Tumgik
punzelll · 4 years
Text
Intro. (Ps: Belum tau judulnya apa)
Namanya Bintang..
Dia adalah seorang mahasiswi, seorang kakak, seorang anak perempuan yang menolak untuk tumbuh dewasa. Orang yang punya cerita rumit tapi menarik. kalau di cerita orang-orang semua diawali dengan bangun pagi dan berkaktivitas seperti manusia-manusia pada umumnya. kegiatan yang normal, tapi membosankan.
-------- Pagi Hari Suasana hening dikamar bintang--------
“bintang harus nya ada dilangit, bukan tinggal dibumi sambil ngerjain poject kuliahan dan ngitung stok jualan” kata bintang sambil berbincang dengan gadget nya. 
“Lagian kenapasiiii, ini susah dikerjainnya, terus ni juga orang-orang yang nanya ready apa engga jelas-jelas gua bikin story open order dan ready stock huft, orang normal emang aneh” cetus bintang lagi (fyi, emang anak ini suka ngomel-ngomel sendiri dambil ngerjain sesuatu)
beberapa menit kemudian mamah nya bintang teriak.
“oyyy biii! kamu kuliah enggaa, ayo makan dulu nih”  yap mamahnya bintang emang agak barbar orangnya jadi mohon dimaklum ya kalau dicerita ini jadi random :).
setelah mendengar teriakan mamahnya, bintang langsung keluar dari kamarnya dan menghampiri mamahnya. tiba-tiba disaat perjalanan menuju ruang makan adek-adeknya bintang keluar.
“weyyy belakang-belakang... anjim! tolongin gua napa” hmm... udah bisa ketebak kan lagi ngapain >__< PUBG as always tiap pagi siang malam gaberenti-berenti nya ade nya bintang tuh main  gameeeeee mulu. dia gamers tapi dia cupu hm:( btw namanya Gara. kaya personil yang ada di film naruto XD.
*gojrenggg.. gonjrengggg (ceritanya suara gitar guys:( ) “ pernahkah kau bertanya seperti apa bentuk air tanpa wadah... pernah kah kau mengira seperti apa bentuk air tanpa wadah.. lah kok balik lagi balik lagi sih liriknya aneh nih” liriknya gasalah bambang lu yang salah lirik T_T. nah ini juga adik kedua nya bintang yaakk dia pinter, tampang oke, tapi... ya namanya juga manusia yah ada kekurangannya, selalu merasa insicure pedicuree.
*gedebak gedebuk* suara langkah kaki yang berissisik banget. “sapa sih yang jalanay kaya gitu banget! santai napa masih pagi buta udah heboh” kata bintang.
“bii... jangan gitu ah! lalaa.. ayo nak makan dulu sini” kata mamahnya bintang sambil tersenyum ke arah anak bungsunya. Namanya Lala anaknya moody-an dan susah ditebak udah gitu aja.
“hei.. hei... anak muda diamlah. ayo kita sama-sama memulai sarapan pagi ini dengan membaca basmalah” nahhh kalau ini yang ngomongnya bijak sangat, beliau adalah papahnya bintang. seorang laki-laki tangguh yang bertanggung jawab kepada seluruh keluarganya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cerita ini dimulai dengan keanekaragaman kepribadian yang ada di hidup Bintang. tapi tetap, bintang selalu bersyukur karena punya keluarga yang lengkap dan saling menyayangi walaupun pada boborok banget:). Family is Number ONE dihati Bintang.
(Next part 2 nya yah hihi)
see u!
0 notes
punzelll · 7 years
Photo
Tumblr media
Senja... Sampaikan padanya.. Bahwa aku menunggu ,dan berharap bisa melihat mu kembali bersama dengannya..
0 notes
punzelll · 7 years
Text
Berdua serasa sepi
0 notes
punzelll · 7 years
Text
Seamsal Doa
Pada palung paling gulita, ada sunyi yang ditafsirkan secara membabi-buta. Dan tangis kenangan, selalu lebih dulu datang dari tempias hujan.
Ada sepasang mata yang mungkin telah tertaut nasib, serupa doa-doa yang dilayangkan para rahib; dan hening, tiba-tiba menjelma semacam gemerisik di daun bambu. Ternyata, langkahku masih saja mencari arah menujumu.
Jangan! jangan kau tuding aku sebagai sesuatu yang telah mengabu! Sebab aku, tak pernah membangun tugu untuk kisah masa lalu.
_________ Serang, 14 Oktober 2017 Pada hujan yang tak mereda, aku menerbangkan seamsal doa yang paling Cinta.
46 notes · View notes
punzelll · 7 years
Text
Seamsal Doa
Pada palung paling gulita, ada sunyi yang ditafsirkan secara membabi-buta. Dan tangis kenangan, selalu lebih dulu datang dari tempias hujan.
Ada sepasang mata yang mungkin telah tertaut nasib, serupa doa-doa yang dilayangkan para rahib; dan hening, tiba-tiba menjelma semacam gemerisik di daun bambu. Ternyata, langkahku masih saja mencari arah menujumu.
Jangan! jangan kau tuding aku sebagai sesuatu yang telah mengabu! Sebab aku, tak pernah membangun tugu untuk kisah masa lalu.
_________ Serang, 14 Oktober 2017 Pada hujan yang tak mereda, aku menerbangkan seamsal doa yang paling Cinta.
46 notes · View notes
punzelll · 7 years
Quote
Kau tau apa yang aku tak suka disaat kita sedang bersama? Waktu.
rpd
0 notes
punzelll · 7 years
Quote
Eh kamu.. Udah dong cueknya ga cape emang nahan-nahan kangen sama aku?
biasanya yg ditahan-tahan itu gaenak loh...
0 notes
punzelll · 7 years
Quote
Kelak, kau akan menginginkan masa itu kembali.
rpd.
0 notes
punzelll · 7 years
Photo
Tumblr media
Hello??? It's me u looking for?
0 notes
punzelll · 8 years
Quote
Ditanya kabar aja aku udah seneng kok,hehe
0 notes
punzelll · 8 years
Quote
Kini tibalah kita di saat yang dulu benar-benar paling kutakuti dari hubungan yang tak berstatus ini. Kau pergi; dengan mudahnya.   Membuatku dan semua orang yang pernah mengenal kita bertanya-tanya, kemarin-kemarin itu kita siapa?
(via mbeeer)
kemarin-kemarin just a friend kooooooo
1K notes · View notes
punzelll · 8 years
Text
Dua Asing, Yang Sempat Saling
Salah satu hal paling menyedihkan yang harus kau lalui adalah bertemu dengannya setiap hari di berbagai tempat dan diharuskan berpura-pura seperti dia tidak pernah menjadi seseorang yang special di hatimu sebelumnya. 
Berpura-pura seperti kalian tidak pernah saling kenal sebelumnya. Seperti dua orang asing yang padahal pernah mengetahui rahasia masing-masing. 
Seperti dua orang asing yang tidak pernah bertemu sapa sebelumnya padahal pernah ada hari di mana kalian berbicara seperti dunia hanya milik berdua.
Seperti dua orang asing yang tidak pernah kau sentuh sebelumnya padahal erat hangat tangannya masih bisa kau rasakan di tiap malam kau mulai terpejam.
Seperti dua orang asing yang tidak pernah dekat sebelumnya padahal wangi parfumnya adalah salah satu hal di dunia yang dulu paling kau puja.
Kalian berdua dipaksa berpura-pura.  Saling menipu diri sendiri dengan mencoba terlihat siapa yang lebih bahagia padahal kalian berdua diam-diam tersiksa.
Saling merasa melepasnya itu lega,  Padahal rasa kalian masih sama.
896 notes · View notes
punzelll · 8 years
Text
baper ya...
Pertemuan Lampau di Antara Kita
Akhirnya beberapa waktu yang lalu kita bertemu lagi.
Setelah bertahun-tahun semua terkubur dalam-dalam. Tak ada lagi kabar tentangmu, tak ada lagi suaramu di telingaku. 
Setelah semua jalan benar-benar tertutup rapat. 
Setelah di mataku kau tak lebih dari orang asing yang tak aku kenal lagi. 
Dan setelah hubungan itu berakhir karena kau pergi tanpa meninggalkan sedikitpun kabar, 
Akhirnya beberapa waktu yang lalu kita bertemu lagi.
Aku pikir semua akan baik-baik saja. Aku pikir aku telah Ikhlas melepasmu. Tapi nyatanya? Semua yang dulu dengan susah payah aku kubur dalam-dalam di malam kepergianmu itu tiba-tiba saja menyeruak lagi ke permukaan.
Dan aku benci sekali.
Ternyata menatapmu membuatku kembali mengingat segala hal buruk yang telah kau lakukan kepadaku. Tentang perjuangan yang sia-sia, waktu yang terbuang percuma, dan tentang pengorbanan-pengorbananku yang tidak ada artinya sama sekali di matamu itu.
Dan aku begitu marah sekali!
Bahwa ternyata diam-diam aku masih memiliki rasa untukmu; masih ada rasa ingin memilikimu sekali lagi. Setelah pertemuan itu, aku terpaksa harus jujur bahwa ternyata aku masih mencintaimu. Dan itu sakit sekali, mengingat bahwa aku sudah tidak punya kesempatan untuk memilikimu sekali lagi.
Mengertilah.
Bagiku, ini bukan sekedar perihal Ikhlas atau tidak. Tapi kau harus mengerti bahwa ada luka yang tidak bisa sembuh begitu saja dalam hitungan hari.
705 notes · View notes
punzelll · 8 years
Quote
dan kenyataannya, kau lebih dari sekedar untuk dikagumi apalagi di rindukan, oleh seseorang seperti... diriku
0 notes
punzelll · 8 years
Quote
Bagi sebagian orang, jatuh cinta itu sulit. Maka berhentilah untuk sekedar mampir lalu kemudian pergi.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
punzelll · 8 years
Text
this should be us?
Freeday: Tipe-Tipe Ketemuan Yang Berakibat Fatal
Tumblr media
.
Selain tahun 2013 dan 2014, tahun 2016 bisa gue bilang adalah awal di mana setiap perjumpaan-perjumpaan besar banyak terjadi di hidup gue. Perjumpaan dengan orang-orang baru, dengan masa lalu, dengan MABA chiki-chiki yang pake celana ketat satu jengkal di atas udel, dengan teman lama, dengan teman SMA yang sekarang udah gendong anak (Ya Robb), dengan teman SMA yang sekarang anaknya sudah gendong anak, dengan anak fakultas manajemen di ujung koridor KOS temen, dan juga dengan temen semester satu yang gue kira udah pindah kampus eh ternyata cuma pindah fakultas doang– Dari IT ke Kedokteran. Luar biasa banget nggak nyambungnya, nanti kalau dia udah jadi dokter terus ada oprasi, lukanya bukannya dijait, tapi disolder.
Tapi perjumpaan-perjumpaan di awal-awal tahun 2016 ternyata tidak semunya berakhir dengan baik. Beberapa bahkan berakhir buruk sekali. Malahan ada kehilangan-kehilangan yang tanpa sengaja justru meninggalkan luka menganga hingga hari ini. Menutup tahun dengan luka, nyatanya bukan pilihan yang mau diambil oleh sebagian orang, tapi biar bagaimanapun dari perjumpaan dan perpisahan, kita sejatinya jadi mengerti bahwa Tuhan pasti mempunyai alasan di balik itu semua.
“Sesederhana-sederhananya sebuah perjumpaan, di dalamnya, Tuhan selalu menyelipkan sebuah alasan. Sesingkat-singkatnya pertemuan, di dalamnya, Tuhan selalu menyelipkan sebuah tujuan.”
Begitulah sabda singkat dari salah seorang cowok ganteng yang berdomisili di Bandung itu, Brian Khrisna.
Salah satu perjumpaan di tahun 2016 yang paling gue sesali adalah perjumpaan yang baru saja terjadi satu bulan yang lalu. Entah ada angin apa, seseorang yang dulu pernah begitu berarti di dalam hati ini dengan tiba-tiba datang lagi mengetuk menawarkan sebongkah cinta yang lama. Gue yang tadinya sudah steady tegak bak Tukang Duku di pinggir jalan ini mendadak jadi goyah lagi seperti tukang Cuanki yang mau nyebrang terus hampir keserempet bus Damri.
Gue titba-tiba jadi galau. Di depan ajakannya untuk bertemu, gue menjadi bimbang. Ada bermacam-macam pemikiran yang terlintas di depan ajakannya untuk bertemu itu.
Apa yang harus gue lakukan? Apakah baik bertemu lagi dengan masa lalu? Terus kalau gue jadi goyah lagi gimana? Tapi gue kangen. Dia lagi apa ya sekarang? Dia masih cantik nggak ya?
Gue bingung, gundah gulana, galau, kangen, ingin sukses, ingin miara kucing, ikan cupang, kelinci, alligator, piranha, Arapaima gigas, dan masih banyak lagi.
Akhirnya daripada ada yang mengganjal di dalam hati, gue iyakan saja ajakan pertemuannya di sebuah café di daerah jalan Trunojoyo Bandung. Café yang nggak laris-laris amat, menunya aja ditulis di kertas semen. Tapi karena tempatnya sepi dan teduh, gue memilih café tersebut untuk menyelesaikan ini semua.
Tak butuh waktu lama, akhirnya kami berdua duduk di kursi yang sama. Alih-alih mau terlihat gagah dengan memesan kopi Americano 4 Shoot yang berujung lidah gue ngelipet kepaitan kaya sandi rumput, gue malah memilih memesan menu tambahan yang nggak jauh lebih keren; Strawberry Milkshake.
Please don’t judge me :(
Percakapan di antara kami berdua tidak berjalan lancar, lebih banyak diamnya ketimbang berbicara panjang lebar perihal perasaan yang selama ini masih sama-sama kami rasa. Gue tahu itu, gue bisa lihat itu semua terpancar di matanya ketika menatap mata gue. Di sana gue masih melihat dia yang dulu, dia yang cantik, dia yang polos, dia yang lugu, sebelum kamar kos menghancurkan image itu semua di kepala gue.
Pesanan kami berdua akhirnya datang. Dia dengan Kopi Machiatto, dan gue Strawberry Milkshake. Sungguh kentara sekali. Setelah berbasa-basi sedikit dengan mas-mas yang nganterin minuman, kini kami berdua kembali bertatap-tatapan lagi. Ia menaruh HP-nya di atas meja lalu sesekali mengaduk-ngaduk kopi pahit yang gue rasa tak lebih pahit dari perasaan yang menyelimuti kami berdua siang hari ini.
“Kamu apa kabar?” Tiba-tiba ia menatap gue, jarinya masih asik mengaduk minumannya.
Gue hanya mengangguk, “Kabarku pernah jauh lebih baik. Itu ketika aku masih bersamamu.”
Dia tersenyum.
“Terima kasih pada akhirnya kamu setuju untuk mau bertemu denganku. Tak tahukah kamu bahwa selama ini aku diam-diam selalu mencarimu? Rasanya sulit sekali untuk menghubungimu.” Ia menggenggam tangan gue.
Gue terkejut. Celana gue mendadak singset. Ya Robb.
“Aku.. Aku ikut wajib militer. Maaf nggak ngabarin.” Jawab gue sekenanya. Padahal dia nggak tahu bahwa sebenarnya gue sempat menghapus akun sosial medianya ketika gue dalam keadaan sehancur-hancurnya dulu.
Ia menghela napas panjang. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya. Sekelibat ia melihat dalam-dalam ke arah mata gue.
“Aku kangen..”
YAK!! Mari kita mulai sodara-sodara.. Inilah Tipe-tipe pertemuan yang berakibat fatal versi Mbeeer yang pertama.
1. Aku Kangen
Kenapa gue sebut fatal? Karena tidak ada yang lebih badjingan ketimbang pertemuan dengan seseorang yang pernah begitu kau cintai dalam-dalam lalu diharuskan berpisah dengan berbagai salah paham, lalu kini dengan mudahnya ia mengatakan Kangen?! Sialan, lu kira hati gue lumpia apa bisa dimainin seenaknya?
Beberapa pertemuan yang diawali kata kangen sebenarnya adalah pertemuan yang berat sebelah. Pertemuan ini sudah dimenangkan sebanyak 90% oleh orang yang lebih dulu menyebutkan kangen. Kenapa bisa seperti itu?
Terlepas dari dia laki-laki atau perempuan, dibilang kangen oleh seseorang yang pernah menjadi satu-satunya yang kau cintai walau kemudian berakhir menjadi satu-satunya yang kau Tai-tai kan adalah sebuah ujian berat. Lebih berat daripada perasaan Tante Yuni Shara ketika ditinggal brondong Rapi ahmad.
Jauh di dalam hatimu, Ketika kamu mengiyakan sebuah pertemuan dengan seseorang di masa lalu, sebenarnya tanpa kamu sadari itu adalah sebuah pengakuan bahwa diam-diam kamu juga masih menyimpan sebuah rindu untuknya. Jangan denial deh. Kalau sejatinya kamu sudah lepas dan kamu sudah nggak peduli lagi tentang semua tanda tanya di antara kalian berdua, sepertinya pertemuan juga sudah tidak ada gunanya.
Iya kan?
Dengan dalil ingin meluruskan salah paham, atau denial bahwa pertemuan ini hanya untuk mendapatkan sebuah jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal, itu semua adalah omong kosong yang dibalut begitu rapih untuk menutupi sebuah alasan yang sebenarnya; yaitu rindu.
Pertemuan dengan kata kangen di salah satu dialognya biasanya hanya akan berujung pada beberapa hal, yang antara lain adalah balikan lalu mengulang lagi kesalahan yang sama, atau pulang tanpa balikan tapi tiba-tiba kepikiran doi lagi seperti waktu pertama kali putus kemarin.
Bedebah!
Jika memang masih ada rasa rindu di dalam hati, baiknya pertemuan seperti ini dihindarkan demi hidup yang sakinah dan mawadah di masa depan. Karena terkadang pertemuan seperti ini hanya akan mengarahkanmu kembali ke sebuah persinggahan sebelum kemudian ia pergi lagi. Sebuah pertemuan untuk mengawali patah hati lagi.
Ironis.
.
                                                      ===
.
“Aku juga..” Gue membalas dengan nada datar. Mencoba untuk jujur padanya tanpa melibatkan perasaan.
“Kamu kemana? Aku cari kamu dari kemarin. Aku butuh kamu tapi kamu pergi. Apa kamu lupa kamu pernah janji untuk tidak pergi?” Dia menggebrak meja, hingga pulpen untuk menulis menu yang kami pesan jatuh ke bawah.
Gue hanya diam.
“Tapi.. Bukannya kamu yang memilih pergi saat itu?” Gue menyanggah.
“ENGGAK!!” Ia menggenggam tangan gue lebih erat.
“Bukankah dulu malah kamu yang pergi?”
NAH! Ini dia, alasan ngehe kedua di tema Freeday kita malam ini.
  2. KAMU YANG SALAH
Perpisahan memang kerap menimbulkan beberapa salah paham di kedua belah pihak. Dengan sebuah perpisahan yang berarti tak ada lagi waktu untuk menjelaskan, biasanya kedua belah pihak jadi akan merasa bahwa merekalah yang korban di hubungan ini.
Yang satu ngerasa ditinggal pergi, yang satu ngerasa disuruh pergi. Sebuah kesalah-pahaman.
Selain masalah saling meninggalkan, ada juga yang saling diem-dieman terus tiba-tiba salah satu pihak ada yang jadian. Terus menuduh bahwa kamulah yang ngilang hingga kemudian dia bisa jadian sama orang lain.
Atau ada juga yang sibuk kerja, terus pacarnya jadian sama orang lain. Yang satu bilang nggak pengertian, yang satu bilang nggak perhatian.
Ada banyak sekali kesalah-pahaman yang dapat terjadi di sebuah perpisahan. Yang pergi merasa menjadi korban, yang ditinggal pergi juga merasa bahwa dialah yang korban. Mereka sama-sama mempunyai pemikiran sendiri. Dengan ego yang tinggi dan tidak mau disalahkan, pada akhirnya banyak perpisahan yang berujung dengan kesalahpahaman, lalu berakhir dengan saling benci.
Saling sindir di sosial media. Saling pasang status jelek-jelekin. Kode-kode #NowPlaying di path pake lagu Hello – Ular Berbisa atau Seventeen – Selalu Mengalah. Sampai upload foto mesra bareng pacar baru dengan caption yang cukup nyelekit kalau dibaca mantan,
“Asik.. Ternyata lebih panjang dan lebih lamaan pacar baruku daripada mantan yang itu. Ehehehe.”
Maksudnya, yang panjang dan tahan lama itu hubungannya gaes. Jangan berpikiran aneh-aneh dulu.
Pertemuan seperti ini juga sebaiknya dihindari jika masih belum mempunyai jiwa yang besar dan masih merasa menyimpan luka di dalam dada. Karena jika tiba-tiba orang yang lo rasa pergi itu malah datang lagi terus menuduh bahwa lo adalah pihak yang membuatnya pergi, mungkin luka yang sudah hampir sembuh itu akan tiba-tiba jadi melebar lagi. Dan itu akan berakibat lebih fatal di akhir cerita nanti.
Lo bakal merana lagi, lo bakal mulai membenci lagi, dan yang lebih parahnya, lo mulai tidak bisa berdamai lagi dengan masa lalu. Lo bakal melalui hari penuh kebencian dan sakit hati lagi. Penuh dengan doa-doa meminta ketidak-bahagiaan untuknya. Dan menulis segala puisi tentang hati yang dipatahkan sekali lagi.
Ah maap  malah jadi curhat. Tadi dibajak Uya Kuya.
Pertemuan seperti ini hanya boleh dilakukan ketika lo sudah berbesar hati menerima apapun yang akan ia utarakan. Mirip seperti pasien uya kuya yang bakal cuma manggut-manggut doang tiap ditanya sama si Uya. Ya seperti itulah, jika masih ada rasa cinta, rindu, juga sedikit luka yang masih tersisa, baiknya pertemuan seperti ini tak usah dijalankan.
Demi hati yang lebih tertata rapih.
.
                                                  ===
.
Milk Shake Strawberry gue sudah hampir habis, begitupun dengan pertemuan ini. Sehabis bercengkrama panjang dan bercerita semuanya, akhirnya kini kami telah sampai pada ujung dari sebuah pertemuan.
Kami sempat tertawa bersama seperti dulu lagi. Entah kenapa di jarak yang sedekat ini, rasanya masih ada yang tetap terasa jauh untuk menggapainya.
Sambil memandang ke arah taman di luar café, ia bergumam kecil.
“Jika saja kita masih bersama…”
JENG JENG~ Inilah point terbangke ketiga malam ini.
3. JIKA SAJA
Pernyataan di point ketiga ini adalah  pernyataan ultimatum paling bangke yang bisa dikeluarkan oleh mantan.
“Jika kita masih bersama, mungkin sekarang kita bahagia.”
“Jika kita tidak berpisah, mungkin sekarang kita sudah tunangan..”
“Jika saja saat itu kamu tidak pergi, mungkin kita tidak harus sepatah ini.”
Bangke! Kalau emang lo maunya kaya gitu ya kenapa elo kemarin malah milih pergi ninggalin gue, Setan?!
Pernyataan seperti ini bisa membuat hatimu kembang kempis lagi. Tiba-tiba baper lagi. Terus menaruh harap lagi. Kamu seakan diiming-imingi sebuah kebahagiaan dan sebuah kesempatan untuk mengulang semuanya dari awal lagi.
Membuat sebuah cerita fana di mana kalian berdua adalah pasangan paling bahagia jika masih bersama.
TAI SEMUT!!! Kebahagiaan itu lahir dari yang diperbaiki sekuat hati! Bukan dari mimpi dan dari sebuah cerita ‘jika saja’!
Biasanya yang sering mengeluarkan fatwa di atas itu adalah para kaum Adam, dan seketika itu juga para kaum Hawa langsung baper lagi. Langsung galau lagi, langsung reblog puisi mbeeer lagi. Langsung beli buku #merayakanKehilangan di Gramedia yang sekarang sudah restock dan masuk ke cetakan keempat dengan stok buku yang lebih banyak terutama di seluruh Gramedia Bandung.
#HALAHPROMOSI
Maka baiknya sebelum memutuskan untuk bertemu, kamu harus siap dengan segala kemungkinan bajingan yang mampu membuatmu baper lagi dalam sekelibat waktu. Pokoknya jika memang tidak butuh-butuh amat, masa lalu yang pernah kau cintai dengan begitu itu baiknya hanya diusahakan bertemu untuk hal-hal formal dan penting-penting saja, seperti datang pas nikahan mereka mungkin? Atau juga datang untuk ikut mendokumentasikan ketika mereka sedang menunaikan ibadah malam pertama.
.
                                                        ===
.
Sebelum memutuskan untuk saling berpisah lagi seperti dulu kala, gue memanggil mas-mas pelayan untuk meminta bill. Gue tolak dengan halus ketika ia menyuguhkan uang untuk membayar.
“Kalau kau yang bayar, kau melukai harga diriku sekali lagi. Entah ini adalah pertemuan terakhir atau tidak, tapi selama kita masih seperti ini aku mohon biarkan di tiap pertemuan nanti akulah yang menjamumu.” Balas gue sambil ngeluarin uang lima puluh ribu yang warna birunya sudah berganti warna jadi warna hijau gara-gara dompet gue kepanasan ditaruh di dalem jok motor.
Begitu hendak pergi, tiba-tiba dia menghentikan langkah gue dan mengisyaratkan agar gue duduk lagi. Walau sebenarnya tidak mau, entah kenapa pada akhirnya gue tetap setuju dan kembali duduk di hadapannya.
Ia mengambil HP-nya di atas meja, membukanya sebentar, terlihat sedang scroll-scroll panjang sebelum tiba-tiba ia menyuguhkan HP-nya di hadapan gue.
“Coba lihat itu.” Katanya sambil menunjuk ke arah layar kaca ponselnya.
Gue mencoba melihat ke arah yang dia tunjuk.
Di sana gue melihat sebuah foto digital. Ada 3 orang di sana. Satu perempuan cantik tanpa make-up yang dulu pernah begitu gue cintai mati-matian sedang tidur di sebuah kasur sambil menggendong seorang mahluk kecil yang matanya masih menutup mungil.
Di sebelahnya ada seorang laki-laki paruh baya sedang mencium kening wanita yang pernah gue cintai dengan teramat sangat itu.
Di bawah foto tersebut ada sebuah caption singkat.
Dan hati gue begitu hancur ketika membacanya.
“Me, My Baby, My Honey, and my happy family.”
Gue terkejut. Merasa begitu tidak percaya pada apa yang baru saja gue lihat barusan. Sontak, gue langsung menatapnya.
Dengan masih menunjuk ke arah layar kaca ponselnya, ia berkata lirih sekali,
“This.. This could be us..” Katanya parau.
“This should be us.” Sambungnya lagi.
Hati gue berantakan, pikirian gue kacau balau. Entah apa yang sedang merasuki gue siang itu, badan gue berjalan mendekat kepadanya cepat sekali lalu tanpa pikir panjang gue langsung memeluknya begitu erat.
Lalu secara tiba-tiba, Air mata kami berdua jatuh di waktu yang sama.
.
.
.
.
This could be us.
Ternyata, Kita adalah dua pasang yang masih sama-sama saling, tetapi malah sama-sama mengisi hati orang lain.
Benar-benar pertemuan yang fatal.
  ©mbeeer 31-12-16 Selamat Tahun Baru. 
375 notes · View notes
punzelll · 8 years
Text
ruwet
please, ini tugas sulit buat di mengerti banget:’)
1 note · View note