Photo
If you like more of this, follow @psych2go.
833 notes
·
View notes
Quote
Everything is more complicated than you think. You only see a tenth of what is true. There are a million little strings attached to every choice you make; you can destroy your life every time you choose. But maybe you won’t know for twenty years. And you’ll never ever trace it to its source. And you only get one chance to play it out. Just try and figure out your own divorce. And they say there is no fate, but there is: it’s what you create. Even though the world goes on for eons and eons, you are here for a fraction of a fraction of a second. Most of your time is spent being dead or not yet born. But while alive, you wait in vain, wasting years, for a phone call or a letter or a look from someone or something to make it all right. And it never comes or it seems to but doesn’t really. And so you spend your time in vague regret or vaguer hope for something good to come along. Something to make you feel connected, to make you feel whole, to make you feel loved.
Charlie Kaufman, Synecdoche, New York: The Shooting Script (via wnq-movies)
11K notes
·
View notes
Photo









Adventure time Like or reblog if you save/use *Requested*
4K notes
·
View notes
Quote
Ketika Allah tahan doa kita, sebab Allah nak lanyak hati kita, nakkan sampai hati kita terduduk tunduk, sampai suara kita keluar suara yang paling khufiah, yang paling tadharu’. Kerana doa dari hati yang paling takut dan khushuk, InshaAllah makbul. Cepat atau lambat,aku kata– Dengan yakin,inshaAllah; makbul.
(via penuliskata)
519 notes
·
View notes
Text
MENGAPA SUSAH BANGUN SOLAT MALAM
Ibrahim bin Adham pernah didatangi oleh seseorang untuk meminta nasihat agar dia mampu mengerjakan solat malam (tahajud).
Beliau kemudian berkata kepadanya, “Janganlah engkau bermaksiat kepada Allah Azza Wajala di siang hari, nescaya Allah akan membangunkanmu untuk bermunajat di hadapan-Nya malam hari. Sebab munajatmu di hadapan-Nya di malam hari merupakan kemuliaan yang paling besar, sedangkan orang yang bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan itu.“
Sementara Fudhail bin Iyadh berkata, “Jika engkau tidak mampu menunaikan solat malam dan puasa di siang hari, maka ketahuilah bahwa engkau sebenarnya sedang dalam keadaan terhalang, kerana dosa-dosamu begitu banyak.”
Seseorang datang kepada Imam Ghazali untuk menanyakan kepada Beliau mengenai sesuatu yang menyebabkannya tidak mampu bangun malam untuk mengerjakan solat. Beliau menjawab, “Dosa-dosamu telah membelenggumu.“
Al-Hasan berkata, “Tidaklah seseorang meninggalkan solat malam kecuali kerana dosa yang dilakukannya. Oleh kerana itu, periksalah diri kalian setiap malam ketika matahari terbenam, kemudian bertaubatlah kepada Robb kalian, agar kalian dapat mengerjakan solat malam.”
Dalam kesempatan lain, beliau menjelaskan, “Di antara pertanda seseorang itu tenggelam dalam dosa adalah bahwa dadanya tidak pernah lapang untuk dapat mengerjakan puasa di siang hari dan mengerjakan solat sunnah di malam hari.“
Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Aku pernah terhalang (tidak dapat bangun) untuk mengerjakan solat malam selama lima bulan disebabkan satu dosa yang telah aku lakukan.”
Ditanyakanlah kepada beliau, “Dosa apakah itu? “Beliau menjawab, “Aku melihat seorang laki-laki yang menangis, lalu aku katakan di dalam hatiku bahwa itu dilakukannya sebagai bentuk kepura-puraan saja.“
Abdullah bin Mas’ud pernah ditanya oleh seseorang, “Kami tidak dapat bangun malam untuk mengerjakan solat”. Ia pun menjawab, “Dosa-dosamu telah membelenggumu.“
Demikian juga memakan barang yang haram akan menghalangi pelaksanaan solat malam. Sehingga badannya terasa begitu berat dan liat untuk beribadah.
Salah seorang dari kalangan Ulama mengatakan, "Betapa sering sesuap makanan itu menghalangi pelaksanaan solat malam. Betapa sering pandangan itu menghalangi seseorang dari membaca satu surat dari Al-Qur’an.”
Sungguh seorang hamba itu akan memakan suatu makanan atau melakukan sesuatu perbuatan yang menyebabkannya tidak dapat mengerjakan solat malam selama satu tahun.
Demikian juga, kecintaan kepada dunia (hubbud dunya) dapat menghalangi seseorang untuk melaksanakan solat malam.
Abu Thalib Al-Makki berkata, “Yang dapat menghalangi seorang hamba dari melakukan solat malam, atau yang menjadikannya lalai dalam waktu sekian lama, ada tiga hal. Yaitu, memakan makanan yang syubhat, terus-menerus melakukan perbuatan dosa dan fikiran keduniaan menyelubungi di hati.“
Bertolak dari sini, kita dapat simpulkan bahwa yang boleh membantu seseorang agar dapat mengerjakan solat malam itu adalah; 1. memakan makanan yang halal, 2. istiqomah di dalam bertaubat, 3. menjauhi makanan yang haram dan syubhat, 4. menjauhi dosa dan maksiat, 5. menolak dominasi pikiran keduniaan dan kecintaan kepada dunia dari dalam hati dengan cara selalu ingat mati dan memikirkan akhirat atau apa saja yang akan ditemui sesudah mati.
*****
Sungguh, di antara solat sunnah yang paling utama adalah shalat malam (tahajud).
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya): Pada sebagian malam itu, bertahajudlah kalian sebagai ibadah tambahan bagi kalian. (Dengan solat malam itu) Allah pasti mengangkat kalian ke derajat yang terpuji (QS al-Isra’: 79).
Begitu pentingnya solat tahajud ini, Rasulullah ﷺ sampai menyuruh kita untuk “mengqadhanya” saat tertinggal. Beliau bersabda, “Jika kalian tertinggal dari menunaikan shalat malam karena sakit atau hal lain, hendaklah kalian menunaikan solat dua belas rakaat (rawatib) di siang hari.” (HR Muslim).
Dalam hadits lain beliau bersabda, “Siapa saja yang ketiduran hingga tidak menunaikan shalat witir atau sunnah-sunnahnya, Hendaklah ia menunaikannya saat terjaga.” (HR Muslim).
Sebaliknya, Rasulullah ﷺ “mencela” orang yang tidak melakukan solat malam, padahal dia sering bangun tengah malam.
Beliau bersabda kepada Abdullah bin Amr bin al-’Ash, “Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan; ia bangun malam tetapi tidak menunaikan solat malam.” (Mutaffaq ‘alaih).
Semoga Allah ringankan hati dan langkah kita untuk tunaikan solat malam.
(Ustaz Iqbal Zain Al-Jauhari)
SILA SHARE DAN SEBARKAN
191 notes
·
View notes
Photo

Aisha (رضي الله عنه) once asked the Prophetﷺ “How much do you love me?” Heﷺ replied, “I love you like a knot on a rope.” Then she asked him for her own reassurance, “And how is the rope now?” Muhammadﷺ said, “The knot is exactly as it is.” Which meant it is still strong and tight. Look at how the prophetﷺ described his love for Aisha (رضي الله عنه). The Prophet then said to Aisha (رضي الله عنه), “By Allah, nothing will harm me in this life when I know that you will be my wife in Paradise.” ➰❤️
260 notes
·
View notes
Photo







Studio apartment via Reveny
gravityhomeblog.com - instagram - pinterest - bloglovin
714 notes
·
View notes