prawikautary

[prawikautary]

Sebagai generasi milinial atau yang juga dikenal sebagai generasi Y, kita hidup dalam perputaran roda yang sangat cepat, sampai kadang disebut sebagai generasi instan. Bagaimana tidak, apa-apa serba lebih mudah, secara tak langsung kita jadi dimanjakan oleh teknologi, nyusun paper, tinggal gugling, masukkan keywords, maka akan muncul berbagai penelitian terdahulu tentang topik yang ingin kita angkat. Lapar tapi sudah terlalu malas untuk beranjak, ada layanan pesan antar online. . Genarasi Y dan sosial media pun tak bisa dipisahkan, semua info sosial, politik, budaya, dsb betebaran di depan kita. Mengutip dari kak @ikanatassa Natassa, it’s safe to say that digital media literacy is a must-have skill in this era, but sadly most people still think that by having a social media account and knowing how to use it, it’s enough. It’s not enough. Karena sesungguhnya sosial media itu seperti martir di tangan tukang bisa buat bangun rumah tapi ditangan pembunuh bisa bikin orang mati, so do you want to be builder or killee? Your choice ;) . Maka semestinya kita bisa jadi lebih bijak menggunakan sosial media kita, tak masalah mencari informasi sebanyak-banyaknya tapi sudahkah kita cross check kebenaran berita yang kita baca? Perlu bagi kita untuk memahami konteks serta bersikap kritis, mampu memahami dan memilah mana fakta mana hoax, kemudian membuat pilihan bijak apakah perlu diterima, ditolak, atau perlu disebarkan atau tidak. Bukankah ayat pertama yang diturunkan "Bacalah!", bukankah ketika bizantyum ditaklukkan, Khalifah lebih memilih buku daripada emas, menerjemahkan buku-buku Yunani Kuno untuk dipelajari umat. Bukankah Islam mengajarkan tabayyun agak kita selalu berbenah diri? Jadi kenapa sekarang saat segala hal jauh lebih mudah, kita jadi gampang terprovokasi tanpa membaca kebenarannya terlebih dahulu? Semakin kita berilmu mestinya semakin kita merasa kurang, sehingga kita terus merasa butuh belajar :) . . . Nb: tulisan ini dibuat melihat banyaknya isu-isu tak benar tentang salah satu founder Traveloka, BUMN yang (katanya) dijual, cyber bullying, dan sebagainya. Bijaklah, Gen Y ;)

[prawikautary]

Pulau Komodo merupakan destinasi wisata internasional dan salah satu income terbesar pariwisata Indonesia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di pulau ini terdapat sebuah kampung yang telah dihuni oleh penduduknya turun-temurun. Di pulau ini, hanya ada 1 SD dan 1 SMP dengan fasilitas yang sangat minim. Bahkan, para siswa SMP belajar di luar kelas menggunakan papan tulis tak layak pakai serta tempat duduk dari bongkahan batu disebabkan ruang kelas yang kurang. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun. Sementara setiap hari turis berdatangan ke pulau ini dengan tiket yang tidak murah. Kita mungkin lelah bertanya mengapa di tahun 2017 masih ada kondisi sekolah yang memprihatinkan. Kita mungkin capek kemana lagi kita menaruh harapan. Pemerintah? Padahal pendidikan adalah investasi jangka panjang yang dapat mengubah arah nakhoda suatu bangsa. Meski demikian, harapan itu masih ada selama kita peduli dan tak sungkan untuk berbagi. Kami dari ideberbagi.id mengadakan Komodo Project yang fokus pada program karitas pengadaan alat ajar dan perlengkapan sekolah seperti papan tulis, kursi, dan ATK. Selain itu, kami akan memberikan paket perlengkapan sekolah bagi 107 siswa-siswi SMP Pulau Komodo. Program ini hanya akan berjalan jika kawan-kawan tak segan ikut turun tangan. Deadline 30 April 2017

[prawikautary]

Pulau Komodo merupakan destinasi wisata internasional dan salah satu income terbesar pariwisata Indonesia. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa di pulau ini terdapat sebuah kampung yang telah dihuni oleh penduduknya turun-temurun. Di pulau ini, hanya ada 1 SD dan 1 SMP dengan fasilitas yang sangat minim. Bahkan, para siswa SMP belajar di luar kelas menggunakan papan tulis tak layak pakai serta tempat duduk dari bongkahan batu disebabkan ruang kelas yang kurang. Kondisi ini telah berlangsung bertahun-tahun. Sementara setiap hari turis berdatangan ke pulau ini dengan tiket yang tidak murah. Kita mungkin lelah bertanya mengapa di tahun 2017 masih ada kondisi sekolah yang memprihatinkan. Kita mungkin capek kemana lagi kita menaruh harapan. Pemerintah? Padahal pendidikan adalah investasi jangka panjang yang dapat mengubah arah nakhoda suatu bangsa. Meski demikian, harapan itu masih ada selama kita peduli dan tak sungkan untuk berbagi. Kami dari ideberbagi.id mengadakan Komodo Project yang fokus pada program karitas pengadaan alat ajar dan perlengkapan sekolah seperti papan tulis, kursi, dan ATK. Selain itu, kami akan memberikan paket perlengkapan sekolah bagi 107 siswa-siswi SMP Pulau Komodo. Program ini hanya akan berjalan jika kawan-kawan tak segan ikut turun tangan. Deadline 30 April 2017. with Karina – View on Path.

[prawikautary]

Menetap di Kotamu

Kepada kamu yang memilih menetap jauh dari kota ini, tenang tak perlu risau, ada aku yang masih setia berdiri di sini, menikmati setiap tanda tanya yang ada.. Kota ini tak jauh berubah sejak kepergianmu, masih menyimpan manisnya segala kenangan di setiap sudut.. Jika kamu kembali pulang, aku masih bersedia memberimu waktu untuk mempertanyakan apa yang belum sempat kita perbincangkan, karena mungkin yang kita butuhkan memang waktu untuk menutup kisah ini..

#30harimenulissuratcinta #PosCintaTribu7e

[prawikautary]

Berhenti untuk saling menyapa, bukan berarti berhenti untuk saling mendoakan, bukan?

[prawikautary]

Lagi lagi dia

Untuk yang satu ini, berjalan tanpa menengok lagi teramat susah. Berkali2 ingatan memutar kenangan yang mestinya tak usah diingat2 lagi. Kali ini terlalu pasrah membodohi diri sendiri, memperhatikan kontaknya, berharap ada pesan sms dari dia sekedar mengucapkan "halo moodbooster selamat ulang tahun" Ah, stupidity..

[prawikautary]

Life went on without you. Of course, it did. Of course, it does. It was just an ending, they tell me, not the end.

Lang Leav (via misskristellejohne)

[prawikautary]

I hate you, really really hate you.. For making me love you so much.. I hate you kak..

[prawikautary]

Di hari itu kamu menyadari bahwa perpisahan sesungguhnya bukanlah perpisahan antara dua orang tetapi antara kamu dan dirimu yang dulu. Dengan perasaan yang kamu jaga itu, dengan memori yang bisa kamu panggil kapan saja itu. Dirimu dan dirinya bisa saja berubah kapan saja, dirimu, atau dirinya bisa pergi kapan saja dan kembali kapan saja. Namun yang tertinggal di antara kalian berdualah yang bisa kalian putuskan, untuk dibawa pergi bersama diri masing-masing atau ditinggalkan di sebuah tempat dan menjadi sebuah riwayat. Di hari itu, akhirnya kamu menyadari bahwa sesungguhnya perpisahan adalah sebuah perpisahan dengan perasaanmu sendiri. Dengan sebagian yang pernah menjadi bagian dari dirimu atau dirinya, tetapi bukan selalu menjadi dirimu atau dirinya. Yang pernah kamu jaga, kamu sayang-tumbuh-kembangkan, dan ternyata suatu hari pun kamu harus melepasnya pergi…

Between the Last Train Leaving and the first Train Arriving -Novi Kresna Mukti

[prawikautary]

I (won't) give up on us..

[prawikautary]

The worst feeling is felt unwanted from someone who you love..

[prawikautary]

Ada ribuan kamu dalam draft-draft tulisanku yang mengendap dan urung untuk aku bagi di lini masa.. -011014-

[prawikautary]

Jika dia tak menginginkanmu lagi, maka pelan2lah tuntaskan rasa. Berjuang itu harus berdua, sayang..

[prawikautary]

Terlalu dini untuk sakit hati Ada cerita yang belum siap untuk patah lagi Ada malam yang terus menolak sepi

Terlalu dini untuk tersesat lagi Ada langkah yang lelah mencari Ada nafas yang terengah dan menggema di sanubari

Terlalu dini untuk kehilangan kamu.. Ada damba yang tak ingin lepas

[prawikautary]

Random

Sungguh menjadi dewasa itu susah, kamu harus pura2 tertawa dan meyakinkan semua orang bahwa semuanya baik-saja. Bagaimana caranya menghapus perih yang menggigit2 di sudut hati? Sakit sekali, Tuhan.. -04.37am 050814-

[prawikautary]

Perihal rasa

Selalu orang-orang berkata, bahwa mencinta itu cukuplah sekedarnya, sehingga ketika anganmu tidak sejalan dengan kenyataan, maka luka yang ditimbulkan tidaklah seberapa. Tapi, apakah mereka tau bahwa manusia tidak dibekali dengan alat pengukur rasa, yang bisa menyetel perasaannya tetap pada kondisi seadanya. Pun aku, tak pernah bisa mengatur untuk cinta sekedar dan seadanya. Lantas apa salah mencintai dengan segenap hati?

-thinking place, 03.10am 040814-

[prawikautary]

Seharusnya

Seharusnya kita bertukar kata2 manis, bukan saling ngotot mempertahankan argumen.. Seharusnya kita saling melepas rindu, bukan malah saling memunggungi memegang kepingan ego sekuat-kuatnya.. Seharusnya cinta membuat kita mampu bertahan untuk saling menjaga, bukan saling melepas genggaman. Iya, seharusnya begitu..