Tumgik
pcxiiwjwns · 4 years
Text
Filosofi kepemimpinan, seperti ikan. Bila rusak kepalanya, maka rusak hingga ke ekornya
4 notes · View notes
pcxiiwjwns · 5 years
Text
Memangnya Kenapa Kalau Kita Introver?
Bersifat memendam rasa dan pikiran sendiri dan tidak mengungkapkannya kepada orang lain. Demikian arti introver dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berdasarkan arti tersebut, bisa kita katakan bahwa introver adalah suatu sifat yang mana ia menjadi watak atau ciri khas yang melekat pada seseorang.
Jika para ahli membagi sifat manusia menjadi tiga: introver, ekstrover, dan ambivert, maka masing-masing memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Kita bahas introver saja, ya.
Roni Kurniawan Pratama, seorang peneliti pendidikan literasi, menulis di situs basabasi.co mengenai kehidupan Hans Bague (H.B.) Jassin. Kita yang gemar pada sastra tentu tidak asing dengan H.B. Jassin. Beliau merupakan tokoh legenda di ranah kesusastraan Indonesia. Beliau terkenal karena ketekunan dalam mengumpulkan karya-karya sastrawan Indonesia pada masanya. Berkat itu, dokumen sastra Indonesia (novel, cerpen, puisi, dan esai kritik sastra), banyak terdokumentasi dengan baik. Dan semua itu terabadikan dalam Pusat Dokumentasi H.B. Jassin di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Apa yang menarik dari H.B. Jassin? Menurut Roni, Jassin pernah menyatakan di hadapan publik bahwa proses kreatifnya dan minatnya yang kuat pada sastra karena dipengaruhi oleh kehidupannya semasa kecil. Jassin adalah seorang anak dari Ayah yang memiliki watak yang keras dan disiplin yang kuat. Jassin dididik dengan cara “otoriter”, sehingga ruang lingkup permainannya hanya sampai selasar rumah. “Karena itu,” tulis Roni, “berdampak pada perkembangan psikologi Jassin beberapa tahun kemudian: kerap meletup-letup tanda menyeruak daya kreativitasnya dalam menulis.”
Kekuatannya dalam menulis berbanding terbalik dalam kemampuan berbicara, terutama di depan orang banyak. Ia tampak layu ketika dipaksa untuk menyatakan pendapatnya secara verbal. Tentu saja ini salah satu ciri dari seorang yang introver. Apakah itu membuatnya jatuh? Tidak. Sama sekali tidak. Justru itu membuat dirinya menonjol sebagai orang yang cerdas dan kritis. Meskipun itu dilakukan pada media tulisan.
Apakah banyak yang mencemooh H.B. Jassin? Pasti dan jumlahnya banyak. Apalagi saat Jassin banyak melakukan kritikan dan pembelaan pada karya-karya sastra dari sastrawan-sastrawan pendahulunya maupun yang seangkatan dengannya. Itu semua malah makin membuat namanya melesat.
Adalah hal yang biasa bagi orang yang hebat disebabkan oleh tantangan kehidupannya di masa lalu. Bukankah kita selalu percaya kedewasaan tumbuh bersama dengan derita?
Selain itu, tidak selalu orang-orang yang tergolong ekstrover memiliki peluang lebih banyak untuk sukses dan diakui kemampuannya. Memangnya siapa di balik kesukseskan si ekstrover itu? Kita yakin ada orang-orang introver. Begitu pula siapakah di balik kematangan H.B. Jassin demi memajukan sastra Indonesia yang masih berusia muda itu? Pasti ada banyak orang-orang ekstrover, baik itu yang mengkritisinya atau pun yang mendorongnya dari berbagai arah.
Akhir kata, kalau pun kita hanya bisa mengungkapkan perasaan dan pikiran kita lewat tulisan (puisi atau cerita), memangnya kenapa?
963 notes · View notes
pcxiiwjwns · 5 years
Text
Bismillaah saya berkomitmen menjadi penebar kebaikan. tidak hanya berkomitmen, insya Allah saya ingin menjadi pengabdi kebaikan.
Argumen :
Secara fundamental, megapa kita harus menebar kebaikan? Sejatinya sebagai manusia yang telah menjadi khalifah di bumu ini pun, kita tidak membutuhkan alasan untuk berbuat kebaikan. Tebarlah kebaikan seluas mungkin. Kebaikan itu milik siapa pun yg dikehendakinya. Dewasa ini mungkin, banyak orang yang terhasut dalam akal dan nafsunya. Sehingga sebagian mereka ada yang enggan untuk berbuat kebaikan atau bahkan malah melakukan yg sebaliknya. Banyak yang berkata, dunia telah banyak orang yang skeptis, tidak peduli sekitar karena tergerus perkembangan zaman. Dunia butuh orang2 yang ingin istiqamah dalam berbuat baik, dunia butuh kita, para filantropi
Saya sendiri selalu memiliki animo untuk selalu berbuat baik/bermanfaat untuk orang lain. Saya merasa ada sesuatu yg menyenangkan yg hanya bisa dirasakan setelah kita membantu seseorang keluar dari masalahnya, tanpa mengharapkan balasan sedikitpun. Mungkin itulah yg dinamakan hati nurani yg dimiliki oleh primata berakal yg ada di bumi. Argumen terakhir saya mengapa kita harus berbuat baik, saya sangat terobsesi dan menyukai filosofi sumber mata air. Dimana kapan pun ada sumber mata air, maka lingkungan sekitarnya pastinyalah lingkungan yang berkehiduoan, sejahtera, dan makmur. Kalau ada air, pasti ada tanaman yg tumbuh subur di sekitarnya, ada ikan yang hidup, ada binatang darat yang tinggal dan ber ekosistem di dekat area tersebut. Air lah sumber kehiduoan bgii makhluk makhluk di bumi. Sekian dan terima kasih
“Menjadi Bagian Penebar Kebaikan Yang Komitmen: Mau?”
Dear All teman-teman tumblr. Kita ini komunitas wacana. Komunitas aksara. Komunitas yang berada dalam jajaran kata-kata. Sebagian dari kita akan muncul dan tenggelam. Dulu ada seorang yang begitu dikagumi; pengikutnya melimpah. Tiap postingannya membanjir apresiasi. Tapi kini ia ditelan bumi. Entah kemana. Bersama euforia dan kata-kata yang dulu ia bangun susah-payah. Kini hanyut tergerus arus zaman.
Maksudku, kita bisa bergerak dari wacana ke kata kerja. Kerja, apalagi untuk kebaikan manusia, akan selalu menyisakan dampak. Soal cinta pun demikian. Bahwa cinta itu tidak bermakna ketika dia tidak menjadi kata kerja.
Bagi saya, ada yang tidak akan pernah surut: kebaikan berjamaah. Hal-hal kecil yang dibangun bersama. Yang manfaatnya terasa meski penebar kebaikan telah tiada. Siapa nyana, gegara kita memberikan satu buah buku cerita tentang The Little Prince, ada anak yang terobsesi dan kemudian ia suka membaca. Ia semangat belajar dan terus-terusan membaca. Berapa besar saham yang telah kita taruh gegara sebuah buku? Kita mengubah aksara menjadi kegemaran untuk membaca.Lagi-lagi kata kerja.
Apalagi itu dilakukan berjamaah. Dengan Rp 50K/orang/bulan, jika ada 100 orang, sudah menjadi Rp. 5 juta. Dengan Rp. 5 juta, kita bisa melakukan banyak hal. Buku, alat kebersihan, perbaikan sekolah, hingga bale ngaji. Kita bisa bangun itu semua. Sungguh hitungan sederhana dari sebuah kebaikan. Saya selalu berpikir tidak ribet soal proposal, bla bla, ini itu. Soal “kontribusi bagi bangsa”? Terlalu holistik dan elitis. Kita hanya butuh orang-orang yang komitmen melakukan hal yang kontinyu. Susah lho menemukan orang seperti ini. Kita bisa menanyakan ke dalam diri: apakah kita adalah orang itu? Yang susah sekali komitmen untuk berbagi.
Entah, saya selalu optimis bahwa masih banyak orang-orang yang pikirannya ke depan tapi tetap sederhana. Mereka mau bekerja bersama-sama. Adakah di antara kalian yang siap dan komitmen bersama-sama menjadi penebar kebaikan?
Jika ada, silakan reblog dan tulis komitmenmu. Sertakan argumenmu kenapa memang kita perlu bergandengan tangan dalam menebar kebaikan. Saya akan menjadikan ini thread khusus dan kita saling reply. Bismillah.
(via herricahyadi)
Alhamdulillah banyak yang mau ikut. Saya list di sini ya, semoga ini awal dari gerakan bareng kita yg muncul dari lingkaran per-tumblr-an. Semoga persahabatan kita akan dimulai dari sini. 
UPDATE PER 20 Oktober 2019
1) @lamansuci  2) @anakbawangtumbler 3) @arhtant 4) @viantikap 5) @earlymorningcaffeine 6) @chuyakasim 7) @aidilfitrah13 8) @kilasjejak 9) @penaalmujahidah 10) @megahardianty 11) @coretanamatirr 12) @fadhilahnfhd  13) @thalabulilmi 14) @lailafsya  15) @tiqatiqo 16) @shr-ins  17) @ronsky1 18) @nurislamiah 19) @lilishd 20) @cahyaann 21) @niehtselaf 22) @narasisetiyadewi 23) @mazasad 24) @titiknuri 25) @novitarsari  26) @mutiiadia 27) @melihahahaha  
Jika ada di antara kalian yang mau mengajak, silakan. Makin banyak makin bagus insyaAllah. Mention namanya dan minta kesediaan untuk gabung. 
Yang belum tersebut namanya silakan reply dan berikan statement kesediaan. Akan saya update terus (saya paling semangat kalau untuk berlomba dalam kebaikan soalnya, takut ga kesampaian kalau ga segera dieksekusi). Buat yang belum siap komitmen, bisa bilang ke saya segera. Karena sekalinya kita beranjak, tak ada jalan pulang.
Langkah berikutnya mari kita buat grup WA untuk update dan rencana kerja. Kita teman-teman baik, saya yakin kita semua akan membuat nyaman niat baik ini. Roll on!
1K notes · View notes
pcxiiwjwns · 5 years
Text
Tingkatan Ilmu Dan Level Pertanyaan
Suatu hari, saya dinasihati oleh seseorang tentang pertanyaan - pertanyaan  saya terkait agama yang belum dijawab oleh seorangpun di dunia ini (yes, I asked a lot, and it’s really hard to find the answers). Saat itu saya merasa tersinggung karena dianggap belum punya ilmu yang cukup untuk menerima jawaban yang rumit. Sekarang, saya menyadari itulah nasihat yang sangat baik. Pada dasarnya ilmu kita memang teramat rendah kan?
Berikut ringkasan nasihatnya.
“Ilmu itu bertahap, Din. Jangankan ilmu agama, ilmu dunia semacam Biologi dan Matematika saja dipelajari berdasarkan tingkat kemampuan peserta pembelajaran. Mana mampu kamu mengerjakan Kalkulus jika perkalian dan penambahan saja belum kamu kuasai? Mana bisa seseorang memahami reproduksi jika anatomi saja tidak dia pelajari?
Begitu pula dalam ilmu agama. Kamu tentu boleh bertanya, kamu harus berpikir. Akan tetapi, pertanyaan itu juga bertahap. Jika pondasi agama saja belum kamu ketahui, jika dasar - dasar sehari - hari saja belum terlewati, pertanyaan dalam yang berat bisa - bisa justru menyesatkanmu jika tidak bertanya pada orang yang tepat.
Bersabarlah dalam belajar, nikmati prosesnya yang bertahap. Di dalamnya ada cinta Allah di setiap detiknya. Buru - buru tahu bisa menyesatkanmu, setan akan membuatmu bernafsu dan menyalahkan yang tidak bisa menjawabmu.
Jangan angkuh dalam mencari ilmu, jangan dulu merasa tahu. Jangan mudah tersinggung mengejar ilmu, bisa jadi kerasnya jalan berbuah manisnya kehidupan.
Jika dinilai rendah dan kurang ilmu, demikianlah Din manusia adanya : bodoh. Makanya harus belajar, dengan adab yang benar, agar Allah menuntun pada hikmah yang membawa kebaikan. Tidak semua jawaban akan kita temukan di dunia ini, tapi tidak seharusnya itu menghalangi kita menjalankan kewajiban - kewajiban.
Sadar diri, manusia ya memang kurang ilmu, seringkali kurang iman. Tapi dengan niat yang baik, pertanyaan - pertanyaan itu semoga membawa pada kebaikan dan peningkatan iman.”
485 notes · View notes
pcxiiwjwns · 5 years
Text
Mengapa orang mau dengar appolinaire
Yang berkisah tentang kebohongan dunia
Mengapa tak mau dengar remyfasolasydo
Yang berkisah tentang kejujuran dunia
- Remy Sylado
0 notes
pcxiiwjwns · 5 years
Video
undefined
tumblr
Narasi 30 hari, Puisi yang Ditinggalkan - Desa Pa’batangan
2 notes · View notes
pcxiiwjwns · 6 years
Text
Me, kitty naura and my little sister
Tumblr media
0 notes
pcxiiwjwns · 6 years
Text
1 note · View note