nurrosesstuff
44 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Mengajukan Tanya
Kala takdir-Nya hadir dengan wujud yang tak selaras dengan doa dan harap, perasaan gundah seringkali datang membuncah. Teriring pecah tangis yang menghantar sekelumit perasaan resah. Dunia seolah berbisik memberi pertanda bahwa inilah saatnya untuk menyerah.
Lalu, benarkah diri telah menerima segala ketetapan-Nya tanpa serapah dan amarah? Benarkah kalimat yang terucap bahwa hanya kepada-Nya hati berserah?
Bukankah sejatinya manusia memahami, bahwa Allah akan selalu memberi yang terbaik untuk hamba-Nya? Bahkan tanpa perlu diminta sekalipun.
Bukankah sebenarnya manusia mengerti, bahwa setiap doa akan terkabul di waktu dan wujud yang paling tepat? Entah diberi sesuai dengan yang diharapkan, ditunda ataupun diganti dengan hal yang terbaik menurut-Nya.
Perkara-perkara dalam hidup memang tak selamanya mudah. Namun, semoga pada segala yang terasa susah dapat dilalui dengan sabar yang berlimpah serta rasa syukur yang tumpah ruah.
Sebab hakikatnya, muara dari kehidupan ini adalah untuk beribadah kepada-Nya.
15 notes
·
View notes
Text
Mari Berpisah.
Kita pernah singgah, dipersimpangan jalan yang membuat kita saling bertanya. Benarkah jalan yang kita tempuh ini? Apakah ada kebaikan dari jalan yang kita tempuh saat ini?
Kita bertanya, saling mencari jawaban. Meski entah aku ataupun kamu menemukan jawabannya. Namun masing-masing kita memilih hening untuk sejenak. Kita terlalu takut dengan sebuah perpisahan.
Sampai satu kita masing-masing kita telah sampai pada persimpangan yang mengharuskan kita untuk memilih. Bersama namun dalam murkaNya. Atau masing-masing dari kita berjalan sendiri sampai pada nanti takdirNya akan menemukan kita kembali.
Keputusan kita memilih untuk berhenti sampai disini saja. Aku tahu, bukan hanya aku yang menangis sebab perpisahan ini. Namun juga kau yang mungkin bersedih atas keputusan ini. Tetapi sekali lagi kita memilih reda dan berjarak sebab kita paham, tidak ada kebaikan bila meneruskan perjalanan ini.
Pada akhirnya kita menyerah bukan karena kita terluka. Kita memutuskan untuk berhenti sebab kita memahami. Tidak ada lagi kebaikan jika terus bersama. Kita sama-sama memahami bahwa harapan yang kita bawa adalah semu dan omong kosong saja.
Kita menangis, perpisahan itu menyakiti hati kita. Dalam doa memohon untuk dikuatkan. Tidak ada perpisahan yang baik-baik saja. Namun mau tidak mau kita harus berpisah jua.
Perjalanan ini membuat kita belajar banyak hal tentang kehidupan. Selalu ada akhir di setiap pertemuan. Perihal sabar, rasa malu, dan dosa. Ya, jika bukan karena dosa tak mungkin kita akan membuat keputusan sejauh ini untuk berpisah.
Selalu ada hikmah dibalik perpisahan. Bahwa, lebih baik memilih sendiri. Daripada harus berjalan bersama namun membuatNya semakin murka. Sesuatu yang tidak menujuNya sudah seharusnya dihentikan dengan semestinya. Cinta kita palsu, perasaan kita semu, hubungan kita jauh semakin baik kala kita memutuskan untuk saling memunggungi satu sama lain.
Dan kini, aku sudah bahagia. Aku sudah ditemukan oleh seseorang yang kebaikan hatinya seluas langit yang entah dimana batasnya. Aku sudah menemukan rumah dimana aku tenang dan nyaman didalamnya. Aku sudah berlabuh, aku sudah terjaga dengan baik di dalam rumahku. Seseorang itu sangat menjagaku dengan baik.
Persimpangan jalan yang membuat kita berpisah dulu. Setiap harinya aku memohon ampun kepadaNya. Bahwa kelak Allaah akan menutupi aib-aib di masa lalu. Bahwah Allaah akan mengampuni dosa-dosa kita atas ketidaktahuan kita di masa silam itu. Meski seringkali aku begitu takut bahwa kelak, debu-debu jalanan itu akan menjadi saksi dihadapan Allaah nantinya.
Mencukupkan diri || 10.32
230 notes
·
View notes
Text
"Dikasih kecewa ke makhluk sama Allah itu bentuk latihan buat melepas harapan ke makhluk. Dari mana kita tau kita bener-bener udah berharap ke Allah aja sebelum hati kita diuji kecewa terhadap makhluk? Kalau hati kita tetep tenang, damai, adem ayem walau banyak manusia ngecewain kita, itu artinya insya Allah kita lulus ujian melepas harapan ke makhluk (manusia)."
@terusberanjak
212 notes
·
View notes
Text
Realitas Cinta
Aku beritahu sesuatu, seandainya kamu sedang menyukai seseorang dikehidupan ini, maka saat itu juga kamu harus siap untuk patah hati dan ditinggal pergi. Itu adalah kenyataan yang harus kau hadapi jika tak siap untuk berkomitmen.
Aku tak hendak memutus harapan, bukan begitu. Hanya sekadar menyampaikan kebenaran yang mungkin banyak orang menyangkalnya, terlalu larut dalam khayalan semu drama-drama atau cerita novel yang happy ending itu.
Bangunlah, lihatlah sejenak. Dunia tak bergerak seperti itu.
Kawan, semakin beranjak dewasa, agaknya kita perlu untuk membiasakan diri, menyiapkan ruang-ruang kekecewaan atas segala ekspektasi yang ada, termasuk rasa suka kepada seseorang.
Saya tegaskan, rasa suka terhadap orang lain itu tak salah, fitrah manusia. Namun, kita juga perlu siap untuk menghadapi takdir yang akan hadir suatu saat nanti.
Ruang hati yang diisi cinta, akan terasa hangat. Pada bagian ini, hidupmu terlihat bahagia, kamu jadi semangat beraktivitas, ada motivasi atas orang yang kau sukai. Saya katakan, kau akan menghadapi fase mabuk cinta.
Namun, saat hati terluka karena terbentur dengan realita, kehangatan hati itu berganti dengan sendunya kesedihan, semangatmu hilang, ruang motivasimu penuh dengan debu, sekali lagi, kau akan kecewa.
Maka sebelum terlambat, aku hanya ingin berpesan. Kau harus siap dengan segalanya.
Mungkin terdengar klise, yang kau butuhkan bukanlah dia, kau hanya butuh cinta sejati, cinta yang selalu menentramkan, cinta kepada Sang Pencipta.
Kau hanya butuh berzikir, merengkuh cinta yang sejati, menghindarkan diri dari cinta yang semu, juga perasaan-perasaan lainya. Saat berzikir, ketenangan hadir. Tentu rasanya lebih indah dari jatuh cinta.
Selanjutnya kau hanya perlu istiqomah, karena godaan semakin berat di akhir zaman ini.
Tentu kau tak akan menghabiskan waktumu hanya untuk kebahagian sementara, dari cinta pandangan pertama, atau kau patah hati yang berlarut-larut itu.
Juga, bukan menyibukan diri untuk kode sana-sini, berharap di notice, atau bersolek diri agar terlihat keren di media sosial. Bukan, kau bukan seperti itu.
Sekali lagi, kita hanya perlu berzikir, mendekatkan diri pada Sang Pemilik cinta sejati. Mudah-mudahan, ini jadi satu dari sekian banyak hal yang menyelamatkan kita dari fitnah dunia, juga di akhirat kelak. Semoga.
168 notes
·
View notes
Text
Tingkatan passion itu ada 4 (menurut Rene Suhardono, seorang career coach) :
Biasa, bisa, ahli, piawai.
Yup. Selalu bermula dari suatu kebiasaan. Karena passion itu continuous. Dilakukan terus-menerus.
Dan valid sebagai passion lagi ketika kebiasaan itu terus ditingkatkan levelnya. Dari yang nggak biasa jadi biasa, lalu bisa, kemudian ahli, sampai piawai.
Ya Allah, mampukan aku mencapai tahap piawai dalam bidang yang aku sukai. Agar aku bisa memaksimalkan potensi, kesempatan, serta segala rizki yang Engkau karuniakan kepadaku. Ampuni aku, dan bimbinglah aku selalu ya Rabbi....
47 notes
·
View notes
Text
Kalau ada yang tanya siapa yang saat ini paling layak untuk dicintai, dibahagiakan, diperjuangkan, dihargai, dan lain sebagainya. Jawabannya adalah dirimu sendiri. Kenapa? Karena pada akhirnya yang akan melakukan semua itu adalah dirimu sendiri. Mencintai, memperjuangkan, menghargai dan lain sebagainya. Kalau enggak dapat sesuatu yang kamu inginkan setidaknya menjaga apa yang sudah kamu miliki adalah hal yang harus dilakukan saat ini.
108 notes
·
View notes
Text
One day, all that sabr you have had will pay off.
618 notes
·
View notes
Text
If someone is meant for you, your paths will be connected by Allah. And they will stay.
748 notes
·
View notes
Text
Pendidikan hati sangatlah berpengaruh kepada life style, bagaimana seharusnya bersikap,bersifat, dan bermummalah.
Hati yang bersih cenderung sulit untuk membuat orang lain sakit hati. Sedangkan orang cerdas dan orang yang selamat adalah mereka yang paling sering menghinakan diri dihadapan Allah, bukan malah menghina manusia di hadapan manusia lainnya.
" jika benar kau mencintai orang lain, mulailah cintai dirimu sendiri dulu sebab jika itu tidak terjadi engkau akan mudah membuat manusia lain tersinggung, dan tak jarang mereka mengeluarkan amarah namun memeilih menyimpannya lalu kesalahanmu di viralkan di telinga orang lain dan itu pasti akan merusak dirimu sendiri dan apakah bisa di katakan mencintai diri sendiri jika hasilnya seperti itu ?."
Lombok 19 mei 2022
54 notes
·
View notes
Text
Ngomong sama diri dan mencapaimu.
Kamu lagi kenapa?
Akhir-akhir ini sering mengajukan pertanyaan itu kepada diri sendiri. Belajar mengakui, kalau lagi kepayahan, lagi ketakutan, lagi khawatir, lagi kecewa bahkan lagi marah. Namun disisi lain, sedang belajar juga, agar segala bentuk fluktuasi emosi tidak menyakiti orang lain.
Akhir-akhir ini sedang dan akan terus belajar menerima, bahwa gak semua orang mengerti posisiku; apa yang sudah ku lalui, apa yang lagi aku hadapi di depan dan apa yang sedang bertarung dalam pikiran.
Akhir-akhir ini sering memintal doa dan semoga doa ini terus melekat dalam tiap langkah; doa agar merasa cukup atas apa-apa yang sudah dipunya, belajar syukur dalam semua keadaan, belajar sabar atas apa-apa yang mengesalkan, belajar baik sangka atas apa-apa yang ditunda, belajar maaf atas apa-apa yang membuat luka dan belajar berdamai atas kesalahan yang sudah-sudah.
Aku tahu, ada beberapa orang yang diberi kelebihan untuk bodoh amat dengan keadaan dan let it flow, sayangnya rumus itu tidak berlaku pada seseorang sepertiku. Sehingga aku tahu, aku perlu ditenangkan, setidaknya oleh diriku sendiri, saat ini.
Tapi jika di depan sana nanti, ada seseorang yang memintaku saling berjuang mengarungi perjalanan hidup ini. Maka harus aku pastikan dengan seakurat-akuratnya;
Apakah dia seseorang yang bisa menenangkanku? Atau malah membuat segala hal dalam diriku jadi berantakan hingga jungkir balik. Apakah dia bisa belajar saling mengupayakan sabar? Atau meledak-ledak atau bahkan lari saat ada masalah. Apakah dia bisa belajar menjaga kehati-hatian bicaranya atau malah membentak-bentak saat di hujani amarah? Apakah dia bisa mengupayakan terbuka berbagi cerita tanpa perlu aku minta-minta? Apakah dia bisa menjaga harga percaya yang tak bisa dibeli dengan nilai apapun di dunia ini?
Semakin kesini, aku belajar menggali apa yang sebenarnya aku butuhkan, meski pelan sekali progress-nya. Tak apa ya, diri.
Semakin kesini, aku belajar bahwa mencapai satu mimpi untuk tergenapi tidak semudah menggantungkan angan-angan. Ada banyak kekecewaan yang telah ku telan, ada banyak harapan yang berakhir terpatahkan, ada banyak tunggu yang tak berujung temu, ada banyak rindu yang berakhir terbenam dalam ragu, ada banyak waktu yang terkuras. Tapi tak apa, sebab aku yakin, aku memperjuangkan sesuatu hal yang pantas.
Ternyata doa-doa saja tidak cukup mencapaimu, aku perlu berbenah. Berbenah saja tidak cukup agar ditemukanmu. Aku harus berjalan, sembari menghapus ketakutan-ketakutan, memupuk banyak keberanian. Keberanian jika suatu hari, aku harus kecewa lagi, terluka lagi, patah lagi. Tapi setidaknya, aku telah mengambil kesempatan; mencarimu, untuk menemukan dan mencapaimu.
Terik, 19 Mei 2022 16.21
162 notes
·
View notes
Text
Perempuan itu butuh penyembuh.
Laki-laki itu butuh tempat berlabuh.
Perempuan dan laki-laki itu terjebak dalam putaran waktu, keduanya bingung untuk sekadar melangkahkan kaki mereka, batin bergejolak, haruskah ke depan, mundur, atau berhenti di tempat sampai salah satu dari kedunya lelah. Lelah dengan tanya, dengan logika, dengan rasa yang barangkali hanya maya. Sebab keduanya seperti juga berada pada labirin pertanyaan, di tiap sudutnya, mereka mendapati semakin banyak tanda tanya. Dan pada tiap jalan buntu, ada semacam batu besar yang segera menggelinding hendak menghabiskan waktu bagi satu atau keduanya.
Perempuan itu ingin pulih.
Laki-laki itu ingin merebahkan letih.
Keduanya punya kendali atas diri mereka sendiri. Atas rasa dalam hati, ada logika dalam pikiran, atas keputusan-keputusan dalam pertimbangan. Yang menakutkan adalah, bagaimana jika keduanya tak paham maksud keinginan satu sama lain? Bagaimana pula perempuan itu mencari kesembuhan terhadap laki-laki yang sedang keletihan? Bagaimana bisa laki-laki itu dapat meredakan letihnya melalui perempuan yang sedang membawa luka?
192 notes
·
View notes
Text
Pada akhirnya setiap pertemuan memang berakhir perpisahan, yang membuatnya berkesan menyakitkan adalah penyesalannya. Maka buatlah semuanya sebaik mungkin, dengan prinsip "Kau tak harus menang untuk dikenang".
Jh
140 notes
·
View notes
Text
Perasaan terbaik.
Perasaan terbaik: Berada di dekat orang-orang, dimana kita merasa menjadi diri sendiri adalah hal yang baik.
(Copas status whatsapp, mbak Tyas)
Perasaan terbaik, bukan perasaan bahagia yang meletup-letup, tapi perasaan tenang yang cukup.
Cukup untuk menuntun agar tetap realistis namun tetap menumbuh rimbunkan syukur dalam hati.
Cukup untuk memberikan kesadaran, bahwa segala hal dalam hidup adalah kesementaraan.
Cukup untuk menghadirkan rasa lapang karena diterima tanpa penghakiman dan ekspketasi yang terlalu menyudutkan.
Cukup untuk membuat diri merasa nyaman dan aman karena tak masalah jadi diri yang biasa saja dan tak selalu mampu meramu segala hal jadi menyenangkan.
Perasaan terbaik ini, seringkali kau cari terlalu jauh dan paksakan, ada—dalam diri seseorang yang memang tak bisa menerima dan menghargaimu secara penuh.
Padahal bisa jadi perasaan terbaik itu, ada di depan matamu. Ada pada keluargamu yang selalu menjadi rumah terbuka, untukmu pulang. Ada pada diri seseorang yang selama ini berdiri di depanmu, tapi luput dari perhatianmu. Ada pada sahabat-sahabatmu yang selama ini selalu berdiri di sisimu, meski dibentang ribuan kilometer jarak yang jauh.
Perasaan terbaik itu ada; pada seseorang yang rela menyisihkan waktu di tengah kesibukannya untukmu; pada seseorang yang selalu mendukungmu meski dunia sedang mengalahkanmu; dan pada seseorang yang diam-diam menyelipkan namamu dalam doa, agar dirimu bahagia.
Jadi, mari gunakan seluruh dayamu untuk lebih peka merasakan perasaan terbaik itu.🤍
Pagi, 28 April 2022 07.13
373 notes
·
View notes
Text
Aku Harus Sembuh Sendiri
Disebut apakah sesuatu yang kita pendam dalam hati? sesuatu yang apabila diingat, berjatuhan juga air yang tersimpan dalam mata. Deras, setiap kali menceritakannya.
Aku takut memulai dan menerimamu. Sengaja begitu keras membohongi keinginan hati. Kekuatan ini aku gunakan untuk melawan derasnya rasa yang mendorongku menujumu. Kamu tidak tahu, bahkan tidak paham sama sekali.
Kamu tidak paham arti senyumanku. Lebar dan manisnya tidak menggambarkan apa yang aku rasa. Kadang pahit pun, aku balut dengan senyuman manis ini.
Kamu tidak paham arti ceriaku. Tawa dan binar itu sengaja aku bagi untuk menutupi luka dan rasa khawatir yang susah sekali hilang. Aku takut tidak diterima, takut kehilangan dan takut dikecewakan. Maka sebisa mungkin, aku bisa menjaganya dengan baik melalui tawa untuk membahagiakan mereka. Tidak ada yang perlu mengasihani diri ini.
Tapi bagaimana mungkin, dirimu menginginkan senyum dan tawa ini? Ini berat, kamu tak boleh merasakan pedihnya.
Biar aku jelaskan, bahwa aku tidak ingin merepotkanmu. Aku harus sembuh sendiri. Aku tidak berharap seseorang datang menawarkan obat dan bersusah payah untuk menyembuhkannya. Aku harus bisa melakukannya sendiri. Setidaknya, itu membuatku tidak bergantungan dengan siapapun.
Jadi, aku butuh waktu untuk bisa sembuh sendiri, lalu menerimamu seutuhnya.
112 notes
·
View notes
Text
Perihal Takdir dan Doa...
Dear Allah swt...
Sejak saat dia mengatakan aku harus selalu berpikir positif, sejak saat dia mengatakan aku harus mengikuti alur Mu, dan berdoa kepada Mu, sejak saat itu pula hati ku tenang. Tapi ada kala nya aku gundah dan takut yarabbi..
Dijumat yang barokah ini.. YaAllah berilah ridho Mu kepada Ku dan dia. Jadikan jalan kami menuju sakinnah, mawaddah dan warrohmah lancar dan mudah serta disegerakan. Teguhkan hati ku dan dia yarab...
YaAllah.. Berikan dia kemudahan untuk berbica kepada ku, berikan hatinya untuk ku yarab.. Bolehkah aku berbahagia yarab bersama nya ? Apalah aku yang banyak kurang nya ini yaAllah ?
Allahumma yaAllah... Luruskan Niat ku untuk menikah karena Mu yarab, teguhkan hati ku selalu mengingat Mu, sebab dosa ku terlalu banyak untuk Kau Ampuni.
Takdir ku bersama nya~ Doa ku selalu Untuknya ~mry Aamiin yarabbal Alamiin..
16.20
Jumat Qobul 15 April 2022
0 notes
Text
Betapa pun sulitnya menjadi baik, semoga tidak lantas membuatmu berhenti memperbaiki diri.
Tidak apa... Untuk diseleksi dari yang lebih sholehah, sebab yang baik untuk yang baik.
YaRabbi... Diramadhan kali ini aku yang masih banyak kurang nya ini, Mohon ampun, mohon diberikan sabar... “Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin” tidak apa sekali lagi.
Cuma, aku tidak tahu seperti apa bahagia dan bagaimana caranya untuk bahagia. Aku lupa pada perasaan itu.
Aku salah telah berkeluh kesah kepada manusia. Tapi Bolehkah sekali saja untuk tidak langsung menjudge aku , ketika aku ingin berkeluh kesah ?
Sehingga Sekarang aku menyadari Diam lebih baik, dan merintih diatas sajadah adalah tempat favorite ku sekarang. Kenapa diam ?...
BumAs 5.58 13 April 2022
0 notes