Tumgik
onilestari · 28 days
Text
Perempuan adalah mahluk penuh seni. Yang kerap kali dituntut menjadi lakon yang sudah digariskan oleh konsturksi. Dari dalam janin sampai tiba pada pilihan menjadi ibu atau hanya sekedar mengasihi diri sendiri tanpa batas. Begitu banyak tuntutan yang mengacuhkan pengalaman bilogis perempuan dikehidupan ini. Rupanya emansipasi akan terus dan terus diperjuangkan oleh tiap individu perempuan di bumi ini.
Terkadang nampak lucu sekali, sekenario menjadi perempuan sudah tersusun rapih. Pada usia remaja disuguhi dengan gelombang cinta dan diharuskan larut didalamny , mendekati dewasa saat perempuan sedang berusaha mencari titip pencapaian lalu disuguhi pertanyaan dan pilihan.
Kapan menikah? Sudah berusia loh! Nanti kenakan kerja, jadi gak pengin nikah-_-
Memang menikah adalah sebgaian dari penyempurnaan spiritual manusia, tapi konteks tersebut kerap kali disalahartikan hanya karena perempuan harus manut sekenario kehidupan sosial.
Lalu bagiamana dengan sejuta pengalaman lainnya , yang dirasakan perempuan tanpa perlu menampakan bagiamana dia menjadi diri sendiri sebenarnya?
Yakinlah, semakin kita dihimpit pada diskriminasi sosial, semakin kita akan terus bertanya. Siapa dan apa makna yang harus terjawab ketika kita berfikir untuk apa kita hidup?
Semoga kita tidak semakin gila
0 notes
onilestari · 2 months
Text
Masih dalam proses memahami dan memaknai bahwasanya yang diluar kendali bukan perkara yang harus dan sigap untuk diadili.
Sebenernya hanya cukup pada makna dekap pada hal-hal yang bisa dikendali.
Lahir sebagai manusia yang seyogyanya tak tergolong pada konstruksi harus sadar penuh jika kehadiran diri bukan menjadi beban moral bagi khalayak. Hakekatnya peran itu harus tumbuh pada kemahsalatan bukan perseturan, persetanan atau apapun itu pada wujud gerak-gerik dan perkataan, yang sebetulnya tidak ada titik temu karena itu hanya semu
Baiklah jika qalbu ingin bersiap atau bahkan rehat di ujung-ujung penat, hingga pada titik senyap. Tapi tidaklah patut jika terlalu lama terkatup. Kamu hanya perlu membangunkan serigala yang memilki bulu bersahaja dan mata yang menyala.
0 notes
onilestari · 11 months
Text
Hai !
Belakangan ini sedikit banyak cerita dan kisah yang padat sampai raga dan batin agak penat. Ku mulai dengan berita baik serta mengharukan. Salah satu teman sampai detik ini semoga direstui semesta melansungkan acara sakral yang dalam kaidahnya dilakukan sekali sumur hidup. Iya! Temenku rabi/mbojo/nikah. Bagaimana tidak ikut serta bahagia, sebab pertemanan ini banyak rasa, gelak tawa sampai tangis berujung mringas-mringis. Akhrinya doa dan harapan dia terlaksana.
2 notes · View notes
onilestari · 1 year
Text
Kembali pada asa yang tak pernah padam
Jakarta malam ini cukup tenang ditemani semilir angin malam. Yaa walaupun dari kejauhan masih terdengar hiruk pikuk kendaraan, apalagi bertepatan dengan Pekan Raya Jakarta yang lokasinya cukup dekat dengan hunian sepetak ku di kota metropolitan ini.
Sejenak ku tegakkan kaki dibawah jemuran yang bergelantungan, entah ada berapa banyak gantungan tapi cukup padat. Maklum jemuran anak kosan diangkat bukan karena sudah kering, tapi karena yg punya baru ada niat untuk mengangkatnya.
Ku hembuskan nafas perlahan seraya memejamkan mata , entah dari arah mana angin terus menabrak bulu-bulu tangan dan kaki ku kencang tapi halus. Ku buka mata lalu menatap langit malam yang gelap, tanpa sebutir bintang terlihat. Lirihku semoga warna langit tak tertipu oleh polusi.
Lagi dan lagi pikiran berkecambuk, kembali berdiri menatap langit, menikmati hembusan angin malam, dan samar terdengar bunyi kenalpot dari kejauhan. Moment yang terulang tapi cukup menenangkan, tak kala batin dan raga sedang tak seimbang.
Kamu pasti pernah, membayangkan atau mengingat banyak hal dalam satu kali pejaman mata. Entah hal baik, buruk, menyenangkan atau menyedihkan. Apa solusi dari kebenaran itu ? Kalau aku sedang mencari tahu.
Semua akan terus berjalan, aku dengan diriku yang saat-saat ini sedang merasakana malam begitu cepat ku rebahkan punggung di atas tempat tidur yang setipis kasur pelembang sembari menatap arah jendela dan langit-langit kamar. Gumamku "malam sudah tiba , besok ada pagi di hari yang baru"
Ku rasa ini bukan saja tulisan kesepian tapi mencoba mencari makna kesiapan dalam menjalani hari-hari yang sepatutnya disykuri 🍃
0 notes
onilestari · 1 year
Text
Berbicara tentang lonely....
Kita sering merasakan hal-hal yang berulang termasuk merasa sendiri, kosong ,sepi tak bertepi. Maunya acuh biar otak dan hati tidak kisruh, tapi sialnya ia datang bak dejavu yang tak tau malu.
Kita tahu bagaimana dan seperti apa melalui hal-hal yang berulang dan amat membosankan. Tapi kita sering bertanya mengapa itu terjadi ? Aneh ya kok malah bertanya ?
Bukannya harus sudah punya jawabanya, kamu sendiri saja yang tidak menghargai kesempatan dan waktu.
Iya, waktu untuk bertanya waktu untuk menjawab dan waktu untuk bertindak atas dasar dirimu sendiri untuk bisa melewati dejavu yang kamu kira itu hal biasa padahal WOW bisa saja dengan kamu merubah dirimu sampai lupa pada dejavumu itu adalah perubahan yang luar biasa bagimu.
Begini saja, jangan banyak tanya. Jangan banyak mengeluh pun tidak ada yang mau menjawab dan mendengar. Dan pun hanya kamu yang bisa mengubah segala hal yang menurutmu itu dejavu.
Kalau perlu kamu bisa menampar, mencubit, biar kamu sadar waktumu menunggumu untuk berubah. Jangan malah kamu menunggu waktu untuk berubah.
Tapi ingat jangan loyo dan jangan terlalu keras sama dirimu sendiri, lakukan sewajarnya sesuai level terkuatmu. Yaaaa walapun memang kita butuh hantaman yang dasyat untuk kita bisa melihat retakan yang ternyata setiap celahnya ada keindahan yang tanpa kamu sadari kamu masih jauh dari jalan raya yang besar. Kamu masih ada di tepi-tepi rerumputan liar, dan batu kerikil kecil yang kadang menyelip disandalmu.
Sakit memang menginjak batu kerikil kecil, tapi lihat kita tidak tahu dicelah yang retak karena hantaman dasyat itu ada batu besar yang mungkin akan terbang ke kepalamu haha
Heh!! Tunggu apalagi, menjadi versi gila dirimu lebih kocak daripada menjadi versi diamu tapi tidak melakukan apa-apa.
3 notes · View notes
onilestari · 1 year
Text
Tumblr media
Rezeki tak melulu tentang materi, teman yang bisa berbagi situasi pun menjadi bagian rezeki. H+2 lebaran 1444H kembali berjumpa dengan sahabat sedari sekolah menengah atas. Memang benar apa petuah emak
" Berteman sewajarnya, jangan terlalu dekat tapi jangan terlalu jauh"
Inti dari silaturahmi adalah saling menjaga, setiap kita punya cerita dalam masa yang berbeda. Adakalanya kita disibukan dengan hirukpikuk kehidupan dan banyak temuan persoalan, tapi itu semua tak menjadi halang rintang untuk kita menghilang. Kita akan dikembalikan dan dipertemukan pada waktu yang tepat dan situasi yang amat hikmat.
4 notes · View notes
onilestari · 1 year
Text
Bertanya
Kau ini kenapa dan bagaimana ?
Seperti itulah apa yang selalu terbesit dalam benak yang tak kunjung beranjak. Kala sang waktu melesat kiranya diri ini hanya takut tersesat, tapi apalah yang harus ditakuti jika pijakan kaki masih menapak di bumi. Ingat Gusti tak mau HambaNya sendiri, hanya kau saja yang terlalu lupa diri.
2 notes · View notes