ada untukmu. Sedang, kamu adalah apa yang tidak peduli akan aku.
0 notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
Naive.
Aku menceritakan kepadamu
bagaimana dia dulu meninggalkanku.
Aku juga bercerita tentang
patah hati yang pernah aku alami
jauh sebelum kamu datang.
                                   Aku berpikir tidak mungkin 
                                   kau akan menyakitiku 
                                   dengan cara yang sama
                                   seperti mereka.
Hahaha.
Ternyata memang
aku yang
sangat naif.
870 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
• selepas kepergianmu • apapun yang tanpa kamu, tidak pernah mudah untukku. banyak pelukan yang menguatkan aku, mereka bilang:”jangan letakkan kebahagiaanmu di tangan orang lain, sebab, ketika ia hilang, kamu berantakan.” barangkali, itu benar. salah satu kesalahanku adalah meletakkan sebagian besar harapanku, di tubuhmu. dan sekarang, aku tahu rasanya hidup tak beraturan. telah banyak cara aku coba, untuk setidaknya mengurangi rasa kehilanganku— atasmu. namun ya, lagi lagi aku gagal. hampir rasanya aku putus asa. iya, selemah itu aku menghadapi apapun yang tentang kamu. bahkan, sekali pun itu persoalan melupakan. mengapa bagimu mudah meninggalkan, sedang aku benci menghilang? adilkah jika aku masih terus memohon pada Tuhan, untuk mengembalikanmu ke pelukanku? bahwa kenyataannya, pergimu tidak untuk benciku. dan yang lebih menyakitkan adalah masih saja aku menganggap pelukanmu terbaik, seburuk apapun aku memiliki keadaan. . .
99 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
Kau dan Aku; Manusia Penuh Luka
Tumblr media
Sebagai manusia biasa, kadang-kadang kau terluka. Kau tak tahu cara menyembuhkannya, tak tahu di mana bisa dapat resep untuk mengobatinya. Yang pertama-tama kau tahu dan yakini, ruang sendiri akan sedikit menenangkanmu. Maka kau mencari sudut terjauh yang bisa kau jangkau, lalu bersembunyi di sana. Menyepi dari keramaian. Di sudut itu, tak ada yang bisa menemukanmu. Tak ada yang bisa mengajak dan diajak bicara. Tak ada yang terganggu oleh jerit-tangismu. Tak ada yang bisa menertawakan air matamu. Ini tempat yang tepat untuk memulihkan diri, batinmu. Waktu seperti mengurangi kecepatan berputarnya, membiarkanmu menikmati kesunyian yang perih itu tanpa perlu terburu-buru. Batas antara siang dan malam mulai kabur. Gelap dan terang melebur. Waktu terus melambat … dan semakin lambat nyaris berhenti. Kamu tersiksa. Tetapi, kamu pura-pura menikmatinya dengan satu keyakinan bahwa di luar sana, di dunia yang sebenarnya, hidup berjalan dengan jauh lebih menyedihkan karena kamu harus jadi ’yang sendiri dalam kerumunan’. Sebatang kaktus di tengah hamparan gurun pasir. Tak ada yang bisa mengerti dirimu. Tak ada yang tahu betapa perihnya luka di tubuhmu. Maka kau memilih sendiri. Dan terus sendiri. Sayangnya, kau lupa. Ketika kau merayakan satu kesedihan, boleh jadi kau sedang melewatkan berbagai momen bahagia. Sayangnya, kau lupa bahwa ketika kau menyendiri, kau juga sebenarnya sedang membuat orang-orang yang mencintaimu merasa sendiri dan terluka. Kau juga barangkali lupa bahwa hidup harus dilanjutkan, arti harus dicari, dan cinta harus terus tumbuh. Maka, kapan pun kau merasa siap, berjanjilah kau akan membawa tubuhmu yang penuh luka itu keluar dari ruang sendirimu, temui mereka yang kau cintai dan mencintaimu. Bicaralah dengan mereka apa adanya, menangis bersama, atau menertawakan apa saja sampai rahangmu pegal.
Kebersamaan barangkali tak kan menyembuhkan lukamu. Tetapi, setidaknya, ia melumpuhkan kesadaranmu atas waktu.
Hingga nantinya, tiba-tiba saja, kau akan tahu bahwa luka-luka di tubuhmu telah tak lagi terasa. Meski, tetap saja, bekasnya ‘kan tetap ada, sebagai pengingat bahwa kau hanyalah manusia biasa.
Depok, 30 Desember 2018 | Azhar Nurun Ala
2K notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Text
Kau dan Aku; Manusia Penuh Luka
Tumblr media
Sebagai manusia biasa, kadang-kadang kau terluka. Kau tak tahu cara menyembuhkannya, tak tahu di mana bisa dapat resep untuk mengobatinya. Yang pertama-tama kau tahu dan yakini, ruang sendiri akan sedikit menenangkanmu. Maka kau mencari sudut terjauh yang bisa kau jangkau, lalu bersembunyi di sana. Menyepi dari keramaian. Di sudut itu, tak ada yang bisa menemukanmu. Tak ada yang bisa mengajak dan diajak bicara. Tak ada yang terganggu oleh jerit-tangismu. Tak ada yang bisa menertawakan air matamu. Ini tempat yang tepat untuk memulihkan diri, batinmu. Waktu seperti mengurangi kecepatan berputarnya, membiarkanmu menikmati kesunyian yang perih itu tanpa perlu terburu-buru. Batas antara siang dan malam mulai kabur. Gelap dan terang melebur. Waktu terus melambat … dan semakin lambat nyaris berhenti. Kamu tersiksa. Tetapi, kamu pura-pura menikmatinya dengan satu keyakinan bahwa di luar sana, di dunia yang sebenarnya, hidup berjalan dengan jauh lebih menyedihkan karena kamu harus jadi ’yang sendiri dalam kerumunan’. Sebatang kaktus di tengah hamparan gurun pasir. Tak ada yang bisa mengerti dirimu. Tak ada yang tahu betapa perihnya luka di tubuhmu. Maka kau memilih sendiri. Dan terus sendiri. Sayangnya, kau lupa. Ketika kau merayakan satu kesedihan, boleh jadi kau sedang melewatkan berbagai momen bahagia. Sayangnya, kau lupa bahwa ketika kau menyendiri, kau juga sebenarnya sedang membuat orang-orang yang mencintaimu merasa sendiri dan terluka. Kau juga barangkali lupa bahwa hidup harus dilanjutkan, arti harus dicari, dan cinta harus terus tumbuh. Maka, kapan pun kau merasa siap, berjanjilah kau akan membawa tubuhmu yang penuh luka itu keluar dari ruang sendirimu, temui mereka yang kau cintai dan mencintaimu. Bicaralah dengan mereka apa adanya, menangis bersama, atau menertawakan apa saja sampai rahangmu pegal.
Kebersamaan barangkali tak kan menyembuhkan lukamu. Tetapi, setidaknya, ia melumpuhkan kesadaranmu atas waktu.
Hingga nantinya, tiba-tiba saja, kau akan tahu bahwa luka-luka di tubuhmu telah tak lagi terasa. Meski, tetap saja, bekasnya ‘kan tetap ada, sebagai pengingat bahwa kau hanyalah manusia biasa.
Depok, 30 Desember 2018 | Azhar Nurun Ala
2K notes · View notes
nelanwulandari-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
• KITA YANG TIDAK PERNAH ADA • masih dengan perasaan yang sama, tidak ada yang berubah; mencintai kamu, dalam-dalam. telah banyak hari aku menunggumu di sini, dengan terus berharap suatu saat aku bisa menemukan keberuntunganku— dicintai seorang kamu. panggil aku bodoh. atau bilang aku naif. perasaan yang hanya bertepuk sebelah hati, masih saja kupertahankan setengah mati. dan tidak henti-hentinya aku berharap suatu saat perasaanmu akan berubah, menjadi sama seperti yang kumiliki. kita dekat, teramat dekat. aku mengenalmu bahkan sebelum aku sadar bahwa ada perasaan sayang lebih dari seorang sahabat. keluh kesahku, cerita-ceritaku, mimpi-mimpiku, baik burukku, kamu mengenal seluruhku. begitu juga aku yang kepadamu. sampai akhirnya, aku tahu, perasaan sayangku berubah menjadi keinginan untuk memilikimu. sementara takdirmu berkata, bahwa; hatimu milik yang lain, bukan aku. dan aku hanya mematung, menunggumu dengan terus berharap, suatu saat akulah akhir takdirmu. mencintai kamu. memiliki kamu. menikahi kamu. sepenuhnya aku, menjadi milikmu. terjadi atau tidak, yang pasti aku berbahagia dengan perasaan ini; memiliki kita yang tidak pernah benar-benar ada. . . #penakecil_id #saraahauliaa
85 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 7 years
Text
aku ingin pulang kepada kau;
yang tak menyambut dengan pertanyan mengapa, juga bagaimana bisa. kau mengganti pertanyaan-pertanyaan dengan secangkir minuman hangat, juga peluk, dan peluk, terus memeluk hingga tangisku mengering dan terlelap.
93 notes · View notes
nelanwulandari-blog · 7 years
Text
Kau Tidak Akan Pernah Mengerti
kau tidak akan pernah mengerti bagaimana beratnya untuk merindukan seseorang yang tak seharusnya kurindukan. 
Aku tak bisa menghilangkan perasaan ini secepat dirimu yang sekarang aku tau kau sudah menemukan penggantiku selang beberapa saat setelah melepas aku. 
Aku rasa, mungkin karena cintamu tak pernah sebesar cintaku. 
Kau mengatakan aku akan lebih bahagia jika kau pergi, tapi buktinya? Sekarang aku malah terluka sebegini sakitnya. Aku justru merasa jauh lebih bahagia jika sekarang kau tetap ada. 
Kau masih tetap satu-satunya yang aku inginkan sekarang. Dan yang paling menyedihkan dari seluruh kisah ini adalah, meski sudah mengetahui bahwa kini kau tak sendiri lagi, aku tetap tak bisa berhenti untuk tidak merindukanmu.
1K notes · View notes