Tumgik
nelirohmatulummah · 2 years
Text
Nama : Neli Rohmatul Ummah (211420000549) Prodi : Perbankan Syariah R2 Dosen Pengampu : Dr. Wahidullah, S.H.I.,M.H Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Tugas UAS Essay Mata Kuliah Kewarganegaraan
INTEGRITAS NASIONAL PARAMETER PERSATUAN DAN KESATUAN
A. Pengertian Integritas Integrasi berasal dari kata “Integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial bermakna sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi sosial bisa terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas teriorial, nilai, norma dan pranata sosial. Dalam KBI Edisi Ke-3 Tahun 2002, istilah integrasi merupakan “pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh”. Sedangkan kata nasional memiliki pengertian 1) Bersifat kebangsaan 2) Berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri 3) Mencakup suatu bangsa, contohnya cita-cita nasional, tarian nasional, dan perusahaan nasional. Menurut pada penjelasan kedua istilah di atas maka integrasi nasional identik dengan integrasi bangsa yang merupakan suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas bangsa yang dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan kesimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa. Myron Weiner dalam Juhardi (2014) memberikan lima definisi mengenai integrasi yaitu : 1. Integrasi mengacu pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu wilayah dan proses penciptaan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan dengan cara menghilangkan kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit. 2. Integrasi mengacu pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat. 3. Integrasi mengacu pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah. Pendekatan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa. 4. Integrasi mengacu pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial. 5. Integrasi mengacu pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.
B. Pengembangan Integrasi Indonesia Howard Wriggins dalam Muhaimin & Collin Max Andrews (1995) mengatakan ada lima pendekatan atau cara bagaimana para pemimpin politik mengembangkan integrasi bangsa di Indonesia . Kelima pendekatan ini kita sebut sebagai faktor yang menentukan tingkat integrasi suatu negara adalah : 1) Adanya ancaman eksternal, 2) Gaya kepemimpinan politik, 3) Kekuatan sistem politik, 4) ideologi nasional dan 5) Peluang pembangunan ekonomi. 1. Adanya ancaman eksternal Dapat mewujudkan integrasi masyarakat. Masyarakat akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan rasa saat menghadapi musuh. Contoh, ketika penjajah Belanda ingin kembali ke Indonesia, masyarakat Indonesia bersatu untuk melawannya. Suatu bangsa yang sebelumnya berselisih dengan saudara sendiri, suatu saat dapat berintegrasi ketika musuh negara datang atau ancaman bersama datang dari luar negeri 2. Gaya kepemimpinan politik Gaya politik para pemimpin bangsa dapat mempersatukan atau mengintegrasikan masyarakat bangsa tersebut. Gaya politik yang digunakan kepemimpinan bisa dipakai untuk mengembangkan integrasi bangsanya. 3. Kekuatan sistem politik Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan sistem pelayanan yang sama, baik dan diterima oleh masyarakat yang beragam. Pada hasilnya masyarakat bersatu dalam satu sistem pelayanan. 4. Adanya Integrasi nasional Meskipun masyarakat berbeda-beda tetapi menerima satu ideologi yang sama hingga memungkinkan masyarakat tersebut bersatu. Untuk bangsa Indonesia, nilai bersama yang bisa mempersatukan masyarakat Indonesia adalah Pancasila. Pancasila merupakan nilai social yang bisa diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Menurut pendapat lain, integrasi nasional dapat dicapai dengan dua kebijakan yaitu “policy assimilasionis” dan “policy bhineka tunggal ika” (Sjamsudin, 1989). Strategi penghapusan sifat-sifat kultural utama dari komunitas kecil yang berbeda menjadi semacam kebudayaan nasional. Apabila asimilasi menjadi strategi bagi integrasi nasional, berarti negara mengintegrasikan masyarakatnya dengan mengupayakan agar unsur budaya yang ada dalam negara itu melebur menjadi satu dan tidak lagi menampakkan identitas budaya kelompok atau budaya setempat. Kebijakan strategi yang sebaiknya dilakukan di Indonesia : a) Memperkuat nilai bersama b) Menciptakan musuh bersama c) Memperkokoh forum politik d) Membuat organisasi untuk bersama e) Menciptakan ketergantungan ekonomi antar kelompok f) Mewujudkan kepemimpinan yang kuat g) Menghapuskan identitas-identitas local h) Membaurkan antar tradisi dan budaya local i) Menguatkan identitas nasional
C. Pentingnya Integritas Nasional Sebab integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang dihendaki. Ketika masyarakat suatu negara senantiasa diwarnai oleh pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita, baik kerugian berupa fisik materiil seperti rusaknya sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan masyarakat, serta kerugian psikis dan emosional seperti rasa khawatir, takut, cemas, dan stres psikologis jangka panjang. Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga melingkupi potensi konflik atau perselisihan. Melainkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya dan perbedaan kepentingan merupakan potensi konflik, terutama jika tidak dikelola dan ditangani dengan baik dan benar. Namun terlepas dari status integrasi, ini adalah kebutuhan untuk membangun kejayaan bangsa dan nasional dan oleh karena itu harus selalu diupayakan. Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat berarti kegagalan untuk membangun kejayaan nasional, apalagi dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Integritas Nasional Di dalam Integrasi Nasional terdapat beberapa faktor yang memengaruhinya, factor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut : 1. Faktor Pendorong Integrasi Nasional faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu proses atautindakan tertentu yang dilakukan oleh seseorang maupun universal . Ada beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di Indonesia antara lain : a) Adanya rasa senasib seperjuangan Rasa senasib seperjuangan di masa lalu yang terbawa sampai dengan masa sekarang menjadisalah satu faktor pendorong, rasa senasib seperjuangan digunakan serta untuk memperkuat stabilitas nasional demi terwujudnya persatuan Indonesia. b) Adanya ideologi nasional Ideologi nasional negara kita Indonesia adalah Pancasila. Pancasila tidak dapat digantikan, walalupun Indonesia terdiri dari banyak kepercayaan, Melalui pemaknaan ideologi nasional yaitu Pancasila dan integrasi bangsa akan lebih mudah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. c) Adanya sikap tekad kembali bersatu Perbedaan di Indonesia bukanlah alasan untuk dijadikan faktor penyebab konflik sosial. Perbedaan inilah yang membangkitkan keinginan bangsa Indonesia untuk menyatukan perbedaan dalam satu negara kesatuan. Dalam masyarakat tradisonal dan modern, keinginan untuk mempersatukan perbedaan dalam kehidupan sehari-hari tentunya ada. Dalam kehidupan berbangsa, keinginan untuk mempersatukan bangsa sebagai dasar negara merupakan salah satu perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila. d) Adanya ancaman eksternal Ancaman di era globalisasi sekarang ini tidak dapat diartikan seperti pada masa kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya globalisasi dan integrasi nasional perlu diwujudkan masyarakat yang tinggal di wilayah spesifik.
2. Faktor yang mendukung Integrasi Nasional a) Penggunaan bahasa Bahasa pemersatu bangsa adalah bahasa Indonesia. Pada Sumpah pemuda yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuaan Bahasa Indonesia”. Bahwasanya Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu tanpa memandang perbedaan di dalamnya. b) Semangat persatuan dan kesatuan Bangsa Semangat persatuan dan kesatuan perlu dimunculkan dalam kesadaran persatuan dan kesatuan, untuk menjalin rasa kekeluargaan, sikap saling tolong-menolong, sikap nasionalisme, serta menjalin rasa kemanusiaan. c) Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan Pancasila adalah landasan idiil bangsa yang kedudukannya berpengaruh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi mereka yang memiliki jiwa patriotisme yang tinggi, beliau selalu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupannya. d) Adanya rasa semangat dalam bergotong royong Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. Dalam menyelesaikan pekerjaan dan menikmati hasil pekerjaan perlu adanya kerjasama. Serta pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela.
3. Faktor Penghambat Integrasi Nasional merupakan suatu penghalang untuk melakukan tindakan secara individu maupun kelompok. Beberapa faktor penghambat integrasi nasional diantaranya: a) Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan Indonesia memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia. Namun, ada beberapa pandangan masyarakat terhadap pemerintah tentang keberagaman. Kemajemukan yang terdapat dalam masyarakat yang kurang diperhatikan oleh pemerintah yaitu berkaitan dengan kebudayaan setempat. Kurangnya penghargaan kemajemukan dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia menyebabkan kemajemukan terkikis secara perlahan.. b) Kurangnya toleransi antar kelompok Kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan di masyarakat menjadi salah satu penyebab konflik sosial. Konflik sosial dalam masyarakat yang berkaitan dengan toleransi akan mengurangi rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Kurangnya toleransi terhadap perbedaan yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan bangsa hancur sehingga integrasi nasional tidak akan terwujud. c) Kurangnya kesadaran rakyat Indonesia Kurangnya kesadaran diri dalam diri masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan juga menjadi salah satu faktor. Rasa kesadaran diri yang berkurang sebagai dampak globalisasi akan makin mempersulit terwujudnya integrasi nasional, maka diperlukan cara untuk membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan integrasi nasional bangsa. d) Adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan Dengan adanya otonomi, Sebagian wewenang dan tanggungjawab pemerintah pusat. Maka akan semakin nampak ketimpangan baik sosial maupun ekonomi antar daerah. Untuk menyeimbangkan diperlukan kesadaran diri akan rasa keadilan sosial yang merata di berbagai daerah di Indonesia.
E. Dinamika dan Tantangan Integritas Nasional Dinamika integrasi nasional di Indonesia sejak kita bernegara tahun 1945, upaya Di Indonesia banyak terjadi perkembangan dan dinamika integrasi. Dinamika integrasi berjalan sesuai tantangan zaman. Anda dapat menggunakan lima jenis integrasi berikut untuk menjelaskan dinamika peristiwa integrasi : 1. Integrasi Negara Pada tanggal 15 Agustus 2005, Pemerintah Indonesia secara damai mengundang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan setia mendukung kedaulatan satu negara melalui MoU (Memorandum) di Vantaa, Helsinki, Finlandia. Negara Republik Indonesia. Jika itu terjadi di Aceh, proses ini menyelesaikan kasusnya. 2. Integrasi Daerah Melalui Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957, Pemerintah Indonesia menyatakan kedaulatan wilayah perairan Indonesia, lebarnya 12 mil wilayah perairan diukur dari garis yang menghubungkan batas pulau Indonesia. Deklarasi ini mengarah pada integrasi nenek moyang Indonesia. Wilayah Indonesia adalah substansi wilayah, dan laut bukan lagi batas antar pulau, melainkan penghubung antar pulau di Indonesia. 3. Integrasi nilai. Nilai bangsa Indonesia yang merupakan nilai integrasi adalah Pancasila. Pengalaman mengembangkan Pancasila sebagai nilai integrasi terus berlanjut, misalnya melalui kegiatan pendidikan Pancasila. Dalam kurikulum 1975, Pendidikan Moral Pancasila (PMP) diperkenalkan ke sekolah. Kurikulum 2013 saat ini memiliki PPKN. Dengan cara ini, Pancasila diturunkan kepada generasi muda sebagai nilai bersama dan sebagai dasar falsafah nasional. 4. Integrasi elit dan
massa Dinamika.Integrasi elit massa ditandai dengan seringnya terjadi hubungan pendekatan antara pemimpin dan rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Kegiatan mendekatkan elite dan massa akan memperkuat aspek vertikal integrasi nasional.
3 notes · View notes