pandirsunyi
pandirsunyi
Pandir yang Sunyi
24 posts
Karena kadang, kita pun ingin menghilang dalam malam
Don't wanna be here? Send us removal request.
pandirsunyi · 2 years ago
Text
Monster
Dia yang selama ini diam... pelan-pelan
Merangkak dan merangkak. Menggapai pucuk, gerbang keluar. Ia membawa segenap Angkara yang beku. Meleleh dan melebur, lava yang perlahan meluap-luap...
Ia yang selama ini diam, dipasung senyum dan tawa...perlahan keluar...
Aku...aku tak lagi sama...
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Hidup terlalu lekas
Katamu...
Terlalu cepat, dalam sekejap...
Benar Selma...terlalu lekas
Aku yang baru selaras
Denganmu yang membuatku bernapas
Kita tertawa dan tersenyum
Menikmati masa...menikmati luka
Memejam mata, membuka tangan, mendekap harap
Aku dan kamu..
Baru saja menikmati lika liku
Namun hidup terlalu lekas
Jarak yang beringas
Tak apa...
Hidup yang lekas itu
Telah membuat kita selaras
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Kepurnaan yang Pura-pura
Bangsat kalian semua!!
Kehidupan yang purna
Olympus dan kemegahannya!
Di jendela-jendela yang jauh dari daratan, dan tembok-tembok yang tinggi menjulang, dewa-dewi melambaikan tangannya...
Puja dan puji
Puja dan puji!!
Segenap doa terlintas, dan memuja peradaban yang agung itu!! Senyum dewa Dewi melambung tinggi...pemujanya terlena dalam kekaguman, dibalut angan agar bisa men-dewa....
Seraya sebaris daging gemuk berjalan-jalan, dan berbohong tentang per-adab-an...berbohong tentang keabadian...
Ya!! Kehidupan yang mereka gaungkan adalah omongkosong!!
Di sela-sela tembok yang agung itu
Sebaris tangan menengadah, kurus dan gontai. Gelap dan kelam...sempit dan tandus.
Mereka...yang sebenar-benarnya manusia, dihimpit oleh per-adab-an. Dikubur oleh cerca!! Ditusuk dari kiri dan kanan...dibunuh dibangkitkan lalu dibunuh lagi...
Air mata menjadi tak kekal, hingga kering. Diganti oleh senyum yang pasrah. Tawa yang kosong.
Tapi tangan-tangan yang kurus dan gontai itu...mereka yang tak mampu menangis itu...tetap menghidupi...meski tak disangka hidup...meski dicerca tak memiliki adab...
Dewa-dewi yang di istana dengan pemujanya...adalah makhluk yang buta ..
Manusia-manusia yang hidup dalam kekelaman itu, adalah manusia yang sebenar-benarnya....
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Di sinilah kumuntahkan kebencianku
Ya aku benci padamu yang fana, yang hidup dalam otakmu...aku membencinya...
Sungguh aku benci!!
Tapi kebencian itu akan kutelan di hadapanmu.
Jika kau mau tahu, kau bahkan tak pernah mengenalku, dan takkan pernah.
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Aku takkan pernah memuntahkan lahar itu di hadapanmu...
Akan kutelan, dan kumuntahkan pada kesendirian kelak....
Namun yang kau harus tahu, lahar itu siap dimuntahkan. Dan apabila ia dimuntahkan, ia akan meluluhkanmu seperti abu yang hilang ke empat penjuru dunia
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Karena selanjutnya....yang kau inginkan hanya dirimu, dan kepuasanmu.
Cinta itu hanyalah omong kosong
Seonggok tahi, kau warnai agar terlihat rapi. Namun tetaplah tahi....
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Maafkan aku, tapi....
Kesendirianku tak pernah beranjak meski bersua denganmu....
Jika kau berpikir bahwa aku adalah aku di hadapanmu....tidak...
Aku adalah cerminmu, yang kau pandangi untuk dirimu. Aku adalah patungmu, yang kau bangun untuk mu. Di hadapanmu, aku bukanlah aku. Tapi aku adalah apa yang kau impikan. Aku di hadapanmu adalah apa yang kau idam-idamkan....bukan aku....
Tidak pernah ada Kita...
Hanya kau seorang
5 notes · View notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Kau...
Yang tinggi tak mampu dilampaui...katamu. Kau yang merasa bahwa amarah adalah milikmu...
Ya kau..
Untukmu, kuterbangkan sajak-sajak...
Ketahuilah,
Yang diam belum tentu tak pernah bersuara...
Yang sering mengangguk setuju padamu belum tentu manusia yang sejalan...
Yang tersenyum belum tentu tak memiliki Angkara....
Ya....murka dan memilih diam adalah sama...
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Kadang...
Kau memintaku untuk mempercayaimu..
Kadang...
Kau mendaku bahwa aku bebas padamu...
Namun....mengapa serasa kepercayaan itu hanya ada padaku?
0 notes
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Kita semakin dekat kawan...
Semakin dekat dengan jurang yang disebut waktu dan jarak.
Aku hanya tak tahu apakah aku akan menghidupinya, seperti setiap sajakku yang selalu kuterbangkan padamu. Dalam sajakku, aku kuat. Namun ragaku hanyalah seonggok daging lemah. Aku tak tahu apakah ia mampu bertahan diterpa waktu dan jarak.
Bagaimana?
Bagaimana caranya aku menghidupinya? Sedang hidupku kutinggalkan padamu, dan ragaku dirantai oleh waktu dan jarak?
Kawan, aku hanya berlagak kuat untuk menutupi kelemahanku..
1 note · View note
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Eros melesatkan panahnya..
Panahnya melesat berkelok-kelok. Diterpa angin kencang. Gelombang Poseidon menerpanya, kadang api Hades menyambar menghadangnya.
Namun panah Eros tetap melesat..
Hingga di ujung daratan, di ujung waktu....Selma berdiri
Selmaku, yang dikelilingi tembok menjulang, gerbang menutup...
Panah Eros melesat melalui celah sempit, di antara tembok menjulang dan gerbang menutup....lalu menghujam Selma tepat di hatinya...
Kena....
Eros membuka gerbang Selma padaku..
Gerbang yang tak mungkin terbuka...
Namun...adakah yang tak mungkin bagi Eros?
1 note · View note
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Tumblr media
Aku ingin hilang..
Dalam lautmu. Ditenggelamkan gelombangmu, diikat dasarmu yang berpasir. Didekap gelapmu yang pekat, seperti matamu yang dalam, namun menenangkan...
Aku ingin hilang
Di puncakmu. Diterbangkan anginmu yang berhembus kuat. Didudukkan rumput-rumputmu yang lembut. Disembunyikan oleh pinusmu yang menjulang dan beringinmu yang lebat. Ditidurkan dalam sunyimu yang tenang, setenang senyummu yang menghidupkan...
Aku ingin hilang
Dalam tiap tawamu. Dalam tiap tangismu. Dalam tiap senyummu. Dalam tiap sendumu.
Dalam amarahmu yang membara hingga bahagiamu yang mencerahkan.
Dalam diammu yang menyejukkan hingga celoteh riangmu yang menguatkan.
Dalam pikirmu
Dan dalam doamu
Aku ingin hilang..
Selma
Aku ingin hilang dalam dirimu yang kucintai...
1 note · View note
pandirsunyi · 3 years ago
Text
Yang paling sulit?
Bukan...bukan mencoba untuk membuka pintumu yang tersembunyi itu...
Bukan itu...
Memang dalam hal itupun aku harus bernegosiasi dengan Kairos dan Kronos, namun bukan itu...
Selma...
Yang paling sulit adalah saat aku harus kembali membelakangimu.
Yang paling sulit adalah saat gerbang musafir itu kembali mendayu-dayu memanggilku...
.....Yang paling sulit adalah saat aku harus kembali mengucapkan selamat tinggal kepadamu.
Yang paling sulit adalah saat aku harus memunggungi pelataranmu sekali lagi...
Yang paling sulit...
Saat aku harus menyadari bahwa jarak dan waktu adalah yang paling biadab dalam menarikku darimu...
Yang paling sulit...paling tersulit
Adalah saat aku mengatakan:
"Bersediakah kau menungguku? Karena aku akan selalu kembali kepadamu"
Membuka pintumu yang tersembunyi adalah hal yang sulit. Namun lebih sulit saat meninggalkan pintumu yang terbuka itu dan mengatakan bahwa aku akan kembali..
1 note · View note
pandirsunyi · 4 years ago
Text
Sebenarnya..
Aku sudah tidak memiliki apapun lagi selain kalian... 😂😂
0 notes
pandirsunyi · 5 years ago
Text
Ketimbang mencaci hidup
Ketimbang mengutukinya
Ketimbang menangisi hidup
Ketimbang menyesalinya.....
Bukankah lebih baik kita tertawa bersama hidup?
Bukankah ia begitu jenaka untuk dibenci?
1 note · View note
pandirsunyi · 5 years ago
Text
Mungkin hanya aku yang lupa apa itu rasa...
0 notes
pandirsunyi · 5 years ago
Text
Yang paling aku benci....
Benci sekali
Muncul kemudian
Dan terus berulang-ulang.
Saat para fana itu bernyanyi...hal yang sama setiap hari. Menunjukkan gigi putih mereka, menyatakan mereka paling mengerti. Menyatakan bahwa mereka hidup untuk orang lain...ucapan mereka adalah ampas tai.
Aku mengenal para fana itu. Kini mereka berkoar, menarik-narikmu untuk memberi tolong, besok mereka menguap, hilang tanpa jejak. Tinja mereka itu...
Namun itu yang terus berulang-ulang. Terus berulang-ulang. Mengelilingi dan mengurungku.
Sudah saatnya kubakar habis hingga sekam
Semuanya...
0 notes