Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

Hanya sekadar mengingatkan hal yang mungkin pernah atau sedang kita lupa.
Iya, sama-sama. 😆
. . .
#tiasetiawati (at Mega Mall Batam Centre) https://www.instagram.com/p/ByFQ-VNlJw4/?igshid=jamds2te58ar
96 notes
·
View notes
Text
Apa-apa itu nyata
Selalu ada apa-apa dibalik kelip-kelipnya mata yang biasanya doyan tidur.
Lulus PPG, saya kira hidup cuma tinggal lanjut aja. Ternyata banyak drama setelahnya. Dimulai dari beberapa tawaran kembali nyebrang pulau atau tinggal di kota orang. Entahlah, saya yang biasanya suka hal baru, suka tempat baru, suka suasana baru, tiba-tiba jadi pengen tinggal di rumah dulu. Pengen gitu kerja, terus pulang masuk rumah, ketemu keluarga, istirahat, bisa bantu-bantu nyonyah berhubung udah bertahun-tahun ngga pernah lama di rumah, entah untuk kuliah atau kerja.
Berkali-kali membulatkan tekat buat ngga pergi lagi walaupun tertatih nyari kesibukan disini. Ternyata memang banyak apa-apa yang pengen Allah kasih liat ke saya. Ada beberapa hal yang luput dari pengawasan banyak orang, ada beberapa kejadian yang entah bagaimana Allah kasih kesempatan saya untuk jadi saksi. Ada beberapa kesalahan yang Allah atur cuma saya yang tau. Ada beberapa hal yang memang membutuhkan urun tangan saya secara langsung.
Seperti malam ini, saya yang biasanya jagoan tidur, entah kenapa malam ini susah tidur, ternyata nyonyah tiba-tiba bangun sambil merintih kesakitan, buru-buru saya cari balsem lalu kedapur membuat jahe panas. Baru selesai dengan segelas jahe panas buat nyonyah, tiba2 adek pulang kerja dengan badan merah-merah, entah alergi atau apa, akhirnya bergeser dari secangkir jahe dan balsem di tangan menuju bedak gatel buat si adek. Sekali lagi untung Allah menggerakkan saya untuk tetap sadar sampai tengah malam
Saya jadi kepikiran mungkin dari awal Allah desain saya bandel, keras, cerewet dan tega(s) untuk situasi ini. Mungkin Allah kasih waktu pergi kemarin buat charge, saya pernah pergi, dan sekarang waktunya tinggal. Mungkin Allah yang atur saya untuk masih sendiri karena memang banyak hal yang masih harus saya selesaikan untukNya.
Dan sekarang saya percaya Dia akan gerakan hati saya untuk melakukan, memahami, mengatasi dan menyelesaikan berbagai hal yang sengaja diperlihatkanNya nyata di depan saya, atau justru Dia akan menyelesaikannya sendiri dan kembali mengijinkan saya menjadi saksi atas segala apa-apa yang terlihat kebetulan namun tetap dalam kuasaNya
Bukankah "daun yang jatuh pun tidak pernah lepas dari pengawasanNya"
Begitu juga segala apa-apa diantara kita😉
0 notes
Text
truth untold
manusia itu ‘kelar’ kalo ditunjukkin sama Allah satu aja kekurangan/aib dirinya yang selama ini gak orang-orang tahu. sebetulnya gampang banget buat Allah bikin kita ilfeel sama seseorang dengan ditunjukkan at least satu aja kekurangannya yang selama ini gak pernah ’go public’. dan sebaliknya, gampang banget juga buat Allah bikin orang lain ilfeel sama kita dengan ditunjukkan satu aja kekurangan kita yang selama ini berusaha kita sembunyikan rapat-rapat.
tapi apa? lihatlah betapa Maha Baik-nya Allah masih bersedia nutupin semua itu sampai detik ini padahal kita udah kayak apa nabung dosanya. Allah membiarkan orang lain memiliki ekspektasi yang baik tentang diri kita padahal kita belum tentu sampai pada ekspektasi itu. syukur-syukur kalau kenyataannya seperti yang diekspektasikan, barangkali on the way, atau yang paling menyedihkan tidak sama sekali.
beberapa orang merasa terbebani dengan anggapan baik yang tinggi tentang dirinya. namun di saat yang sama mereka juga tidak ingin dianggap sebaliknya. beberapa orang ingin dianggap biasa saja layaknya manusia biasa yang tidak luput dari cela namun di lain waktu ingin diakui juga. beberapa yang lain memilih meng-aamiin-kan saja anggapan-anggapan itu dengan harapan bahwa suatu hari akan menjadi yang sebenarnya. semua itu bukan berarti mereka buruk, bukan. mereka hanya ingin dihargai sebagai makhluk yang masih berproses dan berprogres sebagaimana mestinya, seutuhnya, kurang dan lebihnya.
2019.02.07
860 notes
·
View notes
Text
Semua pihak yang terlibat dalam hubungan yang tak saling mengikat harus siap kapan pun untuk kehilangan di tengah jalan.
— Taufik Aulia
1K notes
·
View notes
Text
wijaya
Pada momen kelulusan sebuah kampus seni di Amerika Serikat, Oprah Winfrey diamanahkan kesempatan untuk menyampaikan pidato yang ditujukan bagi para calon wisudawan. Satu dari sekian baris kalimat pada pidatonya berbunyi:
“And then from that space, make the next right move and the next right move, then you won’t be overwhelmed by it, because you know your life is bigger than that one moment”. Akhir kalimatnya begitu berkesan. Kita perlu menyadari bahwa sebagai kerangka besar, hidup selalu lebih besar dibandingkan satu-dua momen di masa lalu. Karena ia lebih besar, maka tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti terlalu lama karena kesedihan yang telah terjadi.
Mungkin kesedihan pada hidup Oprah berawal dari kondisi keluarga yang tergolong miskin. Setelah masa kecilnya bertahun-tahun dilalui dalam situasi serba berkekurangan, orangtuanya pun memutuskan untuk berpisah. Tak lama berselang, ia mengalami pelecehan oleh saudaranya yang berujung hamil di luar nikah pada umur belia. Kisahnya berlanjut lebih pilu lagi karena bayi yang dikandungnya meninggal setelah dilahirkan.
Andai pengalaman serupa terjadi pada kita, apa yang akan terjadi kemudian? Jangankan bertahan dengan deretan pengalaman pilu, berakhirnya drama romantika saja sering membuat sebagian dari kita merasa bahwa dunia sudah berakhir. Sementara kisah masa lalu Oprah terlihat bak film serial berdasar kisah nyata yang rentetan adegan sedihnya tak mengenal episode.
Tapi kemudian, ia mensyukuri anugerah bernama hidup yang baginya lebih berharga dibanding ujian dalam bentuk kemiskinan, perceraian orang tua, pelecehan, hamil di luar nikah atau kepergian sang buah hati. Keputusannya puluhan tahun lalu untuk bangkit dari keterpurukan, melaju dan bertumbuh telah menjadikannya salah satu milyarder perempuan dalam industri media modern global saat ini.
Ketika kita meratapi satu-dua kejadian yang memukul mundur lalu membuat kita jatuh tersungkur, tidak pernah ada sedetik pun waktu yang bisa diundur untuk mengoreksi jalan hidup. Justru cara menghargai hidup selalu terlihat dari upaya kita untuk ajeg melawan gelombang ujian yang menghantam silih berganti. Gelombang-gelombang tidak menyamankan yang menguatkan jiwa ketika kita berhasil bertahan hingga akhir.
Jadi jangan heran ketika kita mendapati sosok-sosok mapan di luar sana memiliki latar belakang hidup yang penuh dengan kekalutan. “Difficulties mastered are opportunities won”. Mereka yang terlihat mapan memutuskan untuk tidak mengecilkan hidup & membesarkan kesulitan tapi mengecilkan kesulitan & membesarkan hidup sesuai dengan semestinya.
Untuk alasan apapun, bersedih seperlunya tentu amat manusiawi. Tapi jangan lupa, di luar sana ada banyak orang yang diuji dengan tingkat kesulitan yang jauh lebih memilukan hati namun mereka masih mudah bergembira dan bersyukur. Dengan rasa syukur itu, mereka terjaga untuk tidak terlalu sering merendahkan diri.
Seperti halnya ketika kita merasa tengah mengalami hari yang begitu buruk di dalam kendaraan lalu melihat seorang difabel yang berjalan kaki di bahu jalan dengan tongkat penyangganya sembari membopong perabotan jualannya di bawah hujan. Kita tidak ada apa-apanya.
Jadi, jangan pernah mau dikalahkan dengan telak oleh kesedihan, karena kita tercipta untuk menghidupi hidup yang selalu jauh lebih berharga dibandingkan momen apapun yang pernah terjadi.
257 notes
·
View notes
Text
Sampai Jumpa Nanti
Maa…malam ini, mungkin beberapa malam terakhir untukku boleh merasa memilikimu. Aku ingat banyak malam yang sudah kita habiskan, sekedar untuk bercanda, mengganggu satu sama lain atau hanya sekedar berbicara via telepon dengan penuh kesabaran mengikuti kemauan sinyal yang benar-benar menuntut untuk diperhatikan. Sering kita berbicara sampai pagi tanpa sadar apa yang telah kita bicarakan. Tertawa setengah berbisik karena takut mengganggu orang-orang di rumah. Hingga akhirnya salah satu diantara kita terpaksa sadar bahwa malam sudah hampir habis. Kemudian memaksa salah satu dari kita untuk tidur. Walau kita tahu, sebenarnya kita masih sanggup untuk berlama-lama bercerita tanpa tema. Maa…pelan-pelan, berbicara, bercanda, meghabiskan malam denganmu menjadi sebuah candu untukku. Kadang saat kita disibukkan dengan rutinitas masing-masing, aku sedikit menunggu kesempatan untuk sekedar bercerita denganmu. Mengisahkan berbagai hal yang kualami hari itu walau pada akhirnya aku lebih suka mendegar suaramu, mendengar semua ceritamu yang ku rasa jauh lebih menarik dari hari-hariku. Sering kau bertanya, apa aku tidak bosan bertelepon denganmu setiap hari. Itu pertanyaan yang masih menjadi rahasia hati dan pikiranku hingga sekarang. Bahkan aku pun tak diijinkannya untuk tahu mengapa aku tak pernah bosan bercerita denganmu, walau yang kita bicarakan bukanlah hal yang penting, bahkan hanya hal sederhana yang mampu menutup malam dengan sedikit rasa bahagia atas segala lelah hari itu. Maa…mungkin sudah terlalu banyak rasa yang aku biarkan berjalan mengikutimu. Mengikuti setiap langkahmu tanpa tanya dimana dia akan berakhir. Tapi biarkanlah dia, hingga nanti dia lelah, dan akhirnya memutuskan untuk berhenti dan berbalik arah sekedar untuk beristirahat atau terlelap sekejap menunggu langkahmu mungkin terhenti. Berharap masih ada sisa waktu untuknya kembali dapat mengiringi setiap langkahmu. Abaikan saja, toh itu sudah cukup baginya. Maa…rasa-rasanya aku sudah baik-baik saja tanpamu. Tanpa harapan akan hidup bersamamu. Tanpa ada angan-angan tentang hari yang akan kita habiskan bersama nantinya. Melangkahlah, jalani kehidupanmu. Mungkin ini cara tuhan mengingatkanku, bahwa Dia cemburu padamu. Cemburu atas banyaknya rasa yang ku biarkan mengikutimu. Biarkanlah, toh Dia memang berhak atas segala yang terjadi atas diri kita. Aku percayakan semua. Aku syukuri kesempatan dapat bertemu denganmu, mengenalmu, menghabiskan waktu, berbagi kisah dan belajar bersamamu. Maa…Tidak ada yang aku sesali sekarang, terimakasih atas semua rasa yang telah kau beri. Terimakasih atas semua waktu yang telah rela kau habiskan bersamaku. Terimakasih atas semua angan-angan yang pernah kita bayangkan bersama. Terimakasih atas kesempatan untukku menikmati setiap candamu. Sekarang saatnya kita berjalan dengan langkah masingmasing. Memulai alur cerita baru. Membiarkan kisah kita tetap pada tempatnya hingga mugkin nanti scenario hidup masih mempertemukan kita entah dalam kisah baru atau dalam kehidupan baru. Sampai nanti, entah kapan. Sampai bertemu lagi dalam kisah yang tak lagi sama. Sampai jumpa dalam cerita dan kehidupan yang baru. Satu pintaku, ijinkan rasa sayangku mengikuti setiap langkahmu, hingga mungkin nanti dia lelah dan berhenti atau justru menjadi pengingat bagi langkahmu bahwa kita pernah berada di titik ini saat ini. Sampai jumpa nanti.
Boyolali 13 September 2017
1 note
·
View note
Text
Re-place.
Jika kau mau merendahkan hati sedikit saja dan kembali mengingat pada hari di mana kau belum mengenalnya, kau akan sadar. Bahwa jauh sebelum hari itu, dia tidaklah berharga untukmu.
Bukankah memang selalu seperti itu? Yang sangat kau specialkan hari ini, dulu bukanlah siapa-siapa untukmu. Tanpanya kau tetap ceria. Tak ada dirinya kau bisa tertawa. Bahkan ada suatu masa di mana ketika dekat dengannya, kau merasa tak nyaman.
Lantas, apakah ketika hari ini ia memutuskan untuk pergi kau tetap melihatnya sebagai yang tak tergantikan? Ya. Kau akan tetap melihatnya seperti itu.
Tapi, dua paragraf pertama di atas tidak mengartikan dan mengajarkan bahwa kau bisa melihat orang specialmu itu seperti seseorang yang tak kau kenal dulu. Itu tidak mungkin! Otak manusia tidak diciptakan untuk melupakan kenangan.
Dan kembali tapi, dua paragraf pertama di atas akan mengajarkanmu untuk berani melihat orang lain sebagaimana kau pernah melihat seseorang specialmu dulu itu.
Dia yang tak pernah special, akan menjadi special jika kau berani membuka mata dan melangkah. Dan apakah dengan seperti itu kau akan melupakan seseorang yang sempat meninggalkanmu tadi?
Tidak. Otak manusia tidak diciptakan untuk melupakan kenangan. Namun ia bisa dibuat untuk memilih kenangan mana yang akan kau kenang. Dan tentu, kenangan lama bisa digantikan dengan kenangan baru. Bersamaan dengan orang baru yang tak kau kira sebelumnya.
Maka melangkahlah. Sebagaimana kau mencoba melangkah bersamanya dulu ketika kau belum tahu ia siapa.
Semua yang pernah menjadi special. Dulu, tanpanya, kau pernah bahagia.
Dan semua bisa menjadi special. Ketika kau mengizinkannya.
Goodluck.
811 notes
·
View notes
Photo

Tulisan : Setelah Lulus
Pernah tidak dalam satu waktu, kamu merenungi dirimu sendiri tentang kuliah yang sedang kamu jalani saat ini. Dari ribuan mahasiswa satu angkatan di kampusmu, apa yang membuatmu berbeda dengan mereka semua?
Apa “nilai lebih” yang kamu miliki dibandingkan dengan ribuan mahasiswa yang lain? Apa yang membuatmu merasa menjadi lebih berharga dan kamu merasa layak untuk mendapatkan peluang-peluang terbaik selepas lulus itu?
Lalu, setelah kamu lama merenunginya. Di semester tua yang semakin mencekam karena skripsi atau TA yang menghantui. Ada perasaan menyesal selepas bertahun di kampus dan kamu tidak pernah mengambil peran untuk menjadi apapun. Kamu sibuk dengan dirimu sendiri, pergi pagi dan segera pulang selepas kuliah. Itupun kalau tidak ada ajakan main dan nonton. Malas beroganisasi dan aktif di kegiatan baik di dalam jurusan maupun di luar jurusan. Tidak pernah mengambil kesempatan untuk ikut pertukaran pelajaran. Hampir absen disemua seminar dan kuliah umum di kampus yang diadakan baik oleh himpunan ataupun fakultas karena merasa itu tidak relevan dengan apa yang kamu pelajari.
Begitu banyak peluang yang datang dan kamu terus melewatkannya hingga tidak terasa penghujung semester telah tiba. Dulu, untuk bergerak keluar dari kamar kos yang nyaman terasa berat. Melawan terik matahari untuk berjalan dari kampus ke perpustakaan pun tidak kuasa. Diajak sedikit pusing memikirkan polemik kampus dan kegiatan kemahasiswaan pun enggan. Tidak pernah menambah jaringan pertemanan di luar kampusmu, bahkan tidak memiliki kenalan di kampus lain di luar sana.
Setelah sekian lama kamu merenungi pertanyaan,”Apa yang membuatmu berbeda dari ribuan mahasiswa lain di satu angkatanmu?”
Presiden Mahasiswa itu cuma satu orang, mengapa bukan kamu yang mengambil kesempatan? Kabinet-kabinet BEM itu hanya diisi segelintir orang, mengapa bukan kamu yang mengambil kesempatan? Pertukaran pelajar pun hanya mengirim beberapa orang, mengapa bukan kamu yang mengambil kesempatan? Seminar dan kuliah umum itu pun hanya disediakan kursi untuk sejumlah orang, mengapa bukan kamu yang mengambil kesempatan?
Di saat orang lain yang sebaya denganmu telah melesat begitu jauh. Kamu menyadari ternyata kamu tidak pernah menjadi apa-apa. Kamu tidak bisa menjelaskan apa yang telah kamu ciptakan demi kebaikan banyak hal di sekililingmu.
Dalam 24 jam yang sama. Ada orang yang bisa menyelesaikan urusannya sendiri dan urusan banyak orang, ada yang bisa menyelesaikan urusannya sendiri dan keluarganya, ada yang hanya bisa menyelesaikan urusannya sendiri, dan yang paling menyedihkan adalah orang yang bahkan menyelesaikan urusanya sendiri pun tidak bisa. Itu dalam 24 jam yang sama.
Maka benar bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat. Maka renungkanlah lagi, apa yang sudah kita lakukan selama ini?
Yogyakarta, 15 Januari 2016 | ©kurniawangunadi
2K notes
·
View notes
Quote
Menolehlah saat kau lelah, kau tau dimana aku selalu berada tepat dibelakangmu
1 note
·
View note
Quote
Semenjak hari itu, seberusaha apapun aku mencoba, tanpa sadar aku selalu membandingkan mereka yang datang dengan dirimu. Seakan jauh di dalam alam bawah sadarku, syarat untuk bahagiaku itu adalah kamu.
Salahku, karena telah menaruh kau terlalu dalam di dalam hati. (via mbeeer)
250 notes
·
View notes
Quote
Sepertinya banyak yang bermasalah dengan hujan. Aku salah satunya, yang bahkan selalu hanyut walau hanya gerimis.
1 note
·
View note
Quote
Dia, entah apa definisinya. Yang pasti masih menjadi tokoh tunggal yang cukup mengganggu.
1 note
·
View note
Note
Hai pipiteka, akhirnya aku melihat update tumblr kamu. Makasi ya sudah mengenalkanku pada dunia tumblr ini. Aku menemukan banyak orang hebat.
Hehhee..iya...udah lama ngga nulis. Km nih yg lg aktif bgt..
0 notes
Quote
Karena aku tak pernah maju atau mundur. Kamu yang selalu bergerak, entah kemana.
1 note
·
View note
Text
Selesai
Mungkin ini saat untuk mulai sadar, semua yg berlalu hanya untuk dikenang. Tidak perlu diulang atau hanya sekedar diharapkan. Memang begini seharusnya tak perlu diapa-apakan. Cukup sampai disini tak perlu diteruskan, sudah selesai sejak awal. Sekarang rasanya saya sudah cukup siap untuk memulai lagi. Entah dengan apa yang baru. Selamat malam, semoga malam esok ucapan ini sudah bukan untuk dia yang sekarang.
0 notes
Text
Sejajar :D
Beberapa waktu lalu...seperti masih kemarin....kata yang mungkin telah terlupakan....masih jelas terdengar hingga kini.. Kata2 luar biasa dari dia yang luar biasa..untuk sosok biasa yang tidak pernah yakin akan dirinya sendiri Keyakinan diri yang meyakinkan lawan bicaranya dengan caranya sendiri..cara menenangkan yang selalu berhasil entah karena apa... Sangat lalu bila dilihat dari berapa kali sudah pergerakan matahari sejak kala itu... 30 maret 2015 Sebuah langkah yang tidak pernah terduga sebelumnya Usaha untuk langkah selanjutnya yang lebih baik Senja itu..begitu berwarna dibanding senja2 sebelumnya Siluet sangat dikenal itu muncul Muncul dengan banyak pertanyaan Haah yaa...warna apa itu Terlalu banyak warna kala itu menambah kesempurnaan senja 30 maret Untaian kata yang tak pernah terduga.. Sedikit menyakitkan namun tetap bagian terbaik dari rangkaian senja yang kuingat Kata2 tak terduga yang membuatnya jauh lebih bermakna Sedikit luka saat itu yang entah bagaimana menjadi salah satu ukiran manis... Selamat melalui hidupmu..selamat menentukan jalanmu Kau selalu terbaik..apapun itu...dan aku pun memiliki jalan yang akan ku tentukan dan kuperjuangkan....kata yang kau ucap dan kata yang selalu ingin kuucap Selamat melangkah kawan...selamat berjuang....tidak ingin mendahului skenario yang tergambar...hanya mungkin suatu saat nanti jalan kita akan berpapasan..masih itu bayanganku saat ini.... :D
1 note
·
View note