terakhir sekolah -01/04/2022
HALOOOOOO AKU BALIK LAGIIII.
ini aku ngetik krna lg gabut + gabisa tidur aja sih dan pengen ceritain hari" terakhir us (sekolah) HUHHUHU 😿 asli ini tuh campur aduk bgt krna seneng ujian udh selesai dan sedih krna bakal pisah" setelah keluar dari sini.
ok, aku bakal cerita dari sebelum berangkat. Seneng banget yg kayak seseneng ituuuu krna hari terakhir ujian dari banyakkkk nya rintangan ntah itu tugas, tanya jawab dll tp sedih cuzzzzz kita sekolah bener" sebentar ituuuu. Ujian hari terakhir itu Agama sama Ips yg pelajarannya menurutku susah susah gampang aja sih tp susah klo ga belajar tp walaupun aku belajar lamaaaa bgt ya ttp aja msi ada yg susah nya/jawabannya bikin kegocek.
setelah agama selesai berlanjut lah istirahat, di lantai 3 aku, shasha, keira, dilla, ammara ngumpul (sempet foto" dikit) tp ga ngomongin pelajaran WKWKSKKWKWWKWKWK krna yaa ngga aja kyk pgn aja kita bercanda" gttt.
mapel kedua ips yg menurutku yaaaa SUSAH SUSAH GAMPANG ZHZBSHAH tp semua ku serahkan kepaa Allah AHAHAHAHAHAHA.
setelah ujian selesai *YIPPIEEDDSSSSS 🥳😎😻* seneng parahhhh, plong, beban berasa ilang, santaiii bgt kita ke lantai dua (kls 9F) kita bagi nagi makanan dan foto foto tp sumpah ya turun dri lantai 3 itu rameee bgtttt dn itu rame krna pada bingung ke kelas atau turun buat foto" bareng temen tp krna kls F disuruh ke kelas jd aku dn shasha langsung meluncur kekelas 😎😎😎
Trs lanjut lagi kita foto kelas ke bawah (lapangan) ITU RAMEEE BGTTTT. pada foto" bareng temen, bareng guru, bareng tmn sekelas pas kls 7, breng tmn secircle (aku minim b.ing bgt maaf) krna foto sekelas nya selesia kita mencarr buat foto" lagi bareng temen yg lain, tbh aku ga pulang krna pengen dpt foto seangkatan dn itu nunggu anak cowo nya kelar sholat jumat dulu (mendung, panas, bingung mau ngapain, ngegibah kita trobos semua). Setelah anak cowo selesai sholat jumat kita foto seangkatan (tp udh ada yg pulang) sempit"an bgt, rame bgt, BAU KERINGET BGT, tp krna tmn aku kasian aku jinjit" aku diajak kedepan (kece bgt duduk nih sy 😎) setelah foto seangkatan kita berlanjut lg pamitan sm pak andi (satpam) bapak andi terketcheee pls aku nangis bgt pas pamitan. TERUS UDAH AKU PULANGGGG
ILY 34 💟💐
1 note
·
View note
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia
Sejak zaman pra sejarah, penduduk Nusantara dikenal sebagai pelayar-pelayar tangguh yang sanggup mengarungi samudera lepas. Menurut catatan sejarah, pada awal masehi sudah ada jalur pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di Asia Tenggara. Wilayah Nusantara yang menjadi lintasan penting perdagangan adalah wilayah Nusantara bagian barat, yakni Malaka dan sekitarnya. Daerah tersebut sudah terkenal sejak zaman dahulu karena kaya akan hasil bumi. Daerah tersebut kemudian menjadi perlintasan para pedagang Cina dan India. Sementara itu pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatera dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi pedagang dari Lamuri (Aceh), Barus, Palembang, Sunda Kelapa, dan Gresik.
Datang pula para pedagang yang berasal dari timur tengah abad ke-7 Masehi (abad ke-1) Hijriyah).
para ahli sejarah mencatat bahwa islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Masuknya agama islah mudah diterima dan mendapat perhatian dari penduduk nusantara. Berbagai sumber sejarah menyatakan bahwa agama islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun, keberadaan para pemeluk ajaran islam menjadi jelas pada abad ke-13 yang ditandai dengan berdirinya kerajaan samudra pasai di Aceh sebagai kerajaan islam yang pertama.
teori Masuknya Islam di Indonesia
a. Teori Mekkah
Menurut teori Mekah, proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah atau Arab. Terjadi pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Para pedagang dari Timur Tengah memiliki misi dagang dan dakwah sekaligus. Orang-orang Arab yang datang ini kebanyakkan adalah keturunan Nabi Muhammad saw. Yang menggunakan gelar “sayid” atau “syarif” di depan namanya.
b. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat adalah sebuah wilayah di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Menurut teori ini, orang-orang Arab bermazhab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyah (abad ke-7 Masehi). Orang-orang Gujarat telah lebih awal membuka hubungan dagang dengan Indonesia dibanding dengan pedagang Arab.
c. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro.
d. Teori Cina
Menurut teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di tanah Jawa) berasal dari para pedagang Cina. Mereka telah berhubungan dagang dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia, yakni sejak masa Hindu-Buddha. Ajaran Islam sendiri telah sampai di Cina pada abad ke-7 M. Pada masa Dinasti tang (618-960) di daerah Guanzhou, kanton, Zhang-zhao, dan pesisir Cina selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman islam. Sebagai pembuktian teori Cina ini, bahwa raja islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintaro Demak, merupakan keturunan Cina. Agama Islam berkembang di Indonesia disebarkan oleh berbagai golongan, yakni para pedagang, mubaligh, su, dan para wali. Para wali menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di tanah Jawa.
Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi, yang diduga berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik.
Sunan Ampel atau Raden Rahmat, berkedudukan di Ampel, Surabaya.
Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Raden Rahmat (Sunan Ampel). Ia tinggal di Bonang, dekat Tuban.
Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih yang semula bernama Raden Paku, berkedudukan di Bukit Giri, dekat Gresik.
Sunan Drajat atau Syarifuddin, juga putra dari Sunan Ampel dan berkedudukan di Drajat, dekat Sedayu, Surabaya.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah atau Syeikh Nurullah berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh yang berkedudukan di Gunung Jati, Cirebon.
Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq, putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngandung di Jipang Panolan, berkedudukan di Kudus.
Sunan Kalijaga, nama aslinya Raden Mas Syahid. Beliau adalah putra Tumenggung Wilatikta, Bupati Tuban yang berkedudukan di
Kadilangu, dekat Demak. Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra dari Sunan Kalijaga berkedudukan di Gunung Muria, Kudus.
Perkembangan Islam di Indonesia
A. kerajaan samudera pasai
Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan Samudera Pasai yang terletak di pesisir timur laut Aceh, kabupaten Lhok Seumawe atau Aceh Utara sekarang. Lahirnya kerajaan Islam yang pertama di Indonesia itu diperkirakan mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M. Kawasan Aceh yang strategis dan berada di pintu masuk Selat Malaka menjadikan Aceh sebagai tempat pertemuan para pedagang dari berbagai daerah di Nusantara dan para pedagang dari luar negeri, khususnya para pedagang islam.
Salah satu bukti berdirinya kerajaan Samudera Pasai adalah adanya nisan kubur terbuat dari granit asal Samudera Pasai. Dari nisan itu dapat diketahui bahwa raja pertama Samudera Pasai, Sultan Malik Al-Saleh meninggal pada bulan Ramadhan tahun 696 H yang diperkirakan bertepatan dengan tahun 1297 M.
Pada tahun 1521 M, kerajaan ini ditaklukkan oleh Portugis. Kerajaan Samudera Pasai berakhir pada tahun 1524 M.
B. kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Kabupaten Aceh Besar. Sultan pertama yang memerintah dan sekaligus sebagai pendiri Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M). Peletak dasar kebesaran kerajaan Aceh adalah Sultan Alauddin Riayat Syah yang bergelar Al-Qahar. Pada masa pemerintahan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mencapai puncak kekuasaannya. Pada masa Sultan Iskandar Muda itulah, disusun suatu undang-undang tentang tata pemerintahan yang disebut Adat Makuta Alam. Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1636 M dan digantikan oleh menantunya, yaitu Sultan Iskandar Tsani (1636-1641 M). Masa pemerintahannya tidak lama karena ia tidak memiliki kepribadian dan kecakapan yang kuat seperti Sultan Iskandar Muda. Penggantinya adalah permaisurinya sendiri, yaitu putri Sultan Iskandar Muda yang bernama Syafiatu'din
C. kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 M. Beliau merupakan putra Prabu Kertabumi, seorang raja Majapahit. Setelah tahta ayahnya jatuh ke tangan Girindra Wardhana dari Keling (Daha) dan Demak menjadi terancam, terjadilah perperangan antara Demak dan Majapahit yang dipimpin oleh Girindra Wardhana dan keturunannya, Prabu Udara, hingga tahun 1518 M. Majapahit mengalami kekalahan dan pusat kekuasaan bergeser ke Demak. Sejak itu, Demak berkembang menjadi besar dan menguasai jalur perdagangan di Nusantara. wilayah kekuasaan Demak cukup luas, meliputi daerah sepanjang pantai utara Pulau Jawa, pengaruhnya sanpai ke Palembang, Jambi, Banjar dan Maluku. Pada tahun 1518 M, Raden Patah digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus. Sebelum menduduki tahta, Pati Unus pernah memimpin armada laut Demak dalam menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1513 M. Kekuasaan Kerajaan Demak berakhir pada tahun 1568 M. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang, dan disana ia mendirikan Kerajaan Pajang.
D. kerajaan Pajang (1568 - 1586)
Kerajaan Pajang adalah penerus dari kerajaan Demak. Sultan atau raja pertama kesultanan ini adalah Jaka Tingkir yang berasal dari Pengging, di lereng Gunung Merapi. Jaka Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya. Pada waktu Sultan Hadiwijaya berkuasa di Pajang, Ki ageng Pemanahan diangkat menjadi bupati di Mataram (sekitar Kota Gede Yogyakarta) sebagai imbalan atas keberhasilannya menumpas Aria Penangsang. Sutawijaya putra Ki Ageng Pemanahan diambil anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya. Setelah Ki Ageng Pemanahan wafat pada tahun 1575 M, Sutawijaya diangkat menjadi bupati di Mataram, yang terkenal dengan nama Panembahan Senopati. Peperangan sengit terjadi pada tahun 1582 M. Namun, prajurit Pajang menderita kekalahan besar. Pangeran Pangiri (menantu Hadiwijaya yang menjabat Bupati Demak) dapang menyerbu Pajang untuk merebut tahta. Pangeran Benowo (putra Hadiwijaya) menyerahkan tahta kepada Sutawijaya. Sutawijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Mataram (1586 M). Sejak itu, berdirilah Kerajaan Mataram. Pangeran Benowo diangkat menjadi bupati Pajang.
E. kerajaan Mataram Islam (abad 17-19)
Kerajaan Mataram Islam berdiri pada tahun 1586 dan raja pertamanya adalah Sutawijaya yang bergelar "Senapati Ingalaga Sayidin Panatagama" artinya Panglima Perang dan Ulama Pengatur Kehidupan Beragama. Kerajaan Mataram mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyakrakusuma (1613-1645 M). Pada masa Sultan Agung, banyak prestasi besar yang dicapai, antara lain sebagaimana berikut.
Memperluas daerah kekuasaannya meliputi Jawa-Madura (kecuali Banten dan Batavia), Palembang, Jambi, dan Banjarmasin.
Mengatur dan mengawasi wilayahnya yang luas itu langsung dari pemerintah pusatnya (Kota Gede)
Melakukan kegiatan ekonomi yang bercorak agraris dan maritim.
Melakukan mobilisasi militer secara besar-besaran
Mengubah perhitungan tahun Jawa Hindu (Saka) dengan tahun Islam (Hijriah) yang berdasarkan peredaran bulan (sejak tahun 1633 M).
Menyusun karya sastra yang cukup terkenal.
Menyusun kitab undang-undang baru yang merupakan perpaduan dari hukum Islam dengan adat-istiadat Jawa yang disebut Surya Alam
F. kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar adalah kerajaan Islam di Pulau Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan saat ini. Kerajaan ini berdiri pada tahun 1526 M dengan Sultan Suriansyah (Raden Samudra) sebagai Sultan pertama. Wilayah kekuasaan Kerajaan Banjar meliputi Banjarmasin, Martapura, Tanah Laut, Margasari, Amandit, Alai, Marabahan, Banua Lima, serta daerah hulu Sungai Barito. Wilayah kekuasaan Kerajaan Banjar makin luas hingga ke Tanah Bumbu, Pulau Laut, Pasir, Berau, Kutai, Kotawaringin, Landak, Sukadana dan Sambas. Kerajaan Banjar akhirnya runtuh pada saat berakhirnya Perang Banjar pada tahun 1905 M. Raja terakhir adalah Sultan Muhammad Seman (1862-1905 M)
G. kerajaan Gowa-Tallo
Pada awalnya, di daerah Gowa, terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero, dan Kalili. Islamnya raja Gowa segera diikuti oleh rakyatnya. Kerajaan Gowa dan Tallo akhirnya dapat menguasai kerajaan-kerajaan lainnya. Dua kerajaan itu lazim disebut Kerajaan Makassar. Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 yang lebih populer dengan sebutan kerajaan kembar "Gowa-Tallo". Dua kerajaan telah menyatakan ikrar bersama, yang terkenal dalam peribahasa "Rua Karaeng Na Se're Ata" (Dua Raja tetapi satu Rakyat). Dari Makassar, agama Islam disebarkan ke berbagai daerah, bahkan sampai ke Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Pada pertengahan abad ke-17, Makassar atau Gowa berada pada puncak kejayaannya. Pemerintahan Kerajaan Gowa mencapai puncaknya terutama di bawah pemmerintahan Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiung Sultan Malikulssaid (1639-1653 M)atau lebih dikenal Sultan Malikussaid (1630-1653 M). Setelah memerintah Kerajaan Gowa selama 16 tahun, tanggal 5 November 1653, Sultan Malikussaid wafat. Beliau digantikan oleh puteranya I Mallombasi Daeng Mattawang Sultan Hasanuddin yang menjadi Raja Gowa XVI (1654-1660) atau yang lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin bersikap tegas dan tidak mau tunduk kepada Belanda. Peperangan demi peperangan melawan Belanda dan bangsanya sendiri (Bone) yang dialami Gowa, membuat banyak kerugian. Kerugian itu sedikit banyaknya membawa pengaruh terhadap perekonomian Gowa. Sejak kekalahan Gowa dengan Belanda terutama setelah hancurnya benteng Somba Opu, keagungan Gowa yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya akhirnya mengalami kemunduran.
H. kerajaan Ternate
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13, ibu kotanya terletak di Sampalu (Pulau Ternate). Menurut catatan orang Portugis, raja di Maluku yang mula-mula memeluk agama Islam adalah Raja Ternate, yaitu Gapi Baguna atau Sultan Marhum yang masuk Islam karena menerima pengaruh dakwah dari Datuk Maulana Husin. Ia memerintah tahun 1465-1485 M. setelah wafat, beliau digantikan oleh putranya, Zainal Abidin. Pada tahun 1495 M, Zainal Abidin mewakilkan pemerintahannya kepada keluarganya karena ia memperdalam pengetahuan agama Islam kepada Sunan Giri dan kemudian ke Malaka. Zainal Abidin hanya memerintah sampai tahun 1500 M. Secara berturut-turut yang kemudian memerintah di Ternate adalah Sultan Sirullah, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah. Makin lama kekuasaan dan pengaruh Belanda di Ternate semakin kuat. Bersamaan dengan itu pula, terjadi pemberontakan dan konflik internal di Kerajaan Ternate sehingga Kerajaan Ternate mulai melemah dan akhirnya runtuh.
I. kerajaan Tidore
Kerajaan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Tidore, Maluku Utara. Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Menurut silsilah raja-raja Ternate dan Tidore, Raja Tidore pertama adalah Syahadati alias Muhammad Naqal yang naik tahta sekitr tahun 1081 M. Baru pada raa yang ke-9, yaitu Cirililiati yang kembali ingin memeluk agama Islam, berkat dakwah Syekh Mansyur dari Arab. Agama Islam masuk pertama kali di Tidore sekitar tahun 1471 M. (menurut catatan Portugis). Pada tahun 1512 M, bangsa Portugis dan Spanyol memasuki Maluku. Portugis pada saat itu memilih bersahabat dengan Ternate, sedangkan Spanyol yang datang kemudian bersahabat dengan Sultan Tidore. Pada tahun 1529 M, Portugis yang dibantu oleh Ternate dan Bacan menyerang Tidore dan Spanyol. Dalam peperangan ini, Portugis mengalami kemenangan sehingga Portugis dapat menguasai perdagangan rempah-rempah di seluruh Maluku. Portugis mulai melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap Rakyat Maluku, Kedua Kerajaan tersebut akhirnya sadar bahwa keduanya harus bersatu untuk mengusir penjajahan Portugis di Maluku. Berkat kerja sama kedua kerajaan tersebut, akhirnya, Portugis mengalami kekalahan tahun 1575 M. dan menyingkir ke Ambon. Pada tahun 1605 M, Belanda berhasil mendesak Portugis di Ambon dan menguasainya. Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Nuku (1789-1805 M), yaitu seorang penguasa yang berani dan cerdas. Pada tahun 1801 M, beliau menyerang Ternate sehingga Ternate dan Tidore berhasil dipersatukan. Di samping itu, Sultan Nuku berhasil mengadu domba antara Belanda dan Inggris sehingga Belanda dapat diusir dari Tidore. Wilayahnya cukup luas, yaitu meliputi Seram, Halmahera, Kepulauan Kai, dan Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya sendiri Zainal Abidin (1805-1810 M).
Peranan umat Islam di Indonesia
a. Perdagangan
Proses penyebaran Islam melalui jalur perdagangan dilakukan oleh para pedagang muslim pada abad ke-7 sampai abad ke-16 M. Para pedagang tersebut berasal dari Arab, Persia, dan India. Jalur perdagangan saat itu menghubungkan Asia Barat, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Para pedagang muslim menggunakan kesempatan itu untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Mereka memiliki akhlak mulia, santun, dapat dipercaya dan jujur.
b. Perkawinan
Sebagian pedagang Islam tersebut ada yang menikah dengan wanita pribumi, terutama putri bangsawan atau putri raja. Dari pernikahan itu, mereka mendapat keturunan. Disebabkan pernikahan itulah, banyak keluarga bangsawan atau raja masuk Islam.
c. Pendidikan
Lembaga pendidikan Islam ini berdiri sejak pertama kali Islam masuk di Indonesia. Di Aceh misalnya, lembaga-lembaga pendidikan Islam di sana dikenal dengan nama meunasah, dayah, dan rangkang. Di Sumatra Barat, dikenal adanya surau. Di Kalimantan, dikenal dengan nama langgar. Di Jawa, dikenal dengan pondok pesantren.
d. Hubungan Sosial
Mereka yang telah tinggal menetap di Nusantara aktif membaur dengan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial. Sikap mereka santun, memiliki kebersihan jasmani dan rohani, memiliki kepandaian yang tinggi, serta dermawan. Silahturahmi, bekerja sama, gotong-royong mereka lakukan bersama penduduk Nusantara dengan tujuan menarik simpati agar masuk Islam. Mereka menyampaikan ajaran Islam dengan cara bijaksana, tidak memaksa dan merendahkan.
e. Kesenian
Kesenian tersebut tidak hilang tetapi justru digunakan sebagai sarana dakwah. Cabang-cabang seni yang dikembangkan para penyebar Islam diantaranya adalah seni bangunan, seni pahat dan ukir, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Seni bangunan, misalnya masjid, mimbar,dan ukiran-ukirannya masih menunjukkan motif-motif seperti yang terdapat pada candi-candi Hindu atau Buddha.
0 notes
zakat fitrah & zakat mal
1. Pengertian Zakat Fitrah
zakat yang wajib dikeluarkan umat Islam baik laki-laki, perempuan, besar atau kecil, merdeka atau budak, tua dan muda, pada awal bulan ramadhan sampai menjelang idul fitri
2. Syarat Wajib Zakat Fitrah
1. Islam
Pemilik harta diharuskan dari orang yang beragama Islam karena berzakat merupakan ibadah yang disyariatkan kepada umat Islam. Dengan demikian, tidak menjadi wajib zakat bagi golongan yang bukan Islam.
2. Merdeka
Orang yang mengeluarkan zakat fitrah adalah orang merdeka, bukan dari kalangan budak atau hamba sahaya.
3. Mampu atau berkecukupan
Seseorang yang memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari-hari maka wajib membayar zakat fitrah bagi muzakki dan orang yang wajib dinafkahinya (termasuk untuk membayar utang dan upah pembantu).
4. Menemui waktu wajib zakat
Waktu wajib zakat yaitu saat matahari terbenam di hari terakhir Ramadan awal bulan Syawal (malam hari raya Idul fItri).
3. Pengertian Zakat Mal
zakat yang wajib diberikan karena menyimpan (memiliki) harta (uang, emas, dan sebagainya) yang cukup syarat-syaratnya
4. Jenis Harta (Mal) yang Dikeluarkan Zakatnya
1. Zakat Emas dan Perak
Emas dan perak wajib dizakati walaupun dalam bentuk uang atau potongan ketika telah mencapai nisab, mencapai satu tahun (haul), dan bersih dari hutang serta kebutuhan-kebutuhan pokok
2. Zakat Piutang
3. Zakat Uang Kertas, Cek dan Sejenisnya
Cek adalah dokumen utang yang dijamin. Cek wajib dikeluarkan zakatnya ketika telah mencapai nisab yaitu 27 Riyal Mesir karena seseorang dapat mencairkannya menjadi uang dengan cepat
4. Zakat Perhiasan
Para ulama telah sepakat bahwa intan, mutiara, yaqut, permata dan batu berlian tidak wajib dizakati, kecuali jika dijadikan barang perniagaan
5. zakat maskawin
Abu Hanifah berpendapat bahwa maskawin perempuan tidak wajib dikeluarkan zakatnya, kecuali telah diterima olehnya. Sebab maskawin merupakan ganti atau imbalan dari selain harta sehingga tidak ada kewajiban zakat di dalamnya sebelum diterima, seperti utang kitabah (utang seorang budak yang harus ia bayar pada tuannya agar ia bisa merdeka)
5. Penerima Zakat
1. Orang fakir yakni orang yang tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi kebutuhannya
2. Orang miskin, yaitu orang yang bekerja tapi tidak mencukupi kebutuhannya atau dalam keadaan serba kekurangan
3. Amil atau orang yang mengelola zakat
4. Mualaf atau orang yang baru masuk Islam
5. Hamba sahaya
6. Orang yang berutang
7. Sabilillah atau orang yang berjuang di jalan Allah
8. Ibnu sabil atau sedang melakukan perjalanan.
6. Manfaat Zakat
1. ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikat Allah Swt
2. mengurangi kesenjangan sosial antara yang kaya dengan yang miskin
3. menyucikan diri dari dosa dan memurnikan jiwa
4. menumbuhkan sifat dermawan dan mengikis sifat kikir
5. alat pembersih harta dan penjagaan dan ketamakan orang jahat
6. menolong, membantu dan membina kaum dhu’afa
7. mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, rukun, dan damai
7. Dalil Tentang Zakat
Q.S. At-Taubah : 103
Q.S. Al-Baqarah : 43
Q.S. Ar-Rum : 39
Q.S. Al-Baqarah : 110
2 notes
·
View notes