Text

📚 *MATERI 8 : RAFA' ISIM* 📚
___________________
بسم ﷲ الرحمن الحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Kita akan mengetahui ciri-ciri rafa' pada Isim.
Ada *tiga* ciri rafa' pada isim :
1⃣ *Dhammah ( -ُ )* ,yang mana ada pada :
🌱 *Isim Mufrad (tunggal)*. Seperti :
🍃 مُحَمَّدٌ
🍃 عَائِشَةُ
🌱 *Jama' Taksir*. Seperti :
🍃 رُسُلٌ
( _Para rasul/utusan_ )
🌱 *Jama' Muannats Salim*. Seperti :
🍃 مُؤْمِنَاتٌ
( _Para perempuan yang beriman_ )
🍃 مُسْلِمَاتٌ
( _Para perempuan yang berislam_ )
2⃣ *Wawu ( و )*, dia ada di :
🌱 *Jama' Mudzakkar Salim*. Seperti :
🍃 مُسْلِمُوْنَ
( _Para lelaki yang berislam_ )
🍃 مُؤْمِنُوْنَ
( _Para lelaki yang beriman_ )
🌱 *Al-Asma Al-Khamsah*. Seperti :
🍃 أَخُوْكَ
( _Saudara laki-lakimu_ )
3⃣ *Alif ( ا )*, dia ada pada :
🌱 *Mutsanna*. Seperti :
🍃 وَالِدَانِ
( _Kedua orangtua_ )
📍 *Catatan:*
🔖 *Jama' taksir* : jamak tidak beraturan.
🔖 *Jama' muannats salim* : jamak beraturan untuk muannats. Cirinya, diakhiri اتٌ ( _aatun_ ).
🔖 *Jama' mudzakkar salim* : jamak beraturan untuk mudzakkar. Cirinya, diakhiri وْنَ ( _uuna_ ) atau يْنَ ( _iina_ ).
🔖 *Al-Asma Al-Khomsah* : lima isim khusus yang menggunakan huruf mad ketika disandarkan kepada sesuatu. Yakni,
🔹 *أَبُوْ* كَ (ayahmu)
🔹 *أَخُوْ* كَ (saudara laki-lakimu)
🔹 *حَمُوْ* كَ (iparmu)
🔹 *فُوْ* كَ (mulutmu)
🔹 *ذُوْ* عِلْمٍ (pemilik ilmu)
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
_______________
✒ Tim Nadwa
1 note
·
View note
Text
📚 *MATERI 7 : JENIS I'RAB* 📚
_________________________
بسم ﷲ الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاۃ والسلام علی رسول ﷲ
🏷 Sebagaimana telah dijelaskan di sesi sebelumnya, I'rab merupakan perubahan *akhir kata* untuk menunjukkan fungsi/jabatan kata tersebut di dalam kalimat.
🏷 Ada *4* jenis i'rab, yaitu :
1⃣ *Rafa' (رَفْعٌ)*
Merupakan ciri khas kata yang merupakan *inti* dalam kalimat. Kedudukan tersebut bisa berupa *subjek* yang nanti kita kenal sebagai _fa’il_ atau *predikat* seperti pada _khabar_.
2⃣ *Nashab (نَصْبٌ)*
Merupakan penanda bahwa suatu kata menempati kedudukan/jabatan sebagai *tambahan* seperti *objek* ( _maf'ul bih_ ) dalam suatu kalimat.
3⃣ *Jar (جَرٌّ)*
Tidak memberikan penanda apapun namun merupakan i'rab *khusus* kata berkategori *isim*.
4⃣ *Jazm (جَزْمٌ)*
Jenis ini merupakan i'rab *spesifik* untuk *kata kerja ( _fi'il_)* dan tidak memberi fungsi khusus dalam kalimat.
📍 Adapun ciri-ciri dari tiap i'rab akan dibahas di pertemuan selanjutnya. In sya Allah..
وصلی ﷲ علی نبينا محمد وعلی آله وصحبه وسلم
_________________________
✒ Tim Nadwa

1 note
·
View note
Text
📚 *MATERI 6 : I'RAB* 📚
________________________
الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله
1⃣ *Perbedaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab*
Bahasa Indonesia susunan kalimatnya *tetap*. Maka ia tidak membutuhkan I’rab.
Sedangkan Bahasa Arab susunannya lebih *variatif*. Maka ia membutuhkan I’rab.
Misalnya, dalam Bahasa Indonesia kita mengatakan :
AHMAD MAKAN ROTI✅
*susunan kalimat ini tidak boleh diubah-ubah*, karena maknanya akan rancu. Tidak boleh kita ubah menjadi :
ROTI MAKAN AHMAD❌
Adapun dalam Bahasa Arab, terjemahan untuk kalimat AHMAD MAKAN ROTI bisa kita buat bervariasi:
أَحْمَدُ يَأْكُلُ الخُبْزَ✅
يَأْكُلُ الخُبْزَ أَحْمَدُ✅
يَأْكُلُ أَحْمَدُ الخُبْزَ✅
Kita *boleh mengubah-ubah susunan kalimat dalam Bahasa Arab*, selama kita mematuhi aturan I’rab.
Aturan I’rab tersebut insya Allah akan segera kita pelajari di video-video berikutnya.
2⃣ *Pengertian I’rab*
I’rab adalah perubahan *akhiran kata* untuk menunjukan fungsinya di dalam kalimat.
Jenis-jenis I’rab akan dibahas pada materi berikutnya. In sya Allah..
و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه و سلم
_________________
✒ Tim Nadwa

0 notes
Text
📚 *MATERI 5: ISIM GHAIRU MUNSHARIF* 📚
___________________________________
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله
1⃣ *Isim mu'rab* adalah isim yang bisa berubah *akhirannya*. Seperti,
🍃 جَاءَ زَيْدٌ
( _Zaid telah datang_ )
🍃 رَأَيْتُ زَيْدًا
( _Aku melihat Zaid_ )
🍂 جَاءَ مُسْلِمَانِ
( _Dua orang muslim telah datang_ )
🍂 رَأَيْتُ مُسْلِمَيْنِ
( _Aku melihat dua orang muslim_ )
📍 *Jika kita perhatikan*,
🔖 Kata زَيْد bisa berubah akhirannya. Yang demikian ini dikarenakan dia adalah *isim mu'rab*.
🔖 Pun kata مُسْلِمَانِ, bisa berubah akhirannya. Dari yang awalnya adalah alif dan nun menjadi ya' dan nun, مُسْلِمَيْنِ. Yang demikian juga dikarenakan dia adalah *isim mu'rab*.
2⃣ Isim mu'rab ditinjau dari bisa tidaknya dimasuki *tanwin* terbagi menjadi 2, yaitu : *Isim munsharif* dan *Isim ghairu munsharif*.
3⃣ *Isim munsharif* adalah isim yang *bisa* dimasuki tanwin, seperti :
🍃 مُسْلِمٌ ( _Seorang muslim_ )
🍃 كِتَابٌ ( _Buku_ )
🍃 دَرْسٌ ( _Pelajaran_ )
🍃 مَسْجِدٌ ( _Masjid_ )
🍃 قَلَمٌ ( _Pena_ )
🍃 بَيْتٌ ( _Rumah_ )
4⃣ *Isim ghairu munsharif* adalah isim yang *tidak bisa* dimasuki tanwin. Di antara isim ghairu munsharif,
🌱 *Sebagian isim jamak* :
🍃 مَسَاجِدُ ( _Masjid-masjid_ )
🍃 أَصْدِقَاءُ ( _Para sahabat_ )
🍃 زُمَلَاءُ ( _Teman-teman_ )
🌱 *Nama muannats*. Nama muannats di sini bisa berupa nama perempuan secara *hakiki*, atau nama yang memiliki *tanda muannats* (yakni diakhiri ta' marbuthah - ة), meskipun bukan nama seorang perempuan. Contoh,
🍃 عَائِشَةُ - زَيْنَبُ - مَرْيَمُ
( _Nama perempuan hakiki_ )
🍃 مُغِيْرَةُ - مُعَاوِيَةُ
( _Nama laki-laki yang berakhiran ta' marbuthah_ )
🍃 مَكَّةُ
( _Nama tempat yang berakhiran ta' marbuthah_ )
🌱 *Nama ajam* (non-Arab). Contoh,
🍃 إِبْرَا��ِيْمُ
🍃 جِبْرِيْلُ
🍃 إِبْلِيْسُ
🌱 *Nama berwazan fi'il*. Yakni, nama yang memiliki pola/bentuk sebagaimana fi'il. Seperti,
🍃 يَزِيْدُ
🍃 أَحْمَدُ
🍃 أَكْبَرُ
و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه و سلم
_________________
✒ Tim Nadwa

1 note
·
View note
Text
📚 *MATERI 4 : ISIM MUTSANNA* 📚
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
1⃣ *Definisi Isim mutsanna*
Isim mutsanna adalah setiap isim yang menunjukkan *makna dua* ( baik mudzakkar ataupun muannats ) dengan menambahkan *Alif dan nun* atau *ya dan nun* di akhir isim mufrodnya.
2⃣ *Cara membuat isim mutsanna* : dengan menambahkan *alif dan nun* atau *ya dan nun* pada mufrodnya .
👉 Contoh untuk isim mudzakkar :
مُسْلِمٌ + ا + نِ = مُسْلِمَانِ
Atau
مُسْلِمٌ + يْ + نِ = مُسْلِمَيْنِ
👉 Contoh untuk isim muannats :
مُسْلِمَةٌ + ا + نِ = مُسْلِمَتَانِ
Atau
مُسْلِمَةٌ + يْ + نِ = مسْلِمَتَيْنِ
📍 *Perhatikan harakat huruf sebelum alif dan ya*❗
🌱 Setelah mendapatkan tambahan huruf alif atau ya dan nun, maka ia berharakat *fathah* yg mana asalnya (mufrodnya) di dhammah مُسلِمٌ.
🌱 Kemudian huruf *nun-nya* diharokati *kasrah*.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه وسلم
_________
✒ Tim Nadwa

1 note
·
View note
Text
📚 *MATERI 3 : ISIM MUDZAKKAR & MUANNATS* 📚
_______________________________
بسم اللّٰه الرحمن الرحيم
الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول اللّٰه
1⃣ Isim menurut *jenisnya* terbagi menjadi dua; mudzakkar dan muannats
2⃣ *Mudzakkar* adalah isim yang menunjukkan jenis *laki-laki*. Contoh :
🍃 مُسْلِمٌ (laki-laki muslim)
🍃 بَيْتٌ (rumah)
3⃣ *Muannats* adalah isim yang menunjukkan jenis *perempuan*. Contoh :
🍃 مُسْلِمَةٌ (wanita muslimah)
🍃 مَدْرَسَةٌ (sekolah)
4⃣ Mudzakkar terbagi menjadi dua,
🔖 *Mudzakkar haqiqi* (untuk makhluk hidup berakal, yakni : manusia dan tidak berakal, yakni : hewan). Contoh :
🍃 طَالِبٌ (Siswa)
🍃 بَقَرٌ (Sapi jantan)
🍃 أَحْمَدُ (Nama laki-laki)
🔖 *Mudzakkar majazi* (untuk benda mati). Contoh :
🍃 مَسْجِدٌ (Masjid)
🍃 تُفَّاحٌ (Apel)
🍃 قَلَمٌ (Pena)
📍 Benda-benda ini hakikatnya tidak memiliki jenis. Namun, *teranggap mudzakkar*.
5⃣ Muannats terbagi menjadi dua;
🔖 *Muannats haqiqi* (untuk makhluk hidup berakal, yakni : manusia dan tidak berakal, yakni : hewan). Contoh :
🍃 طَالِبَةٌ (Siswi)
🍃 بَقَرَةٌ (Sapi betina)
🍃 فَاطِمَةُ (Nama perempuan)
🔖 *Muannats majazi* (untuk tidak berakal). Contoh :
🍃 مَكْتَبَةٌ (Perpustakaan)
🍃 عَيْنٌ (Mata)
🍃 شَمسٌ (Matahari)
6⃣ *Isim yang termasuk muannats*,
🔖 Isim berakhiran *ta' marbuthah ( ة )*
🍃 سَيَّارَةٌ (Mobil)
🔖 *Nama perempuan*
🍃 زَيْنَبُ
🔖 Ada *Alif ta'nits maqsurah (ى)*
🍃 كُبْرَى (Besar)
🔖 Ada *Alif ta'nits mamdudah (اء)*
🍃 خَضْرَاءُ (Hijau)
🔖 *Anggota tubuh berpasangan*
🍃 يَدٌ (Tangan)
🍃 أُذُنٌ (Telinga)
🔖 *Isim muannats lain yg tak bertanda*
🍃 أَرْضٌ (Bumi / Planet)
🍃 كَأْسٌ (Gelas)
📍Benda-benda ini hakikatnya tidak memiliki jenis. Namun, *teranggap muannats*.
و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه و سلم
_________________
✒ Tim Nadwa

1 note
·
View note
Text
📚 *MATERI 2 : ISIM NAKIROH & ISIM MA'RIFAH* 📚
بسم ﷲ الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاۃ والسلام علی رسول ﷲ
1⃣ Ditinjau dari segi *kekhususan/kejelasannya*, isim dibagi menjadi dua yaitu isim nakiroh dan isim ma'rifah.
2⃣ *Isim nakiroh* adalah isim yang menunjukkan makna umum (tidak tertentu)
Tanda : *bertanwin*.
Contohnya,
🍃 مُسْلِمٌ = (orang islam/muslim)
🍃 أَسَدٌ = singa
🍃 كِتَابٌ = buku
📍 Kata-kata yang disebutkan diatas masih bermakna *umum*, artinya belum jelas hal yang dimaksud.
3⃣ *Isim ma'rifah* adalah isim yang menunjukkan makna khusus (tertentu).
🔖 Diantara tanda isim ma'rifah:
🌱 Termasuk *isim dhomir*, misal:
🍃 أنَا = saya
🍃 أَنْتَ = kamu (laki-laki)
🍃 هُوَ = dia (laki-laki)
🌱 *Isim 'Alam*, yaitu isim yang menunjukkan nama. Misal :
🍃 *Nama orang*
زَيْدٌ = si Zaid
🍃 *Nama malaikat*
جِبْرِيْلُ = (malaikat Jibril)
🍃 *Nama Kota*
جَاكَرْتَا = kota Jakarta
🌱 *Diawali dengan alif lam [ال]*
Ketika isim diawali [ال] maka akan terjadi dua perubahan :
*1)* Tanwinnya dihilangkan
*2)* Maknanya menjadi khusus (ditambah dengan kata "itu")
Contohnya:
🍃 المُسْلِمُ = orang islam _itu_/muslim _itu_
🍃 الأَسَدُ = singa _itu_
🍃 الكِتَابُ = buku _itu_
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
_________________________
✒ Tim Nadwa

1 note
·
View note
Text
*Dosa Apa Amr Hingga Selalu Dipukuli Zaid?*
Dalam kitab-kitab nahwu, seperti Jurumiyah, ‘Imrithi, Alfiyah dan lain-lain, nama Zaid dan ‘Amr bisa dikatakan sebagai selebritis paling kondang dan tidak tergantikan.
Bagaimana tidak? Keduanya sering disebutkan dalam berbagai contoh masalah-masalah nahwiyah. Seperti:
ضرب زيد عمرا ، جاء زيد
Ada cerita unik mengenai hal ini.
Konon ada salah seorang menteri dalam pemerintahan Daulah Utsmaniyah bernama Daud Basya yang ingin belajar Bahasa Arab.
Dia pun mendatangkan salah seorang ulama untuk mengajarinya. Setiap kali sang guru menjelaskan I’rab Rafa’ dan Nashab atau fa’il dan maf’ul, ia mencontohkan dengan lafadz “ضرب زيد عمرا”, yang berarti Zaid memukul Amr.
Sang menteri lalu bertanya:
“Apa kesalahan Amr sampai-sampai Zaid memukulnya tiap hari?, Apakah Amr punya kedudukan lebih rendah dari pada Zaid sehingga Zaid bebas memukulnya, menyiksanya dan Amr tidak bisa membela dirinya?” Sang menteri menanyakan ini sambil menghentakkan kakinya ke tanah dengan marah-marah. Gurunya menjawab: "Tidak ada yang memukul dan tidak ada yang dipukul, Ini hanya contoh saja yang dibuat ulama nahwu untuk lebih memudahkan untuk belajar kaidah-kaidah nahwu”. Rupanya jawaban ini tidak memuaskan hati sang menteri. Dia marah, lalu ia penjarakan ulama yang telah mengajarinya itu.
Kemudian ia menyuruh orang mencari ulama nahwu lain. Ia menanyakan pertanyaan tersebut kepada mereka.
Jawabannya tetap sama, hingga banyak ulama nahwu di negerinya mendapat hukuman dipenjara akibat jawaban yang tidak dapat memuaskan hatinya.
Penjara penuh dengan para ulama dan madrasah-madrasah semakin sunyi.
Kejadian ini menjadi pembahasan di mana-mana, hingga sang menteri mengutus anak buahnya untuk menjemput para ulama-ulama ahli Nahwu dari Bagdad.
Mereka datang menghadiri udangan menteri dipimpin seorang ulama yang paling alim, cerdas, cakap, dan cerdik. Di hadapan para ulama ahli nahwu Baghdad ini, sang Menteri bertanya lagi: “Apa kesalahan Amr hingga ia selalu dipukul Zaid?”
Ulama yang alim dan cerdik pun menjawab: “Kesalahan Amr adalah karena ia telah mencuri huruf “wawu” yang seharusnya itu milik Anda, wahai Pak Daud Basya..”. Ia menunjuk adanya huruf “wawu” dalam lafadz Amr setelah huruf ro’. Ia melanjutkan jawabannya: “Dan huruf “wawu” ini lah yang saharusnya ada dalam lafadz Daud.
Lihat.!! Wawu lafadz Daud hanya satu, yang seharusnya ada dua!”. Selanjutnya ia berkata: “Oleh sebab itu, para ulama nahwu memberikan wewenang kepada Zaid untuk selalu memukul Amr, sebagai hukuman atas perbuatannya itu!”. Mendengar jawaban itu, sang Menteri benar-benar puas dan memuji ulama tersebut. Ia menawarkan hadiah, apa saja yg kamu kehendaki. Namun ulama itu menjawab: “Aku hanya memohon agar para ulama yang anda penjarakan segera dibebaskan”. Sang Menteri mengabulkannya dan memberikan hadiah kepada para ulama Baghdad tersebut.
Wallahu A’lam.
*Sumber:*
HAMIM HR.
RABU, 08 JUNI 2016· WAKTU MEMBACA: 2 MENIT
========
😁����🏼😁
0 notes
Text

📚 *MATERI 1 : ISIM* 📚
بسم ﷲ الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاۃ والسلام علی رسول ﷲ
1⃣ Isim Adalah kata yang menunjukkan makna dengan sendirinya dan tidak berkaitan dengan waktu.
📍 Kata ini bisa menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu atau makna lainnya.
2⃣ Isim bisa berupa kata yang berakal/tidak berakal, bisa berupa kata yang berwujud/tidak berwujud. Contoh :
🍃 مُسْلِمٌ (berakal) _laki-laki muslim_
🍃 أَسَدٌ (tidak berakal) _singa_
🍃 كِتَابٌ(berwujud) _buku_
🍃 دَرْسٌ (tidak berwujud) _pelajaran_
3⃣ Isim itu tidak berkaitan dengan waktu, maksudnya perubahan waktu tidak mempengaruhi bentuk isim. Misalnya :
🍃 أَمسِ إِخْتِبَارٌ _kemarin adalah ujian_
🍃 الْيَوْمَ إِخْتِبَارٌ _Hari ini adalah ujian_
🍃 غَدًا إِخْتِبَارٌ _Besok adalah ujian_
📍 Kata إخْتِبَارٌ tetap dan tidak berubah meskipun ada kata yang menunjukkan keterangan waktu di depannya yaitu kata أَمسِ,الْيَوْمَ,غَدًا .
4⃣ *Ciri-ciri Isim*
🔖 *Tanwin*, ini adalah ciri isim yang paling menonjol.
Contoh: مُسْلِمٌ، أَسَدٌ، كِتَابٌ
🔖 *Diawali alif dan lam (ال)*
Contoh: الْقَلَمُ، الطَّالِبُ، الْحَقِيْبَةُ
🔖 *Didahului huruf jar*
Contoh:
🌱 *إِلَى* الْمَسْجِدِ
🌱 *فِي* الْبَيْتِ
📍 Perhatikan
إِلَى dan فِيْ !
Keduanya merupakan di antara kata dalam bahasa Arab yang dinamakan huruf jar. Sehingga, kata setelahnya yaitu الْمَسْجِدِ dan الْبَيْتِ merupakan isim.
وصلی ﷲ علی نبينا محمد وعلی آله وصحبه وسلم
_________________________
✒ Tim Nadwa
1 note
·
View note