Secarik Pesan yang aku tujukan untuk diri sendiri, kamu, dan kita, berdasar atas perjalanan di muka bumi. Terimakasih telah mampir, telah hadir, dan telah lahir. Aku bisa menjadi #TemanDengarmu yang asik :)
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Emang Boleh Sepeka Itu?
(Tadabbur Surat At Taubah 40)
@edgarhamas
Salah satu momen yang barangkali akan meruntuhkan 'sok kuatnya' kita, adalah ketika seseorang tanpa ada angin dan badai tiba-tiba bertanya, "kamu lagi nggak baik-baik aja ya?"
Kita seperti dibaca olehnya, tepat di halaman terpenting; saat orang-orang sama sekali tak peduli.
Ketika yang lain membaca kita sebagai orang kuat dan tangguh, selalu tersenyum dan teguh padahal di dalamnya terseok-seok; lalu kita terbaca bahwa kita tak baik-baik saja.
Saya pun pernah akhirnya menangis sesenggukan karena pertanyaan sederhana itu, "kamu ga baik-baik aja ya?"
Seseorang yang mampu membaca kita, biasanya ia pun pernah melalui badai hidup yang sama, cobaan yang sama bahkan lebih berat.
Maka ia melihat cukup dari menunduk lesunya kita, atau dari helaan napas yang berat sambil duduk terkulai di kursi. Dari mata sayu yang kurang tidur itu.
Dan kau tahu? Ada kisah manusia paling tajam kepekaannya pada seseorang terabadikan dalam Al Qur'an. Di saat harus melakukan misi berat antara hidup dan mati, dikejar oleh pembunuh dengan janji upah sangat tinggi.
Kalimat itu terucap di gelap gua nan sempit, "jangan bersedih..."
Ialah baginda Rasulullah. Gua Tsur nan sempit dan gelap itu beliau jadikan tempat bersembunyi bersama sahabatnya, Abu Bakr.
Padahal beliau sendiri sedang terancam, tegang dalam kejaran musuh. Tapi beliau tenangkan Abu Bakr, "Jangan engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita.” (QS At Taubah 40)
Bagaimana rasanya menjadi Abu Bakr dalam situasi itu?
Bisa saja Rasul tak berkata apa-apa, tak melakukan dan menasihati apa-apa. Tapi, Rasul tenangkan sahabatnya; karena Rasul peduli. Beliau peduli pada keadaan orang lain bahkan di saat paling berat. Shalallahu alaihi wasallam.
Jika bertemu orang yang mampu membaca bahwa dirimu sedang tak baik-baik saja saat yang lain tak peduli, pasti kau akan mengenangnya dalam memori teristimewa.
Dan, begitulah Abu Bakr menjadi perisai dan pembela Rasul paling perkasa. Karena Rasul peduli pada sahabat-sahabatnya.
"Kala itu Rasul sedang berhadapan pada tugas besar bernama hijrah yang dirongrong kaum musyrikin" kata Syaikh Abdullah Balqasim, "tapi, beliau tidak lupa untuk menghibur sahabatnya yang bersedih. Maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli pada sahabat kita."
masyaAllah!
Aku tahu kita seringkali tak baik-baik saja. Kamu bisa saja tak peduli, bisa saja tak pakai hati, karena kamu sendiri sudah remuk redam.
Tapi percayalah, salah satu hal yang kau butuhkan untuk mengobati kusamnya hidup itu adalah peduli. Dunia sudah kejam, kita jangan ikut-ikutan.
589 notes
·
View notes
Text
Semoga doaku senada dengan apa yang Tuhan takdirkan.
Menerima Kisahnya
Nanti, saat kamu menikah dengan seseorang, kamu tidak sedang menerima lembar buku yang kosong. Kamu akan mendapatkan seseorang yang sudah menulis begitu banyak catatan dan kisah, yang kamu baru akan benar-benar mengetahui kisahnya sesaat setelah akad terucap.
Pada kisah yang begitu menyedihkan, atau pada kisah yang begitu bahagia maka selalu siapkan hati yang lapang untuk menerimanya.
Sebab orang yang kamu nikahi adalah akumulasi dari masa kecil hingga ia dewasanya, bahkan sampai ia menemukanmu.
Tidak apa-apa, siapkan saja ilmu pernikahan dan mengelola rasa dalam berumah tangga. Kapan kamu harus menekan ego dan emosi, kapan kamu harus bersabar dulu untuk sesaat sebelum mengutarakan maksut dengan berbicara padanya.
Menerima kisah seseorang itu tidaklah mudah, terkadang ia jauh dari apa yang kamu harapkan, terkadang bahkan bertolak belakang dengan apa yang kamu bayangkan.
Sebab pernikahan itu menyatukan dan saling memperbaiki, kisah-kisah buruk dan hitam di masa lalu tidak perlu diungkap dan dibuka. Tutuplah serapat mungkin dan kubur sedalam-dalamnya, mulailah menjalani hari-hari dengan kebaikan yang penuh dengan keberkahan.
Andai kamu sedang menunggu seseorang yang datang padamu, maka siapkan ilmunya, perluas hatinya, dan mulailah melangitkan doa, agar apa yang kamu doakan senada dengan apa yang Tuhan takdirkan
Selamat malam, dariku yang tengah duduk di kereta menuju stasiun terakhir.
Gambir, 19 September 2023.
@jndmmsyhd
1K notes
·
View notes
Text
Bercita cita menjadi anak perempuan yang berbakti kepada orang tua, menjadi istri yang sholehah dan taat kepada suami, serta menjadi ibu yang cerdas emosional,cerdas kognitif,dan cerdas yang lainnya bagi anak anak, ibu yang menjadi panutan untuk anak anak tidak lah mudah. Harus banyak belajar,sabar,dan sadar, bahwa nahkoda yang hebat terlahir dari badai yang hebat pula. Maka, bertahan lah wahai diri diri yang sudah mulai goyah! La Tahzan Innallaha Ma'ana
4 notes
·
View notes
Text
Kalau apa lagi?
Namanya, Tegas.
Kalau ia membuatmu bingung, berarti ia bukanlah tujuanmu.
Kalau ia membuatmu berseteru dengan kedua orang tuamu - sementara hubungan dengan orang tuamu baik-baik saja sebelumnya, berarti dia bukanlah yang kamu butuhkan.
Kalau ia membuatmu ragu sama tujuanmu, berarti ia bukanlah teman yang bisa kamu ajak jalan jauh.
Kalau ia membuatmu harus mengubah values baik yang kamu miliki selama ini, berarti kamu sedang menghancurkan dirimu sendiri. Kalau apa lagi? @kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Text
Rupanya aku harus mengubur dalam dalam, maaf ya Allah, aku lupa, orangtua harus dimuliakan bukan lagi hanya sekadar dihormati
Terkadang, ada beberapa orang yang rangkaian mimpinya harus dikubur dan dikesampingkan dulu untuk membantu ibu atau keluarga. Mengkhidmah orang tua semaksimal mungkin meski harus mengubur dulu impiannya. Tidak apa-apa. Nanti Allah ganti semua waktu dan impian itu.
@jndmmsyhd
873 notes
·
View notes
Text
……
Tentang rindu yang terus berseteru. Menginginkan temu tapi masih tertahan oleh waktu. Sulit bagi diri untuk mengira-ngira. Kapan akan segera berjumpa dan bersama.
Berharap bisa lekas beristirahat. Menepi dari perjalanan panjang yang penat. Dan dibersamakan dengan dia yang taat di saat yang tepat.
@suniyahdewi
44 notes
·
View notes
Text
JARAK AMAN
Hidup, kata John W. Gardner, ialah seni menggambar tanpa penghapus. Apapun yg kita jalani hari kemarin, tak akan bisa kita hapus, bila kemarin berjalan baik bagimu, ia akan mengesankan, bila sebaliknya, ia hanya akan melahirkan penyesalan. Tersebab demikian, rasanya penting bagi kita menjaga jarak aman, jarak yang melahirkan keseimbangan, berhenti pada titik cukup, tidak berlebihan.
Kata orang jawa, "Kesusu ngoyak opo, kesuwen nunggu opo?" (Terburu-buru, apa yang dikejar? Terlalu lama, nungguin apa?). Karena dasarnya ini adalah hidup kita, maka tidak ada yang paling mengerti apapun soal diri kita melainkan diri kita sendiri. Ada masanya orang lain jadi kaya lebih dulu, ada kalanya kita lulus lebih dulu, ada waktu orang lain bahagia lebih dulu, ada kalanya karir kita melonjak lebih dulu. Hal semacam itu pada akhirnya tidak akan kita risaukan secara berlebihan bila kita tau apa yang kita kejar, apa yang kita tunggu, dan seberapa besar jarak aman kita sehingga tidak membuat hidup kita tidak seimbang.
Kalau sedang berkendara, kita akan paham jarak aman akan membuat kita terhindar dari celaka. Memahami rambu akan menjadikan kita selamat.
Tapi ini bukan hanya soal berkendara.
579 notes
·
View notes
Text
Tahun Transisi
Tahun 2023 ini adalah tahun transisi kedua bagi istri, yang tadinya ibu rumah tangga menjadi ibu bekerja. Dulu di 2016, setelah menikah dia juga mengalami transisi dari seorang aktivis kampus menjadi ibu rumah tangga. Pada setiap fase transisinya, meski itu adalah sebuah pilihan sadar, tetap saja muncul berbagai macam kebimbangan, keraguan, hal-hal yang serasa kayaknya nggak jadi diambil, balik kayak kemarin aja.
Karena menjalani pilihan yang benar-benar pilihan sendiri, tetap tidak lepas dari konsekuensi. Dan, pilihan terbaik pun akan tetap memberikan konsekuensi yang mungkin tidak nyaman untuk dijalani. Tidak mudah, menjadi ibu bekerja kemudian memilih jadi ibu rumah tangga. Sebaliknya juga, yang sebelumnya jadi ibu rumah tangga kemudian memutuskan jadi ibu bekerja. Dua hal yang sering jadi perdebatan di media sosial : ibu bekerja vs ibu rumah tangga. Dua hal yang semuanya dijalani di keluarga kami. Dan keduanya sama-sama baik, sama-sama bisa dijalani dengan bertanggungjawab dan kesadaran.
Jika nanti kamu atau pasanganmu memilih untuk berubah perannya, dukunglah. Karena membuat keputusannya tidak mudah, yakinkan jika nanti konsekuensinya akan kamu bantu hadapi, biar nggak sendirian. Jangan juga menyalah-nyalahkannya di masa depan jika ternyata keputusannya tidak sesuai rencana. Hidup kan memang tidak selalu sesuai rencana, seringnya begitu.
Tapi paling tidak, sebagai pasangan, memahami bahwa setiap pilihan itu konsekuensinya dihadapi berdua, nggak sendirian. Dan keputusan apapun, itu pasti akan berdampak buat keluarga. Jadilah keluarga yang solid, yang bisa memiliki ruang untuk eksplorasi dan kesalahan, menguji hipotesa, menguji beragam cara. Agar ruang untuk tumbuh itu selalu ada, di usia berapapun. Agar jika tidak berhasil, tetap ada ruang untuk tertawa bersama. ©kurniawangunadi
285 notes
·
View notes
Text
Dear You, bentar lagi ya, sabar seperti aku mengenalmu. Ada aku di sini.
1 note
·
View note
Text
Hai,untuk mu yang sedang berjuang, jangan dulu menyerah ya, semua yang diawali dengan bismillah tidak akan pernah berhenti di tengah. Ingat di dalam surat Ad-Duha ayat 3 ya, Allah menitipkan pesan cinta bahwa Ia tak akan pernah meninggalkan mu sendirian apalagi membencimu.
Bertahanlah ya!
4 notes
·
View notes
Text
Aku tak masalah jika nama ku tak kau simpan di dalam hatimu, tapi nama ku selalu kau sebut di dalam doa mu yang terus melangit. Seperti yang sering kau utarakan "doaku selalu, tanpa kamu minta".
Maaf jika aku pun tak menaruh nama mu di dalam hati ku, tapi aku menaruh nama mu dalam setiap doa ku,seperti yang sering kau pinta,"doain nggih"
Allah terimakasih ❤️
2 notes
·
View notes
Text
hi!
kata orang-orang kita tidak akan menemukan yang tepat jika kita mencarinya dalam keadaan kesepian. barangkali benar. sebab rasanya begitu sulit mencarimu saat aku membutuhkannya.
aku juga bersepakat pada mereka, yang mengatakan bahwa pada akhirnya cinta adalah tentang pilihan, keputusan kita mencintai seseorang bahkan saat kita sudah tidak membutuhkannya lagi.
tapi mau bagaimana, aku hanya ingin sedikit penghiburan untuk kata-kata yang ingin bermuara. menutup secuil saja duka dalam keparatnya kehidupan.
tidak bisakah kau datang sekarang? aku sangat membutuhkan pengalihan dunia dari hidupku yang porak-poranda. nanti, setelah semua usai, kau boleh melenggang dengan cara apapun. bahkan jika tak pernah kembali lagi akan aku pahami.
di sini, di dada ini, aku ingin dipeluk tapi bukan oleh sepi.
33 notes
·
View notes
Text
hi!
ada seseorang yang seluruh dirinya ingin aku rengkuh menjadi milikku. ia yang tertawa dan tersenyum dengan indah. ia yang memiliki seribu pesona dan cara yang membuatku terpikat.
mulai hari ini aku ingin memanggilnya langit, sebab langit masih objek paling favorit yang membuat segalaku membaik. seperti perannya belakangan ini yang tak perlu melakukan apapun untuk menghidupkan tenang dalam diriku. menghidupkan satu dua tunas yang mekar dengan anggun.
langit, kutemukan dalam riak laut yang berisik. entah di bagian mana pertama kali kami bersitatap, namun akan selalu kuingat saat netra kami saling menatap lalu tersenyum dalam jarak yang begitu dekat. tingginya yang menjulang menjadi satu-satunya pemisah dari napas kami yang menyatu.
namun langit bukanlah rekam yang aku simpan sejak dulu. ia mewarnai langitku setelah kelabu untuk kesekian kali memeluk nadiku dengan sesak. hingga di titik aku ingin mencari, aku mulai menyadari; langit selalu menjadi bagian favorit yang menemani perjalananku yang sepi dan berduri.
bagaimana ini terjadi entahlah, duniaku masih hancur lebur, tapi bolehkan aku sedikit menikmati waktu untuk menatap langitku yang tak pernah redup?
26 notes
·
View notes
Text
Penghuni nya masih sama,ku lihat sepasang sandal yang sering kau pakai di pojokan rumah. Setiap pojok nya menyimpan kerinduan dengan sangat, tak terkecuali penghuni utama. Ibu. Ibu bilang, kita mirip.
Tak ada yang diminta ibu selain doa untuk ibu dan bapak. Ibu juga cerita bagaimana cara mu memuliakan ibu.
Terimakasih sudah hadir meski penuh dengan tantangan dan luka.
4 notes
·
View notes
Text
Sebuah rumah dengan taman di belakang dan penuh dengan buku dan mesin tik yang akan digunakan untuk meramu aksara, dengan dua cangkir kopi panas, aku dan kamu begitulah ku racik penuh dengan doa dan sholawat.
4 notes
·
View notes
Text
Hingga sampai kapan, perihal kisah antara aku dan kamu akan terus menjadi salah satu topik menulisku. Barangkali, Tuhan sedang meracik yang terbaik untuk aku dan kamu, sudah pasti itu. Tetaplah menjadi semesta aksara ku-
0 notes
Text
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
Q.S MARYAM : 04
217 notes
·
View notes