nonalaut
nonalaut
hi there!
64 posts
it's always you.
Don't wanna be here? Send us removal request.
nonalaut · 6 months ago
Text
Memang bahagianya sedari awal bukan aku.
Suatu ketika aku tahu bahwa dirinya sudah menggenggam seseorang lain, pemilik hatinya. Hatinya sudah terisi bersama kebahagiaannya. Saat ini aku akan mengikhlaskan segala hal tentangmu, juga terimakasihku bahwa aku pernah mencintai dia sebagaimana aku terlalu menyayanginya untuk hilang.
Sedangkan sedari awal dia sudah memberi luka, namun aku saja yang terlalu menutupi luka itu.
Terima kasih ya sudah mengajakku berkelana jauh dalam mendalami segala hal tentangmu yang banyak sekali, ada waktu bahagia juga ada waktu sedih.
0 notes
nonalaut · 6 months ago
Text
Rasaku akan menjadi keikhlasan kali ini.
Lamanya penantian juga akan berhenti.
Bibir tak berani mengungkapkan fakta ketika berhadapan denganmu, sepasang mata tidak berani berlama untuk menatapmu, lalu saat itulah aku menyadari kamu mampu membuatku terdiam, dan berada di dekatmu membuatku berdebar.
Jika nanti waktu kembali berpihak, juga langkahmu membawamu kepadaku, dan nyatanya rasa itu masih ada meski sudah berusaha kutepis sejauh mungkin dari segala sisi, mungkin aku akan kembali mencintainya.
0 notes
nonalaut · 6 months ago
Text
Bahasa cintaku sudah terlalu banyak diutarakan, namun kamu tak pernah menoleh.
Sudah banyak kuberikan tentang rasaku padamu, sudah banyak bahasa rasa-rasa yang kuungkapan secara langsung dan tidak langsung kepadamu.
Banyak kuketahui dan kudalami tentang dirimu, juga bagaimana keindahanmu.
Suara-suara bagaimana hatiku begitu riuh ketika adanya kamu didekatku, tidak bisakah kamu mendengar itu?
Lama-lama, rasa juga bisa hilang, memudar, dan aku akan terbiasa tanpa rasa. Tapi padamu, aku bisa bertahan dengan lama hanya untuk menunggu dirimu.
Maka, temukan aku dalam ramainya manusia di suatu tempat. Temukan aku dalam riuhnya perbincangan orang, ingat aku dalam banyaknya memori di dalam kepalamu.
0 notes
nonalaut · 6 months ago
Text
Sudah, kemasi rasa ingin tahumu, tidak usah melanjutkan paragraf menerka-nerkamu yang sudah berlembar-lembar itu. Melelahkan sekali rasanya menghabiskan waktu untuk memahami seseorang yang ambigu, abu-abu, 50:50, tidak jelas, tidak pasti, menggantung, datang dan pergi seenaknya sendiri. Sudah ya? Cukup.
Mari kita tutup halaman ini, selesai sampai di sini. Jika ia sungguh-sungguh, ia tidak akan pernah membiarkanmu menghabiskan waktu untuk menebak-nebak hingga kebingungan seperti ini.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Perasaan terlalu rumit untuk disebut sederhana.
Rasa terlalu egois jika dipaksa hilang tanpa persetujuan.
Dan manusia terlalu angkuh untuk menerima apapun yang menyakitinya.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Sudah selesai, ibarat sebuah buku, aku sudah membacamu sampai bab terakhir. Saat ini aku akan menyimpanmu pada rak istimewa bernama ingatan. Tenang saja, aku tidak akan membiarkanmu berdebu.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Ketika dia berkata bahwa dirinya tak pernah beruntung dalam "cinta", sedang aku di sini mencintainya habis-habisan, dan aku hanya tersenyum mendengar pengakuannya. :)
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Pernahkah kamu melihat neraka di mata seseorang dan tetap mencintainya?
Dulu ketika aku menatap wajahnya, aku selalu punya seribu satu alasan kenapa aku bisa jatuh hati padanya. Namun sekarang rasanya berbeda, bahkan untuk melihat wajahnya saja sudah tidak sanggup. Tatapan mata yang dulu kusuka, berubah menjadi luka yang paling menyakitkan.
Kali ini, aku tidak akan kembali lagi, mari kita saling menghilang. Jika semesta mempertemukan kita kembali, aku yang akan menghindar. Mari kita menjadi asing seperti yang kamu mau.
Akan kupaksa diriku menjauh sejauh-jauhnya darimu.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Perihal ditinggal dan meninggalkan, mengapa kata "jahat" selalu identik dengan orang yang meninggalkan?
Kenapa tidak pernah ada yang bertanya, bagaimana rasa sakitnya ketika kita memilih untuk meninggalkan seseorang?
Orang yang memilih pergi, sudah berperang begitu lama dengan pikirannya sendiri, sudah mencoba bertahan dengan harapan orang tersebut akan berubah, ada kalanya dari pada terus menggenggam sesuatu yang hanya membuat kita terluka, akan lebih baik memilih untuk melepaskan, bukan? Walaupun pada akhirnya, malah kita yang dianggap sebagai penjahatnya.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Patah hatinya, akan kupandu.
Dengan apa manusia bisa mengumpulkan kembali perasaan yang berserakan hingga membiru?
Katanya, mimpi terburuk adalah saat kita terbangun dengan luka yang masih segar membiru. Tubuh seolah terbelenggu; napas tersengal; darah seakan membeku. Tak peduli, semesta terus meracuni dengan ingatan yang menyusup diam-diam, hingga hati yang mati rasa tak punya waktu untuk sekadar disentuh, malah terbelenggu dalam kebas yang tak terurai.
Begitulah, kau terbangun di tengah mimpi buruk itu. Dipaksa setuju, menerima mimpi yang tak pernah diinginkan sebagai realita pahit yang harus dirasa. Rasa sakit itu merayap perlahan, membuatmu hidup dengan hati yang tercerai-berai, menelanjangi luka yang tak berhenti merayu. Pada akhirnya, cinta berakhir bagai dongeng yang hanya berupa senda gurau. Seseorang itu pergi, dan kau terperangkap dalam gelap yang menggema tanpa henti. Kini kau paham, memberi kepercayaan adalah kesalahan paling dalam, sebab manusia begitu lihai berpura-pura mencintai tanpa ragu.
Patah hati itu berserak di tengah badai. Asmara yang terluka menganga, ratapan hati pilu tak berkesudahan. Mengapa cinta yang diberikan sepenuh hati sering kali dikembalikan dengan belenggu yang menyakitkan? Seolah setiap kali memberi cinta yang tulus, sia-sia adalah sesuatu yang harus dibawa pulang tanpa pernah diinginkan.
Hingga patah hati itu membuatmu terpaku; cinta yang pernah kau perjuangkan utuh seolah tak pernah mendapat restu. Cinta yang kandas akhirnya berubah menjadi kemarau panjang penuh kepedihan, dan kau enggan lagi bertaruh untuk mengobati luka yang terasa semakin dalam. Karena, katamu, ia meninggalkan patah yang terlalu dalam, dan kepergiannya mengikis setiap sudut hidup yang dulu kau genggam.
Kini, untuk mengupayakan cinta yang baru, kau harus mengais hati yang tersisa, duduk di bawah bintang-bintang, mencoba meredam sakit yang terus menguntit tanpa jeda.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Selamat tinggal, ya?
Aku tak lagi mendambamu, namun aku masih mendoakan kebaikan untukmu. Di mana pun kamu berada, semoga bahagia selalu menjadi bagianmu. Dengan cinta barumu, dengan hati yang kau rawat, dengan semua yang kini menjadi milikmu. Meski aku gagal mempertahankan apa yang dulu kita punya, aku tak menyesal.
Tak ada lagi ucapan “sampai jumpa,” karena aku tak lagi berharap ada pertemuan. Hari ini, dengan keberanian yang tersisa, aku menuliskan ini; selamat tinggal, selamat benar-benar tertinggal.
-Selesai.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Hari itu aku ingin sekali mengatakan, "Cintai aku sekali lagi, kumohon." Seperti langit yang selalu kau tatap dan kau puja, meski barang sedetik, aku mohon cintai aku lagi.
Namun kemudian, sampai pada hari dimana rasaku yang begitu menginginkanmu, ia hanya berakhir untuk menunggu dan menunggu, selalu. "Aku tidak lagi menginginkan cintamu, meski kenyataannya aku ingin."
Permohonannya selesai, tanpa dikabulkan.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Berlebihan itu harusnya tidak perlu. Kerap, yang kita amat cinta, ternyata hanya berlaku sementara. Begitu juga sebaliknya, jadi jangan angkuh pada sesuatu yang belum tentu.
Karena kita hanya pelaku, bukan penentu.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Aku sedang merayu semesta, agar takdirku adalah kamu. Namun, selalu kusimpan ruang ikhlasku, jika kau memang bukan takdirku. Meski harapan pernah kutitipkan padamu, akan kubiarkan semuanya berlalu.
Bukan karena tak cinta, tapi karena kutahu, menggenggam yang tak seharusnya dimiliki, itu hanya akan menyisakan luka di hati.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Aku selalu ingin menceritakan semua tentangnya kepada semua orang yang kukenal.
Dengan aku menceritakan indahnya langit, itu sama seperti aku sedang menceritakan tentangnya.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Aku selalu suka segala tentangmu. Dulu aku pernah berpikir, mungkin aku tidak akan mendengar suaramu sebab aku begitu pemalu. Tapi tidak, nyatanya kau pernah mengajakku berbicara, meski kau hanya bertanya tentang hal-hal yang tidak menjurus pada kita. Tidak bertanya tentang, "Apa kau sudah makan?" atau "Bagaimana harimu?".
Aku jatuh cinta pada hal-hal sederhana tentangmu. Bahkan aku jatuh cinta ketika kau dengan siap membantu tanpa kuminta. Padahal saat itu ada banyak orang, tapi dirimu satu-satunya yang mau melangkah mendekat ke arahku. Sesederhana itu, aku jatuh cinta, tanpa kau harus bersusah payah.
0 notes
nonalaut · 7 months ago
Text
Beberapa orang memang hanya ditakdirkan untuk saling suka, saling jatuh cinta, dan saling merasa nyaman, namun tidak ditakdirkan untuk bersama.
0 notes