Tumgik
omreza · 1 year
Text
[TUHANKU, DENGAN SEGALA MAHA BAIKNYA]
"Ya Allah, aku mau 10 milyar."
Celetuk seorang hamba kepada Tuhannya di tempat mustajab; Raudhah Masjid Nabawi. Doa terakhir yang dilantunkan sebelum ia memutuskan untuk menyudahi waktu berbincang di taman surga itu.
Menariknya, bahkan ia tak tau apa tujuan doanya. Hingga di kemudian hari, muncul sebuah rasa sakit yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Dan di sinilah turning pointnya, Tuhan -dengan segala kemahabaikanNya- sadarkan kembali bahwa rezeki bukan melulu tentang digit materi.
Bentuknya bermacam. Hukumnya berbanding lurus dengan syukur; yakni semakin luas kacamata syukurmu maka semakin luas pula definisi rezeki yang dapat kau pahami.
Coba bayangkan, kalau ternyata Tuhan -dengan segala kun fayakunNya- benar mengabulkan permintaan 10 milyar Si Hamba, namun hanya untuk membiayai berbagai pengobatan. Apakah benar hal itu yang hamba inginkan?
Maka, hari itu pula, Tuhan -dengan segala kelembutanNya- memberi pelajaran kepada hamba yang lemah ini. Diberinya sebuah sentuhan halus, sebuah pemahaman yang luar biasa cantik.
Nikmat paham ini berhasil diserap oleh Sang Hamba. Maka dengan segera ia mengubah doa-doanya. Bukan lagi tentang seberapa banyak, tapi tentang cukup yang berkah. Yang terdapat ridha Allah di dalamnya.
Lagi, keinginanmu adalah sebuah harapan. Namun keinginan Allah adalah sebuah kepastian. Maka berdoalah, agar apa yang kau inginkan sejalan dengan apa yang Allah takdirkan. Jika tidak, Maha yakinlah bahwa Tuhanmu Maha Segala. Ia jauh lebih tau apa yang kau butuhkan.
46 notes · View notes
omreza · 1 year
Text
Jadi yang terbaik itu bukan jaminan kebaikan !!!
Anak pintar, nilainya bagus, dipuji disekolah, itu ga penting, selama tidak menyusahkan orang lain . yang penting dia bahagia, Itu yang bakal bikin dia bertahan dan baik2 saja dengan tuntutan materi ajar yg makin naik levelnya dari hari ke hari. Makanya pas pulang sekolah jangan langsung nanya nilainya berapa? Tapi tanya dulu "tadi seneng ga di sekolah...?"
Sy pernah pny siswa yg nilainy bagus tp dia tertekan dan stres-an, ... ternyata emang dia selalu diajari buat self value oriented sm ortunya. Dan bener emang makin hari prestasinya naik terus tp itu berbanding terbalik sm hub. Sosialnya. Dia jd lebih individualis, kurang care dan tdk mau berbagi dengan teman, gampang kecewa dan iri hati. Kalaupun diluar tampak baik tapi kebanyakan cenderung memendam dan punya dua kepribadian. Kecuali mereka yang beriman...
Anak, mereka adalah manusia yg kelak akan disebar ke masyarakat dengan berbagai profesinya sebagai agen sosial . Oleh karena itu biarkan mereka untuk mudah menjadi bahagia tanpa banyak syaratnya. Sebab bila mereka sendiri belum bahagia bagaimana kelak mereka akan bisa memberi manfaat dan membahagiakan orang lain.
Itulah penyebab besar profesional di zaman ini, banyak yang kurang tulus dengan profesinya. Kek kurang berkah, susah cari sukarelawan, kecewa kalau tidak dihargai, selalu ingin pengakuan dan mengejar posisi tertinggi. Sebab itu berangkat dari pola pikir "duku aku udah lelah dan susah, berjuang lebih dari yang lain, kerja keras buat sampai disini, sehingga kriteria2 itulah yang layak aku dapatkan, aku ga terima kalau tidak dihargai" padahal kan jika ditinjau dari sudut pandang iman ga ada usaha yg sia2 meskipun tidak kembali dari arah yang sama pasti pasti ada balasan yang lebih baik disisi tuhanNya. Cuman ya itulah efek buruk lainnya orang2 kayak gitu jadi menilai sesuatu dengan materi dengan harga dunia dan harus saat itu juga .
Ingatlah mak tentang pentingnya ikhlas sejak awal. Mengajari ikhlas sebelum memberi tanggungjawab dan syariat. Dan itu harus dimulai dengan mengenalkan tauhid, karena tanpa iman tidak akan ikhlas, dan tanpa ikhlas semua adalah beban. Ketahulilah mak bahwa derajat tertinggi yang dihargai makhluk bahkan hukum alam secara otomatis adalah ikhlas. Bahkan mutlak di sisi Allah bahwa orang terbaik akan kalah dengan orang ikhlas. Bahkan iblispunpun (petinggi2nya syaitan) tidak dapat mengganggu orang2 mukhlis (ikhlas) .
Iblis menjawab, "Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." [Shâd/38:82-83].
Makanya ga perlu tuntut anak kita tuk jadi yang terbaik tapi ajari mereka menjadi yang paling ikhlas. Sebab ikhlas itu sendiri yang akan memberikan, menjadikan mereka yang terbaik... Di sisi makhluk dan Tuhannya. Bahkan bila tidak di sisi makhluk... Tapi tetap di sisi Tuhannya bukankah itu kedudukan yang paling utama yang di damba setiap hamba karenanya jaminan di dunia dan surga.
96 notes · View notes
omreza · 2 years
Text
Kusut
Aku ingin bercerita padamu, tentang apapun selain hujan. Sayangnya, satu-satunya isi kepalaku yang bisa aku tuliskan hanyalah tentang hujan. Sebab sisanya—terlalu kusut untukku tuliskan.
Maka pada dini hari ini, kebetulan hujan turun. Entah hujan yang keberapa kali untuk hari ini. Mungkin ke empat, lima atau lebih. Sepanjang hari tadi, awan-awan mendung menggantung di langit yang seakan siap menunggu luruh ketika ditiup angin, mewakili suasana hatiku dan juga harapanku yang sudah bersiap untuk terbang lebih jauh atau jatuh di mana saja—asal itu terbaik menurut-Nya.
Aku sedang merasa terluka, tapi aku tak menemukan darahnya menetes pada tubuhku
Aku sedang merasa aku patah, tapi aku juga tak menemukan tanda itu pada tubuhku.
Aku sedang mempelajari bentuk ikhlas, tatkala harapan dan keterbatasanku sama-sama saling cemas.
Aku sedang memahami bentuk tawakkal, tatkala segala kemungkinan dan ketidakmungkinan saling beradu dialog dalam isi kepalaku.
Kini, aku sedang sangat ingin memeluk-Nya dalam doa-doaku yang lebih penuh kejujuran tentang rasa sakit dan lelah terhadap dunia.
Tapi, aku tak bisa memeluk-Nya.
Aku hanya bisa bersujud sepanjang-selama-sekuat mungkin. Berharap dosa-dosaku berguguran, kesalahanku dimaafkan, keresahanku ditenangkan, ketakutanku dihapuskan.
Dalam hujan, dalam doa-doa yang tergenang, dalam cinta yang tenggelam pada-Nya.
Semoga yang kusut ini terlerai.
Hujan yang panjang, 14 Desember 2022 23.24
25 notes · View notes
omreza · 2 years
Text
Cemas
Segala hal yang kini terasa membuat diri kita cemas—pada akhirnya nanti akan kita tawakkal kan juga pada Allah.
Pada titik momen dan perasaan itu, kita tersadar—bahwa sekuat apapun kerasnya hidup menempan kita untuk dewasa, bijaksana dan tak takut dengan apa yang ada di depan sana. Sejatinya ketakutan, kecemasan dan perasaan tak mampu itu akan selalu ada.
Mengiringi langkah-langkah..
Diantara detak-detik waktu..
Melekat menjadi fitrah; sebab menjadi manusia, adalah menjadi hamba-Nya.
Ketidakmampuan, kekurangan, dan perasaan tak pernah maksimalnya setiap ikhtiar sekeras apapun kita memperjuangkan sesuatu, adalah suatu 'pengingat' bahwa hanya pada-Nya kita bergantung, berlindung, meminta tolong, berserah diri dan berujung.
Usai demam turun, 16 Desember 2021 15.58
16 notes · View notes
omreza · 2 years
Text
Jadi kemarin ada kerabat dari jauh yang datang ke rumah, suami istri beserta anak dan menantunya. Ketika melihat keadaan bapakku, menantu mereka justru yang sesenggukan paling kenceng. Padahal kan dia yang tidak mempunyai hubungan darah secara langsung..
Melihat itu, langsung kutambahkan list kriteria perempuan idamanku yaitu "punya rasa empati yang tinggi". Entah kenapa aku ingin nanti punya istri yang seperti itu hehe
Setelah kuingat2 lagi, ternyata dulu aku pernah langsung tertarik sama orang cuman karena lihat dia nangis waktu kucingnya mati.
Aku bingung kenapa bisa seperti itu, tapi mungkin saja karena orang yang punya empati tinggi, terkesan hatinya lunak / lembut.
16 notes · View notes
omreza · 2 years
Text
Mylog: Teruntuk bajingan, baik yang laki laki atau pun perempuan
Dalam proses pencarian jodoh, bagi yang aktif mencari selalu ada dua pilihan
Pertama, memancing dengan kail
Kedua, menebar jaring
Yang pertama adalah yang paling umum dilakukan. Memancing target spesifik tertentu dengan perhatian, tarik ulur sedikit baru
'Hap!' Ditangkap, target yang inginkan masuk ke dalam pelukan. Relationship established.
Itu kalau berhasil,
Dalam kebanyakan kasus, umpan yang diberi seringnya dilirik pun tidak, atau umpan dimakan tapi kail dilepaskan
Lebih parah, sudah tarik ulur ujungnya terlepas jua. Namanya cinta memang tidak bisa dipaksakan
Namun, cinta juga adalah perjuangan. Bagi pejuang sejati, mencari belahan hati tak akan berhenti meski hati patah berkali kali.
Esok pagi, temukan target yang paling menarik hati. Siapkan umpan terbaik, lalu siap kembali menanti.
Doa kami untuk para pencari yang menggunakan metode pertama
Metode kedua biasanya dilakukan oleh bajingan sejati baik dari kalangan lelaki atau perempuan. Dalihnya klasik, konon mencari yang terbaik
Ditebarkan jaring berisi janji janji dan segala umpan, berharap ada dua tiga yang memakan.
Berbeda dengan pejuang yang pertama, yang fokus pada satu target lalu berupaya sampai dapat dan baru ganti target setelah fix terlepas. Bajingan metode kedua biasanya enteng berinteraksi dengan banyak target sekaligus
Harap harap banyak yang termakan umpan, setelah mendekat tinggal pilih yang paling menawan.
Sisanya ?? kembali dilepas dilautan.
Pengguna metode kedua ini selalu ada di tiap zaman. Mungkin merasa cantik atau tampan, merasa layak jadi menantu idaman, pokoknya sebelum akad harus ada banyak pilihan di tangan.
Betul, bajingan memang.
Bijaklah dalam mencari pasangan. Kalau sejak awal hanya ingin berteman baiknya nyatakan demikian. Jangan larut larut dengan hubungan tanpa kepastian.
Yang dimainkan disini adalah perasaan
Teruntuk para bajingan, baik laki laki atau perempuan
Segera hentikan, sebelum membuat orang lain hatinya tak tenang.
Untuk yang merasa sedang berada dalam jaringan, semoga ga banyak berharap. Biar ga terlalu pedih ketika tidak dipilih lalu kemudian dilepaskan
87 notes · View notes
omreza · 2 years
Text
Mylog: Teruntuk bajingan, baik yang laki laki atau pun perempuan
Dalam proses pencarian jodoh, bagi yang aktif mencari selalu ada dua pilihan
Pertama, memancing dengan kail
Kedua, menebar jaring
Yang pertama adalah yang paling umum dilakukan. Memancing target spesifik tertentu dengan perhatian, tarik ulur sedikit baru
'Hap!' Ditangkap, target yang inginkan masuk ke dalam pelukan. Relationship established.
Itu kalau berhasil,
Dalam kebanyakan kasus, umpan yang diberi seringnya dilirik pun tidak, atau umpan dimakan tapi kail dilepaskan
Lebih parah, sudah tarik ulur ujungnya terlepas jua. Namanya cinta memang tidak bisa dipaksakan
Namun, cinta juga adalah perjuangan. Bagi pejuang sejati, mencari belahan hati tak akan berhenti meski hati patah berkali kali.
Esok pagi, temukan target yang paling menarik hati. Siapkan umpan terbaik, lalu siap kembali menanti.
Doa kami untuk para pencari yang menggunakan metode pertama
Metode kedua biasanya dilakukan oleh bajingan sejati baik dari kalangan lelaki atau perempuan. Dalihnya klasik, konon mencari yang terbaik
Ditebarkan jaring berisi janji janji dan segala umpan, berharap ada dua tiga yang memakan.
Berbeda dengan pejuang yang pertama, yang fokus pada satu target lalu berupaya sampai dapat dan baru ganti target setelah fix terlepas. Bajingan metode kedua biasanya enteng berinteraksi dengan banyak target sekaligus
Harap harap banyak yang termakan umpan, setelah mendekat tinggal pilih yang paling menawan.
Sisanya ?? kembali dilepas dilautan.
Pengguna metode kedua ini selalu ada di tiap zaman. Mungkin merasa cantik atau tampan, merasa layak jadi menantu idaman, pokoknya sebelum akad harus ada banyak pilihan di tangan.
Betul, bajingan memang.
Bijaklah dalam mencari pasangan. Kalau sejak awal hanya ingin berteman baiknya nyatakan demikian. Jangan larut larut dengan hubungan tanpa kepastian.
Yang dimainkan disini adalah perasaan
Teruntuk para bajingan, baik laki laki atau perempuan
Segera hentikan, sebelum membuat orang lain hatinya tak tenang.
Untuk yang merasa sedang berada dalam jaringan, semoga ga banyak berharap. Biar ga terlalu pedih ketika tidak dipilih lalu kemudian dilepaskan
87 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Surat kepada adek.
Dek,
Kamu sudah besar ya sekarang. Sudah berani menentukan pilihan sendiri. Sudah berani kemana-mana sendiri. Walau kadang sifat manjamu masih ada.
Dek,
Menjadi dewasa memang tak mudah, namun jangan terlalu takut menghadapinya.
Mungkin akan ada rasa kecewa dari kedewasaan itu, namun percayalah banyak kebahagian pula yang menanti.
Nikmati saja setiap fasenya.
Dek,
Kakak memang sering marah-marah. Tapi percayalah dek, itu cara kakak mendorongmu agar kamu tumbuh.
Tak jarang pula kakak buatmu tersinggung tanpa ada kata maaf yang terucap dari lisan kakak. Tapi dek kamu harus tau, menghiburmu adalah cara kakak meminta maaf.
Terakhir dek,
Ketika suatu saat kamu mengalami hari yang berat, jangan ragu datang.
Pelukku akan selalu ada untuk meringankanmu.
------------------------------------------------------------
Surat kepada kakak.
Kak,
Aku sudah tumbuh mendewasa.
Seringkali terjebak diantara pilihan-pilihan yang membingungkan.
Sudah seringkali pergi seorang diri dalam menuju suatu urusan.
Kak,
Dewasa tak seindah yang kupikirkan saat aku kecil. Namun jangan khawatir, sebab aku masih bisa menikmati bahagia dan dukanya dalam wujud percaya.
Bahwa ini adalah proses, akan kunikmati perjuanganku.
Kak,
Maaf karena sering manja terhadapmu.
Sebetulnya aku merasa sepi dan ingin terus bersamamu diantara sekian banyak orang yang memakai topeng, aku merasa hanya disisimu tawaku lepas.
Aku senang kau menegurku, bahkan dalam amarahmu aku sangat merindukannya.
Caramu membuat aku kesal, sungguh aku merasa terhibur atasnya.
Terakhir kak,
Jika suatu saat engkau berlari jauh dan lelah, merebahlah pada pelukku.
Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, bahwa tak apa untuk bersedih.
Datanglah, lalu mari saling bercerita.
Lupakan bahwa engkau seorang kakak dan aku seorang adik.
Mataku akan memandangmu seperti insan biasa yang terkadang bersedih.
Jangan berpura-pura kuat. Mari saling menguatkan.
12 Januari 2022, @kaktusits x @pilauakara
109 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Lelaki dan Perempuan
Oleh @kkiakia dan @langitawaan
Tumblr media
Urusan perasaan lelaki dan perempuan tidak sesederhana pengaruh gravitasi bulan terhadap pasang surut air laut. Urusan perasaan lelaki dan perempuan sangatlah rumit, seperti siklus cuaca yang tidak bisa ditebak keakuratannya.
Lelaki dan perempuan, terjebak dalam perjalanan panjang perihal membeningkan perasaannya. Setiap hari dengan membawa cemas dan harapan mereka mengarungi perjalanan jauh yang seolah tak berujung antara hati dan pikirannya. Apakah perasaan yang dirasakan itu sungguh atau hanya singgah? Apakah nafsu ataukah fitrah? Apakah layak diperjuangkan atau sebaiknya menyerah? Dan masih banyak pertanyaan meresahkan yang hadir di sepanjang perjalanan.
Rasa yakin dan keraguan seperti angin sejuk dan hawa panas yang silih berganti mengikuti mereka tanpa henti. Meyakinkan bukanlah soalan mudah, tak jarang yang diyakini berakhir lara sedangkan yang diragukan seringnya hadir membawa keberanian dan menyatakan kesungguhan. Dua kutub bimbang yang kadang mengecoh semesta—perlu kesabaran dan kepasrahan untuk menjernihkan rasa agar keputusan yang diambil tidak mendatangkan sesal di akhir cerita.
Di sepanjang perjalanan, lelaki dan perempuan selalu merapalkan doa memohon petunjuk dan perlindungan tanpa alpa. Itulah sebaik-baik bentuk berserah setelah ikhtiar yang dijalankan dengan sungguh, agar tidak tersesat dan berakhir babak belur seperti cerita yang sudah-sudah. Cukuplah yang telah lalu dijadikan pembelajaran saja dan tak mau lagi jika harus memutar ulang cerita sama yang menggores luka jiwa.
Hingga pada akhirnya lelaki dan perempuan terhenti pada penghujung waktu yang mengharuskan mereka menentukan pilihan; berani maju melangkah searah atau mundur memutar arah. Sebab berlama-lama dalam abu-abu bukanlah kebaikan bagi keduanya dan berlama-lama menerka hanya akan menyuburkan harapan yang bisa saja berujung kecewa.
Selain itu lelaki dan perempuan tak boleh lupa bahwa; telah tertulis segala garis takdirnya maka semoga ketegasan tanpa ketergesaan senantiasa mengiringi setiap langkah dengan tak lupa mengikut sertakan Tuhan di dalam setiap prosesnya. Selamat menentukan arah!
Ruang cerita kina , 10 Mei 2021 | Diperbarui 1 Februari 2022 15.23
230 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Tentang Takdir
Fase penerimaan takdir yang terjadi pada kita adalah fase kunci bagaimana kita akan menjalani takdir kita di waktu kemudian
Takdir harus diterima untuk tetap menjajakan kaki di bumi
Takdir yang membuat bibir tersimpul membuka, terimalah dengan bahagia.
Dan jangan lupa saatnya mengucap syukur pada yang Maha Kuasa
Takdir yang menjatuhkan air mata, terimalah dengan lapang dada
Dan ini saatnya untuk lebih membuka mata, merenungkan rencana terbaik oleh Sang Pencipta
Ya, bersyukur tidak selalu mudah, bersabar apa lagi.
Untuk yang merasakannya anak tangga saja seolah gunung rinjani yang harus dijajaki
Menuju puncak adalah satu satunya jalan selamat dari tenggelam dalam air bah keterpurukan
Untuk yang menjalankannya, sebuah kubangan dijalan serasa kawah besar di Arizona
Menyeberanginya adalah satu satunya jalan untuk terhindar dari angin kebimbangan
Mudah bagi kita yang hanya bisa menyaksikan
Bagaimanapun, tenggang rasa kita tak akan membuahkan rasa yang sama
Tapi
Izinkan aku tetap mengulurkan tangan dan memberi kata-kata penghiburan
Meski yang terlihat uluran tangan itu sama sekali tidak sampai kepada dirinya di kaki gunung sana
Meski yang terdengar, kata-kataku takkan pernah terdengar di seberang kawah sana
Tapi bagiku, berdiam diri sebagai saksi bukanlah hal yang menenangkan juga
Atau bukankah lebih menakutkan jika uluran tangan terlalu panjang sampai hati mendorongmu ke belakang
Atau bukankah lebih menyebalkan jika kata-kataku terlalu kencang memekikkan gendang telinga kalian
Tidak mudah menjadi manusia si makhluk sosial
Tapi aku percaya lebih tidak mudah menjadi adam dan hawa yang menjadi khalifah satu-satunya di bumi yang purba
Dan kalian terpilih karena kalian yang paling kuat untuk menjalankan.
Bersedihlah ketika memang ini menyedihkan
Mengaduh sampai gaduh
Tapi ingat
Hanya satu tempat mengadu yang tidak pernah mengecewakan,
Diiringi dengan penuh kepercayaan
Sendai, 4 Maret 2021
Untuk mama rinjani yang paling kuat
Insya Allah Rinjani akan mengulurkan tangannya untuk mama-papa yang sudah merawatnya dan merencanakan yang terbaik untuknya selama ini 🤍🤍🤍
71 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Antara yang Kuat dan Lemah
Kuat dan lemah, dua kata yang akhirnya menggabungkan dan atau memisahkan dua hal yang sangat berbeda. Kuat biasanya sering dibahasakan dengan hal yang banyak, keras, dan memiliki kekuasaan. Lemah biasanya dibahasakan dengan sosok yang kecil, tidak memiliki kekuasaan, dan tidak bisa apa-apa.
Kuat dan lemah merupakan anugerah yang mungkin jarang orang memaknai. Kadang sering merasa kuat terhadap apa yang sedang dikerjakan, merasa sudah pantas dan harus dipatuhi banyak orang, memiliki kekuasaan yang akhirnya bisa membuat dia melakukan segalanya. Kadang juga banyak orang merasa lemah ketika akhirnya dia merasa tidak memiliki apa-apa, sudah berputus asa terhadap banyak hal yang dia pikir dia gagal melakukannya, dan merasa tidak sanggup melakukan apapun. Ya, pasrah.
Namun, beberapa hari ini aku membaca buku tentang David and Goliath, antara si lemah yang mampu menaklukan si kuat. Terdapat banyak sekali cerita yang akhirnya membuka mata, misalnya kisah cerita Nabi Daud melawan Jalut. Kisah seorang anak yang dirasa oleh banyak orang tidak memiliki kemampuan apa-apa dibandingkan dengan Jalut seorang raksasa yang memiliki kekuasaan, kekuatan, tenaga dan apapun yang dia inginkan. Namun ada hikmah yang diambil dari kisah itu, yakni Daud berhasil melawan Jalut dengan kepintaran, kecerdikan, dan juga takdir Allah hanya dengan sebuah ketapel kecil dan batu kecil nya yang sering dikatakan orang itu tidak berguna.
Ya disitulah kita bisa ambil, bahwa sebenarnya kita hanya merasa lemah, bukan sebenar-benarnya lemah. Kadang ketika kita tahu bahwa IPK, kegiatan, prestasi kita rasa lebih rendah daripada orang lain kita langsung merasa tidak bisa apa-apa, kita merasa manusia yang tidak memiliki kemampuan apa-apa, bahkan sering mengutuk diri bahwa kita bukan siapa-siapa.
Sadarlah, bangun dari perumpamaan itu, bangun dari keputusasaan itu.
Kita adalah diri kita dengan kemampuan kita. Wajar kalau kita sering merasa lemah seperti itu, tapi ingat Daud pun gaakan mengutuk kelemahan dia, justru dia mencari celah kebodohan di jalut dan akhirnya mengalahkan dengan seoonggok mainan yang bagi sebagian orang dicemooh.
Jangan melihat kelemahan kita, tapi coba mencari kelemahan lawan hingga kita tahu apa yang bisa menjadi kekuatan kita.
46 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Tak akan pernah sedih menjadi aku
apa yang kau inginkan dari perjalanan sepanjang hidup? didewasakan dengan kesakitan, di benci oleh kebohongan, dan mencoba di bahagiakan oleh hal yang paling tidak mungkin disebut rumah.
apa yang kau inginkan dari perjalanan sepanjang hidup? mempersamakan langkah yang sukar padu, mendahulukan manusia lain yang kentara lahir lebih dulu, atau mencoba terus menyelami makna yang sukar pula terjawab waktu.
namun, apa yang akan kau berikan pada hidup? dalam fana yang berisik akan mereka yang lama kehilangan namun belum juga menemukan jengkal penerimaan, hidup yang bagi mereka hanya bagian dari cerita kosong, tiada arti hingga akhir jaman selain dari ketabahan yang hidup untuk bertahan semampunya di dunia.
juga, apa yang akan kau tinggalkan untuk hidup? untuk semua yang menyingsingkan lengan, yang merasa menjadi paling terbenar. atau bagi mereka dari diri yang tak jarang sukar membuka mata bahkan hati, membawa sebanyaknya rindu yang tak jua berpulang pada tempat paling rapih.
terakhir, apa yang akan kau sisakan untuk hidup? sebuah nama yang mungkin akan sukar manusia lain ingat sebab jejak tak terukir dalam cerita hidup yang mungil, atau semua rasa cemas dan khawatir yang tak jua temu jawab dan kepastian soal apa yang menjadi titik tuju dari sebuah pencarian?.
maka, aku tidak akan sedih bila menjadi aku.
aku yang akan tahu kemana langkah kaki dan hati melangkah, menyusuri kisah walau jalan terjal dan licin.
sekalipun orang percaya atau tidak, papah jalanku tak akan usai hingga usia habis dimakan masa.
pula, aku tak akan sedih bila menjadi aku. sebab manusia dapat mudah berkata tak mungkin, tapi tidak dengan Tuhanku.
banyak hal yang harus aku sematkan dalam hidup yang fana dan sebentar. mereka bilang hal yang paling mudah adalah tidak memikirkan kesulitan, berjalan dengan pikiran sendiri seolah dapat sendirian, bodo amat dan bilang 'persetan', tapi nyata dari hidup yang layak adalah menerima segala yang datang dengan tanpa tapi, dengan tanpa memikirkan bila suatu kesulitan sukar di hadapi.
aku mengayunkan langkah lagi dan lagi, berharap dan berdoa jika esok menjadi yang cerah bagi bunga tidur yang akan mekar sekalipun hanya dalam fana, namun berharap dapat bertahan dengan memberikan banyak hal pada dunia.
bandung di pagi yang hujan, 07 Maret 2022
18 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Rintik Pertama Hujan November
Kolaborasi dua puan yang dilahirkan rintik November  @kanal-imaji x @nonaabuabu
November menyelipkan sepucuk surat di pintu rumah, mengundang rinai basahi pipi yang terlanjur merah sisakan jalanan lengang penuh genang kenang alirkan sepi paling deras ke sekujur badan ciptakan kota yang suka mengisolasi diri agar bahaya tak datang sesuka hati
November saksi setia mengakhiri derita memulih luka-luka melahirkan awal mula menyemai cita menumbuhkan tiada
November membuka tirai jendela rintiknya mendekap kaca menghimpun sendu bersama rindu-rindu juga secangkir kopi hangatkan rasa paling dahaga
bersama November sepasang kekasih memadu temu dua pencinta melepas lara sisanya menanti jawaban pada rintik pertama hujan November
Februari, 2022
50 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Menertawakan Masa Lalu
Di sela jam makan siang, saya berbincang dengan seorang kating di kantor. Yang memang, kami berdua bekerja di satu instansi yang sama. Walau hari ini, cuaca agak mendung dan sedikit dingin karena AC, ada kehangatan yang hadir dari percakapan kami, salah satunya adalah menertawakan masa lalu.
Berawal dari iseng scroll youtube, ketemu video lama perkenalan organisasi lembaga dakwah fakultas yang sama-sama kita ikuti. Videonya pakai konsep stop motion, yang menggabungkan beberapa adegan seperti Harry Potter naik sapu terbang, dan kagebunshin Naruto. Absurd kataku, gajelas, dan unik. Tentu kalau zaman sekarang mungkin bisa jadi bahan buliyan, lawong kita berdua sama-sama ketawa.
Namun setelah saya lihat video kepengurusan selanjutnya, ada perubahan yang dari tahun ke tahun. Baik dari konsep, aktor, dan temanya. Seru ternyata nostalgia video lama. Semacam menambah kehangatan dalam hati, bahwa zaman terus berubah, manusia memiliki kesempatan untuk berkembang dengan berkaca dari yang sudah-sudah.
Tapi setelah dipikir-pikir, dalam diri ini juga belum banyak berubah, kadang masih best practice dibandingkan next practice.
Di lain kesempatan, dulu saya pernah dapat curhat dari adik tingkat. Bagaimana dia masih mengutuki dirinya sendiri yang dulu, tapi masih enggan untuk bangkit karena ketidakpercayaan atas kemunafikan dunia ini. Saya juga pernah pada fase itu, bagaimana masa lalu selalu menghantui, atau bahkan tiba-tiba hadir di tengah jalan dan membuyarkan konsentrasi.
Dalam menghadapi fase seperti itu, agaknya kita perlu memakanai kembali nasihat dari Ibnu Athailah yang berbunyi. “Merasa sedih karena kehilangan kesempatan berbuat kebaikan, namun tak bergerak untuk berbuat demikian, termasuk tanda bahwa diri telah terperdaya”. Saya memaknai, barangkali kita itu hanya fokus terhadap masa lalu, yang mungkin ketika kita sudah dewasa, hal tersebut sebenarnya biasa-biasa saja atau absurd, dan mungkin menjadi proses pendewasaan kita.
Padahal semakin dewasa, kita menyadari bahwa kesempatan berbuat baik itu luas sekali. Daripada kegagalanmu dan cerita masa lalu menghambat untuk berkembang, mulai berdamailah dengan diri sendiri, maafkan dirimu yang lalu. Lalu bangkit dan menyibukan diri dalam amal kebaikan.
Ya, dengan segala hal yang pernah dilewati selama ini, terpaku dan meratapi akan kebodohan agaknya bukanlah menjadi pilihan. Ditertawakan saja. ndak spanneng. wgwg.
46 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Adapun hal demikian juga dialami oleh laki-laki, dikutip dari buku Dosa-Dosa yang Sering Tidak Disadari Kaum Wanita berkenaan dengan kesalahan dalam rumah tangga dan hubungan suami istri, di mana istri tidak taat kepada suami, membantah dengan kasar, mengangkat suara (berteriak) di hadapan suami, mengingkari kebaikannya dan selalu mengeluhkan suami baik dengan sebab atau tanpa sebab.
Diriwayatkan dari bibinya Hushain bin Muhshan, "Aku pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk beberapa kepentingan, lalu beliau bertanya, 'Ada apakah ini, apakah kamu memiliki suami?' Aku menjawab, 'Ya.' Beliau bertanya, 'Bagaimana (sikap) kamu kepadanya?' Dia menjawab, 'Aku tidak melalaikannya (aku memberikan haknya), kecuali apa yang tidak mampu aku penuhi.' Beliau bersabda, Di mana posisimu darinya (dekat dan penuh cinta atau jauh lagi ingkar)?' Karena suami itu adalah surga atau nerakamu'." (HR. An-Nasa'i dan disahihkan oleh al-Albani dalam Adab az-Zifaf, 213)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda, "Sekiranya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu sudah aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya." (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad, disahihkan oleh al-Albani)
Hal ini sebagai wujud penghargaan serta penghormatan atas haknya. Sebab tidak diperbolehkannya sujud kepada sesama manusia maka wajib bagi seorang istri untuk berterima kasih atas segala bimbingan dan kebaikan suaminya sehingga hendaknya dia menaatinya kecuali dalam perkara maksiat.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah Subhanahu Wata'ala tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya padahal dia selalu merasa butuh kepadanya." (HR. An-Nasa'i)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda, "Ada tiga orang yang salat mereka tidak (terangkat kepada Allah) melebihi telinga mereka: (pertama), seorang sahaya yang melarikan diri dari tuannya hingga dia kembali. (Kedua), seorang perempuan yang tidur di malam hari sementara suaminya marah kepadanya. Dan (ketiga), seorang imam bagi suatu kaum sementara mereka tidak suka kepadanya." (HR. At-Tirmidzi, no. 360 dan dihasankan oleh al-Albani)
Sebaliknya, Allah Subhanahu Wata'ala telah menyiapkan balasan pahala yang besar bagi seorang perempuan yang berusaha sekuat tenaga agar dia tidur dalam keadaan suaminya rida kepadanya, hingga sekalipun dia dizalimi dan suaminya yang keliru dalam haknya.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, "Maukah aku kabarkan kepada kalian istri-istri kalian yang termasuk penghuni surga? Yaitu perempuan yang banyak anak, penuh cinta dan kembali (meminta maaf, apabila merasa bersalah) yang apabila melakukan suatu kezaliman atau dia yang dizalimi (oleh suaminya) dia berkata (kepada suaminya), 'Ini tanganku di tanganmu, aku tidak akan bisa tidur sekejap mata pun hingga engkau rida (kepadaku)'." (Dihasankan oleh al-Albani dalam sahih al-Jami', no. 2604)
Dan sungguh telah datang suri teladan bagi seorang suami, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau adalah orang yang paling bagus dalam memperlakukan keluarganya, sebagaimana dalam sabdanya, "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku orang yang paling baik kepada keluargaku." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, sahih)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Saling berwasiatlah kalian untuk berbuat baik terhadap wanita, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau paksakan untuk meluruskannya, maka engkau telah mematahkannya, dan jika engkau membiarkannya, maka ia akan tetap bengkok. Maka saling berwasiatlah kalian untuk berbuat baik terhadap wanita." (HR. Al-Bukhari)
Beliau shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda, "Janganlah seorang Mukmin membenci seorang Mukminah, sebab jika ia membenci salah satu perangainya, maka ia akan rela dengan perangainya yang lain." (HR. Muslim)
Hal ini merupakan bentuk kebaikan dalam hubungan suami istri, sebab sikap toleran terhadap sebagian kesalahan dan kekurangan yang dilakukan oleh istri dan mengingat kebaikannya akan menjamin langgengnya dalam kehidupan berumah tangga.
Sebagaimana dalam QS. An-Nisa': 19, "Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena bisa jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
Dikutip pula dari buku Risalah Nikah bahwa Islam tidak rela salah satu dari suami dan istri bahagia di atas penderitaan atau kehinaan yang lain, karena kedua mempelai tidak menyambung tali pernikahan kecuali untuk saling membantu dalam membentuk kehidupan yang sukses.
Oleh sebab itu, hak dan kewajiban rumah tangga ditetapkan oleh Islam terhadap suami istri, ada hak-hak yang harus ditegakkan oleh suami dan hak-hak yang harus ditegakkan oleh istri lalu ada pula hak-hak yang harus ditegakkan secara bersama-sama.
Di antaranya: suami dan istri harus bekerja sama secara baik dalam rangka mewujudkan suasana tenang dan gembira serta berusaha semaksimal mungkin menjauhkan perkara-perkara yang mendatangkan keburukan dan kesedihan.
Sebagaimana yang dikatakan Abu ad-Darda radhiyallahu 'anhu ketika berkata kepada istrinya, "Jika kamu sedang melihatku dalam keadaan marah, maka carilah sesuatu yang bisa menyenangkanku, dan jika aku melihatmu sedang marah, maka aku akan mencari sesuatu yang bisa menyenangkanmu, dan bila tidak seperti itu, maka kita tidak usah berkumpul saja."
Hal demikian dilakukan demi memberi ruang bagi satu sama lain untuk meredakan emosi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti berkata kasar atau hingga memukul.
Untuk itu keduanya harus bekerja sama dalam mewujudkan suasana yang kondusif dan damai agar tercipta kehidupan bahagia bersama.
Demikian perlu diketahui bahwa,
"Akhlak vital dalam berumah tangga adalah kelemah lembutan." - Ust. Aris M hafidzahullah
Semoga dimampukan dalam menjalaninya :)
400 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Renung.
Tumblr media
Semoga kita, adalah hamba-hamba Allah yang selalu berpikir dan merenungi; bahwa perjalanan hidup pasti memiliki tujuan dan batas waktu tempuh. Sepanjang perjalanan ini akan selalu dihadang oleh banyak rintangan dan setiap hari yang telah berlalu adalah bagian dari kehilangan.
Semoga kita, adalah hamba-hamba Allah yang selalu berusaha sadar diri; bahwa setiap kumpulan waktu yang telah lalu adalah hal-hal yang tidak bisa kita ulangi untuk diperbaiki kembali, agar kiranya dalam kehidupan kita berpikir sekian ratus kali sebelum berbuat ketidakbaikan dan semoga terhindar dan terjaga dari hal-hal demikian.
Semoga, kita adalah hamba-hamba Allah yang selalu peka; bahwa ada banyak hal yang semestinya kita syukuri. Mengurangi keluh dan memperbanyak sabar bukanlah hal mudah, namun semoga kita tidak lelah berusaha berbenah.
Semoga, kita adalah hamba-hamba Allah yang selalu memohon ampun dengan penuh takut dan keikhlasan pada-Nya. Tanpa keampunan, maka rimbun ketenangan akan berguguran hingga berakhir serupa tandusnya sahara yang merindukan hujan kesejukan.
Semoga, kita adalah hamba-hamba Allah yang selalu membersihkan jendela hati milik diri sendiri sebelum mengomentari kehidupan orang lain. Sembari menyadari dengan rendah diri bahwa, kita pun tak pernah terlepas dari pekat dan kotornya debu-debu kesalahan.
Kamar dingin, 16 Januari 2022 20.04
187 notes · View notes
omreza · 3 years
Text
Mengapa Menulis?
Jika ditanya apa alasan menulis? Maka “kebutuhan” adalah jawabannya. Kita butuh mengungkapkan isi hati. Ibarat menceritakan resah agar menjadi berfaedah. Menyalurkan ide agar menjadi metode. Dan hal terbaik dari menulis adalah saat tulisan kita ternyata mampu mempengaruhi orang lain jua. Saat kalimat yang sebenarnya impulsif menjadi sesuatu yang persuasif. Bahkan para ulama terdahulu mulia karena karyanya. Imam Bukhari menjadi penulis kitab hadits yang sampai sekarang menjadi rujukan tak tertandingi. Atau seorang Syaikh Shafiyurrahman Mubarakfurri yang karyanya menjadi salah satu referensi terbaik untuk mengenal tentang Shiroh Nabi kita. Bayangkan berapa banyak pahala yang mengalir kepada beliau-beliau sekalipun raganya sudah tak ada. Maka menjadi penulis adalah salah satu cita-cita terselubung dari diri kita. Mungkin hebatnya mereka tak bisa kita saingi. Tapi setidaknya semangat juangnya bisa kita ikuti. Terutama menulis untuk mengenalkan agama. “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis” Imam Ghozali Setidaknya menulislah apa yang ada di kepala kita. Karena dengan begitu kita akan tau seluarbiasa apa ide yang terpendam sebenarnya.
9/2/22
27 notes · View notes