Tumgik
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
"Maka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain." (94:7)
2 notes · View notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
Wajah mana yang ketika kupandanh tidak pernah lekas hilang? Ketika surya mencintai pagi Dan matahari bersijingkat naik ke atas mewadahi garis senyummu Wajah mana yang ketika kuteliti ada garis yang serupa diwajahku? Nampak tua namun cantik Keriput di dahi Merengkuh di hati Pada suatu hari nanti Aku akan tua Jika masa berkata engkau lebih dulu menua Sudikah engkau melihat aku tua bersama anak-anak? Perempuanku :dibalik elok senja Betapapun Allah menimpa ujian sedemikian riuh Karena Allah ingin hatimu teguh Betapapun laut telah surut Tetapi, Allah tidak pernah luput Kita hanya perlu percaya Hidup ini kita bahagiakan dengan cinta Seperti keridhoan Allah yang dipeluk semesta Kelak, jiwa-jiwa para ibu akan ditanya "Mengapa anak-anakmu begitu mencintaimu?" Jawaban itu terletak di garis senyummu. :) @trzkts ^^ Salah satu sajak dalam buku "Perempuan dalam Kata" yang ditulis oleh dua gadis tangguh kesayangan ❤❤
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
Hari ini tiba-tiba bibi dateng ke kamar nawarin kolak pisang. Tanpa pikir panjang lagi, langsung deh bilang "mauuuuuu!!! " Selalu suka sama yang namanya kolak, walaupun bukan bulan ramadhan. Terus jadi inget sebulan yang lalu, pas ku telpon rumah dan bilang mau pulang, langsung lah my mother my hero masak kolak labu kesukaan anaknya. Katanya sih pengobat rindu ke anak-anaknya, ibu itu suka bikin sesuatu yang anaknya suka, padahal itu malah bikin tambah kangen yak. Pernah juga emak telpon, "Put, emak bikin kolak labu loh. Puput pulang dong, kan emak masakin makanan kesukaan Puput, nih ada oreg tempe kecap juga buat Puput." Seenak apapun makanan buatan restoran, tetep aja masakan terenak itu ya masakan rumah, semahal apapun masakan restoran, tetep aja nyampe rumah mah nanyainnya lotek enak buatan emak. Semua anak-anaknya bisa makan lahap cuman makan nasi ama sambel kacang dan lalab doang. Jurus terjitu orang tua yang bikin anak-anaknya kangen tu ya itu. Mereka melayani anaknya dengan cinta, jadi apapun yang dimakan pasti rasanya enak. Iya gak sih? Bapak juga pernah bilang, "emak tuh ya kalau lagi kangen Puput, suka masakin makanan yang Puput suka, terus sering tidur di kamar Puput." Ah! Ibuku dabest memang bikin kita selalu rindu.
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
Bismillah ya pak dokter. Segala proses dan usaha pencapaian hasil ini ku persembahkan untuk dua malaikat yang senantiasa memberikan dukungan moril, spiritual, afeksi, maupun materil untuk gadisnya. Dua malaikat yang diam-diam meneteskan air mata untuk mendoakan kesehatan dan keberhasilan buah hatinya, dua malaikat yang selalu menyunggingkan senyum ketika menyambut kedatangan anaknya, dan selalu berusaha menutupi raut wajah sedih saat hendak melepas anaknya untuk berjuang kembali. Dua malaikat yang selalu ingin mendengarkan setiap cerita apapun yang anaknya bawa ke dalam bangunan yang penuh kehangatan yang kita sebut sebagai "Rumah Cemara" (entah kenapa namanya itu). Dua malaikat yang setiap hari ingin mendengar suara anak-anaknya walau hanya beberapa saat, untuk melepas rindu katanya, karna kalau sudah membuncah tak bisa terbendung lagi, bisa-bisa banjir bandang yang entah apa jadinya:') Dua malaikatku, yang selalu sms atau telpon hanya sekedar bertanya "sudah makan?", "sedang apa?", "sehat?". Ah terimakasih untuk segalanyaaa. Mau bikin surat cinta gak pernah jadi, karna gak pernah berani. :') (at Jatinangor,Bandung)
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
Di pertemuan singkat kemarin, ratusan petuah ya mbah kayaknya yang tertumpah pada cucumu ini. Seneng dijengukin, walau ke Bandung bukan ke kosan :p Alhamdulillaah bisa menyempatkan pulang, dan ketemu orang-orang super yg jadi doping semangat hehe Mbah pengen banget ngasih ini itu, sampe biskuit Regal yang jadi kesukaanku saat kecil, saat aku gak bisa ngomong dan ngunyah karna sakit apaa gitu waktu SD, lupa.. Katanya sih, "ini buat yang gak sempet makan, setidaknya bekel biskuit terus." 😅 Wanita super yang satu ini bawelnya parah, tapi semuanya petuah 😳 Maafkan daku yang pulang menemuimu membawa tugas dan keluhan kehidupan mahasiswa hehehe. Mbah ini usianya udah lebih dari 80th tapi tenaganya masih sama kayak anak-anaknya hihi. Mbah sehat terus mbah, yang sering gendong2 aku dari kecil (tahu karena liat dari foto jaman purba), yang sering nasehatin buat jangan terlalu lama kuliah sampe lupa nyari jodoh, poko e harus nemenin aku sampe ketemu jodohku mbah #eh (selingan dikit). 👵👧❤❤❤❤ Sampai jumpa lagi! (rasanya jadi ingin sering pulang, tapi apalah daya)
#eh
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
Ajari jiwa untuk terbang tinggi, agar segala yang berada di dunia terlihat kecil. Lalu kita senantiasa bermimpi-mimpi dengan kehidupan abadi.
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
Tuntas sudah perjuangan mendapatkan gelar S.Kg Barakallah "Rahmania K. Firdausi, S.Kg" (bener gak ya itu gelarnya😂) 🎓 🎓 🎊 Tapi rupanya hidup tetap berlanjut ya, selamat mengawali "real world" ya sister, untuk meraih gelar selanjutnya, mengemban amanah baru. Terus berkarya, mengabdi, dan menginspirasi ya! . . . #graduation #congraduation #dentist #dentistdayout #PassItOn #ayic (at Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran)
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
Bismillah Manusia bisa berencana, tapi apalah arti semua rencana tanpa ridho orang tua, tanpa ridho-Nya. Allah yang menentukan terlaksana atau tidaknya, yang penting sudah berusaha dan berdoa. Allah tidak pernah tidur, Allah akan mendengar setiap doa-doa hamba-Nya yang sungguh-sungguh. Allah tahu apa yang ada dalam lubuk hati ini. Semangat untuk kita menjemput mimpi-mimpi kita, aku yakin setiap apa yang terjadi dalam hidup kita telah tercatat dalam Lauhil Mahfuzh, semoga mimpi ini telah Allah catatkan, semoga Allah mampukan kami untuk mewujudkannya. Bismillah.. Malaysia.. Jepang.. Aku rindu! Kerinduan yang tumbuh bahkan saat belum berjumpa. Semoga tahun depan dipertemukan :') Bantu aamiin-kan ya malaikat :)
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Text
Kangen
Aku lagi pengeeeen banget pulang ke rumah. Sekarang. Paket express deh :( Kangen pake banget! Pengen meluk! Pengen nangis! Pengen nyium! Emak, Bapak..
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Quote
Mak, Pak.. Insyaa Allah tahun depan kalian berangkat umroh. Doakan.
PN
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Text
Kadang suka pengen nangis lihat orang-orang di sekitarku yang super duper keren. Nangis ya terharu karna aku tahu perjuangan mereka lah, ya nangis miris juga.... Kapan aku bisa kayak gitu??? Hehehe Tp harusnya gak boleh ngiri sih. Justru harus jadi lecutan semangat buat diri sendiri. Ah! Pengen ke luar negeri, sekaliiiiiii aja. Ke Jepang deh! Abis itu gapapa berkali-kali juga, ke Malaysia, Singapur, Korea, Inggris. Hahaha Semoga malaikat turut meng-aamiin-kan :') -PN-
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Text
Allah.
Allah emang maha baik. Allah itu romantis. super kece! Aku lagi pengen sendiri, tetiba pagi itu agenda semuanya cancel, aku diizinkan untuk menyendiri, melakukan segala hal yang aku suka, melakukan segala hal yang aku mau. Dari mulai beres-beres, nyuci, masak, sampai melamun. Satu hal yang tak pernah ku lewatkan dalam setiap harinya. Menyenangkan memang 'daydreaming' itu, aku bisa menjadi apa yang aku mau, aku bisa lebih memahami tentang diriku. Aku lagi pengen nulis, disamping nulis laporan penelitian, revisian, aku pengen nulis apa yang ingin aku tuangkan. Dan pagi itu, jengjeng... "Put, tulis release ya." Yaa walaupun itu adalah sebuah tugas, namun aku suka. Yaa walaupun ngulur-ngulur waktu, tapi aku suka. Karna menulis itu akan menyenangkan ketika bisa menuangkan segenap hati dan pikiran, bukan menjadi beban. Kejutan apa lagi yang telah Allah siapkan? :) can't wait to see you, can't wait to talk to you. :) Terima kasih untuk segala karunia ini, terima kasih untuk segala pembelajaran hidup ini.
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Quote
"Iqra" tanpa "Bismirabbika" berujung sekulerisme, atheisme, hedonisme, permisivisme. "Bismirabbika" tanpa "Iqra" berujung fatalisme, mistisisme, dukunisme, khurafatisme. "Iqra" adalah aktifitas berfikir, mengkaji. "Bismirabbika" adalah aktivitas mendzikir, mengingat Allah dalam keadaan apapun. Dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
KH. Rahmat Abdullah
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Quote
Hey.. tahukah kamu kenapa aku suka pertemuan singkat? Karna dengan singkatnya sebuah pertemuan, maka akan ada usaha dariku untuk membuat pertemuan itu menjadi berkualitas. dan aku akan lebih memaknai, betapa waktu itu berharga untuk sebuah pertemuan yang limited.
Puput N.
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Photo
Tumblr media
"Obatilah orang sakit diantara kalian dengan sedekah." (HR. Abu Dawud) Gerakan sehatkan Indonesia dengan sedekah bersama Swamedika Nusantara. "Mens sana in corpore sano" #SwamedikaNusantara #SehatdenganSedekah #healthpsychology #indonesiasehat
0 notes
puputnurholipah96 · 8 years
Text
Untukmu Sang Terkasih
Dear Rasulullah..
Ya Rasulullah, bagaimana kabarmu di Jannah-Nya? Apakah kau sedang menangis? Menangis melihat sakitnya kondisi ummatmu saat ini? Entah mereka simpan dimana Islam saat ini, mereka mengaku Islam tetapi didalam dadanya tidak ada nama Islam, bahkan perangainya jauh dari Agama Islam. Aku malu padamu ya Rasul, aku mengaku ummatmu tapi apa yang bisa ku pertanggungjawabkan kepadamu kelak di akhirat? Engkau akan mempertanyakan dimana Islam? Islam yang dulu kau perjuangkan, Islam yang dulu telah menguasai dua pertiga dunia. Sekarang? Wilayah Islam dilanda porak poranda, serangan dari kaum-kaum yang ingin menghancurkan Islam.
Ya Rasulullah.. Ya Habiballah.. Aku hanyalah hamba-Nya yang kerdil, hamba-Nya yang tak pernah luput dari dosa, tapi sungguh ya Rasul, aku ingin sekali bertemu denganmu, bertemu di Jannah-Nya. Aku sangat rindu padamu. Tapi, layakkah aku menjadi ummatmu? Layakkah aku berada di Jannah-Nya? Sedang aku, aku hanyalah Insan yang mengaku ummatmu, tapi aku belum sempurna mengikuti semua sunnahmu, belum bisa meneladani akhlakmu, belum bisa menjalani syari’at-Nya dengan baik, bahkan untuk bershalawat kepadamupun dalam sehari mungkin hanya lima kali, yaitu ketika aku shalat lima waktu dalam tasyahudku. Ya Rasulullah, layakkah aku menjadi ummatmu? Aku takut ya Rasul.. Aku takut engkau tak mengenalku sebagai ummatmu, aku takut engkau tak memberi syafaatmu di hari akhir nanti, aku takut.. aku ingin sekali menjadi ummatmu yang mengamalkan Islam secara kaffah, aku ingin layak dihadapanmu, karena engkau sungguh permata hati, belahan kalbu. Engkaulah sang kekasih Allah. Rahmat dan kasih Allah hanyalah untukmu, dan ku harapkan juga itu padaku. Sesungguhnya engkaulah semurni-murninya teladan sebagaimana firman Allah SWT berikut:
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab:21)
Kurang jelaskah ayat tersebut untuk membuat aku yang mengaku ummatmu untuk meneladani akhlakmu? Padahal ayat tersebut datang dari Allah, tapi secara tidak langsung aku mengingkarinya ya Rasul. Aku mengaku ummatmu, aku mengaku aku mencintaimu aku mengasihimu bahkan aku menangis ketika membaca kisah menjelang wafatmu. Tapi, nyatanya? Yang terlontar dari mulutku ketika aku ditanya siapa idolamu, aku mengatakan orang lain, yang jelas-jelas dia manusia biasa dan Allahpun tak pernah memerintahkan di Al-Qur’an untuk mengidolakannya, bahkan banyak orang-orang kafir, orang-orang non-muslim yang ku jadikan IDOLA, aku mengidolakan sosok mereka padahal aku tahu engkaulah semesra-mesra suami, segagah-gagah ayah, semantap-mantap kakek, seakrab-akrab sahabat, setaat-taat hamba, serajin-rajin guru, seberani-berani panglima, dan sepuncak-puncak pemimpin.
Adakah yang melebihi indahnya akhlakmu? Tidak ada. Bahkan tidak ada sedikitpun akhlakmu yang menempel didalam diri idolaku itu. Ku bilang, “Rasulullah sudah ada dalam hatiku, jadi rasanya tak usah aku bilang bahwa Rasulullah idolaku, karena itu sudah jelas. Rasulullah idola seluruh ummat Islam. Di dunia, aku mengidolakan yang lebih real, yang lebih nyata dia ada sosoknya, sosoknya yang bisa ku lihat, sosoknya yang bisa ku puja-puja, tapi aku tetap mengidolakan sosokmu juga ya Rasul.” Yang begitu bisakah disebut sebagai ummatmu? Rasanya untuk melihatmu dalam mimpipun tak akan pernah, bila seperti itu. Jika aku mengidolakanmu lantas mengapa yang terlontar dari mulutku itu orang lain? Yang sering keluar dari mulutku, yang sering aku ingat sosoknya, itulah yang akan melekat dalam diri ku, itulah yang akan melekat dalam hati ku. Secara tidak langsung aku telah melupakanmu sebagai idola yang sesungguhnya. Bila aku tetap seperti itu besar kemungkinan aku di black-list untuk menjadi ummatmu, di unfollow dari followersmu. Na’udzubillah..
Aku menangis sejadi-jadinya membaca kisah detik-detik menjelang wafatmu, engkau yang begitu lemahnya yang saat itu sedang jatuh sakit berdiri di mimbar dan bertanya kepada ummatmu, dan sahabat-sahabatmu yang kala itu berkumpul, “Ummatku, adakah dari kalian yang pernah sakit hati oleh lisan maupun perbuatanku? Bila ada, silahkan maju, dan lakukan apa yang telah ku perbuat padamu. Karena aku tak mau aku disiksa di akhirat.” Engkau mengulangi perkataan tersebut tiga kali, dan yang ketiga kalinya, majulah seorang Mushab Bin Umair, semua ummat terperangah, bahkan para sahabat terlihat marah. Lalu engkau tetap memersilahkan Mushab untuk mengadilimu. Engkau bertanya, “apa yang telah aku perbuat padamu?” lalu Mushab menjawab, “ketika perang, tubuhku terkena pukulan tongkatmu. Itu sangat sakit sekali, tapi engkau tidak minta maaf padaku. Sekarang aku ingin kau merasakan apa yang aku rasakan saat itu.” Kemudian engkau menyuruh satu dari sahabatmu untuk mengambilkan tongkatmu dirumahmu, dan engkaupun memberikan tongkat itu padanya. Ketika Mushab hendak memukulmu, tiba-tiba dia mendekatimu dan malah memeluk tubuhmu sembari berkata, “manusia mana yang tega memukulmu ya Rasul, aku hanya ingin memelukmu, aku hanya ingin dekat denganmu ya Rasul.” Dan seketika itu juga berlinanglah airmatamu ya Rasul, dan engkau berkata bahwa Mushab bin Umair akan masuk surga. Subhanallah.. Aku ingin seperti Mushab bin Umair yang bisa merasakan betapa hangatnya dekapan sang kekasih Allah.
Berikut ini merupakan kutipan dari sebuah video tentang detik-detik wafatnya Rasulullah:
Pagi itu, walaupun langit mulai menguning tetapi burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya. Pagi itu juga, Rasulullah dengan suara lemah memberikan khutbah terakhirnya, “Wahai ummatku.. Kita semua berada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya, maka taati dan bertaqwalah kepada-Nya. Ku wariskan dua perkara pada kalian yakni Al-Qur’an dan Shunnahku. Barang siapa mencintai shunahku berarti engkau mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku akan masuk Surga bersama-sama aku…” Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan menatap para sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya, Usman menghela nafas panjang, Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam,”Isyarat itu telah datang, sudah tiba saatnya Rasulullah akan meninggalkan kita semua.” Keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu hampir selesai menunaikan tugasnya didunia.. Tanda-tanda itu semakin kuat tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang kondisinya semakin lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau saja mampu seluruh sahabat yang hadir disana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari semakin tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup sedang didalamnya Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang mengucapkan salam, “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk. “Maaf ayahku sedang demam.” Kata Fatimah sambil membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya, “Siapakah itu wahai anakku?” Fatimah menjawab dengan lembut, “tak tahu Ayahku, baru kali ini aku melihatnya.” Lalu Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan seolah-olah wajah putrinya itu hendak dikenangnya. “Ketahuilah nak, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan didunia. Dialah Malaikat Maut.” Kata Rasulullah. Fatimah menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut telah datang menghampiri, Rasulullahpun menanyakan mengapa Jibril tidak menyertainya, kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah siap diatas langit menyambut Ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah. “pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menati Ruh-mu. Semua Surga terbuka lebar menanti kedatanganmu” jawab Jibril, tetapi matanya masih penuh kecemasan dan tanda Tanya. “engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril. “kabarkan kepadaku bagaimana nasib ummatku kelak?” Tanya Rasulullah. Allah berfirman kepadaku, “kuharamkan Surga bagi siapa saja, kecuali ummat Muhammad telah berada didalamnya.”kata  Jibril Meyakinkan. Detik-detik wafatnya Rasulullah semakin dekat, saatnya Izroil melaksanakan tugasnya. Perlahan-lahan Ruh Rasulullah ditarik, Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini…” perlahan desiran suara Rasulullah mengaduh. Fatimah hanya mampu memejamkan matanya, sementara Ali yang berada disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibrilpun memalingkan muka, “jijik kah kau melihatku hingga kau palingkan wajahmu, Jibril?” Tanya Rasul. “siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut  ajal.” Jawab Jibril Sesaat kemudian terdengar suara Rasulullah memekik karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada ummatku.” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi, bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun mendekatkan telinganya, “Uushikum bii shalati, wa maa malakat aimanuku” peliharalah shalat dan orang-orang lemah diantaramu. Diluar pintu tangis mulai bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya pada bibir Rasulullah yang mulai kebiruan, “Ummatii, ummatii, ummatii” Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang member sinar kemuliaan itu.
Betapa cintanya engkau pada ummatmu ya Rasul, sehingga ketika sakaratul mautpun yang kau sebut adalah “Ummatii, ummatii, ummatii” bergetar hati ini membacanya, aku ingin tergolong ummatmu, yang akan masuk Surga bersamamu. Aku akan berusaha untuk menjadi insan yang layak dan pantas menjadi ummatmu. Tiada kata yang terucap, satu dalam hatiku, untuk selalu mengikuti langkah perjuanganmu, Allah indahkan akhlakku seperti indahnya akhlak kekasihmu yang mulia.
“Rasulullah, I Miss You. I’ll Meet You There.” Aamiin..
Ukwahfillah, sahabatku.. yuk mulai saat ini kita idolakan Rasulullah. Tiada akhlak yang lebih indah, kecuali akhlak sang kekasih Allah (Muhammad). Tanamkan dalam hati, lontarkan dalam lisan, amalkan dalam perbuatan kita bahwa Rasulullah adalah idola diatas idola, dialah The Chosen One. Rindu bertemu dengannya tak lagi semu bila kita benar-benar menjadi ummat kebanggaannya. Wallahu a’lam bishawab.
1 note · View note
puputnurholipah96 · 8 years
Quote
P.U.P.U.T, tanpa "ut" hanya menjadi "pup" Saat aku bingung dengan dinamika kuliah, kau datang bersama kawanmu Kita membuat lingkaran di selasar, kadang kecil kadang besar okay I'm suck at this. What Imma gonna say is Im glad you are here. I'm glad you volunteered to be a our mentor, you sacrificed your time, energy and thought for us. Us, a bunch of freshmen who were too naive and turbulent against hard cold college life. Or probably it was just me. Anyway, you are the first person in psychology I talk to about Islam. There's something calming in you, something that somehow I can trust you and shared my problems. You answered my questions about religion clearly, more than enough to fullfil my thirst of curiousity.   Then you show me you love to write and make poems. God knows how i love people who write. "Muara Kasih Ibu" is the first poem i read, I may not cry when I read it but my heart ached, my thought wondering to the person who sacrificed her life for me, cherishing every moment I have with her. That day, I contacted my mom and randomly told her I love her so much. "As names have power, words have power. Words can light fires in the minds of men. Words can wring tears from the hardest hearts." -Patrick Rothfuss Thank you, Kak puput. For your knowledge, patient and effort to restore my faith in Islam. Jazakallah khayran. SAYANG KAK PUPUUUUTTTT HIHIHIHIHI
Catia Ramadhani Noor
0 notes