Beberapa hal cukup berharga untuk disimpan, dan diingat kembali di masa depan
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
“Jangan menunggu keberuntunganmu. Sebab dalam hidup kita tak mengurusi lain kali, kita berurusan dengan satu waktu. Dimana Kau mendapat satu kesempatan saat itu juga.”
—
1 note
·
View note
Text
“Aku terlalu takut kamu tinggalkan, makanya aku meninggalkan kamu.”
— (via pernah-bahagia)
Bhahahahak…. Ngeles tingkat Dewa!
21 notes
·
View notes
Text
“Tuhan, semoga rasa syukurku tak pernah kurang dari apa-apa yang seharusnya.”
—
413 notes
·
View notes
Text
"Ilmu itu terletak di kepala bagian dalam (otak), bukan di kepala bagian luar (muka). Betapa banyak wanita yang cantik muka di luar sana, namun bingung dengan agamanya sendiri. Cantik wajah bisa dimanipulasi, sedang cantik hati itu realita yang harus digarap dengan ilmu syar'i."
42 notes
·
View notes
Text
“Ada kalanya, kita hanya butuh didukung tanpa harus dibantu. Diterima tanpa perlu dicela. Dipercaya tanpa harus banyak tanya.”
—
759 notes
·
View notes
Text
3 notes
·
View notes
Text
“Inilah aku, ini hormatku pada hatimu. Aku bukan tunduk kepadamu, aku tidak semata-mata menurutimu. Aku hanyalah aku; lelaki yang percaya kamu itu perempuan baik. Apa yang kamu berikan kepadaku itu nyata, cinta, aku percaya.”
—
185 notes
·
View notes
Text
Cerpen: The Way I Lose Her
Hai gaes.. What up~
Awalnya gue nggak pernah nganggep bahwa tumblr ini adalah sebuah blog, karena dari segi fitur dan efisiensitas, tumblr kayaknya lebih cocok disebut sebagai sosial media dan lebih menarik ketimbang blog dan wordpress.
Tapi, berhubung dulu gue sempet iseng menulis sebuah cerita pendek perihal latar belakang tumblr ini dalam sebuah cerpen yang berjudul, “My Beautiful Mistake” akhirnya gue jadi agak senang menulis tentang apa yang telah gue laluin semasa SMA hingga Kuliah kemarin.
Nggak berhenti begitu saja, gue yang emang pada dasarnya cuma iseng ngisi waktu sambil nulis akhirnya memotong beberapa kejadian-kejadian kecil di masa SMA dan Kuliah pada satu kesatuan cerita yang nggak terlalu spesifik. Seperti pada cerpen “Hujan Kala Itu” Dan “Sedekat Detik dan Detaknya”
Namun, entah kenapa rasa-rasanya jadi asik aja nulis kembali pecahan-pecahan cerita yang emang sebenarnya lucu kalau gue inget-inget lagi. Betapa tololnya gue yang dulu, betapa nggak pekanya gue yang dulu, betapa sering patah hatinya gue yang dulu, dan masih banyak lagi.
Maka dengan hadirnya cerpen “The Way I Lose Her” ini, semoga itu bisa menjadi penghubung cerita cerpen-cerpen sebelumnya. Dan semoga juga bisa menjawab dari beberapa pertanyaan-pertanyaan perihal Geby, Laras, Nala, Ikhsan, dan seluruh peran yang pernah datang, berteduh, lalu kemudian pergi lagi.
So, this is “The Way I Lose Her” index..
[TWILH: Tulisan Satu] -> Pilot: Im Adult
[TWILH: Tulisan Dua] -> School At First Sight
[TWILH: Tulisan Tiga] -> Ibu
[TWILH: Tulisan Empat] -> Gue Bosnya Di Sini
[TWILH: Tulisan Lima] -> Judgment Day
[TWILH: Tulisan Enam] -> Happy Hunting
[TWILH: Tulisan Tujuh] -> Gue Salah Apa Kak?!
[TWILH: Tulisan Delapan] -> Atribut Seragam
[TWILH: Tulisan Sembilan] -> Perihal Dada
[TWILH: Tulisan Satu Nol] -> Boys Talk Part 1
[TWILH: Tulisan Satu Satu] -> Boys Talk Part 2
[TWILH: Tulisan Satu Dua] -> Ular Tangga
[TWILH: Tulisan Satu Tiga] -> Mrs. Curiosity
[TWILH: Tulisan Satu Empat] -> I Hate Her So Much!
[TWILH: Tulisan Satu Lima] -> Is That You?
I know sometimes people said that’s my life is full of surprise and so fantastic. But you know? That’s bullshit.. it’s not easy to be me.
2K notes
·
View notes
Text
Kilas Balik
Selama menempuh perjalanan hidup ini, bukan sekali atau dua kali, mungkin berkali-kali, kita sering merasa ingin menyerah. Ingin berhenti. Bahkan tak jarang, rasanya ingin menghilang sekejap saja.
Beberapa hal mungkin membuat kita sering merasa seperti itu. Layaknya embun yang menetes di dedaunan, semua yang telah terjadi tak bisa ditarik kembali. Kita hanya sanggup berusaha untuk menjalankan sisanya.
Selalu ada saja yang terjadi tak sesuai rencana, atau keputusan yang kita ambil namun berujung penyesalan.
Ingatlah kembali. Bukankah semua yang terjadi ini adalah kehendak Allah?
Mungkin saja kala itu kita begitu menginginkannya, sampai mati-matian mengejarnya, kemudian telah kita dapatkan, namun mengapa rasanya hampa?
Ataukah ketika telah kita dapatkan apa yang kita harapkan, akan tetapi setelah kita mendapatkannya, mengapa malah merasa ingin berhenti saja?
Sungguh, dunia ini memang benar penuh dengan tipu daya.
Mungkin saja semua ini kita rasakan karena dunia menjadi tolak ukur kita. Karena manusia yang menjadi pembanding kita. Karena apa kata orang menjadi tujuan kita.
Padahal hidup bukanlah perkara siapa yang paling cepat atau yang paling benar. Bukan perkara siapa yang paling pintar atau yang paling kaya.
Karena kondisi satu orang dengan yang lainnya berbeda, maka sesuatu yang terjadi dalam hidup seseorang, walaupun sama, tetapi akan menciptakan nilai dan dampak yang berbeda pada kehidupan masing-masing.
Tak layak bila kita terus membandingkan kehidupan orang lain dengan kehidupan kita, apalagi membandingkan perkara duniawi. Karena apa yang kita miliki di dunia ini akan kembali kepada Allah pada saatnya, dan yang abadi, adalah apa yang telah kita habiskan di jalan Allah.
Maka selayaknya kita bertanya kepada diri sendiri;
Seberapa besar kita sudah memperjuangkan-Nya?
_____
@shafiranoorlatifah ; 18 Juni 2019
Dalam perenungan menuju tahun ke 24 menapakkan kaki di bumi.
369 notes
·
View notes
Text

﷽
PEMBAGIAN TAUHID dan penyimpangan-penyimpangannya
Para pembaca semoga Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah baik dari kalangan salaf maupun khalaf setelah meneliti dalil-dalil baik dari Al-Qur’an maupun As-Sunnah tentang Tauhid mereka menyimpulkan bahwa Tauhid itu dibagi menjadi tiga, yaitu Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah dan Tauhid Al-Asma’ Wa Ash Shifat.
Diantara Pernyataan Ulama Salaf Tentang Pembagian Tauhid
1. Al-Imam Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad Ath-Thahawi rahimahullah (wafat tahun 321 H).
Dalam salah satu karya monumentalnya, Al-’Aqidah Ath-Thahawiyyah, Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi menegaskan:
“Kita katakan tentang tauhidullah dalam keadaan meyakini dengan taufiq Allah, bahwa sesungguhnya Allah adalah Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada sesuatupun yang semisal dengan-Nya, tidak ada sesuatupun yang bisa mengalahkannya, tidak ada ilah selain Dia.”
Penjelasan tentang pernyataan Al-Imam Ath-Thahawi rahimahullah
“Allah adalah Esa tidak ada sekutu bagi-Nya” meliputi tiga jenis tauhid sekaligus, karena Allah Esa dalam Rububiyyah-Nya, dalam Uluhiyyah, dan dalam Al-Asma wa Ash-Shifat -Nya.
“Tidak ada sesuatupun yang semisal dengan-Nya” ini adalah Tauhid Al-Asma` wa Ash-Shifat.
“Tidak ada sesuatupun yang bisa mengalahkannya”, ini adalah Tauhid Ar-Rububiyyah.
“Tidak ada ilah selain Dia” ini adalah Tauhid Al-Uluhiyyah.
2. Al-Imam ‘Ubaidullah bin Muhammad bin Baththah Al-’Ukbari rahimahullah (wafat tahun 387 H) dalam karya besarnya yang berjudu l-Ibanatul Kubra, beliau mengatakan:
“Bahwa dasar iman kepada Allah yang wajib atas makhluk (manusia dan jin) untuk meyakininya dalam menetapkan keimanan kepada-Nya, ada tiga hal:
Seorang hamba harus meyakini Rububiyyah-Nya, yang dengan itu dia menjadi berbeda dengan atheis yang tidak menetapkan adanya pencipta.
Seorang hamba harus meyakini Wahdaniyyah-Nya, yang dengan itu dia menjadi berbeda dengan jalannya orang-orang musyrik yang mengakui sang Pencipta namun menyekutukan-Nya dengan beribadah kepada selain-Nya.
Meyakini bahwa Dia bersifat dengan sifat-sifat yang Dia harus bersifat dengannya, berupa sifat Ilmu, Qudrah, Hikmah, dan semua sifat yang Dia menyifati diri-Nya dalam kitab-Nya.”
Penjelasan Tentang Makna Tiga Macam Tauhid tersebut
1. Tauhid Ar-Rububiyyah,
adalah keyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla adalah satu-satunya Rabb. Makna Rabb adalah Dzat yang Maha Menciptakan, yang Maha Memiliki dan Menguasai, serta Maha Mengatur seluruh ciptaan-Nya. Ayat-ayat yang menunjukkan tauhid Ar-Rububiyyah sangat banyak, di antaranya (artinya):
”Sesungguhnya Rabb kalian hanyalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, lalu Dia beristiwa` di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (semuanya) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, hak mencipta dan memerintah hanyalah milik Allah. Maha Suci Allah, Rabbsemesta alam. [Al-A’raf: 54]
Kaum musyrikin Quraisy juga mengakui Tauhid Rububiyyah berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla (artinya):
“Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” tentu mereka akan menjawab: “Allah”, Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).” [Al-’Ankabut: 61]
Dari ayat diatas bisa disimpulkan bahwa kaum musyrikin mengakui bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Yang Maha Menciptakan, Maha Mengatur, dan Maha Memberi Rizki. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir, 6/294)
Penyimpangan Dalam Tauhid Rububiyyah
Penyimpangan dalam tauhid rububiyyah yaitu dengan meyakini adanya yang menciptakan, menguasai, dan mengatur alam semesta ini selain Allah Azza wa Jalla dalam hal yang hanya dimampui oleh Allah Azza wa Jalla.
Seperti keyakinan bahwa penguasa dan pengatur Laut Selatan adalah Nyi Roro Kidul. Ini suatu keyakinan yang bathil. Barangsiapa meyakini bahwa penguasa dan pengatur laut selatan adalah Nyi Roro Kidul maka dia telah berbuat syirik (menyekutukan Allah Azza wa Jalla) dalam Rububiyyah-Nya. Karena hanya Allah-lah Yang Menguasai dan Mengatur alam semesta ini.
Begitu juga barangsiapa meyakini bahwa yang mengatur padi-padian adalah Dewi Sri, berarti ia telah syirik dalam hal Rububiyyah-Nya, karena hanya Allah-lah Yang Maha Menciptakan dan Mengatur alam semesta ini.
Meyakini bahwa benda tertentu bisa memberi perlindungan dan pertolongan terhadap dirinya seperti jimat, keris, cincin, batu, pohon, dan lain-lain.
Serta keyakinan bahwa sebagian para wali bisa memberi rizki, dan bisa pula memberi barokah, juga termasuk kesyirikan dalam Rububiyyah-Nya.
2. Tauhid Al-Uluhiyyah,
adalah keyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla adalah satu-satu-Nya Dzat yang berhak diibadahi dengan penuh ketundukan, pengagungan, dan kecintaan. Dinamakan juga dengan Tauhidul ’Ibadah atau Tauhidul ’Ubudiyyah, karena hamba wajib memurnikan ibadahnya hanya kepada Allah Azza wa Jalla semata. Ayat-ayat Al-Qur`an yang menunjukkan tauhid jenis ini sangat banyak, diantaranya:
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah.”[Muhammad: 19]
Juga firman Allah Azza wa Jalla:
”Beribadahlah kalian hanya kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” [An-Nisa`: 36]
Rabbul ’Alamin adalah satu-satu-Nya Dzat yang berhak dan pantas untuk diibadahi. Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla memerintahkan umat manusia untuk beribadah hanya kepada-Nya, karena Dia adalah Rabb.Termasuk juga Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada kaum musyrikin arab, yang mengakui bahwa Allah Azza wa Jalla sebagai Rabb satu-satunya, untuk mereka beribadah hanya kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
”Wahai umat manusia, beribadahlah kalian kepada Rabb kalian.” [Al-Baqarah: 21]
Penyimpangan-penyimpangan dalam tauhid uluhiyyah.
Penyimpangan dalam tauhid jenis ini yaitu dengan memalingkan ibadah kepada selain Allah Azza wa Jalla seperti berdoa kepada kuburan atau ahli kubur, meminta pertolongan kepada jin, meminta barokah kepada orang tertentu, menyandarkan nasibnya (bertawakkal) kepada benda tertentu, seperti batu, jimat, cincin, keris, dan semacamnya. Karena do’a dan tawakkal termasuk ibadah, maka harus ditujukan hanya kepada Allah Azza wa Jalla semata.
3. Tauhid Al-Asma` wa Ash-Shifat,
adalah keyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla memiliki nama-nama yang indah (al-asma`ul husna)dan sifat-sifat yang mulia sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya, sebagaimana yang Allah Azza wa Jalla beritakan dalam Al-Qur`an, atau sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah r dalam hadits-haditsnya yang shahih. Sekaligus meyakini dan beriman bahwa tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah Azza wa Jalla.
Di antara sekian banyak ayat Al-Qur`an yang menunjukkan tauhid ini, firman Allah Azza wa Jalla:
”Hanya milik Allah al-asma`ul husna, maka berdo’alah kalian kepada-Nya dengan menyebutnya (al-asma`ul husna) dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (mengimani) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [Al-A’raf: 180]
Allah Azza wa Jalla berfirman:
”Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”[Asy Syura: 11]
Penyimpangan dalam tauhid Al-Asma’ wa Ash Shifat:
Tidak meyakini bahwa Allah Azza wa Jalla mempunyai sifat-sifat yang sempurna tersebut. Padahal telah disebutkan dalam Al-Qur’an atau dalam hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam yang shahih.
Menyerupakan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Padahal Allah Azza wa Jalla telah berfiman (artinya):
Menyelewengkan atau menta’wil makna Al-Asma’ul Husna, yang berujung pada peniadaan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla.
“Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [Asy Syura: 11].
Menentukan cara dari sifat-sifat Allah Azza wa Jalla, yang bermuara pada penyerupaan dengan makhluk-Nya.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
99 notes
·
View notes
Text
Ke nikahan temen sejurusan pas esema dan ketemu mantan. Pas dia udah mau pulang dan gw masih duduk, dia tiba-tiba condongin tubuhnya ke arah gw dan bisikin: "gatau kenapa gw kesel banget ngeliat lo hari ini."
Terus berdiri, senyum, ngajak tos.
Lha?
Coba gw seruduk aja tadi.
22 notes
·
View notes
Text


Oktober 2011, Ketika saya mulai menggunakan tumblr, saya tahu suatu saat saya akan menyudahi aktivitas saya di tumblr. Saya mengerti dan percaya, bahwa apa yang datang, suatu hari akan pergi. Bahkan hidup yang kita kenakan saat ini tetap saja pada akhirnya harus berhenti, dan saya menyadari bahwa dunia tidak lagi berputar untuk cerita kita, yang kita punya hanya tinggal cerita masa lalu yang penuh kenangan dan mengenang apa yang harus kita kenang dan memaafkan semua yang mungkin berakhir kurang baik untuk kita.
Kurang lebih, sudah sebulan ini saya sudah tidak intens lagi dalam menulis di medium tumblr dan instagram, dikarenakan kesibukan saya di tempat kerja yang baru, juga satu hal yang kadang membuat saya merasa putus asa, yaitu adanya penyempitan pembuluh darah di batang saraf yang mengharuskan saya untuk lebih banyak beristirahat. Tapi, rasa rindu akan kreativitas dalam menulis kerap merasuk dalam kesunyian hati, di mana sayap kata-kata selalu mengepak dan bertebaran yang ingin dituliskan sebagai bagian dari kerativitas kehidupan.
TIdak terasa, hampir sepuluh tahun saya berada di medium tumblr, begitu banyak hal-hal yang saya dapati, juga pengalaman-pengalaman yang tidak pernah saya alami di dunia nyata.
Berat rasanya mengungkapkan semua ini, bahwa saya hendak undur diri barang sejenak dari medium tumblr sampai dengan batas waktu yang tidak bisa saya tentukan. Dan saya tidak akan mematikan akun tumblr saya (deactivated account), agar sesekali saya bisa membaca tulisan dari teman-teman di tumblr.
Karena bagi saya, tumblr adalah tempat berlindung untuk setiap hati, dan wadah untuk menyerukan segala nada kehidupan.
Sekali lagi, terima kasih atas segala apresiasi akun tumblr saya, dan izinkan saya untuk memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekeliruan yang saya perbuat.
Semoga kita dipertemukan kembali dalam tetesan yang tiada henti dari Rahmat-Nya.
Salam.
— Jakarta, 25 Mei 2021 Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
42 notes
·
View notes
Text
“Apakah aku bisa mempercayai mimpi? Sebab, di dalam mimpi, aku mempunyai kesempatan untuk bisa memilikimu sekali lagi.”
— (via mbeeer)
1K notes
·
View notes
Text
“Bagaimana nantinya kamu bila tanpaku? Cukuplah bernapas. Seperti orang yang masih hidup.”
—
135 notes
·
View notes
Text
“Tuhan bersama semua hati yang harus melewati akhir tahun dengan sepi.”
— (via mbeeer)
725 notes
·
View notes