Photo

Wahai alam raya "sekolah" peradaban nan damai di sana, tak dapat disembunyikan hasrat ini tuk kembali beriringan menggapai ketentraman "rumah" yang semakin lama gaduh akan hiruk pikuk keril dari seluruh penjuru negeri, semoga waktu membantu tuk bertemu . . . Taken by : @mstfnh (at Alam Raya)
0 notes
Photo

Alam tak pernah mengkhianati bagi hati yang mencintainya . . .
0 notes
Video
Semangat dan suara kami tak kan pernah hilang, yeah . . . we're coming back !!!! #PersebayaSurabayaIsBack #GreenNord27 #PersebayaEmosiJiwaku (at Gelora Bung Tomo)
0 notes
Photo

Persebaya is back@mario_karlovic come on let's join us . . . #PersebayaSurabayaIsBack (at Gelora Bung Tomo)
1 note
·
View note
Photo

Pada akhirnya jikalau benar "semua" telah diatur oleh-Nya maka percayakanlah bahwasannya suatu keindahan akan datang pada waktunya . . .
0 notes
Photo

We've skied the mountain The beauty memories of all the places Freedom never greater thans its owner But there's only one thing on my mind. . .
0 notes
Quote
Jikalau semua impian kita terwujud, darimana kita belajar sabar ?
0 notes
Text
Merasa Kecil
Pernah tidak kita bertemu dengan seorang teman yang begitu merasa rendah diri dengan apa yang dia miliki. Merasa dirinya tidak lebih baik dari orang lain yang disebabkan oleh sesuatu yang sebenarnya tidak signifikan, tapi sangat signifikan dalam mengurangi kebahagiaan.
Mereka yang merasa rendah diri karena almamaternya yang tidak sekeren kita, jurusan kuliahnya yang tidak sepopuler jurusan kita, bahkan pekerjaannya yang mungkin tidak semenarik pekerjaan kita? Pernah? Atau justru kita sendiri yang sedang mengalaminya sendiri ketika bertemu dengan orang lain?
Saya dan teman baik saya sepakat untuk menyembunyikan almamater kami, meletakkan gelar sarjana kami cukup di ijazah, tidak pada undangan pernikahan, bahkan hanya untuk sekedar urusan perkenalan. Tidak pernah mengungkit tentang almamater kami ataupun jurusan dihadapan orang lain sekalipun kami ingin sekali membahasnya. Berhenti membandingkan apa yang pernah kami jalani semasa kuliah dengan masa orang lain.
Karena kami percaya bahwa setiap tempat memiliki kebaikannya masing-masing. Tidak merasa lebih baik dari orang lain karena almamater yang pernah melekat dengan kita masuk dalam jajaran TOP 10 University yang sering muncul di internet. Dan segala sesuatu itu sama sekali tidak akan kelihatan di masyarakat, karena masyarakat tidak akan bertanya kamu lulusan mana. Masyarakat akan memandang kebermanfaatan dan kebaikan manusianya. Sopan tidaknya, baik tidaknya, jujur tidaknya, dan hal-hal yang sering lupa kita pelajari selama kuliah, tentang kemampuan beradaptasi dengan masyarakat dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Semua itu kami lakukan untuk pembelajaran penting agar kelak bila kami menjadi orang tua, kami tidak memaksa anak-anak kami untuk masuk ke kampus dan jurusan tertentu yang menurut kami terbaik. Agar kami tidak memandang orang lain dari hal-hal yang seperti itu.
Dan hari ini, saya dan teman saya sepakat untuk menyebarkan semangat ini kepada siapa pun yang kami temui. Bahwa hari ini itu semua tidak mengurangi sama sekali nilaimu sebagai manusia. Manusia yang baik akan selalu memandang manusia dengan cara-cara yang lebih bijaksana daripada sekedar almamater. Peluang untuk mengembangkan kapasitas sama besarnya dengan di tempat lain sepanjang kita percaya bahwa kita bisa melakukannya, ditengah keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki.
Esok atau lusa jangan menjadi penyesalan. Karena kita kuliah bukan untuk mencari pekerjaan, kan? Kita belajar bukan demi uang, kan? Semoga semangat menuntut ilmu itu masih murni, masih menjadi tujuan utama. Karena idealisme kita saat kuliah akan diuji kemudian hari. Semoga kuat mempertahankannya. Semoga apapun nanti kita menjadi seperti apa, tetaplah menjadi orang baik.
Rumah, 20 Agustus 2015 | ©kurniawangunadi
867 notes
·
View notes