osirisisme
osirisisme
Osirisia's Notes
173 posts
A professional daydreamer, A girl with complicated minds, Moviegoers, Wannabe a novelist and Talkative.
Don't wanna be here? Send us removal request.
osirisisme · 5 years ago
Quote
Is it okay if i lie?
Koh Kitamura
5 notes · View notes
osirisisme · 5 years ago
Quote
That's Right. He always known. The overwhelming sadness of losing Wakaba, The wonderful memories we had.. No matter how hard I've tried to lie.. He always, always known. I still hate him. I can't stand him... more than anyone in the world.
Aoba
0 notes
osirisisme · 5 years ago
Text
[Review Manga] Cross Game : Vol 1 Chapter 1-10
Holaaaa~ Rasanya sudah lupa bagaimana sensasi menulis di Tumblr saking lamanya halaman dashboard tidak tersentuh. Berdebu? Pasti. Sudah bersarang laba-laba malahan. Terakhir menulis itu saat masih kerja di kantor lama sambil membunuh kejenuhan yang sering hinggap tanpa diminta.
Untuk selanjutnya sembari mengingatkan diri sendiri tentang nyamannya dalam menulis, gua akan membahas 1 manga yang paliiiiiiiing favorite dan paling super duper membawa effect yang WOW untuk hati ini. Tbh baca manga ini gg cuma sekali dua kali. Gua khatam di luar kepala letak scene yang paling memorable di Vol berapa dari total 17 Vol-nya. Permasalahannya hampir semua scene itu 70% memorable. hahaha
Dari dulu gua selalu sesumbar kalau Cross Game-nya Adachi Mitsuru itu nomor WAHID. Bermain-main di aspek drama tanpa diminta, dan ditutup dengan open ending yang luar biasa bikin senyam-senyum plus minta tambahan chapter lagi *sigh*
Tumblr media
Kali pertama baca karya Om Adachi itu pas SMA dengan modal minjam di TB Poirot dekat sekolah. Judul Manga-nya hanya 1 kata, Touch. Tapi beneran sama dengan judulnya, itu komik benar-benar menyentuh sanubari. Kalau sudah bermain-main dengan kenangan dan rasa kehilangan, gua akan nyerah tanpa daya upaya. Apalagi jika sedikit bicara, tapi lebih banyak melalui gerak gerik wajah terutama mata para tokohnya. Yang mau jago menilai bahasa tubuh orang lain monggo manga ini jadi pilihan pertama :)
Kembali ke Cross Game, drama ini tentang perjalan hidup para tokohnya. Tentang persahabatan, rasa kasih sayang, cinta pertama, rasa kehilangan, berdamai dengan diri sendiri dan belajar untuk jujur dengan perasaan masing-masing. Klise? Memang. Buanyak tema serupa, tapi kalau mau sense-nya beda, coba manga ini ya.
Jadi mari perkenalkan dengan keluarga Tsukushima. Ada 4 bersaudara yang mana semuanya perempuan; Sulung, Ichiyo ; Kedua, Wakaba ; Ketiga, Aoba ; Keempat, Momiji. Keempatnya piatu tetapi hidup damai dengan Ayahnya yang penyayang dan baik hati. Mereka memiliki usaha cafe di depan rumahnya plus batting centre (sumpah di Indo apa ngga ada ginian ya? sebesar Jakarta aja gg ada.T_T) yang nantinya akan mengubah jalan hidup hero dan heroine kita.
Tumblr media
Wakaba, si anak kedua lahir di hari, tanggal, bulan dan tahun yang sama dengan si Hero yaitu Koh Kitamura. Baik Koh dan Wakaba keduanya dekat kaya perangko dan tidak pernah pisah. Saking lengketnya, anak ketiga, Aoba, cemburu dan marah Kakak kesayangannya lebih sayang dan perhatian dengan Koh. Hubungan Aoba-Koh itu sebenarnya hanya berat di sisi Aoba yang selalu jutek sama Koh, sedangkan yang cowok santuy aja. Kalau gg Aoba yang ngajak ribut duluan dia juga gg akan ambil pusing ;p
Tumblr media
Anak kelas 5 SD jaman now juga paham pacaran kan? Nah begini juga tokoh utamanya Wakaba dan Koh. Koh sudah ditandai dengan lem super cap kambing di jidatnya dengan tulisan “Milik Wakaba”. Semua orang sayang Wakaba karena dia manis, baik dan perhatian. Sampai teman satu sekolahnya yang bermuka masam dan sangar kaya Rambo (tapi aslinya berhati Rinto) juga suka, sebut ia Akaishi. Segitu sukanya sampai gua yang baca nanti di chapter-chapter kehilangan Wakaba nangis kejer klewer. T_T
Tumblr media Tumblr media
Wakaba itu ekspresif. Koh itu passive dan cenderung pendiam. Dia tipikal anak lelaki penurut dan tanpa dia sadari karena Wakaba selalu bilang mereka pasangan, cinta dan rasa sayang itu muncul. Benar-benar muncul dan menjadi pelengkap hidupnya. Gua senyam senyum liat kemesraan mereka hahaha
Tumblr media Tumblr media
Gimana? Seumur2 gua gg pernah kiss on cheek lelaki kecuali satu orang yang gg akan gua sebut namanya. Tapi manis ini hanya sesaat. Chapter 1 kita akan lebih dikenalkan dengan siapa, bagaimana hubungan antar tokoh utama serta dinamikanya. Koh ini beneran tsundere sejati. Dia paling pintar, peka soal perasaan orang lain tanpa harus dijelaskan tapi lebih memilih diam dan pura-pura acuh walaupun beneran peduli. OMG. Contohnya waktu Momiji yang membawa hasil gambar almarhumah ibunya untuk diperlihatkan ke Kakak2nya tapi ngga bisa karena semuanya sibuk sendiri. Koh ambil bagian dengan menemani Momiji main sampai babak belur. Hahaha
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Beneran deh Koh, cari lelaki type kaya lu masih ada gg ya stoknya di muka bumi. Beneran jatuh cinta guaaa~ Pas Ichiyo liat hasil drawing-nya Momiji disini gua nyesss
Tumblr media
  Lucunya karena Koh itu terlalu santai dan gg berpikir ruwet, Wakaba sampai membuat list hadiah yang dia mau untuk ulang tahunnya dan di ulang tahun yang kedua puluh, dia minta engagement ring. Goks sih! haha
Tumblr media
Otomatis Aoba nolak dong! Secara dia benci banget sama Koh yang selalu nemplok kakaknya. Walaupun sebaliknya. :D
Tumblr media
Pas ditanya balik sama Wakaba, type lelaki apa yang Aoba suka, Dia bilang kalau dia hanya suka lelaki yang bisa throw 160 km/h, standart yang akan buat dia senang sedih dan jadi titik point hubungan ketiganya nanti.
Tumblr media
Masuk ke Chapter-chapter selanjutnya, kita akan liat bagaimana Koh yang langsung jatuh cinta dengan baseball karena melihat Aoba yang hebat banget jadi pitcher saat pertandingan baseball dadakan dan tim dia menang, sedangkan Koh kalah. Disini Koh, gua rasa ya yang dari awal kagum gitu jadi bener-bener suka sama Aoba. Cuma ya gitu, namanya juga anak-anak. Ini dari sudah pandang pembaca yaitu saya hehehe
Ini scene pertama yang buat Koh sadar soal kerennya Aoba.
Tumblr media
Dan Koh itu benci kalah bahkan sampai saat terakhir dia bener2 melempar dari jarak jauh walaupun dia lack banget skill nya buat melempar bola. Karena selama ini dia jago batting, no pitching. Hasil berlatih sejak usia 3 tahun di batting centre-nya Tsukushima.
Tumblr media
Saat dia melempar cepat di pertandingan terakhir, baik Wakaba, Akaishi dkk (penonton) dan Nakanishi sadar kalau Koh punya potensi.
Tumblr media
Setelahnya Koh jadi frustasi dan giat olahraga buat mengalahkan Wakaba.
Tumblr media
Liat perbincangan antara Wakaba dan Aoba dibawah. Sumpah! scene ini akan jadi dilema Aoba, harapan wakaba dan kegundahan pembaca. Wkwkwk
Tumblr media
Aoba karena saking ngga sukanya dengan Koh selalu meremehkan, sedangkan Wakaba selalu percaya. Always. Kalau Koh punya kemauan pasti bisa. Karena dia paham Koh dan Aoba dari diri mereka sendiri. Nanti kedepannya kita akan liat bagaimana Aoba dan Koh itu mirip sifatnya satu sama lain. Saat Wakaba ngomong hal dibawah ini sambil senyum, gua berasa dia heroine sekaligus villain sih haha
Tumblr media
Dan lihat ekspresi Aoba yang kaget dengan omongan Wakaba.
Tumblr media
Hei hei hei, Let’s summer begin! Summer terakhir Wakaba dengan orang-orang yang dicintainya. Summer yang akan membuat hidup Aoba dan Koh berubah untuk selamanya.
Continue~
Lebih lengkapnya bisa check di link ini yaa : https://read.mangabat.com/read-zj20480-chap-1
0 notes
osirisisme · 5 years ago
Quote
Jangan seperti Ibu. Jadilah sakit, senang, haru, air mata, keringat dan darah yang tumpah itu menjadi pelajaran bagimu, Nis.
Ibu Saya
0 notes
osirisisme · 7 years ago
Text
Ada ketakutan tersendiri di dalam hidup saya dalam memilih pendamping. Pertama, jika saya pilih yg biasa saja, tidak terlalu tinggi ilmu agama serta akhlaknya, saya takut akan neraka. Apalagi jika dia tidak bisa membimbing saya dan keluarganya. Kedua, jika saya pilih dengan kriteria sebaliknya, saya takut ia mendua dengan dalih pahala, yaitu poligami. Sederet aksi berentet dari para pemuka agama membuat saya bergidik nyeri. Saya tahu poligami tidak dilarang, tapi saya takut itu menjadi kenyataan.
0 notes
osirisisme · 7 years ago
Text
Wejangan Ibu.
Untuk kesekian kalinya, ibu saya berkata seperti ini di hubungan telepon kami.
“Jadi, Bagaimana nis? Sudah ada? Sudah ikut pengajian yang ibu bilang?”
Dan untuk kesekian kalinya saya menjawab, “Belum Bu. Belum sempat.”
Percakapan ini tidak akan habis sampi Ibu saya puas menyampaikan unek-uneknya. Yang paling saya hafal di luar kepala adalah kalimat beliau yang berujung seperti ini, “Kamu pilih-pilih sih, Nis. Bergaul, buka peluang hati kamu untuk menerima yang lain. Jangan cuma satuuuuuuu itu aja yang ditunggu terus. Kalau memang kamu bukan jalannya sama dia, Kamu mau gimana, Nak? Cobalah buka hati, Nis! Usaha dan ikhtiar itu bagus. Tapi jangan tutup hati kamu.”
Jawaban Saya adalah, “Iya, Bu. Jam kerja tidak mendukung untuk ikut pengajian. Anis hanya bisa ikut lewat Online atau ada siaran live-nya. Ibu kan tahu sendiri jam kerja Anis bagaimana.”
Satu lagi. “Anis nggak milih-milih kok Bu. Ditunggu atau tidak ingin lagi menunggu itu bukan perkara besar. Tapi boleh kan, kalau anis memilih-milih dari segi agama?”
Sungguh. Ibu saya itu memiliki tingkat kecemasan akut yang sama seperti saya. Tapi letak perbedaan kami adalah, ibu saya memilih untuk tenggelam bersama kecemasannya, sedangkan saya belajar untuk bersikap lebih tegar dan tidak mau banyak pikiran. Kami sama, tapi berbeda arah dalam memilih jalan keluar.
Saya bukan perempuan yang benar2 faham ilmu agama. Saya masih belajar, masih berusaha untuk menjadi lebih baik waktu ke waktu. Saya belajar untuk menjalani syariat islam lebih baik di dalam kehidupan saya. Kalau Ibu saya mengatakan tempat kerja saya itu tidak mendukung untuk mencari jodoh, saya justru mengganggap sebaliknya saat ini. Pertama kali Ibu saya mengatakan hal itu, saya manggut-manggut mengiyakan. Benar juga ya? Semua kolega saya berjenis kelamin perempuan, hanya GS-nya saja yg lelaki. Tapi ketika saya berpikir lebih dalam lagi, Oh.. akhirnya saya mengerti.
Allah SWT, Yang Maha Agung, Yang Maha Mulia sedang menjaga saya dari fitnah hati. Ia menjaga saya dari tangan-tangan lelaki lain yang terkadang kurang terkontrol di depan saya. Pekerjaan saya sebelumnya, penuh dengan lelaki. Hanya bisa dihitung jari perempuan yg berada disana. Ketika saya memilih keluar dari kantor dan genangan riba, Allah SWT memberikan saya 10 kali lebih baik dari apa yang saya minta.
Ia berikan saya tempat bekerja yang dipenuhi oleh perempuan untuk terhindar dari zina, Ia berikan saya hasil materi yang lebih baik dari yang sebelumnya. Ia berikan saya tempat belajar yang lebih bagus dari pendahulu saya. Ia berikan saya keluar dari rasa cemas dan ketakutan akan salah atau tidaknya saya dalam memilih pekerjaan. Lalu apalagi yang saya sesali? Jodoh? Biarkan saja segala sesuatu berjalan sesuai keinginan-Nya. Saya bukan berarti memilih pasrah dan tidak mau berusaha, hanya saja saya tidak menutup kemungkinan dari sikap belum move on thdp perasaan. 
Bukan. Bukan dari lelaki yang pernah  mengecewakan saya, melainkan dari orang yang mungkin saja tidap pernah menganggap saya ada. Sejauh apapun dan sedalam apapun saya berdoa, selalu namanya yang terngiang di telinga saya. Ya Allah Ya Rabb, bantu hamba untuk keluar dari perkara ini. Karena sajujurnya, Saya takut akan perasaan yang saya miliki. 
0 notes
osirisisme · 8 years ago
Quote
Kembali melihatmu setelah sekian lama, malam ini aku bingung sendiri. Mana yang harus kususun lebih dulu: napas atau kata-kata. Mana yang harus aku sembunyikan lebih dulu: rindu atau air mata.
(via kotak-nasi)
2K notes · View notes
osirisisme · 8 years ago
Text
pu!
bismillah ~
aku berjanji ini adalah tulisan ku yang terakhir tentangmu,
maka ijinkan aku untuk melepas semua setelah ini,
sebab ini adalah salahku, yang abai akan hati kecilku, yang abai terhadap beberapa hal dalam keyakinanku, sehingga aku sendirilah yang menanggung akibatnya.
aku bersyukur telah dipertemukan denganmu dalam satu lingkup , teringat kata mas kurniawangunadi “Allah mempertemukan dengan berbagai alasan, entah untuk belajar atau mengajarkan, entah sesaat atau selamanya, yang terpenting tidak ada yang sia-sia dalam setiap pertemuan karena Allah yang mempertemukan”.
Bagaimana aku bisa mengelak kalau bertemu denganmu adalah takdirku,
maka bertemu denganmu adalah ujianku.
akhirnya ku sadari, ujian adalah sesuai kadarku. apa yang tidak cepat naik turun kalau bukan iman ? apa yang mudah berbolak balik kalau bukan hati ? maka sungguh diluar kuasaku jika keduanya bertemu.
memang tidak mudah memaafkan, apalagi melupakan, kata orang maaf mungkin bisa, tapi lupa itu ‘mustahil’. bagiku, memaafkan dan melupakan itu satu paket. tapi aku percaya, atas ijin Allah memaafkan dan melupakan, aku bisa.
cukuplah, beberapa petunjuk menguatkan ku, sungguh aku tak mampu membaca siapa yang akan menjadi takdirku,
tapi, saat ini, aku akan lanjutkan langkah, bebas, dan lepas, mulai saat ini aku tidak akan peduli dengan segala sesuatu yang berkaitan denganmu, aku akan meminta tolong kepada Rabbku, untuk memalingkan hati ini darimu,
aku yakin aku mampu,
teringat pesan cinta dari sahabatku, Re, sahabat yang selalu mengingatkan ku pada jalanNya,
begini..
“ Assalaamua'alaykum neng .. Pagi yg cerah yaa .. Semoga keberkahan hr ini bs memacu semangat berjuang u/ Move Up :D Menundukkan pandangan, sgera beristighfar - istighfar - istighfar dan istighfar ketika mengingat si doi .. Dan sgeralah beranjak melakukan kegiatan yg lebih bermanfaat ..
Allah yg Maha membolak-balikkan hati, perbanyaklah doa agar Dia memalingkan hatimu dari nya. Dari dy yg jika nanti pun ia adlh jodohmu, atw yg akan menjadi halal u/ mu .. Engkau tdk perlu memperjuangkan jalan kehalalan dgn hal2 yg diharamkan ..
Kalo pun ia yg akan mejadi imammu, maka biarlah Allah yg mengatur perubahannya menuju kebaikan, membuatnya ia dtg pdmu dlm keadaan sholeh ssuai harapanmu, biarlah Allah yg mengerjakanNya untukmu ..
Dan jikapun ia bukan jodohmu, maka engkau tdk perlu terlalu pusing memberikan waktu dan perasaanmu u/ nya. Smoga dgn perjuanganmu menjaga diri, Allah membalasnya dgn sseorang yg jg menjaga dirinya dgn kesholehan, dan biarlah Allah yg mengatur pertemuan diantara kalian ..
Uhibbuki Fillaah ({})”
oh dear, engkau tidak perlu memperjuangkan jalan kehalalan dengan hal hal yang diharamkan. dear, engkau tidak perlu susah payah ‘mempengaruhi'nya, serahkan pada Allah atas perubahannya dalam kebaikan jika akhirnya dia dan kamu akan menjadi kita.
saat membaca itu kira kira beberapa bulan yang lalu, nangis, aku cuma bisa nangis, tersadar bahwa langkah yang selama ini ku lalui adalah ‘keliru’.
pesan itu adalah cambukanku, pesan itu adalah penguatku, atas ijin Allah.
sekarang, dengan berbagai petunjuk yang selama ini ku abaikan, aku akan mengiyakan hati kecilku untuk pergi dari bayangmu,
selamat melanjutkan perjalanan, semoga kita makin menjadi pribadi yang lebih baik, dewasa, bertumbuh,
sekali lagi, selamat melanjutkan langkahmu, semoga kamu mendapat apa yang kamu inginkan,
dan Aku semoga mendapat yang terbaik. aamiin.
terimakasih :)
ohhh Allah, aku semakin mencintaiMu.
ohh Allah, maaf atas segala ketidakmampuanku atas ujianMu.
yuk lepaskan!
bismillahirrohmanirrohim 🍃🍂
488 notes · View notes
osirisisme · 8 years ago
Text
Nah kan...
Jika ada satu nama yang menurut kita adalah orang layak untuk diperjuangkan. Maka, perjuangkanlah !!
Jika dia menurut kita baik dari segi agama, akhlak dan manhajnya. Dan dia layak untuk diperjuangkan. Maka, perjuangkanlah !!
Jika jalan yang kita lalui begitu berkelok untuk mendapatkannya. Namun dia layak untuk diperjuangkan. Maka, perjuangkanlah !!
Selama yang kita hadapi adalah ciptaan-Nya. Dan Allah menggenggam segala ketentuan takdir. Dan dia layak untuk diperjuangkan. Maka, perjuangkanlah !!
Disinilah kita akan belajar tentang banyak hal. Bahwasannya memperjuangkan seseorang yang menurut kita layak untuk diperjuangkan adalah salah satu bentuk penyerahan total kita kepada Allah. Kita memperjuangkannya melalui cara-cara yang Allah kehendaki. Tentu, harapan pertama adalah harapan yang sepenuhnya bergantung kepada-Nya.
Diakhir perjuangan kita. Kelak, Allah akan memberikan jawabannya. Kita mendapatkan apa yang kita perjuangkan, atau jika tidak maka kita akan mendapatkan ganti yang lebih baik dari apa yang kita perjuangkan sebelumnya.
Apa-apa yang dilakukan karena Allah. Maka akan berakhir baik. Apa-apa yang menjadi kehendak Allah. Maka adalah kehendak yang baik. Sebab Allah Maha Baik. Baik sekali. Kita akan dibuat berkali-kali bersyukur pada hal-hal diluar rencana kita.
Jika dia layak untuk diperjuangkan. Maka, perjuangkanlah !! Selamat berjuang !!
- Ibn Syams
675 notes · View notes
osirisisme · 8 years ago
Photo
Ahhh both of you makes me crazy..
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Part 2
(( Part 1 ))
7K notes · View notes
osirisisme · 8 years ago
Text
Resapi...
Tidak perlu terburu-buru. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang spesial, menunggu lama sekalipun itu tetap berharga. 
Tidak perlu cemas apalagi takut. Apalagi dalam urusan perasaan. Karena jikalau itu memang sejati, kita tidak akan cemas walau sesenti, sejauh apapun pergi, dia akan kembali.
– Tere Liye
14 notes · View notes
osirisisme · 8 years ago
Quote
Jangan menangis, jangan pernah menyesal, dan jangan pernah menyimpan dendam. Yang terjadi, terjadilah..
Penguat diri.
0 notes
osirisisme · 8 years ago
Text
Pertanyaan yang urung dijawab.
Kakak, kapan mulai menulis lagi? Nia penasaran dengan lanjutan novel yg kakak buat?
0 notes
osirisisme · 8 years ago
Quote
Terkadang kita salah memahami. Meminta diri dilepaskan dari ruang isolasi hati, tetapi tidak bercermin pada diri sendiri.
Saya yang sedang termenung dengan segelas americano di tangan.
0 notes
osirisisme · 8 years ago
Quote
Saya hanya ingin mengisi thread tumblr dengan tulisan saya. Jangan tanya kenapa! Karena saya juga belum menemukan jawabannya.
Saya.
0 notes
osirisisme · 8 years ago
Text
Ayah dan Perempuan di ujung senja.
Tanggal 29 Juli 1964, senja pertama dan terakhir di hari Rabu, seorang bayi mungil lahir ke dunia ini. Allah SWT sudah menandainya dengan 3 perkara yang akan menemaninya hingga ajal nanti. Bayi perempuan itu yang nantinya akan melahirkan saya, mengajari saya bagaimana caranya menjadi seorang wanita, mengajari saya untuk berbahagia dengan hidup apa adanya, dan yang menurunkan sifat kerasnya dan pantang menyerahnya kepada saya. 
Perempuan itu adalah Ibu saya. 
Ayah saya menyebutnya perempuan senja. Karena mereka pertama kali bertemu di senja 33 tahun yang lalu ketika ibu saya bertanya tentang arah angkutan umum jurusan Ciputat-Tj. Priok. Ayah saya, lelaki berpostur tidaklah terlalu tinggi, kurus badannya, sawo matang kulitnya,dengan rambut tipis berbelah samping, seketika itu juga jatuh cinta kepada ibu saya. Jatuh cinta pada pandangan pertama kalau boleh saya perjelas. 
Berdasarkan cerita rangkuman kilas balik mereka (versi Ibu saya), Ayah saya memiliki sifat pemalu, pengamat, penakut jika berurusan dengan perempuan, sekaligus lelaki yang memiliki sifat pemalas yang mendarah daging, Sebagian besar saya akui, sisanya masih saya pelajari. Tapi satu hal yang paling saya sukai pada ayah saya adalah, pilihannya untuk mencintai ibu saya hingga ajalnya. Ia mencintai perempuan senja yang ditemuinya tepat di depan kampus dimana keduanya menimba ilmu. 
Saya tidak suka mengakui bahwa kisah cinta kedua orang tua saya adalah cerita romantis, tapi anehnya saya terkadang memikirikan kisah mereka ketika saya termenung seperti sekarang ini. Singkat cerita, Ibu saya pernah berkata, Äyah kamu pasti memelet Ibu. Makanya di waktu Ibu hampir saja dipinang orang lain, hati Ibu berbalik dan memikirkan ayah kamu.” Dulu saya tertawa mendengarnya, tetapi sekarang saya bisa pastikan bahwa Ibu saya mencintai Ayah saya. Mencintai tanpa berkata, mencintai dengan sikapnya, dan juga sorot sendu kedua matanya. Walaupun cintanya mungkin saja tidak sebesar Ayah saya. 
Hei! bukankah tidak ada alat pengukur sebesar apa cinta seseorang?
Ayah saya pernah bilang begini ketika kami masih sering berkumpul bersama di ruang tengah sambil menonton televisi dan bercengkrama kecil, “Ïbu kamu itu cantik ketika kulitnya yang kuning bertemu langsung dengan cahaya matahari senja. Cantik luar biasa. Cantik ketika Ia marah, cantik ketika ia menangis, cantik ketika Ia tersenyum dan lebih cantik lagi ketika ayah berhasil meminangnya dan menjadi ibu dari ketiga anak ayah.” Kalimat yang langsung dibalas oleh koor mengejek dari saya dan kakak saya. Sedangkan ibu saya hanya mendengar dakam dia dan berpura-pura acuh. Saya tahu pasti, kedua hatinya memuncah bahagia tetapi tidak mau mengakui. Ibu saya itu memiliki gengsi yang sangat tinggi. ‘)
Seingat saya, dulu pernah saya menulis cerita tentang keduanya. Ada satu buku tipis ketika saya merindukan ayah saya 8 tahun lalu yang mungkin saja masih tersimpan ditumpukan buku-buku usang hasil tulisan tangan saya. Saya dulu pernah memikirkan untuk mencari pasangan hidup yang memiliki sikap seperti ayah saya. Bukan pemalasnya, tetapi keteguhan hatinya, lembut bicaranya, dan tidak pernah memainkan tangan ataupun berkata kasar kepada ibu saya semarah apapun rasa kesal di dalam dadanya. Ia mungkin bukan pendengar yang baik seperti kakak saya, tetapi Ia lelaki yang paling menghargai perempuan dari seluruh lelaki yang pernah saya temui. Bagaimana Ia memperlakukan Ibu saya, dan juga Nenek saya, sudah menjadi acuan bagi saya. Ia benar-benar mengajari saya bagaimana fungsi pelukan itu mampu meredam apapun emosi yang ada di dalam dada. 
 Perempuan di ujung senja yang dianggapnya cantik itu nantinya akan selalu  mengorbankan air mata, keringat serta darahnya untuk membesarkan saya dan juga adik saya ketika Ia sudah tiada. Perempuan yang sangat saya cintai hadirnya, saya kagumi pengorbanannya, saya sukai aroma tubuhnya, saya jadikan inspirasi dalam menulis cerita, dan saya jadikan prioritas pertama dalam index mencari bahagia. Ridhanya Allah SWT adalah ridhanya Ibu. 
Ibu saya tipikal wanita vokal dan sensitif perasaannya. Terutama sejak Ia mencapai masa menopouse-nya. Ada yang bilang bahwa Orang tua semakin tua akan kembali seperti anak-anak. Sifatnya, tingkahnya, rewelnya, ngambeknya, marahnya, dsb. Perlahan-lahan kita akan memahami bagaimana orang tua yang pusing tetapi bahagaia melihat kita aktif belajar, dan pusing dengan rewelan semasa kita kecil dulu. 
Saya yakin tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anaknya. Begitu juga sebaliknya. Jika ada yang keluar dari jalur tadi, itu bisa dipastikan kesalah ego dan juga ajaran lingkungannya. 
Hanya satu yang sesali sampai saat ini, ketika ibu saya mengajari saya untuk selalu menjaga harga diri tinggi terhadap lelaki, disitu saya menyadari bahwa tingkah saya salah. Salah, karena dari mulut ini tidak terlontar kata bahwa Änak ayah ini, sangat mencintai Ayah.” ayah saya pergi ketika saya belum mampu untuk mengatakan sebaris kalimat tadi. Sesal yang selalu membayangi saya di kemudian hari hingga detik ini. 
Pesan saya, cinta melalui tindakan itu perlu, tapi ada kalanya sesekali mengatakan bahwa kita mencintai seseorang melalui ucapan akan lebih berdampak besar asalkan tidak sesumbar. 
Salam rindu untuk Ayah. 
Dari,
Anakmu. 
1 note · View note
osirisisme · 8 years ago
Quote
Oleh karenanya, Ibu memilih untuk berdamai dengan kelam. Untuk apa kita bingung menanti jawaban, sedangkan Ia tak tahu kapan pertanyaan itu dilontarkan. Sadarlah nak..
Ibu
0 notes