pamudaluntanglantung
pamudaluntanglantung
Ingat, suatu hari nanti dan itu pasti!
15 posts
Sebatang roko lagi
Don't wanna be here? Send us removal request.
pamudaluntanglantung 1 year ago
Text
Kayaknya butuh sadar, bukan sabar
Sang profesional ulung tentunya kita, jika berbicara masalah yang tak berkesudahan. Ya memang, ini benar-benar terjadi, kita telah berhasil banyak melalui aneka macam kehidupan. Semakin hari, semakin banyak yang kita harus benahi, urusan-urusan yang makin hari malah makin banyak yang harus di selesaikan. Entah itu tekanan, dorongan bahkan sampai beban moral. Cape? semua orang juga kayaknya cape.
Tapi.. Ada beberapa hal yang mesti kita sadari, bahwa rasa itu bersifat sementara, rasa pedas atas makanan yang kita makan tadi mungkin beberapa jam kemudian akan hilang, rasa lelah karena telah berolahraga juga jika di diamkan 1 jam akan hilang. Benar memang, kita itu fana.
Ada beberapa hal yang mesti kita pahami, bahwa kita tidak bisa menyalahkan kondisi atas yang terjadi, kalau memang sesuatu yang kamu senangi enggga terjadi, yaudah senangi aja yang terjadi. Namun, memang tidak semudah apa yang bisa di ucapkan, tapi kebenaran memang pahit untuk di jalankan.
Atas situasi yang terjadi pada proses pendewasaan ini, diri kita serasa di bully oleh dunia, Serba rumit, serba sulit. Kadang kita juga merasa bahwa tidak ada yang bantu kita dalam posisi ini, merasa bahwa kita hidup sendirian. Dan, yang tadi kita bahas dari awal, bahwa kita adalah profesional ulung yang handal dalam melawan dan membereskan masalah.
Namun, yang salah hanyalah penempatan kata SADAR dan SABAR. Apakah ketika datangnya masalah lalu kita marah marah dan diakhiri dengan kata-kata "Yang sabar ya diri" apakah itu sabar? atau sadar?. Apakah ketika datangnya masalah lalu kita mengeluh dan memaki diri sendiri dan di akhiri dengan kata "yaudahlah mau gimana lagi" apakah itu sabar? atau sadar?.
Kesadaran dan Kesabaran itu adalah awal dari semuanya. Jika kita sadar bahwa kita harus bersabar mungkin gabanyak beban di dalam pemikiran kita, asumsi kita juga tidak berbelit. Dengan adanya masalah yang kita lalui hari ini jika kita melalui dengan kesadaran dan kesabaran apakah kita akan menyalahkan keadaan? mungkin tidak, kita akan lebih fokus terhadap merubah keadaan, bahkan ketika tidak bisa mengubah kehidupan sekalipun, jika kita sadar dan sabar dari awal kita bisa mengubah dalam cara memandang kehidupan ini.
Ali bin abi Thalib pun menuturkan bahwa "Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan." Kita kan yang selalu begini? Sadar!!! itu yang kita butuhkan saat ini. Sadar bahwa tidak ada masalah yang abadi. Sadar bahwa kita punya Allah yang Maha Besar. Sadar bahwa kita tidak bisa apa apa tanpa pertolonganNya. Mau sampai kapan berlindung dari kata sabar dan di akhiri dengan rasa sesal? Mau sampai kapan berbohong kepada diri sendiri?
"Pada waktu kita khawatir, kita terkadang lebih percaya pada masalah kita dari pada janji Allah." - 聽Tjoet Nja' Dhien
2 notes View notes
pamudaluntanglantung 1 year ago
Text
1. Ibu
Pada titik tertentu. Aku ingin mengubah kecewaku menjadi tawa. Agar ibu tak merasakan hal yang sama. Agar ibu tahu aku baik-baik saja.
8 notes View notes
pamudaluntanglantung 2 years ago
Text
Tumblr media
Bajingan tetap bajingan, Harus tetap bersinar di kegelapan, Dengan semangat kebahagiaan! Jangan lupa rem dan jangan sampai salah belok Atau lebih baik istirahat dan jangan berhenti merokok.
0 notes
pamudaluntanglantung 2 years ago
Text
Tumblr media
Kita tau harus bilang apa dalam doa sepagi ini. Ya Allah, mudah-mudahan sederhana, tetapkanlah Pikiran kami selalu melangit. Dan, dengan hati yang terus membumi
3 notes View notes
pamudaluntanglantung 2 years ago
Text
Mangkir dan Parkir
Pengkhianatan begitu emosional karena tindakan pengkhianatan itu melanggar perjanjian inti pasangan, janji untuk saling menjaga dan mempertahankan satu sama lain dengan aman.
1 note View note
pamudaluntanglantung 2 years ago
Text
Sungguh naas melihat bitis yg kerap menerima perlakuan tak menyenangkan yg dilakukan oleh tangan ketika dia menggaronya tarik teuing.
Hurik adalah bukti nyata kebrutalan itu. Bitis pandai menyembunyikan kepedihannya, ia tetap tersenyum bahkan saat boleksek mulai melumpuhkannya.
0 notes
pamudaluntanglantung 3 years ago
Text
SATU SATUNYA DUSTA TERBESAR DALAM HIDUPKU ADALAH MENGATAKAN BAHWA RI NEGARA HUKUM!!
0 notes
pamudaluntanglantung 3 years ago
Text
TIRANI
Negeri ini di kuasai oleh orang2 berengsek dengan semua kelicikannya. Kawan, baik aja tidak cukup, harus ada nyali yang mengalir di dalam nadi perlawannmu
0 notes
pamudaluntanglantung 3 years ago
Text
Tadi pagi ada seorang lelaki menatap cermin, begitu miris bayanganya. Berisi seseorang yang tidak bisa berbuat apa-apa, untuk apa-apa yang diharapkanya.
0 notes
pamudaluntanglantung 3 years ago
Text
Jangan karena kondisi kamu tereliminasi.
Sekalipun kamu ingin seperti orang lain, jangan pernah marah sama diri sendiri. Rawat apa yang kamu punya. ingat yang seperti kamu itu ga ada duanya
0 notes
pamudaluntanglantung 3 years ago
Text
Ketika engkau tersenyum padaku, cinta tak perlu lagi kucari darimu
0 notes
pamudaluntanglantung 3 years ago
Text
Ya rabb, aku tau engkau maha mendengar, engkau maha pengabul. Ya rabb, aku tau jika harus bersabar. Ya Rabb, aku mau dia
0 notes
pamudaluntanglantung 3 years ago
Text
Tuhan, ajari aku bahasa cinta yang sederhana, seperti hujan yang jatuh dari awan menyuburkan tanaman; bunga bermekaran, buah-buahan matang. Seperti senja yang menghantar burung-burung pulang ke sarang. Ah, bentuk cinta yang tak banyak permintaan.
5 notes View notes
pamudaluntanglantung 4 years ago
Text
Prinsip
apakah kalian mengira bahwa prinsip dan keimanan itu hanya merupakan mainan/senda gurau atau kesenangan yg disampaikan seorang manusia lewat khutbah yg di hiasi dan dirangkai dengan kata kata yg indah, atau ditulis dalam buku lalu di cetak dan kemudian di simpan di perpustakaan?
0 notes
pamudaluntanglantung 4 years ago
Text
Semoga tabah
Dan telah berapa kali aku mengecewakan-Mu? aku tidak menghitungnya, namun mengapa Engkau masih baik padaku?
Aku malu, selama ini aku hanya memikirkan apa yg tidak kudapatkan, tentang apa yang aku rasakan kurang dalam hidupku, tentang segala penderitaan yang datang dan tentang apa yang kusesalkan
Padahal telah banyak nikmat yang telah Engkau berikan untukku selama ini, aku tidak membayangkan jika Engkau mencabut semua nikmat ini.
Dunia telah membutakan hati dan pikiranku bahwa akhiratlah yang nyatanya tempat pulangku kembali, sudahkah aku membawa cukup bekal jika suatu saat aku harus pulang pada-Mu? Aku takut..
0 notes