Tumgik
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Harga sebuah ketenangan, betapa beruntungnya mereka yang khusyu’ dalam sholat dan dzikirnya.
Wajahnya teduh, lisannya lembut. Ketegasan dan kemarahannya hanya muncul tatkala agama dan Rabb-nya dicaci maki. Tidak demikian dengan dirinya, yang mau diinjak bagaimanapun, asal tidak menyangkut Rabb-nya, ia tetap tenang.
Inilah, tentang betapa mahalnya harga ketenangan. Mahal, untuk mereka yang memiliki bermilyar uang namun mendadak miskin ketika anak-anak pinggiran meminta sedikit (titipan) rezeki melalui kantungnya.
Mahal, untuk mereka yang berkasur empuk dan bertumpuk-tumpuk lauk pauk, tapi mendadak krisis, ketika mereka yang berbaju camping meminta kebaikannya walau hanya satu piring.
Tidurnya tidak akan pulas, ketakutan menghinggapi sudut-sudut mimpinya. Harta dicuri, bawahannya korupsi, dan berbagai macam versi keresahan menghinggapi tiap detik angan-angannya.
Demikianlah, Allah membuat hamba-hambaNya yang kufur semakin jauh dari kedekatan-Nya.
Maka semoga, ketenangan yang Allah berikan tidak kita lepaskan begitu saja. Betapa mahal, jika kita kehilangan dan ingin mendapatkannya lagi. Tercermin, bagaimana nasib orang-orang terpandang yang mengakhiri hidupnya dengan tragis, padahal kegemerlapan dunia berputar disegala sisinya.
Genggamlah erat-erat… dekap ia kencang-kencang. Bersyukurlah, jika walaupun dalam kesempitan, Allah masih menghadirkan rasa damai ketika kita bersujud.
Allah, sungguh, hanya dengan mengingat-Mu. Hati menjadi tenang. Betapa sederhana, harga yang Allah berikan; kepada hamba-hambaNya yang jatuh cinta dalam iman.
—Ibn Sabil
566 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Berat kamu enggak bakalan kuat
SAAT KAMU CUMA BISA
copy past sana sini, sana sini, copy past, copy past, copy past. Cuma buat di lihat sempurna sama manusia ???
Boommmm........
Kehancuran membidik TEPAT di jantungmu
-AB. Lorenza
0 notes
pesona-islam-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
❤ Drama Poligami yang Mengharukan ❤
*By Irene Radjiman*
♡ Beberapa bulan yang lalu saya mendapat email dari salah seorang sahabat saya. Dia juga seorang mualaf sama seperti saya. Sharen namanya. Dulu Kami bertemu di sebuah lembaga pelatihan pramugari di Jogja. ♡ Sharen mahasiswi Atmajaya, gadis cantik keturunan Tionghoa. Kalo mau banding2an cantik sama Sharen, saya mending tutup muka deh. Udah pasti kalah…jaaauuhhh 😀😁 ♡ Sharen, si gadis Tionghoa ini bukan hanya fasih bahasa Mandarin tapi juga fasih bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Maklum Cina Semarang 😀. ♡ Kami sama sama pramugari waktu itu, bedanya Sharen lebih dahulu diterima jadi pramugari reguler Garuda Indonesia, sementara saya cukup puas di Airline swasta. Beda kualitas soalnya 😁. ♡ 1 th terbang Sharen resign untuk menikah dengan seorang pengusaha muslim. Disitulah awal dia menjadi mualaf. Mereka tinggal di kawasan Menteng Jakarta. 1 th menikah Sharen dikaruniai anak. Namun malang, saat anaknya masih berusia 6 bulan, suaminya mengalami depresi berat karena usahanya bangkrut. Terlilit hutang ratusan juta. Suaminya stress berat nyaris gila, sehingga tidak mungkin menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami sebagai tulang punggung yg menafkahi. ♡ Sharen memutuskan untuk kembali terbang, apply ke Saudi Arabia Airline dan alhamdulillah diterima. Dengan berat hati, dia harus titipkan anak semata wayangnya yg belum genap 1 th kepada ibu mertuanya untuk dirawat, karena dia harus terbang dan hanya bisa mengunjungi keluarganya paling tidak 1 th sekali. Sharen harus menetap di Saudi. Ia tegarkan hati, demi melunasi hutang2 suaminya, kebutuhan rumah tangga, termasuk biaya pengobatan suaminya. ♡ 10 th Sharen bekerja sebagai pramugari Saudi, alhamdulillah suaminya sudah pulih dan sudah mulai bangkit kembali sebagai pengusaha. Usaha suaminya kini maju dengan pesatnya. Sharen pun resign. ♡ Ini tulisan Sharen dalam emailnya untuk saya :
♡♡♡♡♡♡♡ ♡♡♡ ♡♡♡♡♡♡♡ Dear Irene
Assalamualaikum wr wb…
Semoga Irene sekeluarga selalu dalam keberkahan Allah SWT.
Aku tidak tahu tiba-tiba teringat denganmu. Dulu kita sering berkirim kabar melalui Yahoo Messenger. Tapi tiba-tiba terputus karena kesibukan kita masing-masing. Untunglah aku masih menyimpan emailmu ini. Semoga email ini terbaca olehmu. ♡ Irene aku butuh teman. Aku tidak tahu harus bicara pada siapa dan aku juga tidak tahu harus bagaimana. Mungkin karena kita sama sama mualaf, maka entah mengapa tiba tiba aku mencari emailmu.
3 th terakhir ini adalah masa masa bahagiaku. Aku sudah punya baby lagi berusia 1 th, alhamdulillah. Dia perempuan. Lengkap sudah aku memiliki 1 arjuna dan 1 srikandi. Kembali berkumpul bersama anak-anakku, suamiku, keluargaku.
Alhamdulillah 10 th perjuanganku di Saudi tidak sia sia. Suamiku sudah kembali pulih, bahkan usahanya kini semakin pesat. Suamiku juga aktif mengikuti kegiatan pengajian.
Irene, 1 minggu yang lalu suamiku bicara padaku, dia akan berpoligami dengan seorang hafidzah bernama Azizah, gadis berusia 25 th.
Irene, kumohon jangan hakimi aku dulu dengan setiap dalil syari'at Allah. Aku berharap sebagai sesama wanita kau bisa memahami yg aku rasa. Bila ia menginginkan isteri seorang hafidzah, mengapa dia dulu menikahiku yang seorang Katolik ?
Irene, mohon do'akan aku agar aku tetap istiqomah dalam keyakinanku. Dan mohon do'akan aku, agar aku tidak pernah merasa menyesal telah mengenal agama ini.
Mohon balas emailku bila tulisan ini sudah terbaca olehmu.
Wassalamualaikum wr wb
- Theresia Sharen Magdalena - ♡♡♡♡♡♡♡ ♡♡♡ ♡♡♡♡♡♡♡ Ada gemuruh di dalam dada usai membaca email Sharen. Aku tercenung cukup lama, tidak berani langsung membalas emailnya. Aku hanya khawatir bila langsung kubalas, maka yg tertulis hanyalah rasa seorang Irene yg justru ditakutkan akan menjadi pemberontakan pada syari'at Allah. ♡ 3 hari kudiamkan email Sharen. Hingga akhirnya kubalas emailnya :
♡♡♡♡♡♡♡ ♡♡♡ ♡♡♡♡♡♡♡ Dear Sharen
Semoga saat kau baca email ini, kau masih berkumpul bersama keluargamu dalam 1 aqidah suci Islam.
Sharen, aku rindu berjumpa denganmu. Rindu melihat mata sipitmu yg terpejam saat kau tertawa. Kuharap mata itu kini makin bercahaya d
alam sinar terang bacaan ayat-ayat Al-Quran.
Sharen, Allah juga sedang rindu padamu. Allah ingin melihat kau tengadahkan berlama lama tanganmu yg halus putih bersih itu.
Bila kau bisa mengingatku, sudahkah kau tumpahkan semua yang kau rasa pada Allah. Allah tidak akan menghakimimu dengan dalil dalilNYA. Allah akan menyentuh tanganmu yg menengadah pada-NYA. Tanyakan pada-NYA apa yg DIA inginkan darimu ? Mintalah petunjuk pada-NYA. Bila poligami ini baik bagimu dan keluargamu maka DIA akan mampu membuatmu ikhlas menerimanya. Namun bila poligami ini kelak tidak mendatangkan kebaikan bagimu dan bagi keluargamu, mintalah agar prahara itu segera menjauh darimu.
Sharen, kita sudah berjalan dari gelap menuju terang. Janganlah lagi menoleh ke belakang dan berhasrat kembali pada kegelapan, hanya karena di dalam terang kita melihat ada jalan berlubang. Ingatlah selalu syari'at Allah tidak pernah salah.
Do'aku selalu untukmu
Wassalamualaikum wr wb.
♡♡♡♡♡♡♡ ♡♡♡ ♡♡♡♡♡♡♡ Wahai para suami… kami para istri tahu syari'at poligami. Kami tahu hukum poligami adalah sunah bagi yang mampu. Tapi saat ada seorang isteri yang belum mampu menerima poligami, janganlah kau judge dia melawan syari'at Allah. Janganlag kau judge dia mengharamkan poligami. Sudahkah engkau didik istrimu agar mencintai Allah diatas segalanya?
Terkhusus bagi kalian yang memiliki isteri seorang mualaf. Berikan ia kesempatan untuk berproses menuju keikhlasannya dalam berhijrah dan berislam secara kaffah, bersabarlah terhadapnya. ♡ Semua butuh proses… ♡ Wahai para isteri. 1 hal yang perlu diingat : “suamimu bukanlah milikmu, dia milik Allah” Janganlah berlebihan mencintainya hingga membuat Allah cemburu. Ini sangat sulit, tak semudah mengetikkan kata-katanya. Saya sangat memahami, karena saya seorang wanita. Datanglah pada Allah, sujud menangis dan curhatlah di hadapan Allah saat kau merasa terabaikan semua yang telah kau lakukan dg segenap hati dan jiwamu. ♡ Bagi kalian wahai para wanita yang telah mampu memiliki hati seluas samudera, telah mampu ikhlas hidup dalam bahtera poligami, janganlah kau judge wanita lain yang belum mampu sebagai wanita yang membangkang syari'at Allah. Karena bisa jadi tanpa kau tahu dia telah melalui perjuangan yang bisa jadi lebih dahsyat dibandingkan dirimu. ♡ ♡ ♡ Lebih dari 2 bulan aku menunggu balasan email dari Sharen. Apa kabarmu Sharenku ? Masihkah kau istiqomah di dalam Islam.
Entah mengapa aku gelisah. Ada rasa khawatir. Kucari sosmednya. Tidak ketemu. Duh mengapa Sharen tidak meninggalkan wa di dalam emailnya ?
Akhirnya yang kulakukan hanya menunggu dan berdo'a untuknya.
Saat aku merasa tak kuasa lagi menunggu, aku butuh dukungan saudara saudariku se-aqidah yg lain. Mohon maaf Sharen tanpa bertanya terlebih dahulu, aku share permasalaha
nmu. Aku berharap banyak do'a terucap untuk mengetuk pintu langit bagimu.
Tepat saat aku akan mengakhiri statusku, notification email berbunyi. Subhanallah….!!!! Sharen….!!!!
♡♡♡♡♡♡♡ ♡♡♡ ♡♡♡♡♡♡♡ Dear Irene ♡ Assalamualaikum wr wb…
Irene, terima kasih atas balasan emailmu. Apa kabarmu hari ini ? Kamu pasti sedang memikirkan aku kan ?
Berkat do'amu kini aku lebih bahagia. Alhamdulillah.
Ketahuilah Irene, saat aku menulis email padamu, aku sudah mengajukan gugatan cerai untuk suamiku. 3 hari kemudian kubaca emailmu. Isi emailmu hampir sama dengan tanggapan seorang ustadzah yg juga mualaf.
Saat itu, sejujurnya aku masih dalam kondisi marah pada Allah. Aku merasa Allah banyak meminta dari hidupku. Aku mulai berhitung setiap sedekah, amal ibadah yg telah kulakukan untuk keluargaku khususnya suamiku. ♡ Ibu mertuaku yg sangat menyayangiku itu setiap malam menangis membujukku untuk mencabut gugatan ceraiku.
Aku gamang, aku bingung. Hingga akhirnya di 1/3 malam dimana seharusnya manusia bermunajat kepada Rabbnya, namun aku justru menumpahkan kekesalanku pada Tuhanku.
“Apalagi yang kau inginkan dariku ya Allah….!!!!!”
“Mengapa bencana ini KAU hadirkan untukku ? Bila KAU adalah Zat yang maha penyayang, seharusnya KAU adalah Zat yg maha perasa. Tidakkah kau bisa merasakan apa yang kurasakan ? Hingga Kau turunkan syari'at poligami untuk menghukumku ?” ♡ Naudzubillah…. do'akan aku, Allah mengampuni dosaku dimalam itu 😢 ♡ Aku tertidur. Sedikit lega rasa hatiku. Esok malamnya kuulangi lagi tengadahkan tanganku di 1/3 malam memohon ampunan karena entah mengapa tiba2 datang rasa bersalah. Kemudian aku mencoba saranmu. 1 minggu aku terlibat diskusi dengan Allah. ♡ Hingga suatu hari dengan lantangnya ibu mertuaku mengatakan 1 hal pada suamiku : “Pras, bila kamu tetap ingin menikahi gadis itu…. pergi kamu dari rumah ini !!! Biarkan mama bersama Sharen dan anak2mu dirumah ini !!! Mama malu memiliki anak yang tidak tahu diri seperti kamu !!!”
Aku keluar dari kamarku. Ibu mertuaku langsung memelukku. “Kamu jangan pergi Sharen, biarkan Pras yang pergi. Dia tidak pantas menjadi suamimu. Maafkan mama yg telah gagal mendidik Pras menjadi laki2 yang tahu diri.”
Aku hanya menangis dalam diam. Suamiku pun hanya menunduk diam. ♡ Malam itu kami bertiga (aku, ibu mertuaku & suamiku) berdiskusi.
“Baiklah ma, aku tidak akan menikahi Azizah, bila itu hanya akan membuat mama & Sharen tersakiti. Aku sangat menyayangi kalian. Maafkan aku….” suamiku memeluk kami berdua.
Aku lega, kupikir inilah jawaban dari Allah atas diskusi panjang diatas sajadahku di tiap 1/3 malam. ♡ Namun ternyata aku salah. ♡ Esok malamnya ba'da isya, Azizah datang kerumahku bersama kedua orang tuanya.
Pada malam itu aku tahu, ternyata bukan suamiku yg ingin menikahi Azizah, tetapi ayah Azizah yang merupakan teman pengajian suamiku yg meminta suamiku untuk meminang anaknya. Malam itu jelas kutatap wajah Azizah. Azizah, semula kupikir dia adalah gadis belia yg cantik dg segala pesona yg menggairahkan mata lelaki termasuk suamiku, ternyata sangat jauh dari itu. Dia gadis lugu yg selalu menundukkan kepala. Ada keteduhan di wajahnya. ♡ Di malam itu aku tahu, Azizah memiliki miom yang akan segera dioperasi dan dokter mengatakan 90% Azizah tidak akan mampu memberikan keturunan bagi suaminya. Sudah 3 orang pemuda lajang membatalkan khitbahnya setelah mengetahui kondisi Azizah. Entah mengapa ayah Azizah memiliki TRUST pada suamiku. ♡ Kudekati suamiku dan kutanya : “kenapa mas ga pernah cerita ini sebelumnya padaku ?” ♡ Suamiku menjawab : “karena aku tidak mau kamu menganggapnya sebagai modus” ♡ Kudekati ibu mertuaku :“Mama, kumohon terimalah Azizah menjadi bagian dari keluarga kita. Aku ikhlas menerimanya sebagai adik maduku.” ♡ Azizah & ibunya nyaris tersungkur di kakiku, namun aku cegah. Kupeluk Azizah dan kukatakan : “Kau akan menjadi saudaraku.” ♡ Suamiku terperangah menyaksikan semua itu. “Kamu yakin telah ikhlas dengan keputusanmu sayang ?” ♡ “Iya mas. Nikahi dia. Dia akan menjadi bagian dari keluarga kita.” Jawabku mantap. ♡ Suamiku terlihat masih ragu. Aku tersenyum : “aku akan mencabut gugatan ceraiku besok” ♡ Alhamdulillah…. seisi rumah mengucapkan hamdalah. ♡ Dan sudah 1 bulan ini suamiku menikah dengan Azizah. Kami tinggal 1 rumah. Kurasa tak masalah, rumah kami sangat besar. ♡ Tahukah kamu Irene, bisnis suamiku makin pesat. Kini suamiku lebih sering melibatkan aku dalam bisnisnya. Aku yang tadinya hanya dirumah mengurus rumah, kini lebih sering bersama suami untuk menangani bisnis. Anak2ku di rumah bersama ummi Azizah (begitulah mereka memanggilnya). ♡ Disaat tetangga kami harus membayar 5jt - 6jt untuk seorang baby sitter, anak2ku justru dibimbing oleh seorang hafizhah. ♡ Tahukah Irene, anakku yg pertama sudah hafal 1 juz dalam 1 bulan selama ada Azizah. Setiap malam mereka mengaji dibimbing oleh umminya. Bayangkan bila suatu saat Arjunaku menjadi hufazh melalui pendidikan dari dalam rumah kami sendiri. ♡ “Maka nikmat Tuhanmu mana lagi yg kau dustakan.” ♡ Irene, terima kasih telah menjadi sahabatku di dunia dan di akherat. Andai saat itu kuturuti amarahku meneruskan gugatan cerai pada suamiku, aku pasti tidak akan pernah merasakan kebahagiaan ini. ♡ Ini pelajaran poligami yg langsung Allah ajarkan padaku. Selama ini aku berpikir poligami adalah syari'at yg tidak paham pada perasaan wanita. Karena aku tidak pernah bisa menerima saat isteri sedang sakit suami justru berpoligami, seakan nafsu lelaki lebih pantas untuk dilindungi. Namun ternyata kini Allah justru memilihku menjadi orang yang menjalankan poligami sebagai solusi. ♡♡♡ Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib gadis seperti Azizah bila tidak ada syari'at poligami. Haruskah menjalani kesendirian dalam hidupnya hanya karena vonis dokter tidak mampu memberikan keturunan? ♡♡♡ ♡ Semula kupikir ini hukuman Allah bagiku. Namun ternyata Allah sedang menyanjungku. ♡ Irene, sudah dulu yaaa suatu saat kau harus mengenal Azizahku 😉 ♡ Kumohon do'akan kami agar selalu menjadi keluarga yg sakinah mawadah warohmah. Kumohon juga, do'akan Azizahku agar Allah berkenan menyembuhkan miomnya sehingga tidak perlu menjalani operasi dan ia bisa memberikan keturunan untuk suamiku. Aamiin. ♡ Bulan depan kami bertiga akan umroh untuk meminta kesembuhan bagi Azizah. Do'akan kami yaaa…. ♡ Wassalamualaikum wr wb
Theresia Sharen Magdalena
♡♡♡♡♡♡♡ ♡♡♡ ♡♡♡♡♡♡♡ Untukmu Theresia Sharen Magdalena. Kau bukan hanya rupawan, namun hatimu juga sangat menawan.
May you’re one of the best woman in heaven.
Mohon do'a untuk Sharen sekeluarga dan mohon do'a untuk kesembuhan Azizah.
Wassalamu'alaikum warohmatullohi Wabarokatuh
Sheikha Shaheeda Jannah 
#Copas dengan sedikit edit tnp merubah point utama..
500 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Masa lalu adalah milik dirimu sendiri
Masa depan adalah milik kita
Apa yang ada di masa lalumu jadikan itu pelajaran dan jangan pernah buka aib itu jika itu aib karna Allah sudah menutupnya
0 notes
pesona-islam-blog · 6 years
Quote
Valentine Day
Ekspresi cinta dan kasih sayang sudah disyari'atkan oleh ajaran Islam sepanjang masa, bentuk cinta dan kasih sayang ke sesama dalam Islam adalah saling mendo'akan, saling mengingatkan dalam kebaikan, saling tolong menolong dalam kebaikan. Dan ini tidak mengenal hari.
Lalu dari manakah VD ini berasal? Sejarahnya adalah dimulai dari sejarah GAMELION dan LUPERCALIA pada masa masyarakat penyembah berhala, yakni sebuah ritual seks bebas. Jadi VD memang tidak memperingati kasih sayang tapi memperingati satu hari dimana didalamnya dilakukan apa yang namanya seks bebas.
Dan mengenai nama Valentine pun, beragam kisah dan semuanya hanyalah dongeng tentang sosok Valentine ini. Sedangkan menurut Ken Sweiger dalam artikel “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, Tuhan nya bangsa Romawi yang berbentuk berhala.
Maka disadari atau tidak, bagi yang ikut merayakannya berarti menghidupkan budaya ini.
Walaupun pada prakteknya tidak demikian, namun kenapa mesti ikut-ikutan? Adapun Cupid (the desire), dalam keyakinan mereka. Bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut Tuhan Cinta, karena dia rupawan sehingga diburu wanita bahkan dia pun berzina dengan ibunya sendiri, naudzubillahi min dzalik.
Apakah kita sebagai seorang muslim mau ikut-ikutan juga? hanya karena terkesan mendunia??
Allah berfirman (yang artinya), “Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra’: 36)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?”. (HR. Bukhari no. 7319)
Kitapun sudah diperingatkan, secara umum bahwa kita dilarang menyerupai kaum kafir dalam hal yang menjadi kekhususan mereka. Penyerupaan ini dikenal dengan istilah tasyabbuh.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031)
Dan tentunya hal ini jangan disepelekan, karena tidakkah kita nantinya tidak mau dijauhkan dari telaganya nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam dikarenakan tidak diakui sebagai umatnya?
Tetapi, apakah pantas jika kita berharap bertemu dengannya di telaganya, jika kebiasaan dan gaya hidup kita jauh dari sunnah-sunnahnya? Atau bahkan kita malah lebih memilih membuat amalan-amalan ibadah baru yang bukan darinya.
Mudah-mudahan kita bukanlah orang-orang yang terusir dari telaganya tersebab tidak diakui sebagai umatnya, aamiin Ya Rabb.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
  أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ، وَلَيُرْفَعَنَّ لِي رِجَالٌ مِنْكُمْ، ثُمَّ لَيُخْتَلَجُنَّ دُونِي، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ، أَصْحَابِي، فَيُقَالُ لِي: إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku menunggu kalian di telaga. Sungguh ditampakkan kepadaku beberapa orang diantara kalian, kemudian dia disimpangkan dariku. Lalu aku mengatakan, “Ya Rabbi, itu umatku.” Kemudian disampaikan kepadaku, “Kamu tidak tahu apa yang mereka perbuat setelah kamu meninggal.” (HR. Ahmad 4180 dan Bukhari 6576).
Allahu a’lam.
(via gsatriaandika)
saya fokus ke artinya, kalau aja umat muslim percaya dengan VD berarti sama saja menyekutukan Allah yg memiliki sifat-sifat khusus bagi Allah SWT antara lain: Sifat Maha Agung, Sifat Maha Mulia, Sifat Maha Gagah
(Risalah Tauhid hal.63 : Sifat-Sifat Khusus Bagi Allah SWT)
naudzubillahi min dzalik
(via chusnulumami)
Naudzubillahi min dzalik,
Sebagian yang turut “merayakan” sebetulnya mereka tidak paham, hanya sekedar ikut-ikutan karena labelnya yang “mendunia” @chusnulumami maka saya fokus ke hukum tasyabbuh nya, atau mengikuti kebiasaan-kebiasaan kaum kafir.
Itu sebab kita sebagai kaum muslim harus cerdas, jangan hanya ikut-ikutan tanpa ilmu.
Allahu a’lam.
(via gsatriaandika)
82 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Sosial Media: Munafik
Tumblr media
Sosial media kadang mendorong kita menjadi munafik.
Kita di sini, tentu saja termasuk di dalamnya saya sendiri.
Ada saat dimana saya merasa bahwa saya yang ada di dunia maya bukanlah saya yang sebenarnya. Ada topeng yang saya ciptakan. Ada tameng yang saya gunakan.
Sosial media punya satu candu yang membuat kita semua terlena. Namanya kebebasan. Di sini, kita menemukan angin segar yang mungkin sulit kita nikmati di dunia nyata. Kebebasan yang mendemokratisasi cara kita berkomunikasi, dimana kita tidak pernah mengenal kasta. Semua orang setara dan punya kedudukan yang sama. 
Di dunia nyata, mungkin hanya orang sekelas Faisal Basri yang dipercaya bicara tentang ekonomi, dan hanya tokoh semacam Didi Petet yang dibolehkan ceramah soal budaya.
Tapi di sosial media, siapa saja bisa menjadi apa saja dan berbicara tentang apa saja.
The good - and at the same time - dangerous thing about internet, is its freedom.
Masalahnya, angin kebebasan tadi menyegarkan jika dihirup dengan proporsi yang benar. Tapi kalau setiap detik kita merentangkan badan dan menghirup sebanyak-banyaknya, meminjam istilah Sujiwo Tejo, yang ada malah masuk angin.
Di sosial media, orang merasa bebas sebebas-bebasnya karena merasa aman. Orang bisa berani beringas karena interaksi yang terjadi - apapun itu - tidak akan lebih dari sekedar kesal dan mencak-mencak sendiri. Separah apapun saya memaki Anda, Anda tidak akan bisa meninju saya. Kita dan orang yang kita ajak bicara via Facebook, Twitter, Path, apapun itu, dipisahkan oleh layar kaca.
Di sinilah potensi munafik muncul. Meneriakkan apa yang sebenarnya tidak mau kita katakan. Memperlihatkan apa yang sebenarnya tidak ingin kita tampakkan. Memperdengarkan apa yang sebenarnya tidak berani kita bicarakan.
Tweet only things you would say in real life
Ucapkan hanya apa yang benar-benar akan kita ucapkan di kehidupan nyata. 
Jika di dunia maya kita berani mencaci maki presiden, lalu ketika suatu hari dipertemukan langsung dengan beliau kita malah senang bersalaman, itu munafik namanya.
Jika di dunia maya kita berani berdebat twitwar dengan seorang komedian yang satir, lalu saat bertemu malah minta foto bareng, itu munafik namanya.
Jika di dunia maya kita mengkritik habis-habisan kebijakan pemerintah dan meneriakkan kata revolusi, tapi ketika kuliah saja masih datang terlambat, itu juga munafik namanya.
Tidak mudah memang. Tapi menghindari sifat munafik dan menerapkan kejujuran, dapat dimulai dari sesederhana membaca kembali tulisan kita sebelum menekan tombol tweet. 
Meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang saya ucapkan di dunia maya, adalah yang benar-benar akan saya ucapkan di dunia nyata.
606 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Note
Assalamu'alaikum mas, saya mau bertanya. Saat ini saya masih menjadi seorang pelajar dan santri. Setelah saya membaca tulisan dari mas, saya hanya mau mengejar ilmu untuk akhirat. Menurut mas, saya harus mengatakan dan meyakinkan ke orang tua saya atau mas punya solusi yang lain?
Walaykumsalam warrahmatullah wabarakatuh. Kalo gitu saya yang balik bertanya, ilmu akhirat yang ada di pikiran Mas ini yang seperti apa? dan kenapa hanya mengejar itu?Jika berkaca dari figur Rasulullah dan para sahabatnya sekalipun kita mendapati mereka adalah orang orang yang di dunianya dimanfaatkan sebaik baiknya untuk bekal diakhirat, jadi mereka banyak mengambil peran tidak hanya sebagai ahli ibadah, ahli ilmu agama, tapi juga pemimpin masyarakat, komandan perang, saudagar, pemanah unggul, dsb. Sebagai mana sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, khairunnas anfauhum linnas.
Dari sejarah keemasan islam juga kita belajar bahwa peradaban islam dibangun dengan iman dan taqwa yang kokoh dan penguasaan dalam bidang IPTEK.saya cuplik sedikit dari buku Buya Hamka, Tasauf Modern :“Maksud mereka hendak memerangi hawa – nafsu, dunia dan setan, tetapi kadang – kadang mereka tempuh jalan yang tidak digariskan oleh agama. Terkadang mereka haramkan kepada diri sendiri barang yang dihalalkan Tuhan, bahkan ada yang tidak mau lagi mencari rezeki, menyumpahi harta, membelakangi huru-hara dunia, membenci kerajaan. Sehingga kemudiannya, ketika bala tentara Mongol masuk ke negeri Islam, tidaklah ada senjata yang tajam buat menangkis, sebab orang telah terbagi dan terpecah.
Sebagian menjadi budak harta, yang lebih sayang kepada hartanya dari agamanya. Setengahnya lagi menjadi budak Fiqhi, bertengkar bertegang urat leher, memperkatakan apakah batal wudhu’ kalua sekiranya darah tuma lekat kepada baju. Dan ada pula karam di dalam khalwatnya, dengan pakaian Shufinya, tidak peduli apa – apa, tidak menangkis serangan, karena merasa ‘lezat’ di dalam kesunyian tasaauf itu.
Tasauf yang demikian tidaklah asal dari pelajaran Islam. Zuhud yang melemahkan itu bukanlah bawaan Islam. Semangat Islam ialah semangat berjuang. Semangat berkurban, bekerja, bukan semangat malas, lemah-paruh dan melempem.“
Semoga menjawab :)
62 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Generasi Shalahuddin
@edgarhamas
“Kaifa Abtasim, wal Qudsu asiir? Bagaimana aku bisa tersenyum, sedangkan Al-Quds terjajah?”
(Shalahuddin Al-Ayyubi, 1137-1193 M)
***
Tumblr media
Pemuda itu, saat itu tidak segagah namanya. Ia tak begitu besar, bahkan bisa dibilang seperti anak ingusan. Padahal ayahnya telah lama mendidiknya untuk menjadi pejuang handal yang siap menghadang satuan-satuan musuh dari Barat. Ya, hari-hari itu adalah hari yang sulit bagi Muslimin, dihimpit pelbagai kesusahan dari dalamnya, dan bahaya dari 22 negeri Eropa.
22 Negara yang tidak pernah akur, namun jika berhadapan dengan Umat Islam, mereka akan saling bersatu padu.
Dia, dia adalah anak seorang gubernur. Lahir di Benteng Tikrit dan tumbuh besar disana, mengenyam kehidupan dan diajak berjalan melihat keadaan kaum muslimin di penjuru Arab, menyaksikan banyak peristiwa yang memilukan; kaum muslimin yang hidup berpecah-pecah, ulama yang rela berfatwa salah demi nama harum di hadapan khalifah, dan pasukan Salib utusan Eropa yang mencabik-cabik kedigdayaan Al-Quds, Palestina.
Namun ia takut dengan darah, ia takut dengan perang. Ia lebih suka berdamai. Ia khawatir sebilah pisau melukai kulitnya, ia berlindung dibawah ketiak ayahnya ketika datang kabar Pasukan Salib membantai daerah Muslimin. Ia dikelilingi keresahan dan kegalauan. Padahal Ia anak panglima, ia anak yang dibesarkan di bawah kewibawaan penghuni benteng raksasa Tikrit, tapi sampai beranjak masa remajanya, ia tumbuh jadi remaja yang akut, takut, dan limbung saat berhadapan dengan kata jihad dan perang.
Nama kecilnya Yusuf, ya; Yusuf. Ia masih takut dengan darah sampai akhirnya Sang Paman, Asaduddin Syirkuh mengajaknya, lebih tepatnya, memaksanya untuk melihat langsung bagaimana situasi perang, mengajarinya memanah, berkuda, mendidiknya dengan tegas dan wibawa. Asaduddin adalah panglima besar yang semangat jihadnya menginspirasi pemuda-pemuda muslimin di era Abbasiyah untuk berdiri di garda depan, memasang kuda-kuda, menyiapkan surat wasiat seandainya esok hari mereka telah syahid di tangan pasukan Salib.
Nyali Yusuf tumbuh, ia dipaksa keluar dari ketakutaannya. Ia dipaksa beranjak dari kegelisahannya, Ia dipaksa Pamannya untuk melihat realitas yang ada; bahwa ummatnya kini terguling-guling dalam ketidakpastian, bahwa sekarang mentari Al-Aqsho sedang dihijabi kabut-kabut samar yang menutupi kesucian dan terangnya semasa dulu. Semenjak 1092 M, perintah Paus Urbanus II dari Roma telah menggiring ratusan ribu pasukan beringas bersalib nan berpakaian lusuh dari 22 negeri Eropa yang kebanyakannya preman-preman dan narapidana penjara. Mereka datang dan tumpahkan darah 70 ribu jiwa muslimin tak berdosa hanya dalam waktu 4 hari 4 malam.
Ketakutan dan kata damai yang bersemayam di hatinya dahulu, senyum indah dan kenyamanan yang ia alami dahulu, berubah drastis.
Kini Yusuf hidup dibawah kilatan pedang, siangnya ia habiskan di atas kudanya, matanya telah tajam melihat, meresapi makna jihad, mengulang hafalan qur’annya di bawah terik matahari.
Asaduddin Syirkuh, pamannya, telah berhasil mendidiknya, lalu membawa Yusuf ke sebuah tempat yang akan jadi pijakan pertamanya menyatukan muslimin, menuju Aqsha! Membebaskan Al-Quds!
Tempat kemenangan itu bermula dari; Mesir, yang tahun-tahun itu Kerajaan Syiah Fathimiyah kehilangan taringnya disana. Berbagai cara mereka lakukan agar kekuasaannya bertahan, termasuk mengundang pasukan salib Eropa untuk membantu sang raja yang terlalu rapuh untuk berkuasa. Bukannya membantu, justru pasukan salib datang dan memperkeruh suasana Mesir.
Asaduddin dan Yusuf diperintahkan oleh Sultan Nuruddin Zanki, untuk berangkat bersama pasukan terbaiknya menuju Mesir, guna memperbaiki suasana dan menghadang ekspansi pasukan salib yang ingin merebut Bumi Islam. Disanalah Allah anugerahkan keberanian besar, Allah anugerahkan azzam membara dan membuka mata Yusuf untuk melakukan langkah besar yang bukan sekedar mengusir pasukan salib, tapi lebih dari itu: membebaskan Quds yang 80 puluh tahun berada dalam kepiluan dan jajahan Kerajaan Salib yang dipimpin Raymond saat itu.
Kemenangan diraih, Asaduddin dan Yusuf berhasil memimpin pasukan terbaik dan menampar pasukan salib dari laut tengah, memukul mundur mereka sampai pantai-pantai Eropa Selatan. Rakyat Mesir mencintainya. Yusuf, ia telah merebut hati rakyat Mesir dan membuat mereka mengangkatnya jadi pemimpin sejati. Ia, Yusuf, menemukan jalannya, ia menemukan tempatnya, ia menemukan markasnya untuk membangun kekuatan besar membebaskan Al-Aqsha.
***
“Ketika Allah menganugerahkanku bumi Mesir, Aku yakin Dia juga bermaksud Palestina untukku”
Begitu salah satu kalimatnya yang terjelma menyejarah hingga kini. Dengan segala upaya, pendidikan ketentaraan dan tarbiyah ruhiyah yang menggebu-gebu, Yusuf yang telah menjadi sultan di Mesir menjadikan Al-Aqsha sebagai slogan-slogan kebangkitan ummat Islam. Ia berkeliling dari kerajaan dan kekhalifahan Muslimin yang terpecah-pecah kemudian menyatukannya.
Namanya mulai mencuat sebagai singa yang mengancam keberadaan Salib di kubah-kubah Al-Quds. Angin menyebarkan namanya dan kaum muslimin menyambut panggilan Jihad darinya, kuda-kuda seluruh Arab disiapkan begitu sejahtera, anak-anak muda ditempa pendidikan Qur’an sedemikian rupa. Masjid-masjid sungguh jadi tempat para Ulama mendengungkan Jihad yang menyala-nyala. Para Ibunda melepas kepergian suami dan anak lelakinya untuk berbaris bersama Yusuf, menuju satu tujuan, menuju kemulian: mengganti salib di kubah Al-Aqsho menjadi bendera tauhid yang gagah berkibar-kibar!
Tumblr media
Hittin, lembah dekat Al-Quds itu, jadi saksi 13.000 pasukan pimpinan Yusuf melawan 60.000 pasukan salib pimpinan Reynald De Chatillon dan Guy De Lusignan. Muslimin menang, telak. Beranjak dari Hittin, pasukan Muslim berbaris lurus berkilo-kilo dengan gagah.
Manjaniq (sejenis alat perang pelempar batu berapi yang populer di abad pertengahan) dipasang bershaf, bersiap dengan batu api. Pasukan panah berjajar, busurnya ditarik dan dan anak panah diterbangkan menutupi langit. Yusuf, bersama 13.000 pasukan –ada yang mengatakan 60.000, ada yang mengatakan 240.000- muslimin telah meneguk janji kemenangan, mereka jadi saksi nyata Al-Quds kembali ke pelukan kaum muslimin pada tanggal 27 Rajab, di tahun 1187 Masehi.
Kemenangan itu menyebar di saentero Arab dan membangkitkan kaum muslimin dari malunya yang sungguh tak tertahankan. Yusuf, yang saat itu telah mendirikan Kerajaan Ayyubiyyah di Mesir telah mengangkat wajah Ummat Islam dan membuat Eropa malu. Di Eropa, namanya pun bekibar gagah, disegani dan dihormati karena masih sempat-sempatnya mendatangkan dokter untuk mengobati penyakit kusta Raymond, Raja Kerajaan Kristen yang bercokol di Yerusalem, dan merawat Richard The Lionheart Raja Inggris ketika diserang wabah. Kawan, saksikanlah lelaki itu, Eropa memanggilnya; Saladin The Wise.
Kaum Muslimin mengenangnya; Shalahuddin Yusuf bin Najmuddin Al-Ayyubi; Shalahuddin Al Ayyubi.
***
Sebenarnya dalam tulisan ini, kita membahas tak sekedar biografi seorang tokoh. Memang benar kata Thomas Carlyle “Sejarah tidak lain tidak bukan adalah kumpulan biografi orang-orang besar yang menciptakannya”. Namun saya mengajak pembaca dan kawan sekalian untuk menelaah dan mendalami sebuah pertanyaan; “Bagaimana Shalahuddin tercipta? Apakah dia datang secara tiba-tiba, atau ditempa menjadi seseorang paling berharga?”
“Shalahuddin bukanlah seseorang, ia adalah sebentuk besar generasi. Ya, Generasi Shalahuddin!”, kata Ustadz Adian Husaini dalam salah satu talkshow beliau. Saya dan tentu kawan-kawan mengangguk mengamini pernyataan ini.
Saya pernah mempelajari sebuah buku tentang proses kembalinya Al-Quds menuju pelukan kaum muslimin. Dibalik kegagahan Shalahuddin dan kegemilangan Satria-Satria Hittin yang menampar kedigdayaan Salib, ada banyak elemen yang ikut andil dan punya pengaruh besar menyiapkan orang-orang sehebat itu.
Yang ada bukanlah Shalahuddin saja dan orang-orang mengikutinya, lalu bersatu dan menang. Tidak! Melainkan sebentuk generasi yang dipersiapkan berpuluh tahun, tepat sejak Al-Quds dijajah oleh Kaum Salib di tahun 1096 Masehi.
Tepat setelah mendengar kabar kejatuhan Quds di tangan pasukan Salib itu, para Ulama mendengungkan Jihad, mendidik anak-anak, memenuhi masjid-masjid. Karena para Ulama sadar, dibalik jatuhnya Quds di tahun 1096, mempunyai sebuah nilai dalam; bahwa Allah ingin ingatkan umat Islam atas kelalaian mereka dan keberpecah-belahan mereka.
Adalah deretan nama ini yang merintis pendidikan generasi Shalahuddin: Imaduddin Zanki, Nuruddin Mahmud, Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, dan penguasa Sholeh juga Ulama jenuis lain mempersiapkan serentak, sebuah angkatan raksasa manusia untuk dikemudian hari menjadi tentara terbaik dalam pembebasan Quds. Sebuah langkah visioner! Sebuah gerak tepat merespon kejatuhan.
Urusan Sejarawan Eropa dan Arab yang terkagum-kagum dengan kejeniusan taktik perang Shalahuddin itu nomor sekian. Dibalik kejeniusan dan briliannya Salahuddin, tentulah pasukannya juga pastinya pasukan terbaik, dengan keshalihan tingkat tinggi, dengan ketaqwaan yang menjadi-jadi, dengan kualitas tahajjud yang tak kenal absen di malam hari.
Itulah sebentuk besar generasi. Generasi, bukan hanya satu orang. Kita menamainya “Generasi Shalahuddin”, dan nama itu juga yang akan kita dengungkan ke penjuru bumi Muslimin hari ini. Bahwasanya bukan satu orang tampil kedepan, lalu membuat takjub manusia dan kemudian mengikutinya. Tapi… “Ia adalah sebentuk besar generasi. Ya, Generasi Shalahuddin!”, lagi-lagi mengamini kata Ustadz Adian Husaini.
526 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
2 Januari 526 Tahun Lalu; Berakhirnya Kekuatan Umat Islam di Andalusia
@edgarhamas
‏في مثل هذا اليوم من 526 سنة ، أشرقت الشمس على غرناطة لأول مرة وهي تحت حكم الكاثوليك
[المسلمون في الأندلس]
(Bertepatan dengan hari ini, 526 tahun yang lalu, matahari terbit di Granada untuk pertama kalinya di bawah kekuasaan pemerintah katolik)
Tumblr media
2 January, 1492. Granada fell to the Kingdom of Castile. It was the final Muslim state in the Iberian Peninsula to fall to the Reconquista.
(2 Januari 1492, Granada -kota terakhir Umat Islam di Spanyol- jatuh ke tangan Kerajaan Castille Katolik. Itulah negara muslim terakhir di semenanjung Iberia yang jatuh di era Reconquista -kebangkitan katolik Spanyol.)
Ada sejarah pilu di 2 Januari. Dan, sebenarnya saya sedang ingin rehat sejenak untuk menulis tentang kilas sejarah. Namun yang satu ini amatlah penting untuk dijadikan ibrah; jatuhnya Andalusia untuk terakhir kalinya pada 2 Januari 1492, 526 tahun yang lalu.
Kawan-kawan semua, yuk tadabbur. Mari kita lihat Indonesia kita, resapi setiap ruas jalannya, maknai betapa bersyukurnya kita berada di negeri indah, subur dan masjid kokoh berdiri dimana-mana. Syiar Islam membumi, Al Quran mulai jadi kurikulum tuk dipelajari. Mari bersyukur dan berdoa;
“Ya Allah, jangan jadikan negeri kami jatuh seperti jatuhnya Andalusia.”
Begini, saya ingin ajak teman-teman bayangkan ketika kalian ada di sebuah negeri yang kaya raya di saat Eropa sedang miskin dan gulita. Ruas-ruas jalan dihias lampu kota, bersih dan ditata taman bunga di kanan kiri, begitu indahnya. Itu di abad pertengahan, lho.
Saluran air sampai ke setiap rumah. Ribuan kamar mandi umum berjejer untuk musafir dan pendatang. Masjid-masjid dihias indah megah, kantor pemerintah ditata mewah dan berizzah. Perpustakaannya ranum dengan buku-buku literasi timur dan barat, ilmuwannya bersibuk dengan segala macam cabang pengetahuan.
Hebat! Hebat nian bukan? Andalusia adalah karir 800 tahun Umat Islam, dan kini ia telah pupus ditelan sejarah. Ini bukan ajakan untuk mengenang tanpa makna.
Ini adalah tadabbur sekaligus ancaman; jika Andalusia yang kaya nan gagah seperti itu saja bisa jatuh lumpuh, bagaimana dengan negeri kita yang kini dilecut bala musibah, dibombardir ancaman ekspansi bangsa lain.
Hanya pada Allah kita memohon, meminta, agar Islam di Indonesia tetap mekar mewangi walau diterjang badai, walau dihempas topan, walau dikikis hujan. Tanggal 2 Januari 2018 ini, warga katolik Granada merayakan hari kejatuhan Andalusia dengan festival meriah, diselingi arakan model berbusana arab muslim, yang dihina dan dipermainkan.
Akankah di masa depan, ada pihak yang akan berfestival atas jatuhnya Umat Islam di Indonesia? Nauzubillah min dzalik.
220 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Dimana Posisi Kita di Garis Naik Turun Peradaban Islam?
1. Dimana posisi kita di garis naik turun peradaban Islam? Nampaknya menjadi pertanyaan yang besar untuk direnungi dengan mendalam.
2. Kita sebagai Umat Islam secara global yang hidup di tahun 2017, 93 tahun setelah kekhalifahan Utsmani tumbang oleh Yahudi Mustafa Kamal.
3. Sebagai renungan, kejatuhan khilafah Utsmani tak lepas dari faktor internal; yakni jatuhnya moril dan akhlak umat Islam. Agama saat itu hanya dipandang sebagai formalitas, sedangkan ruh perjuangan sedang mati suri.
4. Judi disemarak sebagai simbol modernisme, wanita berlomba melepas jilbab, menuntut emansipasi semu yang ujungnya; rusaknya tatanan sosial. Koran Turki waktu itu menyebutkan bahwa judi dan miras adalah keharusan sebuah peradaban modern.
5. Segala hal inderawi yang berbau barat diambil; mode pakaian, gaya hidup, cara makan, membabi buta diikuti padahal itu tak patut ditiru.
“Dari sini”, tulis Muhammad Quthb, “paham westernisasi yang menyerukan reformasi dengan cara Barat berupaya meniru Eropa dalam segala hal, maka mereka jatuh dalam kerusakan sebelum berusaha mengokohkan dirinya dengan kemajuan ilmu dan materi.”
6. Apa yang terjadi di Turki -ibukota khilafah saat itu- berdampak sangat riskan bagi negeri sekitarnya, terutama Mesir dan wilayah Syam.
7. Rentang waktu 1920-1970an jadi episode terburuk; Islam ditinggal, tanah dijajah, dan kapitalis-komunis jadi alternatif pemikiran. Di Mesir berkembang sosialisme, di Suriah tumbuh liberalisme, begitupula negeri lain.
8. Itulah mengapa, jika kawan semua melihat film & drama produksi periode itu, tak akan ditemui wanita berjilbab. Yang ada perempuan perokok, lalu opera ala barat menjamur di ibukota kaum Muslimin.
9. “Tahun 1970, tak kutemukan satupun wanita berjilbab di Alexandria”, tulis DR Musa Syarif. Jangankan Asia, Arab pun kala itu sangat jauh dari Islam.
10. “Israel pertamakali berdiri kokoh di Palestina, ketika pantai-pantai Gaza diramaikan oleh judi dan pelacuran, perempuan muslimah berlomba mengenakan topi ala ratu Inggris dan tinggalkan jilbab”, tulis seorang Jurnalis.
11. Spirit Islam kembali kuat mulai kurun 80-an, ketika Syeikh Ahmad Yasin dengan ‘Mujamma Al Islamy’ mengubah perjudian menjadi rumah tahfidz, pantai menjadi tempat mengaji. Reformasi pendidikan dan ekonomi mandiri.
12. Di Turki muncul pemimpin shalih Adnan Mandares yang kembalikan Azan dalam bahasa Arab serta diam-diam melakukan Umrah (yang karena itu beliau dihukum mati oleh militer), Necmetin Erbakan penggagas persatuan negri muslim, Guru Spiritual seorang tokoh yang kini kita kenal dengan nama Erdogan.
13. Perlahan tapi pasti, penjajah tumbang, sekularisme kehilangan tempatnya di hati umat Islam.Semangat Islam jadi gagasan yang sangat fresh, alternatif segar dan menjanjikan.
14. Indonesia pun bisa jadi contoh, dulu wanita berjilbab dituduh ninja & teroris. Kini, subhanAllah, lebih banyak berjilbab dibanding yang tidak.
15. Di masa itulah generasi baru lahir. Generasi yang tak mengecap westernisasi buta, yang tumbuh saat modernitas dan agama berharmoni. Kita ada diantara mereka.
16. Menjawab pertanyaan kawan, “dimana kita sekarang? Jatuhnya atau bangkitnya?”, maka jawabnya “kita ada dalam fase grafik naik setelah kejatuhan yang pilu.”
17. Satu cover majalah Amerika mengambil foto seorang muslimah Indonesia berjilbab naik motor dan dibelakangnya ada konstruksi gedung. Unik?
18. Bagi kita itu fenomena biasa, namun itu bahaya bagi mereka. Foto itu menyiratkan makna; bahwa Umat Islam telah bangkit di era modern, sibuk membangun & makin religius!
19. Maka, kita di persimpangan sejarah ini mendapat sebuah momentum untuk mengenalkan pada dunia hubungan mesra Islam dan modernitas. “Bukan agama yang tunduk pada perkembangan zaman, melainkan adaptasi realita baru agar sesuai dengan agama.”
20. Kekuatan baru telah lahir. Generasi muslim yang eksis dengan ilmu dan teknologi, logika dan sains, moderat dan di saat yang sama agamis. Saatnya isi momentum ini dengan keahlian kita masing-masing.
@edgarhamas
421 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Hidayah terlalu mahal untuk dibeli dengan dunia dan seisinya.
Bahkan, orang terkaya sekalipun, jika Allaah tidak Menghendakinya; maka tidak ada yang dapat memberikan hidayah kepadanya.
Dan siapa yang Allaah beri hidayah, maka tidak ada yang bisa mencabut dan merebut hidayah itu darinya.
Jangan lengah, jangan berfikir untuk melepaskan nikmat yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Kenikmatan dunia, kata Allaah;
“…adalah kenikmatan yang sedikit.”
Jika kita mampu menyadarinya.
٠catatansangmusafir٠
45 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Sudah benarkah Shalat kita?
“Shalat adalah ritual ibadah yang di awali dengan takbiratul ihram, dan di akhiri dengan salam. Itu adalah pemahaman yang diri kita dapatkan dari pertama kali diajarkan shalat kan nak? Apakah sampai saat ini pemahaman kita masih di level yang sama? Nak, orang yang shalat nya tidak di mulai dengan takbiratul ihram, pastilah tidak bisa menutup nya dengan salam. Saat takbiratul ihram, seharus nya kita sadar bahwa kita sedang membawa energi Allah yang Maha Besar di dalam kehidupan kita. Seharusnya kita sadar bahwa energi Allah adalah energi ‘cahaya’, energi kebaikan saja. Sehingga kita seharusnya sadar, bahwa jika shalat kita sudah benar, maka segala hal yang kita ‘dapatkan’ saat shalat dan kita  implementasikan setelah shalat adalah  kebaikan. Bukankah shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar? Ketika selesai shalat, kita pun menebar salam ke kiri dan ke kanan kita, yang artinya salam sejahtera, do'a kebaikan dan keselamatan bagi seluruhnya. Akan tetapi jika setelah shalat lantas masih ada kalimat dan perbuatan menyakitkan yang keluar dari mulut dan tindakan kita, masih juga kita membuat hidup orang lain tidak tenang oleh perilaku kita, masih saja melakukan hal-hal yang Allah murkai, pertanyaan bapak hanya dua, sudah kah shalat kita benar-benar dimulai dengan takbiratul ihram? Dan sudah kah kita menutupnya dengan salam? Nak, mari naikkan level kepahaman kita soal shalat, sedikit lebih baik dari apa yang pernah diri kita pahami sewaktu kecil.“
76 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Text
Lelahnya mendaki gunung akan sirna saat melihat ke samping bawa ada kamu yang siap menjadi sandaran saat lelah ini menghampiri raga ku
Aku tak memerlukan lentera tuk terangi langkah ku di hutan belantara, karna ke dua bola matamau cukup bagi ku tuk terangi langkah kegelapan di hutan belantara
Iya kau benar lelahnya perjalan tidak akan terasa saat kau ada di sisi , karna kau lah ion penambah semangat itu
Bersamaku, Cukup
Pegunungan mana yang ingin kamu daki? Cukup bersamaku. Kamu bisa mendaki tanpa perlu merasa cemas. Sebab puncak yang akan kamu tapaki nanti, tidak akan lagi terasa begitu tinggi.
Hutan belantara mana yang ingin kamu jelajahi? Cukup bersamaku. Karena kamu tidak akan merasa sendiri, meski hutan belantara akan selalu sepi dengan sedikit matahari.
Seberapa jauh perjalanan yang kamu mau? Cukup bersamaku. Karena lamanya perjalanan yang kamu tempuh, tidak akan lagi terasa begitu jauh.
Bersamaku, cukup. Jika kamu mau.
114 notes · View notes
pesona-islam-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
🎆 Assalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh 🎆         Dan selamat pagi Hallo teman-teman semua!! Gimana kabarnya? Pasti sehat semuanya kan!!! Hari ini ada kabar gembira buat kita semua!! Apakah itu???? Yuk ikutan *Seminar Nasional Terdahsyat 2017* *Akhirnya Rahasia Sukses Muda Mungkin terbongkar* Bersama dengan 2 pembicara sukses Indonesia 1). Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG. MARS (Spesialis Obstetri & Ginekologi) 2). Mr. Syafii Efendi (Trainer & Motivator Muda No. 1 Indonesia International Certified Coach, sekaligus penulis 4 buku best seler) Dengan Tema *HOW TO SUCCES HEALTH & YOUNG ENTERPRENEUR* *HIV AIDS & EDUCATION* 🎈 GOR UNY 📆  Minggu 24 Desember 2017 ⌚ 08.00 - Selesai 💲 HTM : SILVER.           : Rp. 150.000 ( untuk kesehatan & untuk umum : Rp. 100.000)                  GOLD               :  Rp. 250.000 (untuk kesehatan & untuk umum : Rp. 200.000) Fasilitas *SILVER* 》 Sertifikat nasional + 2 skp IBI, 1 skp PPNI, 4 skp PAFI, 1 skp PERSAGI, 2 skp PERSAKMI. 》Voucher peak performance training 》20 audio & 10 video relaksasi 》E-book series terbaru 》Buku My Enemy Is Me 》Relasi & teman 》Fun & Energuc Seminar 》Snack Spesial 》Diliput Media Cetak dan Online Se- Yogyakarta 》Dorprize (buku, HP, flashdisk, Power Bank, Kaos) 》Konsultasi gratis dengan traner selama 1 minggu full *GOLD* 》Seluruh Fasilitas Gold +++ 》Registrasi Khusus gold 》Foto bareng trainer 》Duduk barisan gold 》Id Card gold 》Kaos Keren Dan Free Goodie Bag 🔰🔰Jangan lupa kirim format pendaftaran 1). Kirim sms/WA. Semnas_Nama Lengkap_Sekolah/Instansi Kirim ke (di isi sendiri) 2). Melakukan Pembayaran langsung atau melalui transfer ke (di isi sendiri) 3). Setelah pembayaran konfirmasi ke (di isi sendiri) Untuk informasi lebih lanjut hubungi (Di isi sendiri) Kuota terbatas yuk buruan daftar sebelum kuota terpenuhi. Acara di jamin keren dan gak bakal bosan deh😊😊 Bisa hubungi kontak ini kalok mau tanya tanya 081373841304
0 notes