Tumgik
nindyawardani · 5 months
Text
Jadikan rabithah pengikutnya jadikan doa ekspresi rindu
Transfer UMS goes to tawangmangu
Semua akan menjadi realita kalau tanpa rencana, langsung gas eksekusi berangkaaaat
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nindyawardani · 2 years
Text
Klotok punya cerita :)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nindyawardani · 2 years
Text
Hello malang :)
How are you?
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nindyawardani · 7 years
Link
Anyone from South Asia here? 
80 notes · View notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Wisudaa
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ratu Boko
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
FESA 2016
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media
3 tahun sudah berlalu :)
0 notes
nindyawardani · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
157K notes · View notes
nindyawardani · 8 years
Text
Negasi
Kita mengerti bahwa seharusnya semakin berpendidikan, semakin banyak buku yang dibaca, maka semakin luaslah cakrawala berpikir seseorang.
Kita tengah hidup dikerumunan orang-orang yang berpikir pendek. Tidak menggunakan pikirannya untuk menimbang terlebih dahulu tentang sebuah hal yang diterima. Orang-orang yang malas berpikir dan menerima jadi. Sedihnya, banyak sekali yang militan dalam meyakini sesuatu yang belum dipikirkannya.
Saat ini, kita tengah menyaksikan betapa masyarakat di negera ini begitu mudah terpancing, tersulut, terprovokasi, dan berbagai kenyataan yang membuat kita berpikir, dimana akal dan pikiran masyarakat kita? Saya sendiri menemukan begitu banyak kekeliruan cara berpikir, kesalahan logika, dan berbagai hal yang membuat saya sendiri bingung bagaimana menghadapi orang-orang seperti itu. Beberapa waktu yang lalu, saya membaca status yang ditulis oleh adik tingkat saya di ITB yang membuat saya merenung, kemudian berpikir.
Banyak sekali perpecahan terjadi karena seseorang salam dalam memahami konsep negasi.
Dia mengatakan bahwa tidak hujan bukan berarti cerah. Bisa jadi mendung, bisa jadi terjadi angin kencang, bisa jadi juga gempa bumi. Tidak lapar juga bukan berarti kenyang, bisa jadi memang biasa-biasa saja, bisa jadi mual, bisa jadi juga sedang kebelet ingin buang air besar. Tidak kaya juga bukan berarti miskin. Tidak pintar juga bukan berarti bodoh.
Kita tengah terjebak dalam kerumunan yang membuat negasi yang keliru; Jika kamu tidak mendukung saya, berarti kamu tidak bersama saya. Jika kamu bukan golongan kami, maka kamu salah. Jika kamu tidak setuju dengan gerakan ini, berarti kamu mendukung gerakannya.
Sepertinya banyak sekali masyarakat kita yang tidak pernah berjalan jauh, bertemu dengan lebih banyak orang, merasakan menjadi mayoritas, menikmati menjadi minoritas, mengelilingi berbagai tempat, berdiskusi dengan pikiran terbuka, juga mengkaji berbagai ilmu, dan yang paling banyak adalah orang yang jarang menggunakan akal dan pikirannya.
Kalau mau menyadari dan memahami, kita tengah berusaha dipecah belah dengan konsep-konsep negasi yang keliru semacam itu. Kita sibuk membahas perbedaan-perbedaan padahal perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan. Kita tidak akan pernah menjadi sama semua, satu golongan semua. Sebagaimana Allah menegaskan dalam kitabNya bahwa sebenarnya mudah bagi-Nya untuk menjadikan kita satu golongan, tapi Allah tidak menghendaki seperti itu ( Q.S Al Maidah : 48)
Sadar atau tidak sadar, beberapa peristiwa akhir-akhir ini yang sering saya baca berhasil membuat saya khawatir. Apabila semakin banyak orang yang tidak berpikir panjang dalam menangkap gejala, informasi, dan berbagai hal. Semakin mudah orang mengkafirkan orang lain hanya karena beda pendapat, semakin mudah orang mengatakan kebencian hanya karena perbedaan sikap.
Renungan ini bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk diri saya sendiri. Kesadaran bahwa saya memiliki sikap jangan sampai membuat saya menjadi salah dalam memposisikan orang lain yang berbeda sikap dengan saya. Jangan sampai juga karena berbeda sikap dan pandangan membuat saya menjadi bersikap tidak adil terhadap orang lain.
Hidup semakin membutuhkan kewaspadaan.
Yogyakarta, 14 Desember 2016 | ©kurniawangunadi
568 notes · View notes
nindyawardani · 8 years
Text
Menjadi Orang Biasa
Saya sering bertemu dengan banyak orang. Orang-orang yang tidak saya kenal, juga tidak mengenal saya. Di jalan, di pasar, di mall, di masjid, di tempat makan, di kereta, di mana-mana.
Lalu ketika kembali ke lingkaran pertemanan saya. Di tengah euforia orang-orang sedang membangun karir, sedang demam start-up, sedang sibuk membangun eksistensi. Saya kemudian berpikir, apa salahnya menjadi orang biasa-biasa saja?
Ketika saya pulang ke desa, ke kampung halaman saya. Saya bertemu dengan masyarakatnya, orang-orang desa yang sejak saya kecil sampai sebesar ini mungkin dunia yang dikunjunginya baru sejauh Jakarta. Itupun belum tentu setahun sekali, lebih banyak harinya habis di ladang dan sawah. Mereka tidak mengenal istilah start-up, tidak mengerti apa itu eksistensi. Tapi satu hal yang pasti, mereka berperan.
Adalah orang-orang yang tidak dikenal inilah yang membuat meja makan orang-orang bisa tersaji nasi. Juga beberapa macam sayuran. Mereka menjalani perannya dengan ikhlas. Tidak menuntut untuk menjadikan diri mereka dikenal banyak orang. Sungguh, tidak ada yang keliru sama sekali dengan menjadi orang biasa. Surga juga tidak diciptakan hanya untuk orang-orang yang eksis, yang terkenal, yang membangun ini dan itu. Dan perubahan peradaban juga tidak muluk-muluk dimulai dengan membangun perusahaan, dan berbagai macam euforia yang menekan kaum muda saat ini.
Yang paling utama adalah menjadilah seseorang yang berperan. Kemudian menjalani peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Menjalaninya dengan penuh ketulusan dan niat yang lurus.
Kita semakin jauh dari niat, semakin jauh dari kearifan-kearifan. Kalau saya perhatikan, begitu banyak orang yang khawatir dirinya menjadi debu, menjadi bukan siapa-siapa dan biasa saja. Padahal menjadi debu pun sebenarnya sangat berarti dan bermakna ketika ia bisa menjadi berperan. Untuk tayamum misalnya.
Keluar rumahlah dan jalan kaki. Berapa ribu orang yang bisa kita temui dijalan dan sama sekali tidak kita kenal. Barangkali mereka adalah orang-orang yang amat dikenal oleh penduduk langit, surga merindukan kematian mereka, malaikat sibuk mencatat kebaikan dari peran yang mereka jalani.
Dunia ini benar-benar sementara, benar-benar senda gurau. Tidak akan habis kita mengejarnya. Setelah itu juga, tidak akan kita bawa mati.
Yogyakarta, 14 Desember 2016 | ©kurniawangunadi
2K notes · View notes
nindyawardani · 8 years
Quote
Tiada yang lebih mengetahui beratnya masalah kita daripada Allaah. Tiada yang lebih mampu mengatasi ruwetnya persoalan kita daripada Allah. Maka di antara para Nabi, syi'ar mulia Ya'qub adalah, “Hanya kepada Allah kuadukan kesusahan dan kesedihanku.” Inilah iman, sabar, dan tawakkal. Musibah itu; mengecil jika dirahasiakan; membesar jika dikeluh kesahkan; terurai jika diadukan pada Allah; merumit jika diumbar pada manusia.
Ust. Salim A Fillah (via rainyrens)
296 notes · View notes
nindyawardani · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes