Tumgik
onicka · 6 months
Text
bukankah ia; seseorang telah menjatuhkan diri sejatuh mungkin, lututnya memerah tapi dada merekah
tidakkah kembali padamu sesuatu yang mendebarkan dada namun dikelola cemas?
akankah datang hari dimana kau duduk lagi, berbual tentang mengapa kau begitu menaruh hati padanya
mengikhlaskan semua kepahitan, masa lalu, semua lanskap yang dulu terekam jelas, entah apapun yang menurutmu ombak kepedihan nyata
lalu, kau menaruh angan-angan kepadanya
menarik tangannya, menggumpal keresahan seperti bocah ingusan yang merengek dibukakkan permen
kepadamu; apapun akan dilakukan, katanya
namun kini kau berbaring setengah telanjang
lelah sedikit, patah sedikit
berhamburan
kepalamu menghadap cermin, orang-orang berpasangan ada disana
tersenyum, bercanda dan saling cium
kau; tidak cemas, namun kepalamu membesar
aih, sawang sinawang.
-dd
0 notes
onicka · 8 months
Text
harusnya, semestinya, seyogyanya
harapan-harapan seperti laut yang tidak pernah kehabisan air
kaki dan tangan yang ropong mengumbar bagaimana perasaan dua insan begitu liar dan menggebu
percakapan tentang cinta yang jumud nan semu
harusnya, semestinya, seyogyanya
tidak pernah ada.
tidak dibuat, dimasak, diperjualbelikan dan menjadi hak milik berdua
karna apa-apa sukar sekali nikmati,
dikenang hanya malam sampai pagi
siangnya sibuk mencari alasan
bagaimana selalu -idem
tapi tak lagi merasa apa-apa
harusnya, semestinya, seyogyanya
kita tak pernah jadi dan ada.
-dd
0 notes
onicka · 8 months
Text
#79
sayang,
kalau tidak bisa bersamamu di kehidupan yang sekarang kita jalani ini
aku akan bermimpi sepanjang malam turut mendoakan kehidupan kedua
agar bisa menjadi kupu-kupu yang berlarian mengelilingi pusar
menggelitik, mencintaimu dengan senang
atau lebih nyata menjadi manusia sepertimu, berpasangan tanpa tegang berharap semua akan baik-baik saja
bergandengan tangan menyusuri voyage
meredakan angin ribut dengan kedua tangan berpelukan
memberi makan ego, bersuap dan mengoyak-ngoyak sesuatu di dalamnya-diri kita.
sayang, mungkin di kehidupan kedua nanti,
aku akan terus mengejarmu lebih dulu
menjadi kucing di jendela,
pemanggang roti yang kejut,
bel yang dibunyikan oleh tukang koran
bersamamu, apapun aku mau.
sayang, bahawasanya hidup adalah lubang nelangsa
luka-luka begitu perih
sayatan begitu sakit, pantatku merah karna terduduk
kalau jatuh bersamamu, aku enggan kembali ke atas
mencintaimu adalah bencana, tapi aku suka.
-dd
0 notes
onicka · 1 year
Text
siapa yang ingin dan diinginkan?
tanggal 25 yang sia-sia, pulang malam di jam 23.00
lupa kalau taruh kunci rumah di kantung utama, rogoh-rogoh sambil mengumpat
membaringkan diri, nangis kecil dan bertanya-tanya boleh tidak mengasihani diri?
apa ya sebutannya?
meluangkan waktu, memaksa diri agar terlihat manis, meracau padahal enggak lucu?
kusebut apa ya?
terlalu sayang? terlalu cinta? ah enggak juga...
ingin diakui?
gak tau ah, ketemu lagi nanti ya.
-dd
0 notes
onicka · 1 year
Text
untuk kamu yang ingin mengakhiri hidup.
untuk kamu yang ingin mengakhiri hidup, hidup memang berjalan seperti bajingan seperti yang dialunkan Nadin Hamizah.
hidup itu tidak pernah baik, selalu jahat dan kalau kamu bilang lubang nelangsa, ya itu benar.
tapi ketika kamu memilih untuk mengakhiri hidup ini, pikirkan berapa banyak waktu, tenaga dan hal-hal yang kamu pikir sia-sia itu begitu panjang, mengalir terus karna sebetulnya kamu ingin bertahan.
ketika kamu memilih untuk mengakhiri hidup, betapa hari akan berlalu dengan biasa-biasa saja dengan kamu atau tanpa kamu.
kamu akan ditangisi dan dirindukan, tapi apakah itu akan menahun?
untuk teman-teman yang ingin mengakhiri hidup,
tanpa kamu, ibu bapakmu tetap makan nasi dan cuci piring, makanan cepat saji makin bervariasi, taman-taman kota mulai dibangun dan kemungkinan direnovasi, buku-buku baru yang aromanya seperti besi atau bensin tetap dinikmati, kereta tetap beroperasi seperti biasanya.
hari-hari tidak selalu baik, tapi bertahan satu hari lagi, satu hari lagi dan satu hari lagi.
-dd
0 notes
onicka · 1 year
Text
#78
begitu jauh, begitu panjang bermuara
ini sepanjang perjalanan ke mandailing natal
mata air beriak
menabur biji di atas batu
terkikih di masa lampau,
semai yang sia-sia
sekali lagi kukatakan, kepadamu
aku tak pernah sampai.
-dd
1 note · View note
onicka · 1 year
Text
hidup yang onde-onde.
onde-onde yang renyah, garing dan bulat besar tapi isinya kopong ketika dilempar jatuh ke tanah, onde-onde itu tidak bergeming, nihil pergerakan.
beberapa orang juga suka onde-onde dengan isian kacang hijau yang banyak, bikin kenyang tapi lama-lama jadi bikin mual apalagi kalau makannya di bus Agramas yang ACnya mati sebelah hehe.
onde-onde kalau mau dinikmati harus benar-benar pas isiannya, bulat sedang dengan isian standar, tidak begitu garing dan tiap digigit minyaknya tidak meleber ke sudut bibir.
seperti hidup mungkin harus yang pas-pas saja agar bisa dinikmati lebih mudah, lebih menyenangkan, tidak berat atau ringan sebelah dan yang penting HAP!
-dd
1 note · View note
onicka · 1 year
Text
#77
kau yang sarat makna, hikmat dan mewah
kebijaksanaan yang berkobar-kobar
pucuk kasih dalam beberapa tangkai dedaunan
mengagumimu seperti pencipta kedua
kau nyata yang tidak kelihatan
sudut-sudut lancip yang menusuk
kaca-kaca tak pernah berani memunculkan sesuatu di atas sana
yang untukku; tidak pernah ada.
kau bukan Nicholas saputra
kau ya kau, cinta yang bersenandung tepat pada pagi yang hujan
di balik selimut aku dengan gumpalan pertanyaan
bagaimana bisa terlena dengan lirik yang biasa-biasa saja
tapi dari tubuhmu, bisa jadi ia istimewa.
-dd
5 notes · View notes
onicka · 1 year
Text
#76
wajah kita semakin dekat,
rambutmu bergeser lambat terkena angin musim gugur
tanganmu mengapit jelas pinggulku yang simpul
alamak segala pula dedaunan yang jatuh mengenai hidung, lalu kau kecup
"kamu gak akan kemana-mana kan, dik?"
"bisa jadi bulan mei akan ke bukittingi atau september nanti keliling pangkal pinang."
ia mendelik, kumis tipisnya naik turun mengikuti bibir yang ingin kucium sejak sejam lalu
laki-laki itu seperti malu-malu
ingin sekali kukunyah pelan-pelan
masuk ke dalam diriku,
menjadi inang pada setiap inci perjalanan hidupku,
sampai jauh, sampai habis
ia bertanya sekali lagi "betulkah begitu?"
ingin terus berseloroh sampai mampus
"abang pikir bagaimana?"
kepalanya menghadap langit, mulutnya komat-kamit "aku berharap adik stay with me seperti lagu Sam Smith sebelum dia mengaku non-binary."
-dd
1 note · View note
onicka · 1 year
Text
#75
laki-laki itu punya wajah yang bengis
tapi apehal menyimpan banyak kesedihan
pagi dan malam hanya jadi juru ratap
mengisak-isak pagi dan malam
sebab musabab cintanya tak kunjung datang, fateemah belum pulang
fateemah mangkir diri setahun penuh
mengguyu dengan lanang baru di tanah jawa sana
ia makin merona, makin ranum makin enggan dipetik
enggan juga merasa sepi, lelaki hanya soalan proyek kerinci.
-dd
1 note · View note
onicka · 1 year
Text
#74
kita begitu lengket dan ceria
menyungging senyum haram jadah
kau, nirmala mulai mengendus head to toe
semerbak bau perfume baccarat yang kubeli di condet grup
nirmala menatap langit kamar yang kelihatannya mulai runtuh sebab guncangan tadi
raut mukanya masam seperti sedang sembelit
dengan pelan dan dalam ia menatap alfin;
"besok bisa coba pakai wewangian opium atawa rouge."
alfin mencelos dan siap-siap memanaskan motornya,
tiga puluh menit kemudian dari bawah jembatan ia terlihat asyik ngunyah semangka dua biji.
"ah panasnya, kota Jakarta."
-dd
0 notes
onicka · 1 year
Text
#73
kalau bisa menjatuhkan hati secara hati-hati
sudah kulakukan jauh-jauh hari agar dentumannya terdengar tipis
kilap-kilap manja dari kupu-kupu di dasar perut terus menari-nari sampai lupa diri
alamak, aku jatuh hati seperti air mendidih di dandang besi
dipatri-patri, dikais-kais sampai kelihatan tulang yang putih
eh eh ndak ado daging, hanya sedikit kulit-kulit meringis
aih-aih tutup lagi,
kamu belum berhasil.
-dd
1 note · View note
onicka · 1 year
Text
"ya aku mau, tapi gak bisa gitu!"
meredam keinginan seperti memukuli diri sampai remuk,
kita sendiri tahu bahawasanya kita bisa dan sanggup, tapi terhalang oleh naas-nya bongkah duniawi yang acuh.
perasaan ingin memberontak akan sesuatu kian tumbuh dan menjalar di hati manusia yang semakin busuk dihantam logika kehidupan.
suatu waktu boleh ikut aku menjelajah isi hati manusia, kalau tidak muntah kamu dibuatnya.
seperti celetuk yang dilempar sembarangan tempo lalu
kamu bukan kamu, mungkin ia adalah dirimu yang membelah menjadi dua dan menjelma kemunafikan
dirimu yang setengahnya sudah mati dibabat ultramen kemarin malam.
dengan topeng yang muncungnya bisa menyilet hidungmu dalam sekali tusuk ia berkata "mari mengheningkan cipta, apalah itu kehidupan."
-dd
1 note · View note
onicka · 1 year
Text
#72
pelan-pelan, katamu
nafasku terus memburu semenjak keluar dari lautan
aku tenggelam sampai masuk ke perut hiu predator
banyak tahik, sisa-sisa makanan dan lumba-lumba kecil
pelan-pelan sampai ke daratan, katamu
jangan ajari aku soal bernafas!
aku pernah tenggelam berkali-kali sampai berkhayal ketemu Johny Deep.
aku lapar, jangan lama-lama kamu berlayar
bosan setengah mati menunggu muncung kepala bapak kau
apalagi diam-diam kubawa banyak sekali rindu
sampai ia jatuh ke tanah, tak ada lagi ruang untuk diraup
kamu begitu unyu dan menyebalkan seperti babi
pink, kenyal dan enak
alih-alih merindukanmu
aku hanya kepingin melahapmu besar-besaran
seyogyanya orang kelaparan
mati dengan perut buncit berbentuk love.
(guyon belaka, tapi betulan)
-dd
1 note · View note
onicka · 2 years
Text
#71
percobaan pintu yang ingin kututup
biar kubuka sekali lagi
seperti awal yang sudah biasa
sampah dedaunan di dalam mulai kering dan kuning
berserakan tepat mengenai sepatuku
bukan sekali dua kali aku membersihkan tempat ini
sudah mau setahun, setiap hari dan setiap waktu
kalau ku cermati lebih dalam
tulang-belulang daun begitu luka
lukanya masam dan merah
bukan sekali dua kali aku membersihkan darahnya.
kalau berdiam di tempat ini sekali lagi
bagimana nasib daun dan tubuh-tubuh yang rindu kasih sayang?
bukan terluka sekali lagi, tapi bertubi-tubi
kututup dulu pintunya, sampai ketika aku membuka lagi
pelataran itu sudah tandus.
-dd
0 notes
onicka · 2 years
Text
kasih dan jaga-jaga.
ditinggalkan seseorang jadi bikin mikir kenapa kita gak bisa lebih baik, lebih sayang, lebih hangat, lebih memperhatikan satu sama lain.
waktu dia di dekat kita, kita berharap orang itu akan selamanya tinggal dan menetap, akhirnya hari demi hari kita lalui dengan sengaja atau tidak sengaja seperti biasa-biasa saja.
mellow banget hari ini, kangen bapak, kangen pacarku, kangen orang-orang terdekat yang jauh nun disana, ingin jadi orang yang lebih mudah menggengam dan mengasihi.
aku sadar bagaimana keseimbangan emosiku makin hari makin gak bisa dikontrol, jiwa-jiwa individualisme juga mau gak mau ikut terpatri di masa-masa sekarang ini.
tapi, aku gak mau kehilangan lagi, aku mau lebih sayang dengan orang-orang yang masih hidup
lebih memperhatikan mereka, menyayangi mereka, mencintai mereka, merangkul dan memeluk mereka.
nanti, ketika mereka sudah gak ada entah hidup membawanya kemana atau di pelupuk kematian, aku gak nangis besar-besaran.
karna aku gak menyesal mencintai mereka dengan tumpah-tumpah ketika mereka ada di samping lingkaran hidupku.
-dd
4 notes · View notes
onicka · 2 years
Text
aku menulis ini saat mata sudah mau redup
sambil mengingat bagaimana cintamu waktu dulu
begitu hangat dan harum seperti roti baru keluar dari sebuah oven, cintamu putih dan empuk
kala aku menulis ini, kau sudah pergi entah kemana
meninggalkanku dengan kelakar-kelakar bodoh
tapi nyatanya, aku tetap mencintaimu.
-dd
1 note · View note