Tumgik
ningningg · 6 years
Text
Tulisan : Perlakukan
Perlakukan orang lain, dengan apa yang kau suka orang lain perlakukan kepadamu..
Komentari orang lain, dengan komentar yang kau suka dikomentarkan kepadamu..
Berikan kepada orang lain, apa-apa yang kau suka orang lain berikan kepadamu..
Katakan pada orang lain, perkataan yang kau suka orang lain katakan kepadamu..
Tuliskan tentang orang lain, tulisan yang kau suka orang lain tuliskan tentangmu..
Ceritakan tentang orang lain, cerita2 yang kau suka orang lain ceritakan tentangmu..
.
.
.
Semua itu kita lakukan semata2 karena teladan kita bersabda : “Barang siapa yang senang dijauhkan dari api neraka, dan dimasukkan ke dalam surga, hendaknya ketika ajal datang menjemputnya ia sedang dalam keadaan beriman kepada Allah SWT dan hari akhir. Yaitu ia yang memperlakukan orang lain, dengan suatu adab yang ia suka apabila dirinya diperlakukan demikian”
-HR. Imam Muslim-
56 notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Sekarang saya mengerti adegan di film defendant ketika si tokoh utama muntah saking nahan kesel sm penjahat kelas kakap yang membunuh istrinya ada di hadapannya. Dan sekarang saya juga mengerti, kehidupan2 di sinetron itu nyata adanya di kehidupan nyata.
Dan sekarang saya juga semakin paham bagaimana mengatur filter kepercayaan kepada orang lain.
9 notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Kau tahu apa yang menyebabkan Uwais Al-Qarni dikenal oleh penduduk langit?
Ia tahu bagaimana ia harus bersikap terhadap ibunya. Ia paham bagaimana memperlakukan ibunya. Ia sadar memposisikan diri sebagai anak terhadap ibunya.
kau bukan orang yang sempurna, demikian pula ibumu. Maka tak pantas rasanya kau menuntut kesempurnaan itu ada pada ibumu.
kau bukan anak yang sempurna untuk kedua orangtuamu. Maka tak selayaknya kau meminta ibu dan ayahmu bersikap sempurna terhadapmu.
Belajarlah sekali lagi perihal keteladanan dari seorang Uwais Al-Qarni. Bagaimana ia bisa memposisikan adabnya terhadap ibunya.
Meski para penduduk bumi tak mengenalnya, namun namanya harum dan terkenal di kalangan penduduk langit.
Perhatikanlah kembali bagaimana musti bersikap dan berakhlak baik terhadap keduanya (orangtua).
Sebanyak apapun gelar yang ada dibelakang namamu, seterkenal apapun kau diluar rumahmu, sehebat apapun dirimu, tetaplah. Tetaplah statusmu adalah seorang anak dari kedua orangtuamu. Yang mana baktimu dan kesholihammu adalah harapan mereka.
Tidak,. Sesungguhnya mereka tidak akan menuntut banyak darimu. Tidak hartamu, tidak rupamu, tidak kepintaranmu, tidak terkenalnya kamu dikalanganmu, melainkan satu. Bakti dan kesholihanmu kepada mereka.
Permintaan mereka sederhana, dan seharunya kau sebagai anak bisa mewujudkannya.
Menjadi sholih adalah cara terbaik untuk membalas kebaikan mereka. Meski sampai kapanpun hal itu tidak akan pernah bisa digantikan dengan apapun jua.
Setidaknya, menjadi anak sholih adalah satu point bagaimana kau memposisikan diri. Dengan berlemah lembut, dengan berkasih sayang, dengan mentaati nasihat selama tidak menyekutukan Allah, dan point yang paling penting adalah dengan tidak berkata “ah, uh” ataupun membentak keduanya.
Sekali kau menghentak mereka, maka luluh lah perasaan mereka, hancurlah hati mereka dan tumpalah tangisan mereka. Bukan sebab bentakanmu, tapi sebab ketidakpercayaan mereka kau bersikap demikian terhadap keduanya.
Jadilah Uwais Al-Qorni abad ke 21, meski seluruh penduduk bumi tak mengenalmu, namun penduduk langit memujimu sebab kesungguhanmu berbakti terhadap kedua orangtuamu.
Jika dipagi hari ini kau masih mendapati kedua pintu surga terbuka lebar untukmu, dan keduanya dalam keadaan sehat, maka temui mereka. Minimal telponlah mereka disela sela kesibukamu.
Jika hari ini kaumendapati satu pintu surga masih terbuka untukmu. Maka bersegeralah menanyakan kabarnya, menengok kerutan keriput di wajahnya. Tanyalah keluhannya, maka akan kau dapati doa-doa kebaikan untukmu.
Namun jika hari ini tak kau dapati pintu surga terbuka untukmu dari keduanya. Maka doakanlah kebaikan dan tempat terbaik di sisi-Nya. Sebab doa adalah wujud sebaik-baik rindu yang dapat ditunaikan.
“Ya Allah, ampunilah dosa kedua orangtuaku. Kasih dan sayangilah mereka sebagaimana mereka mengasihi dan menyayangiku diwaktu kecil.”
Semoga Ayah dan Ibu selalu disayang Allah..
((Self Reminder)) - Ibn Syams
(via quraners)
2K notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Entah perasaan macam apa, saya sering sedih karena udah jarang bisa bareng2 sama kakak. Mungkin karena dulu sering bareng pas masih kecil.
Dan tetiba ga bisa membayangkan, perasaan macam apa itu, yang dialami oleh seorang Ibu yang sejak dalam kandungan bersama anak2nya, mengurusnya hingga mereka tumbuh besar, dan setelah mereka besar, Ibu sudah jarang bersama mereka. Ngeng tetiba pengen nangis :””
4 notes · View notes
ningningg · 7 years
Text
Tulisan Spesial Bukan Baper (Part 3)
Sekarang kita kenalan dulu sama orang ketiga.
Rasanya sebelum ketemu di orientasi kedua, aku pernah ketemu di Kampus. Tapi entah dimana. Jadi pas ketemu di orientasi sempat kaget, kok orang ini di sini? Muncul pertanyaan itu karena kelihatannya orang ketiga ini adalah anak gaul dari kota :D. Nggak begitu kenal walaupun satu angkatan, meski beliau tergolong orang yang gampang akrab dengan orang baru. Baru bener-bener kenal di tahun-tahun terakhir kami di organisasi.
Beliau banyak yang kenal. Bicaranya khas, aksen Jawanya nggak pernah ketinggalan. Satu hal yang bikin aku nggak nyangka, ternyata beliau suka juga sama suara merdu pemilik lagu “Mean” dan “White Horse”. Hehehe
Beliau koordinator kami ber 7, yang termasuk aku dan orang-orang yang sudah kutulis di atas dan beberapa lagi yang akan kutuliskan di bawah nanti. Beliau yang paaaaaaaaaling jarang kelihatan kesel, cape, bosen, panik, dan hal-hal lainnya yang temen-temen lain tunjukin.
Intinya, jika kami dibaratkan lilin, beliau ini lilin yang paling nggak mempan sama angin. Saat kami redup, beliau yang menyemangati agar cahaya kami nggak padam. Padahal bisa jadi angin yang meniup kami ini hanya sisa-sisanya saja, karena beliau yang memimpin kami, pastilah diterpa angin lebih dahulu, lebih besar, lebih menggoyahkan.
Beliau penuh kejutan. Suka tiba-tiba nyemangatin kami, tiba-tiba ngga tau kemana saking sibuknya, tapi ngga lama nanti juga tiba-tiba muncul lagi. Beliau juga suka tiba-tiba ngasih pizza dan martabak. Pernah juga tiba-tiba minta kami nutup mata, bercerita, kemudian saat kami membuka mata, tiba-tiba sudah tersedia cokelat di depan kami. Ibu peri yang turun darimana ini? Wkwk tentu saja bukan ibu peri.
Tapi meskipun beliau bukan ibu peri, dan bahkan tanpa pizza-cokelat-martabak itupun, kami akan tetap mau kok jadi saudara orang baik seperti beliau.
Oh iya, beliau pernah mengajak aku dan orang pertama mengunjungi sebuah bandara. Tujuan utamanya ceritanya ingin bikin surprise untuk orang kelima dan keenam yang baru pulang dari negeri panda. Waktu itu aku sedih karena penjemput penumpang nggak boleh masuk ke dalam, yang artinya hanya bisa melihat pesawat saat sudah membumbung cukup tinggi di angkasa. Nah beliau yang tau aku sedih langsung inisiatif mengajak berpetualang menelusuri jalan pintas menuju hanggar, udah kayak bapak yang ingin menenangkan anaknya yang mogok ditengah jalan wkwk. Tapi sampai di samping hanggar, kami melongo.  Sepi. Pesawatnya nggak ada yang parkir! hahaha. Emang belum rejeki.
Aku bilang, dia masih punya hutang karena gagal nunjukin pesawat ke aku dan orang pertama. Dan ternyata saat kami ke bandara mengantar beliau yang mau pergi ke tempat nun jauh disana, kami melewati jalan disamping hangar yang dibatasi pagar-pagar besi. Disana baaaanyak pesawatnya. Dia sudah melunasi hutangnya.
Orang ketiga ini hidupnya ringan. Pasti banyak beban, tentu saja. Muslim mana sih yang nggak diberi cobaan. Tapi bebannya nggak kelihatan. Mungkin karena beliau tahu ada Allah disitu. Beliau sering mengingatkan kami, Allah tidak menjanjikan pelayaran yang indah, tetapi Allah menjanjikan pelabuhan yang indah. Kuncinya, ya sabar, ya syukur. That’s it. Untuk urusan dunia, rasanya kita nggak perlu bersedih. Dunia bukan pelabuhan :).
Btw, sekarang kami satu-persatu berpencar. Beliau ada di tempat yang paling jauh diantara kami (sekarang bareng sama orang keenam). Meski begitu, juga meski kalopun nanti beliau akan berada di tempat yang lebih jauh lagi, tapi semoga persaudaraan ini bisa tetap dekat setiap saat :).
Sudah bisa menebak belum,
Siapa ini? #3
9 notes · View notes
ningningg · 7 years
Text
Ada yang harus dibaca nih @gungrivaldi.. Beberapa tulisan lainnya.
Tulisan Spesial Bukan Baper (Part 2)
Yang kedua, ketiga dan kelima pertama diinget pas orientasi organisasi juga. Orang kedua ini namanya sering muncul di facebook. Orang paling rame di grup. Belum kenalpun udah bisa ngajakin temen-temen yang lain buat kumpul ngerjain tugas orientasi bareng, yang ternyata kabarnya jadinya nggak jadi juga XD. Meski kayaknya jadi yang paling semangat kalo di grup, pada akhirnya urang sunda yang kalau jalan-jalan naik mobil orang keenam suka banget muterin soundtrack Frozen (kemarin ganti Raisha, sekarang Raishanya udah nikah sama orang, jadi udah ganti ngga tahu apa lagi XD) ini nggak ikutan pelantikan. Tapi keinginan kuat untuk gabung di organisasi sepertinya membuat orang kedua ini nggak putus asa. Beliau masuk setengah tahun setelah angkatanku, dan jadi koordinator angkatannya. Tebakan pertamaku kalau beliau punya bakat buat ngumpulin orang-orang nggak sia-sia ternyata, hehe.
Bagi temen-temen yang belum kenal, kalau lagi jalan nggak sengaja papasan kayaknya nggak bakal berani nyapa duluan. Tipe-tipe yang ditebak sebagai orang yang “straight to the point” dan nggak suka basa-basi. Padahaaaaal…….. bakat banget bikin orang jadi kepingin makan ice cream -____-
*gak nyambung :p
Yang diinget itu cerita waktu temenku ini dan beberapa temen lainnya nganter aku pulang ke kampung halaman (main ding ceritanya, Idul Adha di Indramayu sekalian silaturahim). Salah sendiri kan dateng ke Indramayu di saat orang-orang lainnya pulang kampung ke tempat yang lebih kampung lagi. Jalanan yang biasanya juga sepi jadi bener-bener seperti kota tua yang ditinggal pergi para penghuni. Karena sepi, orang kedua bilang, orang tuh bisa ngesot di jalanan Indramayu. Sedih kan dibilang gitu. Dan dia ngesot beneran di jalan (pengen bilang bukan temen gue, tapi nggak tega) :(((.
Tapi, terlepas dari itu semua, kota kami tidak pernah mati. Dan yang lebih penting lagi, disinilah rumah-rumah kami. Tempat kami dibesarkan. Tempat pertama kami belajar shalat dan mengaji. Jadi, kota kami tidak pernah mati. Selalu menjadi rumah, yang membuat rindu para perantau untuk segera pulang kembali.
Iya gitu?
Selain pencetus ide ngesot, beliau juga yang memulai ide “nggak boleh gitu sama Leni”. Kalimat yang membuat aku merasa lebih terbully dibandingkan temen-temen lain yang beneran dibully. Wkwk.
Ngomong-ngomong, beliau adalah koordinator kami berlima, double job karena jadi guru aku dan orang pertama juga hahaha. Jadi bayangkan betapa melelahkannya tahun 2015 lalu bagi beliau. Tapi beliau nggak ngeluh, bahkan waktu dapet murid kayak aku dan orang pertama, yang buat nentuin tempat belajar aja harus ribut-ribut dulu di chat grup karena seringnya beda keinginan. Beliau ingin di sini, kami ingin di sana. Udah mau kesana, eh karena penuh orang, jadi balik kesini lagi. Murid-murid yang butuh guru yang penuh kesabaran XD. Dan beliau sudah berhasil :).
Pelajaran berharga dari beliau, yang pertama murid ngga boleh protes kalau guru ngasih PR menulis XD, pelajaran lainnya, bahwa seberat apapun masalah kita, balik lagi aja ke Allah lagi. Sebelum dan setelah apapun, Allah selalu bisa mengatasi yang bahkan seisi jagat raya tak mampu atasi. Kegundahan terhadap ketetapan Allah hanya memperlelah kita, mempersulit hati untuk mensyukuri nikmat-nikmat lain yang terlewat setiap hari.
So, do you want to build a snowman? :)
Siapa ini? #2
(to be continued)
8 notes · View notes
ningningg · 7 years
Text
Serial perjalanan kenangan
Tulisan Spesial Bukan Baper (Part 1)
PROLOG
Tau kisah 7 pemuda yang diabadikan jalan perjuangannya oleh Allah SWT dalam sebuah surat di Al Qur’an? Tujuh pemuda yang, kata Raihan, melarikan diri ke dalam Gua, demi menyelamatkan iman.
Kisah yang menurutku sungguh luar biasa. Dari pertemuan yang tidak disengaja, para anak bangsawan yang semula tidak saling kenal itu malah nekat memutuskan untuk pergi bersama, lari dari penguasa dzalim yang berusaha menangkap dan membunuh mereka, sebagai balasan karena teguh pada keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Esa. Keyakinan yang kemudian, dengan betapa Maha Besarnya, Allah selamatkan.
Kisah yang selalu mengingatkan diriku bahwa teman-teman kita, yang membersamai di bagian manapun perjalanan hidup kita adalah hadiah dari Allah. Dipilihkan Allah, dipertemukan disaat terbaik, di tempat terbaik.
Mungkin ada saat-saat Allah menjadikan mereka sebagai ujian untuk kita. Tapi lebih seringnya Allah mengenalkan kita kepada mereka, adalah sebagai salah satu jalan Allah untuk menyayangi kita, menegur jika salah agar kembali ke Allah lagi, menyemangati disaat-saat sulit agar tetap ada sabar di sekelilingnya, dan mengimbangi disaat-saat bahagia agar tak lupa ada syukur di dalamnya.
Jadi, siapapun yang kita temui dulu, sekarang, dan bertahun-tahun mendatang, terlepas dari baik tak baik sikap mereka kepada kita, Allah pilihkan mereka karena ada kebaikan. Ada sesuatu yang Allah mau kita tau, dan jalannya dari orang itu.
Kenapa prolognya kisah itu? Karena yang akan diceritakan setelah ini adalah tentang 7 orang yang saling tak kenal, yang bertemu secara tak sengaja juga, yang kemudian mengarungi perjalanan bersama juga. Meski kisahnya tak seheroik mereka, dengan perjuangan yang tak sesulit dan segawat mereka, tapi semoga 7 orang inipun bisa menjadi orang-orang yang diselamatkan Allah dari segala hal yang dapat membahayakan keimanan. Aamiin.
Perkenalkan, penulis cerita ini adalah orang ketujuh. Alhamdulillah diberi kesempatan sama Allah untuk merasakan banyak sekali perjalanan bahagia. Salah satunya adalah perjalanan menjadi bagian dari keenam orang dalam tulisan ini.
Empat dari mereka sebenernya mungkin sudah bertemu aku di pertemuan kedua orientasi organisasi (pertemuan pertama bolos dulu soalnya XD). Tapi nyadarnya baru setelah pertemuan ke sekian, haha.
Yang pertama, perempuan Subang yang suka pakai gelang. Waktu awal-awal pendiem banget. Atau aku yang pendiem, ya? Pokoknya kami kayaknya hampir nggak pernah ngobrol. Inget nama dan wajahnya waktu pertama kenalan disaat yang aneh banget, yaitu waktu kami sama-sama lagi pakai sandal di dekat kursi panjang akhwat Masjid Salman. Kenalan sambil make sandal itu peristiwa yang aku sampe sekarang suka mikir, kenapa nggak beresin dulu pakai sendalnya, terus kenalan waktu kita udah sama-sama duduk di kursi panjang akhwatnya XD. Tapi emang ya, Allah tuh kece banget, membuat ini jadi hal nggak biasa yang nantinya nggak aku lupa. Kenapa inget wajahnya? Karena waktu itu ada temen yang ikut orientasi organisasi bilang, Mbak Subang ini punya kembaran di organisasi sebelah. Pas ketemu, sepintas emang mirip, tapi sekarang kalau ditanya, ternyata beda banget :D.
Setelah perkenalan dan pertemuan itu, kami nggak pernah ngobrol lagi. Aku dan dia tenggelam di dunia masing-masing. Bahkan mungkin kami pernah punya pertemuan-pertemuan lain setelahnya, entah di Masjid ini lagi, entah di gerbang ganesha atau di tempat-tempat lainnya, yang terlalui tanpa saling mengenali.
Seiring waktu berjalan, kami dipertemukan lagi saat sama-sama menjadi panitia camp di Ujung Genteng. Beres disitu, Allah pertemukan kami lagi dalam track yang lebih rumit, pendakian yang lebih berat. Tapi dari sana kami jadi teman yang –meminjam istilah seseorang yang sepertinya bosan melihat kami, haha- kayak sandal. MBTInya ISTJ, aku INFP. Tapi apalah arti perbedaan. Kami tetap jadi sesama introvert yang bisa jalan bareng walaupun di sepanjang jalannya itu cuma kedengeran bunyi jatuhnya dedaunan, sampe yang bisa tiba-tiba ketawa bareng ngeliat kejadian yang orang-orang lain bilang nggak tau lucunya dimana. Tapi kadang aku juga suka jealous, dimanapun dan dalam kondisi apapun, kalau ada kucing lewat, dia pasti menomorduakan aku, haha XD. Paling terharu itu waktu Allah mengizinkan kami melakukan hal-hal kecil bersama, seperti beli kebaya bareng, wisuda bareng, les bareng, ke dokter bareng, ngambil sertifikat bareng, nyari kerja bareng, daan kerja di Bandung juga bareng :D. Ah iya! Pernah denger nggak ITB wisuda dibagi 2? Peristiwa langka yang menyulut protes dari para mahasiswa. Dan itu terjadi pada wisuda kami. Wisudawan paling banyak yang pernah ada (katanya), sampai-sampai sabuganya nggak bakalan cukup kalau dipaksain. Akhirnya dengan berat hati, pihak kampus memutuskan untuk membagi wisuda menjadi dua. Dan…terserah orang mau bilang apa, tapi sejujurnya aku seneng banget. Karena itulah akhirnya aku dan orang pertama bisa saling menghadiri wisuda satu sama lain, yang selang sehari doang. Tuhkan, Allah memang yang paaaling ngerti aku ^^ (geer).
Pelajaran berharga yang didapat dari orang pertama ini, yang paling banyak adalah tentang ketegasan dan kemandirian. Jangan pernah nggak enak buat negur seseorang, kalau memang itu yang dia butuhkan. Karena saat orang tersebut melakukan kesalahan, lalu kita biarkan, maka apa bedanya kita dengan orang-orang lain di luar sana, yang tidak mengenali sehingga tidak peduli? Karena hidup bukan untuk menyenangkan hati semua orang dengan menutup-nutupi semua yang sebetulnya tidak menyenangkan. Selain itu, dalam hidup kita tidak pernah benar-benar ditemani. Sejatinya kita ini sendiri, berdua dengan Allah. Beliau sering sekali mengingatkan untuk tidak bergantung kepada siapapun kecuali Allah. Kutipan yang beliau sangat suka, adalah milik Ibnu Taimiyyah, yang berbunyi: “Don’t depend too much on anyone in this world, because even your own shadow leaves you when you are in darkness.”
Satu hal lagi yang jelas, aku, Insya Allah, nggak pernah khawatir kehabisan bahan obrolan kalau bareng teman yang ini. Oh iya hampir ketinggalan, orang pertama ini suka berantem ama orang kedua wkwk kalau udah gitu, berasa lagi nonton sinetron TV tanpa layar haha.
Siapa dia? #1 (to be continued)
9 notes · View notes
ningningg · 7 years
Photo
That's just my normal face
Tumblr media
If you’re an introvert, follow us @introvertunites. 
1K notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Don’t think about anything. Don’t even speak. Please just smile for me.
BTS-Butterfly
9 notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Ujian dirancang bukan untuk menghancurkan Bahkan sebaliknya untuk membersihkan dan menguatkan Karena tak ada kebahagiaan, kecuali hati yang bersih dari kemusyrikan , kemunafikan, serta kokoh keyakinan kepada-Nya plus istiqamah patuh pada Nya Akan terasa pahit bila berburuk sangka pada-Nya Tak ridha dengan ketentuan-Nya bagai menggenggam erat kawat berduri yang tak mau melepaskannya. Berbaik sangka lah Jalani ujian demi ujian tanpa keluh kesah. Karena semua ini sudah dirancang amat sempurna, sangat baik dan amat manfaat bagi dunia akhirat kita. http://www.smstauhiid.com/ulama/aagym/ujian-hidup/
Aa Gym (via ustaagym)
At times Allah tests us, not to reveal our weaknesses, but for us to discover our strengths -anonymous
41 notes · View notes
ningningg · 7 years
Link
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bismillaah, mampukan kami yaa Rabb.
6 notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Saudaraku, mudah-mudahan kita menjadi orang baik. Yaitu baik dalam pandangan Alloh Swt., karena tidak ada pandangan yang paling sempurna dalam menilai seseorang, kecuali hanya penilaian Alloh Swt. Baik dalam pandangan manusia, belum tentu baik dalam pandangan Alloh. Karena baik menurut orang itu bisa relatif, sedangkan baik menurut Alloh pasti baik yang sejati. Sesungguhnya Alloh mengetahui bahwa kebaikan seseorang tidak hanya secara lahiriyah saja. Ketika seseorang bertuturkata baik, maka Alloh mengetahui niat yang ada di dalam hatinya, apakah baik ataukah tidak. Ketika seseorang berbuat baik, maka sesungguhnya Alloh mengetahui apa maksud yang ada di baliknya. Perkataan atau perbuatan yang dianggap baik oleh mata manusia, belum tentu baik menurut Alloh. Karena manusia hanya melihat yang tersurat, tak bisa betul-betul melihat yang tersirat. http://www.smstauhiid.com/ulama/aagym/jadilah-orang-baik-yang-sejati/
Aa Gym (via ustaagym)
25 notes · View notes
ningningg · 7 years
Photo
Jadi pengen ketawa because truthfully, yes we are
Tumblr media
If you’re an introvert, follow us @introvertunites. 
Artwork by This is my random life. 
498 notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Kasihani Saudaramu Orang-orang yang dicintai cenderung untuk mudah mencintai, sementara mereka yang hatinya dipenuhi kebencian biasanya hasil karena mereka kurang dicintai Maka kasihanilah orang-orang yang di hatinya penuh kebencian, yang selalu mampu menemukan kesalahan dari seseorang, bangga bila mampu membuka aib orang lain Kasihani mereka yang suka berkomentar negatif tentang diri Anda, sebab mereka tak mampu menemukan kelebihan diri hingga selalu menganggap yang lain kurang Mendiskreditkan orang lain demi mendapat kredit, memfitnah kesana kemari agar terlihat benar. Lalu mencari ribuan alasan pembenaran atas kelakuannya yang nista Mereka tak bisa membuat dirinya tinggi kecuali dengan menginjak orang lain, agar bisa tertawa harus menghina yang lain terlebih dahlu, maklumi saja yang begini Sejatinya mereka hanya orang yang kurang perhatian hingga harus mencari dan mendapatkannya walau dengan cara-cara yang tak pantas, caci maki dan mencela Susahnya, bilapun kita ingin merangkul, mereka hanya mau memukul. Tak mau diajak komunikasi, maunya persekusi. Maka hanya doa yang bisa kita haturkan Kita doakan mereka yang seperti ini nantinya akan menyadari, bahwa surga itu luas, tak sekecil yang mereka duga hanya pas buat mereka dan kelompoknya saja Kita doakan semoga mereka memahami bahwa kebenaran itu hanya satu dari Allah, hanya bisa punya banyak cara masuknya, tidak dengan hanya satu cara saja Kita doakan agar mereka sadar, tak ada kebaikan yang datang dengan paksaan, tak ada perubahan hanya dengan mengolok, tak ada kebaikan pada selain Islam Bagi kita cukup menjaga aklhlak mulia sebagaimana yang Rasul perintahkan kepada kita, tak perlu meladeni mereka, kasihani mereka, sebab mereka tak memahami Hamka menulis, cinta itu punya banyak pintu, dan yang terbaik adalah pintu kasihan. Maka mudah-mudahan ini adalah bentuk cinta yang kita beri, untuk sesama saudara
Ustadz Felix Siauw (via felixsiauw)
39 notes · View notes
ningningg · 7 years
Text
Ilmu Mendahului ‘Amal
Al Ghazali menukil ijma’ dan juga Imam Syafi’i bahwa:
Seorang mukallaf tidak boleh berkeinginan melakukan sesuatu sebelum ia mengetahui hukum Allah tentang hal tersebut,
orang yang berjual-beli wajib mempelajari syariat Allah tentang jual-beli yang akan dilakukannya;
orang yang akan melakukan transaksi ijarah dia wajib mempelajari hukum Allah tentang ijarah;
orang yang melakukan transaksi mudharabah wajib mempelajari syariat tentang mudharabah.
Maka siapa yang mempelajari serta mengamalkannya sesuai dengan ilmunya, sungguh dia mentaati Allah dua kali taat. Dan siapa yang tidak mempelajari dan mengamalkan sungguh dia mendurhakai Allah dua kali.
– Kitab Al Furuq, Jilid II, hal. 148
Daftar Istilah
Ijma’: kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum hukum dalam agama berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits dalam suatu perkara yang terjadi. [Wikipedia]
Mukallaf: muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama. [Wikipedia]
Ijarah: akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), antara perusahaan pembiayaan sebagai pemberi sewa (mu’ajjir) dengan penyewa (musta’jir) tanpa didikuti pengalihan kepemilikan barang itu sendiri. [Andri Soemitra,MA. “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”]
Mudharabah: bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahibul amal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola. [Wikipedia]
20 notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Kalaulah ilmu tanpa ketakwaan adalah suatu kemuliaan, maka pastilah makhluk Allah yang paling mulia adalah iblis.
Imam Ghazali
(via
mehmetfath
)
135 notes · View notes
ningningg · 7 years
Quote
Jangan pernah berhenti dan putus asa mencintai Indonesia
Menkeu SMI
Me: Siap laksanakan!
9 notes · View notes