oliviaawd
oliviaawd
Rainbow
42 posts
Prepare After this World Hijrah, and Istiqomah to jannah
Don't wanna be here? Send us removal request.
oliviaawd · 5 years ago
Text
Jika suatu hari nanti
ada saat di mana kita
tak lagi bisa bersama,
kuharap tak ada
yang harus
kita sesali.
Karena selama ini
aku telah mencoba
menyayangimu
sepenuh hati,
setiap hari
dan jika ternyata itu semua
tidak berhasil
mungkin memang
belum waktunya,
atau mungkin
memang bukan takdirnya.
—G.N
159 notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
Terima Kasih untuk Tidak Menyerah
Tumblr media
Menyerah dan memulai sesuatu yang baru; bertahan dan terus berjuang; atau menyerah dan tidak berbuat apa-apa. Manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan itu.
Pilihan pertama dan kedua tak akan menghinakanmu. Pilihan ketiga bisa saja menjerembabkanmu pada usia tua tanpa hasil apa-apa. Kenapa? Karena kamu memilih tidak membuat progres sama sekali dalam hidupmu.
Perhatian kita bukan pada hasilnya, namun pada kemantapan hati untuk membuat progres-progres kecil dalam hidup ini. Progres-progres itulah, yang kelak jika Tuhan merestui, akan membawamu pada hasil yang bisa jadi tak kamu duga sebelumnya.
Sampai kapan pun, menyerah dan tak berbuat apa-apa tak pernah menjadi pilihan yang layak untuk dipilih. Jika pun kamu terlalu lelah dan tak ada seorang pun yang bersedia menjadi pendengar, selalu ada tanah untuk bersujud, selalu ada telapak tangan untuk menengadah, selalu ada Allah Yang Maha Mendengar.
Berkeluh-kesah bisa bernilai ibadah jika kamu arahkan pada target dan tempat yang tepat. Seperti dalam do'a-do'a di kala sujudmu, seperti tangisan-tangisan di sepertiga malam terakhirmu.
Tetaplah berdiri di situ, di tempat di mana progres hidupmu tidak kau hentikan dengan seribu alasan. Apa itu menyerah? Apa itu lelah? Apa itu malas?
Semangat buat kamu, semangat buat kita semua, terima kasih sampai detik ini masih melangkah mesti tertatih.
— Taufik Aulia
1K notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Video
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِنِسَائِهِمْ. (رواه الترمذي) Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang memiliki akhlak mulia dan sebaik-baik kalian adalah mereka yang berperilaku baik terhadap perempuan-perempuan mereka. (H.R. At- Tirmizi). 🌸🌸 https://www.instagram.com/p/B3vUA79HvAxRgCoTyUIcgix021u0bcPlRJxuzQ0/?igshid=d5f4b5vihjfg
2 notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Amiiinn 😇 https://www.instagram.com/p/B3raDPfnik8pp3g_-_xsZYnM6MLV-AnFqvU-WY0/?igshid=1jaorabjytd6c
0 notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
"Wanita boleh jadi bersedih saat patah, namun menjadi begitu tegar saat iman melekat di dada."
Adalah Hajar istrinya Ibrahim yang bersedih ketika hendak ditinggal berdua dengan putranya Ismail, lalu berubah menjadi begitu tegar ketika terlontar tanya "apakah ini perintah Allah wahai suamiku?" "Kalau begitu baiklah."
Adalah Asiyah bin Muzahim, istri Fir'aun yang bersedih dengan keburukan yang dilakukan suaminya. Tak tanggung-tanggung, membunuh bayi, bahkan mengaku Tuhan dilakukan suaminya. Namun menjadi begitu 'kokoh' keimananya dengan berislam, sekalipun harus disiksa.
Adalah Fatimah bin Rasulullah saw. yang mengeluhkan kondisi rumah tangganya, karena lelah mengerjakan kesibukan rumah tangga dan tak ada yang membantu, lalu meminta pada Ayahnya agar memberinya seorang pembantu. Namun, berubah menjadi begitu 'taat' ketika Rasulullah memberitahukan kemuliaan seorang istri yang menggiling sendiri tepung untuk suaminya mampu meleburkan dosa, dan meninggikan derajatnya."
Mereka adalah contoh tauladan dari banyaknya kisah tentang 'wanita' yang layak jadi panutan.
Apa persamaannya? Mereka juga pernah merasa lelah, mengeluh, sakit, dll. Namun ketika ada Allah yang memerintahkannya, mereka taat, tak membantah sedikitpun, tak ada keraguan setitik-pun.
Maka, bersyukurlah tercipta menjadi seorang wanita. Karena di dalamnya ada surga, baik untuk anak-anakmu ataupun bagi kedua orang tuamu. Meski kamu sadar, beratnya menjaga aurat agar tak terlihat oleh yang lain.
Bersyukurlah jika dicipta menjadi wanita, karena pahala melimpah mengiring setiap rasa sakit mengandung, melahirkan, serta merawat buah hati tercinta. Meski tau akan begitu sulit, kehilangan jam tidur bahkan berupaya menahan rasa sakit.
Wanita itu mulia. Tidak dicipta tuk direndah, atau dianggap lemah. Di atas iman, jalan surga diperolehnya.
2K notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
Tanpa kamu harus bercerita panjang lebar pada manusia, Allah sudah mengerti bagaimana sulitnya kamu bersabar, tentang bagaimana gemuruhnya hatimu saat ini.
Menangislah sejenak, kepasrahanmu padaNya akan mendatangkan jalan keluar, ribuan usaha yang kamu lakukan tidak akan pernah membawa pada puncaknya jika ternyata kamu tidak melibatkan Allah dalam rencanamu.
Rancang dan tuangkanlah setiap rencanamu dalam secarik kertas, pada bait akhir tulislah "Aku, usahaku, dan doaku harus seimbang, dan untuk hasilnya aku ikuti jalan dan kemauanmu ya Rabb". Ia akan menenangkanmu, sebab kini kamu tidak bergantung pada hasil manusia, tapi pada hasilNya.
Setiap yang bergemuruh dalam dada terkadang akan membuatmu harus sedikit menangis, tidak mengapa. Biarkan ia tertuang dalam aliran airmatamu, hingga ia tenang, dan setelah itu kamu harus kembali menghapusnya dan mulai berjalan lagi. Tersenyum.
Karena setiap kita akan ada gemuruh dalam dadanya masing-masing, dan setiap kita punya tujuan yang harus dicapai. Semangat bertumbuh.
Jangan lupa doa.
@jndmmsyhd
2K notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
“Kuliah, pusing. Mau nikah aja.”
“Kerja, pusing. Mau nikah aja.”
“Nanti nikah pusing juga, mau nikah lagi?”
Bukan. Bukan begitu. Menikahlah bukan karena lelah dari kehidupan. Tapi menikahlah karena butuh diringankan dan meringankan beban pada saat yang sama.
Bukan. Bukan begitu. Menikahlah bukan karena ingin lari dari kenyataan. Tapi menikahlah karena ingin saling menguatkan hadapi kenyataan.
Bukan. Bukan begitu. Menikah bukanlah tentang kamu saja yang harus dijaga perasaan dan dibahagiakan hidupnya. Menikah adalah tentang sama-sama menjaga perasaan dan sama-sama membahagiakan.
Menikah bukanlah pelarian yang akan melepas beban-beban hidupmu. Menikah adalah tentang penyatuan dua kekuatan untuk membawa beban yang sudah ada sebelumnya. Menikah adalah tentang berkawan, saling berbagi dan menerima. Menikah adalah tentang membangun masa depan dan mencapai impian sama-sama.
Maka bayangkan, apa jadinya bila dua orang yang saling lari dari kenyataan hidup kemudian bertemu dalam satu bingkai pernikahan? Ya, barangkali mereka akan saling melarikan diri pada akhirnya.
— Taufik Aulia
5K notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
Lagi difase dimana I need somebody to be my discussion patner, knowing all of me without judging, make me laughing effortlessly and I can do those thing to him as well without much effort. Like, naturally. Like a life patner 🖤
0 notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
Mencintaimu dalam Do'a
Seperti kisah Ali yang mencintai Fatimah namun tak seorangpun mengetahuinya bahkan setan pun tak mengetahuinya, hanya Allah ta'ala yang mengetahuinya.
Ali menutupi rasa cintanya dengan amal-amalannya, dia menguatkan diri bahwasannya cinta tertinggi adalah cinta untuk Allah, cinta diatas segala cinta
Cukup dengan doa aku mencintai, cukup dengan doa tundukan pandanganku, cukup dengan doa jaga marwahku. Biarlah aku dekap rapat perasaanku ini, biarlah ku tutup rapat hingga Allah mengijinkan pertemuan kita, namun jika memang kau bukan tercatat untukku jika memang kau hanya hiasan duniaku yang sementara, sungguh aku yakin Allah akan menghapus cinta dalam doa untukmu, Allah akan menghilangkan perasaanku untukmu, Dia akan memberikan rasa lebih indah pada orang yang paling Ia Ridhoi. Begitulah kuasa-Mu, zat yang membolak-balikan hati, sungguh dalam doa aku mencintai, cukuplah aku mencintai didalam hati menyalurkan rinduku melalui doa disetiap sujudku dan menjagamu melalui Allah.
86 notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
Ibadah-ibadah dan ketaatan-ketaatan yang bermanfaat bagi orang yang telah mati #1
Perngertian shadaqah jariyyah menurut Madzhab Empat ialah: Suatu pemberian untuk mencari pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ada pula yang mengatakan: Memberikan shadaqah yang tidak wajib, dengan cara menguasakan barang dengan tanpa ganti (gratis). Ada pula yang mengatakan: Harta yang diberikan dengan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ada pula yang mengatakan: Harta “wakaf”, sedangkan pengertian wakaf itu sendiri yaitu: Apa-apa yang ditahan di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala .
Dari pengertian-pengertian di atas jelas bahwa shadaqah jariyyah adalah suatu ketaatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari wajah Allah, sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar orang-orang umum bisa memanfaatkannya sepanjang waktu tertentu, sehingga pahalanya mengalir baginya sepanjang barang yang dishadaqahkan itu masih ada.
Di antara contoh shadaqah jariyyah yang telah dilakukan di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah : Kebun kurma yang dishadaqahkan oleh Abu Thalhah (seorang sahabat Nabi) ketika turun firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
لَن تّنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ
“Dan tidaklah kamu bisa mendapatkan kebaikan sehingga kamu menginfakkan (shadaqahkan) sebagian apa-apa yang kamu sukai”. [Ali-Imran: 92]
Kebun yang dishadaqahkan oleh Bani An-Najjar kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam rangka untuk pembangunan masjid di waktu Nabi datang di kota Madinah.
Sumur “ruumah” yang dibeli oleh sahabat Utsman Radhiyallahu ‘anhu dan beliau shadaqahkan pada waktu kaum muslimin kekurangan air.
Tanah/kebun yang dishadaqahkan oleh sahabat Umar Radhiyallahu ‘anhu, yang merupakan harta yang berharga baginya (yang dinamakan tsamgh), beliau menshadaqahkan tanah tersebut, dengan syarat tidak boleh dijual, diberikan atau diwariskan, akan tetapi buahnya (kebun/tanah itu), dishadaqahkan untuk budak, orang-orang miskin, tamu, ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal) serta karib kerabat Rasulullah.
Di antara hadits-hadits yang menyebutkan shadaqah jariyyah, adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Sesungguhnya aku telah mendangar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ الهِّ بَنَى الهُب لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang membangun masjid untuk mencari wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga”.
“Kalian tidak akan mencapai Puncak kebaikan kecuali kalian semua menginfaqkan sesuatu hal yang kalian cintai”.
Dalam keadaan senang kita bershadaqoh itu hal biasa, namun ketika keadaan sulit kita bershadaqoh itu sesuatu hal yang luar biasa.
:))
Inspired by ust Akhirudin hafidzahullah
8 notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
0 notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
Mengapa Harus Hafal Al-Quran?
Ada pertanyaan yang selalu saya bingung untuk menjawab. Pertanyaan itu adalah tentang mengapa saya menghafal Al-Quran. Ya, saya selalu bingung menjawabnya karena saya menghafal Al-Quran sejak masa kanak-kanak. Tepatnya kelas I SD dan selesai wisuda khatmil Quran saat kelas IV SD. Saat itu, satu-satunya alasan saya mau menghafal Al-Quran adalah karena disuruh orangtua. Sementara saya tipikal anak yang tak berani melawan orangtua meski kesulitan, dan Bapak saya adalah tipikal orangtua yang harus dipatuhi anaknya, jadilah kami pasangan yang klop untuk menghafal Al-Quran.
Ketika menghafal dulu, tentu banyak hambatan dan hal berat yang menantang untuk dijalani. Mulai dari pukulan dan hukuman ustadz, rasa kangen rumah dan orangtua, bullying dari kakak kelas, dan pergaulan dengan teman-teman yang notabene menengah ke atas, sementara orangtua saya tergolong “cukup”. Alhamdulillaah, semua itu berlalu begitu saja berkat doa dan nasehat orangtua saya yang tak pernah lelah. Jadilah, ketika itu kebahagiaan orangtua saya menjadi harapan saya setiap kali mereka datang berkunjung. Setiap bulan sekali, saya selalu berusaha menyiapkan prestasi hafalan dan belajar yang baik untuk memberi kejutan dan membahagiakan orangtua saya. “Bapak, alhamdulillaah selesai kelas I ini aku masuk juz 16!”, “Ibu, alhamdulillaah caturwulan ini aku rangking satu lagi!” Saya selalu menyambut orangtua saya dengan antusias dan menceritakan pengalaman sebulan. Hingga tak terasa, akhirnya saya khatam.
Tak pernah terbayangkan dalam benak saya, setelah menghafal Al-Quran mau ngapain dan gimana. Tapi begitulah ketika orangtua saya menitipkan pendidikan anak-anaknya ke Allaah swt. Dia lah yang kemudian mengajarkan saya alasan mengapa saya harus menghafal Al-Quran sejak kecil. Dari sekian banyak keuntungan yang diperoleh dari menghafal Al-Quran, yang paling penting menurut saya adalah soal menjaga dan penjagaannya.
Ya, saya semakin sadar bahwa hafalan Al-Quran yang Allaah swt titipkan kepada saya ini benar-benar menjaga saya dalam berbagai kondisi. Saya jadi merasakan betul maksud Kyai saya dulu ngendika,
“Al-Quran kerumat, awak kerumat.”
Ketika kita berusaha menjaga hubungan dengan Al-Quran, menghafal, murojaah, mempelajari, men-tadabburi, dan bentuk interaksi lainnya, maka Al-Quran akan menjaga kita dalam segala hal. Inilah mengapa saya lebih suka menyebut hubungan dengan Al-Quran sebagai interaksi, ada timbal-balik dan menimbulkan suatu simbiosis mutualisme.
Sampai hari ini, Al-Quran telah banyak menjaga saya dari kemaksiatan, menjaga saya dari kemiskinan, menjaga saya dari kebodohan, menjaga saya dari kecelakaan, menjaga saya dari teman yang buruk, menjaga saya dari godaan perempuan, menjaga saya dari berperilaku kasar, menjaga saya dari ketidakpedulian, dan yang terpenting menjaga saya dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allaah swt. Allaah swt telah mendidik saya melalui riyadhah dan murojaah dengan Al-Quran sehingga menjadi pribadi yang shalih secara ibadah dan sosial.
*****
Bagi saya pribadi, menjaga hubungan dengan Al-Quran ini adalah parameter paling mudah kedua untuk melihat keshalihan ibadah seseorang. Untuk melihat keshalihan ibadah seseorang, hal pertama yang biasa saya lihat adalah tentang sholatnya, baik sholat fardlu maupun sunnah. Dan yang kedua, adalah soal hubungan dengan Al-Quran ini. Sementara untuk mengukur keshalihan sosial seseorang, saya biasa melihat bagaimana interaksinya dengan masyarakat, bagaimana dirinya memberikan manfaat untuk masyarakat, dan yang paling penting bagaimana adab dengan keluarganya. Ketika dua hal ini baik, maka bagi saya seseorang cukup disebut sebagai orang yang baik dalam agamanya.
Maka, ketika sebelum menikah dulu, saya ditanya orang tentang harapan mendapat istri yang hafal Al-Quran atau tidak, saya jawab dengan tegas,
“Saya ndak mau mencari yang hafal Al-Quran. Tapi saya mau mencari yang konsisten menjaga hubungan dengan Al-Quran. Karena mereka yang hafal Al-Quran tapi tak menjaga hubungan akan hilang hafalannya. Sebaliknya, mereka yang belum hafal, tentu akan hafal dengan sendirinya jika mau istiqomah menjaga hubungan dengan Al-Quran. Tugas saya lah untuk membimbing dan mendidiknya sekaligus agar menjadi shalih secara ibadah maupun sosial.”
Maka, ketika Dek Zahra dulu menge-block akun media sosial dan koneksi dengan saya karena komentar yang menimbulkan fitnah tersebut, hal pertama yang menjadi pertimbangan saya untuk memutuskan menyelesaikan dengan melamarnya adalah karena Dek Zahra adalah orang yang menjaga sholatnya dan telah bersungguh-sungguh berusaha istiqomah menjaga hubungan dengan Al-Quran. Apalagi setelah mendengar cerita dan harapan dari Abah tentang keshalihan sosial Dek Zahra, saya langsung berpikir barangkali inilah orang yang tepat, yang Allaah swt pilihkan untuk saya. Alhamdulillaah, setelah proses yang dimudahkan oleh Allaah swt, hari ini kami telah satu semester menjalani hidup bersama sebagai sebuah keluarga.
Dan pernikahan dengan Dek Zahra ini, adalah salah satu nikmat yang tak bosan-bosannya saya syukuri.
Alhamdulillaahilladzii bini'matihii tatimmush shaalihaat, allaahumma a'innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni’ ibaadatika…
211 notes · View notes
oliviaawd · 6 years ago
Text
Jangan meninggalkan amal
Jangan meninggalkan amal karna takut  tidak ikhlas. Beramal sambil meluruskan niat lebih baik dari tidak beramal sama sekali.
Jangan meninggalkan dzikir karna ketidakhadiran hati. Kelalaian kita dari dzikir lebih buruk daripada kelalaian kita saat berdzikir.
Jangan meninggalkan tilawah. karna tidak tau maknannya. Ketidaktauan makna dalam tilawah masih lebih baik daripada ketidakmauan membaca firman-Nya.
Jangan meninggalkan dakwah karna kecewa. Kesabaran kita bersama orang-orang shalih lebih baik daripada kesenangan kita bersama orang-orang yang tidak shalih.
Jangan meninggalkan amanah karna berat. Beratnya amanah yang kita emban insyaAllah sebandingdengan beratnya timbangan amal yang akan kita dapatkan.
Jangan meninggalkan medan juang karna terluka. Kematian di medan juang lebih baik daripada hidup dalam keterlenaan
Jangan meninggalkan kesantunan karna lingkungan kasar. Santun kita saat dikasari hanya akan menambah kemuliaan dan mengundang simpati-Nya.
“ Ya Allah yang memalingkan hati manusia, palingkanlah hati diatas ketaatan kepada-Mu. Wahai yang membolak balikkan hati, teguhkanlah hati kami di atas agama-Mu.
Renungan Tarbiyah Dzatiyah -Taujih ODOJ18
330 notes · View notes
oliviaawd · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Ter ❣️❣️ (di Institut Seni Indonesia Padangpanjang)
0 notes
oliviaawd · 7 years ago
Text
I miss you
I think about you at night when I come to my empty cold bed.
I try to remember your face but cannot picture it as perfectly as I used to before.
Maybe because I haven’t seen you in a long while. Maybe because I haven’t talked to you in a long while. Maybe because I don’t think about you as often as I used to.
But at night in my cold lonely bed when I think of you my heart breaks. I cry.
I miss you. Even when I convince myself and the world that I don’t.
I wonder if you miss me. If you even remember me. The little girl who never really said much? I hope you do.
I hope you forgive me for all I didn’t say to you. For all I prevented myself to feel. For all we could’ve been but didn’t.
I miss you.
- C
259 notes · View notes
oliviaawd · 7 years ago
Text
Aku tahu jika kamu membenci masa itu, namun izinkanlah aku untuk menebus semuanya dan melegakan hatiku.
Setelah itu aku akan pergi dan tidak akan menganggumu lagi.
20 notes · View notes
oliviaawd · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Dicintai memang bagus Tapi mencintai itu lebih menakutkan Mampukah aku mencintai lagi? Bukan cinta yang menakutkan Kau hanya khawatir akan terluka lagi Dan cinta adalah tentang ikhlas saat melepaskan dan siap untuk kehilangan.🍃🍃 (di Grand Rocky Hotel Bukittinggi)
1 note · View note