Tumgik
pratiwigee · 2 years
Text
Rumah baruku
Kadang rencana Allah tuh emang surprise, tanpa diduga, dan datang di waktu yang tepat. again, Allah adalah sebaik-baiknya perencana. 
2022, bahkan di awal tahunpun saat temanku menyebutkan menikah sebagai sebuah resolusi dan doa utama untuk tahun 2022, aku malah mencoret menikah dari hal yang aku prioritaskan. aku memutuskan untuk melepaskan sepenuhnya pada rencana Allah, tanpa target, tanpa planning. hanya sebuah doa, dan keyakinan bahwa Dia yang Maha Mengetahui tentu punya rencana yang jauuuh lebih baik dari yang aku mampu bayangkan, termasuk kapan waktunya aku bertemu jodohku.
Pertengahan 2022, tanpa sengaja aku didekatkan dengan seseorang yang spesial. bukan orang baru. aku sudah mengenalnya sejak lama. hanya saja, kami hanya sebatas kenal dan rekan satu pekerjaan. sekedar itu. tidak ada sedikitpun terbersit dibayanganku untuk dekat dengannya lebih dari sekedar teman seperti yang selama ini kami jalani.
Hari itu, Allah menunjukkan dirinya lebih banyak dari yang biasa aku lihat. How he treat me, saat itu entah sebagai perempuan atau ya hanya karena teman. but, he’s so gentle. kemudian Allah perkenalkan ia lebih jauh. how he treat his family. Bagaimana hubungannya dengan Allah. Pendek saja, hanya sekitar 2 minggu kami dekat, dan memutuskan untuk berpacaran. Tau kalian pertanyaan apa yang ia ajukan pertama kali? “ayok, kapan kita akan menikah?”
aku memang pernah berdoa, untuk Allah jaga hatiku, jangan sampai aku jatuh hati pada orang yang bukan jodohku. dan saat itu, aku jatuh hati padanya, pada perilaku dan sifatnya. Maka, niatan serius itu aku terima, sebagai masa kami penjajakan dan meyakinkan lagi pilihan kami untuk menikah. 
First date kami? mempertemukan dia dengan orang tuaku. Sebuah pertanyaan tak terduga muncul dari mamah, “jadi kapan rencana untuk menikahnya?”, pertanyaan di usia hubungan kami yang baru seminggu. Apa jawabannya?
Jawabannya adalah ia datang melamar 3 bulan kemudian, dan kembali datang untuk menikahiku 6 bulan setelah kami berpacaran. singkat? lumayan, Tapi keyakinan itu muncul terus disertai dengan mengalirnya ridho dari keluarga kami. 
temanku pernah bertanya, kenapa bisa yakin secepat itu? apa yang membuat yakin? tentu, aku punya kriteria, yang entah bagaimana ceritanya, aku dapatkan semua padanya, bahkan lebih dari itu. Ia yang bisa menerima segala baik burukku, membimbing aku untuk lebih baik, memperbaiki perilakuku yang ‘kurang’, mengobati luka hati dari kenangan masalalu, Lalu apalagi yang aku cari?
Maka saat ini, jika ada satu laki-laki yang paling aku sayangi, maka dialah orangnya, dan kini, ia suamiku!
Rencana yang bahkan aku coret itu, ternyata terlaksana tanpa diduga. See? Allah itu sebaik-baik perencana.
mengawali 2023, aku resmi jadi seorang istri! doakan aku yaa, semoga aku sukses dengan karir sepanjang hidupku ini :) dan selamat datang di hidupku suamiku 🤗 Terima kasih sudah mau jadi rumahku, mari bangun ‘rumah’ kita menjadi kokoh dan indah ❤️❤️  aamiin
10 notes · View notes
pratiwigee · 2 years
Text
Rumah
Belakangan lagi hits banget nih lagu Rumah Singgah yang dinyanyiin Fabio.
Ceritanya tentang orang yang sayang dan tulus sepenuh hati sama seseorang. tapi ga pernah dianggap dan cuma dicari kalo ada butuhnya aja. selebihnya dia pergi sama orang lain. Jadilah dia hanya jadi tempat singgah. rumah singgah.
Padahal rumah itu seyogyanya adalah tempat pulang. tempat kembali. kaya laut yang jadi tempat air bermuara. Rumah itu tempat istirahat, tempat jadi diri sendiri. Bukan hanya untuk singgah. 
1 note · View note
pratiwigee · 2 years
Text
They are Humans before Parents
Kemarin ga sengaja nemu podcast Lintas Makna, dengan pembicaranya Amanda sama Danang. There’re talking about broken home.
Ternyata memang ada pernyataan yang mendefinisikan Broken Home sebagai sebuah keluarga dengan orang tua tunggal. Tapi tau gak, aku suka definisi Amanda bahwa broken home is not only about the absence of someone in the family, tapi juga tentang disfunctioned family. A whole family but the one is absent is love. Well, though in my case, someone was leaving. but love stayed among us. 
Another thing I learned from the podcast was how Danang could forgive his parents. dia bilang, “gue lunturin dulu titel mereka sebagai orang tua. they’re basically human. sama kaya kita, yang bisa bikin salah, yang punya keputusannya sendiri”. Well, seburuk apapun kondisinya saat itu, emang mereka cuma manusia. Orang tua bukan malaikat yang ga punya salah and so do I. jadi kenapa marahnya cuma sama mereka ge? 
Sebagai manusia, memang udah garisnya untuk bikin salah. manusia punya nafsu. tapi juga punya akal. manusia bikin salah, tapi juga pasti bisa menyadari dan minta maaf setelahnya. Maka, maafkan mereka sebagai manusia dulu, kalau memaafkan mereka sebagai orang tua sesulit itu.
They are basically humans, before parents. Just remember it, Ge
1 note · View note
pratiwigee · 2 years
Text
Not really understand why people said I closed my heart. I was too friendly to others. Then how should I do? It is impossible to think that everyone like me. And it is too dangerous to be too open about my heart. It definitely will break easily. And I thought I've never closed my heart
Maybe, I have not yet completely done with my past. Maybe some 'unfinished businesses' linger in my heart, whether it was anger, love, dissapointment, insecurity or else. Maybe, that was what covered my heart so others thought that it closed.
There are some unfinished business to be finished to open my heart truly. Maybe.
0 notes
pratiwigee · 2 years
Text
Pertama Kali
Kadang, kalau lagi dateng nih setan-setan di pikiran, suka questioning banyak hal. Kenapa sih mamah bapak haru begini? Kenapa mereka begitu? Ga tau apa efeknya ke anak gimana dan bla bla bla.
And you know? Ada satu kawan yang kasih jawaban yang bisa bikin diem langsung dan malu.
"Orang tua kita juga pertama kali jadi orang tua ya pas punya kita. Banyak yang mereka ga tau tentang banyak hal"
Iya sih. Udah. Langsung ga jadi ngedumel. Hehehehe
Kaya yang suka diucapin orang-orang "kalo ga tau mah ga dosa. Kan ga tau". Allah aja maafin kalo emang ga tau. Kenapa aku ngedumel di pengalaman pertama mamah bapak kadi orang tua?
0 notes
pratiwigee · 3 years
Text
Kenalan lagi?
after a very long time, akhirnya nulis lagi. hahaha biasanya kalo lagi nulis berarti lagi kenapa-kenapa dan lagi berusaha ngobrol sama diri sendiri.
Belakangan lagi kepikiran banget belajar kenalan lagi sama diri sendiri, karena rasanya diri ini makin kacau dan semrawut. motivasi makin menurun setiap harinya. padahal ada banyak kesempatan belajar di depan mata tapi ga bisa dimanfaatkan dengan baik karena pikirannya ga bisa fokus dan banyak mengkhawatirkan hal-hal yang ga terlalu penting sebetulnya.
ternyata mengenal diri sendiri itu susah ya gaes. Kalo nhgomenin orang, nilai orang kayanya gampang banget, tapi ngaca dan nilai diri sendiri susah banget. kadang terlalu postif, kadang terlalu negatif. and both is not good. terlalu bagus nanti narsis, terlalu jelek juga bahaya. kasian dirinya ga pernah dapet apresiasi dari diri sendiri. 
padahal namanya manusia tentu ada baik buruknya. namanya manusia akan jadi sempurna dengan ketidak-sempurnaannya. karena yang sempurna emang cuma Allah. tapi bukan berarti semua kesalahan di benarkan dan di “gapapa” kan dengan justifikasi ini, karena melakukan kesalahan yang sama berulang kali itu namanya bodoh. ga belajar. tapi ga bisa juga menjudge terlalu jahat sama diri ini kalo bikin salah. karena balik lagi, manusia itu ga sempurna. terus harus gimana dong nanggepinnya? 
1 note · View note
pratiwigee · 4 years
Text
Tiap manusia punya ceritanya masing-masing. Punya takdirnya masing2. Bahkan anak kembar identik aja nasibnya beda.
0 notes
pratiwigee · 4 years
Text
Sebuah hadiah indah dalam hidup : teman yang saling mendukung, mendoakan, dan tentu saja, mengingatkan pada kebaikan.
0 notes
pratiwigee · 5 years
Text
Tempat pulang.
Belakangan makin paham tentang "tempat pulang, tempat kembali" yang selama ini dicari ketika stres. Tulisan ini ditulis murni curahan hati.
Buat aku yang mood swingnya sesyuatu, mood macam roller coaster tiap hari, dan pikiran udah kaya hutan belantara, lebat segala macem isinya dari yang faedah, rencana ke depan, penyesalan yang lalu, bener2 terjadi sampe sebatas overthink, kadang bikin beban di hati. Stres. Terus sakit.
Sering banget berusaha cari mood booster lewat lagu, podcast, game, youtube, at the end, ga bisa. Tetep kepikiran.
Tapi akhir-akhir ini mulai menyadari satu hal. Yaitu, Allah itu emang tempat kembali. Tempat berserah diri. Kenapa? Apa sih yang paling diinginkan ketika stres? Melepas beban kan? Apa yang dilakukan ketika pikiran udah terlalu semrawut? Take a break kan? Ya itu, ternyata mood booster yang ga ngefek itu akhirnya manjur dengan sebuah pikiran dan perasaan, ya udahlah, ada Allah. Apa sih yang Allah ga bisa. Mari berdoa semoga dikasih petunjuk cara penyelesaiannya. Udah segitu doang. Mungkin ini ga ngefek di semua orang. Atau mungkin ngefek tpi caranya beda. Tapi untuk aku, ternyata caranya adalah dengan diingatkan bahwa kita cuma manusia, gapapa. Ada Allah. Kita ga bisa kan melimpahkan stres kita ke orang lain? Ga akan ada yg mau, dijamin. Tapi ternyata ada sholat, yang dimana kita bisa berkeluh kesah, berpasrah, dan berdoa minta petunjuk buat nyelsein masalahnya.
Ya gitu, emang cuma Allah tempat kembali dan tempat memohon pertolongan.
"gapapa. Kamu cuma manusia. Berdoa aja. Minta tolong sama Allah. Cuma Allah yang bisa segalanya"
Karena aku manusia. Bukan, ini bukan merasa sok lemah. Bukan mencari pembelaan. Usaha menyelesaikan tetap di upayakan. Tapi inget tidak ada daya upaya selain karena Allah. Jadi sebetulnya, semuanyaaaaaaa intinya balik lagi ke kuasa Allah. Cuma Allah tempat kembali, cuma Allah tempat memohon pertolongan.
Ada yang inget itu ayat dari surat apa? Yes. Al-fatihah ayat 5.
0 notes
pratiwigee · 5 years
Text
Since time goes by
What I hate the most about being adult is realising that people around me, especially the dearest ones, are going older as well.
I also hate about getting use to be together with anyone, since no one will last forever. Once, they will leave me, in any different kind of ways.
And I also hate about losing someone. Since there will be part of my life going missing or just going through differently, and only the memories stayed.
And I really hate memories because they're really easy to be made, but hardly to be forgotten.
0 notes
pratiwigee · 5 years
Text
‘Alim yang diberikan amanah untuk menyampaikan kajian, mengetengahkan hikmah keberkahan kepada kami malam itu. “Keberkahan adalah ziyaadatul khaiir atau bertambahnya kebaikan. Tilawah Qur’an jadi salah satu gerbangnya. Alokasikan waktu khusus untuk mengakrabi Qur’an, jangan yang sisa. Biar urusan lain Allah bantu lancarkan dan utamakan” ucapnya dalam mukadimah.
Mungkin jamaah yang menyimak dibuat terheran, bagaimana bisa, seseorang yang menyibukkan diri selama satu jam untuk memaknai Qur’an, dikaruniakan kelancaran sehingga ia dimampukan untuk menyelesaikan pekerjaan lain lebih cepat dibanding biasanya? Bukankah prinsip trade-off berlaku dalam berwaktu seperti ketika kita bermacet-macetan selama dua jam dalam perjalanan, artinya jadwal memangkas rumput di halaman rumah otomatis molor dua jam?
“Jangan heran kalau ketemu orang yang 'ilmunya enggak tinggi kayak saya, tapi bisa bikin akang-akang yang lebih pinter mau datang ke majelis ini. Saya harap, ada berkah dari ilmu saya yang enggak seberapa” lanjut sang ‘alim. Mungkin itulah esensi “ziyaadatul khaiir”. Ketika sesuatu yang terlihat tidak seberapa dalam ukuran manusia bisa menghasilkan kapasitas kemanfaatan yang jauh melampaui ukuran asli atas seizin-Nya. 
Hal tersebut senada dengan kisah hidup Pak Rohman, pedagang batagor yang kerap kakak sambangi dalam perjalanan pulang ke rumah. Kalau diingat-ingat, Pak Rohman sudah berjualan baso tahu goreng sejak lebih dari sepuluh tahun lalu. Hingga hari ini, lokasinya, gerobaknya dan peralatan masaknya masih tetap sama di bahu gang. Tempat berjualannya sederhana dengan bangku panjang melintang yang digunakan oleh para pembelinya makan di tempat atau menunggu saat pesanan tengah dibungkus.
Setelah bertahun-tahun jadi langganan, baru kemarin kakak menyimak hikmah keberkahan hadir pada bisnis Pak Rohman langsung dari beliau. Dengan harga batagor Rp500,- saja per potongnya, saat ini beliau hampir tuntas mengantarkan putra-putrinya mengenyam bangku kampus. Tinggal si bungsu, putra ketiga yang masih menempuh pendidikan tinggi di politeknik ternama di Bandung - sesuatu yang bahkan tidak pernah dirasakan sendiri olehnya & sang istri yang sama-sama lulusan SD. 
Takaran manusia yang serba terbatas memang tak pernah layak disandingkan dengan keajaiban hitung-hitungan keberkahan. Toh saldo yang berkurang satu di hari ini saja, mungkin bertambah sepuluh atau tujuh ratus di lain waktu. Dari orang-orang seperti pak Rohman, kita belajar berprioritas. Ketika kita mau mendorong diri untuk mengutamakan hal-hal yang disenangi-Nya, maka hal-hal yang tadinya terlihat mengherankan akan begitu mudah diurai-Nya selaku pemilik tunggal seluruh kemudahan beserta dimensi ruang & waktu di semesta raya ini.
“Hebat euy pak Rohman. Resepnya apa?” timpal kakak. “Jangan ninggalin shalat,A. Terus, bikin pelanggan seneng. Bapak enggak berani naikin harga jual. Takut pada enggak nyaman. Untungnya masih cukup kalau dijual 500 juga” pungkas beliau. Pak Rohman tidak mengkhatamkan teori manajemen keuangan, tapi selama lebih dari satu dekade usahanya tidak pernah mengenal kata pailit gara-gara masalah untung-rugi. Masuk akal? Tidak. Tapi itulah berkah.
263 notes · View notes
pratiwigee · 5 years
Text
It's okay
Being easy to overthink or have some negative thought sometimes drive me crazy. I worry many things that maybe wouldn't even happen. But I really worried and got that kind of hard feeling. And it's really disturbing. Being afraid of this and that with no reason is just... Ugh.
Meanwhile, those things that made me afraid of did not even happen. So please, dear me, myself, let's just not being worry about anything. It's okay. Let's just through it. Nothing will last forever tho.
0 notes
pratiwigee · 5 years
Text
Siapa sangka
"Siapa sangka", kayanya 2 kata itu yang selalu keluar, ketika ada rencana Allah yang ga terduga. Jauh dari ekspektasi apalagi rencana manusia. No one knows. Who knows.
Kadang, kata siapa sangka ini membawa pada ujung yang terasa lebih sulit atau lebih mudah. Tapi penilaian sulit dan mudah itu hanya penilaian subjektif manusia. Karena ga ada yang tau rencana Allah sebenarnya dari apa yg terjadi.
Belakangan ada beberapa kejadian tak terduga yang tentunya diluar rencana sebagai manusia. Pertama, kehilangan pekerjaan, kemudian gagal interview kerja berkali-kali. Tapi siapa sangka, dari kejadian itu, ternyata jadi punya banyak waktu sama keluarga yang sebelumnya ga pernah ada. Terpaksa belajar masak karena ternyata mamah tugas luar kota beberapa bulan. Dan ternyata jadi lebih tau seperti apa saya, apa yang saya suka yang saya tidak suka, justru dari interview-interview yang gagal itu.
Well, no one knows, sebaik - baik rencana manusia, baiknya hanya dari sisi setaunya kita aja. Dan sebaik-baik rencana Allah adalah yang terbaik. Karena Allah tau dari segala aspek, apa yang terbaik.
0 notes
pratiwigee · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2019-10-13
https://www.instagram.com/hwantastic79vivid/
12K notes · View notes
pratiwigee · 5 years
Text
"Wanita boleh jadi bersedih saat patah, namun menjadi begitu tegar saat iman melekat di dada."
Adalah Hajar istrinya Ibrahim yang bersedih ketika hendak ditinggal berdua dengan putranya Ismail, lalu berubah menjadi begitu tegar ketika terlontar tanya "apakah ini perintah Allah wahai suamiku?" "Kalau begitu baiklah."
Adalah Asiyah bin Muzahim, istri Fir'aun yang bersedih dengan keburukan yang dilakukan suaminya. Tak tanggung-tanggung, membunuh bayi, bahkan mengaku Tuhan dilakukan suaminya. Namun menjadi begitu 'kokoh' keimananya dengan berislam, sekalipun harus disiksa.
Adalah Fatimah bin Rasulullah saw. yang mengeluhkan kondisi rumah tangganya, karena lelah mengerjakan kesibukan rumah tangga dan tak ada yang membantu, lalu meminta pada Ayahnya agar memberinya seorang pembantu. Namun, berubah menjadi begitu 'taat' ketika Rasulullah memberitahukan kemuliaan seorang istri yang menggiling sendiri tepung untuk suaminya mampu meleburkan dosa, dan meninggikan derajatnya."
Mereka adalah contoh tauladan dari banyaknya kisah tentang 'wanita' yang layak jadi panutan.
Apa persamaannya? Mereka juga pernah merasa lelah, mengeluh, sakit, dll. Namun ketika ada Allah yang memerintahkannya, mereka taat, tak membantah sedikitpun, tak ada keraguan setitik-pun.
Maka, bersyukurlah tercipta menjadi seorang wanita. Karena di dalamnya ada surga, baik untuk anak-anakmu ataupun bagi kedua orang tuamu. Meski kamu sadar, beratnya menjaga aurat agar tak terlihat oleh yang lain.
Bersyukurlah jika dicipta menjadi wanita, karena pahala melimpah mengiring setiap rasa sakit mengandung, melahirkan, serta merawat buah hati tercinta. Meski tau akan begitu sulit, kehilangan jam tidur bahkan berupaya menahan rasa sakit.
Wanita itu mulia. Tidak dicipta tuk direndah, atau dianggap lemah. Di atas iman, jalan surga diperolehnya.
2K notes · View notes
pratiwigee · 5 years
Text
0 notes
pratiwigee · 5 years
Text
#story1 The Dream Team
Lemme share you a story...
Kalau biasanya tulisannya tentang nilai-nilai, kali ini let me to retell you a story.
So this story happened when I was in college. Menuju semester 7, ada satu mata kuliah yang berkesan banget buat aku. Dan itu adalah "Praktikum Terpadu". Jadi di mata kuliah ini, kami di bagi jadi 4 kelompok besar. Tiap kelompok beranggotakan sekitar 25 orang. Kemudian, kelompok-kelompok ini ditugasi untuk melakukan semacam mini-industri dari produk yang jadi nama kelompoknya. Saat itu kelompoknya dibagi berdasarkan proses pengolahan, jadi ada bakery yang mengolah produk dengan cara baking, kemudian ada yogurt yang mengolah produk dengan fermentasi, ada sari buah yang mengolah produk dengan proses ekstraksi, dan ada mie yang mengolah produk dengan ekstruder.
Pemilihan kelompok berdasarkan pilihan mahasiswa. Kami dipersilahkan memilih 3 prioritas pilihan kelompok, dimana hampir sekitar 85% mungkin memilih tim bakery jadi pilihan pertama. Lucky me, I've be choosen as a member of bakery team.
Tim kami dinamakan "BreadInc Company", and this was the dream team. I just loved this team so much. I loved how we worked, bekerjasama, saling membantu, dan diskusi yang berjalan dengan sehat. Organisasi di tim ini terdiri dari General Manager, sekretaris, bendahara, supervisor produksi, supervisor qc, dan supervisor marketing. Ada juga tim R&D yang terdiri dari beberapa orang dari masing-masing bagian.
GM kami adalah seorang yang sudah sangat terkenal akan kepemimpinannya. Jadi bisa dimengerti lah ya kenapa diskusi di tim ini berjalan sehat, dia salah satu alasannya. Sekertaris yang rajin dan bendahara yang rewel dan ketat banget soal budget really worked well. Supervisor QC yang pinter abis 👍, dan supervisor marketing yang ga cuma kreatif, tapi juga leader yang baik dan mampu mendengarkan dengan baik. Supervisor produksinya? Ga sebagus supervisor yang lain, tapi untungnya timnya amat sangat kewren 👍 siapa supervisornya? Iya, saya. Hahaha
Terspesial untuk tim R&D dan tim Produksi. Ini adalah tim-tim yang paling sering aku ganggu. Tim R&D yang liburnya dipotong karena harus trial. Trial. Just like its name, trial, it's a trying process, and of course there would be errors. Berkali-kali, bikin adonan tanpa mesin karena jumlahnya yang sedikit, dari semangat nguleni sampe adonan cuma mampu dicolek doang hahaha untung tim nya seru dan mau bahu membahu untuk berulang kali bikin adonan.
Tim produksi yang kereeeen abis karena sudah ikhlas dan rela dan ridho untuk tidurnya diganggu dan dateng ke kampus jam 10 malem dan tidur di kampus karena harus produksi jam 1 malem. I really thank them for that ❤️ ga cuma waktunya, tentu tenaganya juga. Meskipun dibagi beberapa kelompok untuk tugas yang berbeda, tapi mereka ga keberatan untuk ikut bantu bagian lain dan berujung semua orang jadi multifungsi hahaha 👍ga ada ruginya kalo belajar, katanya. Mau tau nama tiap bagian produksi? Ada budak mixer, budak timbangan, budak oven dan budak-budak lainnya hahahaha Proses produksi selalu rame karena kebanyakan diiringi lagu abdul & the coffee theory + gosip-gosip + kebaperan hati + cerita pengalaman horornya lokasi dan jalan menuju lokasi produksi. Bersyukurnya punya tim yang sedemikian menyenangkan 👏👏👏
Keseluruhan tim juga kerjanya asik banget, saling bantu. Ketika tim produksi perlu bantuan then mereka yang luang akan dengan senang hati membantu. Sampe GM kita kadang jadi pembantu umum yang akan bantu tim produksi, marketing, dan tim lainnya. Sampe kadang-kadang saking bingung mau bantu apa, dia bantu jadi seksi konsumsi tiap makan siang.
Karena tim produksi banyak PRnya sebelum pulang, jadi kadang tim lain pun akan nunggu kami, meskipun meeting sore udah selesai. Begitupun ketika tim QC harus lembur untuk analisa.
Gak cuma timnya, dosen pembimbingnya pun seru abis. Karena kami bakery, dosennya pun ahli bakery, dan beliau dengan senang hati membantu dan membantu bahkan dari proses trial sampe ketika produksi berjalan. Dan khasnya adalah, beliau akan senyum yang kita ga bisa artiin senyumannya tiap abis nengok kita di tempat produksi. Setelah beliau pergi, kita semua penuh pertanyaan "ada yang salah ga ya?", "Ini bener ga sih?" Hahaha
Dari awal sampai akhir mata kuliah ini, I was just able to feel joy. It was fun. Even the tasks were hard, but working together in a dream team made everything just went really well and fun.
And our product is "HeBring : What (s)he always bring", a sweet bread with a layer of puffed pastry on its top ,filled with chocolate or cheese paste, garnished with a sprinkle of sugar and cinnamon. Imagine how tasty it was 👍
Here some photos taken at that time...
Tumblr media Tumblr media
These were some photos from production process.
Tumblr media
Fresh products ready to be sold.
Tumblr media
This is a photoshot of our product for the sake of promotion.
Thank you for the experiences, fun moments, friendship, and of course memories 💜💙💛🧡❤️
0 notes